Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN RENCANA PRATIKUM

SISTEM DIGITAL

Nama :OKTAFIANI LUJU


Nim : 223020503144
Kelas : J
Modul : I (Gerbang Logika Dasar)

ASPRAK /PEMIMBING

NAMA:MUHAMMAD ALIF

TUHAREA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
KALIMANTAN TENGAH
2022
I. TUJUAN PRATIKUM

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara kerja gerbang


logika dasar AND, OR, NOT, NAND, NOR, dan XOR.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami fungsi logika dan tabel
kebenarannya.
3. Mahasiswa dapa mengetahui dan memahami jenis-jenis gerbang
logika dasar juga perbedaannya.
4. Mahasiswa dapat memahami penggunaan aplikasi Logisim yang
digunakan untuk merancang gerbang logika pada praktikum.

II. LANDASAN TEORI


1. Gerbang AND
Rangkaian AND dinyatakan sebagai Y=A*B, dan output
rangkaian Y menjadi “1” hanya ketika kedua input A dan B
bernilai “1”, dan output Y menjadi “1” pada nilai A
dan B yang lain.

Gambar 1.1 Simbol Gerbang AND

2. Gerbang OR
Rangkaian OR dinyatakan dalam Y = A + B, dan output rangkaian
Y menjadi “0”
hanya ketika kedua input A dan B bernilai “0”, dan Y menjadi “1”
pada nilai A dan B
yang lain.

Gambar 1.2. Simbol Gerbang


OR
3. Gerbang NOT
Rangkaian NOT juga dikenal sebagai inverter dan dinyatakan
sebagai Y = A’. Nilai output Y merupakan negasi dari nilai input A.
Jika input A bernilai “1’, maka nilai output Y menjadi “0” demikian
sebaliknya.

Gambar 1.3. Simbol Gerbang


NOT
4. Gerbang NAND
Rangkaian NAND dinyatakan sebagai 𝑌 = 𝐴. 𝐵, dan output Y
bernilai “0” ketika kedua input A dan B bernilai “1”, dan “0” untuk
nilai yang lain.

Gambar 1.4. Simbol Gerbang


NAND
5. Gerbang NOR
Gerbang NOR Rangkaian NOR dinyatakan sebagai 𝑌 = 𝐴 + 𝐵,
dan output Y bernilai “1” ketika kedua input A dan B bernilai “0”,
dan output Y menjadi “0” untuk nilai-nilai input yang lain.

Gambar 1.5. Simbol Gerbang


NOR
6. Gerbang XOR
Exclusive-OR dinyatakan dalam 𝑌 = 𝐴. 𝐵 + 𝐴. 𝐵 atau
disederhanakan menjadi
𝑌 = 𝐴 ⊕ 𝐵, Output menjadi “0” ketika input A dan B pada level
yang sama, dan output Y menjadi bernilai “1” ketika kedua input
mempunyai level yang berbeda.

Gambar 1.5. Simbol Gerbang


NOR
III. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkailah gerbang-gerbang logika pada Basic Trainer Kit sesuai dengan
gambar berikut.

Gambar 1.1. Rangkaian Gerbang-gerbang Logika

2. In 1 dan In 2 sebagai masukan, berilah input logika 1 dan 0 secara


bergantian pada masing-masing In 1 dan In 2.

3. Isikan data hasil percobaan pada tabel berikut. Tabel 1.1 Tabel Hasil
Percobaan
Kondisi LED Pada Gerbang
In 1 In 2
AND OR NOT NAND NOR EXOR
0 0

0 1
1 0
1 1

4. Jelaskan fungsi masing-masing dari gerbang logika berdasarkan percobaan


yang telah dilakukan.

5. Gambarkan gerbang logika NAND, NOR, EXOR menggunakan gerbang-


gerbang logika AND, OR dan NOT.
PROSEDUR PERCOBAAN

1. Tabel Kebenaran

A B C Y
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 1
1 0 0 0

1 0 1 1
1 1 0 1

1 1 1 1
Tabel 1.1 Tabel Kebenaran

2. Fungsi Booeleannya tanpa minimisasi ;

a. Metode SoP : 𝑌 = 𝐴𝐵𝐶 + 𝐴𝐵𝐶 + 𝐴𝐵𝐶 + 𝐴𝐵𝐶

b. Metode PoS : 𝑌 = (𝐴 + 𝐵 + 𝐶 )(𝐴 + 𝐵 + 𝐶)(𝐴 + 𝐵 + 𝐶)(𝐴 + 𝐵 + 𝐶)

