Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum

OTOMASI INDUSTRI

Modul ke- 1
“SIMULATOR LADDER DIAGRAM”

PEMBUAT LAPORAN :

NAMA : Angga Fazriansyah NIM: 161311003

Tgl. Penugasan Paraf Pengajar


Tgl. Pengumpulan Nilai

Pengajar

Ir . Edi Rakhman, M.Eng.


Dadan Nurdin Bagenda, ST.,MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA D3


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016
I. Tujuan

 Mahasiswa mampu menguraikan konsep dasar ladder diagram


 Mahasiswa mampu menggunakan sebuah perangkat lunak simulator
ladder diagram

II. Landasan Teori

LADDER DIAGRAM PLC

Ladder Diagram adalah sebuah metoda pemrograman yang umum digunakan pada
PLC. Ladder diagram merupakan tiruan dari logika yang diaplikasikan langsung
oleh relay. Bagaimanakah Ladder Diagram itu bekerja? Atau dengan kata lain,
bagaimana sebenarnya representasi dari Ladder Diagram itu sehingga dapat
menyusun logika-logika Boolean?

Gambar 1.1 adalah sebuah rangkaian kontak relay yang dibuat sedemikian
sehingga dapat membentuk rangkaian logika sebagai berikut. Relay C akan “on”
ketika Relay A “off” dan Relay B “on”.

Gambar 1.1 Analogi Ladder Diagram

Dalam logika Boolean dirumuskan sebagai C = A’. B

Gambar 1.2 Skematik Gerbang Digital yang Ekivalen dengan C=A’.B


Gambar 1.3 merupakan contoh implementasi kasus di atas pada PLC, dengan 2
buah tombol pada input. Ketiga Relay tersebut di atas digantikan oleh perangkat
internal PLC yang secara konsep dapat membentuk ladder diagram.

Gambar 1.3 Contoh Aplikasi dalam PLC

Jadi, Ladder Diagram mempresentasikan system kontak Relay seperti pada


Gambar 1.1 yang merupakan perangkat lunak PLC tersebut. Sebenarnya
implementasi itu bukan hanya dengan ladder diagram saja. Tetapi juga dapat
menggunakan cara lain, yaitu dengan menggunakan MNEMONIC.

Semua kombinasi logika baik dasar maupun yang dikembangkan dapat


diimplementasikan dengan ladder diagram seperti AND, OR, XOR, NOR, NAND,
serta rangkaian kombinasional pada umumnya.

Struktur Ladder Diagram adalah sebagai berikut. Sebuah ladder diagram terdiri
atas:
 Satu atau beberapa rung atau baris tangga (ladder).
 Setiap rung terdiri atas minimal satu kontak Relay dan satu kontak output.
Dengan kata lain terdiri atas bagian input dan bagian output.
 CR atau disebut sebagai Relay perantara sebagai bagian control pada
ladder diagram dapat menempati input maupun output.

Perhatikan Gambar 1.4 berikut ini.


Gambar 1.4 Bagian input dan output dari sebuah ladder

Komponen CR dapat menempati bagian input maupun output, seperti


dilukiskan pada Gambar 1.5 berikut ini.

Gambar 1.5 Ladder diagram untuk saklar Latch ON-OFF

I0 dan I1 adalah komponen input (berupa saklar push button, misalkan) O0


adalah komponen output. F0 adalah CR. Perhatikan F0 menempati bagian
input dan sekaligus bagian output. Ladder demikian ini sering disebut Latch.
Disebut demikian karna dapat menahan output pada status ON maupun OFF
hanya dengan menekan saklar I0 agar I0 ON dan sebaliknya O0 OFF dengan
menekan saklar I1.

PROGRAM SIMULATOR LADDER

LADSIM, yang diperkenalkan pada praktikum ini adalah 1 dari sekian


perangkat lunak simulator ladder diagram. Versi program yang digunakan
pada praktikum ini adalah versi student yang hanya memiliki fitur sebagai
berikut:
 Modul Inputs sebanyak 16 buah : I0 s.d. I15
 Modul Outputs sebanyak 16 buah : O0 s.d. O15
 Modul CR (dinamakan Flags) sebanyak 16 buah : F0 s.d. F15
 Modul Counters sebanyak 8 buah : C1 s.d. C8
 Modul Timers sebanyak 8 buah : T1 s.d. T8
 Modul Registers sebanyak 4 buah : R1 s.d. R4

III. Alat dan Komponen

1. Seperangkat PC
2. Program LADSIM versi 3.0
IV. Langkah Percobaan

1. Dengan bantuan instruktur, pelajarilah terlebih dahulu cara


menggunakan perangkat lunak simulator yang bernama LADSIM
versi 3.0 (student edition). Tentukan fitur dan fasilitas yang
dimilikinya dan sebutkan fungsi masing-masingnya. Perhatikan
bahwa LADSIM hanya memiliki tipe saklar input berupa saklar
TOGGLE. Untuk menstimulasi saklar jenis PUSH BUTTON,
maka klik dua kali secara cepat pada saklar yang difungsikan
sebagai push button. Pada kondisi mode RUN PROGRAM.
2. Lakukan percobaan untuk membuat system saklar latch seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 1.5. Pada ladder diagram tersebut
terdapat 2 input dan 1 output serta 1 CR (control relay). Input I0
(push button) digunakan sebagai saklar ON-POWER dan I1 (push
button) sebagai OFF-POWER. Sementara itu, O0 adalah
outputnya. Selama dioperasikan perhatikan bagian jendela
Debugger pada bagian Outputnya.
3. Buat ladder diagram berikut ini pada Gambar 1.6

Gambar 1.6

Kemudian perhatikan outputnya dengan mengaktifkan I0 dan I1


secara tidak bersamaan. Apakah hasilnya sama dengan Langkah 2?
Jika sama, tunjukkan bahwa fungsi keduanya adalah sama dengan
cara menurunkan persamaan rangkaian kombinasional dari kedua
ladder tersebut.

