Audit Rumah Sakit
Audit Rumah Sakit
1.2 Tujuan
Maksud
dan
tujuan
penulis
melakukan kerja praktek :
1. Penulis ingin mempelajari proses
audit dan konservasi energi pada
bangunan gedung dalam rangka
meningkatkan
efisiensi
penggunaan energi listrik.
2. Memadukan ilmu yang diperoleh
dibangku kuliah dengan aplikasi
di lapangan atau dunia kerja
3. Kerja praktek dilakukan sebagai
syarat
menempuh
jenjang
pendidikan S-1 pada Jurusan
Teknik
Elektro
Universitas
Diponegoro Semarang.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam penulisan laporan kerja
praktek ini, penulis menjelaskan tentang
proses audit energi listrik pada bangunan
gedung Rumah Sakit Dr. Karyadi
Semarang.
II. PEMBAHASAN
2.1 Petunjuk Teknis Audit Energi
Bangunan Gedung
Petunjuk teknis konservasi energi
bidang audit energi pada bangunan gedung
ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi
semua pihak yang terlibat dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan
gedung dalam rangka peningkatan efisiensi
penggunaan
energi sehingga dapat
menekan pengeluaran biaya energi. Audit
energi bertujuan mengetahui potret
penggunaan energi dan mrncari usaha yang
perlu
dilakukan
dalam
rangka
meningkatkan efisiensi penggunaan energi.
Lingkup bahasan petunjuk teknis ini
meliputi :
a. Kriteria audit energi
b. Audit energi awal
c. Audit energi rinci
Petunjuk teknis ini menggunakan standar
yang berlaku di Indonesia. Apabila ada
besaran yang belum diatur di Indonesia,
dapat digunakan standar lain yang dapat
diterima oleh masyarakat profesi, antara
lain standar ASHARE, JIS dan lain
sebagainya selama standar tersebut tidak
bertentangan dengan peraturan yang
berlaku di Indonesia.
2.1.1 Kriteria Audit Energi
2.1.1.1 Kriteria Umum
Audit energi dianjurkan untuk
dilaksanakan terutama pada gedung
perkantoran, pusat
belanja, hotel,
apartemen, dan rumah sakit.
Dengan melaksanakan audit energi
diharapkan :
a. Dapat diketahui besarnya intensitas
konsumsi energi (IKE) pada
bangunan tersebut.
b. Dapat dicegah pemborosan energi
tanpa harus mengurangi tingkat
kenyamanan gedung yang berarti
pula penghematan biaya energi.
c. Dapat diketahui profil penggunaan
energi
d. Dapat dicari upaya yang perlu
dilakukan
dalam
usaha
meningkatkan efisiensi penggunaan
energi.
Ruangan AC
(KWh/m2/bln)
Sangat Efisien
Efisien
Cukup Efisien
Agak Boros
Boros
Sangat Boros
4,17 - 7,92
7,92 12, 08
12,08 14,58
14,58 19,17
19,17 23,75
23,75 37,75
Ruangan Non
AC
(KWh/m2/bln)
0,84 1,67
1,67 2,5
2,5 3,34
3,34 4,17
Mulai
Pengumpulan dan Penyusunan Data Historis
Tahun Lalu
Data historis energi tahun
sebelumnya
Menghitung Besar IKE Tahun Sebelumnya
Tidak
IKE > Target ?
Ya
Lakukan penelitian dan pengukuran konsumsi energi
Analisa PHE
Rekomendasi PHE
Implementasi
Ya
Periksa IKE > Target ?
Tidak
Selesai
2)
A
Kp
Kd
rencana
implementasi
yang
direkomendasikan.
2. Latar Belakang
Bagian ini merupakan faktor
faktor penting yang terkait
dengan audit yang dikerjakan
dan rekomendasi yang akan
diterapkan, misalnya :
a. Uraian tentang kondisi dan
karakteristik bangunan.
b. Sistem suply energi utama;
bagian
ini
memberikan
indikasi penggunaan bahan
bakar dan listrik secara
keseluruhan dan pengguna
pengguna utama setiap jenis
energi.
3. Manajemen energi
Pandangan umum tentang energi,
kaitannya dengan kegiatan
manajemen dan tingkat kesadaran
tentang energi.
