Anda di halaman 1dari 26

Contoh Lengkap Laporan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) untuk STAIN, IAIN dan UIN


Berikut ini adalah contoh lengkap laporan kerja nyata (KKN) untuk STAIN, IAIN
dan UIN. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) dan Universitas Islam Negeri (UIN) sepertinya butuh contoh lengkap laporan
kegiatan program KKN yang biasa digelar dua sampai tiga kali dalam setahun.
Untuk memberikan contoh dan deskripsi lengkap laporan kuliah kerja nyata (KKN)
untuk STAIN, IAIN dan UIN atau perguruan tinggi agama Islam negeri (PTAIN)
lainnya, di bawah ini bisa menjadi salah satu pertunjuk yang bermanfaat. Tidak
harus PTAIN, contoh lengkap laporan KKN di bawah ini juga bisa digunakan sebagai
acuan untuk perguruan tinggi agama Islam swasta.

Sementara itu, contoh lengkap laporan KKN untuk STAIN, IAIN dan UIN di bawah ini
diambil dari salah satu laporan KKN dari IAIN Walisongo. Sebagai panduan,
sebelum pengesahan adalah kover yang berisi judul, keterangan laporan KKN, logo
perguruan tinggi agama Islam, nama kelompok atau individu (tergantung jenis
laporang kelompok atau individu), dan terakhir dicantumkan nama perguruan tinggi
agama Islam negeri/swasta serta tahun KKN. Jangan lupa, di akhir laporan
dicantumkan dokumentasi KKN berupa foto-foto kegiatan selama KKN.

KKN biasanya diselenggarakan 30 sampai 45 hari, tergantung kebijakan kampus


masing-masing. Berikut adalah contoh lengkap laporan kegiatan program kuliah
kerja nyata (KKN) untuk STAIN, IAIN dan UIN secara kelompok.
PENGESAHAN
Laporan Pelaksanaan KKN Angkatan ke-60 Tahun 2013 di Kabupaten Demak yang
dilaksanakan pada tanggal 16 April s/d 30 Mei 2013 telah disahkan pada hari ..
.Mei 2013

Koordinator Desa,

Lismanto

Dosen Pembimbing Lapangan

Agus Riyadi S.Sos. M.S.I


NIP.

Kepala Desa Sampang

Hadi Siswanto

SAMBUTAN KEPALA DESA SAMPANG


(Oleh : Hadi Siswanto)
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga kita selalu dapat menyelesaikan aktivitas kita
dengan sukses. Amiin.
Kuliah Kerja Nyata merupakan suatu kegiatan aplikasi dari ilmu pengetahuan
yang telah diterima adik-adik mahasiswa di lingkungan masyarakat sesungguhnya.
Secara pribadi saya turut mendukung adanya kegiatan KKN ini yang lebih khusus
yang diadakan IAIN Walisongo dan kebetulan pada tahun ini bertempat di desa
Sampang.
Dalam menyangkut kegiatan yang menjadi program kerja Tim KKN IAIN Walisongo
di desa Sampang, kami pribadi sangat mendukung dikarenakan program kerja yang
dilaksanakan tidak hanya berupa fisik, tetapi lebih ditekankan pada masalah mental
spritual yang benar-benar dibutuhkan saat ini. Pilihan terhadap kegiatan ini menurut
saya, sangat tepat dan sesuai dengan kapasitas keilmuan mahasiswa-mahasiswa
IAIN Walisongo yang cukup mumpuni ketika harus berbicara masalah-masalah
keagamaan, budi pekerti, dan etika bergaul dalam kehidupan sehari-hari.
Dan selanjutnya atas nama pribadi, Dinas, dan mewakili segenap warga
masyarakat kami menyampaikan beribu-ribu terima kasih atas kehadiran adik-adik
KKN dari IAIN Walisongo di desa Sampang ini. Harapan saya apa yang telah
dilakukan oleh teman-teman mahasiswa IAIN Walisongo ini adalah awal dari ikatan
persaudaraan antara kami dan IAIN Walisongo. Tentu saja ini akan semakin
berbekas manakala jalinan ini dapat berlanjut dengan baik dan semoga pada tahuntahun berikutnya dapat dilanjutkan adanya KKN khususnya di desa kami ini, tidak
lupa kami juga mohon maaf atas segala kekurangannya maupun kelebihan yang
kurang berkenan kepada semua pihak.
Terima kasih. Wassalamualaikum Wr.Wb
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohim

Assalamualaikum Wr. Wb.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu kegiatan yang wajib di
laksanakan oleh setiap mahasiswa dan merupakan kegiatan yang tersistematika,
terprogram dengan rapi mengharuskan adanya perencanaan, penyusunan
pelaksanaan, pelaporan dan pengevaluasian sehingga nantinnya KKN tidak
merupakan kegiatan yang serabutan tetapi merupakan kegiatan ilmiah dan
mencerminkan akan dunia kampus yang kesemuanya harus didasarkan pada
kaidah-kaidah keilmiahan dan sekali lagi bukan suatu kegiatan yang tak terorganisir.
IAIN Walisongo yang merupakan salah satu perguruan tinggi yang juga
melaksanakan KKN, juga tidak terlepas pada hal-hal yang bersifat keilmiahan, maka
setiap diadakannya KKN maka mahasiswa yang melaksanakan KKN diwajibkan
adanya pelaporan kegiatan yang telah dilaksanakannya itu.
Dengan dasar tersebut di atas maka dengan ini kami dari Tim KKN IAIN
Walisongo yang bertempat di Desa Sampang Kecamatan Karangtengah Kabupaten
Demak akan melaporkan kegiatan KKN yang telah ditentukan oleh Lembaga
Pengabdian Masyarakat (LPM) selaku penanggung jawab pelaksanaan kegitan KKN
ini. Laporan ini kami maksudkan agar dapat mendiskripsikan dan memberikan datadata yang valid tentang gambaran geografi, monografi, demografi, keadaan secara
menyeluruh akan keadaan sosial kemasyarakatan yang ada di Desa Sampang
dan pelaporan tentang kegiatan-kegiatan yang menjadi program kerja yang telah
kami laksanakan di desa tersebut.
Semoga laporan ini dapat memberikan gambaran secara jelas dan dapat
menjadi acuan terhadap penilaian yang nantinya akan menjadi kesimpulan,
berdasar dengan itu saran dan kritik yang konstruktif akan menjadi cambuk bagi
kami untuk lebih dapat menyempurnakan laporan ini.
Atas terselenggaranya pelaksanaan KKN di Desa Sampang ini kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat
Desa Sampang yang telah membantu kami dalam melaksanakan tugas akademik
ini. Ucapan terima kasih juga kami haturkan kepada seluruh perangkat Desa
Sampang yang telah membantu mengarahkan seluruh rencana program kegiatan.
Terima kasih yang tiada hingga kami haturkan kepada keluarga Bpk mastur,
Bpk saerozi, Ibu Yul dan Mbah Yem sekeluarga yang telah menyediakan semua
fasilitas untuk kelancaran pelaksanaan KKN ini. Merekalah yang selama 45 hari
dengan sabar membimbing, menampung dan menjadi orang tua kedua kami.
Bersedia untuk mengajari kami bangun pagi, makan teratur dan bagaimana cara

