Anda di halaman 1dari 15

RINGKASAN

KEWAJIBAN LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

A. Kewajiban Lancar
Kewajiban adalah suatu tugas atau tanggung jawab untuk bertindak atau
melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu. Dalam pengertian sederhana kewajiban
adalah utang yang harus dibayar oleh perusahaan. Secara lebih rinci kewajiban adalah
hutang atau kewajiban suatu perusahaan yang timbul dari transakasi dari waktu yang
lalu dan harus dibayar dengan kas, barang, atau jasa, di waktu yang akan datang.

Suatu hal dapat dikategorikan sebagai sebuah kewajiban apabila memenuhi tiga
karakteristik utama, yaitu:
1. Merupakan kewajiban saat ini yang memerlukan penyelesaian dengan
kemungkinan transfer masa depan atau penggunaan kas, barang, atau jasa.
2. Merupakan kewajiban yang tidak dapat dihindari.
3. Transaksi atau kejadian lainnya yang menciptakan kewajiban itu harus telah
terjadi dimasa lalu.

 Berikut beberapa jenis kewajiban lancar adalah sebagai berikut:

a. Utang usaha

Utang usaha adalah kewajiban kepada pihak lain yang timbul akibat pembelian
barang atau jasa.
Contoh: pada tanggal 3 Januari 2011 PT. Maju membeli perlengkapan seharga
Rp500.000 secara kredit dan akan dilunasi pada tiga bulan kedepan. Maka ayat jurnal
untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

3/1/2011  kas      Rp 500.000
Utang dagang Rp 500.000

Jika PT. Maju menyusun laporan keuangan secara setengah tahunan, maka ayat jurnal
penyesuaian akan diperlukan untuk mengakui beban bunga dan hutang bunga sebesar Rp
2.000.000 (Rp100.000.000×6%x4/12) pada tanggal 30 Juni. Maka ayat jurnal
penyesuaian nya adalah sebagai berikut:
30/6/2011   Beban bunga   Rp 2.000.000
Hutang bunga Rp 2.000.000

Pada tanggal jatuh tempo (1 Juli) PT. Maju harus membayar nilai nominal wesel
sebesar Rp100.000.000 ditambah bunga sebesar Rp2.000.000, maka ayat jurnal untuk
mencatat pembayaran wesel dan bunga akrual adalah sebagai berikut:

1/7/2011    Wesel bayar     Rp 100.000.000


Hutang bunga Rp    2.000.000
Kas                  Rp 102.000.000

B.  Utang wesel


Utang wesel adalah kewajiban berupa janji tertulis untuk membayar sejumlah uang
pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang kepada pihak lain yang timbul akibat
pembelian barang atau jasa, transaksi pinjaman, atau utang jangka panjang yang akan
jatuh tempo. Adapun jenis utang wesel sebagai berikut:

a.  Wesel berbunga
Contoh Bank UNIGAL meminjamkan uang sejumlah Rp500.000.000 kepada PT.
Maju pada tanggal 1 Maret 2011. Jika PT. Maju menandatangani sebuah wesel 4
bulan senilai Rp100.000.000 dengan bunga 6%, maka ayat jurnal untuk mencatat
penerimaan kas PT. Maju tanggal 1 Maret 2011 adalah sebagai berikut:

1/3/2011   Kas      Rp 100.000.000


Wesel bayar     RP 100.000.000

Jika PT. Maju menyusun laporan keuangan secara setengah tahunan, maka ayat
jurnal penyesuaian akan diperlukan untuk mengakui beban bunga dan hutang bunga
sebesar Rp 2.000.000 (Rp100.000.000×6%x4/12) pada tanggal 30 Juni. Maka ayat
jurnal penyesuaian nya adalah sebagai berikut:

