Anda di halaman 1dari 27

PERENCANAAN PRODUKSI

Pengertian Produk
Produk pada umum terdiri dari dua jenis,
yaitu :
- barang
- dan jasa,
Pengertian barang, adalah :
hasil dari suatu kegiatan produksi yang
mempunyai sifat-sifat fisik dan kimia, serta
ada jangka waktu antara saat diproduksi
dengan saat produk tersebut dikonsumsi
atau dipergunakan.
Pengertian Jasa, adalah :
merupakan hasil kegiatan produksi yang
tidak mempunyai sifat fisik maupun kimia,
serta tidak ada jarak waktu antara saat
diproduksi dengan saat dikonsumsi atau
dipergunakan.
Jadi Produk adalah :
hasil proses produksi semula berupa bahan
mentah menjadi produk jadi yang siap untuk
dijual atau dipakai dan memiliki nilai
tambah secara ekonomis.
Produk berupa barang dapat diraba secara
fisik, jasa hanya dapat dirasakan tidak dapat
diraba secara fisik.

Philip Kotler : produk adalah sesuatu yg


bisa ditawar-kan kepada sebuah pasar agar
:
- diperhatikan,
- diminta,
- dipakai atau dikonsumsi
sehingga
memungkinkan
dapat
memuaskan
suatu
keinginan
atau
kebutuhan.
Produk bisa berupa benda fisik, jasa orang,
tempat, organisasi dan gagasan.
Jenis produk :
adalah unit produk yang bisa dibedakan
menurut :
- ukuran,
- harga,
- penampilan atau beberapa atribut lain.
Indriyo Gitosudarmo :
Produk
adalah
segala
sesuatu
yang
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
manusia ataupun organisasi.
Suatu perusahaan seringkali menjual atau
memasarkan BERMACAM-MACAM produk,
untuk itu perusahaan akan memperoleh
stabilitas
hasil
yang
tinggi,
jika

dibandingkan dengan perusahaan yang


hanya menjual satu produk saja, yang
kemungkinannya untuk menemui kegagalan
lebih tinggi.
Irawan : produk adalah sesuatu yang
ditawarkan
dan
dapat
memuaskan
keinginan & kebutuhan konsumen.
JENIS PRODUK
Jenis produk dapat dibedakan dari beberapa
tinjauan :
a. Tinjauan Bentuk Produk
Dari bentuknya, produk dapat dibedakan :
- Produk Jadi
- dan Produk Setengah Jadi.
Produk Jadi :
adalah produk yang telah selesai diproses
dan siap untuk konsumsi.
Produk Setengah Jadi :
adalah produk yang memerlukan proses
lebih lanjut untuk dapat siap dikonsumsi.
b. Tinjauan Proses Produk
Dari
tinjauan
prosesnya,
dibedakan
berupa produk massa dan produk pesanan
Produk Massa,
adalah produk yang dibuat secara terus
menerus bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan pasar dan jumlah produknya


relatif
banyak.
Misalnya
komputer,
televisi, sepeda motor, handphone, dll.
Produk Pesanan, adalah :
produk yang dibuat secara terputus-putus
dan bertujuan untuk memenuhi pesanan
pelanggan dan jumlah produk terbatas
sesuai dengan jumlah pesanan. Misalnya
Brosur, Undangan, Roti Ulang Tahun, Baju
Seragam, Dll.
ASPEK-ASPEK PERENCANAAN PRODUK
Dalam Perencanaan produk (Planning of
Product) ada tiga aspek yang diperhatikan.
a. Aspek Produk
Seorang Produsen jika berhasil harus
menentukan sejak awal produk apa
sebaiknya dibuat. Ada dua hal yang perlu
dipertimbangkan sebelum menentukan
atau membuat suatu produk.
(1) Market Full (Pasar Yang Menarik)
Yaitu sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen yang ada di
pasar.
Dengan kata lain kita harus membuat
produk
apa
yang
dibutuhkan

konsumen.
(2) Dorongan Teknologi (Technologi
Push)
Yaitu
memenuhi
keinginan
dan
kebutuhan
konsumen
dengan
membuat produk baru, tapi produk
yang benar-benar menjadi kebutuhan
konsumen.
b. Aspek Jumlah Produk
Ada dua cara untuk menentukan jumlah
yang ideal dalam diproduksi suatu Produk.
(1) Cara
Pertimbangan
atau
Non
Statistik
Adalah menetukan jumlah produk
berdasarkan pertimbangan :
- Pertimbangan Tenaga Penjualan,
yaitu berdasarkan pada informasi
lapangan (pasar) dapat diketahui
kondisi permintaan dan tinggkat
persaingan,
sehingga
dapat
ditentukan berapa jumlah produk
yang akan diproduksi.
- Pertimbangan Ekskutif,
yaitu
berdasarkan
pengalaman
wirausahawan
itu
sendiri
atau
manajemen mengenai kondisi pasar.

