Bab 5 Humidifikasi
Bab 5 Humidifikasi
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, anda di harapkan dapat :
Dasar Teori
Dalam pemerosesan bahan sering diperlukan untuk menentukan uap air dalam aliran
gas, operasi ini sebagai proses dehumidifikasi. Sebaiknya, untuk mengurangi uap air
dalaam aliran gas serig disebut proses dehumidifikasi. Dalam humidifikasi, kadar uap
air dapat di tingkatkan dengan melewatkan aliran gas di atas cairan yang kemudian
akan menguap ke dalam aliran gas.
Perpindahan ke aliran utama berlangsung dengan cara difusi dan pada parbatasan
(interface) perpindahan panas dan massa yang berlangsung terus-menerus,
sedangkan dalam dehumidifikasi dilakukan kondensasi parsial dan uap yang
terkondensasi dibuang.
Penggunaan yang paling luas dari proses humidifikasi dan dehumidifikasi
menyangkut sistem udara-air. Contoh paling sederhana adalah pengeringan padatan
basah dengan pengurangan jumlah kandungan air sebagai tjuan utama dan
dehumidifikasi aliran gas sebagai efek samping.
Pemakaian AC dan pengeringan gas juga menggunakan proses humidifikasi dan
dehumidifikasi. Sebagai contoh kandungan uap air harus di hilangkan dari gas kalor
korosi. Demikian juga pada proses pembuatan asam sulfat. Gas yang digunakan
harus dikeringkan (dehumidifikasi) sebelum masuk ke konveter bertekanan yaitu
denagn jalan melewatkan pada bahan yang menyerap air (dehydrating agent), seperti
silikagel, larutan asam sulfat pekat dan sebagainya.
49
Kj/Kg uap air K. karena itu, untuk satuan SI dan British berturut turut adalah :
Cs Kj/Kg udara kering K = 1,005 +1,88
Cs Btu/Lbm udara kering 0F = 0,24 +0,45
Catatan
kadang-kadang Cs sering ditulis : (1,005 +1,88)103 J/Kg K.
dalam buku Coulson Cs = 1,00 +1,9 Kj/Kg K.
Volume Humid
50
untuk menjenuhkannya.
Titik embun campuran udara-uap air
Temperatur titik embun atau titik embun adalah temperatur pada saat gas
telah jenuh oleh uap. Jika gas didinginkan , titik embun adalah temperatur
pada saat kondensasi pertama terjadi.
Contoh : (humidity data tekanan uap)
Udara dalam ruangan pada temperatur 26,70C dan tekanan 101,3 kPa
mengandung uap air dengan tekanan parsial (pA)= 2,76 kPa.
Hitung : a. Humidity
b. Humidity jenuh dan persen humidity
c. Persen humidity relatif
penyelesaian :
dari kukus tabel Geankolis pada T = 26,7 0C tekanan uap air (pAs) = 3,5 kPa
temperatur
0
K
C
273.15
0
283.15
10
293.15
20
298.15
25
Vapor Press
kPa
mmHg
0.611
4.56
1.228
9.21
2.338
17.54
3.168
23.76
temperatur
0
K
C
323.15
50
333.15
60
343.15
70
353.15
80
Vapor Press
kPa
mmHg
12.333
92.51
19.92
149.4
31.16
233.7
47.34
355.1
51
30
4.242
31.82
363.15
90
70.10
525.8
313.18
40
7.375
55.32
373.15
100
101.325
760.0
Entalpi total 1 kg udara + uap air adalah J/kg atau Kj/Kg udara kering.
Jika To dipilih sebagai temperatur datum (dasar) untuk kedua komponen,
maka entalpi otal adalah panas sensible campuran udara uap air + panas
laten dalam J/kg atau Kj/kg gas =uap air pada To. Hubungan antara tekanan
parsial uap dan humidiy gas dapat diturunkan sebagai berikut :
Massa uap = PwMw/RT dan massa dari gas = (P-Pw)MA/RT
Jadi humidity gas dapat dirumuskan sbb : [Pw/(P-Pw)](Mw/MA)..(6)
Dan humidity dapat gas jenuh adalah : = [Pwo/(P-Pwo](Mw/MA).(7)
Pw
= tekanan parsial uap dalam gas
Pwo
= tekanan parsial gas jenuh pada temperature/suhu sama.
MA
= massa/berat rata-rata dari gas
P
= tekanan total
R
= konstanta gas,8,314 KJ/Kmol K
52
53
tergantung temperature awal dan laju aliran gas yang melalui air. Proses dengan laju
alir gas yang besar dan permukaan air yang kecil hampir tidak mengubah humidity.
Laju dari perpindahan panas dari gas ke cairan dirumuskan sbb:
Q = h . A . (-w) .(9)
Q = laju panas
h = koefisien perpindahan panas
= temperatur gas
w = temperatur cairan
temperatur bola basah w tergantung pada temperatur dan humidity gas dan nilainya
dari buku ditentukan untuk kecepatan gas relatif tinggi.
Cairan yang menguap ke dalam gas dipindah dengan cara difusi penyerapan dari
batas permukaan ke aliran gas karena perbedaan konsentrasi dipermukaan dan c
konsentrasi uap dialirkan gas adalah konsentrasi uap dialiran gas.
Laju penguapan ditulis :
W = HDA(c0-c)=(hDA) (MW/RT) (PWO-PW)
(10)
54
55
Contoh 2 :
Udara pada temperatur 25C dan humidity 0,010 kg H2O/kg udara kering dipanaskan
menjadi 70C. berapa temperatur bola basah sebelum dan sesudah pemanasan?
