Anda di halaman 1dari 7

FMP

Update
MUI Resmi Keluarkan
Rekomendasi Syari

untuk Firdaus Memorial Park

www.firdausmemorialpark.org

FMP Update - Jumadil Akhir 1436 H | April 2015


WAKAFPRO 99 - SINERGI FOUNDATION
Kantor :
Gedung Wakaf 99 Jl. Sidomukti No. 99 H Bandung 40123
Telp : (022) 2513991 | SMS Center : 081 991 5678 99
email : info@wakafpro99.org | Website: wakafpro99.org

@sinergiID

Jl. HOS Tjokroaminoto (Pasirkaliki) No. 143 Bandung 40173


Telp : (022) 6032281 | Fax: (022) 6120130

FMP Update diterbitkan secara berkala sebagai media informasi dan


komunikasi bagi seluruh stakeholder Sinergi Foundation.
Dewan Redaksi : Prof. Dr. KH. Miftah Faridl; H. Rachmat Badruddin;
Ir. H. Achmad Noeman;Drs. H. Erie Sudewo., MDM.;Dr. KH. Saiful Islam
Mubarak., Lc; Drs. Sepriyanto; Ima Rachmalia; Arie Suryani; Luthfi A. F.
; Hendi Suhendi; Asep Irawan; H. Bhakti S. Pimpinan Redaksi : Taufiq
Hidayat Tim Redaksi : Kevin Pradiptha Design & Layout : win
Alamat Redaksi : Gedung Wakaf 99 Jl. Sidomukti No. 99 H Bandung 40123
email : info@sinergifoundation.org

MUI Resmi Keluarkan Rekomendasi Syari


untuk Firdaus Memorial Park

BRAND STORY

Sinergi Foundation

Sharing Benefits

inergi, sebuah kata yang menghimpun


sejuta makna. Ia kini sudah menjadi bagian
dari keseharian kita dalam berinteraksi
dengan sesama. Kebersamaan, kemitraan,
kerjasama, penggabungan, kepedulian, dan masih
banyak lagi. Karenanya, gabungan dua huruf S,
yang diambil dari huruf pertama kata Sinergi,
terasa pas untuk dijadikan sebagai identitas visual
(logo), penanda Sinergi Foundation ada. Huruf S
yang tak terpisahkan satu sama lain, memendarkan
makna komitmen bersama untuk membangun dan
menggapai tujuan dengan tegas dan selaras.
Identitas visual (logo) itu lantas dikuatkan dengan
kalimat positioning, bahwa SINERGI FOUNDATION
adalah organisasi independen yang berkhidmat
membangun spirit kolaborasi menuju kemandirian
masyarakat. Hal ini kemudian disaripatikan dalam
sebuah tagline sharing benefits.
Secara harfiah, sharing benefits dimaknai berbagi
manfaat. Frasa yang tak berhenti di tataran filosofi.
Ia datang dari dasar hati, sehingga memunculkan
kesadaran kolektif yang mendorong aksi nyata
mengurai ragam problematika yang ada. Berbagi
manfaat untuk sesama

ejak keluarnya fatwa MUI tentang "Jual Beli Tanah untuk Kuburan dan Bisnis Lahan Kuburan
Mewah" yang ditetapkan pada rapat Pleno MUI
tanggal 20 Februari 2014 lalu, WakafPro 99Sinergi Foundation terus melakukan ikhtiar penjelasan
kepada masyarakat, termasuk pelbagai elemen terkait.
Hal ini dilakukan, untuk mencegah mispersepsi di tengah
masyarakat, tentang keberadaan Taman Wakaf Pemakaman Muslim "Firdaus Memorial Park" (FMP), sekaligus
menjawab keraguan umat, tentang sejauhmana keterkaitan FMP dengan fatwa tersebut.

Profil
SINERGI FOUNDATION merupakan Lembaga
independen milik publik yang berupaya
mendorong, menginspirasi serta membangun
kolaborasi menuju masyarakat yang mandiri,
produktif dan berkarakter. Saat ini Sinergi
Foundation merupakan holding beberapa lembaga
sosial-pemberdayaan dan social business.

Pelbagai langkah strategis ditempuh. Sebagai langkah


awal, jembatan efektif untuk menjelaskan kepada publik, konferensi pers digelar pada Jum'at 28 Februari 2014
di RM Ampera, Jl. Suci, Bandung. (Berita terkait baca
Kabar Sinergi edisi 93, April 2014 berjudul Apresiasi
Fatwa Kuburan Mewah" dan edisi 94, Mei 2014 berjudul
Apresiasi Firdaus Memorial Park, Komisi Fatwa MUI
Segera Keluarkan Rekomendasi Syari)

Visi
Tak Berhenti Berbagi Manfaat untuk Negeri.

Misi
Sinergi Foundation memiliki misi mendorong
terwujudnya masyarakat yang mandiri, produktif
dan berkarakter. Menginspirasi generasi untuk
senantiasa peduli dan berbagi, serta membangun
kolaborasi strategis dengan berbagai pihak yang
peduli terhadap kebangkitan negeri

Inisiasi untuk mengajukan surat permohonan rekomendasi


kesesuaian syariah atas program Taman Wakaf Pemakaman
Muslim Firdaus Memorial Park pun masuk ke tataran aksi.

GERBANG

Taman Yang Membuat "Kerdil"


Tetangga Serumpun
Oleh:

Asep Irawan

Director of Fundraising & Empowerment - Sinergi Foundation

ari kedua
gelaran 3rd
International
Islamic
Philantrophy Seminar,
Hotel Golden Flower
Rabu, 4 Maret 2015. Di
hadapan peserta yang sebagian
di antaranya adalah para akademisi lintas
Negara. Ada Doktor Achmad Zaki dari Institut
Kajian Zakat (IKaZ) Malaysia, Dr. Hasan Bahrom dari
Universiti Teknologi Mara (UiTM), Haji Abdul Hamid
dan Haji Anwar Hamdellah dari Brunei Darussalam,
dan sederet nama-nama lainnya.
Mewakili Sinergi Foundation, penulis didaulat
menjadi salah satu nara sumber, terkait bahasan
Inovasi program Zakat, Infak, Sedekah dan
Wakaf (ZISWAF) di Asia Tenggara. Dalam panel
seminar sesi ke-5 bertema Inovasi Program
Pendayagunaan Filantropi Islam di Asia Tenggara
itu, turut serta menjadi nara sumber, antara lain:
DR Hasan Bahrom dari Institut Kajian Zakat (IKaZ)
Malaysia, Zunidah Ab Hassan dari Universiti
Teknologi Mara (UiTM) dan Dr. Widyawati, M.Ag.
dari UIN Bandung. Adapun moderator diskusi
diamanahkan kepada akademisi UIN Bandung, Dr.
Asep Abdul Syahid, M.Si.

FMP Update

Jujur, agak dag dig dug rasa hati ini. Betapa tidak,
pembaca, praktisi seperti saya dihadapkan dengan
para akademisi lintas negeri? Duhh Satu yang
menguatkan diri ini, niat yang (insya Allah) semata
karena Allah, untuk sama-sama berikhtiar berbagi
sesuatu yang diyakini sebagai sebuah kebaikan.
Maka, bismillah, waktunya tiba. Sedapat mungkin
saya coba perform yang terbaik. Taman Wakaf
Pemakaman Muslim Firdaus Memorial Park, aset
umat yang diyakini sebagai inovasi program Wakaf
di negeri ini, bahkan boleh jadi lintas negeri, mulai
dipapar. Sebagai praktisi, apa yang saya sampaikan
lebih dominan pengalaman, sejak latar belakang,
inisiasi, diskusi lanjutan dengan para stakeholder,
sampai eksekusi program.
Paparan dipungkas dengan tayangan video profile
Taman Wakaf Pemakaman Muslim Firdaus Memorial
Park. Tayangan berdurasi sekitar 10 menit itu,
seperti menyihir suasana panel. Peserta, pun para
nara sumber tampak menyimak dengan khusyuk
visualisasi Firdaus Memorial Park.
Sesaat setelah pemutaran video profile, moderator
panel, Dr. Asep Abdul Syahid, M.Si tampak berkacakaca. Kita semua tentu bergetar melihat tayangan
tadi. Betapa wakaf jika dikelola dengan baik,
akan membuahkan sesuatu yang berarti untuk

Jumadil Akhir 1436 H | April 2015

setelah mendengar presentasi baik lisan maupun tertulis serta setelah melakukan survey langsung ke lokasi,
Komisi Fatwa MUI memberikan rekomendasi kesesuaian syariah atas program
Taman Wakaf Pemakaman Muslim Firdaus Memorial Park

kemaslahatan umat.
Tak berhenti di moderator. Akademisi dari UiTM, Dr.
Hasan Bahrom, pun menyampaikan apresiasinya.
Saya meraseu kerdil melihat paparan tadi. Yang mau
saya bentangkan (sampaikan:red) tak da papanyeu
(tidak ada artinya) ketimbang yang sudah diperbuat
tim WakafPro 99 Sinergi Foundation lewat Firdaus
Memorial Park tadi, katanya, sesaat sebelum
menyampaikan makalah dia.

