Anggun Sasnita Larasathi
Anggun Sasnita Larasathi
(MDA) DAN EKSPRESI TUMOR NECROSIS FACTOR ALPHA (TNF-) ORGAN HATI
HEWAN MODEL TIKUS (Rattus norvegicus) HIPERKOLESTEROLEMIA
Therapeutic Effect of Goat Milk Yogurt on Malondialdehyde (MDA) Levels and Tumor
Necrosis Factor Alpha (TNF-) Expression in Liver of Hypercholesterolemic Animal
Model Rattus norvegicus
ABSTRAK
Pola makan dengan diet tinggi lemak dapat menyebabkan hiperkolesterolemia, yaitu
suatu keadaan dimana kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Angka kejadian
hiperkolesterolemia cukup tinggi dan dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Yoghurt
susu kambing mengandung bakteri asam laktat, biopeptida, antioksidan, dan vitamin yang
dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh terapi yoghurt susu kambing terhadap kadar Malondialdehida (MDA)
dan ekspresi Tumor Necrosis Factor- (TNF-) pada organ hepar tikus (Rattus norvegicus)
hiperkolesterolemia. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus umur 10-12 minggu yang
dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol, hiperkolesterolemia, hiperkolesterolemia
dan terapi dosis 300, 600, dan 900 mg/kg BB. Pembuatan hewan model hiperkolesterolemia
dengan pemberian kuning telur puyuh rebus, minyak babi, dan asam kholat selama 14 hari
dan terapi yoghurt susu kambing diberikan selama 28 hari. Kadar MDA diamati dengan
metode Thiobarbituric Acid Reactivity Test (TBA-RT) dan ekspresi TNF- dengan metode
imunohistokimia dengan menggunakan software Axio Vision. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan SPSS versi 16.0 dengan analisis ragam One Way Analisis Of Variance
(ANOVA) dan dilakukan analisis lebih lanjut dengan uji Tukey (p<0,01). Hasil One Way
ANOVA kadar MDA dan ekspresi TNF- pada tikus perlakuan menunjukkan adanya
perbedaan yang sangat nyata (p<0,01). Terapi yoghurt susu kambing dosis 300 mg/kg BB
dan 600 mg/kg BB mempunyai potensi menurunkan kadar MDA dan ekspresi TNF- organ
hati hewan model tikus hiperkolesterolemia. Terapi yoghurt susu kambing dosis 900 mg/kg
BB merupakan dosis yang paling potensial dalam menurunkan kadar MDA (58,81%) dan
menurunkan ekspresi TNF- (83,88%) organ hati hewan model tikus hiperkolesterolemia.
Kesimpulan dari penelitian ini, yoghurt susu kambing dapat dijadikan salah satu alternatif
pengobatan hiperkolesterolemia.
Kata kunci : Hiperkolesterolemia, Yoghurt susu kambing, MDA, TNF-, Hati
ABSTRACT
The habitual of consuming fatty foods triggers hypercholesterolemia which is
characterized by increasing of cholesterol level in the blood higher than the limit. The
prevalence of hypercholesterolemia is enormous and possible cause of death. The aim of this
research was to study therapeutic effect of goat milk yogurt on the Malondialdehyde (MDA)
levels and TNF- expression in hypercholesterolemic rats liver. This research used male
rats, age of 10-12 weeks which was divided into five groups; control, hypercholestrolemia,
hypercholesterolemia with goat milk yogurt therapy dose of 300, 600, and 900 mg/kg BW.
The hypercholesterolemic rats was prepared by administered the egg yolk of boiled quail,
lard, and cholic acid for 14 days. The goat milk yogurt therapy was conducted for 28 days by
force feeding method. MDA level was measured using the Thiobarbituric Acid Reactivity
Test (TBA-RT) methode and TNF- expression was observed using immunohistochemistry.
