Anda di halaman 1dari 28

4G

Handbook

Edisi Bahasa Indonesia

KUNCI
JAWABAN
Collaborator
Lingga Wardhana, ST, MBA, Bagus Facsi Aginsa,
Anton Dewantoro, M Fahri Rian, Isybel Harto,
Gita Mahardhika, Alfin Hikmaturokhman, ST, MT

4G

Handbook

Edisi Bahasa Indonesia

KUNCI
JAWABAN

BAB 2 OVERVIEW KECEPATAN DATA


JARINGAN 2G
Soal
1. Berapa throughput maksimal user A jika dia terhubung
dengan sebuah jaringan 2G yang support hingga EDGE
dengan jumlah timeslot yang disupport user A adalah 4

timeslot?
2. Berapa throughput data voice pada pemakaian half
rate?
3. Berapa jumlah BCCH TRX yang diperbolehkan dalam 1
BTS GSM yang memiliki 6 sektor?
Jawaban
1. Diketahui: jumlah timeslot = 4, standard = EDGE
Ditanyakan: throughput yang didapatkan user?
Jawab:

2. Diketahui: voice half rate


Ditanyakan: throughput?
Jawab:

3. Diketahui: 1 BTS GSM, 6 sektor


Ditanyakan: jumlah BCCH TRX?
Jawab:
Pada

sebuah

BTS,

masing-masing

sektor

hanya

diperbolehkan menggunakan 1 BCCH TRX, sehingga


jumlah TRX yang digunakan adalah 6

BAB 3 OVERVIEW KECEPATAN DATA PADA


JARINGAN 3G
Soal
1. Berapakah throughput yang didapatkan user pada suatu
cell yang hanya support standard UMTS saat user
mendapatkan SF=4?
2. Berapa throughput maksimum user yang terhubung
pada sebuah cell yang support HSDPA dengan jumlah
kode sebanyak 10 kode?
3. Berapa step yang perlu dilakukan untuk mengoptimisasi

neighbor?
Jawaban
1. Diketahui: standard = UMTS, SF = 4
Ditanyakan: throughput?
Jawab:

Throughput

simbolnya

adalah

0.96

ksps.

Untuk

menghitung throughput dalam bit, tergantung dari


modulasi. Misal, jika modulasinya adalah QPSK, maka:

2. Diketahui: standard = HSDPA, kode = 10


Ditanyakan: throughput?
Jawab:

Throughput

simbolnya

adalah

2.4

ksps.

Untuk

menghitung throughput dalam bit, tergantung dari


modulasi. Misal, jika modulasinya adalah 16-QAM,
maka:

3. Diketahui: optimisasi neighbor


Ditanyakan: jumlah step?
Jawab:
Terdapat 7 step yaitu:

1. Menghapus list neighbor yang tidak terpakai


2. Mencari missing neighbor
3. Pendefinisian neighbor both-way
4. Pendefinisian neighbor inter-RNC
5. Mencari bentrokan SC
6. Pengurutan prioritas neighbor
7. Analisis Overshoot

BAB 4 MENUJU BROADBAND WIRELESS


ACCESS 4G, 5G,..
Kunci Jawaban Soal :
1. Mengapa

teknologi

4G

perlu

digelar

sementara

teknologi 3G yang ada sebenarnya sudah mampu


menjawab kebutuhan komunikasi data dan suara untuk
perangkat bergerak? Jelaskan menurut pendapat anda.
Jawab :
Kebutuhan komunikasi data bergerak

saat ini

memang sedikit banyak sudah tercukupi oleh


teknologi 3G yang ada, namun perkembangan
kebutuhan

komunikasi

data

ini

sifatnya

tidak

terbatas pada masa depan. Video interaktif dengan


kecepatan

tinggi

dan

pengiriman

data

dalam

volume besar serta aplikasi aplikasi baru yang


lapar

bandwidth

yang

terus

mendorong pergelaran teknologi 4G.

bermunculan

2. Mengapa komunikasi suara maupun data melalui kabel


lebih

sulit

berkembang

dibandingkan

komunikasi

wireless terutama untuk kasus di Indonesia?


