Sementara itu, contoh lengkap laporan KKN untuk STAIN, IAIN dan UIN di bawah ini
diambil dari salah satu laporan KKN dari IAIN Walisongo. Sebagai panduan,
sebelum pengesahan adalah kover yang berisi judul, keterangan laporan KKN, logo
perguruan tinggi agama Islam, nama kelompok atau individu (tergantung jenis
laporang kelompok atau individu), dan terakhir dicantumkan nama perguruan tinggi
agama Islam negeri/swasta serta tahun KKN. Jangan lupa, di akhir laporan
dicantumkan dokumentasi KKN berupa foto-foto kegiatan selama KKN.
Koordinator Desa,
Lismanto
Hadi Siswanto
Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu kegiatan yang wajib di
laksanakan oleh setiap mahasiswa dan merupakan kegiatan yang tersistematika,
terprogram dengan rapi mengharuskan adanya perencanaan, penyusunan
pelaksanaan, pelaporan dan pengevaluasian sehingga nantinnya KKN tidak
merupakan kegiatan yang serabutan tetapi merupakan kegiatan ilmiah dan
mencerminkan akan dunia kampus yang kesemuanya harus didasarkan pada
kaidah-kaidah keilmiahan dan sekali lagi bukan suatu kegiatan yang tak terorganisir.
IAIN Walisongo yang merupakan salah satu perguruan tinggi yang juga
melaksanakan KKN, juga tidak terlepas pada hal-hal yang bersifat keilmiahan, maka
setiap diadakannya KKN maka mahasiswa yang melaksanakan KKN diwajibkan
adanya pelaporan kegiatan yang telah dilaksanakannya itu.
Dengan dasar tersebut di atas maka dengan ini kami dari Tim KKN IAIN
Walisongo yang bertempat di Desa Sampang Kecamatan Karangtengah Kabupaten
Demak akan melaporkan kegiatan KKN yang telah ditentukan oleh Lembaga
Pengabdian Masyarakat (LPM) selaku penanggung jawab pelaksanaan kegitan KKN
ini. Laporan ini kami maksudkan agar dapat mendiskripsikan dan memberikan datadata yang valid tentang gambaran geografi, monografi, demografi, keadaan secara
menyeluruh akan keadaan sosial kemasyarakatan yang ada di Desa Sampang
dan pelaporan tentang kegiatan-kegiatan yang menjadi program kerja yang telah
kami laksanakan di desa tersebut.
Semoga laporan ini dapat memberikan gambaran secara jelas dan dapat
menjadi acuan terhadap penilaian yang nantinya akan menjadi kesimpulan,
berdasar dengan itu saran dan kritik yang konstruktif akan menjadi cambuk bagi
kami untuk lebih dapat menyempurnakan laporan ini.
Atas terselenggaranya pelaksanaan KKN di Desa Sampang ini kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat
Desa Sampang yang telah membantu kami dalam melaksanakan tugas akademik
ini. Ucapan terima kasih juga kami haturkan kepada seluruh perangkat Desa
Sampang yang telah membantu mengarahkan seluruh rencana program kegiatan.
Terima kasih yang tiada hingga kami haturkan kepada keluarga Bpk mastur,
Bpk saerozi, Ibu Yul dan Mbah Yem sekeluarga yang telah menyediakan semua
fasilitas untuk kelancaran pelaksanaan KKN ini. Merekalah yang selama 45 hari
dengan sabar membimbing, menampung dan menjadi orang tua kedua kami.
Bersedia untuk mengajari kami bangun pagi, makan teratur dan bagaimana cara
berbaur dengan masyarakat desa. Sungguh kebaikan itu akan selalu terpatri dihati
kami dan persaudaraan yang pernah terbina itu semoga selalu terjalin. Amin. Atas
jasa baik beliau, kami ucapkan banyak terima kasih.
Dan harapan terakhir dari kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
semuanya saja, sehingga KKN yang telah kami laksanakan dapat berdaya dan
berhasil serta diridloi Allah SWT Amiin.
