Enclycopedia of the Social Sciense: Suatu proses dengan mana pelaksaan suatu tujuan
tertentu diselenggarakan dan diawasi.
Haiman : Fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi
usaha-usaha individu ubtuk mencapai tujuan bersama.
Dari pengertian manajemen yang kedua, terdapat kegiatan-kegiatan dan aktivitas manajer yang
pada umumnya adalah planning, organizing, staffing, directing,dan controlling.
Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau
manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena, kejadian,
keadaan juga memberikan penjelasan. Hal ini diakui pula oleh Chezter I. Brnard, Henry Fayol,
Alfin Brown, Harold Koontz dll.
Dari beberapa pengertian diatas manajemen dapat didefinisikan sebagai Seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
1. 2. SARANA MANAJEMEN
Sarana (tools) atau alat manajemen untuk mencapai tujuan disebut sumber daya yang terkenal
dengan Enam M, yaitu:
Money
Materials
Machine
Metode
Markets
1. 3. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
.
Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen dari beberapa ahli antara lain:
1. Forecasting
2. Planning termasuk budgeting
3. Organizing
4. Staffing atau assembling resources
5. Directing atau commanding
6. Leading
7. Coordinating
8. Motivating
9. Controlling
10. Reporting
1. 4. FUNGSI-FUNGSI LAIN DARI SEORANG MANAJER
Fungsi manajer ke dalam perusahaan (internal function of manager), dapat dilihat dari dua sudut
yaitu:
1. Proses yakni perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarhan dan pengawasan.
2. Subjek atau bidang yaitu keuangan, personalia, pemasaran, pembelian, produksi dan
sebagainya.
Fungsi manajer ke luar perusahaan atau atau disebut juga external functions of manager ada tiga
jenis yaitu:
1. 5. TINGKAT-TINGKAT MANAJER
Terdapat tiga tingkatan manager yaitu sebagai berikut:
1. Top manager atau manajer tertinggi
2. Middle manager atau manager menengah
3. Supervisory manager atau first line manager
Sedangkan corak kegiatan manager dapat dibedakan menjadi:
Board of manager
Presiden
Department/division heads
BAB 2
TOKOH-TOKOH MANAJEMEN
1. 1. PENDAHULUAN
Menurut caranya memecahkan persoalan, maka oleh Beishline manajemen digolongkan
menjadi:
Hal ini mendekati apa yang dikemukakan oleh Spriegel dan Lansburgh yang mengatakan ,In
scientific managements the steps in decision making are:
Memilih pekerja yang terbaik untuk setiap tugas untuk selanjutnya melatih dan
mendidiknya
Selain itu Taylor juga menciptakan system organisasi yang terkenal dengan nama Organisasi
Fungsional. Pada bentuk ini, organisasi terbagi menjadi dua yaitu bagian perencanaan dan
pelaksanaan.Sedangkan system pengupahan dibedakan menjadi : upah per potong minimum dan
upah per potong maksimum. Sistem pengupahan ini lazim disebut The Taylor Differential Rate
System.
1. 3. HENRY FAYOL (1841-1925)
Pada tahun 1908, Henry Fayol mengeluarkan sebuah buku yang berjudul Administration
Indrustielle et General yang di dalamnya terdapat prinsip-prinsip manajemen yaitu :
1. Division of work
2. Authority
3. Discipline
4. Unity of command
5. Unity of direction
6. Subordination of individual interest to general interest
7. Remuneration
8. Centralization
9. Scalar chain
10. Order
11. Equity
12. Stability of turn over of personnel
m. Initiative
1. Ecsprit de crops
1. 4. TOKOH-TOKOH LAINNYA
Robert Owen : kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan buruh dipengaruhi oleh keadaan,
baik di lingkungan maupun di luar lingkungan pekerjaan.
Russel Robb : manajemen merupakan suatu tehnik horizontal dan dapat diterapkan
pada segala jenis aktivitas.
Harrington Emerson : prinsip pokok adalah tujuan yang digambarkan secara jelas serta
menekankan sebelas prinsip efisiensi.
BAB 3
PERENCANAAN
1. 1. BATASAN PERENCANAAN
Ada beberapa macam batasan perencanaan antara lain :
Charles Bettleheim : setiap rencana terdapat dua elemen yaitu tujuan dan alat yang perlu
untuk mencapai tujuan tersebut.
