Anda di halaman 1dari 39

Gempa

Desain Respon Spektrum Wilayah Tanjung Pinang Kepulauan Riau

Kelompok :

Ajeng Hesti Riani


Alfie Najmie
Martika Fitri Yuriantono
Muhammad Sarajevo

Respon Spektra ?

Latar Belakang
Banyaknya gempa yang terjadi dewasa ini menyebabkan para peneliti berusaha keras untuk terus mengupdate pengetahuan dibidang Earthquake Engineering dan Structural Engineering. Pengetahuan tersebut,
yang tentu saja sangat luas, sangat berperan penting dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang pada
akhirnya akan memajukan umat manusia. Pengetahuan-pengetahuan tersebut sedikit diantaranya adalah
semakin dipahaminya perilaku gempa bumi (yang selanjutnya disebut gempa), misalnya dengan pemetaan
gempa yang lebih baik, semakin berkembangnya Structural Engineering dan lain-lain. Salah satu bagian
yang sangat penting dalam Earthquake Engineering (dan Structural Engineering juga tentunya) yaitu
perencanaan respons spektra.

Respons spektra disajikan dalam bentuk grafik/plot antara periode getar struktur T, lawan respon-respon
maksimum berdasarkan rasio redaman dan gempa tertentu. Respon-respon maksimum dapat berupa
simpangan maksimum (spektral displacement, SD) kecepatan maksimum (spektral velocity, SV) atau
percepatan maksimum (spektral acceleration, SA) massa struktur single degree of freedom (SDOF),
(Widodo, 2001). Spektrum percepatan akan berhubungan dengan gaya geser maksimum yang bekerja
pada dasar struktur. Terdapat dua macam respons spektrum yang ada yaitu respons spektrum elastik dan
respons spektrum inelastik. Spektrum elastik adalah suatu spektrum respons spektrum yang didasarkan
atas respon elastik suatu struktur, sedangkan spektrum inelastik (juga disebut desain respons spektrum)
adalah respon spektrum yang discaledown dari spektrum elastik dengan nilai daktilitas tertentu.

Pendahuluan
Secara sederhana dijelaskan bahwa respon spektra adalah plot respon maksimum
(perpindahan, kecepatan, percepatan maksimum atau besaran yang diinginkan) dari fungsi
beban tertentu untuk semua kemungkinan sistem derajat kebebasan tunggal maupun banyak.
Absis dari respon spektra adalah frekuensi natural atau periode dari sistem dan ordinat adalah
respons maksimum.

Langkah-langkah menentukan respons spektrum berdasarkan SNI 1726-2012:


(1) Menentukan parameter percepatan tanah S S (percepatan batuan dasar periode
pendek 0,2 detik) dan S1 (percepatan batuan dasar periode 1,0 detik). Parameter SS dan
S1 ditetapkan berdasarkan respons spektrum percepatan 0,2 detik dan 1 detik dalam peta gerak tanah
seismik dengan kemungkinan 2 persen terlampaui dalam 50 tahun sesuai dengan lokasi yang ditinjau.

(2) Menentukan klasifikasi situs. Berdasarkan sifat-sifat tanah pada situs, maka situs diklasifikasikan sebagai kelas
situs SA, SB, SC, SD, SE, atau SF.

Klasifikasi Situs
Kecepatan rambat
gelombang geser ratarata, Vs (m/det)

Nilai hasil Test


Penetrasi Standar
rata-rata N

Kuat geser niralir


rata-rata Su (kPa)

> 1500

N/A

N/A

SB (Batuan)

750 sampai 1500

N/A

N/A

SC (Tanah Keras,
Sangat Padat dan
Batuan Lunak)

350 sampai 750

> 50

100

SD (Tanah Sedang)

175 sampa 350

15 sampai 50

50 sampai 100

< 175

< 15

< 50

Kelas situs
SA (Batuan Keras)

SE (Tanah Lunak)

atau, setiap profil dengan tanah lunak yang tebal total lebih dari 3 m
dengan PI > 20, Wn 40 % dan Su < 25 kPa

Klasifikasi Situs (lanjutan....)