berbaur dengan masyarakat desa. Sungguh kebaikan itu akan selalu terpatri dihati
kami dan persaudaraan yang pernah terbina itu semoga selalu terjalin. Amin. Atas
jasa baik beliau, kami ucapkan banyak terima kasih.
Dan harapan terakhir dari kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
semuanya saja, sehingga KKN yang telah kami laksanakan dapat berdaya dan
berhasil serta diridloi Allah SWT Amiin.
Wallahul Muwafiq Ilaa Aqwamitthariq
Wasalamualaikum Wr. Wb.

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Sambutan Kepala Desa
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Letak Geografis Desa


B. Letak Geografi dan Monografi Desa
C. Kondisi Sosial Ekonomi
D. Kondisi Sosial Budaya
E. Kondisi Sosial Keagamaan
F. Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Sosial Desa

BAB II

PELAKSANAAN KKN POSDAYA BERBASIS MASJID

A. Profil Masjid Desa dan Potensi Pemberdayaan Masyarakat


B. Strategi Pembentukan Posdaya Berbasis Masjid
C. Progranm Kegiatan
1. Bidang Keagamaan
2. Bidang Pendidikan
3. Bidang Wirausaha
4. Bidang Lingkungan
5. Bidang Kesehatan

BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM DAN PROBLEMATIKA YANG


DIHADAPI

A. Pelaksaan Program
1. Bidang Keagamaan
2. Bidang Pendidikan
3. Bidang Wirausaha
4. Bidang Lingkungan

5. Bidang Kesehatan
B. Problematika dan Problem Solving
C. Faktor Penghambat dan Pendukung

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
C. Kata Penutup
LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Letak Geografis Desa

Desa Sampang sebagai wilayah pengabdian KKN merupakan salah satu dari 17
desa yang berada di wilayah Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. Desa
Sampang memiliki batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Utara
: Desa Kedunguter dan Desa Klitih (Kec. Karangtengah)
b. Sebelah Selatan
: Desa Tangkis (Kec. Guntur)
c. Sebelah Barat
: Desa Temuroso (Kec. Guntur)
d. Sebelah Timur
: Desa Pilang sari (Kec. Sayung)
B. Kondisi Geografi dan Monografi Desa

1. Geografi Desa
1) Jumlah Penduduk
a) Jumlah Penduduk Desa Sampang sampai dengan akhir bulan Juli 2012 adalah 3206
Jiwa terdiri dari:
- Laki-laki
: 1591 Jiwa
- Perempuan
: 1615 Jiwa
- Penduduk Miskin
: 1116 Jiwa
b) Jumlah Kepala Keluarga
: 910 KK
c) Jumlah KK Miskin
: 299 KK
d) Jumlah Penduduk:
- Usia 0 14
: 1443 Jiwa
- Usia 15 49
: 1382 Jiwa
- Usia 50 Tahun keatas
: 435 Jiwa
2) Mata Pencaharian Penduduk
No.
Jenis Mata Pencaharian
Jumlah
1.
Petani
873
2.
Buruh Tani
48
3.
Buruh Bangunan
86
4.
PNS/ TNI/ ABRI
41
5.
Pedagang
164
6.
Lain-lain
46
Jumlah
1258
3) Pendidikan Masyarakat
a) Tingkat Pendidikan :
No.
Tingkat Pendidikan
Jumlah
1.
Tidak Tamat SD
127
2.
Tamat SD/ Sederajat
1045
3.
Tamat SMP/ Sederajat
450
4.
Tamat SMA/ Sederajat
268
5.
DI/ D2/ D3 (Diploma)
25
6.
S1/ S2
15
Jumlah
1930
b) Fasilitas Pendidikan yang ada:
No.
Fasilitas Pendidikan
Jumlah

1.
2.
3.
4.
5.
6.

TPQ/ TPA
TK/ RA
SD/ MI
SMP/ MTs
SMA/ MA
Perguruan Tinggi
Jumlah

1
2
3
6

4) Kesehatan Masyarakat
Fasilitas Kesehatan yang ada didesa Sampang :
a) Posyandu
:1
b) Puskesmas
:1
5) Agama
a) Islam
: 99,9%
b) Nasrani
: 0,1%
2. Monografi Desa
1) Luas Wilayah
a) Pemukiman
: 75,200 ha
b) Sawah
: 302,080 ha
c) Ladang/ Tegalan
: 35,133 ha
d) Lain-lain
: 16,837 ha
2) Pembagian Wilayah Pendusunan
Jumlah Dusun sebanyak 5 Dusun yaitu :
a) Dusun Banget
b) Dusun Sampang
c) Dusun Delik/ Kuwon
d) Dusun Ngrapah
e) Dusun Panaran
3) Kondisi Jalan
a) Jalan Tanah
: 1200 meter
b) Jalan Keras
:c) Jalan Beton
: 2480 meter
d) Jalan Aspal
:4) Lokasi Desa
a) Jarak Desa ke Kecamatan
: 6 km
b) Waktu Tempuh Ke Kecamatan
: 30 menit
c) Waktu tempuh ke Pusat Fasilitas terdekat : 30 menit
(Pasar, Kesehatan, Pemerintah)
d) Ketersediaan Angkutan Umum
: Ojek
C. Kondisi Sosial Ekonomi

Seperti yang terlihat dalam demografi di atas, bahwa kebanyakan masyarakat


Desa Sampang menyandarkan kehidupannya pada pertanian. Di samping itu jumlah
pedagang dan buruh bangunan juga terhitung cukup besar. Tingginya masyarakat
yang berwiraswasta pada umumnya didasarkan atas banyaknya masyarakat Desa
Sampang, terutama mereka yang berada pada usia kerja untuk mengadukan
nasibnya di perantauan.