30/6/2011   Beban bunga    Rp 2.000.000


Hutang bunga Rp 2.000.000

Pada tanggal jatuh tempo (1 Juli) PT. Maju harus membayar nilai nominal wesel
sebesar Rp100.000.000 ditambah bunga sebesar Rp2.000.000, maka ayat jurnal untuk
mencatat pembayaran wesel dan bunga akrual adalah sebagai berikut:
1/7/2011          Wesel bayar     Rp 100.000.000
Hutang bunga Rp    2.000.000
Kas                  Rp 102.000.000

b.  Wesel tanpa bunga


Contoh pada tanggal 1 Maret 2011 PT. Maju menerbitkan wesel tanpa bunga
berjangka waktu 4 bulan senilai Rp102.000.000 kepada Bank UNIGAL. Nilai
sekarang dari wesel tersebut adalah Rp100.000.000. Maka ayat jurnal untuk
mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

1/3/2011     Kas      Rp 100.000.000


Diskonto atas wesel bayar      RP 2.000.000
Wesel bayar                             Rp 102.000.000

Biaya sebesar Rp2.000.000 dalam kasus ini merupakan biaya pinjaman sebesar
Rp100.000.000 selama 4 bulan. Oleh karena itu diskonto atas wesel bayar
merupakan beban bunga yang dapat dibebankan ke periode masa depan.
 
B. Utang jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini

adalah kewajiban jangka panjang yang akan dilunasi dalam jangka waktu satu
tahun kedepan.
Contoh PT. Maju akan melakukan pelunasan wesel bayar yang berjangka waktu 3
tahun dimulai pada tahun 2009 dan akan jatuh tempo pada tahun ini senilai
Rp100.000.000 dengan bunga 10% pertahun. Bunga dibayarkan setiap awal tahun
(setiap tanggal 1 Januari) dan pelunasan pada akhir tahun (tanggal 31 Desember).
Maka ayat jurnal untuk mencatat transaksi tanggal 1 januari 2011 dan 31 desember
2011 adalah sebagai berikut:

1/1/2011     Beban bunga   Rp 10.000.000


Kas                  Rp 10.000.000
31/12/2011 Utang wesel    Rp 100.000.000
Kas                  Rp100.000.000

C.  Utang jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini


adalah kewajiban jangka panjang yang akan dilunasi dalam jangka waktu satu
tahun kedepan.
Contoh PT. Maju akan melakukan pelunasan wesel bayar yang berjangka waktu 3
tahun dimulai pada tahun 2009 dan akan jatuh tempo pada tahun ini senilai
Rp100.000.000 dengan bunga 10% pertahun. Bunga dibayarkan setiap awal tahun
(setiap tanggal 1 Januari) dan pelunasan pada akhir tahun (tanggal 31 Desember).
Maka ayat jurnal untuk mencatat transaksi tanggal 1 januari 2011 dan 31 desember
2011 adalah sebagai berikut:

1/1/2011     Beban bunga   Rp 10.000.000


Kas                  Rp 10.000.000
31/12/2011 Utang wesel    Rp 100.000.000
Kas                  Rp100.000.000

D. Utang dividen
Utang dividen adalah kewajiban perusahaan kepada pemegang saham karena
mengumumkan pembagian laba berupa kas atau aktiva lainnya.
Contoh: PT. Mewah pada tanggal 10 Juni 2011 mengumumkan dividen tunai sebesar
Rp100 atas satu juta lembar saham yang dibayarkan tanggal 16 Juli 2011 kepada
semua pemegang saham yang tercatat per 24 Juni 2011. Maka ayat jurnal untuk
mencatat transaksi-transaksi diatas adalah sebagai berikut:

–    Pada tanggal pengumuman :


10/6/2011           Laba ditahan Rp 100.000.000
Hutang deviden Rp1 00.000.000
*   Laba ditahan meruapakan modal yang diperoleh perusahaan.
–    Pada tanggal pencatatan :
24/6/2011         Tidak ada ayat jurnal
–    Pada tanggal pembayaran :
16/7/2011           Hutang dividen Rp 100.000.000
Kas                  Rp 100.000.000

