Anda di halaman 1dari 17

Efek Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.

) Peroral Terhadap
Kadar HDL dan LDL Serum pada Tikus Putih (Rattus Novergicus) Strain
Wistar Model Aterogenik
Rachmad Sarwo Bekti, Cholid Tri Tjahjono, Linda Oktaviana Suci Cyntia
ABSTRAK
Cyntia, Linda Oktaviana Suci. 2011. Efek Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia
mangostana L.) Peroral Terhadap Kadar HDL dan LDL Serum pada Tikus
Putih (Rattus Novergicus) Strain Wistar Model Aterogenik. Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.
Pembimbing: (1) dr. Rachmad Sarwo Bekti, M.MedEd, (2) dr. Cholid Tri
Tjahjono, M.Kes, Sp.JP.
Hiperkolesterolemia timbul karena peningkatan kadar kolesterol LDL yang
dapat menyebabkan aterosklerosis. Aterosklerosis juga merupakan akar
penyebab terjadinya stroke, salah satu penyakit yang menyebabkan kematian
dan kecacatan di dunia. Faktor risiko aterosklerosis yang dapat diubah antara
lain tingginya kadar LDL dan rendahnya kadar HDL. Berbagai cara dilakukan
untuk menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kadar HDL antara lain dengan
obat, baik obat sintetik maupun dengan pengobatan tradisional. Penggunaan
obat antihiperlipidemia modern memang terbukti efektif dalam menurunkan kadar
lipid dalam darah namun banyak menimbulkan efek samping. Kulit manggis
(Garcinia mangostana L.) berdasarkan kajian teoritis mengandung senyawa
xanthone yang dapat meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase dan
antioksidan sehingga dapat memperbaiki profil lemak pada hiperkolesterolemia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh pemberian ekstrak
etanol kulit manggis terhadap kadar HDL dan LDL serum pada tikus wistar. Dua
puluh lima tikus wistar jantan dibagi secara random dalam 5 kelompok, terdiri dari
kelompok tikus dengan diet normal dan tanpa perlakuan (K-), tikus dengan diet
aterogenik tanpa perlakuan (K+), tikus dengan diet aterogenik dan pemberian
ekstrak kulit manggis dengan tiga dosis berbeda (P1 = 200 ; P2 = 400 ; P3 = 800
mg/kgBB). Pemberian diet aterogenik selama 35 hari dilanjutkan dengan
pemberian diet aterogenik ditambah dengan ekstrak pada 35 hari berikutnya.
Penghitungan kadar HDL dan LDL dengan metode enzimatis menggunakan
spektrofotometer. Data dari penghitungan kadar HDL dan LDL pada kelima
kelompok dianalisa dengan analysis of varian (ANOVA). Berdasarkan uji oneway
ANOVA, didapatkan nilai p = 0,000 untuk HDL dan LDL sehingga menunjukkan
adanya pengaruh pada perlakuan. Untuk mengetahui perbedaan kadar dari
kelima kelompok, digunakan Post Hoc Multiple Comparison Test. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah ekstrak etanol kulit manggis (Garcinia mangostana L.)
dapat meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar LDL serum tikus wistar
(Rattus norvegicus) yang diberikan diet aterogenik.
Kata Kunci : kulit manggis; HDL; LDL; aterosklerosis

Effect of Peroral Mangosteen (Garcinia mangostana L.) Pericarp Extract on


the Serum HDL and LDL Level of Aterogenic Wistar Strain Rats
(Rattus Norvegicus)
Rachmad Sarwo Bekti, Cholid Tri Tjahjono, Linda Oktaviana Suci Cyntia

ABSTRACT
Cyntia, Linda Oktaviana Suci. 2011. Effect of Peroral Mangosteen (Garcinia
mangostana L.) Pericarp Extract on the Serum HDL and LDL Level of
Aterogenic Wistar Strain Rats (Rattus Norvegicus). Final Assignment,
Medical Faculty of Brawijaya University. Supervisors: (1) dr. Rachmad
Sarwo Bekti, M.MedEd, (2) dr. Cholid Tri Tjahjono, M.Kes, Sp.JP.

Hipercholesterolemia is caused by the increased of LDL cholesterol level


which cause atherosclerosis. Atherosclerosis is the main cause of vulnerable
cardiovascular diseases such as stroke. Modifiable risk factors of atherosclerosis
are high level of LDL and low level of HDL. There are many modern drugs that
can be used to treat this problem but they have many side effects. From the
previous study, mangosteen (Garcinia mangostana L.) pericarp contains
xanthone that can increase lipoprotein lipase enzyme activity and act as
antioxidant. So it may improve lipid profile in hipercholesterolemia patient. The
purpose of this study was to determine the effect of ethanol extract of
mangosteen pericarp to the HDL and LDL level in wistar mice serum. Twenty five
male wistar mice were divided randomly into five groups, comprised of groups
that were wistar mice with normal diet (K-), wistar mice with atherogenic diet but
without mangosteen pericarp extract (K+), and wistar mice with atherogenic diet
and three different dose of mangosteen pericarp extract (P1 = 200 ; P2 = 400 ;
P3 = 800 mg/kgBW). Atherogenic diet was given for thirty days and then
continued by atherogenic diet plus mangosteen pericarp extract for thirty days
later. HDL and LDL level were measured by enzymatic method with
spectrofotometer. The result showed significant differences between control and
intervention groups. Oneway Anova analysis showed significant differences of
HDL and LDL level. Statistical analysis result of Multiple Comparation Post Hoc
HSD Test, showed significant increasing of HDL and significant decreasing of
LDL in P3 rather than in P1 and P2. It is concluded that ethanol extract of
mangosteen (Garcinia mangostana L.) pericarp can increase HDL level and
decrease LDL level in atherogenic wistar mice serum.
Key words: mangosteen pericarp; HDL; LDL; atherosclerosis