4. Pelaksanaan audit energi
Mengindikasikan
catatan
langkah
perbaikan
efisiensi
penggunaan energi tanpa
biaya misalnya merubah
prosedur.
b. Langkah
langkah
perbaikan dengan biaya
murah.
c. Langkah langkah dengan
investasi kecil.
d. Langkah langkah dengan
investasi besar.
TRAFO 1
Ward anak
perhitungan
energi.
Fencing cuci
TRAFO 2
TRAFO 3
Paviliun Garuda
TEGANGAN
MENENGAH PLN
2.2
KWH METER
UTAMA
TRAFO 1
OPD LIGHTNING 1
OPD LIGHTNING 2
OPD
TRAFO 2
Gaiatri
AC Direktur (Ward Syaraf)
AC OPD
ICCU Ward Syaraf
Merak IRNA & AC
Peny. Dalam
TRAFO 3
GARDU III
TEGANGAN
MENENGAH PLN
1 FASA (S)
TEGANGAN
MENENGAH PLN
1 FASA (T)
KWH
METER
MDP GEDUNG
LAB. CENTRE 1
KWH
METER
MDP GEDUNG
LAB. CENTRE 2
LVDP III
GARDU I
INTERLOCK DENGAN CB II
80 KA
1000 - 2000A
80 KA
150 - 200A
POMPA
170 250A
ICCU
BEBAN
DARI GENSET-II
(EMERGENCY)
254 MCCB
Trafo I
75 kVA
126
10
WARD SYARAF
150 200A
900 1600A
RADIOLOGI
80
750
1041 kVA
BEBAN
80 KA
3200A
Trafo II
1041 kVA
80 KA
1000 - 2000A
900 1600A
150 200A
240 - 400A
CARDIAC CENTER
180
900 1600A
720
150 200A
640 kVA
80
DARI GENSET-III
(EMERGENCY)
BEBAN
INTERLOCK DENGAN CB III
Trafo III
Dari
PLN
2O KV
54 / 80 kVA
A A A
980 kVA
980 kVA
80 KA
3200A
V
M
KWh METER
UTAMA
BEBAN
INTERLOCK DENGAN
LOAD BREAK SWITCH
80 KA
3200A
Trafo I
240 - 400A
WARD SYARAF
900 1600A
900 1600A
190 kVA
A A A
V
BEBAN
640
RADIOLOGI
750
240 - 400A
NO BREAK SET
150
390 630A
SPARE
3000/5A
INTERLOCK DENGAN
LOAD BREAK SWITCH
Trafo II
80 KA
3200A
270
1730 kVA
1730 kVA
BEBAN
Trafo III
GARDU III
Dari
PLN
220 V
Dari
PLN
220 V
LAB
CENTER I
KWh METER
LAB
CENTER II
KWh METER
170 250A
DARI GENSET-I
(EMERGENCY)
RADIO THERAPY
WARD ANAK
50 kVA
120
50 - 70A
DAPUR
35
90 130A
FENCING CUCI
60
50 - 70A
INTER WARD
A A A
32
297 kVA
297 kVA
V
REMOTE CONTROL KE GENSET-I
50 KA
1500/5A 900 1600A
390 630A
WARD ANAK
170 250A
150 200A
SPARE
50 - 70A
SPARE
50 KA
900 1600A
DARI SUB I
INTERLOCK DENGAN
LOAD BREAK SWITCH
240 kVA
100
38
365 kVA
365 kVA
50 KA
900 1500A
50 - 70A
DAPUR
35 kVA
FENCING CUCI
60
A A A
90 130A
V
50 KA
900 1600A
DARI SUB I
170 250A
390 630A
WARD ANAK
1500/5A
INTERLOCK DENGAN
LOAD BREAK SWITCH
90 130A
PERMUSTAKAAN
240
60
170 250A
INTER WARD
128
150 200A
SPARE
100
70 100A
SPARE
52
648 kVA
648 kVA
Bulan
Des
Nop
Okt
Sep
Aug
Jul
Jun
May
Apr
Mar
Feb
Jan
kWh
2004
576000
576000
548000