Memang tidak ada data yang tersedia di pemerintahan Desa Sampang yang
menunjukan secara kuantitatif berapa jumlah masyarakat Desa Sampang yang
bekerja di luar desa. Tetapi dapat dijelaskan di sini, bahwa kebanyakan dari pemuda
Desa Sampang tidak sedikit yang mencoba untuk mencari modal (begitu
masyarakat sini mengistilahkannya) ke luar negeri.
Beberapa negara yang menjadi tujuan masyarakat Desa Sampang untuk
bekerja antara lain, Arab Saudi, Korea, Hongkong, Taiwan dan sebagainya. Hasil
yang diperoleh dari tempat bekerja itulah yang biasanya dijadikan modal untuk
meneruskan hidupnya di desa. Sekembalinya mereka dari luar negeri, ladang
pekerjaan yang biasa digarap antara lain, pertanian atau wiraswasta (berdagang
dsb).
Secara rinci memang tidak ada catatan yang didapat oleh kami untuk
menunjukan tingkat kehidupan sosial ekonomi. Tetapi paling tidak, bisa kami
tambahkan, bahwa mencari pekerjaan di perantauan seakan telah menjadi rukun
untuk memperbaiki taraf perekonomian masyarakat.
D. Kondisi Sosial Budaya

Kebudayaan masyarakat Desa Sampang memang tidak dapat dilihat secara


kasat mata. Hal ini dikarenakan tidak ada sesuatu hal yang spesifik tentang apa
yang menjadi ciri khas dari masyarakat setempat. Tetapi sepanjang pengamatan
kami, dan informasi yang didapat dari beberapa tokoh masyarakat setempat, masih
ada beberapa kesenian yang tetap lestari dan secara berkesinambungan menjadi
bagian dari tradisi masyarakat setempat.
Di Dusun Sampang misalnya. Setiap bulan Muharram ada budaya sedekah
bumi yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Sementara, seni terbangan tradisional
hampir dimiliki dan dipraktekan oleh masyarakat di berbagai dusun. Selain itu,
budaya kerja bakti (gugur gunung) selalu di laksanakan apabila ada warga yang
membangun rumah, merenofasi masjid, mushola dll.
Ini menunjukan bahwa secara perlahan nilai-nilai tradisi itu mulai dibumbui oleh
semangat keberagamaan. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat bisa menerima
simbol-simbol keagamaan itu secara utuh. Karena mereka merasa tidak ada tradisi
yang hilang dalam kehidupannya. Dan di saat yang sama mereka juga merasakan
percikan semangat beragama yang tinggi.
E. Kondisi Sosial Keagamaan

Seperti yang tertera dalam demografi penduduk, bahwa hampir 99,9%


penduduk Desa Sampang beragama Islam. Di samping itu ada juga penduduk non
muslim yang bertempat tinggal di Desa Sampang. Adanya varian masyarakat yang
beragama, tentu saja merupakan tuntutan bagi masyarakat setempat untuk
menciptakan kerukunan di antara mereka dalam membina kehidupan
keberagamaan. Dan sejauh pengamatan kami, tidak pernah ada satu gesekan yang
dilatarbelakangi oleh kepentingan agama. Ini menunjukan bahwa sampai batasbatas tertentu, masyarakat Desa Sampang telah berusaha untuk menciptakan
kerukunan tersebut.
Kehidupan keberagamaan yang sejauh ini kami amati dan rasakan, memang
cukup memiliki warna tersendiri. Di Desa Sampang terdapat 25 mushola dan 3
masjid. Banyak sekali agenda pertemuan biasa yang didesain dan diselingi dengan
kegiatan keberagamaan. Pertemuan ini misalnya kumpulan rutinan anak-anak irmas
yang dilaksanakan setiap malam ahad di masjid Baitut Taqwa, dengan rangkaian
acara; pembacaan Asmaul husna, tahlilan, sambutan-sambutan dari pengurus
IRMAS, dan pembahasan program kerja IRMAS selanjutnya.
Setiap hari bada dzuhur di Desa Sampang ada pengajian ibu ibu di mushola,
pelaksanaannya setiap hari yang tempatnya dari satu mushola ke mushola yang lain
yang diikuti ibu ibu setempat. Acara di dalam pengajian tersebut antara lain
Dzibaan dan tahlil. Selain itu ada pengajian ibu ibu ahad pagi dan pengajian
selapanan setiap 36 hari sekali.
Kegiatan keagamaan untuk bapak bapak di Desa Sampang dilaksanakan
seminggu sekali pada hari kamis malam jumat jenis acaranya yasinan tahlil dan
dzibaan. Dan pengajian semaan Quran serta ngirim doa para arwah.
Dalam acara apapun yang berbau kemasyarakatan mereka tidak melupakan
untuk tetap membaca Yasin dan Tahlil, sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada
Allah atas nikmat yang diberikan kepada mereka. Sebenarnya bau religius
masyarakat Sampang sudah tercium sejak awal, saat kami pertama kali
menginjakkan kaki di rumah yang ditempati untuk melaksanakan rapat RT tersebut.
Masyarakat yang datang ke sana semuanya memakai kopiah atau peci tanpa
terkecuali.
Dari yang muda hingga yang tua, semuanya memakai kopiah. Meskipun kopiah
bukanlah parameter untuk mengukur keimanan seseorang, tetapi paling tidak hal
tersebut sudah menjadi pertanda, bahwa masyarakat di dusun setempat menghargai

betul simbol-simbol keagamaan, termasuk diantaranya peci atau kopiah. Apalagi


saat kami mengikuti rangkaian demi rangkaian acara dalam rapat tersebut. Semakin
kuatlah anggapan saya bahwa masyarakat tersebut memang sangat religius.
Mereka yang diberi tugas memimpin tahlil dan Yasin, sangat piawai melafalkan doa
dengan makhraj dan tajwid yang betul-betul fasih.
F. Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Sosial Desa

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Perda Kabupaten


Demak No 4 s/d 15 tahun 2000, bahwa Pemerintahan Desa adalah kegiatan
pemerintahan yang dilaksanakan oleh BPD dan pemerintah desa.
Desa Sampang sudah bisa membentuk Badan Perwakilan Desa (BPD) Desa
Sampang yang diketuai oleh Bpk Yahya, dengan jumlah anggota 6 orang dan
seorang sekretaris BPD. Nama dan jabatan perangkat Desa yang ada:
1. Hadi Siswanto