PENDAHULUAN

aterosklerosis merupakan penyakit

Hiperkolesterolemia

timbul

utama

yang

mematikan

setelah

karena peningkatan kadar kolesterol

jantung dan kanker. Bahkan saat ini

LDL.

Indonesia

Hiperkolesterolemia

menyebabkan
penyakit

dapat

aterosklerosis,

kardiovaskuler,

dan

dengan

merupakan
jumlah

negara

penderita

stroke

terbesar di Asia.5

stenosis aorta pada masa anak-anak

Faktor risiko aterosklerosis

dan dewasa muda.1 Kelainan yang

yang tidak dapat diubah antara lain

paling

usia dan riwayat keluarga yang

sering

diakibatkan

hiperkolesterolemia

oleh
adalah

terdapat

penyakit-penyakit

aterosklerosis. Aterosklerosis adalah

aterosklerosis,

deposit

mengandung

dapat diubah antara lain tingginya

kolesterol, lemak, dan lipofag yang

kadar LDL, rendahnya kadar HDL,

terbentuk di dalam tunika intima dan

hipertensi, rokok, diabetes melitus,

tunika

obesitas, dan ketidakaktifan fisik.6

plak

media

yang

arteri

besar

dan

sedang.2,3

Rasio

Aterosklerosis yang
pada

arteri

koroner

terjadi

sedangkan

kolesterol

berbanding

HDL

terbalik

yang

LDL

dengan

jantung

terjadinya aterosklerosis dan ini lebih

menyebabkan

penyakit-penyakit

berarti daripada hubungan dengan

seperti penyakit

jantung

total kolesterol serum LDL yang

koroner

(PJK) dan henti jantung, sehingga

berlebihan

menjadi masalah kesehatan yang

terjadinya aterosklerosis di dinding

serius bagi orang-orang di seluruh

pembuluh

dunia.4

merupakan

cara dilakukan untuk menurunkan

salah satu penyakit komplikasi dari

kadar LDL dan meningkatkan kadar

Stroke

yang

sehingga

memicu

darah.7,8,9,10,11 Berbagai

HDL antara lain dengan obat, baik

keanekaragaman

obat

dengan

Pemakaian bahan yang bersumber

pengobatan tradisional. Obat-obat

dari alam ini memiliki risiko efek

modern

yang

samping yang lebih ringan serta

sebagai

antihiperlipidemia

sintetik

maupun

dapat

digunakan

tumbuhan.

antara

tingkat keamanan yang lebih tinggi

lain adalah obat golongan fibrat,

dibandingkan dengan obat sintetis

resin,

yang berasal dari bahan kimia/isolat

penghambat

3-hidroksi-3-

metilglutaril koenzim A (HMG KoA)

murni.

reduktase

tersebut mempunyai potensi untuk

dan

asam

nikotinat.

Beberapa

dari

tumbuhan

Penggunaan obat antihiperlipidemia

dikembangkan

dapat menurunkan kadar lipid dalam

fitofarmaka dan sebagai sumber

darah namun penggunaannya dalam

obat yang baru yang tidak hanya

jangka panjang dapat menyebabkan

memiliki manfaat terapeutik, tetapi

miopati dan hepatotoksisitas.12

juga memberikan manfaat untuk

Masyarakat
cenderung
pengobatan

sekarang
memanfaatkan

tradisional

atas

kesadaran untuk kembali ke alam

menjadi

memberikan
mengandung
vitamin

sediaan

nutrisi
zat-zat

yang

karena
lain

dibutuhkan

seperti
oleh

tubuh.14
Manggis

sebagai bagian dari penerapan pola

(Garcinia

hidup alami. Kekayaan tumbuhan

mangostana

obat

mendukung

tumbuhan yang sering dimanfaatkan

pengobatan

buahnya,

yang

tersedia

pemanfaatan

baik

L.)

merupakan

dimakan

mentah

tradisional.13 Pencarian sumber obat

maupun diolah menjadi olahan sirup.

