Respiratori Olfaktorius
pernapasan) (penghidu)
Bagian atap rongga hidung, konka
superior, dan sepertiga atas septum
Kompleks Osteo - Meatal
Pada 1/3 tengah dinding lateral hidung yaitu meatus
medius, ada muara-muara saluran dari sinus maksila,
sinus frontal, dan sinus etmoid anterior, daerah ini
rumit dan sempit disebut KOM, fx: Ventilasi dan
drainase sinus - sinus
• Sinus Paranasal
rongga yang ada di sekitar hidung
Lahir
Saat Lahir
Fetus 3-4 8-10 tahun 15 – 18
bulan tahun
Invaginasi
mukosa postero-
sinus maksila Semua sinus
rongga sinus etmoid superior
& sinus mencapai
hidung , anterior dan rongga
etmoid besar
sinus maksila sinus frontal hidung dan
terbentuk maksimal
epitel torak
berlapis bersilia
bersel goblet.
SINUS MAKSILA
Bentuk: piramid
Ukuran: Merupakan sinus yang terbesar. Saat lahir bervolume 6 – 8 ml,
kemudian berkembang mencapai ukuran maksimal 15 ml saat dewasa.
Batas:
Dinding anterior : permukaan fasial os maksila yang disebut fosa kanina
Dinding posterior : permukaan infra-temporal maksila
Dinding medial : dinding lateral rongga hidung
Dinding superior : dasar orbita
Dinding inferior : prosesus alveolaris dan palatum
Ostium: sebelah superior dinding medial sinus dan bermuara ke hiatus
semilunaris melalui infundibulum etmoid
Segi klinik:
Dasar sinus maksila sangat berdekatan dengan akar gigi
rahang atas, yaitu premolar (P1 dan P2), molar (M1, M2),
kadang juga gigi taring (C) dan molar M3, bahkan akar-akar
gigi tersebut dapat menonjol ke dalam sinus, sehingga infeksi
gigi geligi mudah naik ke atas menyebabkan sinusitis
Sinusitis maksila dapat menimbulkan komplikasi ke orbita
Segi klinik:
Sinus frontal dipisahkan oleh tulang yang relatif tipis
dari orbita dan fosa serebri anterior, sehingga infeksi
dari sinus frontal mudah menjalar ke daerah
SINUS ETMOID
Dari semua sinus paranasal, sinus etmoid yang paling
bervariasi dan akhir-akhir ini dianggap paling penting,
karena dapat menjadi fokus infeksi bagi sinus-sinus lainnya
Letak: di dalam massa bagian lateral os etmoid, yang
terletak di antara konka media dan dinding medial orbita.
Bentuk: piramid dengan dasarnya di bagian posterior. Di
dalamnya berongga-rongga seperti sarang tawon.
Ukuran:
Anterior – posterior : 4-5 cm
Tinggi : 2,4 cm
Lebarnya : 0,5 cm di anterior dan 1,5 cm di posterior
Dibagi jadi 2 berdasar letak:
Sinus etmoid anterior
Letaknya di depan lamina basalis
Bermuara ke meatus medius
Sel-selnya kecil dan banyak
Segi klinik:
Di bagian terdepan sinus etmoid anterior ada bagian
sempit disebut resesus frontal yang berhubungan dengan
sinus frontal dan terdapat juga suatu penyempitan yang
disebut infundibulum, tempat bermuaranya sinus maksila.
Pembekakan atau peradangan di resesus frontal
sinusitis frontal, di infundibulum sinusitis maksila.
SINUS SFENOID
Letak: di dalam os sfenoid, di belakang sinus etmoid posterior
Bentuk: dibagi 2 oleh sekat yang disebut septum intersfenoid
Ukuran:
Lebar : 1,7 cm
Tinggi : 2 cm
Dalam : 2,3 cm
Volume : 5 -7,5 ml
Batas:
Superior : fosa serebri media dan kelenjar hipofisa
Inferior : atap nasofaring
Lateral : sinus kavernosus dan a. Karotis interna
Posterior : fosa serebri posterior di daerah pons
Arah Drainase Sinus
Fisiologi Hidung
Fungsi respirasi untuk mengatur kondisi udara,
penyaring udara, humidifikasi, penyeimbang dalam
pertukaran tekanan dan mekanisme imunologik lokal
Fungsi penghidu karena terdapat mukosa olfaktorius
Fungsi fonetik untuk resonansi suara, membantu
proses bicara dan mencegah hantaran suara sendiri
melalui konduksi tulang
Fungsi statik dan mekanik untuk meringankan beban
kepala, proteksi terhadap trauma dan pelindung panas
Refleks nasal
Pencetus/ Mukosa Pengeluaran
Hidung histamin
trigger
tersensitisasi
Memberikan
sinyal ke otak
Otot faring dan untuk Sel saraf
trakea melakukan olfaktorius
teraktifasi mekanisme tersensitisasi
bersin melalui
jalur saraf
trigeminal
Udara dari
paru-paru Rongga mulut
keluar melalui tertutup
hidung dengan
tekanan tinggi
Fisiologi Sinus Paranasal
SEBAGAI PENGATUR KONDISI UDARA
Sinus berfungsi sebagai ruang tambahan untuk
memanaskan dan mengatur kelembaban udara
inspirasi.