524000
516000
492000
496000
512000
564000
364000
468000
456000
kWh
2005
548000
608000
592000
572000
580000
576000
604000
600000
568000
528000
528000
596000
kWh
2006
640000
612000
600000
616000
608000
620000
608000
624000
552000
556000
572000
700000
IKE
IKE
600000
500000
4672000
51799
90,19 kWh/m2tahun
400000
300000
200000
100000
0
D es
N op
Ok
Sep
Aug
Ju l
Ju n
M ay
Apr
M ar
Feb
Ja n
B u la n
2003
2004
2005
2006
Tabel 2.3 Intensitas Konsumsi Energi Listrik Sistem 2770 KVA RS Dr Karyadi
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Bula
n
Luas
Gross
kWh
IKE
kWh
IKE
kWh
IKE
kWh
IKE
Des
51799
424000
8.19
576000
11.12
548000
10.58
Nop
51799
488000
9.42
576000
11.12
608000
11.74
640000
12.36
0.00
Ok
51799
448000
8.65
548000
10.58
592000
11.43
612000
11.81
Sep
51799
440000
8.49
524000
10.12
572000
11.04
600000
11.58
Aug
51799
428000
8.26
516000
9.96
580000
11.20
616000
11.89
Jul
51799
412000
7.95
492000
9.50
576000
11.12
608000
11.74
Jun
51799
444000
8.57
496000
9.58
604000
11.66
620000
11.97
May
51799
440000
8.49
512000
9.88
600000
11.58
608000
11.74
Apr
51799
408000
7.88
564000
10.89
568000
10.97
624000
12.05
Mar
51799
360000
6.95
364000
7.03
528000
10.19
552000
10.66
Feb
51799
380000
7.34
468000
9.03
528000
10.19
556000
10.73
Jan
51799
0.00
456000
8.80
596000
11.51
572000
11.04
Total
51799
4672000
90.19
6092000
117.61
6900000
133.21
6608000
127.57
1 4 .0 0
1 2 .0 0
IKE (kWH/m2/bl)
1 0 .0 0
8 .0 0
6 .0 0
4 .0 0
2 .0 0
0 .0 0
D es
N op
Ok
Sep
Aug
Ju l
Ju n
M ay
Apr
M ar
Feb
Ja n
B u la n
IK E 2003
IK E 2004
IK E 2005
IK E 2006
Gambar 2.7 Diagram Intensitas Konsumsi Energi Listrik Sistem 2770 KVA RS Dr Karyadi
C. Pengukuran Energi
Pengukuran
energi
listrik
menggunakan power meter digital HIOKI
pada panel panel cirkuit breaker.
Sedangkan untuk mengukur intensitas
penerangan menggunakan Lux meter. Titiktitik pengukuran energi listrik dapat dilihat
pada tabel 4.11. Berdasarkan tabel tersebut,
diperoleh keterangan sebagai berikut:
1) Sampling pengambilan data untuk
ruangan tidak ber-AC, dan
memakai
penerangan
standar
dilakukan pada Lab Central I.
2) Sampling pengambilan data untuk
ruangan ber-AC, dan memakai
penerangan standar dilakukan pada
Ruang Merak.
Hasil dari pengukuran energi pada
Sistem 2770kVA dapat dilihat pada table
dan gambar berikut.