dari alam amat memungkinkan di

Tidak

Indonesia

mengetahui bahwa manggis memiliki

yang

kaya

akan

banyak

orang

yang

potensi tidak hanya pada buahnya

bekerja

saja, tetapi juga pada kulitnya. Dari

aktivitas enzim lipoprotein lipase

beberapa

yang

penelitian

disebutkan

dengan

akan

bahwa pericarp/kulit buah manggis

katabolisme

merupakan

mengakibatkan

bagian

yang

meningkatkan

meningkatkan

VLDL

yang

akan

konsentrasi

mengandung konsentrat xanthone

kolesterol total, trigliserida, dan LDL

paling tinggi dibandingkan dengan

akan menurun dan kadar HDL akan

bagian lainnya. Bahkan, tercatat ada

meningkat.17 Selain itu, kandungan

200 jenis xanthone di alam, tetapi

antioksidannya

sekitar

terjadinya

40

jenis

di

antaranya

juga

oksidasi

mencegah
LDL

dan

menumpuk di kulit buah manggis.15

mencegah terjadinya foam cell.18,19,20

Xanthone memiliki gugus hidroksida

Berdasarkan penjelasan di

(OH) yang efektif mengikat radikal

atas, Manggis (Garcinia mangostana

bebas di dalam tubuh. Kandungan

L.)

antioksidan kulit manggis sangat

antihiperlipidemia,

tinggi,

ORAC

banyak yang meneliti tentang hal ini.

Absorbance

Oleh karena itu dipandang perlu

nilainya

dalam

(Oxygen

Radical

Capacity)

mencapai

juga

memiliki
namun

efek
belum

untuk meneliti lebih lanjut mengenai

dengan

peran xanthone dalam kulit buah

seperti

manggis (Garcinia mangostana L.)

anggur yang hanya 1.100, jeruk

terhadap hiperlipidemia, khususnya

2.400, dan apel 1.400.16

perannya dalam menaikkan kadar

20.000,
sumber

17.000

diduga

dibandingkan
antioksidan

Pada

lain

penelitian

terdahulu

HDL dan menurunkan kadar LDL

dikemukakan adanya sifat dari kulit

pada tikus putih galur wistar model

manggis

aterogenik.

sebagai

antilipid

yang

METODE PENELITIAN
Penelitian

ini

penelitian

minggu tikus mulai diberi perlakuan


merupakan

eksperimental.

Rancangan

eksperimental

digunakan

adalah

yang

rancangan

sesuai

kelompoknya,

yaitu

pemberian diet aterogenik untuk


kelompok
biasa

perlakuan

untuk

dan

kelompok

pakan
control

eksperimen sederhana (post test

selama 35 hari. Terapi ekstrak kulit

control group design) dimana subyek

buah manggis (Garcinia mangostana

dibagi menjadi 5 kelompok (I sampai

L.) diberikan setelah 35 hari pertama

dengan V) secara random. Tiap

dan

kelompok

dengan dosis yang berbeda-beda

terdiri

dari

tikus.

selama

35

hari

Kelompok I (K-) adalah tikus yang

untuk

tidak diberi diet aterogenik dan tidak

perlakuan dengan tetap diberi diet

diberi ekstrak etanol kulit manggis ,

aterogenik. Setiap 4 hari sekali tikus

kelompok II (K+) adalah tikus yang

ditimbang agar peneliti mengetahui

diberi diet aterogenik tanpa diberi

perkembangan berat badan tikus.

ekstrak

Setelah itu tikus dibius, dibedah, dan

etanol

sedangkan

kulit

kelompok

manggis,
III

sampai

masing-masing

berikutnya

diambil

darah

kelompok

dari

jantung.

dengan V (P1, P2, dan P3) diberi

Kemudian darah tikus yang telah

diet aterogenik dan diberi ekstrak

diambil disentrifuse untuk diambil

kulit manggis dalam berbagai dosis

serumnya dan dihitung kadar HDL

(200, 400, dan 800 mg/kgBB/hari).

dan

Tikus

enzimatik kolorimetri metode CHOD-

yang

telah

dipisahkan

di

adaptasikan selama 1 minggu agar

LDL

menggunakan

teknik

PAP.

terbiasa dengan kondisi lab dan

Ekstrak etanol kulit manggis

tahan terhadap stress. Setelah 1

diperoleh melalui teknik maserasi

dari 100 gram bubuk kulit manggis,

kelamin tikus yang digunakan adalah

direndam

lalu

tikus jantan yang sehat karena pada

ekstrak

tikus betina terdapat estrogen yang

etanol kulit manggis 200, 400, 800

mempengaruhi metabolisme lemak

mg/kgBB/hari

dan

dalam

dievaporasi.

etanol,

Pemberian

dengan

cara

dimasukkan per oral dengan sonde.

kolesterol.

Tikus

yang

digunakan berumur 6-8 minggu.22

Hasil pengukuran kadar HDL

Dalam penelitian ini hewan

dan LDL serum dianalisis secara

coba dibagi menjadi 5 kelompok

statistik

dengan

yang masing-masing terdiri atas 5

menggunakan program SPSS 16

tikus, yaitu kelompok kontrol negatif,

untuk Windows7

tingkat

kelompok kontrol positif yang diberi

signifikansi 0,05 (p= 0,05) dan taraf

diet aterogenik, kelompok perlakuan

kepercayaan 95% (= 0,05).