Data was analysed by SPSS 16.0 version using one way Analysis of Variance (ANOVA),
continued by Tukey test (p<0.01). The result of One Way ANOVA showed that the average
of MDA level and TNF- expression from each group was high significantly different
(p<0.01). The goat milk yogurt therapy dose of 300 mg/kg BW and 600 mg/kg BW had a
potensial to decrease MDA level and TNF- expression in liver of hypercholesterolemic
animal model. The goat milk yogurt therapy dose of 900 mg/kg BW is the most effective
dose in decreasing MDA level (58.81%) and TNF- expression (83.88%) in liver of
hypercholesterolemic animal model. It could be concluded, the goat milk yogurt therapy
could be used as alternative therapy for hypercholesterolemia.
Keywords: Hypercholesterolemia, Goat Milk Yogurt, MDA, TNF-, Liver
PENDAHULUAN
Penyakit kardiovaskular terutama
penyakit jantung koroner menempati
urutan pertama penyebab kematian di
dunia. Menurut WHO (2011), kasus
penyakit kardiovaskular adalah sebesar 17
juta dengan 7,3 juta merupakan kasus
penyakit jantung koroner yang disebabkan
oleh hiperkolesterolemia.
Hiperkolesterolemia adalah suatu
keadaan yang ditandai dengan peningkatan
kadar kolesterol total dalam darah yaitu
200 mg/dl pada manusia (Anwar, 2004).
Hiperkolesterolemia
mengakibatkan
adanya akumulasi trigliserida, kolesterol,
dan asam lemak di dalam sel hati. Sel-sel
hati
yang
penuh
dengan
lemak
mengakibatkan gangguan fungsi hati
khususnya dalam hal menyaring dan
membersihkan aliran darah sehingga aliran
darah menjadi penuh dengan lemak.
Tubuh akan berusaha untuk
menyeimbangkan kadar kolesterol dalam
darah dengan cara sintesis asam empedu
ketika
tubuh
dalam
kondisi
hiperkolesterolemia. Asam empedu yang
disintesis oleh hati berbanding lurus
dengan jumlah radikal bebas yang
dihasilkan sebagai hasil sampingan
(Wresdiyati dkk, 2006). Radikal bebas
yang terbentuk akan menimbulkan
peroksidasi lipid pada jaringan hati dengan
salah
satu
indikator
berupa
malondialdehida (MDA) (Luczaj dan
Elzbieta, 2003).
Penelitian-penelitian sebelumnya
melaporkan
bahwa
peningkatan
konsentrasi lipid peroksidasi terdapat pada
hewan coba model hiperkolesterolemia.
Peroksidasi lipid dalam jumlah yang
berlebihan dapat menyebabkan kerusakan
membran sel (Tombilangi, 2004).
Radikal
bebas
menyebabkan
peradangan pada jaringan hidup yang
memiliki vaskularisasi. Perlekatan Low
Density Lipoprotein (LDL) teroksidasi
pada makrofag akan menyebabkan
2
menggunakan
spektrofotometer pada
panjang gelombang maksimun dan hasil
absorbansi MDA larutan baku dan dibuat
kurva.
Pengukuran Kadar MDA
Tikus dipreparasi terlebih dahulu
dengan cara cervical dislocation. Tikus
diposisikan
pada
papan
bedah
menggunakan pins. Tikus dibedah mulai
dari bagian perut lalu organ hati diambil
dan dipisahkan. Organ hati dibersihkan
dari lemak-lemak yang masih menempel
dan dicuci dengan NaCl-fisiologis 0,9%,
kemudian dimasukkan dalam larutan
Phospate Buffer Saline-azida (PBS-azida).
Organ hati ditimbang seberat 1 gram lalu
digerus hingga halus dengan mortar dingin
kemudian ditambahkan 1 ml NaCl-Fis
0,9%
dan
dilakukan
homogenasi.
Homogenat diambil dan dipindahkan ke
tabung microtube. Sentrifugasi dilakukan
dengan kecepatan 8000 rpm selama 20
menit
dan
diambil
supernatannya.
Supernatan sebanyak 100 L dimasukkan
ke dalam microtube baru lalu ditambah
550 l akuades dan dihomogenkan.
