Anda di halaman 1dari 70

BAB 1

ARTI, SARANA DAN FUNGSI MANAJEMEN


1. 1. ARTI MANAJEMEN
Dari literatur istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu sebagai suatu proses,sebagai
kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen serta sebagai suatu seni (art) dan
sebagai suatu ilmu.
Dari pengertian manajemen yang pertama ada beberapa definisi yaitu:

Enclycopedia of the Social Sciense: Suatu proses dengan mana pelaksaan suatu tujuan
tertentu diselenggarakan dan diawasi.

Haiman : Fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi
usaha-usaha individu ubtuk mencapai tujuan bersama.

George R. Terry : Pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan


mempergunakan kegiatan orang lain.

Dari pengertian manajemen yang kedua, terdapat kegiatan-kegiatan dan aktivitas manajer yang
pada umumnya adalah planning, organizing, staffing, directing,dan controlling.
Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau
manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena, kejadian,
keadaan juga memberikan penjelasan. Hal ini diakui pula oleh Chezter I. Brnard, Henry Fayol,
Alfin Brown, Harold Koontz dll.
Dari beberapa pengertian diatas manajemen dapat didefinisikan sebagai Seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
1. 2. SARANA MANAJEMEN
Sarana (tools) atau alat manajemen untuk mencapai tujuan disebut sumber daya yang terkenal
dengan Enam M, yaitu:

Men and Women

Money

Materials

Machine

Metode

Markets

1. 3. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
.

Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen dari beberapa ahli antara lain:
1. Forecasting
2. Planning termasuk budgeting
3. Organizing
4. Staffing atau assembling resources
5. Directing atau commanding
6. Leading
7. Coordinating
8. Motivating
9. Controlling
10. Reporting
1. 4. FUNGSI-FUNGSI LAIN DARI SEORANG MANAJER

Fungsi manajer ke dalam perusahaan (internal function of manager), dapat dilihat dari dua sudut
yaitu:
1. Proses yakni perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarhan dan pengawasan.
2. Subjek atau bidang yaitu keuangan, personalia, pemasaran, pembelian, produksi dan
sebagainya.
Fungsi manajer ke luar perusahaan atau atau disebut juga external functions of manager ada tiga
jenis yaitu:

Mewakili perusahaan di bidang pengadilan

Mengambil kegiatan sebagai warga negara biasa

Mengadakan hubungan dengan unsur masyarakat

1. 5. TINGKAT-TINGKAT MANAJER
Terdapat tiga tingkatan manager yaitu sebagai berikut:
1. Top manager atau manajer tertinggi
2. Middle manager atau manager menengah
3. Supervisory manager atau first line manager
Sedangkan corak kegiatan manager dapat dibedakan menjadi:

Board of manager

Presiden

Department/division heads

Superintendent, general foreman, dan foreman

BAB 2
TOKOH-TOKOH MANAJEMEN
1. 1. PENDAHULUAN
Menurut caranya memecahkan persoalan, maka oleh Beishline manajemen digolongkan
menjadi:

Manajemen konvesional disebut juga manajemen tradisional atau manajemen untunguntungan.

Manajemen sistematis dapat dianggap sebagai langkah penengah antara manajemen


konvesional dan manajemen yang berdasrkan pengetahuan.

Manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan adalah suatu cara yang berupa


pemeriksaan dan analisa yang logis yang membawa kepada suatu rencanayang efektif.

Hal ini mendekati apa yang dikemukakan oleh Spriegel dan Lansburgh yang mengatakan ,In
scientific managements the steps in decision making are:

a. Get the facts


b. Analize the facts
c. Conside the objective in the light of the available facts, and
d. Decide
1. 2. FREDERICH WINSLOW TAYLOR(1856-1915)
Pada bulan Januari 1912, Taylor menjelaskan arti scientific management yaitu revolusi mental
yang mahabesar karena menyangkut mental manager dan karyawan (a great mental revolution).
Sedangkan hakekat yang kedua adalah penerapan ilmu pengetahuan untuk melenyapkan sistem
coba-coba untuk setiap unsur pekerjaan.
Dalam bukunya yang berjudul Scientific Management, yang diterbitkan oleh Darmount College,
Hannover pada tahun 1911, ia mengemukakan empat prinsip yaitu

Melenyapkan system coba-cobadan untuk tiap unsure pekerjaan harus diterapkan


kemajuan ilmu pengetahuan

Memilih pekerja yang terbaik untuk setiap tugas untuk selanjutnya melatih dan
mendidiknya

Setiap petugas itu menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan

Membagi pekerjaan yang sebaik-baiknya antara pimpinan dan petugas

Selain itu Taylor juga menciptakan system organisasi yang terkenal dengan nama Organisasi
Fungsional. Pada bentuk ini, organisasi terbagi menjadi dua yaitu bagian perencanaan dan
pelaksanaan.Sedangkan system pengupahan dibedakan menjadi : upah per potong minimum dan
upah per potong maksimum. Sistem pengupahan ini lazim disebut The Taylor Differential Rate
System.
1. 3. HENRY FAYOL (1841-1925)
Pada tahun 1908, Henry Fayol mengeluarkan sebuah buku yang berjudul Administration
Indrustielle et General yang di dalamnya terdapat prinsip-prinsip manajemen yaitu :
1. Division of work
2. Authority
3. Discipline
4. Unity of command

5. Unity of direction
6. Subordination of individual interest to general interest
7. Remuneration
8. Centralization
9. Scalar chain
10. Order
11. Equity
12. Stability of turn over of personnel
m. Initiative
1. Ecsprit de crops
1. 4. TOKOH-TOKOH LAINNYA

Robert Owen : kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan buruh dipengaruhi oleh keadaan,
baik di lingkungan maupun di luar lingkungan pekerjaan.

Charles Babbage : prinsip manajemen ditentukan melalui pengalaman antar manajer


dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen.

Kapten Henry Metcalfe : berdasarkan kepada prinsip-prinsip yang dapat diterapkan


kepada keadaan-keadaan yang beraneka ragam. Prinsip dapat diperoleh dengan
pencatatan, observasi dan membandingkan.

Henry Robinson Towne : menganjurkan agar para manager mengadakan pertukaran


pengalaman yang diselenggarakan atau dibantu oleh organisasi sarjana mesin yang ada di
Amerika.

Henry Laurence Gantt : memperkenalkan system bonus dalam pembayaran upah

Russel Robb : manajemen merupakan suatu tehnik horizontal dan dapat diterapkan
pada segala jenis aktivitas.

Harrington Emerson : prinsip pokok adalah tujuan yang digambarkan secara jelas serta
menekankan sebelas prinsip efisiensi.

BAB 3

PERENCANAAN
1. 1. BATASAN PERENCANAAN
Ada beberapa macam batasan perencanaan antara lain :

Newman : penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan.

Charles Bettleheim : setiap rencana terdapat dua elemen yaitu tujuan dan alat yang perlu
untuk mencapai tujuan tersebut.

Beishline : fungsi perencanaan memberi jawaban atas pertanyan-pertanyaan tentang


siapa, apa, apabila, di mana, bagaimana dan mengapa.

Koontz dan ODonnel : fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan
dari berbagai alternative tujuan, kebijaksanaan, prosedur dan program.

1. 2. UNSUR-UNSUR SUATU RENCANA


Suatu rencana yang baik memuat enam unsur yaitu the what, the why, the where, the when, the
who dan the how (5W+H). Ada juga penulis yang berpendapat bahwa suatu rencana harus
mengangdung unsure-unsur :

Tujuan perusahaan

Politik

Prosedur

Budget

Program

1. 3. SIFAT SUATU RENCANA YANG BAIK


Rencana yang baik harus mengandung sifat-sifat :
1. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan terang
2. Fleksibel
3. Mempunyai stabilitas
4. Ada dalam perimbangan

5. Meliputi semua tindakan yang diperlukan


1. 4. PROSES PEMBUATAN RENCANA
Ada beberapa tindakan yang harus dilalui untuk membuat suatu rencana, yaitu
1. Menetapkan tugas dan tujuan
2. Mengobservasi dan menganalisis
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan
4. Membuat sintesis
5. Menyusun rencana
1. 5. SIAPA PEMBUAT RENCANA
Siapa yang membuat rencana tergantung kepada keadaan dan ada beberapa kemungkinan siapa
pembuat rencana tersebut. Dengan kata lain seorang manajer dapat menugaskan kepada orang
atau suatu badan tertentu seperti :
1. Panitia Perencana
2. Bagian Perencanaan
3. Tenaga Staf
Sesungguhnya pebyusunan rencana itu dapat dikerjakan oleh berbagai pihak, namun karena
suatu hal para ahli berpendapat bahwa supaya rencana benar-benar dapat diamalkan harus ada
joint participation dalam pembuatab rencana tersebut. Jarang sekali suatu rencana itu dibuat oleh
seorang saja.
1. 6. TUJUAN PERUSAHAAN
Tujuan perusahaan tidak selalu mudah menentukannya karena sering sekali terdapat beberapa
tujuan yang satu sama lain adalah sama-sama penting.Tujuan perusahaan yang menjadi landasan
dalam pembuatan rencana tidaklah selalu satu, dan tujuan tersebut benar-benar dapat
direalisasikan dengan peralatan yang ada.Tujuan harus memberikan sumbangan yang mutlak
kepada tujuan utama suatu organisasi yang harus sesuai dengan tujuan utama.
1. 7. KLASIFIKASI TUJUAN
R.C. Davis mengemukakan klasifikasi tujuan yang dikutip dari buku oleh Beishline yang
dijadikan pedomsn sebagai berikut :

Primer

Tujuan pengabdian :
1. Tujuan organisasi : umum, besar, kecil dan perorangan.
2. Tujuan operasi dalam penyelesaian proyek tertentu :

Perantara

Terakhir

Kolateral

1. Tujuan social kolateral


2. Tujuan pribadi

Perorangan

rombongan

Sekunder

1. ekonomi
2. efektivitas
Louis A. Allen membagi tujuan atas : economic objective adalh tujuan yang berhubungan dengan
pasar. Sedangkan social objective berhubungan dengan peranan perusahaan dengan pegawaipegawainya, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
1. 8. PERANAN TUJUAN PADA TUGAS-TUGAS PEMIMPIN
Tujuan perusahaan merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan tugas-tugas planning,
organizing, staffing, directing dan controlling. Tujuan perusahaan merupakan alat atau standar
bagi mereka yang mengawasi pelaksanaan tugas-tugas dari bawahan, atau seperti yang dikatakan
Newman goals are sine qua non for administrative control. Hal ini menjelaskan bahwa tujuan
itu memberikan sumbangannnya dalam proses perencanaan, pelaksanaan serta pegontrolan.
BAB 4
ORGANISASI
1. 1. PENGERTIAN ORGANISASI

Organisasi berasal dari istilah Yunani organon dan istilah Latin organum yang berarti alat,
bagian, anggota atau badan.
James D. Money mengatakan organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapai
suatu tujuan bersama. Sedang Chester I. Barnard mengartikan organisasi sebagai suatu system
dari aktivitas kerjasama yangdilakukan oleh dua orang atau lebih.
Beberapa penulis mengemukakan beberapa cirri organisasi antara lain :

Adanya sekelompok orang

Antar hubungan terjadi dalam suatu kerjasama yang harmonis

Kerjasama didasarkan atas hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing orang
untuk mencapai tujuan.

1. 2. ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL


Organisasi formal disebut juga organisasi statis yaitu suatu system kerja sama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih dan dikoordinasi dengan sadar untuk mencapai tujuan. Dimana
hubungan dan tujuan besama ditetapkan secara rasional. Tiap unsure organisasi mempunyai
kedudukan, tugas dan fungsi yang tegas.
Organisasi informal merupakan kumpulan hubungan antarperorangan tanpa tujuan bersama yang
disadari meskipun pada akhirnya hubungna-hubungan yang tak disadari itu untuk tujuan
bersama. Dimana hubungan-hubungan itu dipengaruhi oleh perasaan dan tujuan bersama yang
tidak jelas. Di dalam organisasi informal kedudukan, tugas serta fungsi-fungsi tampaknya kabur.
1. 3. BENTUK-BENTUK ORGANISASI
Menurut pola hubungan kerja serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab maka bentuk
organisasi dapat dibedakan menjadi :

Bentuk Organisasi Garis

Merupakan bentuk organisasi yang paling tua dan sederhana yang diciptakan oleh Henry Fayol
serta sering disebut organisasi militer. Ciri-cirinya adalah
organisasi masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling kenal serta spesialisasi kerja belum
begitu tinggi.

Bentuk Organisasi Fungsional

Diciptakan oleh F.W. Taylor dimana pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas sebab setiap
atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan sepanjang ada hubungannya
dengan fungsi atasan tersebut.

Bentuk Organisasi Garis dan Staf

Pada umumnya dianut oleh organisasi yang besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidangbidang tugas yang beraneka ragam serta rumit, serta jumlah karyawannya banyak. Bentuk
organisasi ini diciptakan oleh Harrington Emerson.

Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff

Merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi bentuk garis dan
staf.
1. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
Dalam rangka membentuk suatu organisasi yang baik atau dalam usaha menyusun suatu
organisasi, perlu diperhatikan beberapa asas atua prinsip organisasi diantaranya :
1. a. Perumusan Tujuan dengan Jelas
Bila kita melakukan suatu aktivitas, yang pertama harus jelas adalah apa yang menjadi tujuan
aktivitas tersebut. Demikian pula bila kita mengorganisasi atau membuat suatu badan, maka yang
pertama-tama harus jelas adalah apa yang menjadi tujuan kita.
1. b. Pembagian kerja
Dengan pembagian kerja dapat ditetapkan sekaligus susunan organisasi dan hubungan serta
wewenang masing-masing organisasi. Dalam mengadakan pembagian kerja, ada beberapa dasar
pedoman pembagian kerja yaitu :
1. wilayah atau teritorial
2. jenis benda yang diproduksi
3. langganan yang dilayani
4. fungsi (rangkaian kerja)
5. waktu
6. c. Delegasi kekuasaan (Delegation of Authority)
Kekuasaan atau wewenang ialah hak seseorang untuk mengambil tindakan yang perlu agar tugas
dan fungsinya terlaksana dengan baik. Dapat dikatakan bahwa delegasi kekuasaan merupakan
salah satu jalan utama bagi setiap pemimpin untuk percaya akan diri sendiri.
1. Rentangan kekuasaan

Yang dimaksud adalah berapa jumlah bawahan seorang pemimpin sehingga pemimpin itu dapat
memimpin, membimbing dan mengawasi secara berhasil guna dan berdaya guna.V.A.
Graicunas mengutarakan bahwa lima atau delapan orang adalah jumlah maksimal yang dapat
diawasi oleh seorang pemimpin.
1. Tingkat-tingkat pengawasan
Sehubungan dengan prinsip tingkat-tingkat pengawasan, makadalam organisasi terdapat berbagai
jumlah tingkatan yaitu :

Dua sampai tiga tingkat, biasa disebut organisasi pipih (flat top organization)

Empat tingkat, sering disebut struktur organisasi datar

Lima tingkat, sering disebut struktur organisasi curam

1. Kesatuan perintah dan tanggungjawab (Unity of Command and Responsibility)


Seorang bawahan hanya mempunyai seorang atasan dari siapa ia meneima perintah dan kepada
ia memberi pertanggungjawaban akan pelaksanaan tugasnya.
1. Koordinasi
Adalah usaha mengarahkan kegiatan seluruh unit-unit organisasi agar tertuju untuk memberikan
sumbangan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan.
BAB 5
DEPARTEMENTASI
1. 1. PENGERTIAN DEPARTEMENTASI
Terdapat beberapa istilah yaitu departementation, divisinalization. Grouping activities,
pembagian pekerjaan yang artinya suatu proses mengkhususkan atau membagi-bagi kegiatan
(tugas) pemimpin atau suatu perusahaan.
1. 2. DASAR DEPARTEMENTASI
1. a. Dasar territorial
Segala kegiatan yang dilakukan pada suatu daerah tertentu digolongkan menjadi suatu kesatuan
yang diawasi oleh seorang atasan (berdasarkan daerah geografi).
Departemen ini banyak kita jumpai pada perusahaan besar yang melayani masyarakat dalam satu
Negara.