Jabatan

Kepala Desa

2. H. Syahri

Jabatan

Sekretaris Desa

3. Sunhuda

Jabatan

Bekel I

4. HA Muin

Jabatan

Kaur Umum

5. Lukito

Jabatan

Kaur Pemerintahan

6. Daryamin

Jabatan

Kaur Pembagunan

7. Mastur

Jabatan

Kaur Kesra

8. Sukarjo

Jabatan

Kaur Keuangan

9. Mofid

Jabatan

Modin I

10. Suratno

Jabatan

Kebayan I

11. Muh Sobirin

Jabatan

Kebayan II

12. Salimin

Jabatan

Ulu-ulu

13. Maskurin

Jabatan

Bekel II

14. Agus Susilo

Jabatan

Kepetengan

15. Syaerozi

Jabatan

Modin II

BAB II
PELAKSANAAN KKN POSDAYA BERBASIS MASJID
A. Profil Masjid Desa dan Potensi Pemberdayaan Masyarakat
Masjid yang berada di desa Sampang tepatnya ada tiga, yang terletak di dukuh
Sampang, dukuh Ngrapah, dukuh Panaran. Dalam hal ini potensi yang layak untuk
diberdayakan adalah masjid dukuh Sampang mengingat masjid ini dalam tahap
pembangunan secara fisik dan tahap perintisan aktivitas sosial-keagamaan yang
tertinggal daripada masjid di dukuh lain. Sumber daya manusia sebagai pengurus
masjid desa Sampang juga berpotensi untuk diberdayakan sebagai ujung tombak
daripada eksistensi masjid di mana sementara ini SDM masih kurang, baik dalam
tataran remaja maupun tingkat sesepuh atau tokoh agama.
B. Strategi Pembentukan Posdaya Berbasis Masjid
Pertama yang dilakukan dalam tema Posdaya Berbasis Masjid adalah dengan
membentuk dan memberdayakan Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) dengan pengurus
dan anggota berasal dari remaja tingkat pendidikan Menengah Atas, Menengah
Pertama, hingga Sekolah Dasar. Kedua, pemberian Al-Quran seoptimal mungkin
yang dalam hal ini Tim KKN Posko 20 memberikan sebanyak 209 Al-Quran berasal
dari donasi Badan Wakaf Al-Quran, Rubawi Foundation, dan PT Toha Putra.
Dengan adanya bantuan Al-Quran sebanyak 209 di setiap masjid dan mushola di
Desa Sampang diharapkan masjid dan mushola dapat aktif dalam aktivitas mengaji
Al-Quran sehingga membuat masjid dan mushola menjadi pusat daripada aktivitas
keagamaan. Ketiga, mengisi ceramah di masjid dan mushola setempat setiap hari
Minggu dan Kamis dengan tujuan sebagai tauladan bagi masyarakat untuk aktif
mengadakan pengajian di masjid dan mushola. Keempat, memberikan papan waktu
salat sebagai bentuk perhatian Tim KKN Posko 20 agar waktu salat senantiasa
menjadi pedoman bagi waktu salat di masjid. Selain itu, pemberian jam dinding
dirasa perlu untuk masjid mengingat belum ada jam dinding di masjid sehingga
keberadaan peranti fisik berupa jam dinding dan papan waktu salat menjadi
penyemarak bagi eksistensi masjid yang utuh sehingga berimbas pada kemajuan
aktivitas sosial dan keagamaan di masjid. Kelima, memberikan donasi kepada
pembangunan masjid sebanyak Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah) mengingat

masjid dalam tahap pembangunan sehingga sedikit banyaknya Tim KKN Posko 20
berupaya membantu terwujudnya upaya pembangunan masjid Desa Sampang.
C. Program Kegiatan
a. Bidang Keagamaan
-

Rapat konsolidasi rutin dengan Ikatan Remaja Masjid

Tahlil dan yasin rutin setiap kamis secara bergiliran di rumah warga desa Sampang

Mengisi ceramah rutin setiap hari Kamis di Mushola dukuh Delik dan setiap hari
Senin di Masjid Dk Sampang

Mengikuti pengajian rutin dengan berpartisipasi dalam hal Rebana

Mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan rutin yang
diadakan warga desa Sampang

Mengajar ngaji di TPQ Tarbiyatul Wildan

Tasyakuran bersama Remaja Ikatan Masjid

Pembagian Al-quran sebanyak 209 ke masjid, mushola, TPQ, dan Madin

Pengajian acara perpisahan KKN

b. Bidang Pendidikan
-

Berpartisipasi aktif mengajar di SD N 1 Sampang, SD N 2 Sampang, MI Sampang,


dan Madrasah Diniyah (MADIN)

Mengadakan Bimbingan Belajar (BIMBEL) Setiap hari Senin-Rabu kluter sore (pk
16.00 WIB dan pk. 19.30 WIB)

Mengadakan Lomba cerdas cermat, pidato, adzan, kaligrafi, MTQ, fashion show
tingkat Desa Sampang

Memberikan donasi berupa 38 buku pengetahuan dan keterampilan untuk SD N 1


Sampang. Pemilihan ini sebagai wujud kepedulian Tim KKN Posko 20 mengingat
minimnya buku yang dipajang di perpustakaan SD N 1 Sampang sehingga dipilih
untuk mendapatkan bantuan.

c. Bidang Wirausaha
-

Workshop praktis pembuatan parsel pernikahan

Pelatihan membuat sirup jambu air khas Demak

Pelatihan membuat selai jambu air khas Demak

Workshop menulis Write-preneurship

d. Bidang Lingkungan
-

Normalisasi sungai sepanjang desa Sampang

Papanisasi larangan membuang sampah di sungai di tiga titik

Kerja bakti bersih-bersih desa

Partisipasi gotong-royong pembangunan masjid

e. Bidang Kesehatan
-

Pemberian Makanan Tambahan Anak secara rutin setiap hari Selasa di Posyandu
Desa Sampang

Jalan sehat bersama anak dan masyarakat

Sosialisasi pemberian ASI sebagai pemberian makanan terbaik bagi anak di


Posyandu Balai Desa

Senam sehat bersama anak dan remaja

BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM DAN PROBLEMATIKA YANG DIHADAPI
A. Pelaksanaan Program
Dengan memperhatikan kondisi serta sarana dan prasarana pendukung,
maka dari sekian banyak program kerja yang telah disusun oleh tim sebagian besar
dapat dilaksanakan dengan baik kendati masih jauh dari sempurna. Berikut laporan
lengkap tentang pelaksanaan program kerja tim KKN IAIN Walisongo Semarang
posko 20 di Desa Sampang Kec. Karangtengah Kab. Demak:
1. Program Sektoral Fisik
a. Bersih-bersih Mushala
Pembersihan Mushala biasanya dilakukan oleh seluruh warga desa. Namun
melihat kondisi lapangan yang mana banyak warga desa yang sibuk dengan
pekerjaan mereka, maka kegiatan inipun telah lama vakum. Hal ini terlihat dari fisik
mushala yang berantakan dan penuh debu. Oleh karena itu program bersih-bersih
mushala menjadi sangat krusial untuk dilakukan oleh tim KKN Posko 20 IAIN