E. Jaminan yang dapat dikembalikan


Jaminan yang dapat dikembalikan adalah kewajiban yang timbul sebagai akibat
diterimanya uang tanggungan dari pihak lain.
Contoh: pada tanggal 1 Januari 2011 perusahaan distributor menerima 200 minuman
kemasan dalam botol dari produsen dan dikirim setiap bulan dengan jumlah yang sama.
Botol-botol tersebut harus dikembalikan setiap 6 bulan sekali kepada produsen. Harga
botol minuman tersebut adalah Rp250. Maka ayat jurnal yang diperlukan oleh Produsen
untuk mencatat transaksi diatas adalah sebagai berikut:
–    Pada saat menerima jaminan
1/1/2011             Kas (200x6xRp250)    Rp 300.000
Utang jaminan botol    Rp 300.000
–    Pada saat mengembalikan jaminan
31/6/2011           Utang jaminan botol   Rp 300.000
Kas                              Rp 300.000

F. Pendapatan diterima dimuka


Pendapatan diterima dimuka adalah kewajiban yang timbul karena diterimanya
kas dari pelanggan untuk pesanan barang/jasa yang akan diserahkan pada periode yang
akan datang.
Contoh: FE. UNIGAL mengadakan pertandingan open turnamen bola voli, pada
tanggal 3 Maret 2011 selaku panitia FE. UNIGAL menjual 1.000 tiket pertandingan
seharga Rp10.000 pertiket untuk lima pertandingan awal. FE. UNIGAL mencatat
penjualan tiket tersebut adalah sebagai berikut:

3/3/2011     Kas      Rp 1.000.000


Pendapatan tiket diterima dimuka      Rp 1.000.000

Setiap pertandingan tiket yang dijatahkan sebanyak 200 lembar tiket. Maka ayat jurnal
untuk mencatat pendapatan tiket setelah pertandingan adalah sebagai berikut:

1/4/2011     Pendapatan tiket diterima dimuka      Rp 200.000


Pendapatan tiket bola                         Rp 200.000

G. Utang pajak

Utang pajak adalah dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga yang timbul karena
perusahaan memungut kas dari pihak tertentu (misalnya pegawai atau pelanggan) atas
nama pihak ketiga.
Contoh: ayat jurnal berikut mengilustrasikan penggunaan akun hutang pajak penjualan
untuk transaksi penjualan sebesar Rp3.000.000 dengan pajak penjualan sebesar 4%.

3/2/2011     Kas Rp 3.120.000


Penjualan                     Rp 3.000.000
Utang pajak penjualan Rp   120.000

H. Biaya yang masih harus dibayar


Biaya yang masih harus dibayar adalah kewajiban yang timbul akibat pengakuan
akuntansi terhadap biaya yang sudah terjadi tetapi belum dibayar, misalnya utang gaji
dan upah, utang sewa, utang bunga.
Contoh sebuah perusahaan akan mencatat biaya gaji yang masih harus dibayar sebesar
Rp10.000.000 kedalam ayat jurnal penyesuaian.

31/12/2011 Gaji pegawai   Rp 10.000.000


Utang gaji        Rp 10.000.000

I.     Utang bonus


Bonus yang diberikan pada karyawan-karyawan tertentu kadang-kadang
menimbulkan masalah tersendiri. Bonus dapat dihitung dengan pejualan dan laba.
Apabila bonus dihitung dari laba maka perhitungnya sebagai berikut :
Contoh; PT. cahaya memberikan bonus kepada bagian penjualan sebesar 15% dari
laba. Laba tahun 2010 sebesar 700.000. pph sebesar 18% dari laba bersih.
a. Bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan pajak penghasilan (PPh).
B = 0,15(Rp. 700.000)
B = Rp. 105.000
P = 0,18(Rp. 700.000-B)
P = 0,18(Rp.700.000-105.000)
P = 0,18(Rp. 595.000)
P = Rp. 107.100
b. Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi pajak penghasilan sebelum dikurangi
bonus.
B = 0,15(Rp. 700.000-P)
P = 0,18(Rp. 700.000-B)
B = 0,15(700.000-0,18(700.000-B)
B = 0,15(700.000-126.000+0,18B)
B = 105.000-18.900+0,027B)
B-0,027B = 86.1000,973
B = 86.100
B = 88.489,20
P = 0,18(700.000-B)
P = 0,18(700.000-88.489,20)
P = 0,18(611.510,8)
P = 110.071,94
c.  Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan pajak penghasilan.
B = 0,15(700.000-B-P)
P = 0,18(700.000-B)
B = 0,15(700.000-B-0,18(700.000-B))
B = 0,15(700.000-B-126.000+0,18B)
B = 105.000-0,15B-18.900+0,027BB+0,015B-0,027
B= 86.100 1,123 = 86.100
B = 76.669,63
P = 0,18(700.000-B)
P = 0,18(700.000-76.669,63)
P = 0,18(623.330,37)
P = 112.199,46