1. b. Dasar produksi
Terjadi bilamana kegiatan pimpinan dibagi atas dasar produksi, hasil atau servis yang diberikan
atau dijual. Biasanya dasar ini dianut perusahaan besar yang memproduksi berbagai macam hasil
produksi.
1. c. Dasar langganan
Merupsksn pembagian pekerjaan atas dasar langganan yang dilayani dan dapat kita jumpai pada
perusahaan yang menjual barang secara besar-besaran.
1. d. Dasar fungsi
Dasar ini paling banyak dipergunakan sebagai dasar untuk mengorganisasi aktivitas perusahaan
dan selalu dijumpai sedikit banyak dalam setiap struktur organisasi perusahaan.Dasar ini sering
menimbulkan persoalan batas-batas kekuasaan masing-masing kepala yang bersangkutan serta
koordinasi sukar dicapai.
1. e. Dasar proses, perkakas dan waktu
Aktivitas dibagi atas urutan-urutan pelaksanaannya, perkakas yang digunakan serta proses
produksi yang terus-menerus.
1. 3. POKOK-POKOK YANG PERLU DIPERHATIKAN

Spesialisasi

Mempermudah pengawsan

Koordinasi

Biaya

1. 4. DEPARTEMEN POKOK DAN PEMBANTU


Dalam suatu organisasi terdapat dua macam bagian yaitu :

Major department atau bagian pokok adalah setiap bagian yang bertanggung jawab
tentang terlaksananya tujuan perusahaan

Minor/service department atau bagian pelengkap adalah bagian yang memberikan


bantuan kepada bagian pokok agar lebih mudah melaksanakan tugasnya dalam
merealisasikan tujuan perusahaan.

Bagian pembantu tidak selalu terdapat dalam organisasi tetapi tugasnya memberikan bantuan
kepada bagian pokok. Kemungkinan struktur organisasi yang berhubungan dengan unit
pembantu adalah :
1. Tanpa unit pembantu yang otonom
2. Dengan unit pembantu yang otonom
3. Dengan departemen pembantu yang otonom
4. Dengan departemen dan unit pembantu yang otonom
BAB 6
STAF DAN PANITIA
1. 1. PENDAHULUAN
Henry Fayol telah membayangkan staf sebagai suatu penambahan kekuatan atau pembesaran
kepribadian seorang tenaga aksekutif yang memberikan kekuatan, pengetahuan dan waktu yang
tidak ada padanya. Louis A. Allen mengartikan panitia sebagai sejumlah orang yang diangkat
atau dipilih untuk berkumpul pada suatu dasar tersusun (organized basic) guna
mempertimbangkan soal-soal yang diajukan kepadanya.
1. 2. TUGAS-TUGAS STAF
Staf adalah setiap petugas yang khususnya diangkat untuk meberi layanan dan nasihat kepada
manajer di dalam sesuatu bidang khusus yang menjadi keahliannya. Beishline mengutarakan
pendapatnya bahwa salah satu tujuan organisasi staf adalah memungkinkan spesialisai dalam
manajemen tetapi angota staf tidak boleh memberi perintah langsung kepada anggota
organisasi kecuali kepada anggota bagian staf mereka sendiri karena mereka tidak memiliki
kekuasaan memberi komando.
1. 3. KUALIFIKASI SEORANG STAF
Jabatan staf dapat dianalisis dengan metode quistionare, observasi, wawancara atau dengan
menggabungkan ketiga cara tersebut.Seorang staf adalah pelayan bagi pemimpin, maka staf
perlu mempunyai loyalitas atau kesetiaan terhadap pimpinannya. Keahlian, pengetahuan dan
loyalitas merupakan sifat yang utama barulah sifat-sifat lain sebagai pelengkap tergantung jenis
jabatan.
1. 4. JENIS-JENIS STAF
Pada umumnya staf digolongkan berdasarkan banyaknya pimpinan yang dilayani dan dapat
dibedakan menjadi :

1. Specialist staf atau staf khusus yaitu jabatan dan komponen yang khusus disusun untuk
memberi nasihat dan jasa kepada kesatuankesatuan lain dalam fungsi khusus adalah
definisi dari Louis A. Allen.
2. Personnel staf atau staf pribadi adalahstaf yang khusus memberikan layanan atau bantuan
kepada seorang manajer di dalam suatu organisasi.
1. 5. PANITIA
Sinonimnya adalah dewan, senat, majelis, komisi, committee board, task group, court atau satuan
tugas. Newman membatasi panitia sebagai berikut a committee consists of a group of people
specifically designed to perform some administrative act.
1. 6. PANITIA DALAM BERBAGAI BIDANG
Panitia dapat didirikan dengan formal, informal, waktu yang tidak terbatas dan untuk waktu yang
sangat lama. Jika didirikan secara formal, maka panitia digambarkan dengan jelas dalam struktur
organisasi serta jelas kedudukannya dan hubungannya dengan unsure-unsur organisasi lain
dalam badan mana dia berada.
1. 7. KEBAIKAN-KEBAIKAN PANITIA
Kebaikan yang utama dari pembentukan panitia dalam suatu perushaan memungkinkan adanya
pertimbangan dan putusan yang merupakan group judgement, yaitu pendapat atau timbangan
golongan. Koontz menyatakan the advantage of gaining group deliberation and judgement.
Kebaikan ini mendekati peribahasa Prancis choq des opinion jailit les verites dengan kata lain
musyawarah segala sesuatu dapat dipecahkan.
1. 8. KEBURUKAN-KEBURUKAN PANITIA
Keburukan yang utama disampingadministrasi, kemungkinan juga pekerjaan atau tugas terlalu
lama dikerjakan. Karena tugas dan tanggungjawab diberikan kepada panitia maka akan terasa
tanggung jawab yang terpecah-belah. Kadang-kadang beberapa anaggota panitia merasa tidak
mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan suatu pekerjaan dari panita.
1. 9. BILA PANITIA DIPERLUKAN
1. Dibutuhkan informasi yang perlu dari berbagai bagian
2. Keputusan yang akan diambil itu demikian penting
3. Pelaksanaan hendaknya berhasil
4. Diperlukan koordinasi antara berbagai bagian

Ernest Dale berpendapat pembentukan panitia setidaknya dapat mengimbangi biaya yang
dikeluarkan untuk kebutuhannya, di samping harus diperhatikan bahwa suatu tugas yang lebih
efektif untuk dikerjakanoleh seorang saja janganlah dikerjakan oleh sebuah panitia.
10. BILA PANITIA TIDAK PERLU
Newman berpendapat panitia tidak diperlukan jika :

Diperlukan putusan yan gcepat

Putusan itu tidak begitu penting

Orang yang cakap tidak diperoleh

Persoalan adalah soal pelaksanaan

11. PLURAL EXCECUTIVE


Dapat didirikan berdasarkan ketentuan undang-undang, dapat pula putusan dari seorang
atasan.Ada dua jenis kedudukan plural executive. Yang pertama sering disebut board of
directions (kedudukan berada setingkat di atas pimpinan, jadi ia menjadi atasan dari presiden
director atau general manager).
Sedangakn kedudukan yang kedua didirikan atas putusan seorang pemimpin yang sudah barang
tentu kedudukannya setingkat dengan kalau dimaksudkan panitia tersebut menggantikan dirinya
untuk sementara waktu.
BAB 7
DELEGASI
1. 1. PENDAHULUAN
Salah satu prinsip organisasi adalah delegasi kekuasaan.Seorang manajer mempunyai tugas
tertentu, tetapi hasil kerja yang ia capai tidak lepas dari kinerja bawahannya karena ia
mempunyai keterbatasan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya menjadi tanggung jawab dia
sepenuhnya. Departementasi berhubungan erat dengan pendelegasian. Karena saat mengadakan
departementasi pada saat itu pula terjadi pendelegasian. Dan pendelegasian tugas harus disertai
pula pendelegasian kekuasaan, agar tercapai hasil sebaik-baiknya.
.
2. UNSUR-UNSUR DELEGASI

Delegasi adalah kegiatan seorang manajer untuk memberi tugas dan kekuasaan kepada
bawahannya untuk mengerjakan bagian dari tugas manajer tersebut sebaik-baiknya dan
mempertanggung jawabkannya.
Terdapat tiga unsur dalam proses delegasi, yaitu tugas, kekuasaan dan pertanggungjawaban
(responsibility, authority, accountability). Hal tersebut terbagi dalam dua tahap, yaitu:

Tahap pertama, pelaksanaan tugas ( responsibility ) dan kekuasaan ( authority ) sesuai


jabatan serta fungsinya.

Tahap kedua, pertanggungjawaban ( accountability ) yaitu memberikan laporan


bagaimana tugas-tugas dilaksanakan dan cara kekuasaan dipakai.

Tugas dan kekuasaan dapat didelegasikan, akan tetapi pertanggungjawabannya tetap menjadi
tanggung jawab pimpinan. Seorang pemimpin tidak mungkin mendelegasikan seluruh tugas dan
kekuasaannya,dan tidak mungkin untuk tidak mendelegasikan tugas dan
kekuasaannya.Karakteristik setiap organisasi ialah setiap manajer mendeleger sedikit atau
banyak tugas dan kekuasaannya kepada bawahannya.
3. TUGAS-TUGAS YANG DIDELEGASIKAN
Tugas-tugas manajer yang dapat didelegasikan dilihat dari dua sudut:
1. a. Dari Sudut Proses
Tugas dan fungsi manajer dilihat dari sudut proses adalah planning, organizing,
assembling resources, directing dan controlling.
1. b. Dari Sudut Bidang
Tugas seorang prmanajer ddilihat dari sudut bidang dapat digolongkan menjadi :
Produksi, personalia, keuangan, tata usaha dan statisrik, marketing dan lain-lain.
4. DELEGASI YANG EFEKTIF
Ada beberapa pedoman agar delegasi menjadi efektif yaitu :
1. Unsur delegasi harus lengkap dan jelas
2. Manajer harus mendelegasikan kepada orang yang tepat
3. Manajer yang mendelegasikan harus memnerikan [eralatan yang cukup dan
mengusahakan keadaan sekitar yang efisien

4. Manajer yang mendeleger harus memberikan insentif


BAB 8
MEMPEROLEH PEGAWAI
1. 1. PENDAHULUAN
Staffing atau fungsi personalia adalah fungsi setiap manajer yang berhubungan dengan para
pegawai di lingkungan pimpinannya agar para pegawai terdorong untuk melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya untuk merealisasikan tujuan perusahaan atau tujuan aktivitas yang
dipimpinnya.
1. 2. ANALISA JABATAN
Merencanakan atau menetapkan kualifikasi seorang pegawai dilakukan dengan menganalisis
jabatan.Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kualifikasi dan jabatan yang sesuai dengan
pegawai tersebut.
Ada tiga metode untuk menganalisa jabatan, yaitu panyusunan daftar pertanyaan, menginterview
petugas, dan mengadakan penilaian. Disamping ketiga metode tersebut masih ada cara lain yaitu
dengan mengawinkan hasil-hasil yang diperoleh dari ketiga metode tersebut yang lazim disebut
dengan cara kombinasi.
1. 3. SUMBER-SUMBER PEGAWAI
Selain menetapkan kualifikasi pegawai, suatu badan usaha harus menetapkan sumber-sumber
pegawai terlebih dahulu. Ada berbagai macam sumber pegawai dan keefektifan sumber tersebut
tergantung letak, jenis perusahaan dan jenis jabatan.
Berikut penggolongan sumber-sumber pegawai:
1. Dari dalam perusahaan yaitu dengan promotion from within system. Sistem ini
mempunyai segi positif sebab dapat meningkatkan efesiensi dan moral pegawai.
2. Teman-teman pegawai perusahaan, sisi positif dari system ini adalah hubungan baik
sebelumnya dari pegawai yang memudahkan dalam merealisasikan tujuan perusahaan.
Sisi negatifnya bila sempat timbul klik system akan terbentuk kelompok-kelompok
pegawai yang mementingkan kelompok masing-masing. Hal-hal tersebut perlu ditelaah
maing-masing.
3. Jawatan penempatan tenaga, sumber semacam ini sangat menguntungkan bagi
perusahaan karena biayanya murah dan tersedia berbagai macam tenaga kerja.

4. Lembaga-lembaga pendidikan, sumber ini merupakan sumber tenaga kerja yang terbaik.
Karena mampu mensuplai tenaga kerja dari pendidkan terendah hingga tinggi, khususnya
lembaga pendidikan tinggi lebih baik karena tenaga dari sumber ini lebih mudah dididik.
5. Iklan, dengan sumber ini perusahaan dapat menarik tenaga-tenaga kerja yang
berkompeten serta berpengalaman dari tempat yang jauh dan dalam jumlah yang banyak.
1. 4. SELEKSI PEGAWAI
Seleksi pegawai dilakukan oleh perusahaan-perusahaan modern untuk mendapatkan pegawai
yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan jabatan yang dipangkunya. Hal tersebut dilakukan
setelah menetapkan sumber dan kualifikasi pegawai. Adapun proses seleksi tersebut sebagai
berikut:

Pengisian formulir-formulir

Calon-calon pegawai mengisi formulir yang disediakan perusahaan (bagian HRD) yang berisi
CV, ID, pendidikan, dsb.

Tes psikologi

Diterapkan oleh perusahaan-perusahaan modern di negara-negara maju tetapi masih terbatas


pemakaiannya di negara berkembang yang secara garis besarnya dapat digolongkan menjadi :
1. achievements tests, untuk mengukur apa yang dapat dilakukan pelamar saat melamar.
2. aptitude tests, untuk mengukur kesanggupan atau bakat seorang calon pegawai.
3. intelligence tests, untuk mengukur aspek-aspek intelejensia seeorang.
4. interest tests, untuk menentukan ketertarikan seorang calon pegawai terhadap suatu
aktivitas.
5. personality tests. Untuk menentukan sifat kepribadian seorang calon pegawai.

Wawancara

Hal utama yang perlu diperhatikan ialah bagaimana menafsirkan fakta-fakta yang diperoleh dari
calon pegawai sehingga terjamin objektivitasnya.

Referensi

Dimaksudkan untuk calon pegawai menunjuk beberapa orang yang dapat memberikan
keterangan tentang diri pelamar . Keterangan dapat berupa lisan ataupun tertulis.
.