4. Untuk persoalan pada langkah 2 dan 3, dapatkan direalisasikan


dengan hanya 1 rung?
5. Realisasikan rangkaian kombinasional berikut ini dengan LADSIM

O1 = I1.I2.I3.I4.I5.I6.I7.I8.I9.I10.I11.I12.I13.I14
O2 = O1

6. Perhatikan table kebenaran berikut ini


Tabel 1.1

X Y F0 F1 F2 F3
0 0 1 0 0 0
0 1 0 1 0 0
1 0 0 0 1 0
1 1 0 0 0 1

Dari table kebenaran tersebut diperoleh outout sebagai berikut:

F0 = X’.Y’
F1 = X’.Y
F2 = X.Y’
F3 = X.Y

Dengan memilih I0 = X dan I1 = Y dan berturut-turut untuk


F0,F1,F2, dan F3 adalah sama dengan O1,O2,O3, dan O4
realisasikan dengan LADSIM.
Lakukan pengujian dengan memberi kombinasi logika pada saklar
I0 dan I1 sesuai dengan Tabel 1.1

7. Seperti pada langkah 6, realisasikan untuk Tabel 1.2 berikut ini

Input Output
I0 I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 Y2 Y1 Y0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1
0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1
0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0
0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
8. Buatlah ladder diagram untuk encoder lambang heksadesimal ke
kode binernya. Tetapkan bawa lambang 0.1.2 hingga F dinyatakan
dengan saklar I0 s.d. I15 pada LADSIM. Pada bagian outputnya,
Y3 = O0, Y2 = O1, Y1 = O2, dan Y0 = O3.

Gambar 1.7 Rangkaian logika encoder lambang heksadesimal ke biner

9. Cobalah dengan memperhatikan komposisi output pada LADSIM,


buatkan kombinasi input 7 bit untuk menggambarkan kode digit
angka decimal seperti seven-segment.

V. Hasil Pengamatan

1. Jelaskan bagaimana cara kerja system latch seperti yang


diutarakan pada langkah 2 dan 3. Buktikan bahwa ladder
pada Gambar 1.5 sama dengan ladder diagram pada Gambar
1.6
Jawab:
Cara kerja latch adalah saat I0 ON (berubah kondisi dari 0
ke 1), maka F0 yang menempati bagian input sekaligus bagian
output akan aktif disebabkan I1 dalam keadaan NC. Karena F0
aktif, O0 akan aktif. O0 OFF apabila I1 yang berada dalam
keadaan NC berubah kondisi sehingga memutus rangkaiannya.
Setelah dilakukan pengujian ladder diagram Gambar 1.5
dan Gambar 1.6, dapat dibuktikan bahwa output untuk ladder
diagram Gambar 1.5 sama dengan ladder diagram Gambar 1.6.

2. Realisasi ladder diagram langkah 4


3. Realisasi ladder diagram langkah 5

4. Realisasi ladder diagram langkah 6

5. Realisasi ladder diagram langkah 7


6. Realisasi ladder diagram langkah 8
7. Tabel kebenaran dan realisasi ladder diagram langkah 9
Input Ladder Diagram Output

Sakelas I0

Sakelas I1

Sakelas I2
Sakelas I3

Sakelas I4

Sakelas I5
Sakelas I6

Sakelas I7

Sakelas I8
Sakelas I9

VI. Pertanyaan dan Tugas

1. LADSIM memiliki keterbatasan hanya 9 buah input yang bisa


dipasang pada setiap rung-nya. Bagaimana caranya untuk
mengatasi persoalan jika sebuah ladder diagram memiliki
lebih dari 9 komponen input pada sebuah rung-nya?
Jawab:
Jika sebuah ladder memiliki lebih dari 9 buah input, cara untuk
mengatasinya adalah dengan menggunakan flag, karena flag
berfungsi untuk menghubungkan rung yang satu dengan rung
selanjutnya.

2. Apa fungsi Flag pada system LADSIM?


Jawab:
Flag dapat berfungsi sebagai sebuah input atau output. Flag dapat
disebut sebagai penghubung atara rung satu dengan rung
selanjutnya.

3. Dari fungsinya, apa nama rangkaian logika pada langkah 6


(misalnya encoder, decoder, adder, dsb)?
Jawab:
Rangkaian logika pada langkah 6 adalah rangkaian decoder dari 2
ke 4.

4. Pertanyaan yang sama seperti nomer 3, untuk rangkaian


logika pada langkah 7.
Jawab:
Rangkaian logika pada langkah 7 adalah rangkaian encoder
bilangan decimal ke biner.
5. Berapakah jumlah maksimum rung yang bisa
dimuat/dijalankan oleh LADSIM untuk versi program yang
dioperasikan pada praktikum ini.
Jawab:
Jumlah rung maksimum yang digunakan pada praktikum modul 1
ini adalah 26 rung. Namun, pada software LADSIM ini jumlah
rung bisa mencapai tak terhingga.

VII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum kali ini dapat disuimpulkan bahwa system
otomasi yang dilakukan pada praktikum ini dibangun dari kombinasi
gerbang-gerbang logika yang dibentuk oleh input PLC. Kombinasi
tersebut dapat menghasilkan berbagai macam aplikasi misalnya
decoder, encoder, dan dapat memecahkan suatu masalah.

Anda mungkin juga menyukai