Jawab :
Kondisi infrastruktur fisik yang saat ini ada dan
kebijakan

pemerintah

tidak

menunjang

pembangunan jaringan berbasis kabel hingga ke


pelosok. Kondisi geografis Indonesia berupa pulau
pulau turut mempersulit keterhubungan melalui
kabel.

Sementara

itu

komunikasi

wireless

menawarkan kemudahan dan kepraktisan walaupun


dengan bandwith yang amat terbatas.
3. Gambarkan linimasa (time-line) perkembangan sistem
komunikasi wireless versi 3GPP dari Release 99 hingga
LTE.
Jawab :

1999, Basic
WCDMA Rel
99

2008, Release
8, LTE/SAE
Standard

2005, Release
6, HSUPA

2002, Release
5, HSDPA

2007, Release
7, HSPA+

2010, Release
10, LTE
Advanced
(4G)

4. Mengapa pada LTE sistem akses jamak dibedakan


antara downlink yang menggunakan OFDMA dan uplink

yang

menggunakan

SC-FDMA?

Jelaskan

hubungan

pemilihan metode akses jamak tersebut dengan Peak-

to-Power Average Ratio (PAPR).


Jawab :
Terminal pada sisi pengguna selalu berukuran kecil,
dengan sumber daya terbatas (baterai), dan desain
amplifier

daya

yang

sederhana.

Akses

jamak

OFDMA pada downlink memiliki akar kuadrat ratarata (rms) puncak gelombang terhadap bentuk
gelombang yang tinggi yang dikenal sebagai Peak-

to-Power

Average

Ratio

(PAPR)

yang

tinggi.

Sementara itu SC-FDMA yang kita gunakan untuk


uplink memiliki PAPR rendah meskipun pesat data
yang dilewatkan juga lebih rendah.
5. Jelaskan bagaimana sistem multi antenna MIMO dapat
meningkatkan

keandalan

antarmuka

udara

(air

interface) jika dibanadingkan sistem antenna yang ada


sekarang.
Jawab :
Pada kondisi antarmuka radio (air interface) yang
buruk, yang ditandai banyaknya pudaran akibat dari
pantulan

gelombang

(multipath

fading),

maka

sistem multi antena MIMO dapat memperbaiki


pudaran

pada

sisi

uplink

maupun

downlink.

Sementara pada kondisi antarmuka radio yang baik


MIMO memberikan efisiensi spektrum yang tinggi
karena memungkinkan aliran data secara paralel.
Sistem antena pada GSM maupun UMTS hanya
berupa Rx diversity pada sisi base station yang

hanya bertujuan untuk memperbaiki pudaran pada


sisi uplink.
6. Salah satu kelebihan sistem komunikasi 4G adalah
fleksibilitas spektrum. Menurut pendapat anda, di
manakah

seharusnya

LTE

diletakkan

dalam

pita

spektrum di Indonesia? Jelaskan alasannya.


Jawab :
Semakin rendah spektrum frekuensi maka akan
semakin andal dan luas jangkauannya. Spektrum
terbaik untuk LTE adalah 700 MHz karena satu eNodeB dapat menjangkau pelanggan sejauh 10 km
dengan baik. Namun demikian spektrum ini masih
diduduki oleh televisi analog. Alternatif lain yang
cukup baik adalah spektrum 1800 MHz namun
frekuensi ini masih digunakan oleh operator GSM
secara penuh. Oleh karena itu, saat ini, spektrum
LTE sementara diletakkan di frekuensi 2300 MHz
berdampingan dengan WiMAX.
7. Sebutkan persamaan dan perbedaan antara teknologi
Wi-Fi dan WiMAX.
Jawab :
Baik

Wi-Fi

maupun

WiMAX

adalah

standar

komunikasi data wireless yang dikeluarkan oleh

Institute of Electrical and Electronics Engineers


(IEEE). Perbedaannya adalah Wi-Fi adalah untuk
aplikasi Local Area Network (LAN) yang berjarak
maksimum 100 m sementara WiMAX adalah untuk
aplikasi Metropolitan Area Network (MAN) yang
mampu menjangkau hingga 50 km.