B. Kewajiban jangka panjang

Kewajiban janka panjang atau disebut juga hutang memiliki definisi sebagai suatu
pengorbanan ekonomi dengan kemungkinan yang sangat besar terjadi di masa depan
akibat dari kewajiban masa kini yang belum dibayarkan pada suatu periode tergantung
jangka waktu yang lebih lama

 Kewajiban jangka panjang dapat berupa:


a. Obligasi merupakan bukti bahwa yang menerbitkan obligasi tersebut mempunyai
hutang kepada pemegang obligasi/pembeli obligasi.

 Jenis-jenis obligasi :
 Obligasi seri
 Obligasi sinking fund
 Obligasi atas nama dan obligasi atas unjuk
 Obligasi dengan jaminan dan obligasi tanpa jaminan
 Akuntansi Untuk Penerbitan Obligasi :

a. Nilai Nominal yaitu nilai yang tercantum (tercetak) pada surat obligasi.
Nilai tersebut menunjukkan jumlah rupiah yang akan dilunasi pada tanggal
jatuh tempo obligasi tersebut.
b. Tanggal Jatuh adalah tanggal obligasi yang bersangkutan akan dilunasi
c. Bunga Obligasi adalah bunga per tahun yang akan dibayar kapada
pemegang obligasi
d. Tanggal Bunga adalah tanggal pembayaran bunga obligasi.
Pada umumnya bunga obligasi dibayar secara setengah tahunan (setiap 6 bulan
sekali).
Contoh : PT Lagi Sedih menerbitkan obligasi senilai 120.000.000, bunga 10 % jangka
waktu 12 tahun tertanggal 1 januari 2009 dengan pembayaran bunga setiap
tanggal 1 Juli dan 1 januari Jurnal yang dibuat oleh PT Lagi Sedih adalah :

1/1/09 Kas 120.000.000


Utang obligasi 120.000.000
Jurnal untuk mencatat penjualan obligasi, bunga 10 %, 12 tahun :

Tanggal 1 juli 2009 perusahaan membayar bunga untuk periode 6 bulan


pertama yaitu sebesar :

Bunga obligasi = 120.000.000 x 10% x 6/12


= 6.000.000
Jurnal pembayaran bunga kepada pemegang obligasi
1/7/09 Biaya bunga 6.000.000
Kas 6.000.000
Jurnal untuk mencatat pembayaran bunga untuk 6 bulan:
Pada saat obligasi dilunasi (tanggal 1 januari 2021), jurnal yang dibuat oleh
perusahaan adalah sbb :

1/1/21 Utang obligasi 120.000.000


Kas 120.000.000

b. Utang hipotik ( mortage notes payable) yaitu suatu jenis pinjaman (utang) jangka
panjang dengan jaminan benda – benda tidak bergerak.

Contoh soal:Pada tanggal satu februari 2019, PT. Mey Jaya Membeli sebidang tanah
dan bangunan dengan harga RP. 600.000.000 dibayar dengan uang
muka sebesar Rp. 200.000.000 dan ditanda tangani kontrak pinjaman
dari bank sebesar Rp. 400.000.000. kontrak mengharuskan perusahaan
untuk membayar kembali pinjaman dalam 2 kali angsuran masing-
masing sebesar Rp. 200.000.000 , pada tanggal 31 desember 2004 dan
tanggal 31 desember 2005 di tambah bunga 12% dari sisa pinjaman
Tanggal Nama Ref Jumlah
Debit kredit
01/01/19 Tanah & 600.000.000
bangunan
Kas atau 600.000.000
bank
Utang 400.000.000
hipotik
31/12/19 Biaya bunga 48.000.000
Utang 200.000.000
hipotik
Kas atau 248.000.000
bank
31/12/20 Biaya bunga 24.000.000
Utang 200.000.000
hipotik
Kas atau 224.000.000
bank

Hutang jangka panjang dilaporkan dalam neraca

c. Wesel bayar jangka panjang (long term notes) yaitu wesel yang berjangka waktu
minimum 30 hari biasanya wesel jangka panjang in di tarik antara 60-90 hari setelah
diterbitkan.