Wallahul Muwafiq Ilaa Aqwamitthariq
Wasalamualaikum Wr. Wb.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Sambutan Kepala Desa
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
BAB III
A. Pelaksaan Program
1. Bidang Keagamaan
2. Bidang Pendidikan
3. Bidang Wirausaha
4. Bidang Lingkungan
5. Bidang Kesehatan
B. Problematika dan Problem Solving
C. Faktor Penghambat dan Pendukung
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Kata Penutup
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Letak Geografis Desa
Desa Sampang sebagai wilayah pengabdian KKN merupakan salah satu dari 17
desa yang berada di wilayah Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. Desa
Sampang memiliki batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Utara
: Desa Kedunguter dan Desa Klitih (Kec. Karangtengah)
b. Sebelah Selatan
: Desa Tangkis (Kec. Guntur)
c. Sebelah Barat
: Desa Temuroso (Kec. Guntur)
d. Sebelah Timur
: Desa Pilang sari (Kec. Sayung)
B. Kondisi Geografi dan Monografi Desa
1. Geografi Desa
1) Jumlah Penduduk
a) Jumlah Penduduk Desa Sampang sampai dengan akhir bulan Juli 2012 adalah 3206
Jiwa terdiri dari:
- Laki-laki
: 1591 Jiwa
- Perempuan
: 1615 Jiwa
- Penduduk Miskin
: 1116 Jiwa
b) Jumlah Kepala Keluarga
: 910 KK
c) Jumlah KK Miskin
: 299 KK
d) Jumlah Penduduk:
- Usia 0 14
: 1443 Jiwa
- Usia 15 49
: 1382 Jiwa
- Usia 50 Tahun keatas
: 435 Jiwa
2) Mata Pencaharian Penduduk
No.
Jenis Mata Pencaharian
Jumlah
1.
Petani
873
2.
Buruh Tani
48
3.
Buruh Bangunan
86
4.
PNS/ TNI/ ABRI
41
5.
Pedagang
164
6.
Lain-lain
46
Jumlah
1258
3) Pendidikan Masyarakat
a) Tingkat Pendidikan :
No.
Tingkat Pendidikan
Jumlah
1.
Tidak Tamat SD
127
2.
Tamat SD/ Sederajat
1045
3.
Tamat SMP/ Sederajat
450
4.
Tamat SMA/ Sederajat
268
5.
DI/ D2/ D3 (Diploma)
25
6.
S1/ S2
15
Jumlah
1930
b) Fasilitas Pendidikan yang ada:
No.
Fasilitas Pendidikan
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
TPQ/ TPA
TK/ RA
SD/ MI
SMP/ MTs
SMA/ MA
Perguruan Tinggi
Jumlah
1
2
3
6
4) Kesehatan Masyarakat
Fasilitas Kesehatan yang ada didesa Sampang :
a) Posyandu
:1
b) Puskesmas
:1
5) Agama
a) Islam
: 99,9%
b) Nasrani
: 0,1%
2. Monografi Desa
1) Luas Wilayah
a) Pemukiman
: 75,200 ha
b) Sawah
: 302,080 ha
c) Ladang/ Tegalan
: 35,133 ha
d) Lain-lain
: 16,837 ha
2) Pembagian Wilayah Pendusunan
Jumlah Dusun sebanyak 5 Dusun yaitu :
a) Dusun Banget
b) Dusun Sampang
c) Dusun Delik/ Kuwon
d) Dusun Ngrapah
e) Dusun Panaran
3) Kondisi Jalan
a) Jalan Tanah
: 1200 meter
b) Jalan Keras
:c) Jalan Beton
: 2480 meter
d) Jalan Aspal
:4) Lokasi Desa
a) Jarak Desa ke Kecamatan
: 6 km
b) Waktu Tempuh Ke Kecamatan
: 30 menit
c) Waktu tempuh ke Pusat Fasilitas terdekat : 30 menit
(Pasar, Kesehatan, Pemerintah)
d) Ketersediaan Angkutan Umum
: Ojek
C. Kondisi Sosial Ekonomi
Memang tidak ada data yang tersedia di pemerintahan Desa Sampang yang
menunjukan secara kuantitatif berapa jumlah masyarakat Desa Sampang yang
bekerja di luar desa. Tetapi dapat dijelaskan di sini, bahwa kebanyakan dari pemuda
Desa Sampang tidak sedikit yang mencoba untuk mencari modal (begitu
masyarakat sini mengistilahkannya) ke luar negeri.