8. Jika anda diminta untuk melakukan planning jaringan


LTE menggunakan spektrum 1800 Mhz, yang saat ini
digunakan oleh GSM/DCS, duplikasi manakah yang
akan anda gunakan, FDD atau TDD? Berikan alasan atas
pilihan anda.
Jawab :
Pada dasarnya untuk komunikasi berbasis paket
data seperti LTE kita bisa menggunakan dua mode
duplikasi baik FDD maupun TDD. Spektrum 1800
MHz yang saat ini digunakan oleh GSM/DCS sudah
dialokasikan

secara

berpasangan

uplink

dan

downlink untuk kepentingan duplikasi frekuensi


FDD. Oleh karena itu, jika LTE diterapkan di
spektrum

ini

duplikasi

FDD.

maka
Di

sebaiknya
samping

itu

menggunakan
salah

satu

keuntungan utama FDD adalah uplink dan downlink


berjalan

secara

simultan

sehingga

dapat

mengurangi latency terutama pada bagian uplink.

BAB 5 SPEKTRUM FREKUENSI 4G DI


INDONESIA
Jawab

Operator

Frekuensi Jaringan
LTE (band)*

Bakrie Telecom

Frekuensi 850 MHz

Hutchison

Frekuensi 1800 MHz

Indosat

Frekuensi 900 MHz

Mobile-8

Frekuensi 2300 MHz

Natrindo

Frekuensi 900 MHz

Sampoerna Telekom

Frekuensi 450 MHz

Smart Telecom

Telkom

Frekuensi 2300 MHz

Teknologi LTE (FDD atau


TDD)*
Ada wacana untuk
merger/diakuisisi dengan
Smartfren dan melakukan
pergelaran LTE FDD
LTE FDD tetapi belum ada
izin lisensi frekuensi oleh
pemerintah Indonesia di
frekuensi 1800 Mhz
Pemerintah Indonesia
membuka lisensi frekuensi
900 MHz untuk pergelaran
LTE FDD
Merger dengan Smart
Telecom menjadi Smartfren.
Ada wacana untuk
mengembalikan frekuensi di
1900 MHz dan menggelar
LTE TDD di 2300 MHz.
Diakuisisi oleh XL dan
melakukan pergelaran LTE
FDD di 900 MHz

Merger dengan Mobile-8


menjadi Smartfren. Ada
wacana untuk
mengembalikan frekuensi di
1900 MHz dan menggelar
LTE TDD di 2300 MHz.
Menggelar LTE melalui anak
perusahaannya PT Telkomsel

Telkomsel

XL Axiata

Frekuensi 900 MHz

Sama seperti Indosat dan XL


melakukan pergelaran LTE
FDD di 900 MHz

Frekuensi 900 MHz

Mengakuisisi Axis.
Pemerintah Indonesia
membuka lisensi frekuensi
900 MHz untuk pergelaran
LTE FDD

*Per Desember 2014 perubahan kebijakan mengenai frekuensi LTE


akan terus berubah seiring dengan perkembangan.

BAB 6 TEKNOLOGI AKSES JAMAK 4G OFDMA


& SC-FDMA
Jawaban Pada Bab ini akan dibahas pada Training 4G RF
Planning and Optimization yang diadakan oleh PT Floatway
Systems.

BAB 7 LTE SAE (SYSTEM ARCHITECTURE


EVOLUTION)
Pertanyaan:
1. Kapan terjadinya prosedur S-TMSI (SAE-Temporary Mobile
Subscriber Identity) di alokasikan?
2. Apakah

M-TMSI (MME-Temporary

Mobile

Subscriber

Identity)?
3. Apakah perbedaan antara GUTI dan IMSI?
Jawaban:
1. S-TMSI terjadi pada saat proses attach yang ada pada LTE.

Attach ini adalah proses yang berhubungan dengan

proses call flow dari UE ke eNodeB. UE (User Equipment)


mengirimkan Att Req bersamaan dengan IMSI ke jaringan
untuk diproses. Jika berhasil maka MME akan menjawab

Att Accept dengan membawa GUTI sebagai


Information Element (IE). S-TMSI akan dihasilkan dari kode
MME dan M-TMSI dan selama proses attach MME akan
membentuk UE Context untuk dimasukan kedalam Sdengan