Awal April 2014, surat seperti dimaksud kami layangkan langsung ke MUI Pusat, di Jakarta. Tak seberapa
lama, masih di bulan April 2014, Surat bernomor
0186/SF/IV/2014 mendapat respon cepat dari Komisi
Fatwa MUI Pusat. Selasa Pagi, 15 April 2014, secarik
surat undangan via fax kami terima. Surat yang ditandatangani langsung oleh Sekretaris Umum Majelis
Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Drs.HM Ichwan Sam
yang intinya berisi undangan kepada WakafPro 99
- Sinergi Foundation, untuk mempresentasikan program Taman Wakaf Pemakaman Muslim "Firdaus
Memorial Park" di hadapan sidang Komisi Fatwa MUI
Pusat, pada Rabu 16 April 2014.
Rabu siang, 16 April 2014, tim WakafPro 99 - Sinergi
Foundation yang terdiri dari CEO Sinergi Foundation
(SF), Luthfi Afandi, Direktur WakafPro 99, Asep Irawan
dan GM Marketing Communications SF, HB Sungkaryo,
hadir memenuhi undangan MUI.
Di hadapan sidang Komisi Fatwa MUI Pusat yang terdiri dari: Prof.Dr.H. Hasanuddin AF, MA (Ketua Komisi
Fatwa), Prof.Dr.Hj. Huzaemah T Yanggo,
Drs.KH. Asnawi Latief, Dr.HM. Asrorun Niam Sholeh
(Sekretaris Komisi Fatwa), MA, Drs.H.M. Faiz, MA (Wakil
Sekretaris Komisi Fatwa),
H. Irfan Helmi, SS (Staf Khusus Komisi Fatwa), presentasi
program disampaikan CEO Sinergi Foundation, Luthfi
Afandi dan Direktur WakafPro 99 - Sinergi Foundation,
Asep Irawan.

Sesi presentasi program Taman Wakaf Pemakaman Muslim "Firdaus Memorial Park" berlangsung hangat dan dinamis. Pertanyaan-pertanyaan kritis dari panelis yang terdiri
dari para ulama yang krerdibilitasnya telah teruji, dijawab
taktis oleh tim Sinergi Foundation. Pelbagai masukan, terkait program, tentu menjadi input yang berharga bagi
kelangsungan aset umat ini ke depan.
Drs.H.M. Faiz, MA, misalnya. Wakil Sekretaris Komisi
Fatwa ini menyampaikan apresiasi terkait keberadaan
Aset Sosial Umat Islam Firdaus Memorial Park. "Yang
saya lihat di presentasi tadi, Firdaus Memorial Park,
tidak ada masalah, karena dia bukan bisnis . Dia mengajak orang utk berwakaf, dan wakafnya pun wakaf
produktif, untuk kemaslahatan umat. Itu saya pikir satu
konsep yang patut diapresiasi," katanya.
Masih menurut Ustadz Faiz, di zaman sekarang dimana
banyak orang yang kesulitan saat ada kerabat atau
handai taulan yang wafat, terutama kalangan dhuafa,
karena biaya yang cukup mahal, Firdaus Memorial
Park menjadi solusi.
Ketika ditanya, konsep pemakaman berbasis wakaf
semisal FMP, Faiz menegaskan: "Secara konsep, saya
belum pernah mendengar konsep seperti ini. Karena
lainnya itu konsepnya jual-beli, yang mengklaim dirinya sendiri sudah sesuai syariah. Jadi Firdaus Memorial
Park ini yang pertama."
Senada dengan Faiz, Sekretaris Komisi Fatwa, Dr.HM.
Asrorun Niam Sholeh menyampaikan apresiasi terkait
Firdaus Memorial Park. Beberapa poin masukan yang
sifatnya administratif, menjadi catatan bagi WakafPro
99- Sinergi Foundation sebagai pengelola Taman Wakaf
Pemakaman Muslim, sebagai bahan penyempurnaan
sistem ke depan. Salah satunya untuk memperoleh rekomendasi Syari yang segera dikeluarkan oleh Komisi Fatwa MUI Pusat. Tak lain, untuk mewujudkan Taman Wakaf
Pemakaman Muslim yang Asri, Nyaman, Ramah Lingkungan, dan Sesuai Syariah.
Proses selanjutnya, setelah presentasi, adalah verifikasi administrasi, antara lain: Aspek legal organisasi
WakafPro 99- Sinergi Foundation sebagai
pengelola (Nazhir) Wakaf resmi, akad Wakaf
antara pengelola dan pewakaf (wakif),
dan kelengkapan administratif lainnya.

taran: 3.3.00056, sejak penetapan per tanggal 15 April


2014 yang ditandatangani langsung oleh Ketua BWI
Pusat, Prof. Dr. KH. Tholhah Hasan.
Dari verifikasi administrasi, proses berlanjut ke fase
verifikasi lapangan (survei). 10 Juli 2014, utusan langsung Komisi Fatwa MUI Pusat yang terdiri dari Wakil
Ketua Komisi Fatwa Prof. Drs. H, H. Nahar Nahrawi, MM
dan Sekretaris Komisi Fatwa, Dr. H.M. Asrorun Niam
Sholeh, MA, mengagendakan peninjauan lapangan
langsung ke lokasi Taman Wakaf Pemakaman Muslim
Firdaus Memorial Park di Cikalong Wetan, Kabupaten
Bandung Barat.
Selepas kunjungan lapangan, kita akan membawa
hasilnya ke sidang Komisi fatwa. Prinsipnya, kami
mengapresiasi keberadaan program ini, kata Asrorun
Niam Soleh, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat.
Rekomendasi Resmi MUI
Sebulan setelah proses verifikasi lapangan berlalu. Jumat
sore, 21 Agustus 2014, kabar gembira datang melalui sepucuk surat yang dikirim ke Kantor Sinergi Foundation
Gedung Wakaf 99, Jl Sidomukti No. 99 H Bandung. Surat
MUI Nomor: Rek-328/MUI/VIII/2014 yang ditandatangani langsung oleh Ketua Komisi fatwa MUI Pusat Prof.
Dr.H. Hasanuddin AF, MA dan Sekretaris Komisi Fatwa
MUI Pusat Dr.HM. Asrorun Niam Sholeh itu secara tegas
menjawab soal aspek kesesuaian Syariah Taman Wakaf
Pemakaman Muslim Firdaus Memorial Park.
setelah mendengar presentasi baik lisan maupun tertulis serta setelah melakukan survey langsung ke lokasi, "
Komisi Fatwa MUI memberikan rekomendasi kesesuaian syariah atas program Taman Wakaf Pemakaman Muslim Firdaus Memorial Park di wilayah Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi
Jawa Barat dengan catatan agar pelaksanaannya tetap
mengacu pada ketentuan syariah, mulai dari akad,
iklan dan sosialisasi, penataan, pengurusan hingga
pengawasannya. Kepada para pihak kiranya dapat
mendukung program dimaksud sebagai
bagian dari dakwah.

Proses ini, alhamdulillah dilalui dengan


lancar. Dari sisi aspek legal, misalnya,
Sinergi Foundation (Yayasan Semai Sinergi Umat), sebagai induk dari WakafPro
99 Sinergi Foundation telah resmi terdaftar di Badan Wakaf Indonesia (BWI)
Pusat, sebagai Nazhir (pengelola) wakaf
di negeri ini, dengan Nomor Pendaf-

Alhamdulillah,
apresiasi
masyarakat
terhadap
keberadaan inovasi program Wakaf ini tentu menjadi
spirit tersendiri. Esok harinya, peserta 3rd International
Islamic Philantrophy Seminar datang ke lokasi FMP,
untuk meyaksikan langsung program yang diyakini
sebagai sebuah terobosan di ranah Filantropi Islam ini.
Mewakili peserta, Dr Ahmad Zaki dari IKaZ Malaysida
dan Haji Anwar Hamdellah dari Brunei Darussalam,
bahkan turut menyampaikan apresiasinya terhadap
keberadaan program ini.
Sejak diluncurkan di pengujung 2013 lalu, tercatat sudah
750-an masyarakat peduli yang bergabung sebagai
donatur wakaf Firdaus Memorial Park. Patut disyukuri,
namun baru 15 Persen dari 5.000 wakif yang ditargetkan
berkontribusi dalam 1-2 tahun ke depan. Pembaca,
tunggu apa lagi? Ayo segera bergabung, persiapkan
yang terbaik untuk rumah masa depan kita.