Informasi tersebut dapat dijadikan


bahan
pertimbangan
dalam
menentukan jumlah produk yang
akan diproduksi
- Pertimbangan Para Ahli,
yaitu berdasarkan pada kemampuan
seseorang
meramalkan
atau
memprediksi
jumlah
produk
seharusnya ada di pasar dan
bagaimana
cara
menghadapi
persaingannya
(2) Cara Kuantitatif atau Statistik
Menentukan
jumlah
produksi
berdasarkan analisis kuantitatif dengan
menggunakan data-data masa lalu
untuk meramalkan jumlah produk yang
akan dijual/pasarkan pada masa yang
akan datang.
c. Aspek Kombinasi Produk
Dengan memproduksi beberapa jenis
produk.
Diharapkan
dapat
untuk
memenuhi keinginan atau kebutuhan
konsumen yang berbeda-beda.
LANGKAH
AWAL
PERENCANAAN
PRODUK
Sebaiknya sebelum kegiatan dunia usaha

dilaksanakan terlebih dulu membuat suatu


perencanaan
yang
matang
mengenai
beberapa hal yang berkaitan dengan bisnis.
Khususnya menentukan produk apa yang
akan dibuat dan berapa jumlahnya.
Agar dapat disesuaikan dengan keinginan
dan kebutuhan serta mendapat sambutan
positif dari komsumen.
PERENCANAAN
PRODUK

ASPEK
Aspek

Rencana tentang apa


dan berapa yang
dapat di produksi

Waktu

Jangka waktu
penggunaan bersifat
jangka panjang

Manfaa Berguna untuk


t
menyuusun tata letak
pabrik, lingkungan
kerja serta perekrutan
tenaga kerja

PERENCANAAN

PERENCANAAN
PRODUKSI
Rencana tentang apa
dan berapa banyak
yang akan diproduksi
perusahan untuk
proses produksi
Jangka waktu
biasanya untuk satu
tahun berjalan, dan
biasanya ada
perubhan pada tiap
bualan
Berguana antara lain
untuk menyusun
sechedul produksi,
menghitung
kebutuhan bahan dan
bahan penolong, upah
tenaga kerja.

PERENCANAAN PRODUKSI
Konsep Produksi setiap produsen adalah
berharap apa yang dibuat dapat laku terjual
dipasaran sebanyak mungkin, serta diikuti
dengan keuntungan yang yang besar pula.
Oleh karena itu produk yang diproduksi
harus sesuai serta dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan para konsumen.
Hal ini dapat terlaksana apa bila ada
perencanaan yang matang.
1. Pengertian Produksi dan Proses
Produksi
Produksi,
adalah kegiatan yang ditujukan untuk
menciptakan atau menambah nilai guna
(manfaat) suatu produk yang dapat
digunakan untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan. Kegiatan menambah manfaat
produk meliputi :
- manfaat bentuk,
- manfaat waktu,
- dan manfaat tempat.
Manfaat Bentuk
Adalah menambah manfaat dengan cara
mengubah bentuk semula menjadi bentuk
lain. Misalnya :

- plastik bekas diolah/daur ulang menjadi


ember dan peralatan rumah tangga
lainnya.
- Onderdil otomotif menjadi lukisan tiga
demensi
- Bulu ayam menjadi satel kok atau
lukisan bulu
- Kertas bekas didaur mejadi kertas buku
tulis atau lainnya.
Manfaat Waktu
Adalah menambah manfaat dengan cara
mengulur waktu atau menunggu waktu
yang tepat untuk melakukan kegiatan.
Misalnya :
- Membeli gabah untuk dijual nanti saat
harga gabah naik.
- Membeli jas hujan pada saat kemarau
dan akan dijual pada saat musin
penghujan.
- Manfaat Tempat
Adalah menambah manfaat dengan cara
mengalihkan kegiatan dari satu tempat
ketempat yang lain. Miisalnya :
- Beli obat herbal di Sumatera dijual di
Yogyakarta
- Beli buah merah di Papua di jual di