1. 5. MEMPERKENALKAN PEGAWAI
Dapat diartikan mengusahakan agar pegawai yang sudah diterima bekerja segera menyesuaikan
diri ke dalam perusahaan dan mengenali seluk beluk perusahaan yang meliputi hal-hal berikut
ini:
1. sejarah perusahaan,
2. produk yang dihasilkan oleh perusahaan,
3. struktur organisasi perusahaan,
4. tata kerja dalam perusahaan
5. pedoman-pedoman tentang kesejahteraan pegawai,
6. pedoman-pedoman tentang kemungkinan promosi, dan lain sebagainya.
BAB 9
MEMPEROLEH PEGAWAI
1. 1. PENDAHULUAN
Setiap pemimpin bertanggungjawab untuk memajukan dan mengembangkan bawahannyasejak
pegawai itu resmi diterima menjadi pegawai perusahaan.Pada umunya tindakan manajer untuk
melatih, mempromosikan dan memindahkan bawahan didasarkan atas hasil penilaian dan
kecakapan pegawai.
1. 2. LATIHAN
Latihan tidak hanya dilakukan pada saat baru menjadi pegawai namun bisa dilaksanakan saat
dipromosikan kejabatan yang lebih tinggi serta saat teknologi baru diterapkan dalam perusahaan.
Latihan-latihan yang diberikan dapat dibedakan atas :
1. Memperkenalkan pegawai ke dalam perusahaan
2. Melatih pegawai baru
3. Melatih pegawai yang akan dipromosikan
4. Melatih para manajer
1. 3. PROMOSI

Promosi adalah salah satu motivasi bagi para pegawai untuk menunjukkan prestasi-prestasinya
yang besar. Salah satu tindakan dasar promosi adalah senioritas. Yang dimaksud dari senioritas
adalah sudah berapa lama seorang pegawai bekerja di dalam perusahaan.
Pada umumnya, dasar tindakan promosi haruslah hasil yang tertulis pada daftar penilaian
kecakapan pegawai yang bersangkutan. Pegawai dengan hasil baik dan mengingat formasi,
dipromosikan untuk memangku jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Faktor senioritas juga
dapat dijadikan faktor tindakan promosi.
1. 4. PEMINDAHAN
Pada umumnya dimaksudkan untuk mewujudkan penempatan pegawai pada jabatan yang tepat
sehingga ia mendapat kepuasan kerja setinggi mungkin dan memberikan prestasi yang setinggitingginya.
Pemindahan pegawai dapat terjadi karena keinginan pegawai ataupun pimpinan serta
dimaksudkan untuk menjamin kepercayaan pegawai bahwa mereka tidak akan diberhentikan.
Ada dua jenis pemindahan pegawai yaitu :

Replacement transfer adalah pemindahan pegawai yang sudah lama dinasnya ke


departemen lain dalam jabatan yang samaunatuk menggantikan pegawai yang masa
dinasnya sedikit dan yang diberhentikan tidaklah dimaksudkan untuk memajukan
pegawai.

Temporary transfer adalah pemindahan sementara pegawai untuk memangku jabatan


orang lain karena orang itu berhalangan dating tidaklah dimaksudkan untuk memajukan
pegawai yanag dipindahkan.

1. 5. PENILAIAN KECAKAPAN
Penilaian kecakapan adalah penilaian secara sistematik terhadap pegawai oleh atasannya atau
beberapa orang yang cakap mengetahui dengan benar cara melaksanakan tugas pegawai yang
dinilai. Penilaian kecakapan bagi perusahaan penting karena dengan tindakan itu moral pegawai
dapat dipertinggi.Penilaian kecakapan secara objektif adalah sukar, sebab :

Sukar menetapkan ukuran penilaian

Sukar menetapkan kualitas apa yang harus dinilai dari pelaksanaan pekerjaan pegawai
untuk menyatakan cakap tidaknya.

Ada beberapa kemungkinan yang melakukan penilaian kecakapan yaitu :


1. Penilaian kecakapan oleh atasan langsung kemudian direvisi oleh kepala bagian
2. Penilaian kecakapan oleh atasan langsung dibantu satu atau dua orang pembantunya

3. Penilaian kexakapan oleh atasan langsung, jika tidak memuaskan dibuat suatu vertifikasi
Menurut kedudukan penilai, penilaian kecakapan dibedakan menjadi :
1. 1. Penilaian Vertical
Ada dua macam penilaian yakni panilaian oleh atasan dan penilaian dilakukan oleh bawahan
terhadap atasan.
1. 2. Penilaian Horisontal
Adalah penilaian yang dilakukan oleh teman-teman setingkat.
Penilaian kecakapan jarang sekali dilakukan hanya seorang saja dimaksudkan untuk mengurangi
subjektivitas. Sedangkan kualitas yang harus dinilai dari pegawai , sampai saat ini belum
uniformitas dalam praktik, karena banyaknya pegwai dan kualitas yang harus dinilai.
Apapun objek penilaian harus dipertahankan karena hasil penilaian menunjukkan peranan
pegawai pada realisasi tujuan perusahaan atau unit aktivitas lingkungan. Proses ini dapat
memberikan indikasi kelemahan pegawai sehingga berdasarkan penilaian dapa dipikirkan
tindakan selanjutnya.
BAB 10
MEMANFAATKAN PEGAWAI
1. a. PENDAHULUAN
Memanfaatkan pegawai mempunyai pengertian yang berdekatan dengan memajukan pegawai.
Memajukan pegawai adalah setiap kegiatan pimpinan utnuk menambah keahlian, efisiensi
bawahan dalam melaksanakan tugas serta penempatan jabatan yang tepat.
Memanfaatkan pegawai adalah kegiatan pemimpin yang bernaksud untuk memperkerjakan
pegawai yang memberi prestasi besar atau menguntungkan ke dalam perusahaan. Ada dua aspek
fungsi memanfaatkan pegawai yaitu :

Memperkerjakan pegawai yang memberi manfaat bagi perusahaan

Tidak memperkerjakan pegawai yang idak bermanfaat bagi perusahaan

1. b. PEMBERHENTIAN
Pemberhentian berarti pemutusan hubungan kerja dengan pegawai. Pemberhentian pegawai
dapat terjadi karena keinginan pegawai, keinginan perusahaan, pegawai meninggal serta
penetapan perjanjian kerja antara perusahaan dengan pegawai.

Dalam memberhentikan pegawai perusahaan harus diperhatikan, dipedomani dan


disosialisasikan Patoka-patoka yang ditetapkan baik dalam perundang-undangan social maupun
keputusan-keputusan P4P, terutama yang berhubungan dengan dasar hokum pemberhentian dan
tanggung jawab moral perusahaan kepada pegawai yang diberhentikan.
Pemberhentian pegawai harus diindahkan tenggang waktu sedikitnya satu bulan. Pemberhentian
hanya boleh dijalankan menjelang hari terakhir dari tiap-tiap bulan penanggalan, kecuali dalam
masa percobaan dan karena alasan mendesak.
1. c. PEMENSIUNAN
Dalam pemberhentian pegawai perusahaan harus msempunyai tanggung jawab moral kepada
pegawai yan gdiberhentikan, kecuali kepada pegawai yan gdiberhentikan dengan tidak
hormat.Produktivitas seseorang dipengaruhi pula oleh umur, maka perlu diberi tekanan kepada
pemensiunan karena usia yang sudah lanjut.
Beberapa ahli berpendapat pemensiunan pegawai erat dihubungkan dengan hasil yang dicapai
pegawai pada daftar penilaian kecakapan bukan pada umurnya. Pemensiunan pegawai umunya
diurus bagian personaliasesuai denan-dengan peraturan perusahaan.
Pemensiunan adalah suatu tindakan pemberian penghormatan kepada pegawai yang
produktivitasnya sudah turun, karena berbagai sebabdengan mengingat jasa-jasa pegawai
tersebut selama bekerja dalam perusahaan.
1. d. MOTIVASI
Motivasi antar pegawai berbeda antara satu dengan lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan motif,
tujuan dan kebutuhan masing-masing pegawai untuk bekerja serta perbedaan waktu dan tempat.
Secara garis besar, jenis-jenis insentif digolongkan menjadi :
1. a. Material incentive : segala sesuatu yang dapat dinilai dengan uang
2. b. Semi material incentive : segala sesuatu yang tidak dapat dinilai dengan uang
3. c. Nonmaterial incentive :seluruh jenis perangsang yang tidak termasuk ke dalam salah
satu golongan di atas misal penempatan kerja, latihan sistematik, pelayanan kesehatan,
fasilitas rekreasi dan lain-lain.
1. 5. UPAH, SEBAGAI SALAH SATU INTENSIF
Tingkat upah merupakan dorongan utama hingga dimana upah itu belum mencukupi kebutuhan
hidup pegawai. Upah dilihat dari sudut pimpinan atau perusahaan merupakan salah satu unsur
harga pokok, sebaliknya dari sudut pegawai merupakan penghasilan.

Jika upah sangat rendah, perusahaan sukar menarik dan memperkerjakan pegawai yang cakap.
Jika upah cukup adil, pegawai perusahhan cenderung memberikan darma baktinya yang besar
kepada perusahaan. Perusahaan mengikuti pembayaran upah sesuai dengan tingkat upah umum.
Faktor penting dalam penetapan tingkat upah seorang pegawai yaitu :
1. Pendidikan
2. Pengaaman
3. Tanggungan
4. Kemampuan perusahaan
5. Keadaan ekonomi
6. Kondisi pekerjaan
Faktor keahlian, kondisi pekerjaan, tanggung jawab atau tugas yang dilakukan mempengaruhi
besarnya tingkat upah untuk suatu jabatan perusahaan yang bersangkutan. Tegasnya, jumlah nilai
suatu jabatan ditentukan besarnya tingkat upah jabatan tersebut.
BAB 11
MEMBERI PERINTAH
1. 1. PENDAHULUAN
Memberi pengarahan adalah fungsi atau tugas keempat dari pimpinan, hal ini dilakukan setelah
seluruh struktur organisasi tersusun. Maka tugas pimpinan untuk menggerakkan bawahan dan
mengkoordinasi agar tujuan perusahaan terealisasi. Menggerakkan bawahan merupakan fungsi
keempat dari pimpinan yaitu mengarahkan bawahan.
Bawahan hanya melaksanakan apa yang diperintahkan pimpinan, memberi perintah ialah fungsi
yang berhubungan langsung dalam merealisasikan tujuan dan tujuan pemberian perintah sangat
penting untuk diperhatikan.
1. 2. TUJUAN PEMBERIAN PERINTAH
Pemberian perintah kepada bawahan tidak boleh semena-mena, tetapi harus paham dan yakin
dengan tujuannya tersebut, sehingga tujuan tersebut terealisasi.
Tujuan utamanya ialah untuk mengkoordinasi kegiatan bawahan, sehingga terkoordinasi kepada
satu arah, yaitu kepada tujuan perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin hubungan baik
antara pimpinan dengan bawahan, sebab perintah merupakan alat untuk berkomunikasi antara

pimpinan dan bawahan. Maksud lain dari memberi perintah ialah untuk mendidik bawahan
karena menambah pengetahuan bawahan yang menerima perintah itu.
Memberi perintah mempunyai hubungan yang erat dengan pengawasan agar tujuan dari
perusahaan benar-benar terealisasi.
1. 3. DEFINISI PERINTAH
Perintah adalah suatu instruksi resmi dari atasan kepada bawahan untuk merealisasikan tujuan
perusahaan.
Dari batasan tersebut ada empat unsur suatu perintah, yaitu:
1. instruksi resmi
2. dari atasan kepada bawahan
3. mengerjakan atau tidak mengerjakan suatu hal
4. merealisasi tujuan perusahaan
Tanpa salah satu dari keempat unsur tersebut, maka itu bukanlah suatu perintah. Perintah adalah
instruksi resmi, baik lisan maupun tulisan. Perintah bersifat resmi bila orang yang melakukannya
mempunyai wewenang untuk melakukannya. Maksud dari mempunyai wewenang ialah bilamana
bawahan tidak melaksanakannya, maka orang yang mengeluarkan perintah tersebut dapat
melakukan tindak sanksi.
Perintah harus datang dari atasan kepada bawahan yang bersangkutan, tidak boleh bawahan dari
atasan yang lain, kecuali dalam system organisasi fungsional. Wewenang mempunyai kekuatan
sanksi, sanksi bisa berupa mutasi, skorsing, bahkan pemecatan. Pemberian perintah haruslah ada
kemungkinan pelaksanaannya, yang mana ditentukan oleh factor pendidikan, pengalaman,
waktu, peralatan serta keadaan bawahan dan tempatnya.
Telah dibatasi bahwa pimpinan adalah orang yang mendapatkan hasil melalui bawahan.
Pengrealisasian hasil tersebut adalah dengan memberikan perintah kepada bawahan untuk
mengerjakan sesuatu atau tidak. Perintah haruslah jelas agar terlaksana sesuai perintah.
Salah satu unsur penting dari suatu perintah ialah perintah harus mempunyai tujuan akhir
merealisasi tujuan perusahaan. Perintah merupakan salah satu cara mengkoordinasikan segala
tindakan perusahaan agar segala macam kegiatan mempunyai satu arah yang sama, yaitu tujuan
perusahaan.
4. PERINTAH SATU ASPEK DARI KOMUNIKASI
Tujuan perusahaan akan terealisasi jika setiap pegawai bekerja secara efisien dan ada kerja sama
antara satu sama lain. Salah satu faktor yang mendukung kerja sama ialah hubungan baik antar

pegawai, terlebih lagi antara atasan dan bawahan. Bermacam cara untuk mengadakan hubungan
(komunikasi) antara satu sama lain dalam badan usaha, yaitu dengan pertemuan-pertemuan,
berbicara melalui telepon, mengirim surat, berbicara langsung, pemberian laporan, petunjuk, dan
perintah. Kedua cara terakhir merupakan cara atasan berhubungan dengan bawahan. Agar
berjalan dengan baik pimpinan harus menjaga sikap dan kata-kata. Komunikasi bertujuan untuk
menjamin pengertian yang baik satu sama lain. Secara garis besar komunikasi dibedakan
menjadi dua, yaitu komunikasi ke dalam dan ke luar.
Komunikasi ke dalam dibedakan atas dua macam, yaitu vertikal dan horizontal. Komunikasi
vertikal dibedakan atas dua macam, yaitu:

Ke bawah yang diwujudkan oleh pimpinan berupa pemberian perintah atau


petunjuk,untuk menjaga hubungan baik dengan bawahan dan mengkoordinasi kegiatan
bawahan.

Ke atas yang diwujudkan dengan pemberian laporan dari bawahan kepada atasan.

Komunikasi horizontal bermaksud untuk menjaga hubungan baik antar pimpinan yang setingkat
dengan mengadakan pertemuan-pertemuan berkala. Komunikai ke luar bertujuan untuk menjaga
hubungan baik antara atasan dengan pihak luar, hal ini termasuk kategori external function dari
manajer.
5. JENIS-JENIS PERINTAH
Perintah dapat diberikan dalam bentuk lisan apabila:
1. tugas yang diperintahkan berupa tugas sederhana dan
2. dalam keadaan darurat.
Kekurangan yang utama dari perintah lisan adalah dia tidak begitu dipersiapkan atau
direncanakan serta terlalu fleksibel.
Perintah yang kedua adalah perintah tertulis yang mengandung kebaikan-kebaikan sebagai
berikut :

mudah diperiksa guna memelihara kebenaran

menyebabkan orang yang menerima perintah mengetahui benar tanggung jawabnya

merupakan cara terbaik untuk menjamin persamaan dan keserupaan pelaksanaan di


seluruh organisasi

Perintah tertulis juga mempunyai keburukan seperti : memakan waktu, menelan biaya dan
mengandung infleksibilitas.

Selain itu perintah juga dapat digolongkan berdasarkan macam-macam situasi ataupun penerima
perintah sebagai berikut :
1. jenis demand
2. jenis request
3. jenis suggestion
4. jenis volunteer
1. 6. PRINSIP-PRINSIP PERINTAH
1. Perintah Harus Jelas
2. Perintah Diberi Satu Per Satu
3. Perintah Harus Positif
4. Perintah Harus Diberikan kepada Orang yang Tepat
5. Perintah Harus Erat dengan Motivasi
6. Perintah Satu Aspek Berkomunikasi
BAB 12
PENGAWASAN

PENDAHULUAN

Fungsi kelima dari seorang pemimpin adalah pengawasan. Fungsi ini merupakan fungsi setiap
manajer yang terakhir, setelah fungsi merencanakan, mengorganisasi, menyusun tenaga kerja dan
memberi perintah. Pengawasan merupakan fungsi pimpinan yang berhubungan dengan usaha
menyelamatkan jalannya perusahaan kepada tujuan yang direncanakan.

ARTI DAN TUJUAN PENGAWASAN


o Geroge R. Terry mengemukakan control is to determine what is accomplishe,
evaluate it, and apply corrective measures, if neede, to insure result in keeping
with the plan.
o Newman mengatakan Control is assurance that the performance conform to
plan.

o Henry Fayol mengatakn Control consist in verifying wether everything occure in


comformity with the plan adopyed, the instruction issued and principles
estabilished. It has object to point out weaknesses and errors in order to reactivity
them and prevent recurreance. It operate in everything, peoples, actions.
Dari batasan diatas, pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menerapkan
pekeraan apa yng sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengoraksi dengan maksud
supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencxana semula. Sdangkan tujuan dari pengawasan
adalah mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan.