Koontz dan ODonnel : fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan
dari berbagai alternative tujuan, kebijaksanaan, prosedur dan program.
Tujuan perusahaan
Politik
Prosedur
Budget
Program
Primer
Tujuan pengabdian :
1. Tujuan organisasi : umum, besar, kecil dan perorangan.
2. Tujuan operasi dalam penyelesaian proyek tertentu :
Perantara
Terakhir
Kolateral
Perorangan
rombongan
Sekunder
1. ekonomi
2. efektivitas
Louis A. Allen membagi tujuan atas : economic objective adalh tujuan yang berhubungan dengan
pasar. Sedangkan social objective berhubungan dengan peranan perusahaan dengan pegawaipegawainya, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
1. 8. PERANAN TUJUAN PADA TUGAS-TUGAS PEMIMPIN
Tujuan perusahaan merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan tugas-tugas planning,
organizing, staffing, directing dan controlling. Tujuan perusahaan merupakan alat atau standar
bagi mereka yang mengawasi pelaksanaan tugas-tugas dari bawahan, atau seperti yang dikatakan
Newman goals are sine qua non for administrative control. Hal ini menjelaskan bahwa tujuan
itu memberikan sumbangannnya dalam proses perencanaan, pelaksanaan serta pegontrolan.
BAB 4
ORGANISASI
1. 1. PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi berasal dari istilah Yunani organon dan istilah Latin organum yang berarti alat,
bagian, anggota atau badan.
James D. Money mengatakan organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapai
suatu tujuan bersama. Sedang Chester I. Barnard mengartikan organisasi sebagai suatu system
dari aktivitas kerjasama yangdilakukan oleh dua orang atau lebih.
Beberapa penulis mengemukakan beberapa cirri organisasi antara lain :
Kerjasama didasarkan atas hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing orang
untuk mencapai tujuan.
Merupakan bentuk organisasi yang paling tua dan sederhana yang diciptakan oleh Henry Fayol
serta sering disebut organisasi militer. Ciri-cirinya adalah
organisasi masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling kenal serta spesialisasi kerja belum
begitu tinggi.
Diciptakan oleh F.W. Taylor dimana pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas sebab setiap
atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan sepanjang ada hubungannya
dengan fungsi atasan tersebut.
Pada umumnya dianut oleh organisasi yang besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidangbidang tugas yang beraneka ragam serta rumit, serta jumlah karyawannya banyak. Bentuk
organisasi ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
Merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi bentuk garis dan
staf.
1. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
Dalam rangka membentuk suatu organisasi yang baik atau dalam usaha menyusun suatu
organisasi, perlu diperhatikan beberapa asas atua prinsip organisasi diantaranya :
1. a. Perumusan Tujuan dengan Jelas
Bila kita melakukan suatu aktivitas, yang pertama harus jelas adalah apa yang menjadi tujuan
aktivitas tersebut. Demikian pula bila kita mengorganisasi atau membuat suatu badan, maka yang
pertama-tama harus jelas adalah apa yang menjadi tujuan kita.
1. b. Pembagian kerja
Dengan pembagian kerja dapat ditetapkan sekaligus susunan organisasi dan hubungan serta
wewenang masing-masing organisasi. Dalam mengadakan pembagian kerja, ada beberapa dasar
pedoman pembagian kerja yaitu :
1. wilayah atau teritorial
2. jenis benda yang diproduksi
3. langganan yang dilayani
4. fungsi (rangkaian kerja)
5. waktu
6. c. Delegasi kekuasaan (Delegation of Authority)
Kekuasaan atau wewenang ialah hak seseorang untuk mengambil tindakan yang perlu agar tugas
dan fungsinya terlaksana dengan baik. Dapat dikatakan bahwa delegasi kekuasaan merupakan
salah satu jalan utama bagi setiap pemimpin untuk percaya akan diri sendiri.
1. Rentangan kekuasaan
Yang dimaksud adalah berapa jumlah bawahan seorang pemimpin sehingga pemimpin itu dapat
memimpin, membimbing dan mengawasi secara berhasil guna dan berdaya guna.V.A.
Graicunas mengutarakan bahwa lima atau delapan orang adalah jumlah maksimal yang dapat
diawasi oleh seorang pemimpin.
