Kelompok :
Respon Spektra ?
Latar Belakang
Banyaknya gempa yang terjadi dewasa ini menyebabkan para peneliti berusaha keras untuk terus mengupdate pengetahuan dibidang Earthquake Engineering dan Structural Engineering. Pengetahuan tersebut,
yang tentu saja sangat luas, sangat berperan penting dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang pada
akhirnya akan memajukan umat manusia. Pengetahuan-pengetahuan tersebut sedikit diantaranya adalah
semakin dipahaminya perilaku gempa bumi (yang selanjutnya disebut gempa), misalnya dengan pemetaan
gempa yang lebih baik, semakin berkembangnya Structural Engineering dan lain-lain. Salah satu bagian
yang sangat penting dalam Earthquake Engineering (dan Structural Engineering juga tentunya) yaitu
perencanaan respons spektra.
Respons spektra disajikan dalam bentuk grafik/plot antara periode getar struktur T, lawan respon-respon
maksimum berdasarkan rasio redaman dan gempa tertentu. Respon-respon maksimum dapat berupa
simpangan maksimum (spektral displacement, SD) kecepatan maksimum (spektral velocity, SV) atau
percepatan maksimum (spektral acceleration, SA) massa struktur single degree of freedom (SDOF),
(Widodo, 2001). Spektrum percepatan akan berhubungan dengan gaya geser maksimum yang bekerja
pada dasar struktur. Terdapat dua macam respons spektrum yang ada yaitu respons spektrum elastik dan
respons spektrum inelastik. Spektrum elastik adalah suatu spektrum respons spektrum yang didasarkan
atas respon elastik suatu struktur, sedangkan spektrum inelastik (juga disebut desain respons spektrum)
adalah respon spektrum yang discaledown dari spektrum elastik dengan nilai daktilitas tertentu.
Pendahuluan
Secara sederhana dijelaskan bahwa respon spektra adalah plot respon maksimum
(perpindahan, kecepatan, percepatan maksimum atau besaran yang diinginkan) dari fungsi
beban tertentu untuk semua kemungkinan sistem derajat kebebasan tunggal maupun banyak.
Absis dari respon spektra adalah frekuensi natural atau periode dari sistem dan ordinat adalah
respons maksimum.
(2) Menentukan klasifikasi situs. Berdasarkan sifat-sifat tanah pada situs, maka situs diklasifikasikan sebagai kelas
situs SA, SB, SC, SD, SE, atau SF.
Klasifikasi Situs
Kecepatan rambat
gelombang geser ratarata, Vs (m/det)
> 1500
N/A
N/A
SB (Batuan)
N/A
N/A
SC (Tanah Keras,
Sangat Padat dan
Batuan Lunak)
> 50
100
SD (Tanah Sedang)
15 sampai 50
50 sampai 100
< 175
< 15
< 50
Kelas situs
SA (Batuan Keras)
SE (Tanah Lunak)
atau, setiap profil dengan tanah lunak yang tebal total lebih dari 3 m
dengan PI > 20, Wn 40 % dan Su < 25 kPa
SF (Tanah Khusus
yang membutuhkan
investigasi
geoteknik spesifik
dan analisis respon
spesifik situs yang
mengikuti 6.10.1)
Setiap profil lapisan tanah yang memiliki salah satu atau lebih dari karakteristik
berikut :
Rawan atau berpotensi gagal atau runtuh akibat beban gempa seperti mudah
likuifaksi, lempung sangat sensitif, tanah tersementasi lemah.
Lempung sangat organik dan/atau gambut (ketebalan H > 3 m)
Lempung sangat berplastisitas tinggi (ketebalan H > 7,5 m dengan Indeks
Plastisitas PI > 75 )
Lapisan lempung lunak atau setengah teguh dengan ketebalan H > 35 m dengan Su
< 50 kPa
(lanjutan.....)
Contoh : Klasifikasi situs ditentukan berdasarkan N-SPT rata-rata dimana lapisan profil tanah
yang diperhitungkan yaitu pada kedalaman 30 m paling atas dari suatu situs.