Contoh : Pada tanggal 31 desember 2009 PT Lagi Sedih meminjam uang sebesar
120.000.000 yang dibayar dengan promes berbunga 10 % dan akan
dilunasi dengan enam kali angsuran tahunan. Jurnal yang di buat PT Lagi
Sedih adalah :

31/12 09 Kas 120.000.000


Utang wesel 120.000.00

(untuk mencatat penarikan pinjaman dengan promes)

d. Kewajiban lease adalah kesepakatan sewa dimana penyewa (lessee) sepakat untuk
membayar sewa kepada pemilik property (lessor) atas penggunaan aset.
 Leasing bisa dibedakan menjadi lima jenis dalam proses penerapannya. Kelima
jenis leasing tersebut adalah sebagai berikut.

1.  Capital Lease. Capital lease adalah jenis perusahaan leasing yang berasal dari


suatu lembaga keuangan..
2. Operating Lease. Operating lease adalah suatu jenis perusahaan leasing yang
mana pihak lessor akan membeli barang untuk disewakan kepada nasabahnya
dalam kurun waktu tertentu.
3. Sales Type Lease. Sales Type Lease atau lease penjualan merupakan
jenis leasing yang biasanya dikerjakan oleh perusahaan industri yang melakukan
penjualan lease barang dari hasil produknya. jenis pendapatan yang dapat diakui,
yaitu pendapatan dari hasil jual barang, dan pendapatan dari bunga
pembelanjaan selama kurun waktu lease
4. Leverage Lease. Leverage lease merupakan jenis perusahaan leasing yang
melibatkan pihak ketiga. Artinya, pihak lessor tidak membayar
objek leasing sebanyak 100 %, tapi hanya sekitar 20% hingga 40% saja. Sisanya
nanti akan ditanggung oleh pihak ketiga tersebut.
Contoh:

PT ABC melakukan Leasing mobil truk dari PT XYZ Finance, dg persyaratan


sbb:

 Periode lease 5 Tahun dimulai tanggal 1 Januari 2007


 Jumlah sewa Rp 60.000.000 pertahun dibayar dimuka setiap tahun
 Taksiran umur ekonomis truk 5 tahun
 Taksiran nilai residual truk pada akhir periode lasing tidak ada
Tabel Pembayaran Lease
PV (10%;5;-60000000;;1)
Tgl keterangan jumlah Beban Pembayaran Kewajiban
bunga pokok lease
01/01/ Saldo awal 250.191.927
2007
01/01/ pembayaran 60.000.000 60.000.000 190.191.927
2007
01/01/ pembayaran 60.000.000 19.019.193 40.980.807 149.211.119
2008
01/01/ pembayaran 60.000.000 14.921.112 45.078.888 104.132.231
2009
01/01/ pembayaran 60.000.000 10.413.223 49.586.777 54.545.455
2010
01/01/ pembayaran 60.000.000 5.454.545 54.545.455 0
2011
jumla 300.000.000 49.808.073 250.191.927
h