1. Tingkat-tingkat pengawasan
Sehubungan dengan prinsip tingkat-tingkat pengawasan, makadalam organisasi terdapat berbagai
jumlah tingkatan yaitu :
Dua sampai tiga tingkat, biasa disebut organisasi pipih (flat top organization)
1. b. Dasar produksi
Terjadi bilamana kegiatan pimpinan dibagi atas dasar produksi, hasil atau servis yang diberikan
atau dijual. Biasanya dasar ini dianut perusahaan besar yang memproduksi berbagai macam hasil
produksi.
1. c. Dasar langganan
Merupsksn pembagian pekerjaan atas dasar langganan yang dilayani dan dapat kita jumpai pada
perusahaan yang menjual barang secara besar-besaran.
1. d. Dasar fungsi
Dasar ini paling banyak dipergunakan sebagai dasar untuk mengorganisasi aktivitas perusahaan
dan selalu dijumpai sedikit banyak dalam setiap struktur organisasi perusahaan.Dasar ini sering
menimbulkan persoalan batas-batas kekuasaan masing-masing kepala yang bersangkutan serta
koordinasi sukar dicapai.
1. e. Dasar proses, perkakas dan waktu
Aktivitas dibagi atas urutan-urutan pelaksanaannya, perkakas yang digunakan serta proses
produksi yang terus-menerus.
1. 3. POKOK-POKOK YANG PERLU DIPERHATIKAN
Spesialisasi
Mempermudah pengawsan
Koordinasi
Biaya
Major department atau bagian pokok adalah setiap bagian yang bertanggung jawab
tentang terlaksananya tujuan perusahaan
Bagian pembantu tidak selalu terdapat dalam organisasi tetapi tugasnya memberikan bantuan
kepada bagian pokok. Kemungkinan struktur organisasi yang berhubungan dengan unit
pembantu adalah :
1. Tanpa unit pembantu yang otonom
2. Dengan unit pembantu yang otonom
3. Dengan departemen pembantu yang otonom
4. Dengan departemen dan unit pembantu yang otonom
BAB 6
STAF DAN PANITIA
1. 1. PENDAHULUAN
Henry Fayol telah membayangkan staf sebagai suatu penambahan kekuatan atau pembesaran
kepribadian seorang tenaga aksekutif yang memberikan kekuatan, pengetahuan dan waktu yang
tidak ada padanya. Louis A. Allen mengartikan panitia sebagai sejumlah orang yang diangkat
atau dipilih untuk berkumpul pada suatu dasar tersusun (organized basic) guna
mempertimbangkan soal-soal yang diajukan kepadanya.
1. 2. TUGAS-TUGAS STAF
Staf adalah setiap petugas yang khususnya diangkat untuk meberi layanan dan nasihat kepada
manajer di dalam sesuatu bidang khusus yang menjadi keahliannya. Beishline mengutarakan
pendapatnya bahwa salah satu tujuan organisasi staf adalah memungkinkan spesialisai dalam
manajemen tetapi angota staf tidak boleh memberi perintah langsung kepada anggota
organisasi kecuali kepada anggota bagian staf mereka sendiri karena mereka tidak memiliki
kekuasaan memberi komando.
1. 3. KUALIFIKASI SEORANG STAF
Jabatan staf dapat dianalisis dengan metode quistionare, observasi, wawancara atau dengan
menggabungkan ketiga cara tersebut.Seorang staf adalah pelayan bagi pemimpin, maka staf
perlu mempunyai loyalitas atau kesetiaan terhadap pimpinannya. Keahlian, pengetahuan dan
loyalitas merupakan sifat yang utama barulah sifat-sifat lain sebagai pelengkap tergantung jenis
jabatan.
1. 4. JENIS-JENIS STAF
Pada umumnya staf digolongkan berdasarkan banyaknya pimpinan yang dilayani dan dapat
dibedakan menjadi :
1. Specialist staf atau staf khusus yaitu jabatan dan komponen yang khusus disusun untuk
memberi nasihat dan jasa kepada kesatuankesatuan lain dalam fungsi khusus adalah
definisi dari Louis A. Allen.
2. Personnel staf atau staf pribadi adalahstaf yang khusus memberikan layanan atau bantuan
kepada seorang manajer di dalam suatu organisasi.
