I.
Pendahuluan
Konsumsi energi listrik di kampus PS Kedokteran Unila mengalami peningkatan
setiap bulannya sehinnga perlu dilakukan perhitungan konsumsi energi listrik ulang guna
mengetahui apakah konsumsi energi listriknya masih hemat dan efisien atau tidak. Setelah
dilakukan perhitungan konsumsi energi listrik , kemudian mencari alternatif peluang untuk
penghematannya. Untuk maksud inilah perlu dilaksanakan kegiatan audit energi listrik
dikampus PS Kedokteran Unila.
Audit energi listrik diawali dengan pengumpulan data historis gedung kampus PS
Kedokteran Unila. Kemudian menghitung Intensitas Konsumsi Energi ( IKE ) listrik dari
setiap gedung yang ada di kampus PS Kedokteran Unila. Dari hasil perhitungan IKE
tersebut akan diketahui tingkat efisien konsumsi energi listrik pada gedung kampus PS
Kedokteran Unila.
I.1. Latar Belakang
Beberapa faktor yang melatar belakangi perlu dilakukannya audit energi listrik
pada gedung kampus PS Kedokteran Unila adalah:
1. Peningkatan populasi dan pembangunan gedung baru di Kampus PS
Kedokteran
Unila
2. Penambahan beban listrik di Kampus PS Kedokteran Unila
3. Perubahan fungsi ruangan
4. Tingkat kuat penerangan yang tidak memadai
I.2. Tujuan Audit
Tujuan yang hendak dicapai dalam Audit ini adalah menghitung intensitas
konsumsi energi listrik pada gedung kampus PS Kedokteran Unila guna mengetahui sejauh
mana efisiensi penggunaan energi listrik pada gedung kampus PS Kedokteran Unila, baik
secara keseluruhan maupun pada masing-masing sektor penggunaan dan mencari
bagaimana cara untuk meningkatkan efisiensi penggunaan listrik pada gedung kampus PS
Kedokteran Unila tanpa mengurangi produktifitas dan kenyamanan penghuninya.
1.3. Kegiatan Audit
1. Audit energi listrik hanya dilakukan pada 3 gedung yang ada di kampus PS
Kedokteran Unila
2. Data pengukuran beban harian mengacu pada pengukuran yang dilakukan
pada tanggal 11 13 Januari 2012.
3. Pelaksanaan audit energi listrik pada kampus PS Kedokteran Unila
Berpedoman kepada SNI 03-6196-2000 tentang Prosedur Audit Energi Pada
Pembangunan Gedung.
4. Standarisasi sistem tata udara bepedoman kepada SNI 03-6190-2000 tentang
Konservasi Energi Sistem Tata Udara Pada Bangunan Gedung
5. Standarisasi sistem pencahayaan berpedoman kepada SNI 03-6197-2000
tentang Konservasi Energi Sistem Pencahayaan Pada Bangunan Gedung.
1.4. Manfaat Audit
Dengan dilaksanakannya audit energi listrik pada gedung kampus PS Kedokteran
Unila diharapkan memberikan manfaat,antara lain:
1. Mengetahui besarnya Intensitas Konsumsi Energi ( IKE ) listrik pada
2.
3.
4.
5.
Kriteria
Efisien
(0,84 1,67)
kWh/m2/bulan
Keterangan
a)
Cukup Efisien
(1,67 2,5)
kWh/m2/bulan
a)
Boros
(2,5 3,34)
kWh/m2/bulan
a)
Sangat Boros
(3,34 4,17)
kWh/m2/bulan
a)
Keterangan
a) Desain gedung sesuai standar tatacara perencanaan teknis konservasi energi
b) Pengoperasian peralatan energi dilakukan dengan prinsip-prinsip management
energi
a) Pemeliharaan gedung dan peralatan energi dilakukan sesuai prosedur
b) Efisiensi penggunaan energi masih mungkin ditingkatkan melalui penerapan
system manajemen energi terpadu
Cukup Efisien
(12,08 14,58)
kWh/m2/bulan
a)
Agak Boros
(14,58 19,17)
kWh/m2/bulan
a)
2.2.4. Audit Awal Energi Sistem Tata Udara pada Bangunan gedung
Kondisi suhu dan kelembaban dalam suatu ruangan sangat mempengaruhi
kenyamanan penghuni yang berada diruangan tersebut Rasa nyaman dapat diperoleh
apabila suhu ruangan berkisar antara 240C-260C dan dengan kelembaban udara antara 5070%.untuk mencapai kondisi yang diinginkan tersebut maka digunakan peralatan penyejuk
udara misalnya kipas angin dan air conditioning (AC). Audit energi system tata udara
bertujuan untuk mengetahui kondisi suhu dan kelembaban dalam suatu ruangan dan
mengetahui efisiensi penggunaan peralatan penyejuk udara.
Tabel 4. Sampel Pengukuran Sistem Tata Udara Gedung B Lt 2 PS Kedokteran
Nama Gedung
o
1
2
3
4
5
6
Gedung B
Gedung B
Gedung C
Gedung C
Gedung B
Gedung C
Lantai
Ruangan
LUX
Terukur
Standar
1
2
1
2
3
3
Ruang Kuliah I
Ruang PD I
Ruang Laboran Parasitologi
Ruang Bag.Akademik
Lab. Helmitologi
CSL 14
250
121.2
157,8
327
200
489
350
350
350
350
350
350
Dari tabel diatas diketahui bahwa hampir semua ruangan yang ada dikampus
PS Kedokteran Unila, tingkat kuat penerangannya berada dibawah standar yang telah
ditetapkan dalam SNI 03-6197-2000.