PRINSIP-PRINSIP PENGAWASAN

Dua prinsip pokok pengawasan yang merupakan suatu condition sine qua non bagi system
pengawsan yang efektif adalah rencana tertentu dab adanya pemberian instruksi-instruksi serta
wewenang kepada bawahan. Prinsip pokok pertama merupakan standar atau alat pengukur dari
pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan dan menjadi penunjuk apakah pelaksanaan pekerjaan
berhasil atau tidak. Sedangkan prinsip pokok kedua merupakan keharusan yang perlu agar
system pengawasan memang benar-benar dapat efektif dilaksanakan.
Selain kedua prinsip pokok diaras, maka pengawasan harus mengandung beberapa prinsip seperti
:
1. Dapat mereflektir sifat dan kebutuhan dari kegiatan yang harus diawasi
2. Dapat segera melaporkan penyimpangan-penyimpangan
3. Fleksibel
4. Dapat mereflektir pola organisasi
5. Ekonomis
6. Dapat dimengerti
7. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif

JENIS-JENIS PENGAWASAN

Dasar penggolongan jenis pengawasan yakni :


1. Waktu pengawasan

Pengawasan preventif : pengawasan dilakukan sebelum terjadinya penyelewengan,


kesalahan atau deviation.

Pengawasan repressif : pengawsan setelah rencana dijalankan.

1. Objek pengawasan
Pengawasan dapt dibedakan di bidang produksi, keuangan, waktu dan manusia dengan kegiatankegiatannya.
1. Subjek pengawasan

Pengawasan intern, dilakukan oleh atasan dari petugas yang bersangkutan

Pengawsan ekstern, bilamana orang-orang yang melakukan pengawasan adalah orang


diluar oreganisasi

1. Cara mengumpulkan fakta-fakta guna pengawasan

Personal observation

Oral report

Written report

Control by exception

CARA-CARA MENGAWASI

Ada beberapa cara untuk mengumpulkan fakta-fakta, yaitu :


1. Peninjauan pribadi
2. Pengawasan melalui laporan lisan
3. Pengawasan melalui laporan tertulis
4. Pengawasan melalui laporan kepada hal-hal yang bersifat khusus

CARA-CARA MEBUAT LAPORAN GUNA PENGAWASAN

Menurut James Williamson, ada tujuh landasan pokok dalam penulisan laporan yaitu : jelas,
lengkap, ringkas, sopa, tulus, mengandung kepribadian dan teliti. Sedangkan John C. Johnson
mengemukakan lima buah pedoman pokok dalam menyusun suatu laporan yaitu :
1. Periksa semua fakta yang dibutuhkan sebelum membuat laporan
2. Atur keterangan sebaik mungkin
3. Laporan harus singkat tetapi lengkap

4. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti


5. Mencamtumkan bada-badan yang membantu atasan untuk mendapatkan gambaran yang
lebih jelas
Dalam penyusunan laporan perlu diperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Judul
2. Daftar isi dan intisari
3. Ringkasan
4. Tubuh laporan
5. Appendiks
BAB 13
PROSES PENGAWASAN
1. 1. PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan tugas, selalu ada urutan-urutan walaupun tugas itu sderhana. Untuk
merealisasikan tujuan perusahaan, pemimpin harus melalui fase atau proses pelaksanaan yaitu
merencanakan, mengorganisasi, menyusun, mengarahkan dan mengawasi. Sedangkan proses
pengawasan yang berobjek apapun terdiri dari fase menetapkan alat pengukur, mengadakan
penilaian serta mengadakan tindakn perbaikan.
1. 2. MENETAPKAN ALAT PENGUKUR (STANDAR)
Alat penilai atau alat pengukur nilai (kuantitas dan kualitas) harus ditetapkan terlebih dahulu
sebelum bawahan melaksanakan pekerjaannya dan bawahan harus mengetahui benar alat penilai
yang digunakan atasannya untuk menilai pekerjaannya. Pada umumnya, alat penilai terdapat
pada rencana keseluruhan maupun rencana bagian.
Secara garis besar, alat penilai dapat digolongkan menjadi :
1. Bentuk fisik :

Kuanatitas hasil produksi

Kualitas hasil produksi

Waktu

1. Bentuk uang :

Biaya

Penghasilan

investasi

1. intangible
1. 3. MENILAI (EVALUASI)
Maksud dari menilai atau evaluasi adalah membandingkan hasil pekerjaan bawahan (actual
result) dengan alat pengukur yang sudah ditentukan. Untuk melaksanakan evaluasi harus tersedia
standar dan hasil pekerjaan bawahan.
Yang menjadi masalah dalam evaluasi adalah bagaimana hasil pekerjaan bawahan. Hasil
pekerjaan bawahan dapat diketahui dengan :

Laporan tertulis dari bawahan, baik laporan rutin maupun laporan istimewa. Cara ini
mempunyai kelemahan yaitu pimpinan sulit menentukan kenyataan dan pendapat dalam
laporan itu. Kelemahan ini dapat diatasi dengan cara memberikan pedoman atau
bimbingan dalam penyusunan laporan.

Langsung mengunjungi bawahan untuk menanyakan hasil pekerjaannya atau bawahan


dipanggil untuk member laporan lisan. Kelemahan cara ini adalah tidak semua pemimpin
empunyai cxukup waktu utnuk mengunjungi bawahan atau wawancara dengan bawahan
dan sebagainya. Hal ini dapat diatasi dengan mengangkat pembantu pimpinan untuk
melakukan kegiatan ini.

1. 4. MENGADAKAN TINDAKAN PERBAIKAN (CORRECTIVE ACTION)


Fase ini dilaksanaakn bila pada fase sebelumnya terjadi penyimpangan. Tindakan perbaikan
dapat diartikan tindakan yang diambil untuk menyesuaikan hasil pekerjaan nyata yan
gmenyimpang agar sesuai dengan standar atau rencana yang telah ditentukam sebelumnya.
Tindakan perbaikan dapat dilaksanakan setelah penyebab perbedaan sudah dianalisis. Bila
pimpinan sudah menetapkan dengan pasti penyebab penyimpangan, baru diambil tindakan
perbaikan. Tindakan perbaikan tidak serta merta dapat menyesuaikan hasil pekerjaan yang nyata
dengan rencana atau standar. Dalam hal ini diperlukan laporan berkala agar dapat diketahui
penyimpangan serta tindakan yang diambil serta pelaksanaan pekerjaan dapat diselamatkan
sesuai dengan rencana.
BAB 14
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

1. 1. PENDAHULUAN
Pemahaman hal yang berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia adalah mutlak dan
perlu demi menaikkan taraf hidup bangsa Indonesia.
1. 2. BEBERAPA PENGERTIAN
Manajemen sumber daya manusia (manajemen kepegawaian / personalia) merupakan anak atau
cabang daripada manajemen. Manajemen adalah alat untuk memperoleh hasil melalui orang
lain.Beberapa definisi manajemen sumber daya manusia antara lain :

Edwin B. Plippo

Personnel managements is the planning, organizing, directing and controlling of the


procurement, development, compensation, integration and maintenance of people for the
purpose of contributing to organizational, individual and societal goals.

Society for Personnel Administration di Amerika Serikat

Personnel administration is the art of acquiring, developing and maintaining a competent work
force in such a manner as to accomplish with maximum efficiency and economy the function and
objectives of the organizations.

British Institute of Personnel Managements

Personnel management is the part of the Management function which is primarily concerned
with the human relationships within an organixation. Its objective is the maintance of those
relationships on a basis which by consideration of the well-being of the individual, enables all
those engaged in the undertaking to make their maximum personnel contribution to the effective
working of that undertaking.
1. 3. MANFAAT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Pedoman poko yang terdapat dalam manajemen ini, jelas dan pasti dapat menambah
pengetahuan dan ketrampilan untuk bekerja melalui orang lain. Kehidupan organisasi untuk
bagian yang lebih besar digerakkan oleh sumber daya manusia. Jika sumber daya manusia
ditangani secara serius dan lebih dipahami diharapkan peningkatan produktivitas dalam usaha
merealisasi tujuan organisasi. Sumber daya manusia harus ditarik, diseleksi dan ditempatkan
secara tepat, dikembangkan untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan serta dimotivasi
agar member manfaat bagi kelangsungan hidup organisasi. Sasaran dari manajemenini adalah
mewujudkan satuan kerja yang efektif dan efisien.
1. 4. LINGKUP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Menurut Biswanath Ghosh, manajemen personalia dibagi atas tiga bagian utama yaitu :

Evaluation : menilai tenaga kerja yang tersedia dari berbagai sumber untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan

Motivation : usaha-usaha memotivasi tenaga kerja

Modification of human resources : usaha-usaha mengubah tenaga kerja menjadi lebih


terampil

1. 5. PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA


Aktivitas utama manajemen ini adalah pengadaan sumber daya manusia. Hal ini dapat berupa
aktivitas.Inti pengadaan sumber daya manusia adalah menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan
suatu organisasi secara kuantitatif yang ditentukan melalui analisis beban kerja (work load
analysis) dan analisis angkatan kerja (work force analysis) maupun kualitatif yang ditentukan
melalui analisis jabatan (job analysis) yang menghasilkan deskrepsi jabatan (job description)
maupun spesifikasi jabatan (job specification).
1. 6. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pengembangan tenaga kerja adalah program yang khusus dirancang oleh suatu organisasi dengan
tujuan membantu karyawan dalam meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan memperbaiki
sikapnya. Aktivitas yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi untuk pengembangan tenaga
kerja yaitu :
1. Pelatihan/pendidikan
Dapat diartikan sebagai kegiatan perusahaan yang didesain untuk memperbaiki atau
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap pegawai sesuai dengan kebutuhan perusahaan
sehingga pegawai yang bersangkutan lebih maju dalam melaksanakan tugas.
1. Rotasi jabatan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam rotasi jabatan adalah :

Jabatan karyawan yang dipindahkan harus bersamaan isinya dengan jabatan yang
ditinggalkan

Metode melakukan pekerjaan harus sama antara yang satu dengan yang lain

Pejabat yang dimutasi harus mempunyai pengalaman yang memungkinkannya mengerti


dasar-dasar pekerjaan baru.

1. Delegasi tugas

Salah satu kualifikasi dari seorang manajer adalah sanggup mendelegasikan tugas dan wewenang
kepada bawahannya. Agar deklegasi dapat berjalan eektif, perlu diperhatikan :

Unsur-unsur delegasi harus lengkap dan jelas

Delegasi diberikan kepada orang yang tepat

Delegasi harus dibarengi dengan peralatan, waktu, biaya yang diperlukan

Kepada mereka yang menerima delegasi harus diberikan motivasi seperti insentif yang
diperlukan.

1. Promosi
Adalah kegiatan pemindahan karywan dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi, di mana
tugas, wewenang dan tanggung jawab lebih tinggi dari sebelumnya. Hal ini dilakukan demi
perkembangan karyawan selanjutnya.
1. Pemindahan
Adalah kegiatan mengganti jabatan karyawan yang setingkat. Pemindahandapat dibedakan
menjadi : production transfer, replacement transfer, versality transfer, shift transfer dan remedial
transfer.
1. Konseling
Dalam setiap organisasi karyawan dapaat dibagi menjadi dua macam yaitu : penasehat dan yang
dinasehati.
1. Konferensi
Ikut sertadalam konferensi akan menambah banyak pengalaman, pengetahuan dalam berbagai
bidang dan menambah ketrampilan. Khusus kepada manajer, konferensi membawa dampak
positif dalam perkembangan ppara manajer tesebut.
1. 7. PEMANFAATAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pemanfaatan sumber daya manusia ialah proses kegiatan pimpinan yang memperkerjakan
pegawai.
Lingkup ini meliputi pemberhentian, pemensiunan, dan motivasi.
1. Pemberhentian
Pemberhentian (PHK) inisiatif ini diambil oleh para manajer berdasarkan penilaian objektif
yaitu tidak menguntungkan perusahaan.

1. Pemensiunan
Pemensiunan ialah pemberhentian pegawai karena pegawai berumur lanjut.Ini dilakukan
untukmenstabilkan pegawai, meningkatkan kerja sama, dan dapat menimbulkan sense of
belongingness.Dana pensiun diambil dari berbagai sumber, bisa dari pemotongan gaji tiap bulan,
keuntungan perusahaan, dan kombinasi keduanya.Batasan umur biasanya antara 50-60 tahun.
1. Motivasi
Proses motivasi adalah dasar pengertian pemahaman mengapa seseorang mengerjakan hal
tertentu.Motivasi berasal dari kata motif, yang berarti apa yang menggerakkan atau mendorong
seseorang melakukan sesuatu.
Menurut Urwich bahwa dinamika manajemen adalah kemampuan manajer memotivasi
bawahannya. Menurut Handoyo Krisyanto bahwa insentif sangat efektif di suatu perusahaan,
ternyata bisa sebaliknya di perusahaan lain karena kebutuhan, perilaku, dan interaksi di setiap
lingkungan berbeda.
Berikut teori-teori motivasi menurut para ahli:
1) A.H. Maslow
Perilaku seeorang ditentukan oleh kebutuhan yang paling mendesak, hierarki kebutuhan secara
berturut-turut terdirir dari :

Physicological needs

Safety needs

Social needs

Esteem needs

Self actualization needs

Perilaku adalah goal-oriented yaitu perilaku pada umumnya dimotivasi olehkegiatan untuk
memperoleh kebutuhan.
2) Douglas Mc. Gregor
Ada dua pendekatan manajemen yang mungkin diterapkan berdasar sifat manusia yang disebut
teori X dan Y.
Dalam rangka memotivasi bawahan Mc. Gregor mengharapkan para manajer menerapkan teori
Y,agar para pegawai didorong untuk berkembang danakan menerapkan pengetahuan, ketrampilan
dan imajinasinya utnuk membantu mencapai tujuan organisasi.

3) Frederich Hersberg
Ada dua rangkaian kondisi yang mempengaruhi seseorang dalam pekerjaannya, yaitu :

Factor hygiene terdiri dari kebijaksanaan dan administrasi, pengawasan dan bimbingan
atasan (supervisi), hubungna antar pribadi, kondisi kerja dan gaji.

Factor motivasi terdiri dari keberhasilan pelaksanaan, pengakuan, pekerjaan itu sendiri,
tanggung jawab dan pengembangan

4) David Mc. Clelland


Menurut David Mc. Clelland, timbulnya kegagalan para pemimpin menciptakan sistem insentif
yang efektif adalah karena adanya kekeliruan tentang manusia dan pekerjaannya. Kekeliruan
yang terbesar ialah anaggapan mereka bahwa manusia bekerja semata-mata demi uang. Ciri-ciri
orang berprestasi ialah berusaha membuat sesuatu dengan lebih baik, adanya ambisi dengan
perhitungan rasional dan tidak menggantungkan diri pada nasib.
1. 8. STATUS DAN TUGAS MANAJER PERSONALIA
Apapun label manajer personalia, statusnya adalah tenaga staf ayng seluruh unitnya semata-mata
untuk :
1. Meberi nasihat dan bantuan, dan tidak mempunyai wewenang lini terhadap elemenelemen lain di dalam oprganisasi.
2. Nasihat atau bantuan diberikan kepada semua unsure manajer lini
3. Nasihat atau bantuan yang diberikan, khusus hanya di bidang pengadaan, pengembangan
dan pemanfaatan sumber daya manusia.
Secara garis besar, peranan manajer personalia terhadap seluruh unsur pimpinan adalah sebagai
berikut :
1. Mengambil inisiaitf dan memformulasikan kebijakan sumber daya manusia
2. Memberi nasihat/saran kepada semua unsur di dalam organisasi
3. Melayani unsure-unsur pimpinan dalam kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan,
pengembangan dan pemanfaatan sumber daya manusia
4. Mengawasi tindakan manajer lini dalam kegiatan pengadaan, pengembangan dan
pemanfaatan sumber daya manusia
BAB 1

ARTI, SARANA DAN FUNGSI MANAJEMEN


1. 1. ARTI MANAJEMEN
Dari literatur istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu sebagai suatu proses,sebagai
kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen serta sebagai suatu seni (art) dan
sebagai suatu ilmu.
Dari pengertian manajemen yang pertama ada beberapa definisi yaitu:

Enclycopedia of the Social Sciense: Suatu proses dengan mana pelaksaan suatu tujuan
tertentu diselenggarakan dan diawasi.