I
Cos
(Amp) Phi
20.35 0.89
19.86 0.88
20.15 0.88
20.30 0.89
21.01 0.88
22.66 0.92
34.26 0.92
41.33 0.93
44.51 0.93
44.93 0.93
45.26 0.94
39.73 0.93
34.17 0.93
28.05 0.92
26.17 0.92
25.20 0.92
25.69 0.93
25.31 0.92
24.93 0.91
26.10 0.91
27.26 0.91
21.80 0.90
20.90 0.91
20.01 0.91
Jumlah
V(Volt)
12000
12040
12027
11980
11953
11987
12007
11867
12120
12027
11913
12033
12007
12140
12060
12093
12073
12073
12073
12093
12113
12120
12023
11927
Per Hari
KWH
KVARH
648.98
339.64
634.13
335.35
638.42
348.05
647.14
336.90
662.36
359.30
747.22
325.03
1,132.85
489.40
1,363.83
551.80
1,500.13
606.95
1,509.33
591.77
1,515.68
565.07
1,326.57
544.92
1,138.60
467.71
940.76
397.92
874.76
362.01
842.94
353.99
862.45
348.95
841.56
363.56
820.90
376.40
859.21
397.70
897.51
419.31
714.97
342.21
683.49
318.34
652.13
295.22
22,455.94 9,837.51
Q
(kVAR)
339.64
335.35
348.05
336.90
359.30
325.03
489.40
551.80
606.95
591.77
565.07
544.92
467.71
397.92
362.01
353.99
348.95
363.56
376.40
397.70
419.31
342.21
318.34
295.22
P(kW)
648.98
634.13
638.42
647.14
662.36
747.22
1,132.85
1,363.83
1,500.13
1,509.33
1,515.68
1,326.57
1,138.60
940.76
874.76
842.94
862.45
841.56
820.90
859.21
897.51
714.97
683.49
652.13
Per Bulan
KWH
KVARH
19,469.32
10,189.20
19,023.94
10,060.46
19,152.66
10,441.49
19,414.18
10,106.96
19,870.80
10,779.10
22,416.62
9,751.04
33,985.60
14,681.94
40,914.89
16,554.04
45,003.88
18,208.43
45,279.97
17,753.01
45,470.52
16,952.18
39,797.18
16,347.70
34,158.13
14,031.31
28,222.93
11,937.67
26,242.80
10,860.44
25,288.32
10,619.72
25,873.62
10,468.39
25,246.69
10,906.69
24,627.14
11,292.07
25,776.28
11,931.00
26,925.28
12,579.33
21,449.05
10,266.44
20,504.57
9,550.08
19,563.87
8,856.49
673,678.25 295,125.19
1 ,8 0 0 .0 0
1 ,6 0 0 .0 0
P (kW )
Q (K V A R )
1 ,4 0 0 .0 0
1 ,2 0 0 .0 0
1 ,0 0 0 .0 0
8 0 0 .0 0
6 0 0 .0 0
4 0 0 .0 0
2 0 0 .0 0
.0
23
.0
22
.0
21
0
20
.0
.0
19
.0
18
.0
17
.0
16
.0
15
.0
14
.0
13
.0
12
.0
11
00
00
00
00
00
00
00
00
.0
10
9.
8.
7.
6.
5.
4.
3.
2.
00
0 .0 0
1.
S (kV A )
Jam
10
Pada Lab Sentral 1, konsumsi energi listrik per hari dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.5 Daya Beban harian Lab Sentral 1 RS Dr Karyadi
Jam
V (Volt)
Cos phi
S (KVA)
P (KW)
Q
(KVAR)
2.14
215.40
2.14
215.40
2.14
215.40
2.14
215.40
2.14
215.40
2.14
215.40
20.10
210.10
24.10
206.70
28.10
203.30
46.10
189.90
31.80
220.90
29.70
199.80
2.14
215.40
2.14
215.40
2.14
215.40
2.14
215.40
2.14
215.40
2.14
215.40
2.14
215.40
2.14
215.40
2.14
215.40
2.14
215.40
2.14
215.40
2.14
215.40
Jumlah
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
0.94
0.95
0.97
0.97
0.97
0.97
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
0.46
0.46
0.46
0.46
0.46
0.46
4.23
4.97
5.71
8.74
6.40
5.92
0.46
0.46
0.46
0.46
0.46
0.46
0.46
0.46
0.46
0.46
0.46
0.46
44.25
0.30
0.30
0.30
0.30
0.30
0.30
3.98
4.76
5.53
8.62
6.20
5.75
0.30
0.30
0.30
0.30
0.30
0.30
0.30
0.30
0.30
0.30
0.30
0.30
40.24
0.35
0.35
0.35
0.35
0.35
0.35
1.43
1.44
1.44
1.48
1.60
1.42
0.35
0.35
0.35
0.35
0.35
0.35
0.35
0.35
0.35
0.35
0.35
0.35
15.11
I (Amp)
1.00
2:51
3:51
4:51
5:51
6:51
7:51
8:51
9:22
10:51
11:51
12:51
13:28
14:28
15:28
16:28
17:28
18:28
19:28
20:28
21:28
22:28
23:28
0:00
5 0 .0 0
4 5 .0 0
I (A m p)
C os phi
P (K W )
4 0 .0 0
3 0 .0 0
2 5 .0 0
2 0 .0 0
1 5 .0 0
1 0 .0 0
5 .0 0
00
0.
