Anatomi Fisiologi Hidung
Anatomi Fisiologi Hidung
HIDUNG
FELIX HARTANTO
030.10.104
HIDUNG
Hidung luar : 1).pangkal hidung, 2) dorsum hidung, 3)puncak
Otot hidung
M. Procerus
M. levator labii
Perdarahan:
Depan: cabang dari A. Fasialis
Atas: A. ethmoidalis anterior &
A.Ethmoidalis posterior
Bawah: A. palatina mayor & A. Sfenopalatina
Pleksus Kiesselbachs
Sinus paranasal
Sinus Maksilaris
Sinus terbesar
Dasar sinus: gigi molar atas`
Atas: orbita
Ostium sinus terletak lebih tinggi dari dasar
Sinus Frontalis
asimetris
Dipisahkan oleh tulang orbita dan fosa serebri anterior
Sinus Etmoidalis
Sinus yang berongga-rongga & Ukurannya bervariasi
Depan: berhubungan dgn resesus frotal os frontal
Atas: lamina kribrosa
Lateral: lamina papirasea
Belakang: sinus sfenoid
Sinus Sfenoidalis
Atas: kelenjar hipofisa
Bawah: atap nasofaring
Lateral: sinus kavernosus & A.carotis interna
Belakang: fosa serebri posterior
Fisiologi hidung
Fungsi respirasi:
Udara masuk melalui nares anterior naik setinggi konka media menuju ke
nasofaring. Udara akan mengalami humidifikasi oleh palut lendir.
Fungsi penghidu:
Adanya mukosa olfaktorius pada bagian atas, konka superior dan 1/3 atas
septum maka partikel bau akan difusi dengan palut lendir atau pada saat
menarik napas kuat.
Fungsi fonetik:
Sebagai resonansi suara, membantu proses bicara.
Refleks nasal:
Rangsnag bersin dan rangsang kelenjar liur, lambung, pankreas
Fungsi Sinus:
Pengatur kondisi udara dan kelembapan udara inspirasi
Sebagai penahan suhu, melindungi orbita dan fosa serebri dari suhu