jakarta
Proses Produksi adalah suatu kegiatan
manusia yang melibatkan :
(-) tenaga manusia
(-) bahan baku
(-) peralatan
Untuk
menghasilkan
produk
yang
bermanfaat.
Produk yang dihasilkan berupa :
(-) Benda (tangible material)
(-) Non Benda (intangible material)
Produk berupa benda, misalnya :
( ) obat generik/gerbal
( ) ban mobil/sepeda motor
( ) roti/biskuit
Produk berupa non benda, misalnya :
(.) dokter, perawat, bidan, montir, satpam
(.) Pelayanan Rumah Sakit, Puskesmas
(.) maskapai penerbangan, kereta api,
bus umum
Faktor-faktor pendorong kemajuan di
bidang
teknologi
proses
produksi
terutama
disebabkan
tiga
faktor
utama, yaitu :
a) Usaha Untuk Menunjukan Kualitas
Misalnya, permintaan bentuk atas disain

baru sebuah produk untuk menghindari


kebosanan atau kejenuhan konsumen,
dengan usaha :
- Memperbaiki instruksi mesin produksi
- Memperbaiki proses produksi
b) Usaha
Untuk
Meningkatkan
Produktivitas
Hal ini menyangkut permintaan produk
dengan harga yang relatif terjangkau
konsumen dengan usaha antara lain :
- Proses waktu yang cepat
- Waktu pemakaian mesin yang optimum
c) Usaha
Untuk
Meningkatkan
Fleksibilitas
Fleksibelitas dapat meningkat didorong
oleh :
- Umur produk yang semakin pendek
- Makin banyak variasi produk sejenis
karena perbedaan selera konsumen
- Makin sedikit komponen yang dibuat
sehiingga tidak ekonomis lagi
2. Tipe Proses Produksi
Penentuan tipe proses produksi didasarkan
pada faktor-faktor :
- Volume
atau
jumlah
produk
yang
dihasilkan
- Kualitas produk yang ditetapkan
- Peralatan
yang
tersedia
untuk

melaksanakan proses produksi


Dengan pertimbangan faktor-faktor tersebut
diatas ada tiga tipe proses produksi yang
dapat dipilih.
a) Proses Produksi Kontinyu
Adalah proses produksi barang atas dasar
aliran produk dari satu operasi ke operasi
berikutnya tanpa penumpukan di suatu
titik
proses.
Perusahaan
yang
menggunakan tipe ini hanya perusahaan
besar, seperti perusahaan minuman,
perusahaan
perakitan
dan
industri
lainnya.
b) Proses Produksi Intermenten
Pada
proses
produksi
ini
lebih
mengutamakan per-sediaan barang dalam
proses dari pada proses terus menerus.
Proses ini banyak diterapkan pada
perusahaan yang memproduksi dengan
variasi atau jenis lebih banyak. Misalnya,
Indofood, Produk bermerek ABC.
c) Proses Produksi Campuran
Penggabungan proses produksi kontinyu
dan Intermeten. Perusahaan berusaha
memanfaatkan kapasitas produksi secara
penuh. Persoalannya adalah bagaimana

meningkatkan fleksibilitas dari peralatan


yang digunakan, sehingga penggunaan
peralatan untuk lebih dari satu ukuran
atau dapat digunakan bagian yang
berlainan.
3. LangkahLangkah
Perencanaan
Produksi
a.
Faktor-Faktor Perencana Dalam
Produksi
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam peren-canaan produksi :
1) Jumlah kebutuhan produksi setiap
unit produk perperiode
2) Kebijakan
persediaan
terhadap
jumlah persedia bahan baku atau
bahan setengah jadi.
3) Kapasitas mesin atau kapasitas
produksi
4) Tersedianya fasilitas produksi
5) Jumlah produksi yang ekonomis
6) Jadwal produksi perperiode
7) Skala produksi
8) Karakteristik proses produksi
9) Dampak proses produksi
b.
Tahapan
perencanaan
dalam
Produksi
1) Penelitian
dan
pengembangan

produk yang meliputi :