.0
23
.0
22
.0
21
.0
20
.0
19
.0
18
.0
17
.0
16
.0
15
.0
14
.0
13
.0
12
.0
11
00
00
00
00
00
00
00
00
.0
10
9.
8.
7.
6.
5.
4.
3.
2.
00
0 .0 0
1.
3 5 .0 0
Jam
11
2:01
3:25
4:28
7:47
9:33
10:50
13:05
14:50
17:35
19:13
21:32
22:52
P
(KW)
7,631
8,011
8,052
11,22
11,57
11,89
13,34
8,51
9,868
9,908
9,37
9,33
Jumlah
Q
(KVA
R)
5,35
4,931
5,083
5,7
5,91
5,88
7
5,52
5,367
5,373
5,611
4,96
Per Hari
KWh
KVARh
7,631
8,011
8,052
11,22
11,57
11,89
13,34
8,51
9,868
9,908
9,37
9,33
118,7
5,35
4,931
5,083
5,7
5,91
5,88
7
5,52
5,367
5,373
5,611
4,96
66,685
Per Bulan
KWh
KVARh
228,93
240,33
241,56
336,6
347,1
356,7
400,2
255,3
296,04
297,24
281,1
279,9
3561
160,5
147,93
152,49
171
177,3
176,4
210
165,6
161,01
161,19
168,33
148,8
2000,55
12
1:59
3:56
6:01
7:52
9:23
10:52
15:30
16:50
19:23
21:22
10397,5
10397,6
10397,8
10398,1
10399,0
10400,1
10402,5
10402,6
10402,6
10402,7
13
Ruang
LUX
Standar
Pengukuran
350
100,33
350
326,00
100
220,67
300
34,00
300
142,00
300
34,00
300
142,00
200
35,67
Kamar Mayat
150
83,00
Ruang Otopsi
300
592,33
Taman
600
670,33
Parkiran
10
11,00
Koridor (Diklit)
100
27,00
300
41,00
350
161,33
350
52,00
ICU
300
65,67
150
241,00
150
73,33
150
54,67
150
126,00
150
68,33
Kamar 6 (Rajawali)
150
44,00
Kamar 5 (Kepodang)
150
192,00
Kamar 10 (Kutilang)
150
65,33
Kamar 15(Merak)
Kamar Pasien (Bgsl kulit, kelamin dan
THT)
150
24,67
150
114,00
1
1
150
24,00
150
35,67
150
38,33
150
17,33
150
25,67
150
75,67
150
228,00
14
800
Standar
Pengukuran
700
600
LUX
500
400
300
200
100
U
IC
Ka
m
Pe
rk
a
nt
or
Ad
an
m
Ba
in
gi
is
an
tra
ua
si
Ak
ng
In
un
ar
st
Tu
ta
al
12
ng
ns
as
R
gu
i
iF
ua
ar
Ap
ng
m
o
R
as
tik
Be
Ka
ua
i
da
Be
m
ng
ar
h
r
di
Pe
1
12
ka
G
ny
ri
R
d
in
ua
Ku
ar
ng
a
til
R
an
ua
R
Be n R
ua
g
ng
ad
d
ng
ah
io
Se
t
er
Pe
1
rb
ap
G
a
ny
d
i
gu
in
Ku
ar
na
til
an
an
(G
(R
g
d.