1. 5. PANITIA
Sinonimnya adalah dewan, senat, majelis, komisi, committee board, task group, court atau satuan
tugas. Newman membatasi panitia sebagai berikut a committee consists of a group of people
specifically designed to perform some administrative act.
1. 6. PANITIA DALAM BERBAGAI BIDANG
Panitia dapat didirikan dengan formal, informal, waktu yang tidak terbatas dan untuk waktu yang
sangat lama. Jika didirikan secara formal, maka panitia digambarkan dengan jelas dalam struktur
organisasi serta jelas kedudukannya dan hubungannya dengan unsure-unsur organisasi lain
dalam badan mana dia berada.
1. 7. KEBAIKAN-KEBAIKAN PANITIA
Kebaikan yang utama dari pembentukan panitia dalam suatu perushaan memungkinkan adanya
pertimbangan dan putusan yang merupakan group judgement, yaitu pendapat atau timbangan
golongan. Koontz menyatakan the advantage of gaining group deliberation and judgement.
Kebaikan ini mendekati peribahasa Prancis choq des opinion jailit les verites dengan kata lain
musyawarah segala sesuatu dapat dipecahkan.
1. 8. KEBURUKAN-KEBURUKAN PANITIA
Keburukan yang utama disampingadministrasi, kemungkinan juga pekerjaan atau tugas terlalu
lama dikerjakan. Karena tugas dan tanggungjawab diberikan kepada panitia maka akan terasa
tanggung jawab yang terpecah-belah. Kadang-kadang beberapa anaggota panitia merasa tidak
mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan suatu pekerjaan dari panita.
1. 9. BILA PANITIA DIPERLUKAN
1. Dibutuhkan informasi yang perlu dari berbagai bagian
2. Keputusan yang akan diambil itu demikian penting
3. Pelaksanaan hendaknya berhasil
4. Diperlukan koordinasi antara berbagai bagian
Ernest Dale berpendapat pembentukan panitia setidaknya dapat mengimbangi biaya yang
dikeluarkan untuk kebutuhannya, di samping harus diperhatikan bahwa suatu tugas yang lebih
efektif untuk dikerjakanoleh seorang saja janganlah dikerjakan oleh sebuah panitia.
10. BILA PANITIA TIDAK PERLU
Newman berpendapat panitia tidak diperlukan jika :
Delegasi adalah kegiatan seorang manajer untuk memberi tugas dan kekuasaan kepada
bawahannya untuk mengerjakan bagian dari tugas manajer tersebut sebaik-baiknya dan
mempertanggung jawabkannya.
Terdapat tiga unsur dalam proses delegasi, yaitu tugas, kekuasaan dan pertanggungjawaban
(responsibility, authority, accountability). Hal tersebut terbagi dalam dua tahap, yaitu:
Tugas dan kekuasaan dapat didelegasikan, akan tetapi pertanggungjawabannya tetap menjadi
tanggung jawab pimpinan. Seorang pemimpin tidak mungkin mendelegasikan seluruh tugas dan
kekuasaannya,dan tidak mungkin untuk tidak mendelegasikan tugas dan
kekuasaannya.Karakteristik setiap organisasi ialah setiap manajer mendeleger sedikit atau
banyak tugas dan kekuasaannya kepada bawahannya.
3. TUGAS-TUGAS YANG DIDELEGASIKAN
Tugas-tugas manajer yang dapat didelegasikan dilihat dari dua sudut:
1. a. Dari Sudut Proses
Tugas dan fungsi manajer dilihat dari sudut proses adalah planning, organizing,
assembling resources, directing dan controlling.
1. b. Dari Sudut Bidang
Tugas seorang prmanajer ddilihat dari sudut bidang dapat digolongkan menjadi :
Produksi, personalia, keuangan, tata usaha dan statisrik, marketing dan lain-lain.
4. DELEGASI YANG EFEKTIF
Ada beberapa pedoman agar delegasi menjadi efektif yaitu :
1. Unsur delegasi harus lengkap dan jelas
2. Manajer harus mendelegasikan kepada orang yang tepat
3. Manajer yang mendelegasikan harus memnerikan [eralatan yang cukup dan
mengusahakan keadaan sekitar yang efisien
4. Lembaga-lembaga pendidikan, sumber ini merupakan sumber tenaga kerja yang terbaik.
Karena mampu mensuplai tenaga kerja dari pendidkan terendah hingga tinggi, khususnya
lembaga pendidikan tinggi lebih baik karena tenaga dari sumber ini lebih mudah dididik.
