Anda di halaman 1dari 3

Kasus kewajiban lancar

1. Tanggal 1 Agustus, dewan direksi mengumumkan deviden tunai $300.000 yang


akan dibayar 10 September kepada pemegang saham.
Penyelesaian:
1 Agustus : Laba ditahan
$300.000
Utang deviden
$300.000
10 Sep
: Utang deviden
$300.000
Kas
$300.000
Contoh :hutang wesel
Pada tanggal 15 Januari 2010 PT Suci membeli sebuah barang dari PT Amalia dengan harga Rp
50.000,- secara kredit. Pada tanggal 30 januari 2010 PT Suci menyerahkan sebuah wesel, nominal Rp
50.000,- bunga 10% dg jangka waktu 2 bulan, untuk membayar utangnya.
Penyelesaian :
Pada Tanggal 15 januari 2010
Pembelian (Persediaan )

Rp 50.000

Hutang Dagang

Rp 50.000

(mencatat pembelian scr kredit)


Tanggal 30 Januari 2010
Hutang Dagang

Rp 50.000

Hutang Wesel

Rp 50.0

Contoh :hutang usaha


Pada tanggal 25 Januari PT. Airlangga membeli barang dagangan secara kredit seharga Rp 10.000,dengan termin 2/10 n/30
Penyelesaian :
Jurnal
Persediaan
Hutang Dagang

Rp 9.800,Rp 9.800,-

Jika potongantunai tersebut tdk diambil maka pencatatannya adalah :


Hutang Dagang
Pot. Pembelian yg tdk diambil
Kas

E. Jaminan yang dapat dikembalikan

Rp 9.800
Rp

200
Rp 10.000

Jaminan yang dapat dikembalikan adalah kewajiban yang timbul sebagai akibat diterimanya
uang tanggungan dari pihak lain. Uang tanggungan ini biasanya timbul dalam transaksi
penjualan yang memanfaatkan fasilitas tertentu, misalnya menjual minuman dalam botol.
Contoh pada taggal 1 Januari 2011 perusahaan distributor menerima 200 minuman kemasan
dalam botol dari produsen dan dikirim setiap bulan dengan jumlah yang sama. Botol-botol
tersebut harus dikembalikan setiap 6 bulan sekali kepada produsen. Harga botol minuman
tersebut adalah Rp250. Maka ayat jurnal yang diperlukan oleh Produsen untuk mencatat
-

transaksi diatas adalah sebagai berikut:


Pada saat menerima jaminan
1/1/2011
Kas (200x6xRp250)
Rp300.000
Utang jaminan botol
Pada saat mengembalikan jaminan
31/6/2011
Utang jaminan botol
Rp300.000
Kas

Rp300.000
Rp300.000

B. Kewajiban kontijensi/bersyarat
Kewajiban kontijensi adalah kewajiban lancar dengan kepastian jumlah yang dibayar,
pihak yang menerima pembayaran, dan tanggal pembayarannya tergantung pada peristiwa
dimasa yang akan datang. Kewajiban ini meliputi utang garansi dan utang hadiah.

B. Utang hadiah
adalah kewajiban yang timbul dalam periode hadiah, karena hadiah tersebut belum diambil oleh
pelanggan. Hadiah ini akan diberikan apabila pembeli memenuhi syarat yang telah ditetapkan
oleh penjual.
Contoh sebuah swalayan membeli 30 unit barang untuk hadiah bagi pelanggan yang
mengirimkan kupon berhadiah yang didapat pada saat mereka belanja seharga Rp15.000.000.

Maka ayat jurnal adalah sebagai berikut:


Pada saat pembelian hadiah tanggal 2 Februari 2011:
2/2/2011
Persediaan hadiah
Rp15.000.000
Kas
Rp15.000.000
Pada saat mencatat utang hadiah pada ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2011, karena hadiah

akan diundi dan diberikan bulan Januari 2012:


31/12/2011
Biaya hadiah
Rp15.000.000
Utang hadiah
Rp15.000.000
Pada saat memberikan hadiah tanggal 5 Januari 2012

5/1/2012

Biaya hadiah
Persediaan hadiah

Rp15.000.000
Rp15.000.000

Contoh A berjanji menjual sepeda motor kepada B Akibat dari janji, A wajib menyerahkan
sepeda miliknya kepada B dan berhak menuntut harganya sedangkan B wajib menyerahkan
harga sepeda motor itu dan berhak untuk menuntut penyerahan sepeda.
Dalam contoh diatas apabila salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban maka hukum
memaksakan agar kewajiban-kewajiban tadi dipenuhi.

Anda mungkin juga menyukai