ad
D
ha
io
lo
rm
gi
a
)
W
an
Ka
ita
m
)
ar
M
R
a
ua
ya
ng
t
O
to
ps
i
Ta
La
m
bo
an
ra
Pa
to
rk
riu
Ko
ira
R
m
rid
n
ua
Pa
or
ng
to
(D
lo
O
ik
gi
pe
lit
)
An
ra
s
at
om i (IB
S)
i(
D
iv
.L
ab
)
R
ad
io
lo
gi
Ruangan
Pengukuran
250
Lux
200
150
100
50
Ka
m
ar
VI
Ka
P
m
B
ar
Pa
Pa
vi
liu
si
Ka
n
en
G
m
Pr
ar
ar
es
ud
VV
Ka
id
a
I
m
en
P
ar
tS
Pr
Ka
Pa
es
uit
m
si
i
e
de
en
ar
nt
3
C
Su
Ke
ar
ite
di
po
ov
da
as
ng
cu
G
la
Ka
d
r
Ku
m
ar
til
an
6
Ka
Ka
g
(R
m
m
aj
a
ar
r5
aw
Pa
al
(K
Ka
i)
si
ep
m
en
od
ar
(B
an
10
an
g)
(
gs
K
Ka
ut
al
m
i
l
an
ku
ar
Ka
lit
g)
15
,k
m
el
(M
ar
am
er
Pa
ak
in
si
)
da
en
n
Ka
(C
Ka
TH
m
en
m
T)
ar
ar
dr
Pa
aw
Pa
s
as
si
ie
Ka
en
ih
n
)
m
(R
11
ar
.A
(C
Pa
na
en
si
k)
en
dr
Ka
a
Kl
w
m
as
as
ar
ih
3
VV
)
Ka
(G
IP
m
er
Ka
ar
(V
ia
m
IP
t
Pa
ar
)(G ri)
si
Pa
en
er
si
ia
be
en
tri
da
)
(B
h
an
sy
gs
ar
af
al
R
ad
iu
m
)
Kamar Pasien
15
sehinga
tidak
membutuhkan
penerangan yang berlebihan.
d. Memasang lampu penerangan
dalam jarak yang tepat dengan
obyek yang akan diterangi.
e. Mengatur perlengkapan rumah agar
tidak menghalangi penerangan.
2.3.2 Pengaturan Suhu Udara
Setelah dilakukan pengukuran
suhu udara ruangan di Rumah Sakit dr.
Karyadi didapatkan data bahwa rata-rata
suhu ruangan berada pada suhu rata-rata
yaitu antara 22o 32o C. Penggunaan AC di
Rumah Sakit dr. Karyadi tidak diatur pada
suhu yang terlalu dingin, sehingga
penggunaan AC sudah cukup hemat. Untuk
selanjutnya dapat dilakukan usaha sebagai
berikut.
a. Memilih AC hemat energi dan daya
yang sesuai
dengan besarnya
ruangan.
b. Mematikan AC bila ruangan tidak
digunakan.
c. Mengatur
suhu
ruangan
secukupnya, tidak menyetel AC
terlalu dingin.
d. Menutup pintu, jendela dan
ventilasi ruangan agar udara panas
dari luar tidak masuk.
e. Menempatkan AC sejauh mungkin
dari sinar matahari lansung agar
efek pendingin tidak berkurang.
f. Membersihkan saringan (filter)
udara dengan teratur.
2.3.3 Pembenahan Jaringan
Berdasarkan
data
diketahui
bahwa Lab Central I adalah pelanggan PLN
22.000 VA tegangan rendah. Namun
setelah diukur, penggunaan energi listrik di
Lab Central I tidak pernah melebihi 10
kVA. Sedangkan pada Lab Central II,
terdapat kWhmeter tersendiri dengan daya
terpasang sebesar 1.300 VA. Untuk
penghematan, sebaiknya sistem kelistrikan
Lab Central II digabungkan dengan Lab
Central I sehingga Lab Central II tidak
perlu berlangganan listrik PLN 1.300 VA.
Perkiraan biaya yang bisa dihemat dapat
dilihat pada perhitungan sebagai berikut.
Data yang digunakan adalah data
pemakaian listrik Lab Central I dan II bulan
Nopember 2006.
16
kWh selanjutnya
=
4560
kWh x Rp. 175,- /kWh = Rp. 798.000,Jumlah biaya beban + biaya pemakaian
= Rp. 1.046.960,Pajak penerangan jalan = 3% x Rp.
1.046.960,- = Rp. 31.409,Jumlah total rekening = Rp. 1.078.369,Jadi, biaya yang bisa dihemat tiap
bulan jika jaringan listrik Lab Central II
digabungkan dengan Lab Central I adalah
sebesar Rp. 11.083,- yang merupakan
kompensasi dari biaya beban Lab Central
II.
Selain itu, meskipun Lab Central
I dan II dihubungkan, pemakaian energi
listrik Lab Central tidak lebih dari 12 kVA.