TMSI.
2. M-TMSI adalah pengidentifikasian antara UE dengan MME.
Sebuah M-TMSI mengidentifikasikan user antara UE dan
MME. Hubungan antara M-TMSI dan IMSI hanya dikenal di
UE dan MME dan nilainya akan diproses di MME.
3. GUTI (Globally Unique Temporary Identity) di gunakan
kurang lebih hanya untuk menyembunyikan identitas yang
sebenarnya dari perangkat yang dikenal juga dengan IMSI,
sedangkan

IMSI

digunakan

untuk

mengidentifikasi

pengguna dari jaringan seluler dan keberadaannya adalah


unik. GUTI di alokasikan ke UE oleh MME dan mempunyai 2
komponen utama yaitu GUMMEI (Globally Unique MME ID)
dan

M-TMSI

(MME-TMSI).

GUMMEI

berfungsi

untuk

mengidentifikasi MME. Ketika berhubungan ke jaringan,


perangkat mobile mengirimkan GUTI ke eNodeB yang mana
akan digunakan untuk mengirim dan meminta untuk
melakukan re-establish sesi komunikasi. Globally Unique

MME Identifier (GUMMEI) dibentuk dari MCC, MNC dan MME


Identifier (MMEI) sedangkan IMSI adalah MCC, MNC, dan
MSIN.

BAB 8 JARINGAN HETEROGEN


(HETEROGENEUS NETWORK)
Pertanyaan dan Jawaban:
1. Sebutkan dan jelaskan latar belakang terbentuknya
konsep jaringan heterogen!
Jawab :
Latar belakang terbentuknya konsep jaringan heterogen
antara lain:
-

Peningkatan permintaan trafik data


Pertumbuhan pelanggan telepon genggam yang
meningkat

sehingga

kecepatan

data

permintaan

juga

terhadap

meningkat

secara

eksponensial.
-

Keterbatasan kapasitas kanal radio yang disebut

Shannon limit.
Shannon limit adalah batas kapasitas untuk masingmasing jenis modulasi.
-

Besarnya investasi yang diperlukan juga menjadi


latar belakang terbentuknya jaringan heterogen

2. Sebutkan dan jelaskan beberapa solusi untuk mengatasi


keterbatasan kapasitas yang disebabkan oleh Shannon
limit!
Jawab :
Strategi

yang

keterbatasan

dilakukan

kapasitas

spectrum sharing,
cognitive radio.

untuk

kanal

dynamic

mengantisipasi

antara

spectrum

lain

adalah

access

dan

3. Jelaskan definisi jaringan heterogen!


Jawab :
Jaringan heterogen adalah jaringan yang memuat titik
jaringan (network nodes) dengan berbagai karakteristik
yang berbeda.
4. Sebutkan dan jelaskan beberapa isu yang terkait
dengan implementasi jaringan heterogen!
Jawab :
Isu

yang

terkait

dengan

implementasi

jaringan

heterogen misalnya radio frequency (RF) interference,

user

credentials, interworking,
mobilitas (mobility management).

dan

pengaturan

5. Sebutkan dan jelaskan beberapa solusi untuk mengatasi


isu user credential!
Jawab :
Dalam jaringan heterogen, identitas pengguna harus
dapat digunakan oleh semua jaringan yang terlibat
dalam jaringan heterogen.
6. Sebutkan

dan

jelaskan

salah

satu

solusi

untuk

memungkinkan interworking pada jaringan heterogen!


Jawab :
Salah satu solusi yang ditawarkan untuk memungkinkan
adanya interworking adalah penggunaan function node
atau

access gateway. Function node atau access

gateway

bertugas

menerjemahkan

protokol

antar

jaringan yang berbeda dalam suatu jaringan heterogen.


7. Sebutkan dan jelaskan mengenai dua macam handover
pada jaringan heterogen!
Jawab :
Dalam jaringan heterogen, ada dua macam handover

handover horizontal dan handover vertikal.


Handover horizontal adalah handover yang melibatkan
dua BS (base station) dari jaringan radio akses yang
sama sedangkan handover vertikal adalah handover
yaitu

yang melibatkan jaringan radio akses yang berbeda.


8. Sebutkan dan jelaskan tahapan-tahapan dalam proses
handover!
Jawab :
Proses

handover

terdiri

dari

tiga

langkah

information
gathering), pengambilan keputusan (handover decision)
dan eksekusi (handover execution).
pengumpulan

informasi

(handover

yaitu

BAB 9 MOBILITAS PADA LTE


Soal
1.

