Anda di halaman 1dari 2

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Paparan toksisitas lingkungan dapat menunjukan gangguan seperti keracunan logam


berat, seperti zat besi, yang diketahui ikut berperan dalam patogenesis autisme.
Logam berat dapat menembus blood-brain barrier, sehingga dapat menimbulkan
gangguan pada perkembangan anak, fungsi kognitif, atensi dan konsentrasi,
impulsifitas serta kemampuan dalam berespon dan berinteraksi. Akumulasi dari
logam berat ini juga secara alami akan meningkatkan stres oksidatif yang
menyebabkan penekanan jumlah antioksidan glutation dalam tubuh selain itu juga
dapat mengakibatkan gangguan neuro-behaviour maupun kognitif pada autis.
2. Konsep khelasi didasarkan pada senyawa koordinasi yang digunakan untuk mengikat
logam spesifik beracun dari dalam tubuh sehingga logam tersebut dapat bersifat
netral. Deferoxamine (DFO) sebagai salah satu chelating agent yang memiliki enam
situs koordinasi sehingga lebil stabil dalam membentuk senyawa kompleks
dibandingkan dengan ligan yang hanya memilki 1 atau 2 molekul. Chelating agent
yang memiliki situs koordinasi (bidentate) cenderung mudah melepas cengkramanya
dari besi pada saat konsentrasi rendah, sehingga sebagian situs koordinasi dapat
berpotensi menjadi radikal bebas.
3. Sesuai syariat Islam, solusi dari autis adalah berobat berdasarkan berdasarkan sabda
Rasulullah yang menyatakan penyakit dapat sembuh apabila pengobatannya tepat.
Untuk orang tua diharapkan sabar dan tidak merasa rendah diri terhadap gangguan
yang dialami anaknya karena autis merupakan cobaan yang diberikan Allah SWT.
Selain dengan berobat, anak autis maupun orang tuanya diharapkan senantiasa
bertawakal kepada Allah SWT agar selalu dekat dengan Allah. Penggunaan
Deferoksamin disimpulkan menurut kaedah fiqhiyyah bahwa pada dasarnya
57

penggunaan deferoksamin diperbolehkan apabila memberikan manfaat yang besar


daripada mudharatnya.
5.2
1.

Saran
Bagi dokter, diharapkan dokter dapat menjelaskan bahwa terapi khelasi dengan
deferoksamin dapat mengatasi toksisitas logam berat seperti besi yang dapat
mencetuskan terjadinya penyakit autis. Selain itu para dokter hendaknya selalu
memperbaharui pengetahuan kedokterannya tentang penyakit autis dan menjelaskan
tentang faktor pemicunya sehingga penyakit tersebut dapat dicegah.

2.

Bagi keluarga dan penderita, dengan mengetahui bahwa terapi khelasi dengan
deferoxamin dapat mengobati toksisitas besi yang merupakan factor pencetusnya
autis, diharapkan keluarga dan pasien dapat memilih terapi yang tepat untuk
mengurangi kemungkinan gejala timbul pada autis.

3.

Bagi Para Ulama, penulis berharap para ulama memberikan perhatian besar tentang
hukum yang berlaku sesuai syariat Islam juga hal-hal yang berkaitan dengan ilmu
kedokteran modern, mengingat begitu pesatnya kemajuan ilmu dan teknologi
kedokteran. Khususnya pembahasan penyakit dalam sudut pandang Islam yang
dirasa penulis masih minim terutama referensi yang terkait dengan autis.

4.

Untuk Para Peneliti, diharapkan dapat mengkaji lebih dalam tentang penggunaan
deferoxamin sebagai terapi khelasi pada penderita autis sehingga tersebut dapat
mencegah timbulnya gejala autis yang lebih buruk.

58

Anda mungkin juga menyukai