Sehingga masih ada kemungkinan untuk
diturunkan dari 20 kVA untuk menekan
biaya beban.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa data sekunder dan
primer audit energi Gedung Rumah Sakit
Dr. Karyadi Semarang dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Profil penggunaan energi listrik
a. Dari data sekunder diperoleh
Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
rerata terhadap luasan total, untuk
gedung Rumah Sakit Dr. Karyadi
sebesar 90,19 kWh/ m2 per tahun
(2003), 117.61 kWh/ m2 per tahun
(2004), 133,21 kWh/m2 per tahun
(2005), dan 127,57 kWh/m2 per
tahun (2006), masih berada di
bawah standar IKE ASEANUSAID tahun 1992, dimana untuk
rumah sakit 380 kWh/m2
per
tahun.
b. Profil penggunaan energi dari hasil
pengukuran diperoleh antara lain;
Sistem tenaga untuk peralatan dan
penerangan
tidak
dipisahkan,
sehinga hanya bisa dihitung
konsumsi energi listrik total.
c. Data dari sampel ruangan ber-AC
memiliki nilai IKE sebesar 4,309
kWh/m2/bulan yang tergolong
sangat efisien menurut Pedoman
pelaksanaan konversi energi listrik
dan pengawasannya di Lingkungan
Departemen Pendidikan Nasional.
Sedangkan untuk sampel ruangan
Saran
1. Suplai
energi
listrik
antara
penerangan
dan
peralatan
sebaiknya dipisahkan, demikian
pula pembagian beban antar fasa
perlu diseimbangkan. Selain karena
alasan keamanan, hal ini perlu
diperhatikan
untuk
tujuan
konservasi energi.
2. Perlu adanya penataan kembali
group pola operasional lampu,
antara lampu penerangan gedung
yang sudah ada dan lampu
tambahan
sehingga
tujuan
konservasi energi dan sebagian
lampu
yang
dipakai
untuk
meningkatkan daya tarik konsumen
terhadap barang dagangan dapat
tercapai.
3. Perlu penggunaan peralatan dan
lampu yang hemat energi dengan
daya yang kecil namun kuat
penerangannya
tinggi,
untuk
menggantikan penggunaan lampulampu pijar. Sesuai data dan
perhitungan, jika lampu pijar yang
ada diganti dengan lampu SL,
energi yang dapat dihemat sebesar
892,8 kWh. Dan biaya yang bisa
dihemat per bulan adalah sebesar
Rp. 204.258,00.
4. Penghematan juga dapat dilakukan
dengan menggabungkan jaringan
listrik Lab Central I dan Lab
Central II. Biaya yang bisa dihemat
setelah jaringan listrik kedua
bangunan
digabungkan
yaitu
sebesar lebih kurang Rp. 11.083,per bulan.
17
DAFTAR PUSTAKA
[1] Badan Standarisasi Nasional. 2001.
Prosedur Audit Energi Pada
Bangunan Gedung, Konservasi
Energi Sistem Tata Udara
Pada Bangunan Gedung dan
Konservasi Energi Sistem
Pencahayaan
Bangunan
Gedung (SNI 03-6196-2000,
SNI 03-6090-2000, SNI 036197-2000).
Departemen
Pendidikan Nasional.
[2] ASEAN-USAID. 1992. Building
Energy Conservation Project.
ASEAN-Lawrence
Barkeley
Labolatory.
[3] ASHRAE. 1980. Standard on
Energy Conservation in New
Building Design.
[4] The Development & Building
Control
Division
(PWD)
Singapore. 1992. Handbook
on Energy Conservation in
Buildings
and
Building
service. Singapore.
[5]
ASHRAE.
1993.
ASHRAE
Handbook Fundamentals.
[6] F. William Payne, John J. Mc
Gowan.
1988.
Energy
Management for Management
for Building Handbook. The
Fairmont Press. Inc.
[7] Nugroho, Agung. METODE
PENGATURAN
PENGGUNAAN
TENAGA
LISTRIK DALAM UPAYA
PENGHEMATAN
BAHAN
BAKAR PEMBANGKIT DAN
ENERGI. Semarang : Jurusan
Teknik Elektro Fakultas
Teknik Undip
Biografi Penulis
Hendra Rizki HP, lahir di Kudus, 27 April
1987. Saat ini sedang menyelesaikan studi
di Jurusan Teknik Elektro konsentrasi
Teknik Tenaga Listrik Fakultas Teknik
UNDIP.
Semarang, Agustus 2007
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
18