Haiman : Fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi
usaha-usaha individu ubtuk mencapai tujuan bersama.

George R. Terry : Pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan


mempergunakan kegiatan orang lain.

Dari pengertian manajemen yang kedua, terdapat kegiatan-kegiatan dan aktivitas manajer yang
pada umumnya adalah planning, organizing, staffing, directing,dan controlling.
Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau
manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena, kejadian,
keadaan juga memberikan penjelasan. Hal ini diakui pula oleh Chezter I. Brnard, Henry Fayol,
Alfin Brown, Harold Koontz dll.
Dari beberapa pengertian diatas manajemen dapat didefinisikan sebagai Seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
1. 2. SARANA MANAJEMEN
Sarana (tools) atau alat manajemen untuk mencapai tujuan disebut sumber daya yang terkenal
dengan Enam M, yaitu:

Men and Women

Money

Materials

Machine

Metode

Markets

1. 3. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
.

Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen dari beberapa ahli antara lain:
1. Forecasting
2. Planning termasuk budgeting
3. Organizing
4. Staffing atau assembling resources
5. Directing atau commanding
6. Leading
7. Coordinating
8. Motivating
9. Controlling
10. Reporting
1. 4. FUNGSI-FUNGSI LAIN DARI SEORANG MANAJER

Fungsi manajer ke dalam perusahaan (internal function of manager), dapat dilihat dari dua sudut
yaitu:
1. Proses yakni perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarhan dan pengawasan.
2. Subjek atau bidang yaitu keuangan, personalia, pemasaran, pembelian, produksi dan
sebagainya.
Fungsi manajer ke luar perusahaan atau atau disebut juga external functions of manager ada tiga
jenis yaitu:

Mewakili perusahaan di bidang pengadilan

Mengambil kegiatan sebagai warga negara biasa

Mengadakan hubungan dengan unsur masyarakat

1. 5. TINGKAT-TINGKAT MANAJER

Terdapat tiga tingkatan manager yaitu sebagai berikut:


1. Top manager atau manajer tertinggi
2. Middle manager atau manager menengah
3. Supervisory manager atau first line manager
Sedangkan corak kegiatan manager dapat dibedakan menjadi:

Board of manager

Presiden

Department/division heads

Superintendent, general foreman, dan foreman

BAB 2
TOKOH-TOKOH MANAJEMEN
1. 1. PENDAHULUAN
Menurut caranya memecahkan persoalan, maka oleh Beishline manajemen digolongkan
menjadi:

Manajemen konvesional disebut juga manajemen tradisional atau manajemen untunguntungan.

Manajemen sistematis dapat dianggap sebagai langkah penengah antara manajemen


konvesional dan manajemen yang berdasrkan pengetahuan.

Manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan adalah suatu cara yang berupa


pemeriksaan dan analisa yang logis yang membawa kepada suatu rencanayang efektif.

Hal ini mendekati apa yang dikemukakan oleh Spriegel dan Lansburgh yang mengatakan ,In
scientific managements the steps in decision making are:
a. Get the facts
b. Analize the facts
c. Conside the objective in the light of the available facts, and

d. Decide
1. 2. FREDERICH WINSLOW TAYLOR(1856-1915)
Pada bulan Januari 1912, Taylor menjelaskan arti scientific management yaitu revolusi mental
yang mahabesar karena menyangkut mental manager dan karyawan (a great mental revolution).
Sedangkan hakekat yang kedua adalah penerapan ilmu pengetahuan untuk melenyapkan sistem
coba-coba untuk setiap unsur pekerjaan.
Dalam bukunya yang berjudul Scientific Management, yang diterbitkan oleh Darmount College,
Hannover pada tahun 1911, ia mengemukakan empat prinsip yaitu

Melenyapkan system coba-cobadan untuk tiap unsure pekerjaan harus diterapkan


kemajuan ilmu pengetahuan

Memilih pekerja yang terbaik untuk setiap tugas untuk selanjutnya melatih dan
mendidiknya

Setiap petugas itu menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan

Membagi pekerjaan yang sebaik-baiknya antara pimpinan dan petugas

Selain itu Taylor juga menciptakan system organisasi yang terkenal dengan nama Organisasi
Fungsional. Pada bentuk ini, organisasi terbagi menjadi dua yaitu bagian perencanaan dan
pelaksanaan.Sedangkan system pengupahan dibedakan menjadi : upah per potong minimum dan
upah per potong maksimum. Sistem pengupahan ini lazim disebut The Taylor Differential Rate
System.
1. 3. HENRY FAYOL (1841-1925)
Pada tahun 1908, Henry Fayol mengeluarkan sebuah buku yang berjudul Administration
Indrustielle et General yang di dalamnya terdapat prinsip-prinsip manajemen yaitu :
1. Division of work
2. Authority
3. Discipline
4. Unity of command
5. Unity of direction
6. Subordination of individual interest to general interest
7. Remuneration

8. Centralization
9. Scalar chain
10. Order
11. Equity
12. Stability of turn over of personnel
m. Initiative
1. Ecsprit de crops
1. 4. TOKOH-TOKOH LAINNYA

Robert Owen : kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan buruh dipengaruhi oleh keadaan,
baik di lingkungan maupun di luar lingkungan pekerjaan.

Charles Babbage : prinsip manajemen ditentukan melalui pengalaman antar manajer


dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen.

Kapten Henry Metcalfe : berdasarkan kepada prinsip-prinsip yang dapat diterapkan


kepada keadaan-keadaan yang beraneka ragam. Prinsip dapat diperoleh dengan
pencatatan, observasi dan membandingkan.

Henry Robinson Towne : menganjurkan agar para manager mengadakan pertukaran


pengalaman yang diselenggarakan atau dibantu oleh organisasi sarjana mesin yang ada di
Amerika.

Henry Laurence Gantt : memperkenalkan system bonus dalam pembayaran upah

Russel Robb : manajemen merupakan suatu tehnik horizontal dan dapat diterapkan
pada segala jenis aktivitas.

Harrington Emerson : prinsip pokok adalah tujuan yang digambarkan secara jelas serta
menekankan sebelas prinsip efisiensi.

BAB 3
PERENCANAAN
1. 1. BATASAN PERENCANAAN
Ada beberapa macam batasan perencanaan antara lain :

Newman : penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan.

Charles Bettleheim : setiap rencana terdapat dua elemen yaitu tujuan dan alat yang perlu
untuk mencapai tujuan tersebut.

Beishline : fungsi perencanaan memberi jawaban atas pertanyan-pertanyaan tentang


siapa, apa, apabila, di mana, bagaimana dan mengapa.

Koontz dan ODonnel : fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan
dari berbagai alternative tujuan, kebijaksanaan, prosedur dan program.

1. 2. UNSUR-UNSUR SUATU RENCANA


Suatu rencana yang baik memuat enam unsur yaitu the what, the why, the where, the when, the
who dan the how (5W+H). Ada juga penulis yang berpendapat bahwa suatu rencana harus
mengangdung unsure-unsur :

Tujuan perusahaan

Politik

Prosedur

Budget

Program

1. 3. SIFAT SUATU RENCANA YANG BAIK


Rencana yang baik harus mengandung sifat-sifat :
1. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan terang
2. Fleksibel
3. Mempunyai stabilitas
4. Ada dalam perimbangan
5. Meliputi semua tindakan yang diperlukan
1. 4. PROSES PEMBUATAN RENCANA
Ada beberapa tindakan yang harus dilalui untuk membuat suatu rencana, yaitu

1. Menetapkan tugas dan tujuan


2. Mengobservasi dan menganalisis
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan
4. Membuat sintesis
5. Menyusun rencana
1. 5. SIAPA PEMBUAT RENCANA
Siapa yang membuat rencana tergantung kepada keadaan dan ada beberapa kemungkinan siapa
pembuat rencana tersebut. Dengan kata lain seorang manajer dapat menugaskan kepada orang
atau suatu badan tertentu seperti :
1. Panitia Perencana
2. Bagian Perencanaan
3. Tenaga Staf
Sesungguhnya pebyusunan rencana itu dapat dikerjakan oleh berbagai pihak, namun karena
suatu hal para ahli berpendapat bahwa supaya rencana benar-benar dapat diamalkan harus ada
joint participation dalam pembuatab rencana tersebut. Jarang sekali suatu rencana itu dibuat oleh
seorang saja.
1. 6. TUJUAN PERUSAHAAN
Tujuan perusahaan tidak selalu mudah menentukannya karena sering sekali terdapat beberapa
tujuan yang satu sama lain adalah sama-sama penting.Tujuan perusahaan yang menjadi landasan
dalam pembuatan rencana tidaklah selalu satu, dan tujuan tersebut benar-benar dapat
direalisasikan dengan peralatan yang ada.Tujuan harus memberikan sumbangan yang mutlak
kepada tujuan utama suatu organisasi yang harus sesuai dengan tujuan utama.
1. 7. KLASIFIKASI TUJUAN
R.C. Davis mengemukakan klasifikasi tujuan yang dikutip dari buku oleh Beishline yang
dijadikan pedomsn sebagai berikut :

Primer

Tujuan pengabdian :
1. Tujuan organisasi : umum, besar, kecil dan perorangan.

2. Tujuan operasi dalam penyelesaian proyek tertentu :

Perantara

Terakhir

Kolateral

1. Tujuan social kolateral


2. Tujuan pribadi

Perorangan

rombongan

Sekunder

1. ekonomi
2. efektivitas
Louis A. Allen membagi tujuan atas : economic objective adalh tujuan yang berhubungan dengan
pasar. Sedangkan social objective berhubungan dengan peranan perusahaan dengan pegawaipegawainya, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
1. 8. PERANAN TUJUAN PADA TUGAS-TUGAS PEMIMPIN
Tujuan perusahaan merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan tugas-tugas planning,
organizing, staffing, directing dan controlling. Tujuan perusahaan merupakan alat atau standar
bagi mereka yang mengawasi pelaksanaan tugas-tugas dari bawahan, atau seperti yang dikatakan
Newman goals are sine qua non for administrative control. Hal ini menjelaskan bahwa tujuan
itu memberikan sumbangannnya dalam proses perencanaan, pelaksanaan serta pegontrolan.
BAB 4
ORGANISASI
1. 1. PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi berasal dari istilah Yunani organon dan istilah Latin organum yang berarti alat,
bagian, anggota atau badan.

James D. Money mengatakan organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapai
suatu tujuan bersama. Sedang Chester I. Barnard mengartikan organisasi sebagai suatu system
dari aktivitas kerjasama yangdilakukan oleh dua orang atau lebih.
Beberapa penulis mengemukakan beberapa cirri organisasi antara lain :

Adanya sekelompok orang

Antar hubungan terjadi dalam suatu kerjasama yang harmonis

Kerjasama didasarkan atas hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing orang
untuk mencapai tujuan.

1. 2. ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL


Organisasi formal disebut juga organisasi statis yaitu suatu system kerja sama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih dan dikoordinasi dengan sadar untuk mencapai tujuan. Dimana
hubungan dan tujuan besama ditetapkan secara rasional. Tiap unsure organisasi mempunyai
kedudukan, tugas dan fungsi yang tegas.
Organisasi informal merupakan kumpulan hubungan antarperorangan tanpa tujuan bersama yang
disadari meskipun pada akhirnya hubungna-hubungan yang tak disadari itu untuk tujuan
bersama. Dimana hubungan-hubungan itu dipengaruhi oleh perasaan dan tujuan bersama yang
tidak jelas. Di dalam organisasi informal kedudukan, tugas serta fungsi-fungsi tampaknya kabur.
1. 3. BENTUK-BENTUK ORGANISASI
Menurut pola hubungan kerja serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab maka bentuk
organisasi dapat dibedakan menjadi :

Bentuk Organisasi Garis

Merupakan bentuk organisasi yang paling tua dan sederhana yang diciptakan oleh Henry Fayol
serta sering disebut organisasi militer. Ciri-cirinya adalah
organisasi masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling kenal serta spesialisasi kerja belum
begitu tinggi.

Bentuk Organisasi Fungsional

Diciptakan oleh F.W. Taylor dimana pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas sebab setiap
atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan sepanjang ada hubungannya
dengan fungsi atasan tersebut.

Bentuk Organisasi Garis dan Staf

Pada umumnya dianut oleh organisasi yang besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidangbidang tugas yang beraneka ragam serta rumit, serta jumlah karyawannya banyak. Bentuk
organisasi ini diciptakan oleh Harrington Emerson.

Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff

Merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi bentuk garis dan
staf.
1. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
Dalam rangka membentuk suatu organisasi yang baik atau dalam usaha menyusun suatu
organisasi, perlu diperhatikan beberapa asas atua prinsip organisasi diantaranya :
1. a. Perumusan Tujuan dengan Jelas
Bila kita melakukan suatu aktivitas, yang pertama harus jelas adalah apa yang menjadi tujuan
aktivitas tersebut. Demikian pula bila kita mengorganisasi atau membuat suatu badan, maka yang
pertama-tama harus jelas adalah apa yang menjadi tujuan kita.
1. b. Pembagian kerja
Dengan pembagian kerja dapat ditetapkan sekaligus susunan organisasi dan hubungan serta
wewenang masing-masing organisasi. Dalam mengadakan pembagian kerja, ada beberapa dasar
pedoman pembagian kerja yaitu :
1. wilayah atau teritorial
2. jenis benda yang diproduksi
3. langganan yang dilayani
4. fungsi (rangkaian kerja)
5. waktu
6. c. Delegasi kekuasaan (Delegation of Authority)
Kekuasaan atau wewenang ialah hak seseorang untuk mengambil tindakan yang perlu agar tugas
dan fungsinya terlaksana dengan baik. Dapat dikatakan bahwa delegasi kekuasaan merupakan
salah satu jalan utama bagi setiap pemimpin untuk percaya akan diri sendiri.
1. Rentangan kekuasaan
Yang dimaksud adalah berapa jumlah bawahan seorang pemimpin sehingga pemimpin itu dapat
memimpin, membimbing dan mengawasi secara berhasil guna dan berdaya guna.V.A.