FMP Update

Jumadil Akhir 1436 H | April 2015

Wawancara Eksklusif Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat


Dr. HM. Asrorun Niam Sholeh, MA

Kuburan Mewah Itu Meneguhkan Kelas Sosial,


dan Itu Tidak Dibenarkan di dalam Islam

elum lama ini, tepatnya pada 20 Februari


2014 lalu, Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Pusat mengeluarkan fatwa Jual Beli Tanah
untuk Kuburan dan Bisnis Lahan Kuburan
Mewah. Hal ini salah satunya terkait dengan pertanyaan masyarakat seputar adanya praktek bisnis kuburan mewah dewasa ini di tengah masyarakat.
Berikut wawancara eksklusif dengan Sekretaris Komisi
Fatwa MUI Pusat, Dr. HM. Asrorun Niam Sholeh, MA,
Kamis, 13 Maret 2014 lalu, yang dikutip FMP Update
dari tabloid Alhikmah edisi 93, April 2014.

Apa latar Belakang dan proses pengambilan


fatwa Jual Beli Tanah untuk Kuburan dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah ?
Ada fenomena baru soal pengelolaan pekuburan. Ada
yang sesuai standar syari, tetapi ada trennya bergeser
dari ketentuan-ketentuan syari. Ditambah lagi kemudian ada pertanyaan masyarakat yang menyebut tentang bagaimana hukum bisnis pada lembaga atau PT
yang menangani pengembangan kuburan X?
Kemudian yang menjadi penting bagi kita adalah
soal ketentuan syari-nya. Maka kemudian dilakukan
pengkajian, pendalaman, baik itu pada aspek normatif keagamaannya, nash-nash syari, dalil-dalil yang
eksplisit, maupun juga pandangan mazhab, fiqih. Termasuk kajian sosial, kajian pertimbangan kemasyarakatannya. Akhirnya disepakatilah fatwa itu untuk kemudian ditetapkan.
Sebelum dilakukan pleno standar kita, masalah masuk, kemudian diverifikasi oleh pimpinan. Setelah itu
diteruskan dibentuk tim. Dibahas di pokja (kelompok
kerja: red) ibadah Komisi Fatwa. Ada yang secara khusus memberikan pendalaman soal substansi gambaran masalah, analisisnya, kemudian pendekatan
keagamaannya. Setelah itu dirasa cukup kemudian
dibawa ke rapat komisi fatwa yang bersifat lebih besar. Kurang lebih 50 orang dari berbagai disiplin ilmu.

Apakah ada studi sebelum mengambil fatwa


haram jual beli kuburan?
Kita memiliki standar. Ketika masalah ibadah yang sudah jelas barangnya kita sampaikan. Tetapi ketika itu
beririsan dengan sosial kemasyarakatan atau bahkan
dengan perkembangan teknologi kita panggil ahli untuk memberikan perspektifnya.
Misalnya dulu soal fatwa kopi luwak. Tentu tidak serta
merta pendekatan fiqih, juga pendekatan biologinya.
Kemudian fatwa tentang kloning kita juga panggil
ahli, soal rekayasa genetika. Saya kira itu standar yang
kita punya.

Dalam salinan fatwa MUI ada kata kuburan


mewah. Sedangkan mewah terdengar relatif.
Bagaimana penjelasannya?
Makanya dalam fatwa disebutkan secara definitif. Ada
dua istilah yang ketika dua unsur itu ada, maka jelas diharamkan. Pertama israf, berlebih-lebihan. Akan tetapi
itu bisa jadi kemudian sangat kondisional. Tergantung
sosial ekonomi dan kelas sosial masyarakatnya. Bisa
jadi bagi orang yang penghasilannya tinggi beli mobil
itu biasa. Tetapi bagi orang yang ekonominya rendah
dan memaksakan beli mobil, itu menjadi berlebih-

FMP Update

lebihan. Artinya nisbi. Tetapi yang kedua, patokannya


adalah kepatutan dan kepantasan pada kondisi seseorang dan juga pada masyarakat secara umum. Di
situlah menjadi salah satu pertimbangan utama.
Kemudian yang kedua adalah tabzir. Kalau terminologi
pemubaziran itu tidak lagi mengenal kelas. Bahwa begitu membeli sesuatu padahal ia tidak butuh untuk
kepentingan itu, artinya itu adalah mubazir. Kemubaziran itu diharamkan dalam Islam.
Dalam konteks kematian, secara maqosith apa sih
yang dituju dari pemakaman itu. Itu dua hal saja. Pertama, pemenuhan hak dasar jenazah, yang dikedepankan adalah prinsip kesederhanaan. Banyak hadist
yang menekankan soal itu (lihat info grafis fatwa MUI).
Abu Bakar, misalnya, saat hendak dipanggil oleh Allah,
beliau memanggil anaknya, Aisyah. Aisyah dengan
apa Nabi dikafankan? kemudian dijelaskan, dengan
tiga helai kain wahai Ayah, setelah itu Abu Bakar bilang Siapkan satu pakaian saya kemudian tambah
pakaian yang sudah terpakai dan tambah dua lagi,
Aisyah terperanjat kenapa harus yang bekas.
Abu Bakar menjelaskan bahwa kebutuhan orang
yang hidup diutamakan daripada orang yang mati.
Artinya apa? di sini prinsip kesederhanaan. Kemudian
ditambah lagi fakta tanah itu tidak berkembang, sementara manusia semakin banyak dan membutuhkan
tanah untuk kepentingan kehidupannya.

Tanggapan terhadap fenomena pemakaman


mewah itu sendiri?
Bagaimana mungkin orang meng-kavling sekian meter, sekian puluh meter, sekian ratus meter, sekian
hektar, untuk kepentingan yang mestinya hanya bisa
ditunaikan satu atau dua meter. Artinya sisanya tabzir.
Disamping tabzir di situ ada unsur merugikan orang
lain. Karena kebutuhan orang hidup itu diprioritaskan
daripada kebutuhan orang mati.
Belum lagi pada aspek sosialnya rata-rata pengebangan lahan tanah untuk kepentingan bisnis yang
mengedepankan materi itu mengalihfungsikan tanah-tanah produktif. Tanah untuk kepentingan pertanian digusur, diganti yang kemudian hak orang untuk
memperoleh kehidupan menjadi hilang difungsikan
untuk kepentingan kematian yang tidak langsung untuk kepentingan dia.
Belum lagi secara syari cara
orang membahagiakan
jenazah itu bukan
dengan membangun,
memewahkan pemakaman. Tetapi toh kalau
ada uang lebih dengan
cara amal jariyah,
dengan amal kebajikan bagi orang yang
hidup akhirnya orang
hidup mendoakan.
Alih-alih itu bermanfaat untuk orang
mati justru bisa jadi
bangunan mewah
untuk kuburan itu

Jumadil Akhir 1436 H | April 2015

justru menyebabkan tersiksanya orang yang dimakamkan di situ.


Belum lagi pada aspek siyasah syariyyahnya. Islam
dengan pranata hukumnya itu mendorong minimalisasi jurang antara si kaya dan si miskin dengan pranata hukum yang disediakan. Ada zakat, ada shadaqah,
ada infak, yang pada hakikatnya itu adalah saluran
untuk memperkecil gap si kaya dan si miskin itu saat
kehidupan. Sementara kuburan mewah itu meneguhkan kelas sosial, dan itu tidak dibenarkan di dalam Islam. Itu poinnya.

Bagaimana solusi untuk mengatasi biaya pemakaman yang begitu mahal?


Seperti di dalam diktum fatwa itu. Menguburkan jenazah itu kewajiban kolektif kita umat Islam, hukumnya
fardu kifayah. Karena itu, negara wajib menyediakan
sarana untuk kepentingan penguburan jenazah itu.
Kemudian di dalam rekomendasi, kita mendorong
umat Islam yang berlebih secara ekonomis, berlomba
untuk penyediaan kebutuhan masyarakat yang membutuhkan. Bisa membeli untuk diwakafkan, bisa dengan menghibahkan.