SEBAGAI PENAHAN SUHU (thermal insulators)
Sinus paranasal berfungsi sebagai penahan (buffer)
panas, melindungi orbita, dan fosa serebri dari suhu
rongga hidung yang berubah-ubah.
MEMBANTU KESEIMBANGAN KEPALA
Sinus membantu keseimbangan kepala karena
mengurangi berat tulang muka.
MEMBANTU RESONANSI SUARA
Sinus mungkin berfungsi sebagai rongga untuk
resonansi suara dan mempengaruhi kualitas suara.
Palpasi
- krepitasi tulang
hidung
- nyeri tekan pada
hidung dan daerah
sekitar
-nyeri ketuk
Rinoskopi anterior
Menggunakan spekulum hidung. Pegang spekulum
hidung dengan satu tangan dan tempatkan pada salah
satu lubang hidung. Jari telunjuk bebas untuk
menstabilkan hidung pasien dan sisa jari lainnya
memegang spekulum. Spekulum dimasukkan ke
dalam lubang hidung melalui nares anterior, dibuka
setelah spekulum berada di dalam hidung dan waktu
mengeluarkan tidak ditutup di dalam untuk
menghindari terjepitnya bulu hidung.
Dinilai:
Vestibulum hidung
Septum terutama bagian anterior
Normalnya terletak ditengah dalam keadaan lurus. Perhatikan apakah
terdapat deviasi, krista, spina, perforasi, hematoma, abses, dll.
Konka (inferior, media, superior)
Perhatikan apakah konka normal (eutrofi), hipertrofi, atau atrofi.
Meatus sinus paranasal
Keadaan mukosa hidung
Dalam keadaan normal mukosa hidung berwarna merah muda. Pada
radang berwarna merah (hiperemi). Pada alergi berwarna pucat atau
kebiruan (livid). Pada keadaan edema mukosa perlu menggunakan
kapas adrenalin pantokain beberapa menit untuk mengurangi edema
mukosa,
Sekret
Meatus nasi
Rinoskopi posterior
Menggunakan spatula lidah dan kaca nasofaring yang
telah dihangatkan untuk mencegah udara pernapasan
mengembun pada kaca. Tekan lidah dengan lembut
dengan spatula lidah. Pegang kaca seperti memegang
pena dan posisikan pada orofaring dengan hati-hati
tanpa membuat pasien muntah. Gerakkan
mengelilingi untuk mendapatkan gambaran
nasofaring untuk menilai:
bagian belakang septum
koana
konka (inferior dan media)
meatus (superior dan media)
torus tubarius
muara tuba Eustachius
fosa Rossenmuler
Transiluminasi
Manfaat transiluminasi terbatas sifatnya, hanya dapat
dipakai untuk memeriksa sinus maksila dan sinus
frontal bila pemeriksaan radiologis tidak tersedia.
Pada hasil pemeriksaan tampak gelap di infraorbita
dapat berarti antrum terisi pus atau mukosa antrum
menebal atau terdapat neoplasma. Pada hasil
pemeriksaan tampak terang jika terdapat kista pada
sinus maksila.
Sinuskopi
Adalah pemeriksaan ke dalam sinus maksila
menggunakan endoskop yang dimasukan melalui
lubang hidung yang dibuat di meatus inferior atau
fosa kanina. Dapat dinilai sekret, polip, jaringan
granulasi, masa tumor atau kista, keadaan mukosa dan
ostium.
Pemeriksaan Radiologik
Posisi untuk pemeriksaan sinusitis biasanya posisi
Waters, PA dan lateral. Posisi Waters terutama untuk
melihat kelainan di sinus maksila, frontal dan etmoid.
Posisi anteroposetrior untukmenilai sinus frontal dan
posisi lateral untuk menilai sinus frontal, sfenoid dan
etmoid
Terima Kasih