Graicunas mengutarakan bahwa lima atau delapan orang adalah jumlah maksimal yang dapat
diawasi oleh seorang pemimpin.
1. Tingkat-tingkat pengawasan
Sehubungan dengan prinsip tingkat-tingkat pengawasan, makadalam organisasi terdapat berbagai
jumlah tingkatan yaitu :

Dua sampai tiga tingkat, biasa disebut organisasi pipih (flat top organization)

Empat tingkat, sering disebut struktur organisasi datar

Lima tingkat, sering disebut struktur organisasi curam

1. Kesatuan perintah dan tanggungjawab (Unity of Command and Responsibility)


Seorang bawahan hanya mempunyai seorang atasan dari siapa ia meneima perintah dan kepada
ia memberi pertanggungjawaban akan pelaksanaan tugasnya.
1. Koordinasi
Adalah usaha mengarahkan kegiatan seluruh unit-unit organisasi agar tertuju untuk memberikan
sumbangan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan.
BAB 5
DEPARTEMENTASI
1. 1. PENGERTIAN DEPARTEMENTASI
Terdapat beberapa istilah yaitu departementation, divisinalization. Grouping activities,
pembagian pekerjaan yang artinya suatu proses mengkhususkan atau membagi-bagi kegiatan
(tugas) pemimpin atau suatu perusahaan.
1. 2. DASAR DEPARTEMENTASI
1. a. Dasar territorial
Segala kegiatan yang dilakukan pada suatu daerah tertentu digolongkan menjadi suatu kesatuan
yang diawasi oleh seorang atasan (berdasarkan daerah geografi).
Departemen ini banyak kita jumpai pada perusahaan besar yang melayani masyarakat dalam satu
Negara.
1. b. Dasar produksi

Terjadi bilamana kegiatan pimpinan dibagi atas dasar produksi, hasil atau servis yang diberikan
atau dijual. Biasanya dasar ini dianut perusahaan besar yang memproduksi berbagai macam hasil
produksi.
1. c. Dasar langganan
Merupsksn pembagian pekerjaan atas dasar langganan yang dilayani dan dapat kita jumpai pada
perusahaan yang menjual barang secara besar-besaran.
1. d. Dasar fungsi
Dasar ini paling banyak dipergunakan sebagai dasar untuk mengorganisasi aktivitas perusahaan
dan selalu dijumpai sedikit banyak dalam setiap struktur organisasi perusahaan.Dasar ini sering
menimbulkan persoalan batas-batas kekuasaan masing-masing kepala yang bersangkutan serta
koordinasi sukar dicapai.
1. e. Dasar proses, perkakas dan waktu
Aktivitas dibagi atas urutan-urutan pelaksanaannya, perkakas yang digunakan serta proses
produksi yang terus-menerus.
1. 3. POKOK-POKOK YANG PERLU DIPERHATIKAN

Spesialisasi

Mempermudah pengawsan

Koordinasi

Biaya

1. 4. DEPARTEMEN POKOK DAN PEMBANTU


Dalam suatu organisasi terdapat dua macam bagian yaitu :

Major department atau bagian pokok adalah setiap bagian yang bertanggung jawab
tentang terlaksananya tujuan perusahaan

Minor/service department atau bagian pelengkap adalah bagian yang memberikan


bantuan kepada bagian pokok agar lebih mudah melaksanakan tugasnya dalam
merealisasikan tujuan perusahaan.

Bagian pembantu tidak selalu terdapat dalam organisasi tetapi tugasnya memberikan bantuan
kepada bagian pokok. Kemungkinan struktur organisasi yang berhubungan dengan unit
pembantu adalah :

1. Tanpa unit pembantu yang otonom


2. Dengan unit pembantu yang otonom
3. Dengan departemen pembantu yang otonom
4. Dengan departemen dan unit pembantu yang otonom
BAB 6
STAF DAN PANITIA
1. 1. PENDAHULUAN
Henry Fayol telah membayangkan staf sebagai suatu penambahan kekuatan atau pembesaran
kepribadian seorang tenaga aksekutif yang memberikan kekuatan, pengetahuan dan waktu yang
tidak ada padanya. Louis A. Allen mengartikan panitia sebagai sejumlah orang yang diangkat
atau dipilih untuk berkumpul pada suatu dasar tersusun (organized basic) guna
mempertimbangkan soal-soal yang diajukan kepadanya.
1. 2. TUGAS-TUGAS STAF
Staf adalah setiap petugas yang khususnya diangkat untuk meberi layanan dan nasihat kepada
manajer di dalam sesuatu bidang khusus yang menjadi keahliannya. Beishline mengutarakan
pendapatnya bahwa salah satu tujuan organisasi staf adalah memungkinkan spesialisai dalam
manajemen tetapi angota staf tidak boleh memberi perintah langsung kepada anggota
organisasi kecuali kepada anggota bagian staf mereka sendiri karena mereka tidak memiliki
kekuasaan memberi komando.
1. 3. KUALIFIKASI SEORANG STAF
Jabatan staf dapat dianalisis dengan metode quistionare, observasi, wawancara atau dengan
menggabungkan ketiga cara tersebut.Seorang staf adalah pelayan bagi pemimpin, maka staf
perlu mempunyai loyalitas atau kesetiaan terhadap pimpinannya. Keahlian, pengetahuan dan
loyalitas merupakan sifat yang utama barulah sifat-sifat lain sebagai pelengkap tergantung jenis
jabatan.
1. 4. JENIS-JENIS STAF
Pada umumnya staf digolongkan berdasarkan banyaknya pimpinan yang dilayani dan dapat
dibedakan menjadi :
1. Specialist staf atau staf khusus yaitu jabatan dan komponen yang khusus disusun untuk
memberi nasihat dan jasa kepada kesatuankesatuan lain dalam fungsi khusus adalah
definisi dari Louis A. Allen.

2. Personnel staf atau staf pribadi adalahstaf yang khusus memberikan layanan atau bantuan
kepada seorang manajer di dalam suatu organisasi.
1. 5. PANITIA
Sinonimnya adalah dewan, senat, majelis, komisi, committee board, task group, court atau satuan
tugas. Newman membatasi panitia sebagai berikut a committee consists of a group of people
specifically designed to perform some administrative act.
1. 6. PANITIA DALAM BERBAGAI BIDANG
Panitia dapat didirikan dengan formal, informal, waktu yang tidak terbatas dan untuk waktu yang
sangat lama. Jika didirikan secara formal, maka panitia digambarkan dengan jelas dalam struktur
organisasi serta jelas kedudukannya dan hubungannya dengan unsure-unsur organisasi lain
dalam badan mana dia berada.
1. 7. KEBAIKAN-KEBAIKAN PANITIA
Kebaikan yang utama dari pembentukan panitia dalam suatu perushaan memungkinkan adanya
pertimbangan dan putusan yang merupakan group judgement, yaitu pendapat atau timbangan
golongan. Koontz menyatakan the advantage of gaining group deliberation and judgement.
Kebaikan ini mendekati peribahasa Prancis choq des opinion jailit les verites dengan kata lain
musyawarah segala sesuatu dapat dipecahkan.
1. 8. KEBURUKAN-KEBURUKAN PANITIA
Keburukan yang utama disampingadministrasi, kemungkinan juga pekerjaan atau tugas terlalu
lama dikerjakan. Karena tugas dan tanggungjawab diberikan kepada panitia maka akan terasa
tanggung jawab yang terpecah-belah. Kadang-kadang beberapa anaggota panitia merasa tidak
mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan suatu pekerjaan dari panita.
1. 9. BILA PANITIA DIPERLUKAN
1. Dibutuhkan informasi yang perlu dari berbagai bagian
2. Keputusan yang akan diambil itu demikian penting
3. Pelaksanaan hendaknya berhasil
4. Diperlukan koordinasi antara berbagai bagian
Ernest Dale berpendapat pembentukan panitia setidaknya dapat mengimbangi biaya yang
dikeluarkan untuk kebutuhannya, di samping harus diperhatikan bahwa suatu tugas yang lebih
efektif untuk dikerjakanoleh seorang saja janganlah dikerjakan oleh sebuah panitia.
10. BILA PANITIA TIDAK PERLU

Newman berpendapat panitia tidak diperlukan jika :

Diperlukan putusan yan gcepat

Putusan itu tidak begitu penting

Orang yang cakap tidak diperoleh

Persoalan adalah soal pelaksanaan

11. PLURAL EXCECUTIVE


Dapat didirikan berdasarkan ketentuan undang-undang, dapat pula putusan dari seorang
atasan.Ada dua jenis kedudukan plural executive. Yang pertama sering disebut board of
directions (kedudukan berada setingkat di atas pimpinan, jadi ia menjadi atasan dari presiden
director atau general manager).
Sedangakn kedudukan yang kedua didirikan atas putusan seorang pemimpin yang sudah barang
tentu kedudukannya setingkat dengan kalau dimaksudkan panitia tersebut menggantikan dirinya
untuk sementara waktu.
BAB 7
DELEGASI
1. 1. PENDAHULUAN
Salah satu prinsip organisasi adalah delegasi kekuasaan.Seorang manajer mempunyai tugas
tertentu, tetapi hasil kerja yang ia capai tidak lepas dari kinerja bawahannya karena ia
mempunyai keterbatasan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya menjadi tanggung jawab dia
sepenuhnya. Departementasi berhubungan erat dengan pendelegasian. Karena saat mengadakan
departementasi pada saat itu pula terjadi pendelegasian. Dan pendelegasian tugas harus disertai
pula pendelegasian kekuasaan, agar tercapai hasil sebaik-baiknya.
.
2. UNSUR-UNSUR DELEGASI
Delegasi adalah kegiatan seorang manajer untuk memberi tugas dan kekuasaan kepada
bawahannya untuk mengerjakan bagian dari tugas manajer tersebut sebaik-baiknya dan
mempertanggung jawabkannya.
Terdapat tiga unsur dalam proses delegasi, yaitu tugas, kekuasaan dan pertanggungjawaban
(responsibility, authority, accountability). Hal tersebut terbagi dalam dua tahap, yaitu:

Tahap pertama, pelaksanaan tugas ( responsibility ) dan kekuasaan ( authority ) sesuai


jabatan serta fungsinya.

Tahap kedua, pertanggungjawaban ( accountability ) yaitu memberikan laporan


bagaimana tugas-tugas dilaksanakan dan cara kekuasaan dipakai.

Tugas dan kekuasaan dapat didelegasikan, akan tetapi pertanggungjawabannya tetap menjadi
tanggung jawab pimpinan. Seorang pemimpin tidak mungkin mendelegasikan seluruh tugas dan
kekuasaannya,dan tidak mungkin untuk tidak mendelegasikan tugas dan
kekuasaannya.Karakteristik setiap organisasi ialah setiap manajer mendeleger sedikit atau
banyak tugas dan kekuasaannya kepada bawahannya.
3. TUGAS-TUGAS YANG DIDELEGASIKAN
Tugas-tugas manajer yang dapat didelegasikan dilihat dari dua sudut:
1. a. Dari Sudut Proses
Tugas dan fungsi manajer dilihat dari sudut proses adalah planning, organizing,
assembling resources, directing dan controlling.
1. b. Dari Sudut Bidang
Tugas seorang prmanajer ddilihat dari sudut bidang dapat digolongkan menjadi :
Produksi, personalia, keuangan, tata usaha dan statisrik, marketing dan lain-lain.
4. DELEGASI YANG EFEKTIF
Ada beberapa pedoman agar delegasi menjadi efektif yaitu :
1. Unsur delegasi harus lengkap dan jelas
2. Manajer harus mendelegasikan kepada orang yang tepat
3. Manajer yang mendelegasikan harus memnerikan [eralatan yang cukup dan
mengusahakan keadaan sekitar yang efisien
4. Manajer yang mendeleger harus memberikan insentif
BAB 8
MEMPEROLEH PEGAWAI
1. 1. PENDAHULUAN

Staffing atau fungsi personalia adalah fungsi setiap manajer yang berhubungan dengan para
pegawai di lingkungan pimpinannya agar para pegawai terdorong untuk melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya untuk merealisasikan tujuan perusahaan atau tujuan aktivitas yang
dipimpinnya.
1. 2. ANALISA JABATAN
Merencanakan atau menetapkan kualifikasi seorang pegawai dilakukan dengan menganalisis
jabatan.Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kualifikasi dan jabatan yang sesuai dengan
pegawai tersebut.
Ada tiga metode untuk menganalisa jabatan, yaitu panyusunan daftar pertanyaan, menginterview
petugas, dan mengadakan penilaian. Disamping ketiga metode tersebut masih ada cara lain yaitu
dengan mengawinkan hasil-hasil yang diperoleh dari ketiga metode tersebut yang lazim disebut
dengan cara kombinasi.
1. 3. SUMBER-SUMBER PEGAWAI
Selain menetapkan kualifikasi pegawai, suatu badan usaha harus menetapkan sumber-sumber
pegawai terlebih dahulu. Ada berbagai macam sumber pegawai dan keefektifan sumber tersebut
tergantung letak, jenis perusahaan dan jenis jabatan.
Berikut penggolongan sumber-sumber pegawai:
1. Dari dalam perusahaan yaitu dengan promotion from within system. Sistem ini
mempunyai segi positif sebab dapat meningkatkan efesiensi dan moral pegawai.
2. Teman-teman pegawai perusahaan, sisi positif dari system ini adalah hubungan baik
sebelumnya dari pegawai yang memudahkan dalam merealisasikan tujuan perusahaan.
Sisi negatifnya bila sempat timbul klik system akan terbentuk kelompok-kelompok
pegawai yang mementingkan kelompok masing-masing. Hal-hal tersebut perlu ditelaah
maing-masing.
3. Jawatan penempatan tenaga, sumber semacam ini sangat menguntungkan bagi
perusahaan karena biayanya murah dan tersedia berbagai macam tenaga kerja.
4. Lembaga-lembaga pendidikan, sumber ini merupakan sumber tenaga kerja yang terbaik.
Karena mampu mensuplai tenaga kerja dari pendidkan terendah hingga tinggi, khususnya
lembaga pendidikan tinggi lebih baik karena tenaga dari sumber ini lebih mudah dididik.
5. Iklan, dengan sumber ini perusahaan dapat menarik tenaga-tenaga kerja yang
berkompeten serta berpengalaman dari tempat yang jauh dan dalam jumlah yang banyak.
1. 4. SELEKSI PEGAWAI

Seleksi pegawai dilakukan oleh perusahaan-perusahaan modern untuk mendapatkan pegawai


yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan jabatan yang dipangkunya. Hal tersebut dilakukan
setelah menetapkan sumber dan kualifikasi pegawai. Adapun proses seleksi tersebut sebagai
berikut:

Pengisian formulir-formulir

Calon-calon pegawai mengisi formulir yang disediakan perusahaan (bagian HRD) yang berisi
CV, ID, pendidikan, dsb.

Tes psikologi

Diterapkan oleh perusahaan-perusahaan modern di negara-negara maju tetapi masih terbatas


pemakaiannya di negara berkembang yang secara garis besarnya dapat digolongkan menjadi :
1. achievements tests, untuk mengukur apa yang dapat dilakukan pelamar saat melamar.
2. aptitude tests, untuk mengukur kesanggupan atau bakat seorang calon pegawai.
3. intelligence tests, untuk mengukur aspek-aspek intelejensia seeorang.
4. interest tests, untuk menentukan ketertarikan seorang calon pegawai terhadap suatu
aktivitas.
5. personality tests. Untuk menentukan sifat kepribadian seorang calon pegawai.

Wawancara

Hal utama yang perlu diperhatikan ialah bagaimana menafsirkan fakta-fakta yang diperoleh dari
calon pegawai sehingga terjamin objektivitasnya.

Referensi

Dimaksudkan untuk calon pegawai menunjuk beberapa orang yang dapat memberikan
keterangan tentang diri pelamar . Keterangan dapat berupa lisan ataupun tertulis.
.
1. 5. MEMPERKENALKAN PEGAWAI
Dapat diartikan mengusahakan agar pegawai yang sudah diterima bekerja segera menyesuaikan
diri ke dalam perusahaan dan mengenali seluk beluk perusahaan yang meliputi hal-hal berikut
ini:
1. sejarah perusahaan,

2. produk yang dihasilkan oleh perusahaan,


3. struktur organisasi perusahaan,
4. tata kerja dalam perusahaan
5. pedoman-pedoman tentang kesejahteraan pegawai,
6. pedoman-pedoman tentang kemungkinan promosi, dan lain sebagainya.
BAB 9
MEMPEROLEH PEGAWAI
1. 1. PENDAHULUAN
Setiap pemimpin bertanggungjawab untuk memajukan dan mengembangkan bawahannyasejak
pegawai itu resmi diterima menjadi pegawai perusahaan.Pada umunya tindakan manajer untuk
melatih, mempromosikan dan memindahkan bawahan didasarkan atas hasil penilaian dan
kecakapan pegawai.
1. 2. LATIHAN
Latihan tidak hanya dilakukan pada saat baru menjadi pegawai namun bisa dilaksanakan saat
dipromosikan kejabatan yang lebih tinggi serta saat teknologi baru diterapkan dalam perusahaan.
Latihan-latihan yang diberikan dapat dibedakan atas :
1. Memperkenalkan pegawai ke dalam perusahaan
2. Melatih pegawai baru
3. Melatih pegawai yang akan dipromosikan
4. Melatih para manajer
1. 3. PROMOSI
Promosi adalah salah satu motivasi bagi para pegawai untuk menunjukkan prestasi-prestasinya
yang besar. Salah satu tindakan dasar promosi adalah senioritas. Yang dimaksud dari senioritas
adalah sudah berapa lama seorang pegawai bekerja di dalam perusahaan.
Pada umumnya, dasar tindakan promosi haruslah hasil yang tertulis pada daftar penilaian
kecakapan pegawai yang bersangkutan. Pegawai dengan hasil baik dan mengingat formasi,
dipromosikan untuk memangku jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Faktor senioritas juga
dapat dijadikan faktor tindakan promosi.