Apakah ada contoh pemakaman Syari di


Indonesia?
Di dalam fatwa kuburan mewah, kita tidak membahas
soal boleh tidak ditinggikan, bagaimana cara mengurus pemakaman. Substansi fatwanya adalah bisnis lahan untuk kepentingan pemakaman. Pada prinsipnya
pemakaman itu ada dua jenis. Pertama pemakaman
umum yang statusnya wakaf. Artinya itu didedikasikan untuk seluruh umat Islam. Terhadap pemakaman
umum itu tidak boleh dibangun permanen.
Kedua, pemakaman yang bersifat khusus. Bisa
pemakaman keluarga, bisa makam sendiri, tanah sendiri
itu boleh dibangun dengan ketentuan tertentu jika ada
tujuan syari. Salah satunya misalnya mempermudah
orang berziarah kubur. Bukan
bertujuan bermewahan.
(Faisal Fadilla/Alhikmah/
FMP Update)

(foto: dok. alhikmah)

Nabi, & Pemakaman Baqi


Madinah

Rasul melarang membangun Masjid di atas Kuburan, atau mengubur orang di dalam Masjid.
Rasul pun melarang meninggikan makam, membangun bangunan di atasnya.

adinah benar-benar menjadi Al Munawwarah (yang bercahaya) ketika Islam


datang. Cahaya Islam benar-benar merasuki setiap rumah-rumah, masuk ke
balik dinding, merasuk ke relung hati tiap penduduknya. Para kepala suku
menyatakan keislamannya. Sang Nabi pun tiba di sana, dan membuat kota
itu menjadi Kota Nabi, tempat sang Rasul mengatur urusan Negara dan agama.
Sang Nabi, dengan lembut membangun tatanan masyarakat baru dan seluruh urusan
dengan Islam, tak terkecuali ihwal pemakaman. Asad Ibn Zurarah, seorang pemuka
Madinah itu kini telah tiada. Orang yang hadir dalam Baiat Aqabah itu menjadi sahabat
pertama yang wafat setelah kedatangan Sang Nabi.
Rasulullah pun mengajarkan kita, bagaimana Allah mengatur urusan pemakaman.
Nabi sendiri yang datang memandikan, mengafani dengan tiga lembar pakaian,
hingga mengantarkan jenazah ke sebelah timur Kota Madinah, beliau turun, dan
menguburkan jenazah.
Baqi Al Gharqad, sebuah wilayah yang dipenuhi pohon-pohon Gharqad (berduri).
Ditebangnya pepohonan oleh para sahabat. Nabi menguburkan Asad dan meratakan
tanahnya. Nabi tak menembok kuburannya, atau pun membangun bangunan di
atasnya, atau meninggikannya lebih dari satu jengkal. Tak ada upacara tabur bunga,
atau lainnya. Rasul memerintahkan agar Baqi menjadi wilayah pemakaman khusus
umat Islam. Beliau melarang mencampur kuburan orang Islam dan nonIslam.

bangunan di atasnya. Baqi pun dijadikan tempat pemakaman umum kaum muslimin.
Rasul nan mulia tidak mempercantik tiap kuburan, tapi beliau merawat Baqi, dan beberapa
kali menziarahi Baqi, dan mendoakan para ahli kubur di samping kuburan mereka.
Nabi selalu gelisah menyangkut Baqi dan penghuninya. Ibn Abi Muwaihibah, hamba
sahaya Rasulullah menuturkan, Rasulullah membangunkanku pada tengah malam.
Aku diperintahkan memohonkan ampun untuk ahli Baqi. Ikuti Aku! sabda beliau.
Maka berangkatlah Rasul ke Baqi. Setelah memandangi pekuburan, beliau bergerak
ke depan dan menyapa segenap penghuni di Baqi. Keselamatan atas kalian semua,
Ahli Kubur! Andai kalian tahu apa yang telah Allah selamatkan kalian darinya, niscaya
ringanlah apa yang kalian alami ketimbang apa yang dialami orang-orang saat ini.
Fitnah telah merajalela bak potongan-potongan malam yang gelap, susul menyusul
yang akhir ke awal. Tetapi, yang akhir jauh lebih buruk ketimbang yang awal.
Kemudian Nabi memohonkan ampun untuk mereka, lama sekali. Di hari lain, bila nabi
datang ke kuburan Baqi, Nabi mengucap, Insya Allah kami akan menyusul kalian.
Ya Allah, ampunilah penghuni kubur Baqi Al Gharqad. Pernah, suatu malam Aisyah
mengikuti Nabi karena disangka akan pergi ke tempat istrinya yang lain. Tetapi Nabi
malah ke Baqi, mengucap salam dan berdoa.

Tiga puluh purnama berlalu di Kota Nabi. Kini, sahabat muhajirin pertama wafat di kota
yang bercahaya itu, Utsman Ibn Mazhum. Utsman Ibn Mazhum, sahabat besar yang hijrah ke Habasyah dan ikut berperang dalam perang Badar. Air mata bertumpuk di mata
para sahabat, hingga menetes merasa kehilangan sosok pahlawan Badar ini.

Kembali dari Baqi, Aisyah bertanya kepada Nabi beliau dari mana. Aku diperintahkan
ke ahli Baqi, berdoa dan mengerjakan shalat untuk mereka, jawab sang Nabil.
Kemudian nabi mengajarkan apabila kita masuk ke kawasan pemakaman, maka
bacalah, Keselamatan atas penduduk negeri kaum mukmin dan muslim. Semoga Allah
melimpahkan rahmat atas mereka yang mendahului kami, yang lama maupun yang
baru. Dan kami, Insya Allah, akan menyusul kalian. (HR Muslim).

Nabi datang mengafani Utsman. Sang Nabi tak dapat menahan tangis harunya, Ia
menyingkir sejenak. Sambil menangis Nabi berkata, Semoga Allah merahmatimu
wahai Ayah Saib. Engkau pergi, semua sudah jelas, tak ada yang perlu dikaburkan. Nabi
dengan pilu dalam haru ikut mentakbirkannya empat kali dan menguburkannya.

Nabi sangat mencintai ahli Baqi dan selalu memohonkan ampun untuk mereka.
Ibahim putra nabi, bersebelahan dengan makam Utsman Ibn Mazhum. Di area utara
pemakaman Baqi, ada kuburan Fathimah binti Asad, istri mendiang Abu Thalib. Nabi
mengurus dengan sangat detil, penuh perhatian dan totalitas ihwal penguburannya.

Setelah selesai, beliau meratakan tanah di atas kuburan Utsman dan menyuruh memberi
batu. Seorang sahabat bangkit menuju sebongkah batu, tetapi tak kuat membawanya.
Nabi pun turun tangan, dibentangkan kedua lengannya, dibawanya batu itu dan
ditaruh di atas tanah rata kuburan Utsman lurus dengan posisi kepala. Dengan batu
ini aku dapat mengenali kuburannya, dan akan dikuburkan di dekat keluargaku yang
meninggal, sabda beliau.

Sebagai penutup, awalnya Nabi melarang ziarah kubur. Namun, setelah iman para
sahabat kian mantap, beliau bersabda meluruskan, dulu kularang kalian berziarah ke
kubur, sekarang tidak lagi. Berziarahlah, sebab kubur melunakkan hati, melinangkan
air mata, dan mengingatkan akhirat. Tetapi jangan berkata-kata kotor! (HR Muslim)
Wallahu alam. (Rizki Lesus/dbs)

Pemakaman Baqi menjadi saksi para sahabat-sahabat yang dikuburkan di sana.


Suatu saat, Zainab dalam beberapa riwayat Ruqayah- wafat. Para wanita menangisi
kepergian putri Nabi tersebut. Hal ini membuat Umar geram, hingga melarang para
wanita menangis dan mengancamnya. Tidak suka melihat Umar begitu keras, Rasul nan
mulia menegur Umar, Biarkanlah mereka, Umar!
Lalu Rasul bersabda pada para wanita yang menangis, Jangan meraung seperti setan.
Apa yang keluar dari mata dan hati, itu dari Allah dan wujud cinta, sementara yang
keluar dari mulut dan tangan, itu dari setan.
Di tepi kuburan saudaranya, Fatimah, putri Rasul yang lain tak dapat menahan haru.
Bintik-bintik bening meleleh di pelupuk mata. Dengan penuh kasih, sang Nabi mengusap dengan ujung bajunya. Suatu saat, Rasullulah pun mengalami hal yang sama
dengan para manusia umumnya. Kini, putra satu-satunya, Ibrahim wafat.
Air mata itu mengalir deras di pipi Rasul nan mulia. Disekanya berkali-kali.
Wajahnya tampak tegar, tapi matanya berkata bahwa Nabi pun manusia
biasa. Usai dikuburkan di Baqi, nabi meratakan kuburannya, tanpa gundukan
tanah. Rasulullah memerintahkan kami meratakan kuburan, kata Fadhalah
Radhiyallahuanhu (HR Muslim).
Dengan tangannya sendiri, ia meratakan kuburannya, memercikan air,
menaburkan tanah dengan dua tangan, meletakkan pasir, dan memberinya
tanda. Rasul nan mulia bermaksud memberikan bimbingan pada sahabat,
beliau bersabda,Tanda memang tidak mendatangkan manfaat juga
mudharat. Tetapi, ia dapat menyejukkan mata yang hidup. Lagi pula, bila
seorang hamba mengerjakan sesuatu, Allah senang ia menyempurnakannya.