Beberapa negara yang menjadi tujuan masyarakat Desa Sampang untuk
bekerja antara lain, Arab Saudi, Korea, Hongkong, Taiwan dan sebagainya. Hasil
yang diperoleh dari tempat bekerja itulah yang biasanya dijadikan modal untuk
meneruskan hidupnya di desa. Sekembalinya mereka dari luar negeri, ladang
pekerjaan yang biasa digarap antara lain, pertanian atau wiraswasta (berdagang
dsb).
Secara rinci memang tidak ada catatan yang didapat oleh kami untuk
menunjukan tingkat kehidupan sosial ekonomi. Tetapi paling tidak, bisa kami
tambahkan, bahwa mencari pekerjaan di perantauan seakan telah menjadi rukun
untuk memperbaiki taraf perekonomian masyarakat.
D. Kondisi Sosial Budaya
Jabatan
Kepala Desa
2. H. Syahri
Jabatan
Sekretaris Desa
3. Sunhuda
Jabatan
Bekel I
4. HA Muin
Jabatan
Kaur Umum
5. Lukito
Jabatan
Kaur Pemerintahan
6. Daryamin
Jabatan
Kaur Pembagunan
7. Mastur
Jabatan
Kaur Kesra
8. Sukarjo
Jabatan
Kaur Keuangan
9. Mofid
Jabatan
Modin I
10. Suratno
Jabatan
Kebayan I
Jabatan
Kebayan II
12. Salimin
Jabatan
Ulu-ulu
13. Maskurin
Jabatan
Bekel II
Jabatan
Kepetengan
15. Syaerozi
Jabatan
Modin II
BAB II
PELAKSANAAN KKN POSDAYA BERBASIS MASJID
A. Profil Masjid Desa dan Potensi Pemberdayaan Masyarakat
Masjid yang berada di desa Sampang tepatnya ada tiga, yang terletak di dukuh
Sampang, dukuh Ngrapah, dukuh Panaran. Dalam hal ini potensi yang layak untuk
diberdayakan adalah masjid dukuh Sampang mengingat masjid ini dalam tahap
pembangunan secara fisik dan tahap perintisan aktivitas sosial-keagamaan yang
tertinggal daripada masjid di dukuh lain. Sumber daya manusia sebagai pengurus
masjid desa Sampang juga berpotensi untuk diberdayakan sebagai ujung tombak
daripada eksistensi masjid di mana sementara ini SDM masih kurang, baik dalam
tataran remaja maupun tingkat sesepuh atau tokoh agama.
B. Strategi Pembentukan Posdaya Berbasis Masjid
Pertama yang dilakukan dalam tema Posdaya Berbasis Masjid adalah dengan
membentuk dan memberdayakan Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) dengan pengurus
dan anggota berasal dari remaja tingkat pendidikan Menengah Atas, Menengah
Pertama, hingga Sekolah Dasar. Kedua, pemberian Al-Quran seoptimal mungkin
yang dalam hal ini Tim KKN Posko 20 memberikan sebanyak 209 Al-Quran berasal
dari donasi Badan Wakaf Al-Quran, Rubawi Foundation, dan PT Toha Putra.
Dengan adanya bantuan Al-Quran sebanyak 209 di setiap masjid dan mushola di
Desa Sampang diharapkan masjid dan mushola dapat aktif dalam aktivitas mengaji
Al-Quran sehingga membuat masjid dan mushola menjadi pusat daripada aktivitas
keagamaan. Ketiga, mengisi ceramah di masjid dan mushola setempat setiap hari
Minggu dan Kamis dengan tujuan sebagai tauladan bagi masyarakat untuk aktif
mengadakan pengajian di masjid dan mushola. Keempat, memberikan papan waktu
salat sebagai bentuk perhatian Tim KKN Posko 20 agar waktu salat senantiasa
menjadi pedoman bagi waktu salat di masjid. Selain itu, pemberian jam dinding
dirasa perlu untuk masjid mengingat belum ada jam dinding di masjid sehingga
keberadaan peranti fisik berupa jam dinding dan papan waktu salat menjadi
penyemarak bagi eksistensi masjid yang utuh sehingga berimbas pada kemajuan
aktivitas sosial dan keagamaan di masjid. Kelima, memberikan donasi kepada
pembangunan masjid sebanyak Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah) mengingat
masjid dalam tahap pembangunan sehingga sedikit banyaknya Tim KKN Posko 20
berupaya membantu terwujudnya upaya pembangunan masjid Desa Sampang.