yang diberi diet aterogenik dan

HASIL PENELITIAN

ekstrak etanol kulit manggis dosis

uji

ANOVA

dengan

Penelitian

ini

200, 400, dan 800 mg/kgBB selama

menggunakan tikus putih (Rattus

35 hari. Untuk penyajian data hasil

norvegicus)

metabolisme

pengukuran kadar HDL dan LDL

kolesterol pada tikus putih (Rattus

serum tikus wistar, ditulis dengan

norvegicus)

mirip

dengan

cara mean standar deviasi. Hasil

metabolisme

kolesterol

pada

pengukuran kadar HDL dan LDL

karena

manusia. LDL dan HDL pada tikus


putih

(Rattus

norvegicus)

dan

manusia memiliki fungsi yang sama


yaitu untuk memproduksi steroid dan
apolipoprotein yang sama.21 Jenis

serum adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Pengukuran Kadar HDL dan LDL Serum Tikus Wistar
Mean(Standar Mean(Standar
Kelompok
Deviasi)
Deviasi)
HDL (mg/dl)
LDL (mg/dl)
K(-) Kontrol negatif
35,4(2,5)
52,2(10,9)
Diet normal 70 hari
K(+) Kontrol positif
21,6(2,3)
144,8(35,5)
Diet aterogenik 70 hari
P1 Perlakuan 1
Diet aterogenik 70 hari + ekstrak kulit
26(0,7)
116,4(25)
manggis 200 mg/kgBB selama 35
hari terakhir
P2 Perlakuan 2
Diet aterogenik 70 hari + ekstrak kulit
28(3)
97,2(22,9)
manggis 400 mg/kgBB selama 35
hari terakhir
P3 Perlakuan 3
Diet aterogenik 70 hari + ekstrak kulit
32,2(3,8)
48,6(8,7)
manggis 800 mg/kgBB selama 35
hari terakhir

Berdasarkan

tabel

35,5.

Berturut-turut

kadar

HDL

didapatkan bahwa kadar HDL serum

serum kelompok P1, P2, dan P3

yang paling rendah terdapat pada

akan semakin tinggi, yaitu sebesar

kelompok

yaitu

26 0,7 mg/dl pada P1, 28 3 mg/dl

sebesar 21,6 2,3 mg/dl dan kadar

pada P2, dan 32,2 3,8 mg/dl pada

LDL serum yang paling rendah

P3. Sedangkan berturut-turut kadar

terdapat pada kelompok perlakuan 3

LDL serum kelompok P1, P2, dan

yaitu sebesar 48,6 8,7 mg/dl.

P3 akan semakin rendah, yaitu

Sedangkan

serum

sebesar 116,4 25mg/dl pada P1,

tertinggi terdapat pada kelompok

97,2 22,9mg/dl pada P2, dan 48,6

kontrol negatif, yaitu sebesar 35,4

2,5 mg/dl dan kadar LDL serum

demikian

tertinggi terdapat pada kelompok

meningkatnya dosis ekstrak etanol

kontrol positif yaitu sebesar 144,8

kulit manggis kelompok perlakuan

kontrol

kadar

positif

HDL

8,7mg/dl

pada

terlihat

P3.
bahwa

Dengan
dengan

akan memiliki kadar HDL serum

juga

dapat

yang semakin tinggi dan kadar LDL

kolesterol total dan TG pada tikus

serum yang semakin rendah.

coba

PEMBAHASAN

mengandung lemak jenuh.27

karena

meningkatkan

komposisi

kadar

tersebut

Pemberian pakan aterogenik

Penelitian lain menggunakan

selama 35 hari berupa PARS, terigu,

pakan aterogenik berupa campuran

minyak babi, minyak kambing, asam

dari diet basal, 1% cholesterol, dan

cholat, minyak kelapa, dan kuning

10%

telur bebek dapat

membutuhkan

waktu

kadar LDL darah tikus putih (Rattus

lama

norvegicus). Hal ini sesuai dengan

meningkatkan kadar LDL darah tikus

hasil penelitian yang dilakukan oleh

putih

peneliti lainnya.23,24,25 Peningkatan

Berdasarkan penelitian ini dapat

kadar LDL darah tikus putih (Rattus

dikatakan bahwa peningkatan kadar

norvegicus) ini disebabkan karena

LDL

tingginya

norvegicus)

meningkatkan

kandungan

kolesterol

lemak

yaitu

tersaturasi

tikus

yang

minggu

lebih
untuk

norvegicus).28

(Rattus

darah

ternyata

putih

dengan

(Rattus

komposisi

dalam lemak babi dan kuning telur

pakan: PARS 400gr, terigu 200 gr,

bebek sehingga absorbsi kolesterol

minyak babi 64,4 gram, minyak

di

kambing 80 gram, asam cholat 1

usus

meningkat.

absorbsi

kolesterol

Peningkatan
usus

gram, dan minyak kelapa 8 gram

menyebabkan peningkatan sintesis

tiap harinya ternyata lebih cepat

LDL

terjadi

meningkatkan

peningkatan kadar LDL dalam darah

dibandingkan

tikus putih (Rattus norvegicus).26

norvegicus)

Pemberian komposisi yang sama

hiperkolesterolemik dari diet basal,

di

hepar

di

sehingga

kadar
tikus putih
yang

diberi

LDL
(Rattus
pakan

1% cholesterol dan 10% lemak

terdapat perbedaan yang signifikan

tersaturasi.

pada

Pada

penelitian

ini

peningkatan

antara

pemberian diet aterogenik tanpa

perlakuan

pemberian dosis ekstrak dilakukan

Adanya perbedaan yang signifikan

selama 35 hari karena berdasarkan

ini membuktikan bahwa perlakuan

penelitian

(pemberian

sebelumnya foam cell

mulai terbentuk.29

dan

peningkatan

penurunan

disebabkan

dibanding

pakan

K(-).

aterogenik)

berhasil.