Jelaskan perbedaan antara Handover over X2 dan


Handover over S1 pada jaringan LTE ?
Jawab :

Handover over X2 adalah handover antar eNodeB dalam


satu MME. Sedangkan Handover over S1 adalah
handover antar eNodeB dan antar MME (terjadi
perpindahan MME)
2.

Jelaskan HO intersystem jaringan 2G ke jaringan LTE ?


Jawab :
CSFB (Circuit Switch Fall Back) adalah salah satu solusi
agar voice call dapat terjadi di jaringan LTE. Selain CSFB
ada beberapa solusi lain yang memungkinkan voice call
dapat terjadi di LTE antara lain VoLTE (Voice Over LTE).
Handover Intersystem dengan 2G terjadi pada prosedur
CSFB. Gambar berikut menjelaskan bagaimana prosedur
CSFB terjadi pada jaringan LTE dan 2G.

Mobil Originating Call Procedure

Mobil Terminating Call Procedure

BAB 10 4G LTE RF PLANING DENGAN ATOLL


Kunci Jawaban
1. Sebutkan

langkah-langkah

diambil dalam proses simulasi.

mandatory

yang

perlu

Di bawah ini adalah ringkasan dari sebagian besar


langkah-langkah yang perlu diambil dalam proses
simulasi.
Jawab :
Proses Simulasi

Mandatory

1. Membuat sebuah proyek simulasi


2. Memasukan maps-set sistem koordinat

Mandatory

3. Memasukan

Untuk site-site yang

Mandatory, pilih

parameter-

sudah ada, langsung saja

satu dari dua.

parameter site

copy dan paste


parameter-parameter
site nya
Untuk site-site baru,
parameter default diatur
secara otomatis namun
masih perlu konfigurasi
lebih lanjut.

4. Memasukan atau import antena eNodeB dan

Antena eNodeB

terminal.

bersifat Mandatory
dan terminal
bersifat opsional.

5. Mengatur

Mengatur pita frekuensi

parameter network

atau frequency band.

Mandatory

6. Mengatur tabel transmiter


7. Mengatur

Mengatur

parameter dari

feeder

Mandatory

peralatan

Opsional

perangkat eNodeB
Mengatur perangkat

Opsional

eNodeB.
Mengatur perangkat

Mandatory

pengguna
8. Mengatur parameter Global Transmitter.

Mandatory

9. Mengatur parameter Clutter Classes

Mandatory

10. Mengatur parameter dari beberapa model

Mandatory

propagasi
12. Mengatur parameter untuk Prediksi

2. Sebutkan

informasi

data

antena

apa

saja

yang

dibutuhkan oleh RF Planner !


Jawab :
RF Planner memerlukan informasi tentang data antena
sebagai berikut : nama dari antenna, gain, pattern

horizontal dan vertical. Beamwidth, Fmin (Frekuensi


Minimal) dan Fmax (Frekuensi Maksimal)
3. Sebutkan Mode-mode antenna diversity Multiple Input

Multiple Outputs (MIMO) yang tersedia di Atoll :


Jawab :
Mode-mode antenna diversity Multiple Input Multiple

Outputs (MIMO) yang tersedia di Atoll adalah :


1. Transmit/Receive
Diversity
(Space-Time
Coding (STC) atau Matrix A MIMO di standart
yang lain)

Lebih dari satu antenna trasmit untuk


mengirimkan data yang sama.

Meningkatkan CINR --> Bearer yang


lebih tinggi --> Throughput yang lebih
tinggi.

Biasanya digunakan di coverage area


yang

mempunyai

kondisi

CINR yang

buruk
2. Single-User

MIMO (SU-MIMO) or Spatial


Multiplexing (SM) (disebut juga Matrix B
MIMO di standart yang lain)

Lebih dari satu antena transmit untuk


mengirimkan aliran data yang berbeda
pada masing-masing antenna

Meningkatkan throughput untuk CINR


yang diberikan

Biasanya digunakan di cakupan area


dengan kondisi CINR yang bagus.

3. Adaptive MIMO Switch (AMS)

Teknis yang akan merubah mode MIMO,


dari Mode SM ke Mode Tx/Rx Diversity
pada saat kondisi CINR berubah menjadi
buruk dari threshold yang diberikan.