Penyelesaian :
Gunakan grafik humidity gambar Geankoplis.
Tarik garis dari humidity 0,01(1) kekiri sampai memotong dengan garis jenuh adiabatic
25C (2), kemudian dari titik perpotongan tersebut. Selanjutnya, dihubungkan
kebaeah (4), sehingga diperoleh temperatur bola basah sebelum pemanasan (T1) =
18C. dengan cara yang sama pada temperatur 70C akan diperoleh temperatur bola
basah sesudah pemanasan (T2) = 31,5 C. lihat diagram dibawah ini.
56
Volume dalam keadaan jenuh ini naik sangat cepat karena jumlah kandungan
uap dan volume spesifik gas kering naik sesuai kenaikan temperatur. Pada
temperatur tertentu volume humidiy brubah secara linier terhadap
humidity,sehingga volume dari gas tak jenuh dapat ditentukan denagn
pemanjangan.
Panas laten penguapan dalam grafik panas humid digambarkan sebagai absis
Untuk mencari humidity dan temperatur bola basah dengan temperatur dan humidity
relatif diketahui gunakan grafik humidity-entalpi untuk sistem udara-air (Coulson,
1985).
Humidity relatif dapat diketahui dengan menggunakan VAISALA Of Humidity
Instrument.
Dalam perhitungan entalpi perlu untuk mementukan keadaan standar
acuan(referensi) yang entalpi dianggap nol. Keadaan yang terbaik untuk mengambil
titik leleh dari bahan yang mempunyai uap sebagai temperatur acuan dan keadaan
cair sebagai kondisi standar.
Jika H adalah entalpi gas yang lembab per unit massa dari gas kering Ha adalah
entalpi gas kering, Hw adalah entalpi uap, Cw adalah panas spesifik dari uap. Ca
adalah panas spesifik dari gas pada keadaan konstan, adalah temperatur gas yang
lembab, 0 adalah temperatur acuan, y panas laten penguapan dari cairan pada 0.
Untuk gas tak jenuh H = H2 +HW .(16)
Ha = Ca(-0)..(17)
Hw = Cw (-0) +(18)
H
Contoh 1 :
Temperatur bola kering dan titik embun udara yang masuk ke alat pengering adalah
130F dan 60F dengan menggunakan garfik humidity carilah :
a. Ihumidity aktual
b. Temperatur bola basah
d. persen humid
e. panas humid
57
f. volume humid
Penyelesaian :
Untuk menyelesaiakan soal ini digunakan grafik humidity dari daftar pustaka no.1
(halaman 740)
Tarik garis dari titik embun 60F kearah kanan, akan diperoleh humidity aktual
hubungkan ke bawah dan temperatur bola basah yang diperoleh adalah 79,8F.
Caranya sama dengan nomor b tetapi dari garis jenuh 100% dihubungkan ke
udara kering.
Dari garis temperatur bola kering 130F dihubungkan ke atas sampai memotong
garis volume jenuh, kemudian di hubungkan kekiri volume humid diperoleh 15,1
ff3/lb udara kering.
Contoh 2 :
Diketahui temperatur bola kering 95F dan temperatur ola basah 65F. di tanyakan:
a. Humidity aktual
b. Titik embun
c. Persen humid
58
Tarik garis temperatur bola basah 65F, kemudian tarik pula garis
temperatur bola kering 95F sampai berpotongan dengan garis 65F di
atas. Titik potong antara keduanya terletak volume humid yaitu 14,11
ft3/lbm udara kering.
59
60
V1 = tertutup V4 = terbuka
V2 = terbuka V5 = terbuka
V3 = tertutup V6 = tertutup
2. Atur katup utama (V9) sehingga perbedaan tekanan orifice 50 mbar.
3. Atur pemanasan secara bertahap, set pada temperatur akhir 50C
4. Lakukan seperti langkah-langkah percobaan 5.1A.
Percobaan dehumidifikasi tanpa pemanasan
1. Atur katub-katub berikut :
V1 = tertutup V4 = terbuka
V2 = terbuka V5 = tertutup
V3 = tertutup V6 = terbuka
2. Tekan tombol P2 (kompersor) dan alur perbedaan tekanan pada orifice 40
mbar.
3. Tunggu sekitar 10 menit, lakukan pengambilan data.
4. Ubah perbedaan tekanan orifice pada 6 mbar.
Percobaan dengan pemanasan
Dilakukan seperti langkah-langkah percobaan 5.2.A dengan
penambahan pemanasan terkontrol (heaternya ON pada posisi 2).
61
Laju
udara
50 mb
2
3
waktu
Udara masuk
Tbsh Tkrg
Udara keluar
v
Tbsh Tkrg
ket
0
20
60mb
40
60
Laju
udara
Udara masuk
waktu
Tbsh Tkrg
Udara keluar
v
Tbsh Tkrg
ket
62
50
2
3
0
20
70
40
60
Laju
udara
waktu
70
2
3
Udara masuk
Tbsh Tkrg
Udara keluar
v
Tbsh Tkrg
ket
20
90
40
60
Laju
udara
70
2
3
waktu
Udara masuk
Tbsh Tkrg
Udara keluar
v
Tbsh Tkrg
ket
0
20
90
40
60
2. Proses dehumidifikasi/absorsi
2.a Tanpa pemanasan
NO
Laju
waktu
Udara masuk
Udara keluar
ket
63
Tbsh Tkrg
50 mb
Tbsh Tkrg
20
60mb
40
60
Laju
waktu
udara
1
50
Udara masuk
Tbsh Tkrg
Udara keluar
v
Tbsh Tkrg
ket
20
70
40
60
Keterangan tambahan
64
65
66