Layer
thickness
(m)
N-SPT
1.0
2.0
0.50
1.8
3.5
0.51
2.2
2.5
0.88
3.0
2.7
1.11
3.3
3.0
1.10
2.2
3.0
0.73
1.0
3.0
0.33
0.7
3.0
0.23
5.8
2.5
2.32
3.0
23.5
0.13
6.0
49.3
0.12
30.0
Harmonic
mean
7.97
N-SPT =
= 3.79
Klasifikasi Situs : SC => N-SPT 50
SD => 15 N-SPT < 50
SE => N-SPT < 15
Klasifikasi situs = SE
(3) Menentukan faktor koefisien situs (F a, Fv) dan menghitung parameter spektrum respons percepatan yang
disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs (S MS, SM1).
SMS
SM1
= Fa x S s
= Fv x S1
SDS
= x SMS
SD1
= x SM1
Menghitung T0 dan Ts
Menghitung Sa
T0
= 0.2 x
Ts
Sa
Sa
(1) Parameter percepatan tanah SS (percepatan batuan dasar periode pendek 0,2 detik)
dan S1 (percepatan batuan dasar periode 1,0 detik).
http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011/
Didalam peta tersebut ditunjukan wilayah Tanjung Pinang parameter percepatan tanah S S (percepatan
batuan dasar periode pendek 0,2 detik) berada di
Maka nilai Ss = 0,055 g
http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011/
Didalam peta tersebut ditunjukan wilayah Tanjung Pinang S1 (percepatan batuan dasar periode 1,0 detik)
berada di
Maka nilai S1 = 0,060 g
> 1500
N/A
N/A
SB (Batuan)
N/A
N/A
> 50
100
SD (Tanah Sedang)
15 sampai 50
50 sampai 100
< 175
< 15
< 50
Kelas situs
SA (Batuan Keras)
SE (Tanah Lunak)
atau, setiap profil dengan tanah lunak yang tebal total lebih dari 3 m
dengan PI > 20, Wn 40 % dan Su < 25 kPa
Setiap profil lapisan tanah yang memiliki salah satu atau lebih dari karakteristik
berikut :
Rawan atau berpotensi gagal atau runtuh akibat beban gempa seperti mudah
likuifaksi, lempung sangat sensitif, tanah tersementasi lemah.
Lempung sangat organik dan/atau gambut (ketebalan H > 3 m)
Lempung sangat berplastisitas tinggi (ketebalan H > 7,5 m dengan Indeks
Plastisitas PI > 75 )
Lapisan lempung lunak atau setengah teguh dengan ketebalan H > 35 m dengan
Su < 50 kPa
Kondisi lazimnya, untuk Indonesia yang sering digunakan adalah Kelas SC (keras), SD (sedang),
dan SE (lunak).
(3) Faktor koefisien situs (Fa, Fv) dan menghitung parameter spektrum respons percepatan yang
disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs (SMS, SM1).
Fa = 1,0
Fa = 1,2
Fa = 1,6
Fa = 2,5
SMS
= F a x Ss
= 1,0 x 0,055
SDS
SM1
= F v x S1
= 1,0 x 0,060
= 0,060
= x SMS
= x 0,055
= 0,055
= 0,037
SD1
= x SM1
= x 0,060
= 0,040
T0
Menghitung T0 dan Ts
= 0,2 x
= 0,2 x
Menghitung Sa
= 0,218
Ts
Sa
= 0,03667
= 1,091
Sa
=
= (Perhitungan ada didalam tabel)
(detik)
(g)
0,000
0,0147
Nilai T0
0,218
T0
0,0367
Nilai Ts
1,091
Ts
0,0367
1,191
Ts + 0,10
0,0336
1,291
Ts + 0,20
0,0310
.......
Ts + .......
........