C. Program Kegiatan
a. Bidang Keagamaan
-
Tahlil dan yasin rutin setiap kamis secara bergiliran di rumah warga desa Sampang
Mengisi ceramah rutin setiap hari Kamis di Mushola dukuh Delik dan setiap hari
Senin di Masjid Dk Sampang
Mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan rutin yang
diadakan warga desa Sampang
b. Bidang Pendidikan
-
Mengadakan Bimbingan Belajar (BIMBEL) Setiap hari Senin-Rabu kluter sore (pk
16.00 WIB dan pk. 19.30 WIB)
Mengadakan Lomba cerdas cermat, pidato, adzan, kaligrafi, MTQ, fashion show
tingkat Desa Sampang
c. Bidang Wirausaha
-
d. Bidang Lingkungan
-
e. Bidang Kesehatan
-
Pemberian Makanan Tambahan Anak secara rutin setiap hari Selasa di Posyandu
Desa Sampang
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM DAN PROBLEMATIKA YANG DIHADAPI
A. Pelaksanaan Program
Dengan memperhatikan kondisi serta sarana dan prasarana pendukung,
maka dari sekian banyak program kerja yang telah disusun oleh tim sebagian besar
dapat dilaksanakan dengan baik kendati masih jauh dari sempurna. Berikut laporan
lengkap tentang pelaksanaan program kerja tim KKN IAIN Walisongo Semarang
posko 20 di Desa Sampang Kec. Karangtengah Kab. Demak:
1. Program Sektoral Fisik
a. Bersih-bersih Mushala
Pembersihan Mushala biasanya dilakukan oleh seluruh warga desa. Namun
melihat kondisi lapangan yang mana banyak warga desa yang sibuk dengan
pekerjaan mereka, maka kegiatan inipun telah lama vakum. Hal ini terlihat dari fisik
mushala yang berantakan dan penuh debu. Oleh karena itu program bersih-bersih
mushala menjadi sangat krusial untuk dilakukan oleh tim KKN Posko 20 IAIN
3) Senam di Kecamatan
Senam adalah program kerja kecamatan yang bertujuan untuk menyegarkan
jiwa dan tubuh. Kegiatan ini dilaksanakan setiap jumat pagi di kantor kecamatan
Karangtengah dengan diikuti oleh camat, pegawai dan staff kantor kecamatan serta
seluruh tim KKN IAIN Walisongo se-kecamatan Karangtengah. Dalam kegiatan ini,
tim KKN hanya mengikuti dan mensukseskan program di Kecamatan.
4) Rapat KORCAM ( Kordinator kecamatan) di Kecamatan
Rapat KORCAM merupakan rapat yang diadakan oleh kepengurusan Tim
KKN ditingkat kecamatan. Rapat ini biasanya diadakan 2 kali dalam seminggu yang
bertempat di desa sekitar Karangtengah maupun di kecamatan Karangtengah.
Tujuan diadakannya rapat KORCAM ini untuk mengkoordinasi segala kegiatan yang
diadakan oleh tim KKN IAIN Walisongo Semarang di tingkat kecamatan.