Pemberian diet aterogenik ini


mengakibatkan

K(+)

LDL

HDL,

karena

metabolisme

LDL

dapat

meningkatnya

darah

yang

ekstrak

kulit

manggis (Garcinia mangostana L.)

ini

lemak

hal

Pemberian

meningkatkan
tikus

norvegicus).

kadar

putih

HDL

(Rattus

Berdasarkan

hasil

berhubungan dengan intake lemak.30

penelitian ini terlihat bahwa kadar

Pemberian

HDL darah tikus putih (Rattus

komposisi

makanan
minyak

babi,

dengan
minyak

kambing, dan kuning telur diberikan

norvegicus) tertinggi terjadi pada


kelompok yang diberi ekstrak kulit

agar terjadi peningkatan kolesterol

manggis (Garcinia mangostana


pada tikus coba karena komposisi

L.) dosis III (P3 = 800 mg/KgBB)


tersebut mengandung lemak jenuh,
pemberian minyak kelapa bertujuan
untuk

meningkatkan

kadar

dan tidak terdapat perbedaan


yang signifikan antara P3 dengan

cholat

K(-). Hal ini membuktikan bahwa

digunakan untuk mempertahankan

pemberian dosis 800 mg/kgBB

kolesterol dalam darah. Dari analisa

dapat

oneway

kadar

trigliserida,

dan

anova,

asam

dapat

diketahui

menormalkan
HDL

tikus.

kembali
Pemberian

ekstrak kulit manggis (Garcinia

transport).

Kolesterol

ini

mangostana L.) dosis I (P1 = 200

kemudian

dikeluarkan

dari

mg/KgBB) dan dosis II (P2 = 400

jaringan oleh HDL dan diangkut

mg/KgBB) meningkatkan kadar

ke

HDL darah tikus putih (Rattus

dieliminasi

norvegicus) lebih kecil daripada

diubah

kelompok

menjadi asam empedu.31

yang

mendapatkan

hati,

untuk
dari

atau

tubuh

tanpa

setelah

Pemberian

ekstrak P3 = 800 mg/KgBB) dosis

kemudian

diubah

ekstrak

kulit

III. Pada uji Post Hc LSD juga

manggis (Garcinia mangostana L.)

didapatkan perbedaan yang tidak

dapat menurunkan kadar LDL darah

signifikan antara K(+) dengan P1


sedangkan terdapat perbedaan

tikus

putih

(Rattus

Berdasarkan

hasil

norvegicus).
penelitian

ini

terlihat bahwa kadar LDL darah tikus

yang

signifikan

antara

K(+)
putih (Rattus norvegicus) terendah

dengan

P2,

sehingga

dosis
terjadi pada kelompok yang diberi

minimal yang dapat digunakan


untuk meningkatkan kadar HDL

ekstrak

kulit

manggis

(Garcinia

mangostana L.) dosis III (P3 = 800

secara signifikan pada penelitian

mg/KgBB)

ini adalah pada dosis P2 (400

perbedaan yang signifikan antara P3

mg/kgBB).

dengan K(-). Hal ini membuktikan

Peningkatan

kadar

kolesterol HDL disebabkan oleh

bahwa

ambilan kembali kolesterol yang

mg/kgBB

dinamakan
terbalik

transpor
(reverse

kolesterol
cholesterol

dan

tidak

pemberian
dapat

terdapat

dosis

800

menormalkan

kembali kadar LDL tikus. Pemberian


ekstrak

kulit

manggis

(Garcinia

mangostana L.) dosis I (P1 = 200

mg/KgBB) dan dosis II (P2 = 400

meningkatkan

mg/KgBB) menghasilkan kadar LDL

lipoprotein lipase yang kemudian

darah tikus putih (Rattus norvegicus)

akan

lebih tinggi daripada kelompok yang

VLDL.17

mendapatkan

lipoprotein

mg/KgBB).

ekstrak
Hasil

P3

penelitian

(800

aktifitas

meningkatkan
Dengan

enzim

katabolisme

adanya

lipase,

enzim

meningkatkan

ini

aktivitas lipoprotein lipase sehingga

menunjukkan semakin besar dosis

bersihan partikel kaya trigliserida

pemberian ekstrak kulit manggis

dalam VLDL meningkat.

