Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PPKN

SEJARAH PKI DI INDONESIA

DISUSUN OLEH:
1.AMRINA ROSADA
2.RAHMAD
KELAS XI IPS 3

SMA NEGERI 6 LUBUKLINGGAU


TAHUN AJARAN 2022/2023
SEJARAH PKI: TUJUAN,TOKOH, PEMBERONTAKAN
MADIUN,DAN GERAKAN 30 SEPTEMBER

Partai komunis Indonesia atau PKI adalah sebuah partai


berideologi komunisme yang pernah ada di Indonesia. Partai
ini didirikan pada tahun 1914 oleh tokoh sosialis Belanda,
Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet.
Pria dengan nama pendek Henk Sneevliet ini merupakan
Ketua Serikat Buruh Kereta Api Belanda atau Nederlandse
Vereniging van Spoor en Tramweg Personeel (NVSTP). Ruth T.
McVey dalam bukunya The Rise of Indonesian Communism
menggambarkan Sneevliet sebagai seorang propagandis
berbakat dan penuh semangat.
Dalam catatan sejarah, PKI menjadi salah satu partai tertua
dan terbesar di Indonesia. Bahkan keberadaan PKI saat itu
menjadi partai yang diikuti banyak orang dari berbagai
kalangan mulai dari intelektual, buruh, hingga petani.
SEJARAH AWAL MULA BERDIRINYA PKI
Pada 9 Mei 1914 Henk Sneevliet mendirikan Indische Sociaal-
Democratische Vereeniging (ISDV) atau Persatuan Sosial
Demokrat Hindia Belanda. Keanggotaan awal ISDV pada
dasarnya terdiri atas 85 anggota dari dua partai sosialis
Belanda, yaitu SDAP (Partai Buruh Sosial Demokratis) dan
SDP (Partai Sosial Demokratis), yang aktif di Hindia Belanda.
Setahun kemudian anggotanya bertambah menjadi 134
orang. Pada tahun-tahun awal pendiriannya ISDV membatasi
aktivitasnya pada diskusi teori masalah kolonial. Gerakan
ISDV tidak berkembang karena tidak mengakar dalam
masyarakat Indonesia.
Masa-masa itu pulang beberapa anggota ISDV juga
merupakan anggota Sarekat Islam (SI) yang popularitas
sedang melejit. Salah satunya, Semaoen yang pada 1914, SI
Surabaya yang dipimpin H.O.S. Tjokroaminoto.
Tjokroaminoto merupakan guru politik Semaoen.
Semaoen kemudian memimpin SI Semarang dan
mengorganisir pemogokan buruh. Ia juga menyatakan sikap
perlawanan terbuka secara politik terhadap pemerintah
kolonial Belanda. Sneevliet sendiri kemudian diusir dari
Hindia Belanda oleh pemerintah kolonial Belanda.
ISDV kemudian bersalin nama menjadi Partai Komunis
Indonesia pada Mei 1920 di Semarang. Semaoen dan
Darsono berperan dalam pendirian tersebut. Semaoen
terpilih sebagai Ketua, Darsono Wakil Ketua, Piet Bergsma
sebagai Sekretaris, dan H.W. Dekker sebagai Bendahara.
Adolf Baars, J. Stam, Dengah, C. Kraan, dan Soegono menjadi
komisaris partai.
Harry A. Poeze dalam bukunya Tan Malaka : pergulatan
menuju republik 1897-1925 menyebutkan Tan Malaka
sempat mengusulkan nama Partai Nasional Revolusioner
Indonesia.
Menurut Malaka, memakai nama komunis akan membawa
kerugian taktis karena bisa muncul dugaan partai itu adalah
alat Rusia. Namun usul tersebut ditolak Semaoen. Tan
Malaka sempat pula menggantikan Semaoen sebagai ketua
PKI pada 1921.

PKI sempat melancarkan pemberontakan pada pemerintah


kolonial Belanda pada 1926, tapi berhasil dipadamkan. Tokoh
dan ribuan anggota PKI dibuang ke Boven Digul.
TUJUAN PKI
Adapun tujuan utama PKI adalah untuk menantang
imperialisme dan kapitalisme pemerintah Belanda dengan
membangun serikat pekerja dan untuk mempromosikan
pentingnya kesadaran politik di antara para petani.
TOKOH-TOKOH PKI
>Henk Sneevliet
>Musso
>Dipa Nusantara Aidit
>Amir Syarifuddin
>Semaun
>Njoto
>Oetomo Ramelan
>Abdul Latief Hendraningrat
>Alimin Prawirodirdjo
>Darsono
>Misbach
PEMBERONTAKAN MADIUN 1948
Pada 18 September 1948, terjadi pemberontakan PKI Madiun
bertujuan menggulingkan pemerintahan yang sah yakni
Republik Indonesia dan mengganti landasan negara. Gerakan
ini diketuai oleh Amir Sjarifuddin dan Muso.
Tak hanya berusaha menggulingkan pemerintahan Indonesia,
pemberontakan PKI di Madiun juga bertujuan membentuk
negara Republik Indonesia Soviet, mengganti dasar negara
Pancasila dengan Komunisme, dan mengajak petani dan
buruh untuk melakukan pemberontakan.
Untuk menghentikan pemberontakan PKI Madiun,
pemerintah melakukan beberapa cara untuk mengakhiri
pemberontakan, di antaranya:
1.Soekarno memperlihatkan pengaruhnya dengan meminta
rakyat memilih Soekarno-Hatta atau Muso-Amir.
2.Panglima Besar Sudirman memerintahkan Kolonel Gatot
Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur
untuk menjalankan operasi penumpasan dibantu para santri.
Kemudian pada 20 September 1948 dilakukan operasi
penumpasan yang dipimpin oleh Kolonel A.H. Nasution.
Dalam operasi ini, Musso, Amir dan para tokoh komunis
lainnya ditemukan dan dijatuhi hukuman mati.
GERAKAN 30 SEPTEMBER
Gerakan 30 September atau G30S PKI merupakan gerakan
yang dipimpin oleh DN Aidit untuk menggulingkan
pemerintahan Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia
menjadi negara komunis.
Peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia ini terjadi pada 1
Oktober 1965 dini hari, saat Letkol Untung yang merupakan
anggota Cakrabirawa (pasukan pengawal Istana) memimpin
pasukan yang dianggap loyal pada PKI.
Gerakan ini mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia. Tiga
dari enam orang yang menjadi target langsung dibunuh di
kediamannya. Sedangkan lainnya diculik dan dibawa menuju
Lubang Buaya.
Adapun keenam perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang
menjadi korban G30 S PKI adalah Letnan Jenderal Anumerta
Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor
Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo
Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan dan Brigadir
Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.

Anda mungkin juga menyukai