5) Makrab
Tim KKN posko 20 mengadakan makrab atau biasa disebut dengan malam
keakraban dalam 2 acara, yaitu makrab bersama anak-anak IRMAS desa Sampang
dan makrab internal tim KKN posko 20. Makrab yang pertama dilaksanakan pada
tanggal 18 Mei 2013 bersama anak-anak IRMAS desa Sampang. Dalam acara ini
diadakan pelatihan Writepreneurship di masjid Baitut Taqwa desa Sampang, setelah
pelatihan selesai dilanjutkan dengan acara shering bersama di posko KKN desa
Sampang. Makrab kedua dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2013 yang bertempat di
posko KKN. Dalam acara ini diadakan bakar-bakar jagung dan ketela oleh seluruh
anggota Tim KKN posko 20. Acara makrab ini dilakukan dengan tujuan untuk
membina keakraban, shering keluh kesah dan kebersamaan diantara anggota tim
KKN dengan Irmas maupun dengan sesama anggota tim KKN posko 20.
b. Bidang Khusus
1) Bidang Keagamaan
a) Dziba, Yasinan, Tahlilan Rutin
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutinan yang dilakukan oleh warga desa
Sampang baik Ibu-ibu maupun Bapak-bapak. yang merupakan kegiatan pengajian
Ibu-ibu desa Sampang yaitu Dzibaan. Pengajian dzibaan ini biasa dilakukan oleh
Ibu-ibu warga Sampang setiap bada dhuhur sekitar pukul 12.30 WIB. Pengajian ini
bertempat di mushala-mushala setiap dusun yang ada di desa Sampang, tin KKN
posko 20 mengikuti pengajian dzibaan ini ada di tiga tempat yakni, di mushala
Darrussalam setiap hari sabtu, di mushala dusun Banget setiap hari senin, dan di
tersebut di laksanakan pada hari kamis tanggal 23 Mei 2013 pukul 15.00 WIB.
kegiatan ini di maksudkan agar masyarakat tahu nilai nutrisi pada makanan yang di
konsumsi. yang mengedepankan nutrisi dan gizi dari pada nilai ekonomisnya.
4) Bidang Lingkungan
a) Mengikuti Pengecoran di Masjid Baitut Taqwa
Kegiatan ini merupakan ujud dari pertipasi tim KKN dalam membantu pembangunan
masjid. Tim KKN bersama dengan warga melakukan pengecoran bersama.
b) Normalisasi sungai dan perduli Lingkungan
Kegiatan ini di laksanakan setelah jalan sehat pada hari sabtu tanggal 25 Mei 2013
pukul 10.30 11.15 WIB yang bertujuan untuk keperdulian terhadap lingkungan dan
kesadaran utuk mencegah terjadinya banjir karena penyumbatan sampah dengan
mengambil dan membersihkan sampah di sungai dan tepian sungai.
5) Bidang Kesehatan
a) Posyandu
Kegiatan posyandu telah rutin di lakukan setiap minggu sekali dengan bergiliran ke
masing-masing dusun. Dalam kegiatan posyandu tim KKN hanya membantu dalam
menimbang dan membantu menyediakan Pemberian makanan tambahan (PMT)
untuk para balita yang datang dalam kegiatan posyandu pada saat itu.
b) Penyuluhan Keamanan Pangan
Dalam pennyuluhan keamanan ini tim KKN menghimbau warga desa sampang
khususnya Ibu- ibu untuk lebih memilah-milah keamanan pangan yang akan
dikonsumsi anan-anak mereka. Karena di desa Sampang masih banyak di temukan
makanan yang mengandung pemanis dan pengawet sintetis yang dijual disekitar
sekolah dan tempat umum. Sebagian warga juga masih menggunakan garam
krasak ketimbang garam halus yang lebih banyak mengandung yodium. Karena
hanya memikirkan rasa tanpa memikirkan manfaatnya.