(P3=800 mg/KgBB) semakin kecil

Rasio kolesterol HDL : LDL

kadar LDL darah tikus putih (Rattus

berbanding

norvegicus). Pada uji Post Hc LSD

terjadinya aterosklerosis dan ini lebih

juga didapatkan perbedaan yang

berarti daripada hubungan dengan

tidak signifikan antara K(+) dengan

total kolesterol serum LDL yang

P1 sedangkan terdapat perbedaan

berlebihan

yang signifikan antara K(+) dengan

terjadinya aterosklerosis di dinding

P2, sehingga dosis minimal yang

pembuluh

dapat digunakan untuk menurunkan

HDL:LDL

kadar LDL secara signifikan pada

memperkirakan

penelitian ini adalah pada dosis P2

jantung karena hiperlipidemia. Maka

(400 mg/kgBB). Hal ini mungkin

target pengobatan saat ini adalah

disebabkan karena semakin besar

menurunkan

dosis ekstrak kulit manggis (Garcinia

meningkatkan kolesterol HDL untuk

mangostana

semakin

mencapai rasio HDL:LDL lebih dari

besar pengaruh senyawa xanthone

0,3 dengan rasio HDL:LDL ideal

terhadap kadar LDL yaitu dengan

lebih dari 0,4 atau untuk mencapai

L.),

maka

terbalik

dengan

sehingga

memicu

darah.7,8,9,10,11
sangat

Rasio

penting
risiko

kolesterol

untuk

penyakit

LDL

dan

rasio LDL:HDL kurang dari 3.32 Dari

menunjukkan kuat atau lemahnya

hasil pengukuran rerata kadar HDL

korelasi. Kekuatan korelasi (r) HDL =

dan LDL pada penelitian ini diketahui

0,838 dan kekuatan korelasi (r) LDL

bahwa rasio HDL:LDL pada K(-) =

= 0,829, dengan demikian terdapat

0,67, K(+) = 0,149, P(1) = 0,22, P(2)

korelasi yang sangat kuat antara

= 0,28, dan P(3) = 0,66. Pemberian

dosis ekstrak etanol kulit manggis

dosis ekstrak kulit manggis pada P3

dengan kadar HDL dan LDL.33 Arah

nilainya signifikan dengan kelompok

korelasi

HDL

tikus pada kontrol negatif. Hal ini

sehingga

semakin

menunjukkan

pemberian

ekstrak etanol kulit manggis, maka

ekstrak kulit manggis dengan dosis

semakin besar pula kadar HDL tikus

800 mg/kgBB dapat memperbaiki

Wistar. Arah korelasi LDL adalah

rasio HDL:LDL menjadi normal.

negatif, sehingga semakin besar

bahwa

adalah

positif,

besar

dosis

Korelasi Pearson digunakan

dosis ekstrak etanol kulit manggis,

untuk mengukur kekuatan hubungan

maka semakin kecil kadar LDL tikus

dua

Wistar. Nilai p = 0,000,

variabel

atau

lebih

yang

berskala interval (parametrik). Dalam

demikian

hal

pearson

signifikan (karena p < 0,05) antara

membuktikan

dosis ekstrak etanol kulit manggis

korelasi antara peningkatan dosis

dengan kadar HDL dan LDL tikus

ekstrak

Wistar.

ini,

uji

digunakan

korelasi

untuk

etanol

kulit

manggis

terhadap kadar HDL dan LDL. Agar

terdapat

dengan

Pemberian

korelasi

ekstrak

yang

kulit

penafsiran dapat dilakukan sesuai

manggis (Garcinia mangostana L.)

dengan

perlu

yang memiliki kandungan utama

yang

xanthone, mempunyai efek sebagai

ketentuan,

mempunyai

kita

kriteria

antilipid dan antikolesterol.34,17 Hasil

Kolesterol dalam bentuk HDL akan

analisa

test,

dibawa ke hati kemudian diubah

menunjukkan perbedaan rata-rata

menjadi asam empedu selanjutnya

yang signifikan, menurun secara

akan

berurutan pada K(+), P1, P2, dan

sehingga akan terjadi penurunan

P3. Keadaan tersebut menunjukkan

kadar kolesterol total dalam darah

aktivitas efek antilipid pada pericarp

tikus17 sehingga dalam penelitian ini

manggis, dengan zat aktif xanthone,

pada variasi dosis (200, 400, dan

yang bekerja dengan meningkatkan

800 mg/kg BB) HDL mengalami

aktivitas enzim lipoprotein lipase

peningkatan semakin tinggi dengan

yang

peningkatan

meningkatnya dosis ekstrak kulit

katabolisme VLDL. VLDL adalah

manggis disebabkan meningkatnya

lipoprotein

enzim

rendah

statistik

Post

menyebabkan

Hoc

berdensitas

yang

terdiri

dari

sangat
60%

trigliserida dan 10-15% kolesterol.


Dengan

lipoprotein

mengkatabolisme
HDL.