- Penelitian proses produksi
- Penelitian produk
2) Mencari ide dan penyeleksian produk
Hal ini sangat pentingg dalam rangka
menciptakan suatu produk tertentu
dan pada akhirnya akan dipilih ide
produk yang mana yang sesuai
dengan :
- Kemampuan individu
- Kemampuan finansial
- Kemampuan usaha
- Selera konsumen
- Dan kemampuan produksi
3) Menetapkan Skala Produksi
- Menetapkan waktu produksi
- Menetapkan kualitas produk
- Pembiayaan
- Jumlah tenaga kerja
- Peralatan produksi yang dibutuhkan
- Pentapan persediaan bahan baku
c.
Tahap-Tahap Penetapan Skala
Produksi
1) Routing adalah tahap menetapkan
dan
menen-tukan
urutan-urutan
proses produksi dari bahan baku
sampai menjadi barang jadi.
Termasuk
juga
fasilitas
yang

diperlukan dalam proses produksi ini.


2) Scheduling
adalah
tahap
menetapkan dan me-nentukan jadwal
kegiatan operasi proses operasi,
sebagai
satu
kesatuan
dari
keseluruhan kegiatan produksi
3) Dispaching
adalah
tahap
menetapkan dan me-nentukan proses
pemberian perintah untuk memulai
kegiatan
proses
produksi
sesuai
routing dan scheduling
4) Follow-up adalah tahap menetapkan
dan me-nentukan berbagai kegiatan
agar tidak terjadi penundaan dan
mengkoordinasikan
seluruh
perencanaan kegiatan proses produksi
d.
Beberapa
Prinsip
Penetapan
Skala Produksi
1) Skala produksi harus sesuai dengan
tujuan perusahaan atau usaha
2) Memperhatikan prinsip praktis dan
kesederha-naan,
yaitu
mudah
dilakukkan oleh siapapun
3) Skala usaha bermanfaat dalam
analisis dan klasifikasi mengenai
kegiatan proses produksi
e.
Beberapa pertimbangan Skala

Produksi
1) Sifat Proses Produksi
Menyangkut pemilihan proses produksi
berdasarkan pesanan dan proses
produksi massa.
Ciri proses produksi berdasarkan
pesanan :
Produksi tidak dijual secara bebas di
pasar
Perusahaan tidak perlu mengadakan
perse-diaan dalam skala besar
Ciri proses produksi massa
Produk dihasilkan dalam jumlah yang
besar
Tujuan produksi untuk menguasai pasar
Produk dijual dipasar bebas
Variasi produk kecil
Harus ada persediaan untuk memenuhi
permintaan
2) Jenis dan Mutu Produk yang akan
diproduksi
a) Sifat Produk, yaitu produk tahan
lama atau tidak tahan lama
b) Manfaat Produk, yaitu barang
konsumsi atau barang industri
c) Biaya, yaitu besar kecilnya biaya
untuk ber-produksi sangat penting

untuk direncanakan sebelumnya,


karena hal ini menyangkut besar
modal yang haus diinvestasikan
d) Sifat Permintaan, yaitu apakah
produk ber-sifat musinan atau tidak
3) Pola Produksi
Pola Produksi pada umum digunakan
untuk mengantisipasi dan mengikuti
perubahan-peru-bahan yang terjadi
sebagai akibat perubahan pasar dan
situasi perekonomian suatu negara.
Ada tiga pola produksi :
a) Pola Produksi Konstan
Adalah produksi pertahun dan
periode bulanannya relatif sama
besarnya
(konstan),
sehingga
dimungkinkan ada persediaan yang
dapat
menjamin
ketersediaan
produk di pasar
b) Pola Produksi Bergelombang
Adalah produksi pertahun dan
periode bulanannya relatif tidak
sama besarnya, tergantung pada
besar kecilnya tingkat penjualan.
Dengan pola ini perusahaan akan
menyesuai tingkat produksi dengan
tingkat penjualan yang dicapai

c) Pola Produksi Moderat


Jumlah
produksi
dan
persedia
berubah-rubah
sesuai
atau
tergantung pada tingkat penjualan
yang dicapai
PENGAWASAN KUALITAS

PENGAWASAN KUALITAS
1. Pengertian Kualitas
Kualitas adalah merupakan suatu istilah
relatif yang sangat tergantung pada
situasi atau subyektif para konsumen.
Kualitas adalah sesuatu yang cocok
dengan selera.
Produk yang dikatakan berkualitas jika
mempunyai kecocokan dan kepuasan bagi
penggunanya
Kualitas Produk dapat dikaitkan dengan
dengan :
- Kehandalannya
- Ketahanan waktu yang tepat
- Penampilannya
- Integritasnya
- Kemurniannya
- Individualitasnya