4. Berapa feeder loss, apabila panjang feeder yang


digunakan adalah 120m dan type kabel feeder
yang digunakan adalah 7/8", apabila frekeunsi
yang digunakan adalah 900 dan 1800?
Jawab :
Formula

untuk

menghitung

loss

feeder

berdasarkan tipe feeder dan panjang feeder


adalah sebagai berikut : Feeder loss (dB) =

Feeder loss per 100 m (dB/100 m) feeder


length (m)/100 Rugi-rugi Feeder per 100 meter
berkaitan

dengan

band

frekuensi

yang

digunakan.
5. Jelaskan perbedaan model propagasi berikut ini
Jawab :
a. Model Propagasi Okumura Hatta
Model propagasi ini merupakan pemodelan
untuk

luar

ruangan

(outdoor),

dan

digunakan pada frekuensi 150 MHz sampai


1500 MHz. Model propagasi Okumura-Hatta
ini

lebih

tepat

diaplikasikan

untuk

perencanaan jaringan LTE pada frekuensi


700 MHz.
Lp = 69,55 + 26,16 log f 13,82 log hB a
(hre) + [ 44,9 6,55 loghB ] logd
Faktor

koreksi

untuk

daerah

perkotaan

dengan luas daerah kecil dan menengah


menggunakan persamaan berikut :
a (hre)

= 0.8 + (1.1 log f 0.7) hre 1.56

log f
Sedangkan untuk daerah perkotaan yang
memiliki

luas

daerah

yang

luas,

menggunakan persamaan berikut :


a (hre) = 8.29 ( log ( 1.54hM))2 - 1.1 ,
untuk f 300MHz
a (hre)

= 3.2 ( log ( 11.75hM))2 - 4.97 ,

untuk f 300MHz
Keterangan :
-

: frekuensi dari 150 MHz sampai 1500

Mhz
-

hB : tinggi efektif dari eNodeB dengan


kisaran 30 m sampai 200 m

hre

: tinggi efektif antenna UE dari 1

m hingga 10 m
-

: jarak antara eNodeB dengan UE (km)

a (hre)

: merupakan faktor koreksi untuk

tinggi efektif antenna UE.

b. Model Propagasi Cost 231


Model

propagasi

Cost

231

adalah

pengembangan dari perumusan rugi-rugi


lintasan Hatta, yang memiliki frekuensi kerja
hingga

GHz.

Persamaannya

sebagai

berikut:
Lp=46,3 + 33,9 (logf) + 13,82 loghB
a(hRe)+ (44,9 6,55loghB)logd+Cm
Keterangan :
CM = 0 dB untuk ukuran medium kota dan
daerah suburban
CM = 3 dB untuk daerah pusat kota
(metropolitan)
c. Model Propagasi SUI
Kandidat lain

dari frekuensi kerja LTE

adalah pada frekuensi 2600 MHz, yang saat


ini

masih

ditempati

oleh

DVD-S.

Perencanaan coverage pada frekuensi kerja


ini dapat menggunakan model propagasi SUI
Lp = 109.78 + 47.9 log (d/100)
6. Sebutkan 5 tipe prediksi berkaitan tentang LTE

pilot traffic power tanpa mempertimbangkan


kondisi beban !
Jawab :

a. Coverage By Transmitter
b. Coverage By Signal Level
c. Overlaping Zones
d. Effective Signal Analysis (DL)
e. Effective Signal Analysis (UL)

7. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang berikut


ini :
Jawab :
a. PCI

Physical Cell Identity (PCI) pada teknologi


LTE merupakan cara untuk mengidentifikasi
pada fisik cell dalam jaringan LTE. Setiap cell
melakukan broadcast penandaan identifikasi
berupa Physical Cell Identity (PCI) yang
digunakan

oleh

perangkat

untuk

mengidentifikasi cell (melibatkan frekuensi


dan waktu). Jumlah physical cell identity
pada Long Term Evolution adalah sejumlah
504 buah, yang terdiri dari 168 SSS ID group
dan 3 PSS ID per groupnya.
b. Primary Synchronization Signal (PSS)

Primary Synchronization Signal digunakan


untuk

pendeteksi

frekuensi

carrier

dan

pendeteksi symbol Synchronization Channel

(SCH) timing. PSS ID diidentifikasi dengan


nilai 0-2 yang dinamakan physical layer
identity.
c. Secondary Synchronization Signal (SSS)

Secondary

Synchronization

Signal

(SSS)

digunakan untuk mendeteksi radio frame


timing dengan diidentifikasi SSS group (0167). SSS ID digunakan mendeteksi MIMO dan

Cyclic Prefix yang dinamakan Physical-Layer


Cell Identity grup.