B. Problematika dan Problem Solving
1. Bidang Sektoral Fisik
Sebagai perguruan tinggi yang berbasis pada agama, program yang
diagendakan oleh tim KKN IAIN Walisongo dalam bidang fisik tentu saja adalah
agenda yang sejalur dengan visi dan misi dalam bidang keagamaan. Pada dasarnya
problem yang dihadapi oleh tim KKN Desa Sampang adalah kendala yang bersifat
teknis seperti masalah dana. Lazimnya, setiap tim KKN memiliki peluang untuk
mencari dana dari masyarakat setempat untuk memenuhi agenda atau program
kerja. Tetapi hal itu tidak dilakukan mengingat kondisi perekonomian masyarakat
yang tidak merata dan untuk menghindari asumsi yang diberikan oleh masyarakat
kepada tim KKN. Hal ini ditambah dengan dukungan yang sangat sedikit dari
instansi atau lembaga pemerintahan. Ini tentu sangat dimaklumi mengingat
pelaksanaan KKN dilaksanakan saat awal tahun anggaran. Dan biasanya pada
bulan-bulan tersebut semua instansi tutup buku dan baru persiapan untuk membuka
anggaran baru.
2. Bidang Sektoral Non Fisik
Dalam Bidang sektoral non fisik, kegiatan hambatan yang ditemukan adalah
aktivitas dari penduduk Desa Sampang yang padat sehingga tidak mampu secara
optimal dalam mengikuti acara atau kegiatan yang di adaka oleh tim KKN. Hanya
acara dalam waktu tertentu saja yang dapat di hadiri oleh sebagian banyak warga
sampan. Khususnya kegiatan yang di lakukan pada waktu sore hari.
Pendek kata, hambatan yang dirasakan untuk merealisasikan kegiatan yang
bersifat sektoral non fisik adalah ketidakmampuan untuk membuat generalisasi
kegiatan bagi semua dusun.
3. Bidang Lintas Sektoral Fisik
Dalam bidang lintas sektoral fisik, sebenarnya persoalan tidak terlalu banyak
dijumpai. Karena sejak awal, kami berusaha untuk tidak memberi janji kepada
masyarakat untuk membangun atau mendirikan sesuatu untuk masyarakat
setempat. Karenanya, dalam praktek, kami lebih banyak untuk berpartisipasi aktif
dengan menjadikan warga sebagai orang yang mengambil inisiatif untuk
mengadakan kegiatan. Dengan demikian, peran tim KKN justru sebenarnya lebih
ringan.
Namun, ada beberapa catatan kecil yang dapat kami berikan terkait dengan
kesulitan atau hambatan yang kami jumpai dalam realisasi program lintas sektoral
fisik. Yang paling kentara adalah persoalan letak geografis desa yang dipisahkan
oleh sawah. Perlu diketahui bahwa Desa Sampang memiliki lima dusun yang
terpisahkan oleh sawah dan antara dusun satu dengan yang lain terpisah jauh
dengan keadaan jalan yang sedikit kurang baik. Kondisi inilah yang membuat
pembangunan di bidang fisik agak kurang merata.
4. Lintas Sektoral Non Fisik
Dalam Bidang lintas sektoral non fisik hambatan relatif cukup bisa diatasi.
Yang paling kentara, mungkin kendala geografis yang menyebabkan mobilisasi tim
KKN agak terhambat
C. Faktor Penghambat dan Pendukung
1. Faktor Penghambat
a. Faktor Penghambat
Banyak hal yang menjadi penghambat pelaksanaan KKN ini. Kami
mengidentifikasi beberapa permasalahan yang kami anggap sebagai factor
penghambat lancarnya realisasi program kerja KKN. Pertama, Faktor Geografis
desa. Seperti yang sudah disinggung di atas, Desa Sampang memiliki empat dusun
yang dipisahkan oleh Sawah, kondisi jalan yang sedikit kurang baik diantara dua
dusun dengan dusun lainnya. Hal ini menyebabkan kendala dalam pemerataan
agenda kerja. Meski tim KKN di Desa Sampang sudah dipisah dan ditempatkan di
masing-masing lokasi yang terpisahkan tersebut, tetapi hal tersebut tetap saja
menyisakan problem. Dalam konteks internal tim, hal tersebut menyebabkan
tersendatnya komunikasi.
Kedua, efek dari point pertama itu juga berpengaruh pada proses pemerataan
agenda kerja. Dusun Ngrapah yang berada di ujung Timur sebelah selatan Desa
Sampang, hanya beberapa kali saja kami dapat mengikuti kegiatan di dusun
tersebut.