1. 4. PEMINDAHAN
Pada umumnya dimaksudkan untuk mewujudkan penempatan pegawai pada jabatan yang tepat
sehingga ia mendapat kepuasan kerja setinggi mungkin dan memberikan prestasi yang setinggitingginya.
Pemindahan pegawai dapat terjadi karena keinginan pegawai ataupun pimpinan serta
dimaksudkan untuk menjamin kepercayaan pegawai bahwa mereka tidak akan diberhentikan.
Ada dua jenis pemindahan pegawai yaitu :

Replacement transfer adalah pemindahan pegawai yang sudah lama dinasnya ke


departemen lain dalam jabatan yang samaunatuk menggantikan pegawai yang masa
dinasnya sedikit dan yang diberhentikan tidaklah dimaksudkan untuk memajukan
pegawai.

Temporary transfer adalah pemindahan sementara pegawai untuk memangku jabatan


orang lain karena orang itu berhalangan dating tidaklah dimaksudkan untuk memajukan
pegawai yanag dipindahkan.

1. 5. PENILAIAN KECAKAPAN
Penilaian kecakapan adalah penilaian secara sistematik terhadap pegawai oleh atasannya atau
beberapa orang yang cakap mengetahui dengan benar cara melaksanakan tugas pegawai yang
dinilai. Penilaian kecakapan bagi perusahaan penting karena dengan tindakan itu moral pegawai
dapat dipertinggi.Penilaian kecakapan secara objektif adalah sukar, sebab :

Sukar menetapkan ukuran penilaian

Sukar menetapkan kualitas apa yang harus dinilai dari pelaksanaan pekerjaan pegawai
untuk menyatakan cakap tidaknya.

Ada beberapa kemungkinan yang melakukan penilaian kecakapan yaitu :


1. Penilaian kecakapan oleh atasan langsung kemudian direvisi oleh kepala bagian
2. Penilaian kecakapan oleh atasan langsung dibantu satu atau dua orang pembantunya
3. Penilaian kexakapan oleh atasan langsung, jika tidak memuaskan dibuat suatu vertifikasi
Menurut kedudukan penilai, penilaian kecakapan dibedakan menjadi :
1. 1. Penilaian Vertical
Ada dua macam penilaian yakni panilaian oleh atasan dan penilaian dilakukan oleh bawahan
terhadap atasan.

1. 2. Penilaian Horisontal
Adalah penilaian yang dilakukan oleh teman-teman setingkat.
Penilaian kecakapan jarang sekali dilakukan hanya seorang saja dimaksudkan untuk mengurangi
subjektivitas. Sedangkan kualitas yang harus dinilai dari pegawai , sampai saat ini belum
uniformitas dalam praktik, karena banyaknya pegwai dan kualitas yang harus dinilai.
Apapun objek penilaian harus dipertahankan karena hasil penilaian menunjukkan peranan
pegawai pada realisasi tujuan perusahaan atau unit aktivitas lingkungan. Proses ini dapat
memberikan indikasi kelemahan pegawai sehingga berdasarkan penilaian dapa dipikirkan
tindakan selanjutnya.
BAB 10
MEMANFAATKAN PEGAWAI
1. a. PENDAHULUAN
Memanfaatkan pegawai mempunyai pengertian yang berdekatan dengan memajukan pegawai.
Memajukan pegawai adalah setiap kegiatan pimpinan utnuk menambah keahlian, efisiensi
bawahan dalam melaksanakan tugas serta penempatan jabatan yang tepat.
Memanfaatkan pegawai adalah kegiatan pemimpin yang bernaksud untuk memperkerjakan
pegawai yang memberi prestasi besar atau menguntungkan ke dalam perusahaan. Ada dua aspek
fungsi memanfaatkan pegawai yaitu :

Memperkerjakan pegawai yang memberi manfaat bagi perusahaan

Tidak memperkerjakan pegawai yang idak bermanfaat bagi perusahaan

1. b. PEMBERHENTIAN
Pemberhentian berarti pemutusan hubungan kerja dengan pegawai. Pemberhentian pegawai
dapat terjadi karena keinginan pegawai, keinginan perusahaan, pegawai meninggal serta
penetapan perjanjian kerja antara perusahaan dengan pegawai.
Dalam memberhentikan pegawai perusahaan harus diperhatikan, dipedomani dan
disosialisasikan Patoka-patoka yang ditetapkan baik dalam perundang-undangan social maupun
keputusan-keputusan P4P, terutama yang berhubungan dengan dasar hokum pemberhentian dan
tanggung jawab moral perusahaan kepada pegawai yang diberhentikan.
Pemberhentian pegawai harus diindahkan tenggang waktu sedikitnya satu bulan. Pemberhentian
hanya boleh dijalankan menjelang hari terakhir dari tiap-tiap bulan penanggalan, kecuali dalam
masa percobaan dan karena alasan mendesak.

1. c. PEMENSIUNAN
Dalam pemberhentian pegawai perusahaan harus msempunyai tanggung jawab moral kepada
pegawai yan gdiberhentikan, kecuali kepada pegawai yan gdiberhentikan dengan tidak
hormat.Produktivitas seseorang dipengaruhi pula oleh umur, maka perlu diberi tekanan kepada
pemensiunan karena usia yang sudah lanjut.
Beberapa ahli berpendapat pemensiunan pegawai erat dihubungkan dengan hasil yang dicapai
pegawai pada daftar penilaian kecakapan bukan pada umurnya. Pemensiunan pegawai umunya
diurus bagian personaliasesuai denan-dengan peraturan perusahaan.
Pemensiunan adalah suatu tindakan pemberian penghormatan kepada pegawai yang
produktivitasnya sudah turun, karena berbagai sebabdengan mengingat jasa-jasa pegawai
tersebut selama bekerja dalam perusahaan.
1. d. MOTIVASI
Motivasi antar pegawai berbeda antara satu dengan lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan motif,
tujuan dan kebutuhan masing-masing pegawai untuk bekerja serta perbedaan waktu dan tempat.
Secara garis besar, jenis-jenis insentif digolongkan menjadi :
1. a. Material incentive : segala sesuatu yang dapat dinilai dengan uang
2. b. Semi material incentive : segala sesuatu yang tidak dapat dinilai dengan uang
3. c. Nonmaterial incentive :seluruh jenis perangsang yang tidak termasuk ke dalam salah
satu golongan di atas misal penempatan kerja, latihan sistematik, pelayanan kesehatan,
fasilitas rekreasi dan lain-lain.
1. 5. UPAH, SEBAGAI SALAH SATU INTENSIF
Tingkat upah merupakan dorongan utama hingga dimana upah itu belum mencukupi kebutuhan
hidup pegawai. Upah dilihat dari sudut pimpinan atau perusahaan merupakan salah satu unsur
harga pokok, sebaliknya dari sudut pegawai merupakan penghasilan.
Jika upah sangat rendah, perusahaan sukar menarik dan memperkerjakan pegawai yang cakap.
Jika upah cukup adil, pegawai perusahhan cenderung memberikan darma baktinya yang besar
kepada perusahaan. Perusahaan mengikuti pembayaran upah sesuai dengan tingkat upah umum.
Faktor penting dalam penetapan tingkat upah seorang pegawai yaitu :
1. Pendidikan
2. Pengaaman

3. Tanggungan
4. Kemampuan perusahaan
5. Keadaan ekonomi
6. Kondisi pekerjaan
Faktor keahlian, kondisi pekerjaan, tanggung jawab atau tugas yang dilakukan mempengaruhi
besarnya tingkat upah untuk suatu jabatan perusahaan yang bersangkutan. Tegasnya, jumlah nilai
suatu jabatan ditentukan besarnya tingkat upah jabatan tersebut.
BAB 11
MEMBERI PERINTAH
1. 1. PENDAHULUAN
Memberi pengarahan adalah fungsi atau tugas keempat dari pimpinan, hal ini dilakukan setelah
seluruh struktur organisasi tersusun. Maka tugas pimpinan untuk menggerakkan bawahan dan
mengkoordinasi agar tujuan perusahaan terealisasi. Menggerakkan bawahan merupakan fungsi
keempat dari pimpinan yaitu mengarahkan bawahan.
Bawahan hanya melaksanakan apa yang diperintahkan pimpinan, memberi perintah ialah fungsi
yang berhubungan langsung dalam merealisasikan tujuan dan tujuan pemberian perintah sangat
penting untuk diperhatikan.
1. 2. TUJUAN PEMBERIAN PERINTAH
Pemberian perintah kepada bawahan tidak boleh semena-mena, tetapi harus paham dan yakin
dengan tujuannya tersebut, sehingga tujuan tersebut terealisasi.
Tujuan utamanya ialah untuk mengkoordinasi kegiatan bawahan, sehingga terkoordinasi kepada
satu arah, yaitu kepada tujuan perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin hubungan baik
antara pimpinan dengan bawahan, sebab perintah merupakan alat untuk berkomunikasi antara
pimpinan dan bawahan. Maksud lain dari memberi perintah ialah untuk mendidik bawahan
karena menambah pengetahuan bawahan yang menerima perintah itu.
Memberi perintah mempunyai hubungan yang erat dengan pengawasan agar tujuan dari
perusahaan benar-benar terealisasi.
1. 3. DEFINISI PERINTAH
Perintah adalah suatu instruksi resmi dari atasan kepada bawahan untuk merealisasikan tujuan
perusahaan.

Dari batasan tersebut ada empat unsur suatu perintah, yaitu:


1. instruksi resmi
2. dari atasan kepada bawahan
3. mengerjakan atau tidak mengerjakan suatu hal
4. merealisasi tujuan perusahaan
Tanpa salah satu dari keempat unsur tersebut, maka itu bukanlah suatu perintah. Perintah adalah
instruksi resmi, baik lisan maupun tulisan. Perintah bersifat resmi bila orang yang melakukannya
mempunyai wewenang untuk melakukannya. Maksud dari mempunyai wewenang ialah bilamana
bawahan tidak melaksanakannya, maka orang yang mengeluarkan perintah tersebut dapat
melakukan tindak sanksi.
Perintah harus datang dari atasan kepada bawahan yang bersangkutan, tidak boleh bawahan dari
atasan yang lain, kecuali dalam system organisasi fungsional. Wewenang mempunyai kekuatan
sanksi, sanksi bisa berupa mutasi, skorsing, bahkan pemecatan. Pemberian perintah haruslah ada
kemungkinan pelaksanaannya, yang mana ditentukan oleh factor pendidikan, pengalaman,
waktu, peralatan serta keadaan bawahan dan tempatnya.
Telah dibatasi bahwa pimpinan adalah orang yang mendapatkan hasil melalui bawahan.
Pengrealisasian hasil tersebut adalah dengan memberikan perintah kepada bawahan untuk
mengerjakan sesuatu atau tidak. Perintah haruslah jelas agar terlaksana sesuai perintah.
Salah satu unsur penting dari suatu perintah ialah perintah harus mempunyai tujuan akhir
merealisasi tujuan perusahaan. Perintah merupakan salah satu cara mengkoordinasikan segala
tindakan perusahaan agar segala macam kegiatan mempunyai satu arah yang sama, yaitu tujuan
perusahaan.
4. PERINTAH SATU ASPEK DARI KOMUNIKASI
Tujuan perusahaan akan terealisasi jika setiap pegawai bekerja secara efisien dan ada kerja sama
antara satu sama lain. Salah satu faktor yang mendukung kerja sama ialah hubungan baik antar
pegawai, terlebih lagi antara atasan dan bawahan. Bermacam cara untuk mengadakan hubungan
(komunikasi) antara satu sama lain dalam badan usaha, yaitu dengan pertemuan-pertemuan,
berbicara melalui telepon, mengirim surat, berbicara langsung, pemberian laporan, petunjuk, dan
perintah. Kedua cara terakhir merupakan cara atasan berhubungan dengan bawahan. Agar
berjalan dengan baik pimpinan harus menjaga sikap dan kata-kata. Komunikasi bertujuan untuk
menjamin pengertian yang baik satu sama lain. Secara garis besar komunikasi dibedakan
menjadi dua, yaitu komunikasi ke dalam dan ke luar.
Komunikasi ke dalam dibedakan atas dua macam, yaitu vertikal dan horizontal. Komunikasi
vertikal dibedakan atas dua macam, yaitu:

Ke bawah yang diwujudkan oleh pimpinan berupa pemberian perintah atau


petunjuk,untuk menjaga hubungan baik dengan bawahan dan mengkoordinasi kegiatan
bawahan.

Ke atas yang diwujudkan dengan pemberian laporan dari bawahan kepada atasan.

Komunikasi horizontal bermaksud untuk menjaga hubungan baik antar pimpinan yang setingkat
dengan mengadakan pertemuan-pertemuan berkala. Komunikai ke luar bertujuan untuk menjaga
hubungan baik antara atasan dengan pihak luar, hal ini termasuk kategori external function dari
manajer.
5. JENIS-JENIS PERINTAH
Perintah dapat diberikan dalam bentuk lisan apabila:
1. tugas yang diperintahkan berupa tugas sederhana dan
2. dalam keadaan darurat.
Kekurangan yang utama dari perintah lisan adalah dia tidak begitu dipersiapkan atau
direncanakan serta terlalu fleksibel.
Perintah yang kedua adalah perintah tertulis yang mengandung kebaikan-kebaikan sebagai
berikut :

mudah diperiksa guna memelihara kebenaran

menyebabkan orang yang menerima perintah mengetahui benar tanggung jawabnya

merupakan cara terbaik untuk menjamin persamaan dan keserupaan pelaksanaan di


seluruh organisasi

Perintah tertulis juga mempunyai keburukan seperti : memakan waktu, menelan biaya dan
mengandung infleksibilitas.
Selain itu perintah juga dapat digolongkan berdasarkan macam-macam situasi ataupun penerima
perintah sebagai berikut :
1. jenis demand
2. jenis request
3. jenis suggestion
4. jenis volunteer

1. 6. PRINSIP-PRINSIP PERINTAH
1. Perintah Harus Jelas
2. Perintah Diberi Satu Per Satu
3. Perintah Harus Positif
4. Perintah Harus Diberikan kepada Orang yang Tepat
5. Perintah Harus Erat dengan Motivasi
6. Perintah Satu Aspek Berkomunikasi
BAB 12
PENGAWASAN

PENDAHULUAN

Fungsi kelima dari seorang pemimpin adalah pengawasan. Fungsi ini merupakan fungsi setiap
manajer yang terakhir, setelah fungsi merencanakan, mengorganisasi, menyusun tenaga kerja dan
memberi perintah. Pengawasan merupakan fungsi pimpinan yang berhubungan dengan usaha
menyelamatkan jalannya perusahaan kepada tujuan yang direncanakan.

ARTI DAN TUJUAN PENGAWASAN


o Geroge R. Terry mengemukakan control is to determine what is accomplishe,
evaluate it, and apply corrective measures, if neede, to insure result in keeping
with the plan.
o Newman mengatakan Control is assurance that the performance conform to
plan.
o Henry Fayol mengatakn Control consist in verifying wether everything occure in
comformity with the plan adopyed, the instruction issued and principles
estabilished. It has object to point out weaknesses and errors in order to reactivity
them and prevent recurreance. It operate in everything, peoples, actions.

Dari batasan diatas, pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menerapkan
pekeraan apa yng sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengoraksi dengan maksud
supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencxana semula. Sdangkan tujuan dari pengawasan
adalah mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan.