SF (Tanah Khusus
yang membutuhkan
investigasi
geoteknik spesifik
dan analisis respon
spesifik situs yang
mengikuti 6.10.1)

Setiap profil lapisan tanah yang memiliki salah satu atau lebih dari karakteristik
berikut :
Rawan atau berpotensi gagal atau runtuh akibat beban gempa seperti mudah
likuifaksi, lempung sangat sensitif, tanah tersementasi lemah.
Lempung sangat organik dan/atau gambut (ketebalan H > 3 m)
Lempung sangat berplastisitas tinggi (ketebalan H > 7,5 m dengan Indeks
Plastisitas PI > 75 )
Lapisan lempung lunak atau setengah teguh dengan ketebalan H > 35 m dengan Su
< 50 kPa

CATATAN : N/A = Tidak dapat dipakai

(lanjutan.....)
Contoh : Klasifikasi situs ditentukan berdasarkan N-SPT rata-rata dimana lapisan profil tanah
yang diperhitungkan yaitu pada kedalaman 30 m paling atas dari suatu situs.

Layer
thickness
(m)

N-SPT

1.0

2.0

0.50

1.8

3.5

0.51

2.2

2.5

0.88

3.0

2.7

1.11

3.3

3.0

1.10

2.2

3.0

0.73

1.0

3.0

0.33

0.7

3.0

0.23

5.8

2.5

2.32

3.0

23.5

0.13

6.0

49.3

0.12

30.0

Harmonic
mean

7.97

N-SPT =
= 3.79
Klasifikasi Situs : SC => N-SPT 50
SD => 15 N-SPT < 50
SE => N-SPT < 15

Klasifikasi situs = SE

(3) Menentukan faktor koefisien situs (F a, Fv) dan menghitung parameter spektrum respons percepatan yang
disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs (S MS, SM1).

(4) Menghitung parameter percepatan spektrum desain


Menghitung SMS dan SM1
Menghitung SDS dan SD1

SMS
SM1

= Fa x S s
= Fv x S1

SDS

= x SMS

SD1

= x SM1

Menghitung T0 dan Ts

Menghitung Sa

T0

= 0.2 x

Ts

Sa

Untuk periode lebih kecil dari T0

= SDS ( 0.4 + 0.6

Untuk periode lebih besar


dari Ts

Sa

Perhitungan Desain Respon Spektra Wilayah Tanjung Pinang Kepulauan Riau


Menurut SNI-03-1726-2012

Lokasi:Tanjung Pinang Kepulauan Riau( Lat:0.9179205,


Long:104.44646399999999)

(1) Parameter percepatan tanah SS (percepatan batuan dasar periode pendek 0,2 detik)
dan S1 (percepatan batuan dasar periode 1,0 detik).

http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011/

Didalam peta tersebut ditunjukan wilayah Tanjung Pinang parameter percepatan tanah S S (percepatan
batuan dasar periode pendek 0,2 detik) berada di
Maka nilai Ss = 0,055 g

http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011/

Didalam peta tersebut ditunjukan wilayah Tanjung Pinang S1 (percepatan batuan dasar periode 1,0 detik)
berada di
Maka nilai S1 = 0,060 g

(2) Klasifikasi situs.


Kecepatan rambat
gelombang geser ratarata, Vs (m/det)

Nilai hasil Test Penetrasi


Standar rata-rata N

Kuat geser niralir


rata-rata Su (kPa)

> 1500

N/A

N/A

SB (Batuan)

750 sampai 1500

N/A

N/A

SC (Tanah Keras, Sangat


Padat dan Batuan Lunak)

350 sampai 750

> 50

100

SD (Tanah Sedang)

175 sampa 350

15 sampai 50

50 sampai 100

< 175

< 15

< 50

Kelas situs
SA (Batuan Keras)

SE (Tanah Lunak)

atau, setiap profil dengan tanah lunak yang tebal total lebih dari 3 m
dengan PI > 20, Wn 40 % dan Su < 25 kPa

SF (Tanah Khusus yang


membutuhkan investigasi
geoteknik spesifik dan
analisis respon spesifik
situs yang mengikuti
6.10.1)

Setiap profil lapisan tanah yang memiliki salah satu atau lebih dari karakteristik
berikut :
Rawan atau berpotensi gagal atau runtuh akibat beban gempa seperti mudah
likuifaksi, lempung sangat sensitif, tanah tersementasi lemah.
Lempung sangat organik dan/atau gambut (ketebalan H > 3 m)
Lempung sangat berplastisitas tinggi (ketebalan H > 7,5 m dengan Indeks
Plastisitas PI > 75 )
Lapisan lempung lunak atau setengah teguh dengan ketebalan H > 35 m dengan
Su < 50 kPa

CATATAN : N/A = Tidak dapat dipakai

Kondisi lazimnya, untuk Indonesia yang sering digunakan adalah Kelas SC (keras), SD (sedang),
dan SE (lunak).