Secara obyektif kualitas adalah suatu


standar khusus dimana kemampuan,
kinerja,
kehandalan,
kemudah-an
pemeliharaannya dan karakteristiknya
dapat diukur.
Pengawasan kualitas barang lebih mudah
dibanding-kan
dengan
pengawasan
kualitas jasa
Tiga ukuran kualitas yang digunakan
untuk barang :
a.
Kualitas Disain
Kualitas
desain
barang
sangat
berhubungan dengan dengan sifat
keunggulan pada saat barang mulamula
diimpikan.
Kualitas
desain
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
- kualitas input
- teknologi yang dipergunakan
- kualitas tenaga kerja dan amanjer
b.
Kualitas Penampilan
Aspek ini mencakup performa produk
waktu
yang
akan
datang
yang
dipengaruhi oleh faktor :
- Kehandalan Produk, yang berkaitan
dengan waktu penggunaan sebelum
rusak
- Perawatan Produk yang berkaitan

dengan ke-mampuan mereparasi dan


mengganti dengan cepat produk
yang rusak
c.Kualitas Yang Memenuhi
Berkaitan dengan apakah produk yang
dihasilkan memenuhi spesifikasi yang
telah ditetapkan atau diharapkan.
Miisalnya iklan obat, apakah sudah
sesuai dengan yang diiklankan
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kualitas
Secara umum yang
faktor yang
mempengaruhi kualitas :
- Fasilitas operasi seperi kondisi fisik
bangunan
- Peralatan dan perlengkapan
- Bahan baku atau material
- Pekerja atau staf organisasi
Secara khusus yang mempengaruhi
kualitas :
- Pasar atau tingkat persaingan
Persaingan merupakan faktor penentu
dalam menetapkan tingkat kualitas
output suatu perusahaan, karena dalam
pasar bebas konsumen datang kepasar
dengan harapan mendapatkan produk

yang berkualitas dengan harga yang


lebih murah.
Tujuan organisasi
Perusahaan selalu mempunyai tertentu
dalam menhasilkan output, misalnya :
() volume output yang tinggi
() barang yang berharga rendah
()
barang yang berharga mahal,
eksklusif.
Pengujian produk
Pengujian
yang
kurang
memadai
terhdapa produk yang dihasilkan dapat
berakibat
kegagalan
dalam
mengungkapkan
kekurangan/kelemahan yang terdapat
pada produk.
Desain produk
Cara mendesain produk pada awalnya
dapat menentukan kualitas produk itu
sendiri.
Proses produksi
Prosedur untuk memproduksi produk
dapat mentukan kualitas produk yang
dihasilkan.
Kualitas input
Kualitas bahan yang dipergunakan tidak
memenuhi standar, tenaga kerja yang

tidak
terlatih,
perlengkapan
yang
dipergunakan
tidak
tepat,
akan
berakibat pada kualitas produk yang
dihasilkan.
- Perawatan perlengkapan
Jika perlengkapan tidak dirawat dan
dipelihara secara tepat atau suku
cadang yang tidak tersedia maka
kualitas produk akan kurang baik.
- Standar kualitas
Jika perhatian terhadap kualitas dalam
oorganiisasi idak tampak, tidak ada
pengujian maupun inspeksi, maka
output yang berkualitas tinggi sulit
dicapai.
- Umpan balik konsumen
Apabila perusahaan kurang sensitif
terhadap keluhan-keluhan konsumen,
kualitas tidak akan meningkat secara
signifikan.
3. Alasan Pengawasan Kualitas
Alasan-alasan kenapa harus dilakukan
pengawasan kualitas terhadap produk
yang dihasilkan :
- Untuk mengurangi
atau menekan
volume kesalahan dan perbaikan