PRINSIP-PRINSIP PENGAWASAN

Dua prinsip pokok pengawasan yang merupakan suatu condition sine qua non bagi system
pengawsan yang efektif adalah rencana tertentu dab adanya pemberian instruksi-instruksi serta
wewenang kepada bawahan. Prinsip pokok pertama merupakan standar atau alat pengukur dari
pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan dan menjadi penunjuk apakah pelaksanaan pekerjaan
berhasil atau tidak. Sedangkan prinsip pokok kedua merupakan keharusan yang perlu agar
system pengawasan memang benar-benar dapat efektif dilaksanakan.
Selain kedua prinsip pokok diaras, maka pengawasan harus mengandung beberapa prinsip seperti
:
1. Dapat mereflektir sifat dan kebutuhan dari kegiatan yang harus diawasi
2. Dapat segera melaporkan penyimpangan-penyimpangan
3. Fleksibel
4. Dapat mereflektir pola organisasi
5. Ekonomis
6. Dapat dimengerti
7. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif

JENIS-JENIS PENGAWASAN

Dasar penggolongan jenis pengawasan yakni :


1. Waktu pengawasan

Pengawasan preventif : pengawasan dilakukan sebelum terjadinya penyelewengan,


kesalahan atau deviation.

Pengawasan repressif : pengawsan setelah rencana dijalankan.

1. Objek pengawasan
Pengawasan dapt dibedakan di bidang produksi, keuangan, waktu dan manusia dengan kegiatankegiatannya.
1. Subjek pengawasan

Pengawasan intern, dilakukan oleh atasan dari petugas yang bersangkutan

Pengawsan ekstern, bilamana orang-orang yang melakukan pengawasan adalah orang


diluar oreganisasi

1. Cara mengumpulkan fakta-fakta guna pengawasan

Personal observation

Oral report

Written report

Control by exception

CARA-CARA MENGAWASI

Ada beberapa cara untuk mengumpulkan fakta-fakta, yaitu :


1. Peninjauan pribadi
2. Pengawasan melalui laporan lisan
3. Pengawasan melalui laporan tertulis
4. Pengawasan melalui laporan kepada hal-hal yang bersifat khusus

CARA-CARA MEBUAT LAPORAN GUNA PENGAWASAN

Menurut James Williamson, ada tujuh landasan pokok dalam penulisan laporan yaitu : jelas,
lengkap, ringkas, sopa, tulus, mengandung kepribadian dan teliti. Sedangkan John C. Johnson
mengemukakan lima buah pedoman pokok dalam menyusun suatu laporan yaitu :
1. Periksa semua fakta yang dibutuhkan sebelum membuat laporan
2. Atur keterangan sebaik mungkin
3. Laporan harus singkat tetapi lengkap
4. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti
5. Mencamtumkan bada-badan yang membantu atasan untuk mendapatkan gambaran yang
lebih jelas
Dalam penyusunan laporan perlu diperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Judul
2. Daftar isi dan intisari

3. Ringkasan
4. Tubuh laporan
5. Appendiks
BAB 13
PROSES PENGAWASAN
1. 1. PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan tugas, selalu ada urutan-urutan walaupun tugas itu sderhana. Untuk
merealisasikan tujuan perusahaan, pemimpin harus melalui fase atau proses pelaksanaan yaitu
merencanakan, mengorganisasi, menyusun, mengarahkan dan mengawasi. Sedangkan proses
pengawasan yang berobjek apapun terdiri dari fase menetapkan alat pengukur, mengadakan
penilaian serta mengadakan tindakn perbaikan.
1. 2. MENETAPKAN ALAT PENGUKUR (STANDAR)
Alat penilai atau alat pengukur nilai (kuantitas dan kualitas) harus ditetapkan terlebih dahulu
sebelum bawahan melaksanakan pekerjaannya dan bawahan harus mengetahui benar alat penilai
yang digunakan atasannya untuk menilai pekerjaannya. Pada umumnya, alat penilai terdapat
pada rencana keseluruhan maupun rencana bagian.
Secara garis besar, alat penilai dapat digolongkan menjadi :
1. Bentuk fisik :

Kuanatitas hasil produksi

Kualitas hasil produksi

Waktu

1. Bentuk uang :

Biaya

Penghasilan

investasi

1. intangible

1. 3. MENILAI (EVALUASI)
Maksud dari menilai atau evaluasi adalah membandingkan hasil pekerjaan bawahan (actual
result) dengan alat pengukur yang sudah ditentukan. Untuk melaksanakan evaluasi harus tersedia
standar dan hasil pekerjaan bawahan.
Yang menjadi masalah dalam evaluasi adalah bagaimana hasil pekerjaan bawahan. Hasil
pekerjaan bawahan dapat diketahui dengan :

Laporan tertulis dari bawahan, baik laporan rutin maupun laporan istimewa. Cara ini
mempunyai kelemahan yaitu pimpinan sulit menentukan kenyataan dan pendapat dalam
laporan itu. Kelemahan ini dapat diatasi dengan cara memberikan pedoman atau
bimbingan dalam penyusunan laporan.

Langsung mengunjungi bawahan untuk menanyakan hasil pekerjaannya atau bawahan


dipanggil untuk member laporan lisan. Kelemahan cara ini adalah tidak semua pemimpin
empunyai cxukup waktu utnuk mengunjungi bawahan atau wawancara dengan bawahan
dan sebagainya. Hal ini dapat diatasi dengan mengangkat pembantu pimpinan untuk
melakukan kegiatan ini.

1. 4. MENGADAKAN TINDAKAN PERBAIKAN (CORRECTIVE ACTION)


Fase ini dilaksanaakn bila pada fase sebelumnya terjadi penyimpangan. Tindakan perbaikan
dapat diartikan tindakan yang diambil untuk menyesuaikan hasil pekerjaan nyata yan
gmenyimpang agar sesuai dengan standar atau rencana yang telah ditentukam sebelumnya.
Tindakan perbaikan dapat dilaksanakan setelah penyebab perbedaan sudah dianalisis. Bila
pimpinan sudah menetapkan dengan pasti penyebab penyimpangan, baru diambil tindakan
perbaikan. Tindakan perbaikan tidak serta merta dapat menyesuaikan hasil pekerjaan yang nyata
dengan rencana atau standar. Dalam hal ini diperlukan laporan berkala agar dapat diketahui
penyimpangan serta tindakan yang diambil serta pelaksanaan pekerjaan dapat diselamatkan
sesuai dengan rencana.
BAB 14
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1. 1. PENDAHULUAN
Pemahaman hal yang berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia adalah mutlak dan
perlu demi menaikkan taraf hidup bangsa Indonesia.
1. 2. BEBERAPA PENGERTIAN

Manajemen sumber daya manusia (manajemen kepegawaian / personalia) merupakan anak atau
cabang daripada manajemen. Manajemen adalah alat untuk memperoleh hasil melalui orang
lain.Beberapa definisi manajemen sumber daya manusia antara lain :

Edwin B. Plippo

Personnel managements is the planning, organizing, directing and controlling of the


procurement, development, compensation, integration and maintenance of people for the
purpose of contributing to organizational, individual and societal goals.

Society for Personnel Administration di Amerika Serikat

Personnel administration is the art of acquiring, developing and maintaining a competent work
force in such a manner as to accomplish with maximum efficiency and economy the function and
objectives of the organizations.

British Institute of Personnel Managements

Personnel management is the part of the Management function which is primarily concerned
with the human relationships within an organixation. Its objective is the maintance of those
relationships on a basis which by consideration of the well-being of the individual, enables all
those engaged in the undertaking to make their maximum personnel contribution to the effective
working of that undertaking.
1. 3. MANFAAT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Pedoman poko yang terdapat dalam manajemen ini, jelas dan pasti dapat menambah
pengetahuan dan ketrampilan untuk bekerja melalui orang lain. Kehidupan organisasi untuk
bagian yang lebih besar digerakkan oleh sumber daya manusia. Jika sumber daya manusia
ditangani secara serius dan lebih dipahami diharapkan peningkatan produktivitas dalam usaha
merealisasi tujuan organisasi. Sumber daya manusia harus ditarik, diseleksi dan ditempatkan
secara tepat, dikembangkan untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan serta dimotivasi
agar member manfaat bagi kelangsungan hidup organisasi. Sasaran dari manajemenini adalah
mewujudkan satuan kerja yang efektif dan efisien.
1. 4. LINGKUP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Menurut Biswanath Ghosh, manajemen personalia dibagi atas tiga bagian utama yaitu :

Evaluation : menilai tenaga kerja yang tersedia dari berbagai sumber untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan

Motivation : usaha-usaha memotivasi tenaga kerja

Modification of human resources : usaha-usaha mengubah tenaga kerja menjadi lebih


terampil

1. 5. PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA


Aktivitas utama manajemen ini adalah pengadaan sumber daya manusia. Hal ini dapat berupa
aktivitas.Inti pengadaan sumber daya manusia adalah menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan
suatu organisasi secara kuantitatif yang ditentukan melalui analisis beban kerja (work load
analysis) dan analisis angkatan kerja (work force analysis) maupun kualitatif yang ditentukan
melalui analisis jabatan (job analysis) yang menghasilkan deskrepsi jabatan (job description)
maupun spesifikasi jabatan (job specification).
1. 6. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pengembangan tenaga kerja adalah program yang khusus dirancang oleh suatu organisasi dengan
tujuan membantu karyawan dalam meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan memperbaiki
sikapnya. Aktivitas yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi untuk pengembangan tenaga
kerja yaitu :
1. Pelatihan/pendidikan
Dapat diartikan sebagai kegiatan perusahaan yang didesain untuk memperbaiki atau
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap pegawai sesuai dengan kebutuhan perusahaan
sehingga pegawai yang bersangkutan lebih maju dalam melaksanakan tugas.
1. Rotasi jabatan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam rotasi jabatan adalah :

Jabatan karyawan yang dipindahkan harus bersamaan isinya dengan jabatan yang
ditinggalkan

Metode melakukan pekerjaan harus sama antara yang satu dengan yang lain

Pejabat yang dimutasi harus mempunyai pengalaman yang memungkinkannya mengerti


dasar-dasar pekerjaan baru.

1. Delegasi tugas
Salah satu kualifikasi dari seorang manajer adalah sanggup mendelegasikan tugas dan wewenang
kepada bawahannya. Agar deklegasi dapat berjalan eektif, perlu diperhatikan :

Unsur-unsur delegasi harus lengkap dan jelas

Delegasi diberikan kepada orang yang tepat

Delegasi harus dibarengi dengan peralatan, waktu, biaya yang diperlukan

Kepada mereka yang menerima delegasi harus diberikan motivasi seperti insentif yang
diperlukan.

1. Promosi
Adalah kegiatan pemindahan karywan dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi, di mana
tugas, wewenang dan tanggung jawab lebih tinggi dari sebelumnya. Hal ini dilakukan demi
perkembangan karyawan selanjutnya.
1. Pemindahan
Adalah kegiatan mengganti jabatan karyawan yang setingkat. Pemindahandapat dibedakan
menjadi : production transfer, replacement transfer, versality transfer, shift transfer dan remedial
transfer.
1. Konseling
Dalam setiap organisasi karyawan dapaat dibagi menjadi dua macam yaitu : penasehat dan yang
dinasehati.
1. Konferensi
Ikut sertadalam konferensi akan menambah banyak pengalaman, pengetahuan dalam berbagai
bidang dan menambah ketrampilan. Khusus kepada manajer, konferensi membawa dampak
positif dalam perkembangan ppara manajer tesebut.
1. 7. PEMANFAATAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pemanfaatan sumber daya manusia ialah proses kegiatan pimpinan yang memperkerjakan
pegawai.
Lingkup ini meliputi pemberhentian, pemensiunan, dan motivasi.
1. Pemberhentian
Pemberhentian (PHK) inisiatif ini diambil oleh para manajer berdasarkan penilaian objektif
yaitu tidak menguntungkan perusahaan.
1. Pemensiunan
Pemensiunan ialah pemberhentian pegawai karena pegawai berumur lanjut.Ini dilakukan
untukmenstabilkan pegawai, meningkatkan kerja sama, dan dapat menimbulkan sense of
belongingness.Dana pensiun diambil dari berbagai sumber, bisa dari pemotongan gaji tiap bulan,
keuntungan perusahaan, dan kombinasi keduanya.Batasan umur biasanya antara 50-60 tahun.

1. Motivasi
Proses motivasi adalah dasar pengertian pemahaman mengapa seseorang mengerjakan hal
tertentu.Motivasi berasal dari kata motif, yang berarti apa yang menggerakkan atau mendorong
seseorang melakukan sesuatu.
Menurut Urwich bahwa dinamika manajemen adalah kemampuan manajer memotivasi
bawahannya. Menurut Handoyo Krisyanto bahwa insentif sangat efektif di suatu perusahaan,
ternyata bisa sebaliknya di perusahaan lain karena kebutuhan, perilaku, dan interaksi di setiap
lingkungan berbeda.
Berikut teori-teori motivasi menurut para ahli:
1) A.H. Maslow
Perilaku seeorang ditentukan oleh kebutuhan yang paling mendesak, hierarki kebutuhan secara
berturut-turut terdirir dari :

Physicological needs

Safety needs

Social needs

Esteem needs

Self actualization needs

Perilaku adalah goal-oriented yaitu perilaku pada umumnya dimotivasi olehkegiatan untuk
memperoleh kebutuhan.
2) Douglas Mc. Gregor
Ada dua pendekatan manajemen yang mungkin diterapkan berdasar sifat manusia yang disebut
teori X dan Y.
Dalam rangka memotivasi bawahan Mc. Gregor mengharapkan para manajer menerapkan teori
Y,agar para pegawai didorong untuk berkembang danakan menerapkan pengetahuan, ketrampilan
dan imajinasinya utnuk membantu mencapai tujuan organisasi.
3) Frederich Hersberg
Ada dua rangkaian kondisi yang mempengaruhi seseorang dalam pekerjaannya, yaitu :

Factor hygiene terdiri dari kebijaksanaan dan administrasi, pengawasan dan bimbingan
atasan (supervisi), hubungna antar pribadi, kondisi kerja dan gaji.

Factor motivasi terdiri dari keberhasilan pelaksanaan, pengakuan, pekerjaan itu sendiri,
tanggung jawab dan pengembangan

4) David Mc. Clelland


Menurut David Mc. Clelland, timbulnya kegagalan para pemimpin menciptakan sistem insentif
yang efektif adalah karena adanya kekeliruan tentang manusia dan pekerjaannya. Kekeliruan
yang terbesar ialah anaggapan mereka bahwa manusia bekerja semata-mata demi uang. Ciri-ciri
orang berprestasi ialah berusaha membuat sesuatu dengan lebih baik, adanya ambisi dengan
perhitungan rasional dan tidak menggantungkan diri pada nasib.
1. 8. STATUS DAN TUGAS MANAJER PERSONALIA
Apapun label manajer personalia, statusnya adalah tenaga staf ayng seluruh unitnya semata-mata
untuk :
1. Meberi nasihat dan bantuan, dan tidak mempunyai wewenang lini terhadap elemenelemen lain di dalam oprganisasi.
2. Nasihat atau bantuan diberikan kepada semua unsure manajer lini
3. Nasihat atau bantuan yang diberikan, khusus hanya di bidang pengadaan, pengembangan
dan pemanfaatan sumber daya manusia.
Secara garis besar, peranan manajer personalia terhadap seluruh unsur pimpinan adalah sebagai
berikut :
1. Mengambil inisiaitf dan memformulasikan kebijakan sumber daya manusia
2. Memberi nasihat/saran kepada semua unsur di dalam organisasi
3. Melayani unsure-unsur pimpinan dalam kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan,
pengembangan dan pemanfaatan sumber daya manusia
4. Mengawasi tindakan manajer lini dalam kegiatan pengadaan, pengembangan dan
pemanfaatan sumber daya manusia

Anda mungkin juga menyukai