Ketiga, kantor pemerintahan desa yang kurang memadai. Perlu diketahui,
kantor pemerintahan Desa Sampang hingga saat ini masih dalam renovasi. Kondisi
tersebut menyebabkan proses komunikasi antara tim KKN dengan perangkat desa
sedikit terhambat. Apalagi kegiatan perangkat di Desa Sampang tidak terkonsentrasi
di kantor. Hanya ada pertemuan rutin setiap hari rabu yang dilaksanakan oleh
perangkat desa.
Keempat, posko yang terpisah ini, meski di satu sisi membuat tim lebih bisa
memahami medan, tetapi hal ini berpengaruh terhadap kinerja dan proses
komunikasi.
Kelima, minimnya alat transportasi yang dimiliki oleh tim KKN. Meski faktor
ini tidak terlalu signifikan, tetapi kadang-kadang hal tersebut menyebabkan mobilitas
tim menjadi berkurang. Dan banyak sekali agenda atau kegiatan yang terlantar
hanya karena persoalan minimnya kendaraan.
2. Faktor Pendukung
Meskipun ada beberapa kendala dan hambatan, bukan berarti tidak ada faktor
pendukung. Justru banyak terdapat faktor pendukung sehingga program kami
sebagian besar dapat terealisasi. Beberapa faktor pendukung yang kami catat
diantaranya :
a. Meratanya kemampuan dalam tim. Dalam kondisi demikian, tim merasa siap untuk
menghadapai tuntutan masyarakat meski pada prakteknya tuntutan tersebut jarang
ditemui. Tetapi paling tidak beragamnya kemampuan yang dimiliki oleh anggota tim
bisa menjadi faktor pendukung jika suatu saat masyarakat meminta anggota tim
KKN untuk melaksanakan atau mengerjakan sesuatu.
b. Fasilitas administratif yang relatif memadai. Perangkat tulis menulis seperti halnya
laptop, printer dan lainnya tentu sangat membantu dalam kelancaran proses
administrasi. Ini ditunjang dengan adanya alat transportasi yang memadai.
c. Perangkat pemerintah yang kooperatif dari mulai pak kades, sekdes hingga pak
kadus ataupun kamituo. Tentu saja karakter ini yang sangat membantu kelancaran
baik dalam kegiatan yang bersifat instruktif maupun yang bersifat koordinatif. Apalagi
mereka tak segan-segan untuk mengorbankan fasilitas yang merka miliki untuk
kelancaran kinerja tim KKN.
d. Elemen masyarakat yang kooperatif. Termasuk diantaranya tokoh masyarakat,
pemuda dan anak-anak. Hal tersebut dibuktikan dengan partisipasi aktif mereka saat
tim KKN mengadakan kegiatan. Ini menunjukkan bahwa mereka cukup apresiasif
dengan kehadiran tim KKN.
e. Apresiasi masyarakat yang tinggi terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan. Ragam
kegiatan yang melibatkan banyak pihak terutama bersifat keagamaan nyaris tak
pernah sepi dari peminat. Tahlilan, yasinan hingga pengajian akbar selalu diikuti oleh
warga Desa Sampang begitu pula kegiatan TPQ.
f.
Kesadaran masyarakat yang telah memahami bahwa kehadiran tim KKN bukanlah
semata-mata untuk membangun fasilitas tertentu. Ini yang membuat tim tidak pernah
merasa terbebani untuk menyediakan atau membangun sesuatu. Keterlibatan tim
KKN dalam setiap kegiatan keagamaan sudah dirasakan cukup oleh masyarakat
sebagai bagian dari adanya KKN.
BAB IV
KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Kami sadari bahwa serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Tim
KKN IAIN Walisongo Posko 20 Desa Sampang Kecamatan Karang Tengah
Kabupaten Demak belum dapat memberikan kontribusi secara optimal kepada
masyarakat. Itu semua dikarenakan adanya keterbatasan internal maupun eksternal
yang belum dapat kita atasi.
Meskipun demikian, bukan berarti bahwa tim KKN kali ini telah gagal
melaksanakan tugasnya. Tapi setidaknya kami telah mencoba memberikan yang
terbaik, dan mengambil pelajaran dari masyarakat yang sudah terlebih dahulu
merasakan dan mencicipi pahit dan manisnya kehidupan nyata.