(3) Faktor koefisien situs (Fa, Fv) dan menghitung parameter spektrum respons percepatan yang
disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs (SMS, SM1).

Untuk Tanjung Pinang, kelas situs SB (Batuan), Ss = 0,055 dan S1 = 0,060


kelas situs SC (Tanah Keras), Ss = 0,055 dan S1 = 0,060
kelas situs SD (Tanah Sedang), Ss = 0,055 dan S1 = 0,060
kelas situs SE (Tanah Lunak), Ss = 0,055 dan S1 = 0,060

Fa = 1,0
Fa = 1,2
Fa = 1,6
Fa = 2,5

Untuk Tanjung Pinang, kelas situs SB (Batuan), S s = 0,055 dan S1 = 0,060


Fv = 1,0
kelas situs SC (Tanah Keras), S s = 0,055 dan S1 = 0,060
Fv = 1,7
kelas situs SD (Tanah Sedang), S s = 0,055 dan S1 = 0,060 Fv = 2,4
kelas situs SE (Tanah Lunak), S s = 0,055 dan S1 = 0,060 Fv = 3,5

(4) Menghitung parameter percepatan spektrum desain


a) Kelas situs SB (Batuan)

Menghitung SMS dan SM1

SMS

= F a x Ss
= 1,0 x 0,055

SDS

SM1

= F v x S1
= 1,0 x 0,060
= 0,060

= x SMS
= x 0,055

= 0,055

= 0,037
SD1

Menghitung SDS dan SD1

= x SM1
= x 0,060
= 0,040

T0

Menghitung T0 dan Ts
= 0,2 x

= 0,2 x

Menghitung Sa

Untuk periode lebih kecil dari T0

= 0,218
Ts

Sa

= SDS ( 0.4 + 0.6


= 0,037 (0,4 + 0,6 )

= 0,03667

= 1,091

Sa

=
= (Perhitungan ada didalam tabel)

Untuk periode lebih besar dari Ts

Tabel Perhitungan Kelas Situs SB


(Batuan)
Nilai T
T
Sa
(detik)

(detik)

(g)

0,000

0,0147

Nilai T0

0,218

T0

0,0367

Nilai Ts

1,091

Ts

0,0367

1,191

Ts + 0,10

0,0336

1,291

Ts + 0,20

0,0310

.......

Ts + .......

........

3,991

Ts + 2,9

0,0098

4,091

Ts + 3

0,0098

Nilai Ts
+T
(detik)

T (detik)

0,4 x
SDS
SDS ( 0.4 + 0.6

SB (Batuan)
0.04000

0.03500

0.03000

0.02500

Sa (g)
0.02000

0.01500

0.01000

0.00500

0.00000
0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

T (detik)

Grafik Respon Spektra Kelas Situs SB


(Batuan)

4.000

4.500

b) Kelas situs SC (Tanah Keras)

Menghitung SMS dan SM1

SMS

= Fa x Ss
= 1,2 x 0,055

SDS

= 0,066
SM1

= Fv x S1
= 1,7 x 0,060
= 0,102

Menghitung SDS dan SD1

= x SMS
= x 0,066
= 0,044

SD1

= x SM1
= x 0,102
= 0,068

b) Kelas situs SC (Tanah Keras)

T0

Menghitung T0 dan Ts
= 0,2 x

= 0,2 x
= 0,309
Ts

Sa

Menghitung Sa

Untuk periode lebih kecil dari T0

= SDS ( 0.4 + 0.6


= 0,044 (0,4 + 0,6 )

= 0,0440

= 1,545
Sa

=
= (Perhitungan ada didalam tabel)

Untuk periode lebih besar dari Ts

Tabel Perhitungan Kelas Situs SC (Tanah


Keras)
Nilai T
T
Sa
(detik)

(detik)

(g)

0,000

0,0176

Nilai T0

0,309

T0

0,0440

Nilai Ts

1,545

Ts

0,0440

1,645

Ts + 0,10

0,0413

1,745

Ts + 0,20

0,0390

.......

Ts + .......

........