Setelah itu, 100 l TCA 100% dimasukkan
dan dihomogenkan. Larutan ditambahkan
100 L HCL 1 N dan Na-Thio 1 %
sebanyak 100 L dan dihomogenkan
kembali. Sentrifugasi dilakukan dengan
kecepatan 500 rpm selama 10 menit dan
supernatannya diambil. Setelah itu,
dipanaskan selama 30 menit dalam suhu
1000C. Supernatan diambil kemudian
dibaca menggunakan spektrofotometer
pada panjang gelombang maksimum.
Analisa Data
Data yang diperoleh dari hasil
pengukuran kadar MDA dan ekspresi
TNF- organ hati dianalisis dengan suatu
program SPSS versi 16.0 dengan
melakukan uji analisis varian (ANOVA)
dan dilakuan analisis lebih lanjut dengan
uji
Tukey (p<0,01), apabila terdapat
perbedaan yang sangat nyata.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh
Terapi
Yoghurt
Susu
Kambing
Terhadap
Kadar
Malondialdehida (MDA) Organ Hati
Hewan Model Tikus (Rattus norvegicus)
Hiperkolesterolemia
Rata-rata hasil kadar MDA hati
pada kelompok perlakuan (Tabel 2)
menunjukkan adanya perbedaan sangat
nyata antar perlakuan (p<0,01).
Pengaruh
Terapi
Yoghurt
Susu
Kambing Terhadap Ekspresi Tumor
Necrosis Factor- (TNF-) Organ Hati
Hewan Model Tikus (Rattus norvegicus)
Hiperkolesterolemia
Rata-rata ekspresi TNF- hati pada
kelompok
perlakuan
(Tabel
3)
menunjukkan adanya perbedaan sangat
nyata antar perlakuan (p<0,01).
Tabel 3. Rata-rata ekspresi TNF- organ
hati pada kelompok perlakuan
Rata-rata
Penurunan
ekspresi
Kelompok
(%)
TNF-
A
1,40 0,70a
100
c
B
15,14 3,49
0
C
8,20 1,58b
45,83
D
4,26 1,90ab
71,86
E
2,44 0,99a
83,88
Keterangan : Perbedaan notasi a, b dan c
menunjukkan
perbedaan
yang sangat signifikan
(p<0,01) antara kelompok
perlakuan.
Hasil ANOVA ekspresi TNF-
pada tikus perlakuan menunjukkan adanya
perbedaan yang sangat nyata (p<0,01).
Data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa
ekspresi TNF- organ hati pada kelompok
sehat (A) adalah 1,40 0,70 dan kelompok
hiperkolesterolemia (B) memiliki ekspresi
TNF- organ hati paling tinggi yaitu 15,14
3,49. Pemberian terapi yoghurt susu
kambing dengan dosis 300 mg/kg BB, 600
mg/kg BB, dan 900 mg/kg BB dapat
menurunkan ekspresi TNF- tikus
hiperkolesterolemia berturut-turut 45,83%;
71,86%; dan 83,88%. Ekspresi TNF-
pada tikus kelompok A mempunyai
ekspresi terendah karena kadar kolesterol
di dalam darah masih dalam batas normal
sehingga radikal bebas yang dihasilkan
masih bisa ditangkap oleh antioksidan di
dalam tubuh. Peningkatan ekspresi TNF-
pada
kondisi
hiperkolesterolemia
dikarenakan
pemberian
diet
hiperkolesterol dapat meningkatkan kadar
kolesterol. Peningkatan kadar kolesterol
berbanding lurus dengan jumlah radikal
bebas yang dihasilkan dari sintesa asam
7
VC
VC
VC
VC
VC
Gambar 1. Ekspresi Tumor Necrosis Faktor Alpha (TNF-) pada organ hati (400x)
Ekspresi TNF- pada tikus
kelompok A mempunyai intensitas yang
rendah (1,40 0,70), sedangkan pada
kelompok B terlihat intensitas yang paling
tinggi (15,14 3,49). Ekspresi TNF-
banyak terdapat di sekitar vena centralis
karena
vena
centralis
merupakan