 Capital Lease Journal Akuntansi Lessee


Pencatatan lease pada awal periode
Truk Leasing 250.191.927
Kewajiban menurut Capital Lease 190.191.927
Kas 60.000.000
Penyusutan/Amortisasi GL
Beban Amortisasi atas Truk Leasing 50.038.385
Akumulasi Amortisasi atas Truk Leasing 50.038.385
Pencatatan Pembayaran Leasing
Kewajiban menurut Capital Lease 40.980.807
Beban Bunga 19.019.193
Kas 60.000.000
 Sales type Lease
Journal Akuntansi Lessor
Pencatatan lease pada awal periode
Kas 60.000.000
Piutang Pembayaran Leasing 240.000.000
Truk yg dibeli untuk Leasing 250.191.927
Pendapatan bunga diterima dimuka 49.808.073
Pencatatan Pembayaran Leasing
Kas 60.000.000
Piutang Pembayaran Leasing 60.000.000
Pencatatan Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga diterima dimuka 19.019.192
Pendapatan bunga 19.019.192

 Leverage lease
Journal Akuntansi Lessee
Beban Sewa 60.000.000
PPN – PM 6.000.000
Hutang PPh pasal 23 1.200.000
Kas 64.800.000

 Operating lease
Journal Akuntansi Lessor
Kas 64.800.000
PPh psl 23 dibayar dimuka 1.200.000
Pendapatan Sewa 60.000.000
PPN – PK 6.000.000

e. Kewajiban pension/pasca pension


secara umum terdapat dua dasar sehubungan dengan kewajiban pasca pension
yaitu kostribusi pasti dan mamfaat pasti, dalam kontribusi pasti, karyawan
menyetorkan jumlah uang yang tetap kepada dana pension. Keewajiban perusahaan
akan berakhir sejak kontribusi dilakukan
Contoh: perusahaan Jasa Multi Manunggal memberikan tunjangan cuti tahunan
karyawan dan skema pension dengan iuran pasti untuk para karyawan.

Jumlah cuti tahunan berbayar untuk bulan desember Rp. 44.000.000 skema
pension mengharuskan iuran dibayarkan kepda lembaga pengelola dana
pension setara antara dengan 8% dari gaji karyawan. Jumlah gaji untuk
bulan desember adalah Rp. 450.000.000.

Jurnal
Pembekuan cuti yang dibayar perusahaan
Des 31 beban cuti berbayar Rp. 44.000.000
Utang cuti berbayar Rp. 44.000,000

Cuti berbayar untuk bulan tersebu

jurnal
Pembekuan tunjangan pension
Des 31 Beban pension Rp. 36.000.000
Kas Rp. 36.000.000

Iuran untuk pension 8% dari gaji Rp. 450. 000.000

 utang jangka panjang dengan obligasi dapat memiliki keuntungan diantaranya


adalah:
 Bunga obligasi lebih rendah apabila dibandingkan dengan deviden.
 Mengurangi kewajiban pajak, dikarenakan jumlah pinjaman merupakan jumlah
yang dibebankan kepada perusahaan.
 Pemilik obligasi tidak akan memiliki hak suara dalam perusahaan.
 Beberapa resiko utang jangka panjang diantaranya
 Semakin lama jangka waktu peminjaman dana dan pelunasannya maka resiko
juga akan semakin tingi
 Hanya dapat memperoleh sumber dana yang terbatas dari hasil pinjaman
 Hutang merupakan beban tetap yang harus ditanggung oleh perusahaan
 Memiliki tanggal waktu jatuh tempo pembayaran utang sudah pasti/tetap
 Kemungkinan nilai saham perusahaan akan turun akibat tingkat tinggi atau
rendah jumlah pinjaman
DAFTAR PUSTAKA
Harrison, W.T., dkk. Akuntansi Keuangan IFRS Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga

http://ciputrauceo.net/blog/2016/9/9//hutang-jangka-panjang

https://accurate.id/akuntansi/pengertian-leasing/

https://www.coursehero.com/file/67022816/6-LEASING-NEWpptx/

https://www.scribd.com/document/509702191/Contoh-Soal-Jawab-Akuntansi

https://rizkyfaronika.wordpress.com/2019/01/10/akuntansi-kewajiban-lancar/
Ringkasan
Kewajiban Lancar dan Kewajiban Jangka Panjang

Mata Kuliah Pengantar Akuntansi Semester 1

DISusun Oleh:
Rami (2021050102070)

Institute Agama Islam Negeri (IAIN)


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Jurusan Perbankan Syariah

Kendari

2021

Anda mungkin juga menyukai