LDL

melalui

feses

lipase

yang

VLDL

menjadi

menurun

dengan

enzim

meningkatnya dosis ekstrak kulit

lipoprotein lipase, VLDL yang kaya

manggis yang disebabkan akibat

trigliserida akan mengalami hidrolisis

penguraian VLDL yang menjadi HDL

manjadi asam lemak dan gliserol.

sehingga kadar HDL menjadi normal

Hasil samping penguraian ini berupa

dan mekanisme homeostasis dalam

kolesterol, fosfolipid dan apoprotein

tubuh

yang akan dipindahkan ke HDL.

menjadi LDL juga normal sehingga

Akibatnya, kadar kolesterol total,

penurunan

trigliserida, dan LDL akan menurun

dengan pengaturan tubuh terhadap

dan

keberadaan HDL.

kadar

adanya

dikeluarkan

HDL

meningkat.

membuat

LDL

hidrolisis

terjadi

HDL

sesuai

KESIMPULAN
Pemberian

ekstrak

etanol

kulit manggis (Garcinia mangostana


L) peroral mampu memperbaiki rasio
HDL dan LDL dengan menurunkan
LDL dan menaikkan kadar HDL
serum pada

tikus

wistar model

aterogenik dengan dosis optimal 800


mg/kgBB/hari. Selain itu pemberian
ekstrak

etanol

berkorelasi
terhadap

kulit

positif
HDL

manggis

sangat

dan

kuat

berkorelasi

negatif sangat kuat terhadap LDL


serum pada tikus putih galur wistar
model aterogenik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri,
R., Wardhani, W. I., Setiowulan,
W., Tiara, A. D., dkk. 2005.
Hiperlipidemia. In: Mansjoer, A.,
Triyanti, K., Savitri R.,Wardhani,
W. I, Setiowulan, W. (eds).
Kapita Selekta Kedokteran Jilid
I,Edisi Ketiga. Jakarta: Media
Aesculapius, p: 591.
2. Richardson, P. E., Machekar, M.,
Dashti, N., Jones, M. K.,
Beigneux, A., Young, S. G., et al.
2005. Assembly of lipoprotein
particles
containing
apolipoprotein-B:
structural
model for the nascent lipoprotein
particle. Biophy. J. 88: 2789-800.
3. Corwin, E. J. 2003. Keadaan
penyakit
atau
cidera:

Aterosklerosis.
In:
Pakaryaningsih (ed). Buku Saku
Patofisiologi. Jakarta: EGC, pp:
352-3.
4. Visavadiya, N. P., Narasim,
Hacharya, A. V. R. L 2005.
Hipolipidemic and antioxidant
activities of Asparagus recemous
in hypercholesterolemic rats. Ind.
J. Pharmacol. 37: 376-80.
5. Yayasan Stroke Indonesia. 2007.
Pengetahuan Sekilas tentang
Stroke.
Dalam
http://www.yastroki.or.id/read.thp
?id=340. Diakses tanggal 16
September 2009. Jam 20.30 WIB
6. Price, S. A. and Wilson, L. M.
2005.
Gangguan
sistem
kardiovaskuler. In: Hartanto, H.,
Susi,
N.,
Wulansari,
P.,
Mahanani,
D.A.
(eds).
Patofisiologi:
Konsep
Klinis
Proses-Proses Penyakit, Edisi 6.
Jakarta: EGC, p: 580.
7. Azwar, A. 2004. Tubuh ideal bagi
segi
kesehatan.
Proseding
Seminar Kesehatan Obesitas.
Jakarta:
Dirjen
Binkesmas
Depkes RI, pp: 1-7.
8. Greene CM, Zern TL, Wood RJ,
Shrestha
S,
Aggarwal
D,
Sharman
MJ,
Volek
JS,
Fernandez ML: Maintenance of
the LDL cholesterol: HDL
cholesterol ratio in an elderly
population given a dietary
cholesterol challenge. J Nutr
135:27932798, 2005.
9. Fernandez, Maria Luz dan
Webb, Densie, 2008. The LDL
to HDL Cholesterol Ratio as a
Valuable Tool to Evaluate
Coronary Heart Disease Risk.
Journal of the American College
of Nutrition, Vol. 27 No. 1, 15
10. Kannel
WB,
2005.
Risk
stratification of dyslipidemia:
Insights from the Framingham
Study.
Curr
Med
Chem

Cardiovasc Hematol Agents


3:187193.
11. Mayes PA. 2003. Pengangkutan
dan penyimpanan lipid. Dalam:
Bani AP, Sikumbang MN,
penyunting. Biokimia Harper.
Edisi 25. Alih bahasa: Hartono A.
Jakarta: EGC : 254-70.
12. Adam, JMF. 2006. Dislipidemia.
In: Sudoyo, A.W., Setiahadi, B.,
Alwi, I.,Simadibrata, M., Setiati,
S. (eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid 3. Jakarta: FKUI
13. Hembing
W.
2001.
Penyembuhan dengan Bawang
Putih dan Bawang Merah.
Jakarta:
Penerbit
Milenia
Popular, pp : 3-19.
14. Mubarrak, Jismi, 2011. Tugas
Akhir (Skripsi): Isolasi dan
Elusidasi
Struktur
Senyawa
Glikosida dari Biji Tumbuhan
Bingkek (Entada phaseoloides
Merr). Program Studi Kimia
Pascasarjana
Universitas
Andalas
15. Purbaningsih, Susiani. 2009.
Dalam artikel Kulit Si Ratu Buah
Lumbung Antioksidan Super.
http://www.agrinaonline.com/red
esign2.php?rid=12&aid=1938.
Diakses tanggal 16 September
2009. Jam 20.35 WIB
16. Berna, Elya. 2011. Kulit Manggis:
Andal Atasi Kanker dan Jantung.
Dalam Majalah Trubus Edisi
XLII. Jakarta: Grafika Multi
Warna
17. Dachriyanus, Katrin, Delpa O.,
Elnas, Olvia. 2007. Uji Efek AMangostin
terhadap
Kadar
Kolesterol Total, Trigliserida,
Kolesterol HDL, dan Kolesterol
LDL Darah Mencit Putih Jantan
serta Penentuan Lethal Dosis 50
(Ld50). Jurnal Jurusan Farmasi
Fakultas
MIPA
Universitas
Andalas 12(2)
18. Oram JF, Lawn RM. (2001)
ABCA1. The gatekeeper for