5. Iklan, dengan sumber ini perusahaan dapat menarik tenaga-tenaga kerja yang
berkompeten serta berpengalaman dari tempat yang jauh dan dalam jumlah yang banyak.
1. 4. SELEKSI PEGAWAI
Seleksi pegawai dilakukan oleh perusahaan-perusahaan modern untuk mendapatkan pegawai
yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan jabatan yang dipangkunya. Hal tersebut dilakukan
setelah menetapkan sumber dan kualifikasi pegawai. Adapun proses seleksi tersebut sebagai
berikut:
Pengisian formulir-formulir
Calon-calon pegawai mengisi formulir yang disediakan perusahaan (bagian HRD) yang berisi
CV, ID, pendidikan, dsb.
Tes psikologi
Wawancara
Hal utama yang perlu diperhatikan ialah bagaimana menafsirkan fakta-fakta yang diperoleh dari
calon pegawai sehingga terjamin objektivitasnya.
Referensi
Dimaksudkan untuk calon pegawai menunjuk beberapa orang yang dapat memberikan
keterangan tentang diri pelamar . Keterangan dapat berupa lisan ataupun tertulis.
.
1. 5. MEMPERKENALKAN PEGAWAI
Dapat diartikan mengusahakan agar pegawai yang sudah diterima bekerja segera menyesuaikan
diri ke dalam perusahaan dan mengenali seluk beluk perusahaan yang meliputi hal-hal berikut
ini:
1. sejarah perusahaan,
2. produk yang dihasilkan oleh perusahaan,
3. struktur organisasi perusahaan,
4. tata kerja dalam perusahaan
5. pedoman-pedoman tentang kesejahteraan pegawai,
6. pedoman-pedoman tentang kemungkinan promosi, dan lain sebagainya.
BAB 9
MEMPEROLEH PEGAWAI
1. 1. PENDAHULUAN
Setiap pemimpin bertanggungjawab untuk memajukan dan mengembangkan bawahannyasejak
pegawai itu resmi diterima menjadi pegawai perusahaan.Pada umunya tindakan manajer untuk
melatih, mempromosikan dan memindahkan bawahan didasarkan atas hasil penilaian dan
kecakapan pegawai.
1. 2. LATIHAN
Latihan tidak hanya dilakukan pada saat baru menjadi pegawai namun bisa dilaksanakan saat
dipromosikan kejabatan yang lebih tinggi serta saat teknologi baru diterapkan dalam perusahaan.
Latihan-latihan yang diberikan dapat dibedakan atas :
1. Memperkenalkan pegawai ke dalam perusahaan
2. Melatih pegawai baru
3. Melatih pegawai yang akan dipromosikan
4. Melatih para manajer
1. 3. PROMOSI
Promosi adalah salah satu motivasi bagi para pegawai untuk menunjukkan prestasi-prestasinya
yang besar. Salah satu tindakan dasar promosi adalah senioritas. Yang dimaksud dari senioritas
adalah sudah berapa lama seorang pegawai bekerja di dalam perusahaan.
Pada umumnya, dasar tindakan promosi haruslah hasil yang tertulis pada daftar penilaian
kecakapan pegawai yang bersangkutan. Pegawai dengan hasil baik dan mengingat formasi,
dipromosikan untuk memangku jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Faktor senioritas juga
dapat dijadikan faktor tindakan promosi.
1. 4. PEMINDAHAN
Pada umumnya dimaksudkan untuk mewujudkan penempatan pegawai pada jabatan yang tepat
sehingga ia mendapat kepuasan kerja setinggi mungkin dan memberikan prestasi yang setinggitingginya.
Pemindahan pegawai dapat terjadi karena keinginan pegawai ataupun pimpinan serta
dimaksudkan untuk menjamin kepercayaan pegawai bahwa mereka tidak akan diberhentikan.