Walisongo Semarang. Selama masa KKN program pembersihan mushala telah


beberapa kali dilakukan secara bersama.
b. Pengadaan jam dinding dan jadwal waktu shalat di masjid Baitut Taqwa
Pengadaan jam dinding di peruntukkan atau di tempatkan di balai desa Sampang
guna menunjang aktivitas keseharian perangkat desa yang di harapkan tepat waktu
dalam segala aktivitasnya. Kemudian jadwal waktu sholat yang di tempatkan di
masjid Baitut Taqwa guna mempermudah muadhin di masjid tersebut ketika akan
mengumandangkan adzan dan selain itu juga mempermudah para jamaah dalam
mengetahui waktu sholat fardhu tepat pada waktunya.
c. Pengadaan Al-Quran, Juz Amma dan Tuntunan Shalat
Pengadaan Al-Quran, Juz Amma dan tuntunan Sholat di tujukan bagi anakanak madin dan santriwan-santriwati TPQ agar mempermudah dalam mengkaji Alquran dan agama Islam secara benar dan fasih sesuai dengan ajaran Rosulullah.
d. Papanisasi larangan membuang sampah
Hal ini bertujuan untuk memberikan peringatan kepada warga Sampang yang
menjadi aliran salah satu sungai besar di Demak agar senantiasa menjaga sungai
agar tidak terjadi banjir sebab kebanyakan warga membuang sampah di sekitar
sungai.
2. Program Sektoral Non Fisik
a. Bidang Umum
1) Festival Anak Shaleh (FAS)
Festival Anak Shaleh (FAS) merupakan program kerja yang dilaksanakan
satu kali selama masa KKN. Festival Anak Shaleh ini bertujuan untuk menggali
bakat yang dimiliki oleh siswa SD dan MI Sampang serta sebagai penyaringan
peserta untuk mengikuti kegiatan Festival Anak Shaleh (FAS) di Kecamatan. Dalam
kegiatan ini diadakan berbagai macam lomba, diantaranya lomba cerdas cermat,
lomba adzan, lomba MTQ, lomba kaligrafi, lomba pidato, dan fashion show.
2) Jalan Sehat
Jalan Sehat merupakan program kerja yang bertujuan untuk kebersamaan
dan keakraban dengan masyarakat desa Sampang. Jalan Sehat ini diikuti oleh
seluruh Tim KKN, IRMAS, dan siswa/i SD N I Sampang, SD N 2 Sampang, dan MI
Sampang dengan berkeliling desa Sampang dan disediakan hadiah dan door Prise
bagi peserta.

3) Senam di Kecamatan
Senam adalah program kerja kecamatan yang bertujuan untuk menyegarkan
jiwa dan tubuh. Kegiatan ini dilaksanakan setiap jumat pagi di kantor kecamatan
Karangtengah dengan diikuti oleh camat, pegawai dan staff kantor kecamatan serta
seluruh tim KKN IAIN Walisongo se-kecamatan Karangtengah. Dalam kegiatan ini,
tim KKN hanya mengikuti dan mensukseskan program di Kecamatan.
4) Rapat KORCAM ( Kordinator kecamatan) di Kecamatan
Rapat KORCAM merupakan rapat yang diadakan oleh kepengurusan Tim
KKN ditingkat kecamatan. Rapat ini biasanya diadakan 2 kali dalam seminggu yang
bertempat di desa sekitar Karangtengah maupun di kecamatan Karangtengah.
Tujuan diadakannya rapat KORCAM ini untuk mengkoordinasi segala kegiatan yang
diadakan oleh tim KKN IAIN Walisongo Semarang di tingkat kecamatan.
5) Makrab
Tim KKN posko 20 mengadakan makrab atau biasa disebut dengan malam
keakraban dalam 2 acara, yaitu makrab bersama anak-anak IRMAS desa Sampang
dan makrab internal tim KKN posko 20. Makrab yang pertama dilaksanakan pada
tanggal 18 Mei 2013 bersama anak-anak IRMAS desa Sampang. Dalam acara ini
diadakan pelatihan Writepreneurship di masjid Baitut Taqwa desa Sampang, setelah
pelatihan selesai dilanjutkan dengan acara shering bersama di posko KKN desa
Sampang. Makrab kedua dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2013 yang bertempat di
posko KKN. Dalam acara ini diadakan bakar-bakar jagung dan ketela oleh seluruh
anggota Tim KKN posko 20. Acara makrab ini dilakukan dengan tujuan untuk
membina keakraban, shering keluh kesah dan kebersamaan diantara anggota tim
KKN dengan Irmas maupun dengan sesama anggota tim KKN posko 20.
b. Bidang Khusus
1) Bidang Keagamaan
a) Dziba, Yasinan, Tahlilan Rutin
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutinan yang dilakukan oleh warga desa
Sampang baik Ibu-ibu maupun Bapak-bapak. yang merupakan kegiatan pengajian
Ibu-ibu desa Sampang yaitu Dzibaan. Pengajian dzibaan ini biasa dilakukan oleh
Ibu-ibu warga Sampang setiap bada dhuhur sekitar pukul 12.30 WIB. Pengajian ini
bertempat di mushala-mushala setiap dusun yang ada di desa Sampang, tin KKN
posko 20 mengikuti pengajian dzibaan ini ada di tiga tempat yakni, di mushala
Darrussalam setiap hari sabtu, di mushala dusun Banget setiap hari senin, dan di