3,945

Ts + 2,4

0,0172

4,045

Ts + 2,5

0,0168

Nilai Ts
+T
(detik)

T (detik)

0,4 x
SDS
SDS ( 0.4 + 0.6

SC (Tanah Keras)
0.0500
0.0450
0.0400
0.0350
0.0300

Sa (g)

0.0250
0.0200
0.0150
0.0100
0.0050
0.0000
0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

T (detik)

Grafik Respon Spektra Kelas Situs SC


(Tanah Keras)

4.500

c) Kelas situs SD (Tanah Sedang)

Menghitung SMS dan SM1

SMS

= Fa x Ss
= 1,6 x 0,055

SDS

= 0,088
SM1

= Fv x S1
= 2,4 x 0,060
= 0,144

Menghitung SDS dan SD1

= x SMS
= x 0,088
= 0,059

SD1

= x SM1
= x 0,144
= 0,096

T0

Menghitung T0 dan Ts
= 0,2 x

= 0,2 x

Menghitung Sa

Untuk periode lebih kecil dari T0

= 0,327
Ts

Sa

= SDS ( 0.4 + 0.6


= 0,059 (0,4 + 0,6 )

= 0,05867

= 1,636
Sa

=
= (Perhitungan ada didalam tabel)

Untuk periode lebih besar dari Ts

Tabel Perhitungan Kelas Situs SD (Tanah


Sedang)
Nilai T
T
Sa
(detik)

(detik)

(g)

0,000

0,0235

Nilai T0

0,327

T0

0,0587

Nilai Ts

1,636

Ts

0,0587

1,736

Ts + 0,10

0,0553

1,836

Ts + 0,20

0,0523

.......

Ts + .......

........

3,936

Ts + 2,3

0,0244

4,036

Ts + 2,4

0,0238

Nilai Ts
+T
(detik)

T (detik)

0,4 x
SDS
SDS ( 0.4 + 0.6

SD (Tanah Sedang)
0.07000

0.06000

0.05000

0.04000

Sa (g)
0.03000

0.02000

0.01000

0.00000
0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

T (detik)

Grafik Respon Spektra Kelas Situs SD (Tanah


Sedang)

4.500

d) Kelas situs SE (Tanah Lunak)

Menghitung SMS dan SM1

SMS

= Fa x Ss
= 2,5 x 0,055
= 0,138

SM1

SDS

= 3,5 x 0,060
= 0,210

= x SMS
= x 0,138

= Fv x S1

= 0,092
SD1

Menghitung SDS dan SD1

= x SM1
= x 0,210
= 0,140

T0

Menghitung T0 dan Ts
= 0,2 x

= 0,2 x

Menghitung Sa

Untuk periode lebih kecil dari T0

= 0,305
Ts

Sa

= SDS ( 0.4 + 0.6


= 0,092 (0,4 + 0,6 )

= 0,09167

= 1,527
Sa

=
= (Perhitungan ada didalam tabel)

Untuk periode lebih besar dari Ts

Tabel Perhitungan Kelas Situs SE (Tanah


Lunak)
Nilai T
T
Sa
(detik)

(detik)

(g)

0,000

0,0367

Nilai T0

0,305

T0

0,0927

Nilai Ts

1,527

Ts

0,0927

1,627

Ts + 0,10

0,0860

1,727

Ts + 0,20

0,0811

.......

Ts + .......

........

3,927

Ts + 2,4

0,0356

4,027

Ts + 2,5

0,0348

Nilai Ts
+T
(detik)

T (detik)

0,4 x
SDS
SDS ( 0.4 + 0.6

SE (Tanah Lunak)
0.10000
0.09000
0.08000
0.07000
0.06000

Sa (g)

0.05000
0.04000
0.03000
0.02000
0.01000
0.00000
0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

T (detik)

Grafik Respon Spektra Kelas Situs SE (Tanah


Lunak)

4.500

Grafik Respon Spektra Kota Tanjung Pinang


Kepulauan Riau
0.1000

0.0900

0.0800

0.0700

0.0600

Sa (g)

SB (Batuan)
SC (Tanah Keras)
SD (Tanah Sedang)
SE (Tanah Lunak)

0.0500

0.0400

0.0300

0.0200

0.0100

0.0000
0.0000

0.5000

1.0000

1.5000

2.0000

T (detik)

2.5000

3.0000

3.5000

4.0000

4.5000

Kesimpulan

Dari hasil perhitungan manual, hasilnya hampir sama dengan hasil perhitungan
dari PUSKIM Kemen PU, meskipun masih ada sedikit yang berbeda.

Grafik Respon Spektra wilayah kota Tanjung Pinang sesuai dengan Grafik Respon
Spektra PUSKIM Kemen PU.

SEKIAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai