Studi Eksperimen Pengaruh Campuran Bahan Bakar Premium Dengan Bioetanol Nira
Siwalan Terhadap Performa Motor 4 Langkah
Sarjono *) Febrian Eka Adi Putra**)
*)
** )
Abstrak
Penelitian Pengaruh campuran bahan bakar premium dengan bioetanol Nira siwalan Terhadap Performance
kendaraan motor 4 Tak dilatar belakangi dengan menipisnyabahan bakar fosil yang semakin hari semakin berkurang maka
diperlukan suatu bahan bakar baru yang dapat diperbarukan dengan cepat dan juga ramah lingkungan yaitu berupa
bioethanol. Bioethanol adalah alkohol yang diproduksi dari tumbuhan dengan menggunakan mikroorganisme melalui proses
fermentasi. Ada 3 kelompok bahan penghasil bioetanol yaitu nira bergula, pati, dan bahan serat. Bioethanol memiliki angka
oktan 117 atau lebih tinggi dibanding bensin yang hanya 87-88, sehingga campuran premium dengan bioetanol secara
langsung akan meningkatkan angka oktan.
Pada
penelitian
ini
variasi
campuran
bahan
bakar
biopremium
yang
dipakai
yaitu
BE5,BE10,BE15,BE20,BE25,BE30. Untuk melaksanakan pengujian performance kendaraan motor bermesin 4 langkah 1
silinder volume langkah 156,7 cc merk Honda megapro 2009, dengan campuran bahan biopremium tersebut berada di
mototech Jogya dengan menggunakan dynamometer atau dynotest kemudian range putaran mesin yang diambil yaitu antara
4500-10000 Rpm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran biopremium BE25 pada putaran mesin 7000 rpm daya dan
torsinya maksimal sedangkan penggunaan bahan bakarnya (Sfc) paling irit (rendah).
Kata kunci : bioetanol, Nira siwalan,daya, torsi, SFC .
1.
Pendahuluan
Suatu saat bahan bakar fosil yang
ditambang dari perut bumi akan habis mengingat
bahwa bahan bakar yang tidak dapat diperbarui
(unrenewable). Minyak bumi merupakan salah
satu bahan bakar fosil, dimana suplai sudah
semakin berkurang. Hal ini yang membuktikan
bahwa cadangan minyak bumi semakin menipis.
Penggunaan bahan bakar fosil juga telah
menimbulkan dampak negatif pada lingkungan.
Salah satu sumber penyumbang karbondioksida
adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan
bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak
revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu,
batu bara menjadi sumber energi dominan untuk
kemudian digantikan oleh minyak bumi pada
pertengahan abad ke-19. Sumber utama penghasil
emisi karbondioksida secara global ada 2 macam.
Pertama, pembangkit listrik bertenaga batu bara.
Kedua, pembakaran kendaraan bermotor. Emisi
gas rumah kaca harus dikurangi, jadi harus
dibangun sistem industri dan transportasi yang
tidak bergantung pada bahan bakar fosil yaitu
minyak bumi dan batubara. Maka untuk mengatasi
hal ini diperlukan sumber energi alternatif yang
dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
sekaligus dapat mengurangi emisi karbondioksida.
Salah satu sumber energi yang dapat mengurangi
penggunaan bahan bakar fosil adalah bahan bakar
nabati yaitu bioetanol.
Bioetanol adalah alkohol yang diproduksi
dari tumbuh-tumbuhan dengan menggunakan
SimetriS
SimetriS
2
3
4
5
6
7
8
pada siklus
SimetriS
9
10
11
12
13
14
15
Karakteri
stik
Hasil uji
Batasan
Satu
sampel
spesifikasi Metode
Uji
an Pool taxi Premiu
Min Maks. ASTM
gamya
m
Bilangan
Oktan
angka oktana
RON
88.1
88.1
88.0
D 2699
riset (RON)
Angka oktana
kPa
49.2
49.60
62
D 323
Tekanan uap % m/m 0.0125 0.0125
0.05
D 2622
Berat jenis
Kg/m3
739
739
715
780
D1298
pada 150C
Destilasi
D 86
10% vol.
0
C
58.0
60.5
74
penguapan
50% vol.
0
C
100.0
103.0
88
125
penguapan
90%vol.
0
C
168.0
168.0
180
penguapan
Titik didih
0
C
212.0
204.0
215
akhir
residu
% Vol
1.0
1.0
2.0
Induction
menit
360
D 525
periode
Kandungan
g/l
Nil
Nil
0.013
AAS
timbal
Washed gum Mg/100
1.5
1.0
5
D 381
ml
Korosi bilah
No.
1b
1b
Kelas 1
D130
tembaga
ASTM
Uji doctor
Neg
Neg
Negative
IP 30
Sulfur
% wt 0.00018 0.00018
UOP 163
mercaptan
Penampilan
Jernih dan terang Jernih dan terang Visual
visual
Warna
Kuning Kuning Kuning
Kandungan
g/100 l 0.0022 0.0023 0.0019
gravimetri
pewarna
Bau
Dapat dipasarkan
Sumber :
SimetriS
( . . . )
Keterangan:
= .
bb(kg/h)
Keterangan:
= Konsumsi bahan bakar spesifik (kg/kW.hr)
= Jumlah bahan bakar yang dibutuhkan (kg/h)
= Daya (kW)
b = Volume buret yang dipakai dalam pengujian
(cc)
t = Waktu yang diperlukan untuk mengosongkan
buret (s)
bb = Massa jenis bahan bakar (kg/liter)
3.
Metodologi Penelitian
Penelitian dan pengujian dilakukan di
Mototech
Jogja
dengan
menggunakan
dynamometer atau dynotest. Penelitian ini dibantu
oleh instruktur dari Mototech Jogja yang
menguasai pengoperasian alat yang sesuai SOP
(Standart Operation Prosedure).
3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian
3.1.1. Bahan Penelitian
Bahan Bakar Biopremium dengan
komposisi: (1) BE 5 (Campuran premium 95% +
5%
bioethanol nira siwalan), (2) BE 10
(Campuran premium 90% + 10% bioethanol nira
siwalan), (3) BE 15 (Campuran premium 85% +
15% bioethanol nira siwalan), (4) BE 20
(Campuran premium 80% + 20% bioethanol nira
siwalan), (5) BE 25 (Campuran premium 75% +
25% bioethanol nira siwalan), dan (6) BE 30
(Campuran premium 70% + 30% bioethanol nira
siwalan)
SimetriS
Susunan silinder
Honda Megapro
Diameter x langkah :
Volume langkah :
Perbandingan
kompresi :
Busi
:
Minyak
pelumas
mesin
:
Starter :
Panjang x lebar x
tinggi
:
Jarak sumbu roda :
Berat kosong
:
Kapasitas
tangki
bahan bakar :
Kapasitas
minyak
pelumas :
Gigi transmisi :
Pola pengoperan gigi
:
Batere :
Sistem pengapian :
4
langkah
SOHC
pendinginan udara
Satu
silinder,
sudut
kemiringan 15
63,5 x 49,5 mm
156,7 cc
9,0 : 1
Busi X24EP-U9 (DENSO)
Top 1 oli sintetis
Pedal kick starter dan
starter elektrik
2.034 x 781 x 1.065 mm
1.281 mm
117 kg
13,2 liter ( cadangan 2,5
liter)
0.9 liter pada pergantian
periodik
5 kecepatan, bertautan tetap
1-N-2-3-4-5
12 V 5 Ah
CDI, jenis DC
Stopwatch
Stopwatch
merupakan
alat
untuk
mengukur waktu berapa lama konsumsi bahan
bakar setiap 5 ml.
Gambar 9. Stopwatch
Burret.
Burret merupakan sebuah peralatan gelas
laboratorium berbentuk silinder yang memiliki
garis ukur dan katup pada bagian bawahnya, alat
ini digunakan untuk mengukur jumlah bahan bakar
yang akan dibakar di dalam silinder ruang bakar.
Gambar 7. Aalat Uji Dynotest
Spesifikasi Dynotest yang digunakan
sebagai alat penelitian adalah sebagai berikut :
Merk
: Sportdyno V3.3
Seri model
: SD 325
Dimensi (p x l x t): 2110 x 1000 x 800 mm
Berat
: 400 kg
Wheelbase
: 850 1850 mm
Daya maksimum : 200 Hp (147 kW)
Kecepatan maksimum: 300 km/h
Beban maksimum: 450 kg
Diameter roller : 300 mm
Berat roller
: 190 kg
Panjang roller
: 200 mm
Roller inertia
: 1,446 kg m
Standart dynamometer: ISO 1585
Thermometer
Thermometer merupakan salah satu alat
ukur untuk mengetahui suhu objek (ruang bakar,
knalpot/muffler, dan ruangan).
Gambar 8. Tachometer
Gambar 11. Thermometer Digital
SimetriS
6.
Obeng
4.
5.
7.
8.
3.4
Skema penelitian
4.
Adapun
langkah-langkah
pengujian sesuai dengan gambar 13.
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
skema
adalah
SimetriS
15
10
Daya
Torsi
RPM
Sfc
kg/
kW
hr
0,128
0,112
0,107
0,105
0,108
0,125
0,147
Volume Burret
Putaran
(cc)
mesin
Daya Waktu
(rpm)
(kW) (detik)
23,67
4500
4,77
5000
6,24
22,40
6000
7,49
19,23
7000
9,26
15,69
8000
9,26
15,47
9000
8,67
15,11
10000 8,23
14,69
10
10
Daya kW dan SFC
kg/kW.hr
Massa
Jenis Bio
premium
(kg/liter)
0,746
0,746
0,746
0,746
0,746
0,746
0,746
Volume Burret
Putaran
(cc)
mesin
Daya Waktu
(rpm)
(kW) (detik)
4500
21,57
4,92
5000
20,61
5,95
6000
17,15
7,20
7000
14,97
9,33
8000
14,21
8,30
9000
14,10
7,64
13,17
10000 6,90
Daya
SFC
0,119
0,096
0,093
0,092
0,094
0,103
0,111
DAYA
SFC
mf
(kg/h)
Sfc
kg/k
W hr
0,55
0,57
0,67
0,78
0,81
0,87
0,92
0,148
0,104
0,099
0,094
0,091
0,097
0,113
10
rpm
Gambar 17. Pengaruh putaran mesin terhadap daya
dan SFC pada BE15
Massa
Jenis Bio
premium
(kg/liter)
0,753
0,753
0,753
0,753
0,753
0,753
0,753
SFC
Sfc
kg/k
W hr
0,57
0,61
0,74
0,87
0,90
0,93
0,94
0,115
0,102
0,102
0,093
0,096
0,102
0,113
DAYA
DAYA
mf
(kg/h)
10
rpm
Gambar 15. Pengaruh putaran mesin terhadap daya
dan SFC pada BE5
0,57
0,60
0,70
0,86
0,87
0,89
0,92
SFC
rpm
rpm
Gambar 16. Pengaruh putaran mesin terhadap daya
dan SFC pada BE10
SimetriS
Sfc
kg/k
W hr
mf
(kg/h)
Volume Burret
Putaran
(cc)
mesin
Daya Waktu
(rpm)
(kW) (detik)
6,6
24,10
4500
5000
7,9
23,27
6000
9,9
19,87
7000
11,6
17,07
8000
11,3
16,58
9000
10,4
15,47
10000
9,4
14,52
Massa
Jenis Bio
premium
(kg/liter)
0,751
0,751
0,751
0,751
0,751
0,751
0,751
Volume Burret
Putaran
(cc)
mesin