3. Rangkaian gerbang logika SoP dan PoS


A B C

Key = A Key = A Key = A

U3 U2 U1
NOT NOT NOT

U4

AND3
U5

U7
AND3
U6
OR4

AND3
U8

AND3

Gambar 1.1 Rangkaian SoP


Gambar 1.1 Rangkaian PoS

4. Metode SoP (Sum of Product)


a. Sederhanakan Tabel 1.1 menggunakan Peta Karnaough dengan metode
SoP.
b. Rancanglah rangkaian digitalnya.
c. Rangkailah rancangan gerbang logika ke dalam papan Trainer.
d. Lakukan percobaan dengan cara memberi sinyal masukan pada unit
Input, dan amatilah hasil keluaran LED hingga mendapatkan tabel
kebenarannya.
e. Bandingkan gerbang logika dan tabel kebenaran rangakaian sebelum dan
sesudah minimisasi dengan metode SoP serta berikan kesimpulan.
5. Metode PoS (Product of Sum)
a. Sederhanakan Tabel 1.1 menggunakan Peta Karnaough dengan metode
SoP.
b. Rancanglah rangkaian digitalnya.
c. Rangkailah rancangan gerbang logika ke dalam papan Trainer.
d. Lakukan percobaan dengan cara memberi sinyal masukan pada unit
Input, dan amatilah hasil keluaran LED hingga mendapatkan tabel
kebenarannya.
e. Bandingkan gerbang logika dan tabel kebenaran rangakaian sebelum dan
sesudah minimisasi dengan metode SoP serta berikan kesimpulan.
6. Bandingkan hasil percobaan dengan menggunakan SoP dan PoS, dan buatlah
kesimpulan.
DASAR TEORI
Half adder adalah suatu rangkaian penjumlah system bilangan biner yang paling
sederhana. Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data bilangan
biner sampai 1 bit saja. Rangkaian half adder mempunyai 2 masukan dan 2 keluaran yaitu
Summary out (Sum) dan Carry out (Carry). Blok diagram Half adder dapat digambar sebagai
berikut :

Gambar 3.1 Blok Diagaram Half Adder

Full adder adalah suatu rangkaian yang dapat digunakan untuk menjumlahkan
bilangan biner yang lebih dari 1 bit.Ciri pokok dari Full adder dibandingkan dengan half
adder terletak pada jenis/jumlah masukan. Pada Full adder terdapat tambahan satu masukan,
yaitu Carry in. Blok diagram Full adder dapat digambar sebagai berikut :

Gambar 3.2 Blok Diagaram Half Adder


Percobaan Half Adder

1. Rangkailah rangkaian Half Adder pada Basic Trainer Kit sesuai dengan gambar
berikut.

X
A

U1 2.5 V

V1 Key = Space
5V XOR2 Y

B 2.5V
U2

Key = Space AND2

Gambar 3.3Rangkaian Half Adder

2. Isikan data hasil percobaan pada tabel berikut. Tabel 3.1 Tabel Hasil Percobaan

Masukan Keluaran
A B X Y
0 0

0 1
1 0
0 0

3. Buatlah kesimpulan dari data hasil percobaan yang dilakukan.

Percobaan Full Adder

1. Rangkailah rangkaian Half Adder pada Basic Trainer Kit sesuai dengan gambar
berikut.
2. Isikan data hasil percobaan pada tabel berikut.
Gambar 3.4Rangkaian Full Adder

Tabel 3.2 Tabel Hasil Percobaan


Masukan Keluaran

A B C in X Y
0 0 0

0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1

3. Buatlah kesimpulan dari data hasil percobaan yang dilakukan.

Percobaan Penjumlahan Biner 4-Bit

1. Rangkailah rangkaian penjumlahan biner 4 -bit pada Basic Trainer Kit sesuai dengan
gambar berikut.
A4 A3 A2 A1 S5 S4 S3 S2 S1
Key = Key = Key = Key = 2.5V 2.5V 2.5V 2.5V 2.5V

U3
1 A4 S4 15
3 A3 S3 2
8 A2 S2 6
10 A1 S1 9

16 B4 C4 14
4 B3
7 B2
11 B1
13 C0

74LS83N

B4 B3 B2 B1 C0

Key = Key = Key = Key = Key =


Gambar 3.5Rangkaian Penjumlahan Biner 4-bit

2. Isikan data hasil percobaan pada tabel berikut.

Masukan Keluaran

C0 A4 A3 A2 A1 B4 B3 B2 B1 C4 S4 S3 S2 S1

0 0 0 0 1 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 1

0 0 0 1 0 0 0 1 0

0 0 1 0 0 0 1 0 0

0 1 0 0 0 1 0 0 0

1 0 0 0 1 0 0 0 0

1 0 0 0 0 0 0 0 1

1 0 0 1 0 0 0 1 0

1 0 1 0 0 0 1 0 0

1 1 0 0 0 1 0 0 0

0 1 1 1 1 0 0 0 1

1 1 1 1 1 0 0 0 1

0 1 1 0 0 0 1 1 1

0 1 0 0 0 1 1 0 0

3. Buatlah kesimpulan dari data percobaan yang telah dilakukan.


DASAR TEORI

Flip-flop merupakan suatu rangkaian sekuensial yang dapat menyimpan data


sementara (latch) dimana bagian outputnya akan me-respons input dengan cara mengunci
nilai input yang diberikan atau mengingat input tersebut. Flip-flop mempunyai dua kondisi
output yang stabil dan saling berlawanan.
Perubahan dari setiap keadaan output dapat terjadi jika diberikan trigger pada flipflop
tersebut. Triger –nya berupa sinyal logika “1” dan “0” yang kontinyu.
Ada 4 tipe Flip-flop yang dikenal, yaitu SR, JK, D dan T Flip-flop. Dua tipe pertama
merupakan tipe dasar dari Flip-flop, sedangkan D dan T merupakan turunan dari SR dan JK
Flip-flop. Pada percobaan akan dilakukan menggunakan SR-FLIP FLOP dan JK-FLIP FLOP

1. SR-FLIP FLOP
SR-Flip-flop dapat dibentuk dengan dua cara; dari gerbang NAND atau dari gerbang
NOR.

Gambar 4.1. RS-FLIP FLOP dengan Gerbang NAND


Gambar 4.2. RS-FLIP FLOP dengan Gerbang NOR

2. JK-FLIP FLOP
Sebuah JK-FF adalah SR-FF yang telah dimodifikasi sedemikian rupa. Pada SR-FF,
jika kedua input S dan R-nya sama-sama bernilai “1”, flip-flop tidak mampu
merespons kondisi output berikutnya (pelajari lagi sifat SR-FF). Sebuah JK-FF
dibentuk dari SR-FF dengan tambahan gerbang AND pada sisi input SR-nya. Dengan
tambahan tersebut, apabila input J dan K keduanya bernilai “1” akan membuat
kondisi output berikutnya menjadi kebalikan dari kondisi output sebelumnya.
Keadaan ini dinamakan Toggle.

Gambar 4.3. JK-FLIP FLOP

3. Clock merupakan suatu sinyal digital yang berfrekuensi konstan, dimana frekuensi ini
menentukan jumlah perubahan (transisi) dari 0 ke 1 atau 1 ke 0 dari sinyal clock ini.
Gambar 4.4. Periode Clock

PROSEDUR PERCOBAAN RS-FLIP


FLOP

1. Rangkailah gerbang-gerbang logika pada Basic Trainer Kit sesuai dengan gambar
berikut.
J3

Q
Key = S
NOR2
V1 LED1
5V

J1
Q1

Key = R NOR2 LED2

Gambar 4.5. RS-FLIP FLOP dengan Gerbang NOR

2. S dan R sebagai masukan, berilah input logika 1 dan 0 secara bergantian pada
masingmasing S dan R.

3. Isikan data hasil percobaan pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Tabel Hasil Percobaan


S R LED 1 LED 2 Keterangan

0 0

0 1
1 0

1 1

4. Rangkailah gerbang-gerbang logika pada Basic Trainer Kit sesuai dengan gambar
berikut.
J1

U1
Key = S
V1 NAND2 LED2
5V

J2
U2

Key = R NAND2 LED1

Gambar 4.6. RS-FLIP FLOP dengan Gerbang NAND

5. S dan R sebagai masukan, berilah input logika 1 dan 0 secara bergantian pada
masingmasing S dan R.

6. Isikan data hasil percobaan pada tabel berikut.

S R LED 1 LED 2 Keterangan

0 0

0 1

1 0

1 1

Tabel 4.2 Tabel Hasil Percobaan

7. Jelaskan mengapa kondisi S=1 dan R=1 disebut dengan kondisi terlarang!

8. Buatlah kesimpulan dari percobaan SR-FLIP FLOP dengan gerbang NOR dan NAND
dan jelaskan perbedaan penggunaan kedua gerbang tersebut pada RS-FLIP FLOP
JK-FLIP FLOP