mushala Baitussalam di dusun sampang. Sedangkan kegiatan Yasinan dan Tahlilan


dilakukan oleh Bapak-bapak desa Sampang, yang kegiatannya dilaksanakan setiap
malam jumat yang bertempat di rumah-rumah warga secara bergiliran.
b) Ceramah Pengajian Ahad Pagi
Pengajian ahad pagi merupakan pengajian yang diadakan oleh warga desa
Sampang yang dilaksanakan setiap hari ahad pagi mulai pukul 08.00 sampai 12.00
WIB yang diikuti oleh seluruh warga desa Sampang. Melihat dari antusias warga
desa sampang dalam mengikuti pengajian ini, tim KKN posko 20 kemudian tergugah
untuk berpartisipasi dengan mengisi ceramah dalam pengajian tersebut secara
bergiliran.
c) Selapanan
Selapanan merupakan kegiatan pengajian yang diadakan oleh Ibu-ibu warga
desa Sampang setiap 36 hari sekali. pengajian ini dilaksanakan dari pukul 08.00 16.00 WIB, dengan perincian acara sebagai berikut, pukul 08.00 - 12.00 WIB
semaan Al-quran, mulai pukul 13.30 - 16.00 WIB pembacaan dziba, tahlil, dan
ceramah dari ustadz setempat.
d) Murotalan sebelum Maghrib
Murotalan merupakan kegiatan tadarusan membaca surat Al-Waqiah yang
dilakukan oleh tim KKN posko 20 dengan warga setempat, sebagai pengantar
menjelang shalat maghrib.
e) Penyuluhan Keagamaan dengan IRMAS
Penyuluhan Keagamaan dilakukan oleh tim KKN posko 20 kepada anggota
IRMAS disela-sela setiap pertemuan dengan IRMAS di masjid Baitut Taqwa desa
Sampang. Penyuluhan ini bertujuan untuk memecahkan permasalahan seputar
keagamaan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari agar dalam menjalankan
kegiatan keagamaan tidak ada keraguan.
f) Pertemuan dengan IRMAS
Pertemuan ini merupakan kumpulan rutinan anak-anak irmas yang dilaksanakan
setiap malam ahad di masjid Baitut Taqwa, dengan rangkaian acara; pembacaan
Asmaul husna, tahlilan, sambutan-sambutan dari pengurus IRMAS, dan
pembahasan program kerja IRMAS selanjutnya.
2) Bidang Pendidikan
a) Bimbingan Belajar (BIMBEL)

Bimbingan belajar merupakan program kerja di bidang pendidikan yang


bertujuan untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa/i desa
Sampang. Bimbingan belajar ini dilaksanakan setiap hari senin, selasa, dan rabu di
serambi mushola Baitussalam. Dalam sehari, kegiatan ini dibagi dalam dua waktu,
yaitu sore (16.00 17.00 WIB) untuk siswa kelas 1, 2, 3, dan SMP, dan malam
(19.30-20.30 WIB) untuk siswa kelas 4, 5, dan 6.
b) Mengajar di MI, Madin, dan TPQ
Mengajar di Madin, MI dan TPQ merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
berpartisipasi aktif di bidang pendidikan masyarakat desa Sampang. Dalam kegiatan
ini, tim KKN hanya mengikuti dan masih dipandu oleh tokoh agama dan masyarakat.
Pengajaran di MI dilaksanakan setiap hari senin, selasa, dan rabu dan untuk
pengajaran di TPQ dilaksanakan setiap hari setelah maghrib.
c) Pelatihan Karate
Pelatihan Karate merupakan program kerja yang bertujuan untuk mengasah
bakat dan minat siswa/i desa Sampang. Latihan ini dilaksanakan setiap minggu pagi
di halaman SD N1 Sampang dengan pelatih dari tim KKN sendiri.
3) Bidang Wirausaha / Keterampilan
a) Pembuatan Parsel
Pelatihan pembuatan parsel bertempat di balaidesa Sampang pada hari sabtu
tanggal 18 Mei 2013 pukul 08.00-12.00 WIB yang di ikuti oleh 25 peserta dari
golongan remaja dan ibu rumah tanga. pelatian tersebut memiliki tujuan agar
masyarakat sampang pada umumnya dan ibu rumah tangga dan remaja putri pada
khususnya dapat mengembangkan kreativitas yang kemudian nantinya lebih
berkembang menjadi usaha yang dapat menghasilkan pemasukan sendiri.
b) Pelatihan Writepreneurship
Pelatihan ini di laksanakan pada malam ahad tanggal 18 mei 2013 pukul 19.0021.00 WIB yang bertempat di masjid dengan dihadiri 30 peserta anggota IRMAS.
tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mengasah bakat dan kreatifitas para pemuda
desa sampang dalam menuangkan bakat menulis yang kritis, luwes, indah, dan
aktual
c) Pelatihan Pembuatan Sirup dan Selai
Pelatihan pembuatan makanan dalam bentuk sirup dan selai ini bertempat di
mushola Baitussalam dan di ikuti oleh ibu-ibu pengajian dan remaja putri. kegiatan

tersebut di laksanakan pada hari kamis tanggal 23 Mei 2013 pukul 15.00 WIB.
kegiatan ini di maksudkan agar masyarakat tahu nilai nutrisi pada makanan yang di
konsumsi. yang mengedepankan nutrisi dan gizi dari pada nilai ekonomisnya.
4) Bidang Lingkungan
a) Mengikuti Pengecoran di Masjid Baitut Taqwa
Kegiatan ini merupakan ujud dari pertipasi tim KKN dalam membantu pembangunan
masjid. Tim KKN bersama dengan warga melakukan pengecoran bersama.
b) Normalisasi sungai dan perduli Lingkungan
Kegiatan ini di laksanakan setelah jalan sehat pada hari sabtu tanggal 25 Mei 2013
pukul 10.30 11.15 WIB yang bertujuan untuk keperdulian terhadap lingkungan dan
kesadaran utuk mencegah terjadinya banjir karena penyumbatan sampah dengan
mengambil dan membersihkan sampah di sungai dan tepian sungai.
5) Bidang Kesehatan
a) Posyandu
Kegiatan posyandu telah rutin di lakukan setiap minggu sekali dengan bergiliran ke
masing-masing dusun. Dalam kegiatan posyandu tim KKN hanya membantu dalam
menimbang dan membantu menyediakan Pemberian makanan tambahan (PMT)
untuk para balita yang datang dalam kegiatan posyandu pada saat itu.
b) Penyuluhan Keamanan Pangan
Dalam pennyuluhan keamanan ini tim KKN menghimbau warga desa sampang
khususnya Ibu- ibu untuk lebih memilah-milah keamanan pangan yang akan
dikonsumsi anan-anak mereka. Karena di desa Sampang masih banyak di temukan
makanan yang mengandung pemanis dan pengawet sintetis yang dijual disekitar
sekolah dan tempat umum. Sebagian warga juga masih menggunakan garam
krasak ketimbang garam halus yang lebih banyak mengandung yodium. Karena
hanya memikirkan rasa tanpa memikirkan manfaatnya.
B. Problematika dan Problem Solving
1. Bidang Sektoral Fisik
Sebagai perguruan tinggi yang berbasis pada agama, program yang
diagendakan oleh tim KKN IAIN Walisongo dalam bidang fisik tentu saja adalah
agenda yang sejalur dengan visi dan misi dalam bidang keagamaan. Pada dasarnya
problem yang dihadapi oleh tim KKN Desa Sampang adalah kendala yang bersifat
teknis seperti masalah dana. Lazimnya, setiap tim KKN memiliki peluang untuk