eliminating
excess
tissue
cholesterol. J Lipid Res 42:
1173-1179.
19. Attie AD, Kastelein JP, Hayden
MR. (2001) Pivotal role of
ABCA1 in reverse cholesterol
transport influencing HDL levels
and
susceptibility
to
atherosclerosis. J Lipid Res 42:
1717-1726.
20. Wardiah, N.A. 2009. Tesis: Efek
bawang putih (Allium sativum)
dan
cabe
jawa
(Piper
retrofractum Vahl.) terhadap
jumlah limfosit pada tikus yang
diberi suplemen kuning telur.
Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro.
21. Gwynee, J. T. and Hess, B.
2000. The role of high density
lipoproteins in rats adrenal
cholesterol
metabolism
and
steroidogenesis. J. Biol. Chem.
255:10875-83.
22. Anshory, M. 2008. Tugas Akhir
(Skripsi):
Efek
Pemberian
Cornmeal dan Cornmeal-soy
terhadap Ketebalan Aorta Tikus
Rattus norvegicus strain wistar
yang Diberi Diet Aterogenik.
Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya
23. guila, MB., Loureiro, CC.,
Pinheiro,
A.,
Mandarim-deLacerda,
CA.
2002.
Lipid
metabolism in rats fed diets
containing different types of
lipids. Arq. Bras. Cardiol. 78: 328.
24. Xia, D., Wu, X., Yang, Q., Gong,
J., Zhang, Y. 2010. Anti-obesity
and hypolipidemic effects of a
functional formula containing
Prumus mume in mice fed highfat diet. Afr. J. Biotechnol. 9(16):
2463-7.
25. Wijaya, Agil, 2010. Tugas Akhir
(Skripsi): Pengaruh Ekstrak Kulit
Manggis (Garcinia mangostana
L.) terhadap Jumlah Foam Cell

Aorta
pada
Tikus
(Rattus
norvegicus) Aterogenik. Fakultas
Kedokteran
Universitas
Brawijaya.
26. Suryaatmadja, M. dan Silman, E.
2006. Diagnosa laboratorium
kelainan lemak darah. CDK 30:
14-6.
27. Hikmah, Imamatul, 2011. Tugas
Akhir (Skripsi): Efek Ekstrak Kulit
Buah
Manggis
(Garcinia
mangostana
L.)
terhadap
Perbaikan
Kolesterol
Total,
Trigliserida dan Jumlah Foam
Cell Arteri Ekor pada Tikus
(Rattus norvegicus) Aterogenik
Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya.
28. Abdelbaky, MS., Elmehiry, HF.,
Ali, NKM. 2009. Effect of some
citrus
peels
on
hypercholesterolemic
rats.
Proceedings
of
The
1st
International and 4th Arab
Annual Scientific Conference.
Egypt: Mansoura University, pp:
1626-39.
29. Karlina, R. 2008. Perbandingan
Pemberian
Cornmeal
dan
Cornmeal-soy terhadap Jumlah
foam cell pada Tunika Intima
Aorta Tikus Wistar yang Diberi
Diet Aterogenik. Tugas Akhir.

Fakultas Kedokteran Universitas


Brawijaya Malang
30. Adam, JMF. 2005, Meningkatkan
Kolesterol HDL, Paradigma Baru
Penatalaksanaan Dislipidemi. J
Med Nus Vol. 26 No. 3
31. Murray, Robert K., Granner,
Mayes and Rodwell; alih bahasa,
Andry Hartono. 2003. Biokimia
Harper Edisi 25. Bagian II:
Bioenergetika dan Metabolisme
Karbohidrat serta Lipid. Jakarta:
EGC.
32. Steven A. Grover, Marc Dorais,
Louis Coupal, 2003. Improving
the Prediction of Cardiovascular
Risk: Interaction Between LDL
and HDL Cholesterol. Lippincott
Williams & Wilkins, Inc. 14:315
320
33. Sarwono, J. 2008. Statistik Itu
Mudah: Panduan Lengkap untuk
Belajar
Komputasi
Statistik
Menggunakan
SPSS
16.
Yogyakarta : Andi
34. Iswari,
Kasma
dan
Tri
Sudaryono. BPTP SUMBAR 4
Jenis Olahan Manggis, Si Ratu
Buah Dunia dari Sumbar. Dimuat
pada tabloid Sinar Tani 22
Agustus 2007

Menyetujui,
Pembimbing 1

dr. Rachmad Sarwo Bekti, M.MedEd


NIP. 19810619 200812 1 001

Anda mungkin juga menyukai