Makam Keluarga &


Para Sahabat Nabi :

9 Istri Nabi

kecuali Khadijah, dimaka


di Pemakaman Mala Memkan
kah

4 zainab,
Putri
Nabi
rukayah, ummu
kultsum, dan fatimah

S a h a b at R a s u l

Utsman Bin Affan, Abu Hu


bin Masud, Saad bin Abu rairah, Abdullah
Rachman bin Auf, Said binWaqash, Abdur
Zaid,
Muaz, Asad bin Jurarah, Saad bin
dsb.

2 Hijriah

Luas Awal 0,5 hektar,


Kini 17 hektar
Liang lahat di Baqi bisa
di isi ulang jenazah setelah

5 Tahun
Jumlah Jenazah yang
sudah dimakamkan:

Tidak

Diketahui

Peristiwa penguburan Ibrahim di Baqi mengundang perhatian khusus dari


para sahabat. Mereka mulai menebangi pohon-pohon liar, merapikan baqi
hingga terlihat rapi. Membuat jarak antar pemakaman. Tiap kabilah mulai
membuat kavling sendiri-sendiri, sehingga dengan begitu tiap orang yang
meninggal dapat dikenali kuburannya.
Rasul melarang membangun Masjid di atas Kuburan, atau mengubur orang
di dalam Masjid. Rasul pun melarang meninggikan makam, membangun

Berdiri Sejak

Sumber : Wawancara Abdullah,


Hayah Amar Maruf Nahyi Munkar
(Polisi Agama) Madinah.

FMP Update

Jumadil Akhir 1436 H | April 2015

INFOGRAFIS

Firdaus
Memorial Park
Asri, Nyaman, Ramah Lingkungan,
Sesuai Syariah

Inisiator dan Pengelola


Lembaga Wakaf Produktif
(WakafPro 99)
Sinergi Foundation

Konsep Pemakaman

Wakaf

Paket Wakaf
Tunai: Rp 10 juta
Tabungan/Angsuran Wakaf:
Rp 10 Juta, angsuran mulai
Rp 500 ribu Rp 1 Juta Perbulan.

Benefit

2 Kavling untuk
wakif (pewakaf ) + kontribusi
penyediaan kavling
untuk dhuafa.

Lokasi
Ds. Ciptagumati - Ds. Mandalamukti
Kec. Cikalong Wetan Kab. Bandung Barat
(KM 106,300 - 105,700
Tol Purbaleunyi arah Jakarta)

Layanan

Mulai dari prosesi memandikan, mengafani,


menyalatkan, hingga
memakamkan, plus penyediaan lahan pemakaman itu sendiri, murni
cuma-cuma tanpa ada
pungutan dalam
bentuk apapun.

Kapasitas

20 ribu
Kavling

(10 ribu untuk pewakaf


& 10 ribu untuk dhuafa).
Dengan konsep satu
kavling 3 jenazah, daya
tampung mencapai

60 ribu
Jenazah

Luas Lahan

31 Hektar
Terdiri dari: Area
Pemakaman, Sawah
Produktif, Masjid dan
Pesantren Tahfidz
Quran

FMP Update

Jumadil Akhir 1436 H | April 2015

FMP Update

Jumadil Akhir 1436 H | April 2015

Taman Wakaf Pemakaman Muslim - Firdaus Memorial Park

Ketika Orang Miskin Dilarang Mati


Wakaf Hadir Hapuskan Diskriminasi
Ketika orang miskin dilarang mati, lantaran tingginya biaya untuk penyediaan lahan pemakaman,
Taman Wakaf Pemakaman Muslim Firdaus Memorial Park hadir sebagai solusi.
Mulai dari prosesi memandikan, mengafani, menyalatkan, hingga memakamkan, plus penyediaan lahan
pemakaman itu sendiri, murni cuma-cuma tanpa ada pungutan dalam bentuk apapun.
Saat orang berpunya merindukan rumah masa depan yang nyaman, asri, ramah lingkungan, sesuai
kaidah syari, serta lepas dari kepentingan bisnis yang berorientasi profit, Taman Wakaf Pemakaman
Muslim Firdaus Memorial Park coba menawarkan alternatif pilihan terbaik, dengan pola wakaf.

emua itu bermula dari suara bel yang memecah keheningan malam pertengahan 2011
lalu. Sepasang suami-istri tengah menggendong buah hatinya yang tengah sakit keras,
mengharap pertolongan segera. Namun sayang, upaya penyelamatan itu berujung pilu. Nyawanya tak tertolong. Bocah perempuan mungil itu mengembuskan
napas terakhir di sebuah rumah sakit di Bandung
Yang menyedihkan tak sekadar itu. Justru pada saat
jenazah sang bocah harus dikebumikan. Kedua orang
tuanya tak mampu mengurus jenazah putrinya, lantaran tak ada biaya untuk membayar lahan pemakaman,
kenang Asep Irawan, Direktur Lembaga Wakaf Produktif (WakafPro 99), yang menyaksikan, bahkan melayani
langsung kedua orang papa itu. Saat itu, Asep menanyakan kepada pengurus DKM dan RT setempat bahwa
biaya untuk pemakaman sebesar 600 ribu.
Bagi seorang pedagang keliling, uang sebesar itu sangat
berat. 600 ribu adalah napas mereka, masa depan mereka, ujar Asep. Kejadian itu membekas sangat dalam.
Asep berpikir, bagaimana caranya agar di kemudian hari,
peristiwa serupa tak lagi terulang. Peristiwa ketika kaum
papa yang sepanjang hidupnya sudah berkubang derita,
di akhir hayatnya pun merasakan hal yang sama.
Masalah pemakaman ini rupanya sudah menjadi masalah yang begitu kompleks bagi seluruh lapisan masyarakat. Bagi kaum dhuafa bahkan jauh lebih rumit,
sebab mereka harus sanggup menyediakan dana yang
mencapai jutaan rupiah untuk dapat memakamkan
sanak saudaranya dengan laik,ungkap Asep.
Selain tingginya biaya pemakaman yang menjadi permasalahan pemakaman di Indonesia, beberapa faktor
lain yang juga cukup berpengaruh, dan penting untuk
dipikirkan solusinya antara lain: Ketersediaan lahan
pemakaman yang semakin sempit, suasana pemakaman yang memunculkan kesan angker, hingga penanganannya yang tidak sesuai syariat. Padahal bagi kaum
muslim, mengurus jenazah dan menyediakan lahan
pemakaman hukumnya adalah fardhu kifayah. Wajib
bagi orang-orang muslim di sekitar tempat tinggalnya.
Diskusi dengan pelbagai elemen umat pun intens dilakukan. Hingga gagasan untuk mewujudkan solusi atas
problematika yang mengemuka, mengerucut pada satu
titik. Taman Wakaf Pemakaman Muslim Firdaus Memorial Park. Sebuah aset publik, Non Profit Oriented, yang
sepenuhnya dimiliki oleh masyarakat, yang bersumber dari dana wakaf. Firdaus Memorial Park, kawasan
pemakaman muslim kini berada di Desa Ciptagumati
Kec. Cikalong Wetan Kab. Bandung Barat. Apabila Anda
melalui tol Cipularang, lahan ini terletak tepat di KM
106,300-105,700 Tol Purbaleunyi arah Jakarta.
Idenya mulai tahun 2011, dan akhirnya pada tahun
2012 mulai sosialisasi ke masyarakat, ungkap Asep

FMP Update

Irawan. Praktis, sudah dua tahun Program Wakaf


Firdaus Memorial Park berjalan. Nama Firdaus sendiri
merupakan diambil dari surga tertinggi dan mulia. Sebuah taman besar nan indah di akhirat. Namanya diusulkan oleh Dewan Pembina Sinergi Foundation, Prof.
Dr. KH Miftah Faridl, kata Asep.
Dengan harapan ingin menjadikan Fidaus Memorial Park seperti Taman Firdaus, WakafPro 99- Sinergi
Foundation tak sekadar ingin mewujudkan cita-cita
para kaum dhuafa untuk bisa dimakamkan dengan
gratis, tapi juga mewujudkan pemakaman seperti laiknya firdaus yang asri, nyaman, ramah lingkungan,
dan tentu saja sesuai syariah (syari).

hingga Surabaya. Seluruhnya itu, menurut Asep, bisa


menghimpun hasil wakaf produktif hingga 1 Milyar per
tahun. Dari hasil usaha ini, semuanya menopang biaya
sosial tadi, untuk transportasi, perawatan makam, ambulance, kain kafan, dan operasional lainnya, kata Asep.
Menurut Asep, Program Wakaf ini tentunya tetap
memberikan pelayanan yang terbaik, setara dengan
lembaga lain yang profit oriented. Dengan berbasis
wakaf, kita pun harus memberikan pelayanan terbaik
dengan pemakaman asri, nyaman, ramah lingkungan,
dan sesuai syariah, ungkap Asep.
Layanan Pengantaran Jenazah

Merupakan kewajiban, fardu kifayah mewujudkan


pemakaman yang syari, ungkap Asep. Firdaus Memorial Park, menurut Asep merupakan hanya salah satu
kawasan dalam kawasan terpadu Firdaus Park yang di
dalamnya terdiri dari kawasan pendidikan (pesantren
dhuafa), Pemberdayaan masyarakat (pertanian dan
peternakan), Masjid, dan Ruang Terbuka Hijau di mana
Firdaus Memorial Park; dijadikan sebagai taman yang
ramah lingkungan.