3,991
Ts + 2,9
0,0098
4,091
Ts + 3
0,0098
Nilai Ts
+T
(detik)
T (detik)
0,4 x
SDS
SDS ( 0.4 + 0.6
SB (Batuan)
0.04000
0.03500
0.03000
0.02500
Sa (g)
0.02000
0.01500
0.01000
0.00500
0.00000
0.000
0.500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
T (detik)
4.000
4.500
SMS
= Fa x Ss
= 1,2 x 0,055
SDS
= 0,066
SM1
= Fv x S1
= 1,7 x 0,060
= 0,102
= x SMS
= x 0,066
= 0,044
SD1
= x SM1
= x 0,102
= 0,068
T0
Menghitung T0 dan Ts
= 0,2 x
= 0,2 x
= 0,309
Ts
Sa
Menghitung Sa
= 0,0440
= 1,545
Sa
=
= (Perhitungan ada didalam tabel)
(detik)
(g)
0,000
0,0176
Nilai T0
0,309
T0
0,0440
Nilai Ts
1,545
Ts
0,0440
1,645
Ts + 0,10
0,0413
1,745
Ts + 0,20
0,0390
.......
Ts + .......
........
3,945
Ts + 2,4
0,0172
4,045
Ts + 2,5
0,0168
Nilai Ts
+T
(detik)
T (detik)
0,4 x
SDS
SDS ( 0.4 + 0.6
SC (Tanah Keras)
0.0500
0.0450
0.0400
0.0350
0.0300
Sa (g)
0.0250
0.0200
0.0150
0.0100
0.0050
0.0000
0.000
0.500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
T (detik)
4.500
SMS
= Fa x Ss
= 1,6 x 0,055
SDS
= 0,088
SM1
= Fv x S1
= 2,4 x 0,060
= 0,144
= x SMS
= x 0,088
= 0,059
SD1
= x SM1
= x 0,144
= 0,096
T0
Menghitung T0 dan Ts
= 0,2 x
= 0,2 x
Menghitung Sa
= 0,327
Ts
Sa
= 0,05867
= 1,636
Sa
=
= (Perhitungan ada didalam tabel)
(detik)
(g)
0,000
0,0235
Nilai T0
0,327
T0
0,0587
Nilai Ts
1,636
Ts
0,0587
1,736
Ts + 0,10
0,0553
1,836
Ts + 0,20
0,0523
.......
Ts + .......
........
3,936
Ts + 2,3
0,0244
4,036
Ts + 2,4
0,0238
Nilai Ts
+T
(detik)
T (detik)
0,4 x
SDS
SDS ( 0.4 + 0.6
SD (Tanah Sedang)
0.07000
0.06000
0.05000
0.04000
Sa (g)
0.03000
0.02000
0.01000
0.00000
0.000
0.500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
T (detik)
4.500
SMS
= Fa x Ss
= 2,5 x 0,055
= 0,138
SM1
SDS
= 3,5 x 0,060
= 0,210
= x SMS
= x 0,138
= Fv x S1
= 0,092
SD1
= x SM1
= x 0,210
= 0,140
T0
Menghitung T0 dan Ts
= 0,2 x
= 0,2 x
Menghitung Sa
= 0,305
Ts
Sa
= 0,09167
= 1,527
Sa
=
= (Perhitungan ada didalam tabel)
(detik)
(g)
0,000
0,0367
Nilai T0
0,305
T0
0,0927
Nilai Ts
1,527
Ts
0,0927
1,627
Ts + 0,10
0,0860
1,727
Ts + 0,20
0,0811
.......
Ts + .......
........
3,927
Ts + 2,4
0,0356
4,027
Ts + 2,5
0,0348
Nilai Ts
+T
(detik)
T (detik)
0,4 x
SDS
SDS ( 0.4 + 0.6
SE (Tanah Lunak)
0.10000
0.09000
0.08000
0.07000
0.06000
Sa (g)
0.05000
0.04000
0.03000
0.02000
0.01000
0.00000
0.000
0.500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
T (detik)
4.500
0.0900
0.0800
0.0700
0.0600
Sa (g)
SB (Batuan)
SC (Tanah Keras)
SD (Tanah Sedang)
SE (Tanah Lunak)
0.0500
0.0400
0.0300
0.0200
0.0100
0.0000
0.0000
0.5000
1.0000
1.5000
2.0000
T (detik)
2.5000
3.0000
3.5000
4.0000
4.5000
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan manual, hasilnya hampir sama dengan hasil perhitungan
dari PUSKIM Kemen PU, meskipun masih ada sedikit yang berbeda.
Grafik Respon Spektra wilayah kota Tanjung Pinang sesuai dengan Grafik Respon
Spektra PUSKIM Kemen PU.
SEKIAN
TERIMA
KASIH