100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
1K tayangan3 halaman
1. Naskah drama ini menceritakan tentang Irvan yang diserang perampok saat membeli buah, dan Dea yang menolongnya dengan membawanya ke rumah sakit.
2. Setelah dirawat, keadaan Irvan membaik berkat pertolongan Dea. Irvan bersyukur atas pertolongan yang diberikan Dea.
3. Pesan moral dari drama ini adalah untuk selalu menolong orang lain tanpa pamrih dan jangan pernah bertindak semaumu sendiri.
1. Naskah drama ini menceritakan tentang Irvan yang diserang perampok saat membeli buah, dan Dea yang menolongnya dengan membawanya ke rumah sakit.
2. Setelah dirawat, keadaan Irvan membaik berkat pertolongan Dea. Irvan bersyukur atas pertolongan yang diberikan Dea.
3. Pesan moral dari drama ini adalah untuk selalu menolong orang lain tanpa pamrih dan jangan pernah bertindak semaumu sendiri.
1. Naskah drama ini menceritakan tentang Irvan yang diserang perampok saat membeli buah, dan Dea yang menolongnya dengan membawanya ke rumah sakit.
2. Setelah dirawat, keadaan Irvan membaik berkat pertolongan Dea. Irvan bersyukur atas pertolongan yang diberikan Dea.
3. Pesan moral dari drama ini adalah untuk selalu menolong orang lain tanpa pamrih dan jangan pernah bertindak semaumu sendiri.
Tokoh : - Arief = Copet, Orang Sinis, Dokter - Dea = Penjual Buah yang Miskin - Divi = Adik Irvan, Orang Sinis - Irvan = Orang Kaya - Silvia = Orang Sinis
Pada suatu hari.
Divi = eemmm hari ini sangat panas, aku suruh Kakak buat beli ahh (Kakak) Irvan = (tiduran) Ada apa dek manggil? Divi = Aku haus tolong beliin buah(kelapa) di pasar Kakakkan duitnya banyak. Irvan = Iya.. Kakak beliin tapi bentar dulu ya soalnya panas banget nih Divi = Ahh maunya sekarang ! ,kalo enggak adek nangis nih. Irvan = Yaudah dasar ganggu aja orang tidur siang aja. Akhirnya Irvan pun pergi ke pasar untuk membeli pesanan adiknya. Sesampainya di pasar Irvan = Bu buah ini harganya berapa? Dea = Harganya Rp 8000 Irvan = Bisa kurang gak? Dea = Maaf dek, memang harganya lagi mahal, kalo saya kurangin, saya gak dapet untung. Nanti saya makan apa? Irvan = Yaudah deh bu, buahnya dua ya bu. Dea = Oke, jadi Rp16000. Irvan = Ini bu uangnya. Dea = Sama sama. Setelah beberapa lama, tiba tiba Irvan dicegat oleh dua orang preman yang menodongnya dengan pisau Arief = Eh, lu !! Serahin dompet lu !! Sylvia = Ia, serahin dompetnya, kalo ga mati lu !! Irvan = Kalian siapa? Arief = Udah jangan banyak omong serahin dompet lu !! Irvan = Iya iya(panik) tapi jangan sakitin gw. Sylvia & Arief = Hahaha cepet serahin ! Irvan = Tolongg Arief = Sukurin lu.
Tiba tiba Sylvia dan Arief megeroyoki Irvan dan
meninggalkannya dipinggir jalan Irvan = Tolong Tolong, tolong saya.(kesakitan) Divi = Ihh jijik amet nih orang ngapain sih, ganggu pemandangan aja. Sylvia = Kenapa ini orang? Kasian amet, ayo Rif kita bawa ke rumah sakit. Arief = Ngapain sih Siyl? Buang buang waktu aja, ayo kita pergi bikin mood gw gak enak aja. Akhirnya Arief memegang tangan Sylvia dan membawanya pergi Irvan = Ya Tuhan Tolong saya dalam menghadapi cobaan ini. Tiba tiba Irvan tertidur, selama Irvan tertidur seseorang menghampirinya. Dea = Apa yang terjadi dengan anda? Irvan = Tolong saya, saya tidak kuat lagi Dea = Hey, tolong bantu aku membawa orang ini ke rumah sakit !! Saat di rumah sakit Dea = Dokter Dokter!! Dokter = Baik anda tunggu di sini, kami akan berusaha menyembuhkan dia. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya dokter keluar dari kamar pasien. Dea = Bagaimana keadaannya dok?(dengan rasa cemas) Dokter = Dia sudah bisa ditemui. Akhirnya Dea pun masuk ke dalam kamar pasien Dea = Bagaimana keadaan mu? Irvan = Keadaan saya baik- baik saja, saya berterima kasih ya bu. Dea = Istirahatlah dulu, semua administrasi saya yang tanggung. Irvan = Trimakasih banyak ya bu. Dea pun keluar dan setelah itu Irvan mengucap syukur kepada Tuhan Irvan = Trimakasih ya Tuhan karena engkau telah mengabulkan doa ku ini. Dan trimakasih ya Tuhan karena engkau telah mengirim seorang untuk menyelamatkanku. Lalu Irvan diantarkan pulang ke rumahnya Divi = Kakak kemana saja, kenapa baru pulang dan kenapa terluka gini? Irvan = Maaf ya dek, Kakak kena musibah tapi sekarang sudah gak apa apa kok. Divi = Ini siapa kak? Apa dia yang menolong mu? Irvan = Iya dia yang menolongku tadi. Divi = Timakasih ya Bu. Dea = Sama sama.
Inti : Jangan pernah menolong tanpa pamrih dan jangan pernah