Daya Waktu
(rpm)
(kW) (detik)
4500
5000
6000
7000
8000
9000
10000
6,17
8,01
9,70
9,55
9,11
8,08
9,4
22,07
16,21
14,05
14,01
13,81
12,33
14,52
Massa
Jenis
Bioprem
ium
(kg/liter)
0,755
0,755
0,755
0,755
0,755
0,755
0,748
mf
(kg/h)
0,61
0,83
0,96
0,97
0,98
1,02
0,92
Sfc
kg/k
W hr
0,099
0,104
0,099
0,101
0,107
0,136
0,113
Biopremium
BE 5 BE 10 BE 15 BE 20 BE 25 BE 30
Daya (HP) 11,7 12,5 12,6 13,4 13,4 13,3
Torsi
12,1 11,7 12,8
13
13,3 13,2
(N.m)
14
13
15
11
DAYA
BE 5 BE 10BIOPREMIUM
BE 15 BE 20 BE 25 BE 30
Gambar 21. Grafik Hubungan Daya dan Torsi
terhadap penggunaan Biopremium
rpm
Gambar 19. Pengaruh putaran mesin terhadap daya
dan SFC pada BE25
Tabel 6. Hasil Pengujian Sfc Biopremium E30
Massa
Jenis
Bioprem
ium
(kg/liter)
0,757
0,757
0,757
0,757
0,757
0,757
0,757
mf
(kg/h)
Sfc
kg/k
W hr
0,73
0,73
0,95
1,07
1,08
1,10
1,07
0,142
0,120
0,122
0,113
0,113
0,120
0,134
15
10
5
0
rpm
Gambar 20. Pengaruh putaran mesin terhadap daya
dan SFC pada BE25
SimetriS
10
SFC
Daya
maksimal
Torsi
maksimal
12
Kesimpulan
Bedasarkan data dan analisa tentang Studi
Eksperimen Pengaruh campuran bahan bakar
premium dengan bioetanol Nira siwalan Terhadap
Performance kendaraan motor 4 langkah dapat
disimpulkan bahwa:
1. Hasil bioethanol dari nira siwalan di ujikan
dilaboratorium pusdiklat
migas cepu
menghasilkan data-data nilai RON sebesar
115, Density 0,789 kg/liter dan boiling point
78C. Sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan aditif untuk campuran bahan bakar
premium.
2. Pengaruh Pengunaan bahan bakar campuran
premium dengan bioethanol dari nira siwalan
menghasilkan performa daya maksimal dan
torsi maksimal pada komposisi campuran
bahan bakar premium 75% dengan bioethanol
nira siwalan 25% (BE25), komposisi
campuran bahan bakar ini mampu
menghasilkan daya dan torsi maksimala
sebesar 13,4 HP dan 13,3 N.m.
3. Pengaruh konsumsi bahan bakar spesifik
(SFC) yang irit dengan daya dan torsi yang
dihasilkan tinggi, akan didapatkan bila motor
10
Saran
Penelitian berikutnya dapat dilakukan
dengan penggunaan etanol dari Nira siwalan
dengan variasi waktu fermentasi.
7. Daftar Pustaka
Agustinus Eka P dan Amran Halim, 2004,
Pembuatan Bioethanol Dari Nira Siwalan
Secara
Fermentasi
Fese
Cair
Menggunakan Fermipan, Jurusan Teknik
Kimia,
Fak.
Teknik,
Universitas
Diponegoro.
Devanta Bayu Prasetyo dan Fajar Patriayudha,
2009, Pemakaian gasohol sebagai bahan
bakar pada Kendaraan bermotor, Jurusan
Teknik
Kimia
Fakultas
Teknik
Universitas Diponegoro.
Ir. Sujono. Buku handout teknik pembakaran
bahan bakar.
SimetriS
11