Dari uraian yang telah dipaparkan diatas mengenai kegiatan KKN, maka ada
beberapa hal yang dapat dijadikan kesimpulan dari laporan ini, antara lain :
-
KKN merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang masih
dibutuhkan masyarakat. Hal ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang
melaksanakannya sebagai modal awal untuk terjun di masyarakat dan manfaatnya
pun bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.
Penempatan lokasi KKN di desa akan sangat dihargai, lebih-lebih dari institusi yang
berdasarkan keislaman mengingat pendekatan keagamaan akan mudah dalam
menyesuaikan diri sesuai dengan kondisi masyarakat setempat.
Kekompakan dan kebersamaan antara sesama anggota Tim KKN itu sendiri
sebelum melaksanakan program yang dicanangkan merupakan kunci kesuksesan
dan kelancaran program KKN.. Kekompakan ini tidak akan terwujud bila masih ada
sikap egois, mau menang sendiri, dan merasa paling benar. Harus ada sikap
mengalah dan cerdik dalam mengelola perasaan.
Komunikasi yang baik antara Tim KKN dengan pemerintah desa, remaja & pemuda
desa dan segenap warga Desa Sampang juga menjadi faktor terpenting dalam
Program kerja yang efektif untuk dilakukan Tim KKN adalah program yang langsung
bersentuhan dengan masyarakat dan sesuai dengan kondisi yang ada, sehingga
pada akhirnya nanti masyarakat akan dapat merasakan hasil dari program tersebut.
B. Saran
Kami sadar, bahwa pada KKN kali ini masih banyak terdapat kekurangan
yang diperlukan adanya langkan untuk penyempurnaan. Maka dari itu demi
kebaikan bersama, perlu kiranya kami menyampaikan saran-saran konstruktif.
1. Sebaiknya KKN dilaksanakan dengan persiapan yang cukup matang dan jeda waktu
yang cukup antara pembekalan dan pemberangkatan. Hal ini akan memberikan
kesempatan kepada para peserta KKN untuk lebih mempersiapkan diri dengan
segala hal yang diperlukan.
2. Sebelum pelaksanaan KKN, hendaknya mahasiswa mempersiapkan diri semaksimal
mungkin baik pengetahuan dan keterampilan serta mental. Yang paling penting
adalah pengetahuan agama praktis, terutama bagaimana menempatkan diri sesuai
dengan kondisi di mana ia tinggal.
3. Sebaiknya PPM mengadakan training bagaimana menjalin komunikasi efektif
dengan berbagai pihak asing. Bagaimana mengelola jaringan dengan masyarakat,
pengusaha, birokrat, politis, dan seterusnya. Yang paling penting adalah
pembekalan mengenai penggalangan dana.
4. Selayaknya Tim KKN tidak bersifat elitis. Pelibatan elemen desa baik tokoh
masyarakat, tokoh agama, perangkat desa, serta tokoh pemuda hendaknya harus
diperhatikan sehingga akan tercipta suasana yang harmonis. Berbaur dengan
masyarakat dalam setiap kegiatan dan acara serta memposisikan diri sebagai
manusia yang sedang belajar dan menempatkan masyarakat sebagai guru justru
akan menjadikan KKN lebih diterima dan disayangi oleh masyarakat.
5. Mencoba memenuhi keinginan masyarakat serta mau menerima kritik dan saran dari
masyarakat. Ini akan memudahkan tim KKN untuk berbaur dan memahami karakter
masyarakat..
6. Senantiasa mentaati norma-norma yang ada di masyarakat baik yang tertulis
maupun tidak tertulis.
C. Penutup
Demikian laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan ke-60 tahun
2013 yang telah dilaksanakan di Desa Sampang Kecamatan Karangtengah
Kabupaten Demak yang dimulai tanggal 16 April s/d 30 Mei 2013. Tentunya kami
dalam membuat laporan ini, masih ada kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, kami
mohon maaf. Kami berharap saran dan kritik konstruktif demi kesempurnaan laporan
ini.