mencari dana dari masyarakat setempat untuk memenuhi agenda atau program
kerja. Tetapi hal itu tidak dilakukan mengingat kondisi perekonomian masyarakat
yang tidak merata dan untuk menghindari asumsi yang diberikan oleh masyarakat
kepada tim KKN. Hal ini ditambah dengan dukungan yang sangat sedikit dari
instansi atau lembaga pemerintahan. Ini tentu sangat dimaklumi mengingat
pelaksanaan KKN dilaksanakan saat awal tahun anggaran. Dan biasanya pada
bulan-bulan tersebut semua instansi tutup buku dan baru persiapan untuk membuka
anggaran baru.
2. Bidang Sektoral Non Fisik
Dalam Bidang sektoral non fisik, kegiatan hambatan yang ditemukan adalah
aktivitas dari penduduk Desa Sampang yang padat sehingga tidak mampu secara
optimal dalam mengikuti acara atau kegiatan yang di adaka oleh tim KKN. Hanya
acara dalam waktu tertentu saja yang dapat di hadiri oleh sebagian banyak warga
sampan. Khususnya kegiatan yang di lakukan pada waktu sore hari.
Pendek kata, hambatan yang dirasakan untuk merealisasikan kegiatan yang
bersifat sektoral non fisik adalah ketidakmampuan untuk membuat generalisasi
kegiatan bagi semua dusun.
3. Bidang Lintas Sektoral Fisik
Dalam bidang lintas sektoral fisik, sebenarnya persoalan tidak terlalu banyak
dijumpai. Karena sejak awal, kami berusaha untuk tidak memberi janji kepada
masyarakat untuk membangun atau mendirikan sesuatu untuk masyarakat
setempat. Karenanya, dalam praktek, kami lebih banyak untuk berpartisipasi aktif
dengan menjadikan warga sebagai orang yang mengambil inisiatif untuk
mengadakan kegiatan. Dengan demikian, peran tim KKN justru sebenarnya lebih
ringan.
Namun, ada beberapa catatan kecil yang dapat kami berikan terkait dengan
kesulitan atau hambatan yang kami jumpai dalam realisasi program lintas sektoral
fisik. Yang paling kentara adalah persoalan letak geografis desa yang dipisahkan
oleh sawah. Perlu diketahui bahwa Desa Sampang memiliki lima dusun yang
terpisahkan oleh sawah dan antara dusun satu dengan yang lain terpisah jauh
dengan keadaan jalan yang sedikit kurang baik. Kondisi inilah yang membuat
pembangunan di bidang fisik agak kurang merata.
4. Lintas Sektoral Non Fisik

Dalam Bidang lintas sektoral non fisik hambatan relatif cukup bisa diatasi.
Yang paling kentara, mungkin kendala geografis yang menyebabkan mobilisasi tim
KKN agak terhambat
C. Faktor Penghambat dan Pendukung
1. Faktor Penghambat
a. Faktor Penghambat
Banyak hal yang menjadi penghambat pelaksanaan KKN ini. Kami
mengidentifikasi beberapa permasalahan yang kami anggap sebagai factor
penghambat lancarnya realisasi program kerja KKN. Pertama, Faktor Geografis
desa. Seperti yang sudah disinggung di atas, Desa Sampang memiliki empat dusun
yang dipisahkan oleh Sawah, kondisi jalan yang sedikit kurang baik diantara dua
dusun dengan dusun lainnya. Hal ini menyebabkan kendala dalam pemerataan
agenda kerja. Meski tim KKN di Desa Sampang sudah dipisah dan ditempatkan di
masing-masing lokasi yang terpisahkan tersebut, tetapi hal tersebut tetap saja
menyisakan problem. Dalam konteks internal tim, hal tersebut menyebabkan
tersendatnya komunikasi.
Kedua, efek dari point pertama itu juga berpengaruh pada proses pemerataan
agenda kerja. Dusun Ngrapah yang berada di ujung Timur sebelah selatan Desa
Sampang, hanya beberapa kali saja kami dapat mengikuti kegiatan di dusun
tersebut.
Ketiga, kantor pemerintahan desa yang kurang memadai. Perlu diketahui,
kantor pemerintahan Desa Sampang hingga saat ini masih dalam renovasi. Kondisi
tersebut menyebabkan proses komunikasi antara tim KKN dengan perangkat desa
sedikit terhambat. Apalagi kegiatan perangkat di Desa Sampang tidak terkonsentrasi
di kantor. Hanya ada pertemuan rutin setiap hari rabu yang dilaksanakan oleh
perangkat desa.
Keempat, posko yang terpisah ini, meski di satu sisi membuat tim lebih bisa
memahami medan, tetapi hal ini berpengaruh terhadap kinerja dan proses
komunikasi.
Kelima, minimnya alat transportasi yang dimiliki oleh tim KKN. Meski faktor
ini tidak terlalu signifikan, tetapi kadang-kadang hal tersebut menyebabkan mobilitas
tim menjadi berkurang. Dan banyak sekali agenda atau kegiatan yang terlantar
hanya karena persoalan minimnya kendaraan.
2. Faktor Pendukung