3.1.3. Analisis Sistem Tata Udara
Hasil perhitungan kapasitas AC yang ideal dan hasil pengukuran suhu dan
kelembaban udara untuk beberapa sampel ruangan pada gedung kampus PS Kedokteran
Unila dapat dilihat pada tabel berikut.:
Tabel7. Sampel Hasil Pengukuran Kuat Penerangan Cahaya
No
1
2
3
4
5
6
Nama
Gedung
Gedung B
Gedung B
Gedung C
Gedung C
Gedung B
Gedung C
Lantai
1
2
1
2
3
3
Ruangan
Ruang Kuliah 2
Ruang TU
Ruang kelas 2009
Ruang Dosen
Musholah
Tutor 13
Kapasitas AC (PK)
Hitungan Terpasang
5
4
6
4
1
2
2
2
3
4
1
1
Suhu
RH
(oC )
29
28
29
29
30
28
(%)
59
57
69
63
59
57
Dari tabel diketahui bahwa suhu dan kelembaban udara pada ruangan ber-AC di
gedung kampus PS Kedokteran Unila pada saat beban pendinginan minimum berkisar
kWh
7720
7800
7720
8640
8120
11920
11480
12520
11640
9160
11080
8720
Pembayaran
5.834.600
5.895.000
5.834.600
6.529.200
6.136.600
9.005.600
8.673.400
9.458.600
8.794.200
6.921.200
8.371.400
6.589.600
Intensitas Konsumsi Energi adalah jumlah penggunaan energi tiap meter persegi
luas gross bangunan dalam suatu kurun waktu tertentu. Luas gross gedung PS. Kedokteran
adalah 4418.34 m2. Konsumsi energi listrik gedung PS. Kedokteran pada satu tahun setiap
bulan berkisar antara 7.720 kWh hingga 12.520 kWh, dan untuk pembayaran rekening
berkisar antara Rp 5.834.600. hingga Rp 9.458.600. Perhitungan Intensitas Konsumsi
Energi dapat dihitung sebagai berikut.
IKE = Total kWh pertahun
Total Luas
IKE = 116.520
4418.34
= 26.4 Kwh/m2/tahun
Dari data pemakaian daya terpasang yang di hitung 2 s/d 12 jam/hari ( data terlampir )
dapat di hitung IKE sebagai berikut :
Total Pemakaian daya per hari adalah 796.216 kWh perhari dan nilai ini bila di
kalikan dalam setahun adalah :
Pemakaian daya setahun = 796.216 x 365 adalah sebesar 290618.84 kWh per
tahun.
Besar IKE adalah 290618.84/ 4418.34 adalah sebesar 65.78 Kwh/m2/tahun.
Nilai perhitungan ini bila merujuk pada standar IKE ASEAN-USAID masih berada di
bawah batas Standar.
Dari audit energi awal dapat disimpulkan bahwa tingkat efisiensi konsumsi energi
listrik pada gedung kampus PS Kedokteran Unila masih di bawah standar 240
Kwh/m2/tahun. Dengan demikian bisa di katakan nilai IKE masih efisien . Hal tersebut
disebabkan karena tingkat kuat penerangan disebagian besar ruangannya masih dibawah
standar yang ditetapkan dalam SNI 03-6197-2000. Dan kondisi suhu dan kelembaban
udara disetiap ruangannya pada saat terjadi beban pendinginan maksimum tidak sesuai
dengan standar yang sudah ditetapkan.
4. Penutup
4.1. Kesimpulan
1. Dari audit awal sebaiknya di lanjutkan dengan audit rinci karena masih dapat di
temukan peluang-peluang efisiensi dan penghematan energi listrik yang lebih baik
antara lain dari penataan sistem pencahayaan dan tata udara serta penataan sistem
pembagian beban.
2. Karena keterbatasan instrumen audit, maka profil penggunaan energi di peroleh
dari hasil pengukuran pengguna langsung energi listrik antara lain peralatan kerja,
tata udara dan penerangan, sehinga hanya bisa dihitung konsumsi energi listrik
total.
3. Sebagai bahan pembanding hasil penghitungan di peroleh dari besar pemakaian
listrik yang terukur pada kWh meter PLN.
4. Dari pengukuran di temukan kondisi Beban tak seimbang pada pembagian beban
sehingga berakibat adanya gangguan Trip pada MDP, losses dan tegangan sentuh.
5. Nilai IKE Pada kampus PS Kedokteran bila mengacu pada batas standar ASEANUSAID di kategorikan masih sesuai standar
4.2. Saran
1. Masih banyak gedung-gedung di lingkungan Universitas lampung perlu dilakukan
audit, selanjutnya di harapkan institusi dapat menyediakan peralatan utama
penunjang audit seperti Power Quality Analizer 3 Phasa, Clamp on Power tester,
Earth Faulth Tester digital, Insullation Tester, Anemometer dan lux meter agar
dapat di peroleh hasil audit yang lengkap, teliti dan akurat.
2. Agar institusi dapat melakukan sosialisasi kegiatan konservasi energi seperti
Program hemat energi dan tata cara berhemat energi.
3. Suplai energi listrik antara penerangan dan peralatan sebaiknya dipisahkan,
Demikian pula pembagian beban antar fasa perlu diseimbangkan. Selain karena
alasan keamanan, hal ini perlu diperhatikan untuk tujuan konservasi energi.
Disusun Oleh :
Abdurachman Effendi. ST
Disupervisi Oleh :
Dr.Eng. Lukmanul Hakim ST. M.Sc
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
Pemasangan Sistem Tata Udara yang Tidak Tepat