- Untuk menjaga atau menaikan kualitas


sesuai standar
- Untuk
mengurang
keluhan
atau
penolakan konsumen
- Memungkinkan pengkelasan output
- Untuk mentaati peraturan
- Untuk menaikan atau menjaga citra
perusahaan
4. Manfaat Pengawasan Kualitas
Pengawsan kualitas produksi diperlukan
agar produk yang dihasilkan sesuai dengan
perencanaan produksi semula.
Dengan diawasinya kualitas produksi, baik
pengawasan kualitas dengan pendekatan
input, maupun output, akan memberikan
beberapa manfaat untuk perusahaan dan
konsumen.
Manfaat pengawasan kualitas itu adalah :
a. Manfaat untuk perusahaan
- Tercapainya efisiensi, karena tidak ada
pemboros-an bahan baku dan tidak ada
pemborosan waktu dan tenaga kerja
- Menekan biaya, sehingga biaya ratarata dan har-ga jual menjadi rendah
- Meningkatkan penjualan, karena harga
relatif murah dan kualitas produk

terjamin.
b. Manfaat untuk konsumen
Manfaat
bagi
konsumen,
dimana
konsumen
merasa
puas,
karena
memperoleh produk yang berkualitas
dengan harga relatif terjangkau/murah
PENGELOLAAN PESEDIAAN
Persediaan adalah bahan atau barang yang
dimiliki pe-rusahaan untuk digunakan dalam
proses produksi, atau barang yang siap
untuk dijual kembali. Tetapi pengertian ini
sangat tergantung pada jenis usaha yang
dikelola perusahaan.
Perusahaan dagang adalah perusahaan
yang membeli barang lalu dijual kembali.
Perusahaan industri adalah perusahaan
yang membeli bahan kemudian mengubah
bentuknya untuk dijual kembali.
Jenis persediaan tersebut meliputi :
- bahan baku,
- produk jadi,
- produk dalam proses.
Faktor-faktor
Yg
Perlu
Mendapatkan
Perhatian Dalam Mengelola Persediaan :
1. Pengadaan Persediaan

- Bahan diperoleh dari perusahaan sendiri


- Bahan didatangkan dari sumber diluar
perusahaan
2. Kebutuhan di Masa Mendatang
- Persediaan yang sudah pasti
- Persediaan dengan risiko
- Persedia dalam ketidak pastian
3. Faktor Biaya Dalam Pengendalian
Persediaan
Pengendalian persediaan perlu menjadi
perhatian serius karena pengendalian
persediaan sangat pe-ngaruhnya dalam
penyyerapan biaya.
Biaya yang terserap tersebut diantaranya
adalah :
- Biaya yang tertanam dalam persediaan
- Biaya penyimpanan bahan
- Biaya penyusutan bahan
- Biaya asuransi atas persediaan
- Biaya administrasi persediaan
- Biaya yang diakibatkan tidak adanya
permintaan
atas
produk
tersebut
sebaliknya
akibat
kekurangan
persediaan
4. Metode Pencatatan Persediaan
a. Metode Fisik
Metode
ini
menharuskan
dalam
penilaian perse-diaan dihitung secara

fisik dari bahan atau barang yang masih


ada.
Dalam metode ini proses mutasi atau
perubahan persediaan tidak dibukukan.
Metode
sering
digunakan
jika
perusahaan memi-liki persediaan bahan
atau barang yang sulit dihiitung secara
satuan atau unit secara pasti.
b. Metode Perpetual
Metode ini disebut metode buku karena
setiap saat ada mutasi/perubahan pada
persediaan harus dicatat dalam buku
persediaan, sehingga setiap saat harus
dilakukan pencatatan dan setiap saat
pula jumlah persediaan dapat diketahui.
Metode ini sering digunakan pada
perusahaan yang secara unit atau
satuan mudah ditetapkan.
Metode
pembebanan
harga
pokok
persediaan ini meliputi :
1. Identifikasi Khusus
Yaitu penentuan harga pokok persediaan
dengan memberi tanda khusus pada
setiap bahan atau produk yang ada
digudang untuk dihitung besarnya nilai
persediaan
2. Masuk Pertama Keluar Pertama

Metode penetuan harga pokok persediaan


dengan menghitung harga bahan atau
barang yang masuk pertama digunakan
untuk menghitung harga pokok produksi
atau harga pokok penjualan
3. Masuk Pertama Keluar Terakhir
Metode penetuan harga pokok persediaan
dengan menghitung harga bahan atau
barang yang masuk terakhir digunakan
untuk menghitung harga pokok produksi
atau harga pokok penjualan
4. Metode Rata-Rata Pertimbangan
Metode
penentuan
harga
pokok
persediaan dengan menghitung rata-rata
harga masing-masing

Anda mungkin juga menyukai