1. Rangkailah gerbang-gerbang logika pada Basic Trainer Kit sesuai dengan gambar
berikut.
J3

X2
Key = SET
X4
2.5V
J1
U1
2.5V
SET
V1 Key = J J Q
12V CLK
J2 K ~Q
RESET

Key = K JK_FF
J5

Key = Clock

J4

Key = RESET

Gambar 4.7. JK-FLIP FLOP dengan Clock

2. J dan K sebagai masukan, berilah input logika 1 dan 0 secara bergantian pada
masingmasing J dan K.
3. Isikan data hasil percobaan pada tabel berikut.

SET RESET J K LED LED Keterangan


1 2
0 0
0 1
0 0
1 0
1 1
0 0
0 1
0 1
1 0
1 1

0 0

0 1
1 0
1 0

1 1
0 0

1 1 0 1
1 0
1 1

Tabel 4.3 Tabel Hasil Percobaan

4. Berilah logika SET = 0 dan RESET = 0. Isikan data hasil percobaan pada tabel
berikut.

SIKLUS CLOCK J K LED LED Keterangan


1 2
0 1 1
1
1 1 1
0 1 1
2
1 1 1

Tabel 4.4 Tabel Hasil Percobaan

5. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan;

a. Jelaskan fungsi SET dan RESET

b. Jelaskan kapan kondisi led 1 dan led 2 dalam kondisi Flip Flop

c. Jelaskan fungsi clock pada rangkaian flip flop

d. Buatlah kesimpulan
DASAR TEORI
Counters (pencacah) adalah alat/rangkaian digital yang berfungsi
menghitung/mencacah banyaknya pulsa cIock atau juga berfungsi sebagai
pembagi frekuensi, pembangkit kode biner, Gray.
Ada 2 jenis pencacah yaitu:

1. Pencacah sinkron (syncronuous counters) atau pencacah jajar.

2. Pencacah tak sinkron (asyncronuous counters) yang kadang-kadang disebut


juga pencacah deret (series counters) atau pencacah kerut (rippIe counters).
Karakteristik penting daripada pencacah adalah:

1. Mencacah maju atau mundur.

2. sampai beberapa banyak ia dapat mencacah (modulo pencacah).

3. Dapat berjalan terus (free running) ataukah dapat berhenti sendiri (seIf
stopping)
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkailah JK-FLIP FLOP pada Basic Trainer Kit sesuai dengan gambar
berikut.

Gambar 5.1Pencacah Mundur


2. Isikan data hasil percobaan pada tabel berikut. Tabel 5.1 Tabel Hasil
Percobaan
SET RESET 7-
SEGMENT
0 0

0 1
1 0
1 1
Tabel 5.1 Tabel Hasil Percobaan
SET RESET Siklus CLOCK 7-SEGMENT
1 0

2 0
1

3 0
1

4 0

5 0

1
0 1
6 0

7 0

8 0

9 0

10 0

Tabel 5.2 Tabel Hasil Percobaan

1. Rangkailah JK-FLIP FLOP pada Basic Trainer Kit sesuai dengan gambar
berikut.
Gambar 5.2Pencacah Maju
2. Isikan data hasil percobaan pada tabel berikut. Tabel 5.1 Tabel Hasil
Percobaan
SET RESET 7-
SEGMENT
0 0

0 1
1 0
1 1
Tabel 5.3 Tabel Hasil Percobaan

SET RESET Siklus CLOCK 7-


SEGMENT
0 1 1 0
1

2 0

3 0

4 0

5 0

6 0

7 0

8 0

9 0

10 0

Tabel 5.3 Tabel Hasil Percobaan

3. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan;

a. Jelaskan fungsi SET dan RESET.

b. Jelaskan Siklus clock yang diberikan pada rangkaian pencacah, dan


hubungannya dengan jumlah kombinasi JK-Flip Flop yang digunakan.
c. Jelaskan Perbedaan rangkaian pertama dan rangkaian kedua.

d. Buatlah kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai