Aksi Partai Komunis Indonesia 1926 Wahyu Wirawan
Aksi Partai Komunis Indonesia 1926 Wahyu Wirawan
(Wahyu Wirawan )
A. Pendahuluan
Jika kita mendengar istilah komunisme, langsung kita
teringat pada pembantaian 65, yang sadis dan kejam. Stigma ini
menjadikan sejarah komunis Indonesia sebagai sisi gelap sejarah
Indonesia dan tak layak untuk dipelajari. Pantas masuk keranjang
sampah, termasuk sosialisme atau apa saja yang mengingatkan kita
pada Karl Marx. Naifnya lagi diharamkan ! Kalau bukan
pembodohan massal apa lagi namanya yang dilakukan oleh rezim
Orde Baru di bawah Soeharto melalui Departeman Pendidikan dan
Kebudayaan atau Penerangan.
Propaganda
anti
Komunisme/Marxisme-Leninisme
merambah juga di kalangan universitas. Padahal kalau kita pahami
pasal 3 Ketetapan MPRS Republik Indonesia No: XXV/MPRS/1966
yang berbunyi khususnya mengenai kegiatan mempelajari secara
ilmiah,
seperti
pada
universitas-universitas,
faham
Komunisme/Marxisme-Leninisme dalam rangka mengamankan
Pancasila dapat dilakukan secara terpimpin...1
Berdasarkan Tap MPR tersebut berarti mempelajari faham
komunisme walaupun secara terpimpin itu legal dan tidak
melanggar hukum, ironisnya, pergulatan ini terjadi bukan di
negara-negara komunis yang represif, tetapi di negara liberal
kapitalistik, seperti Amerika Utara, Eropa Barat, Australia, Jepang
dan India.2 Studi tentang Komunisme bukan berarti mengajak orang
untuk menganutnya tetapi membuat kita memiliki landasan yang
kuat untuk menolaknya. Menolaknya secara cerdas bukan membabi
buta.
Pembodohan gaya Orde Baru terus berlangsung hingga
kini, contoh nyata dilakukannya pelarangan buku teks pelajaran
sejarah oleh pemerintah melalui Kejaksaan Agung dengan SK
19/A/JA/03/2007 tertanggal 5 Maret 2007. Alasan pelarangan
adalah tidak memuat pemberontakan Madiun dan 1965...serta tidak
mencantumkan kata PKI dalam penulisan G30S.3 Buku sejarah kelas
I jelas tidak memuat pemberontakan 1948 dan peristiwa 65. Karena
kelas I itu hanya berisi kerajaan-kerajaan di Nusantara yang
terpengaruh Hindu, Buddha dan Islam. Demikian pula untuk kelas
II...membahas perlawanan rakyat terhadap kolonialisme...Untuk
Wahyu Wirawan, S.Pd., adalah Alumnus Pendidikan Sejarah USD dan melanjutkan
ke Pascasarjana UGM, Fakultas Ilmu Budaya, Program Studi Sejarah.
1
2
3
6
7
10
11
12
13
the rich, no taxes to the poor, more mosque to the picas, more jobs to the semi
literates.14
Situasi politik semakin memanas, selain meningkatkan
permusuhan, juga persaingan untuk memperebutkan massa
pendukung terjadi di desa-desa. Tidak jarang teror ditempuh untuk
mencapai tujuan tersebut. Akibatnya timbul gerakan anti komunis
dan pemerintah kolonial Belanda mulai mengambil tindakan tegas.
Ketegasan itu diwujudkan dengan penangkapan dan pengasingan
terhadap pimpinan komunis dari Indonesia. Diawali dengan
Sneevliet tahun 1919. Tan Malaka tahun 1922 dibuang dan diusir dari
Indonesia. Sedangkan Semaun 1923, dengan demikian semua
pemimpin PKI seperti Darsono, Ali Archam, Alimin, Musso merasa
terancam.
Pada Konggres PKI tanggal 11-27 di kota Gede Yogyakarta,
dibahas mengenai rencana gerakan bersama di seluruh Indonesia.15
Rencana pemberontakan ini pada awalnya tidak memperoleh
persetujuan Komintern. Aksi-aksi seperti pemogokan mendapat
perhatian serius oleh pemerintah kolonial Belanda bahkan rapatrapat PKI juga dibubarkan. Januari 1926 Musso, Boedisoetjitro, dan
Soegono rencananya akan ditangkap oleh Gubernur Jendral van
Limburg Stirum tetapi mereka telah pergi ke Singapura.
Kekacauan hari demi hari semakin memuncak dan hampir
semua pimpinan PKI berada di luar Indonesia, seperti di Singapura
ada Alimin, Musso, Boedisoetjitro, Soegono, Subakat, Sanusi, dan
Winata. Sedangkan Tan Malaka di Manila dan Darsono di Uni Soviet.
Akhirnya PKI melakukan gerakan dengan gaya lokal dan aksi
lokal (local action) yang di antaranya tidak banyak berkaitan dengan
komunisme teoritis. Di Banten partai ini menjadi Islam yang berlebihlebihan. PKI berkembang pesat di Sumatra dan Jawa tanpa
koordinasi yang kuat, ketika partai ini semakin bertambah menarik
bagi
unsur-unsur
masyarakat
pedesaan
yang
menyukai
kekacauan.16
Selama tahun 1925, unsur-unsur yang lebih mengekstrim
dalam Partai Komunis di bawah pengawasan Dahlan dan
Soekra, dua pemimpin yang menolak patuh kepada
kepemimpinan yang tetap. Mereka terus menghasut
dicetuskannya revolusi dan memakai metode-metode
teoritis... Dalam usaha-usahanya, mereka didukung oleh
dua pemimpin penting yang sudah mapan, Alimin dan
Musso. Kelompok ini berhasil menguasai suatu rapat
komisi pelaksanaan partai tersebut dan para pemimpin
persatuan-persatuan dagang pokok di bawah pengawasan
komunis, yang diselenggarakan di Candi Prambanan
(antara Yogyakarta dan Surakarta). Pada pertengahan bulan
14
15
16
19
20
21
koordinasi para pemimpin ekstrimis, sebut saja Sardjono dan kawankawan merasa berhasil menguasai dan coba mempertahankan
pengaruh mereka. Bahkan Suparjo yang kembali ke Indonesia untuk
memberitahukan hasil diskusinya dengan Tan Malaka dan Subakat
tidak dihiraukan.
Walaupun rencana pemberontakan ditunda tetapi akhirnya
meletus juga pada malam hari tanggal 12 November 192622 di Jawa
Barat (Banten, Priangan) dan menyusul 1 Januari 1927 di Sumatra
Barat. Pemberontakan di Batavia dapat ditumpas dalam waktu satu
hari. Di Banten dan Priangan penumpasan selesai pada bulan
Desember. Sedangkan di Sumatra dapat ditumpas selama tiga hari
dan mendapat perlawanan yang relatif kuat. Menurut Ricklefs di
Jawa seorang Eropa tewas begitu pula di Sumatra. Sekitar 13.000
orang ditangkap, beberapa orang ditembak, kira-kira 4.500 orang
dijebloskan ke dalam penjara dan 1.038 orang dikirim ke kamp
penjara yang terkenal mengerikan di Boven Digul, Irian, yang khusus
dibangun pada tahun 1927 untuk mengurung mereka.23 PKI hancur
dan dilarang oleh pemerintah Kolonial Belanda.
C. Partai Komunis Indonesia dan Madiun Affair 1948
Setelah melakukan aksinya di Jawa dan Sumatra, tindakan
yang diambil oleh pemerintah kolonial Belanda cukup tegas,
sehingga PKI seakan telah mati. Tetapi ternyata PKI mencoba bangun
dari tidurnya dan pada tahun 1928, suatu usaha yang relatif lemah
untuk berdiri lagi dikembangkan oleh kelompok komunis di
Surabaya... di bawah pimpinan Soenarjo dan Marsoeki, teman dekat
Musso, mereka mendirikan suatu federasi persatuan dagang yang
kecil, Sarekat Kaum Buruh Indonesia.24 Karena Belanda merasa
organisasi ini berbahaya maka segera dibubarkan dan pimpinannya
ditangkap.
Musso yang lama tak kembali ke Indonesia, tahun 1935
mulai menginjakkan kakinya ke Surabaya. Kemudian ia membentuk
gerakan bawah tanah komunis yang berorientasi ke Stalin. Organisasi
ini sering disebut sebagai PKI Tidak Resmi. Centraal Comite (CC)
terdiri dari Musso, Pamudji, Azis, Sukajat, dan Djoko Soedjono.25
Kalau kita flash back tokoh PKI 35 ini nantinya yang berperan besar
dalam peristiwa Madiun.
Kelompok PKI 3526 mempunyai orientasi yang berbeda,
22
23
24
25
26
1.66
1.58
3.48
4.50-13.60
2.00
5.09
April
1948
6.76
Juni 1948
7.44
Agustus 1948
17.50
7.30
14.30
76-187.50
12.00
36.20
30
Ibid. hlm.372. Versi resmi PKI dari surat kabar pemerintah revolusioner tanggal
20-27 September 1948. Untuk program pemerintah Front Nasional, baca Kahin
hlm. 376-378. Pada 19 September 1948, Presiden Soekarno dalam pidato yang
disiarkan melalui radio menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia, untuk
memilih: Musso atau Soekarno-Hatta. Maka pecahlah konflik bersenjata, yang
pada waktu itu disebut sebagai Madiun Affairs (Peristiwa Madiun), dan di
zaman Orde Baru kemudian dinyatakan sebagai pemberontakan PKI. Periksa
37
38
39
http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Madiun
Ada sejumlah tokoh PKI seperti Aidit, Lukman melarikan diri keluar negeri
antara lain ke Cina dan Vietnam. Aidit berpendapat kaum komunis terprovokasi
sehingga peristiwa Madiun terjadi. D.N. Aidit. Menggugat Peristiwa Madiun
Dalam Pilihan Tulisan I. Jakarta. Pembaharuan. 1959. hlm.368-399.
Musso berada di kamar mandi dan tidak mau menyerah kemudian ditembak.
M.C. Ricklefs. op.cit. hlm.361
Alimin yang sudah dua kali melihat kehancuran PKI menyatakan bahwa
kepemimpinan Aidit lunak, oportunis, dan menyimpang dari politik komunis.
Akhirnya Alimin wafat tahun 1964, satu tahun sebelum PKI hancur untuk yang
ketiga kalinya.
41
42
43
44
45
Soeharto.
E. Penutup
Dari ketiga peristiwa tersebut dapat diketahui bahwa PKI
adalah organisasi yang poorly organized, tidak seperti apa yang
didengung-dengungkan dan membuat rakyat serta pejabat
ketakutan. Terbukti pada saat terjadi pemberontakan pimpinannya
selalu tidak ada di tempat, bukan melarikan diri tetapi koordinasinya
memang lemah. Jadi dalam pemberontakan 1927, Madiun Affair 1948
PKI memang menjadi sponsor tetapi saat Madiun Affair hanya PKI
Madiun dan Pati saja yang mendukung, yang lain tidak. Sedangkan
dalam penculikan dan pembunuhan para jendral tahun 1965,
berdasarkan penelitian yang ada dalangnya tidak tunggal melainkan
lebih dari satu. Namun satu hal yang pasti operasi militer itu
dilakukan oleh kelompok yang menamakan dirinya Gerakan
Tigapuluh September yang dipimpin oleh Untung.
Dengan demikian tidak sepantasnya kita merasa takut terus
terhadap hantu yang bernama komunis atau Marxis. Selama itu
diajarkan di sekolah tidak akan berbahaya. Sebaliknya yang harus
diwaspadai adalah sisa-sisa otoritarianisme gaya Orde Baru yang
tumbuh kembali.
Daftar Pustaka
Ariel Heryanto. Komunisme. 2007. Jakarta. Kompas
Baskara T.Wardaya. 2007. MEMBONGKAR SUPERSEMAR: Dari CIA
hingga Kudeta Merangkak Melawan Bung Karno. Yogyakarta.
Galang Press.
-----------------------. 2001. Menuju Demokrasi: Politik Indonesia Dalam
Perspektif Sejarah. Jakarta. Gramedia.
-----------------------. 2006. Bung KARNO MENGGUGAT! Dari Marhaen,
CIA, Pembantaian Massal 65 hingga G30S. Yogyakarta. Galang
Press.
Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jilid 12. 1990. Jakarta. PT Cipta
Adipustaka.
-----------------------. Jilid 9. 1990. Jakarta. PT Cipta Adipustaka.
George McTurnan Kahin. 1995. Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia:
Refleksi Pergumulan Lahirnya Republik. UNS Press dan Pustaka
Sinar Harapan.
I Ngurah Suryawan. 2005. Jejak-jejak Manusia Merah. Yogyakarta. BB
dan Elsam.
Jakarta. Gagas Media. 2005. hlm.191-201.
http://id.wikipedia.org/wiki Partai_Komunis_Indonesia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Madiun
http://id.wikipedia.org/wiki/Indische_Vereenigi