Dalam perjalanan mewujudkan gagasan tersebut,


pelbagai pihak menunjukkan apresiasi positif dan
dukungannya. Pada Mei 2013, seorang yang peduli
mewakafkan sebuah mobil jenazah. Namun, tak puas
hanya memberikan layanan pengantaran jenazah,
maka disusunlah konsep layanan pengurusan jenazah, yang juga menyediakan layanan pemulasaraan.
Disiapkanlah tenaga-tenaga terlatih dan prosesional
dalam kepengurusan jenazah. Akhir Juni 2013, layanan
pengurusan jenazah pun siaga 24 jam melayani umat.

Konsepnya ada dua, satu dari segi pembiayaan yang


kedua konsep pemakaman muslim. Yang pertama
bahwa Firdaus Memorial Park ditawarkan dengan
sistem wakaf, bukan jual beli. Orang yang berwakaf,
mendapat manfaat yang pertama: Dengan wakaf 10
juta, ia mendapatkan dua kavling lahan yang satu kavlingya bisa berisi tiga orang, ungkap Asep.

Kami pernah melayani pengantaran jenazah pada tengah malam dan di hari raya Idul Fitri, saat libur. Kami juga
pernah mengantar jenazah hingga ke Jawa Tengah, ungkap Asep yang menegaskan bahwa layanan ini bersifat
cuma-cuma dan melayani seluruh lapisan masyarakat.

Asep Irawan terinspirasi dari konsep kuburan para


sahabat Rasul di Madinah yaitu Baqi Al Gharqad, di
mana, satu makam bisa 'diisi ulang', hingga saat ini
sejak keberadaannya pada abad ke-2 Hijriyyah. Lahan wakaf bisa digunakan untuk wakif, keluarga besar wakif, orang yang direkomendasikan, juga wakif
ikut berpartisipasi menyiapkan lahan 5 hektar khusus
untuk warga tak mampu dengan fasilitas yang sama
lengkap mulai dari pemulasaran (pemandian hingga
pengurusan, pengurusan) hingga perawatan makam,
ungkap Asep Irawan.
Menurut Asep, dengan wakaf 10 juta dengan tunai,
ataupun program tabungan wakaf, wakif (pewakaf)
turut membangun aset sosial lainnya dalam kawasan
terpadu Firdaus Park baik untuk ibadah berupa mesjid, pendidikan berupa pesantren dan pemberdayaan
masyarakat berupa pertanian dan peternakan. Dengan
10 juta, ada bagian wakaf produktif yang kita usahakan,
kita produktifkan di pelbagai usaha ekonomi riil, yang
hasilnya digunakan untuk operasional, termasuk maintenance Firdaus Memorial Park, ungkap Asep.
Beberapa program Wakaf Produktif yang dikelola
Wakafpro99 berupa gedung yang disewakan, Training
Center, Apotek, hingga produk fashion yang meluas

Jumadil Akhir 1436 H | April 2015

Sumber dana untuk mewujudkannya?


Dalam rangka ikhtiar mewujudkan Taman Wakaf Pemakaman Muslim Firdaus Memorial Park, Lembaga
Wakaf Produktif (WakafPro 99), sebagai penggagas
sekaligus pengelola, menggalang dana wakaf dari segenap kaum peduli. Dengan Rp 10 juta + 10 %, para
pewakaf (waqif), akan memeroleh benefit, antara lain:
2 kavling pemakaman untuk pihak keluarga waqif, plus
kavling pemakaman untuk keluarga dhuafa.
Untuk lahan Taman Wakaf Pemakaman Muslim Firdaus
Memorial Park, Alhamdulillah saat ini telah dibebaskan
lahan seluas 5 hektar (ha) di Desa Ciptagumati Kec. Cikalong Wetan Kab. Bandung Barat. Apabila Anda melalui
tol Cipularang, lahan ini terletak tepat di KM 106,300105,700 Tol Purbaleunyi arah Jakarta. Lahan pun tengah
dalam proses land clearing dan pematangan.
Mimpi besar untuk menjadi bagian dari solusi atas
permasalahan umat, tentu saja membutuhkan energi
besar, yang mustahil dilakukan tanpa sinergi dengan pelbagai elemen umat itu sendiri. Tahun 2014 ini,
ditargetkan sekitar 15 ha sisa lahan bisa dibebaskan.
Jika dihitung secara sederhana, berdasarkan harga
tanah tahun 2014 di sana, per satu meter persegi
jatuh di angka Rp 100ribu. Artinya, per 10 meter per-

segi Rp 1 Juta. Tentu tak seberapa, jika dibandingkan


nilai wakaf itu sendiri, yang mengalir tiada akhir, penolong di hari penghitungan, kelak.
Maka kami mengajak, kepada segenap kaum peduli,
untuk turut serta berbagi. Jika pun Anda sudah memiliki kavling pribadi khusus pemakaman keluarga,
maka peluang beramal jariyah tetap terbuka bagi terwujudnya Taman Wakaf Pemakaman Muslim Firdaus
Memorial Park. Caranya? Dengan turut serta berpartisipasi dalam paket Wakaf Pembebasan Lahan
Firdaus Memorial Park. Mulai dengan Rp 1 Juta,
Anda sudah berwakaf untuk pembebasan 10 meter
persegi lahan. Sejumput bekal, kelak di akhir kehidupan. Insha Allah. Amiin. FMP UPDATE

Tati, Nenek Renta Penghuni Pertama


Firdaus Memorial Park

nnalillahi. Tati. Ruh nenek renta itu tak lagi


ada di alam ini. Persis jam 9 pagi, Rabu pengujung Desember 2013 lalu, malaikat maut
datang menjemput. Di pembaringan, di salah
satu ruang di RSHS, Bandung, jasadnya terbujur kaku,
setelah 4 hari berjuang melawan komplikasi penyakit
dalam yang ia derita. Tak nampak satu pun anggota
keluarga yang menemani. Hanya ada beberapa relawan pendamping di sana.

Di sebuah bilik sederhana, Tati tinggal seorang diri.


Tak ada saudara tempat berbagi cerita, atau sekadar
menemani melewati hari tuanya. Entah ke mana mereka, ia pun tak tahu. Sejak kapan ia sendiri, ia pun tak
dapat menjawab dengan pasti. Yang ia tahu, telah
lama ia sendiri, sejak suaminya menghadap Illahi,
bertahun-tahun silam. Dan kini, kala tubuhnya tak
mampu lagi tegak memapahnya untuk melangkah,
Tati, wanita berusia 90 tahun itu, hanya dapat berbaring di sebuah kamar tanpa jendela beralaskan tanah,
berdinding bilik, sendiri menjalani hidup.
Kondisi Tati mengundang keprihatinan warga, yang lantas melaporkannya ke pengurus Imajid yang tergabung
dalam Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) setempat.
Upaya pertolongan pun dilakukan, ibu-ibu yang tergerak hatinya mengulurkan tangan merawat Ibu Tuti secara
bergantian. Hingga pada Jumat (13/12/2013), kondisinya
kian memburuk. Mereka pun segera menghubungi Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) - Sinergi Foundation,
sebagai ikhtiar mendapatkan pertolongan yang lebih
maksimal bagi Tati.
Tak menunggu lama, tim LPM Sinergi Foundation
segera menuju kediaman Ibu Tati di Jl. Ciwaruga Ds.
Ciwaruga Kec. Parongpong Kab. Bandung Barat.
"Saat itu kondisinya terlihat sudah gawat. Kita pun
segera menyiapkan ambulans untuk membawa Ibu Tati
ke rumah sakit," jelas Dadan, tim LPM yang saat itu bertugas mendampingi Ibu Tati di hari sabtu (14/12/2013).
Namun setelah tiba di rumah sakit dan menjalani
pemeriksaan, dokter "angkat tangan".
"Ibu Tati didiagnosa menderita komplikasi, antara
lain jantung dan liver.... Rumah sakit tersebut tidak
mampu menangani, hingga beliau pun dirujuk ke
RSHS," jelas Dadan.
Melihat kondisi yang semakin melemah, tak mengulur

waktu, esoknya, hari Ahad, Ibu Tati telah terdaftar sebagai pasien di RSHS. Tak jauh berbeda dengan hasil
pemeriksaan pertama, dokter di RSHS pun menyatakan
bahwa kondisi Ibu Tati telah kritis. Walau demikian, upaya pengobatan tetap dilakukan secara maksimal.
"Kami pun bekerjasama dengan FUUI, di mana pihak FUUI
akan berupaya mengurus Jamkesda untuk Ibu Tati, sementara itu perawatan akan kami tanggulangi, antara lain
dengan pembelian obat-obatan," ungkap Dadan.
Selang sehari, Senin, kami masih sempat mencairkan
obat yang harus ditebus, berharap agar kondisi sang
ibu lebih membaik. Namun Allah Swt., berkehendak
lain. Persis jam 9 pagi, Rabu (18/12/2013), malaikat
maut datang menjemput. Di pembaringan, di salah
satu ruang di RSHS, Bandung, jasadnya terbujur kaku,
setelah 4 hari berjuang melawan komplikasi penyakit
dalam yang ia derita. Tak nampak satu pun anggota
keluarga yang menemani. Hanya beberapa relawan
pendamping dari Lembaga Pelayanan Masyarakat
(LPM) - Sinergi Foundation.