Meskipun ada beberapa kendala dan hambatan, bukan berarti tidak ada faktor
pendukung. Justru banyak terdapat faktor pendukung sehingga program kami
sebagian besar dapat terealisasi. Beberapa faktor pendukung yang kami catat
diantaranya :
a. Meratanya kemampuan dalam tim. Dalam kondisi demikian, tim merasa siap untuk
menghadapai tuntutan masyarakat meski pada prakteknya tuntutan tersebut jarang
ditemui. Tetapi paling tidak beragamnya kemampuan yang dimiliki oleh anggota tim
bisa menjadi faktor pendukung jika suatu saat masyarakat meminta anggota tim
KKN untuk melaksanakan atau mengerjakan sesuatu.
b. Fasilitas administratif yang relatif memadai. Perangkat tulis menulis seperti halnya
laptop, printer dan lainnya tentu sangat membantu dalam kelancaran proses
administrasi. Ini ditunjang dengan adanya alat transportasi yang memadai.
c. Perangkat pemerintah yang kooperatif dari mulai pak kades, sekdes hingga pak
kadus ataupun kamituo. Tentu saja karakter ini yang sangat membantu kelancaran
baik dalam kegiatan yang bersifat instruktif maupun yang bersifat koordinatif. Apalagi
mereka tak segan-segan untuk mengorbankan fasilitas yang merka miliki untuk
kelancaran kinerja tim KKN.
d. Elemen masyarakat yang kooperatif. Termasuk diantaranya tokoh masyarakat,
pemuda dan anak-anak. Hal tersebut dibuktikan dengan partisipasi aktif mereka saat
tim KKN mengadakan kegiatan. Ini menunjukkan bahwa mereka cukup apresiasif
dengan kehadiran tim KKN.
e. Apresiasi masyarakat yang tinggi terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan. Ragam
kegiatan yang melibatkan banyak pihak terutama bersifat keagamaan nyaris tak
pernah sepi dari peminat. Tahlilan, yasinan hingga pengajian akbar selalu diikuti oleh
warga Desa Sampang begitu pula kegiatan TPQ.
f.

Kesadaran masyarakat yang telah memahami bahwa kehadiran tim KKN bukanlah
semata-mata untuk membangun fasilitas tertentu. Ini yang membuat tim tidak pernah
merasa terbebani untuk menyediakan atau membangun sesuatu. Keterlibatan tim
KKN dalam setiap kegiatan keagamaan sudah dirasakan cukup oleh masyarakat
sebagai bagian dari adanya KKN.

BAB IV
KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Kami sadari bahwa serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Tim
KKN IAIN Walisongo Posko 20 Desa Sampang Kecamatan Karang Tengah
Kabupaten Demak belum dapat memberikan kontribusi secara optimal kepada
masyarakat. Itu semua dikarenakan adanya keterbatasan internal maupun eksternal
yang belum dapat kita atasi.
Meskipun demikian, bukan berarti bahwa tim KKN kali ini telah gagal
melaksanakan tugasnya. Tapi setidaknya kami telah mencoba memberikan yang
terbaik, dan mengambil pelajaran dari masyarakat yang sudah terlebih dahulu
merasakan dan mencicipi pahit dan manisnya kehidupan nyata.
Dari uraian yang telah dipaparkan diatas mengenai kegiatan KKN, maka ada
beberapa hal yang dapat dijadikan kesimpulan dari laporan ini, antara lain :
-

KKN merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang masih
dibutuhkan masyarakat. Hal ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang
melaksanakannya sebagai modal awal untuk terjun di masyarakat dan manfaatnya
pun bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.

Pemahaman yang komprehensif terhadap karakter, budaya dan kondisi sosial


masyarakat tempat lokasi KKN mutlak dibutuhkan, sebagai bagian dari upaya untuk
mempercepat proses adaptasi dan sosialisasi.

Penempatan lokasi KKN di desa akan sangat dihargai, lebih-lebih dari institusi yang
berdasarkan keislaman mengingat pendekatan keagamaan akan mudah dalam
menyesuaikan diri sesuai dengan kondisi masyarakat setempat.

Kekompakan dan kebersamaan antara sesama anggota Tim KKN itu sendiri
sebelum melaksanakan program yang dicanangkan merupakan kunci kesuksesan
dan kelancaran program KKN.. Kekompakan ini tidak akan terwujud bila masih ada
sikap egois, mau menang sendiri, dan merasa paling benar. Harus ada sikap
mengalah dan cerdik dalam mengelola perasaan.

Komunikasi yang baik antara Tim KKN dengan pemerintah desa, remaja & pemuda
desa dan segenap warga Desa Sampang juga menjadi faktor terpenting dalam

kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan program. Komunikasi yang terjalin dapat


mempermudah koordinasi sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.
-

Program kerja yang efektif untuk dilakukan Tim KKN adalah program yang langsung
bersentuhan dengan masyarakat dan sesuai dengan kondisi yang ada, sehingga
pada akhirnya nanti masyarakat akan dapat merasakan hasil dari program tersebut.

B. Saran
Kami sadar, bahwa pada KKN kali ini masih banyak terdapat kekurangan
yang diperlukan adanya langkan untuk penyempurnaan. Maka dari itu demi
kebaikan bersama, perlu kiranya kami menyampaikan saran-saran konstruktif.
1. Sebaiknya KKN dilaksanakan dengan persiapan yang cukup matang dan jeda waktu
yang cukup antara pembekalan dan pemberangkatan. Hal ini akan memberikan
kesempatan kepada para peserta KKN untuk lebih mempersiapkan diri dengan
segala hal yang diperlukan.
2. Sebelum pelaksanaan KKN, hendaknya mahasiswa mempersiapkan diri semaksimal
mungkin baik pengetahuan dan keterampilan serta mental. Yang paling penting
adalah pengetahuan agama praktis, terutama bagaimana menempatkan diri sesuai
dengan kondisi di mana ia tinggal.
3. Sebaiknya PPM mengadakan training bagaimana menjalin komunikasi efektif
dengan berbagai pihak asing. Bagaimana mengelola jaringan dengan masyarakat,
pengusaha, birokrat, politis, dan seterusnya. Yang paling penting adalah
pembekalan mengenai penggalangan dana.
4. Selayaknya Tim KKN tidak bersifat elitis. Pelibatan elemen desa baik tokoh
masyarakat, tokoh agama, perangkat desa, serta tokoh pemuda hendaknya harus
diperhatikan sehingga akan tercipta suasana yang harmonis. Berbaur dengan
masyarakat dalam setiap kegiatan dan acara serta memposisikan diri sebagai
manusia yang sedang belajar dan menempatkan masyarakat sebagai guru justru
akan menjadikan KKN lebih diterima dan disayangi oleh masyarakat.
5. Mencoba memenuhi keinginan masyarakat serta mau menerima kritik dan saran dari
masyarakat. Ini akan memudahkan tim KKN untuk berbaur dan memahami karakter
masyarakat..
6. Senantiasa mentaati norma-norma yang ada di masyarakat baik yang tertulis
maupun tidak tertulis.

C. Penutup
Demikian laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan ke-60 tahun
2013 yang telah dilaksanakan di Desa Sampang Kecamatan Karangtengah
Kabupaten Demak yang dimulai tanggal 16 April s/d 30 Mei 2013. Tentunya kami
dalam membuat laporan ini, masih ada kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, kami
mohon maaf. Kami berharap saran dan kritik konstruktif demi kesempurnaan laporan
ini.

Anda mungkin juga menyukai