BAB11 4G LTE DRIVETEST


1. Sebutkan Tujuan Drive Test !
Jawab :

coverage

a. Mengetahui

sebenarnya

dilapangan

apakah sudah sesuai dengan coverage prediction


pada saat perencanaan.
b. Mengetahui parameter jaringan dilapangan apakah
sudah sesuai dengan parameter perencanaan.
c. Mengetahui

adanya

interferensi

dari

eNodeB

tetangga.

d. Mengetahui

adanya

RF

issue,

sebagai

contoh

berkaitan dengan adanya drop call atau blocked call


e. Mengetahui adanya poor coverage.
f.

Mengetahui

performansi

jaringan

kompetitor

(benchmarking).

2. Sebutkan data apa saja yang di perlukan pada Data


Engineering parameter!
Jawab :
Data Engineering berisi Nama Site, Kordinat (Longitude dan
Latitude), PCI, EnodeB ID, SectorID, Local ID, Cell ID,
Azimuth dan EARFCN.

3. Sebutkan Major Quality Of Service (QOS) KPI pada LTE


Jawab :
Accessibility

Kemampuan user mengakses jaringan untuk meng inisiasi


komunikasi. Contoh pada jaringan 4G LTE yang termasuk
dalam kategori Accessbility adalah : ERAB Success rate (%),

LTE RRC Setup Success (%), Call Setup Success Rate (%), LTE
Attach Success Rate (%), Service request (EPS) Success Rate
(%).

Retainability
Bagaimana menjaga jaringan pada performansi yang bagus.
Contoh pada jaringan 4G LTE yang termasuk dalam
kategori Retainability adalah : Service Drop Rate (%)

Mobility
Bagaimana pengguna dapat bergerak dengan mudah dari
suatu tempat ke tempat lain tanpa terjadi pemutusan
hubungan. Contoh pada jaringan 4G LTE yang termasuk
dalam kategori Mobility adalah : Intra Freq HO Attemp

Success Rate (%), Intra Freq HO Success Rate (%) dll.

Integrity
Bagaimana trafik besar di dalam jaringan, Contoh pada
jaringan 4G LTE yang termasuk dalam kategori integrity
adalah : MAC Troughput UL dan DL Avg (kbit/s) dll

4. Sebutkan Major Parameter pada Drive Test 4G LTE


Jawab :
RSRP (Reference Signal Received Power), Power dari sinyal
reference, Parameter ini adalah paramater yang spesifik
pada drive test 4G LTE dan digunakan oleh perangkat
untuk menentukan titik handover. Pada teknologi 2G

parameter ini bisa di analogikan seperti RxLev, sedangkan


3G dianalogikan seperti RSCP.

Signal-to-Noise Ratio, adalah


perbandingan kuat sinyal dibanding noise background.
SINR

S/(I

N)

Throughput : Nilai dari UE ke EnodeB, kita dapat menghitung


dua tipe Throughput yaitu Download and Upload.
Call

Drop

pembicaraan.

Pemutusan

hubungan

ketika

terjadi

5. Sebutkan Perbedaan RxLev, RSCP dan RSRP!


Parameter

GSM

UMTS

LTE

43

43

43

Bandwidth (MHz)

0.2

20

Jumlah Resource

N/A

N/A

100

43

33

15.2*

-77

-87

-104.8

Daya (e)NodeB per


Tx (dBm)

Block (RB)
Daya BCCH / Daya
CPICH /Daya RS per
RE (dBm)
Rx Lev/RSCP/RSRP
(dBm)
Kuat Sinyal RS signal
yang diterima dari
keseluruhan
bandwidth

-81.8

Anda mungkin juga menyukai