lans khusus jenazah, fasilitas layanan yang juga disediakan oleh tim FMP. Jenazah pertama yang akan
menghuni aset umat yang direncakan berdiri di atas
lahan wakaf seluas 21 Hektar, di kawasan Cikalong
Wetan, Kabupaten Bandung Barat ini.
Mulai dari proses memandikan, mengafani, menyalatkan, pemberangkatan menggunakan ambulance, plus
penyediaan lahan pemakaman itu sendiri, murni cumacuma, tanpa ada pungutan dalam bentuk apa pun.

Solusi Pemakaman

Hidup sebatang kara, Tati tetaplah saudara muslim


kita. Terlebih ia berasal dari kalangan lemah, yang
sepatutnya mendapatkan perhatian lebih.

Tati, sebuah Ironi di negeri kaya, Indonesia. Di tengah


menjamurnya hunian mewah di sudut-sudut kota,
belum ada kepastian di mana jasad nenek renta yang
hidup sebatang kara itu hendak dikuburkan.

Di tengah mendung yang menggelayut di langit Cikalong Wetan, raungan sirine ambulans memecah kesunyian. Jasad Tati kemudian diturunkan, dan segera dibawa mendekat ke liang lahat yang baru saja selesai digali.

Soal klasik, biaya, lagi-lagi menjadi tembok diskriminasi yang membelah siapa yang ada, siapa tak berpunya. Di Bandung, umumnya berhitung juta rupiah
yang harus dikeluarkan untuk pengurusan Jenazah.
Lalu, bagaimana nasib jasad Tati?

Tak lama, tanah-tanah merah beterbangan dari


perkakas para penggali makam. Mengubur Jasad
renta berbalut kafan, hingga rata dengan permukaan, seperti sebelumnya. Doa kita semua turut
mengantar kepergiannya. Semoga Amal Ibadahnya
menjadi jalan menuju SurgaNya, kelak. Amin.

Alhamdulillah, belum genap sebulan batu pertama


pembangunan Taman Wakaf Pemakaman Muslim
'Firdaus Memorial Park' diletakkan, Sabtu, 7 Desember 2013 lalu. Hari itu, (18/12/2013) sebelas hari berselang, kewajiban sesama muslim untuk mengurus
jenazah saudaranya seiman, tertunaikan.
Prosesi memandikan, mengafani,
dilakukan tim
pemulasaraan WakafPro 99 bekerjasama dengan tim
RSHS. Shalat jenazah pun dilakukan di Masjid As-Syifa,
masih di lingkungan Rumah Sakit plat merah itu.
Selepas shalat, jenazah segera diberangkatkan
menuju lokasi Taman Wakaf Pemakaman Muslim
'Firdaus Memorial Park' (FMP), menggunakan ambu-

Sungguh, betapa aset umat, Taman Wakaf Pemakaman Muslim 'Firdaus Memorial Park', ini, nyata manfaatnya. Ketika orang miskin 'dilarang' mati, lantaran
tingginya biaya untuk penyediaan lahan pemakaman,
Taman Wakaf Pemakaman Muslim 'Firdaus Memorial
Park' hadir sebagai solusi. Saat orang berpunya merindukan 'rumah' masa depan yang nyaman, asri, ramah lingkungan, sesuai kaidah syar'i, serta lepas dari
kepentingan bisnis yang berorientasi profit, Taman
Wakaf Pemakaman Muslim 'Firdaus Memorial Park'
coba menawarkan alternatif terbaik, dengan pola
wakaf. alhik mah/marcomm sf - FMP UPDATE

FMP Update

Jumadil Akhir 1436 H | April 2015

SELASAR

Wakif Pertama

Silaturahim WakafPro 99 - Badan Wakaf


Indonesia (BWI) Pusat

Penghuni Firdaus Memorial Park

akafPro 99 - Sinergi Foundation sambangi kantor Badan Wakaf


Indonesia (BWI) Pusat. Jl. Pintu Utama Taman Mini Indonesia Indah
(TMII), Jakarta (7/3/2014). Delegasi WakafPro 99 yang terdiri dari Asep
Irawan (Direktur Program Sinergi Foundation) dan HB Sungkaryo (GM
Fundraising Sinergi Foundation) diterima langsung oleh direktur Eksekutif BWI, Drs.
H. Achmad Djunaedi MBA, Wakil Krtua BWI, H. Musthafa Edwin Nasution, beserta
jajarannya, dalam kesempatan tersebut jajaran pimpinan BWI mengapresiasi
kenerja wakafPro 99, utamanya program monumental yang merupoakan asset
wakaf nasional, Taman Wakaf PEmakaman Firdaus Memeorial Park.

Bapak mempertanyakan apa maksud pemakaman itu.


Apakah berbentuk komersial seperti memorial park yang ada selama ini, ataukah berbentuk amal,
karena beliau sempat membaca ada tulisan wakaf pemakaman,

nnalillahi wa inna ilaihi raaji'uun. Mendung


yang menggelayut di langit Bandung
sejak Subuh, Sabtu (18/1/2014) mengiring
kepergian salah seorang saudara kita seiman, Suardi bin Muhammad Tahir, menghadap
Rabbnya, sekira pukul 04.25. Wafat di usia yang
masih relatif muda, sosok kelahiran Tanjung Pinang
44 tahun silam ini meninggalkan seorang istri
bernama Adeh Ratna Komala (41) dan buah hati
bernama Arif Abdurrofil'ul Islam (17th), Nisa 'Ulayya
Mardhiyyah (13th), dan Anwar Ahmad Yaasiin (7th).
Almarhum Bapak pada 19 Agustus lalu divonis
dokter mengidap kanker liver. Atas rekomendasi
beberapa dokter, beliau disarankan menjalani
operasi pemotongan liver di RSCM, terang Ibu Adeh.
Di tengah perjalanan menuju Jakarta, pandangan
mata mereka jatuh pada papan bertuliskan Wakaf
Pemakaman Muslim Firdaus Memorial Park yang
terletak di sisi Tol Purbaleunyi KM 105. Diskusi
ringan pun terjadi mewarnai perjalanan.
Bapak mempertanyakan apa maksud pemakaman
itu. Apakah berbentuk komersial seperti memorial
park yang ada selama ini, ataukah berbentuk amal,
karena beliau sempat membaca ada tulisan wakaf
pemakaman, ungkap Adeh. Keingintahuan itu
terjawab saat beberapa hari kemudian mereka
mendengarkan ulasan Firdaus Memorial Park di
sebuah radio. Ketertarikan bergabung sebagai
wakif pun muncul. Namun, penyakit almarhum
yang semakin parah serta rangkaian pengobatan
yang harus dijalani, membuat mereka menunda
keinginan tersebut. Puncaknya, sehari sebelum
milad ke-44, Selasa (31/12/2013), alm. Suardi
dirawat inap karena terserang diare. Adeh pun setia
merawat, tak beranjak dari sisi suaminya untuk
memberi kekuatan dan semangat.
Seolah merasa bahwa ajal kan segera tiba, alm. Suardi
berwasiat pada istrinya. Salah satunya, agar beliau

dimakamkan di Firdaus Memorial Park. Sekitar 2-3


hari sebelum meninggal, almarhum Bapak tiba-tiba
menyatakan bahwa beliau ingin dimakamkan di
Firdaus Memorial Park, jelas Adeh. Wasiat ini pun
diterima Adeh tanpa banyak bertanya. Padahal, ia
mengaku saat itu tak mengetahui dimana lokasi
Firdaus Memorial Park.
Saya percaya bahwa semua telah diatur oleh
Allah, mulai dari melihat papan Firdaus Memorial
Park saat ke RSCM, mendengarkannya di radio,
sampai akhirnya bapak mengungkapkan keinginan
tersebut. Saya percaya itu adalah pilihan terbaik,
ungkap Adeh penuh keyakinan.
Ketika akhirnya almarhum menghembuskan nafas
terakhir, Adeh pun segera menyampaikan amanah
tersebut pada sahabat dan kerabat yang membantu
prosesi pemakaman.
Kami sebenarnya sempat khawatir juga. Apakah
bisa dalam beberapa jam dapat disiapkan? Bahkan
seperti apa prosedurnya pun kami tak tahu. Namun
Alhamdulillah, kami dapati semuanya lancar dan
pelayanannya cepat, ucap Adeh. Menjelang
Dhuhur, ambulan jenazah telah siaga mengantar
jenazah almarhum Bapak Suardi ke lokasi
pemakaman Firdaus Memorial Park di Perkebunan
Teh Panglejar Ds. Ciptagumati Kec. Cikalong Wetan
Kab. Bandung Barat. Saat tiba di lokasi, segala
sesuatunya pun telah siap, baik itu lubang makam,
papan, bahkan tenda, hingga prosesi pemakaman
berlangsung tanpa hambatan.
Tanpa buang waktu, Senin (20/1/2014), Adeh
pun menunaikan keinginan almarhum suaminya,
yakni menjadi wakif Program Pemakaman Muslim
Firdaus Memorial Park. Ia pun mendapat banyak
penjelasan tentang program ini. Penjelasan yang
ia ungkapkan memperkuat keyakinannya bahwa
pilihan almarhum suaminya tidaklah salah.

Direktur Lembaga WakafPro 99, Asep Irawan


menyampaikan, bahwa setelah mendapat kabar
kepergian almarhum, ia segera berkoordinasi
dengan
timnya
agar
bergerak
cepat
mempersiapkan segala sesuatu yang terkait
dengan prosesi pemakaman. "Komitmen kami
untuk melayani masyarakat selama 24 jam tentu
adalah sebuah amanah yang harus ditunaikan.
Maka, tim khusus pemulasaraan FMP memang
sejak jauh hari kami bentuk untuk mengantisipasi
hal-hal seperti ini," kata Asep.
Asep menambahkan, sebagai salah seorang
wakif (orang yang berwakaf) untuk Taman
Wakaf Pemakaman Muslim Firdaus Memorial
Park, almarhum dan keluarga memang berhak
mendapatkan kavling. Maka tak salah jika beliau
berkeinginan untuk dimakamkan di Firdaus
Memorial Park. " Doa kita semua, semoga
amal ibadah beliau, termasuk amal wakafnya,
menjadi pemberat timbangan kebaikan di hari
penghakiman, kelak. Aamiin, ucap Asep.
Taman Wakaf Pemakaman Muslim Firdaus
Memorial Park sendiri merupakan aset umat
yang diinisiasi oleh
WakafPro 99 - Sinergi
Foundation. Ketika orang miskin 'dilarang' mati
lantaran tingginya biaya untuk penyediaan lahan
pemakaman, Taman Wakaf Pemakaman Muslim
Firdaus Memorial Park hadir sebagai solusi. Saat
orang berpunya merindukan 'rumah' masa depan
yang nyaman, asri, ramah lingkungan, sesuai
kaidah syar'i, serta lepas dari kepentingan bisnis
yang berorientasi profit, Taman Wakaf Pemakaman
Muslim Firdaus Memorial Park coba menawarkan
alternatif terbaik, dengan pola wakaf. Cukup
dengan berwakaf senilai Rp 10 juta, maka wakif
(orang yang berwakaf) berhak mendapat 2 kavling
untuk keluarga wakif dan kavling khusus jenazah
dari kalangan dhuafa. DEY

Tea Walk & Aksi Sosial WakafPro 99 - Sinergi Foundation Bertajuk 'Wakaf Untuk Semua

aman Wakaf Pemakaman Muslim


"Firdaus Memorial Park" (FMP) program
Fenomenal yang digagas WakafPro99 Sinergi Foundation, ini demikian menyedot
perhatian segenap kaum peduli. Tak sedikit di
antaranya yang penasaran, ingin melihat langsung
lokasi pemakaman yang terletak di tengah area
perkebunan teh Panglejar Bagian Maswati, di
Kecamatan Cikalong Wetan, Kab. Bandung Barat ini.
Untuk membuktikan hal tersebut, Sinergi Foundation
menggelar kembali kegiatan Tea Walk, jalan santai di
area perkebunan teh di sekitar lokasi Taman Wakaf
Pemakaman Muslim "Firdaus Memorial Park" pada
hari Sabtu (28/02/2015), pukul 07.00 s.d. Selesai.
Tak sekadar menjalin silaturahim dan menjawab
keingintahuan publik akan wujud pioner makam
yang dikelola dari wakaf umat ini, acara tersebut
juga semakin menarik dan bermanfaat dengan diisi
tausyiah inspiratif, penyejuk jiwa oleh Dr. KH. Syaiful
Islam Mubarak, Lc, M.Ag, bertajuk 'Wakaf Untuk
Semua.
Disaat yang sama digelar pula Aksi Sosial #SINERGI
Bangun Peduli bagi 500 warga penerima manfaat.
Aksi yang digelar berupa layanan Kesehatan CumaCuma dan pembagian bingkisan sembako bagi warga

yang tersebar di dua Desa,


yakni: Desa Mandalamukti
dan Desa Ciptagumati.
Berharap agar acara ini,
bukan semata ceremony
yang kering makna,
Yudha Firmasyah selaku
Ketua panitia pun akan
menghadirkan taushiah
menggugah bersama Ketua
MUI Kab. Bandung Barat,
Bapak KH. Muhammad
Ridwan.
Selain Jajaran MUI KBB, kami pun mengundang
seluruh unsur baik pemerintahan, pelaku usaha,
pengelola CSR dan tentunya warga ring satu yang
berada dikawasan FMP. Mudah-mudahan Aksi ini
mampu menebar manfaat seluas-luasnya bagi
masyarakat sekitar ungkap Yudha.
Taman Wakaf Pemakaman Muslim "Firdaus Memorial
Park" merupakan makam pertama di Indonesia yang
dikelola dari wakaf umat untuk menjawab kebutuhan
akan makam yang asri, nyaman, ramah lingkungan,
dan sesuai syariat, dimana unsur estetika berpadu
manis dengan nilai syariat..

Konsep Firdaus Memorial Park


Dikagumi Peserta Seminar Internasional Filantropi Islam ke III

eserta Seminar International Filantropi


ke III berkesempatan mengunjungi Firdaus
Memorial Park (FMP), Kamis (5/3/2015)
pagi. FMP merupakan pemakaman Muslim
berstatus wakaf yang dikelola oleh Wakaf Pro 99
Sejumlah peserta dari Indonesia, Malaysia, dan
Brunei Darussalam, terlihat antusias berkunjung ke
pemakaman yang mengusung konsep Asri, Nyaman,
Ramah Lingkungan dan sesuai syari ini.
Haji Anwar, peserta dari Brunei Darussalam kepada
wartawan mengungkapkan kekagumannya.

Ahmad Zaki mengatakan akan mengupayakan


konsep FMP ini dilakukan di Malaysia.
Direktur Wakaf Pro 99, Asep Irawan mengatakan, FMP
ini memang didedikasikan untuk kaum dhuafa.
Dengan wakaf 10 juta rupiah, pewakaf mendapatkan
empat kavling pemakaman. Dua kavling untuk
pewakaf, dua kavling untuk kaum dhuafa. Satu
kavling dapat menampung tiga jenazah, jelas Asep.
Kata Asep, Firdaus Park seluas 31 hektar ini rencananya
akan terintegrasi dengan pesantren tahfiz, masjid,
taman terbuka hijau, pertanian, dan peternakan.

Konsep ini mengagumkan. Motivasi, untuk rakyat


Brunei. Ikhtiar yang bagus dari pengelola, kata Haji
Anwar.
Karena kekagumannya ini, Haji Anwar berencana
akan mengusulkan konsep pemakaman wakaf ini
kepada pemerintah Brunei Darussalam.
Sementara itu, Ahmad Zaki peserta dari Malaysia
mengaku, pemakaman hijau dan asri ini sudah banyak
terdapat di Malaysia. Hanya saja bersifat profit.
Di Malaysia sudah ada, memorial park. Tapi yang
bikin orang-orang China, eksklusif. Jika posisi
makamnya di bukit tertinggi, maka itu akan lebih
mahal harganya, terang Ahmad Zaki.

FMP Update

Jumadil Akhir 1436 H | April 2015

FMP Update

Jumadil Akhir 1436 H | April 2015

Anda mungkin juga menyukai