Ada dua jenis pemindahan pegawai yaitu :
1. 5. PENILAIAN KECAKAPAN
Penilaian kecakapan adalah penilaian secara sistematik terhadap pegawai oleh atasannya atau
beberapa orang yang cakap mengetahui dengan benar cara melaksanakan tugas pegawai yang
dinilai. Penilaian kecakapan bagi perusahaan penting karena dengan tindakan itu moral pegawai
dapat dipertinggi.Penilaian kecakapan secara objektif adalah sukar, sebab :
Sukar menetapkan kualitas apa yang harus dinilai dari pelaksanaan pekerjaan pegawai
untuk menyatakan cakap tidaknya.
3. Penilaian kexakapan oleh atasan langsung, jika tidak memuaskan dibuat suatu vertifikasi
Menurut kedudukan penilai, penilaian kecakapan dibedakan menjadi :
1. 1. Penilaian Vertical
Ada dua macam penilaian yakni panilaian oleh atasan dan penilaian dilakukan oleh bawahan
terhadap atasan.
1. 2. Penilaian Horisontal
Adalah penilaian yang dilakukan oleh teman-teman setingkat.
Penilaian kecakapan jarang sekali dilakukan hanya seorang saja dimaksudkan untuk mengurangi
subjektivitas. Sedangkan kualitas yang harus dinilai dari pegawai , sampai saat ini belum
uniformitas dalam praktik, karena banyaknya pegwai dan kualitas yang harus dinilai.
Apapun objek penilaian harus dipertahankan karena hasil penilaian menunjukkan peranan
pegawai pada realisasi tujuan perusahaan atau unit aktivitas lingkungan. Proses ini dapat
memberikan indikasi kelemahan pegawai sehingga berdasarkan penilaian dapa dipikirkan
tindakan selanjutnya.
BAB 10
MEMANFAATKAN PEGAWAI
1. a. PENDAHULUAN
Memanfaatkan pegawai mempunyai pengertian yang berdekatan dengan memajukan pegawai.
Memajukan pegawai adalah setiap kegiatan pimpinan utnuk menambah keahlian, efisiensi
bawahan dalam melaksanakan tugas serta penempatan jabatan yang tepat.
Memanfaatkan pegawai adalah kegiatan pemimpin yang bernaksud untuk memperkerjakan
pegawai yang memberi prestasi besar atau menguntungkan ke dalam perusahaan. Ada dua aspek
fungsi memanfaatkan pegawai yaitu :
1. b. PEMBERHENTIAN
Pemberhentian berarti pemutusan hubungan kerja dengan pegawai. Pemberhentian pegawai
dapat terjadi karena keinginan pegawai, keinginan perusahaan, pegawai meninggal serta
penetapan perjanjian kerja antara perusahaan dengan pegawai.
Jika upah sangat rendah, perusahaan sukar menarik dan memperkerjakan pegawai yang cakap.
Jika upah cukup adil, pegawai perusahhan cenderung memberikan darma baktinya yang besar
kepada perusahaan. Perusahaan mengikuti pembayaran upah sesuai dengan tingkat upah umum.
Faktor penting dalam penetapan tingkat upah seorang pegawai yaitu :
1. Pendidikan
2. Pengaaman
3. Tanggungan
4. Kemampuan perusahaan
5. Keadaan ekonomi
6. Kondisi pekerjaan
Faktor keahlian, kondisi pekerjaan, tanggung jawab atau tugas yang dilakukan mempengaruhi
besarnya tingkat upah untuk suatu jabatan perusahaan yang bersangkutan. Tegasnya, jumlah nilai
suatu jabatan ditentukan besarnya tingkat upah jabatan tersebut.
BAB 11
MEMBERI PERINTAH
1. 1. PENDAHULUAN
Memberi pengarahan adalah fungsi atau tugas keempat dari pimpinan, hal ini dilakukan setelah
seluruh struktur organisasi tersusun. Maka tugas pimpinan untuk menggerakkan bawahan dan
mengkoordinasi agar tujuan perusahaan terealisasi. Menggerakkan bawahan merupakan fungsi
keempat dari pimpinan yaitu mengarahkan bawahan.
Bawahan hanya melaksanakan apa yang diperintahkan pimpinan, memberi perintah ialah fungsi
yang berhubungan langsung dalam merealisasikan tujuan dan tujuan pemberian perintah sangat
penting untuk diperhatikan.
1. 2. TUJUAN PEMBERIAN PERINTAH
Pemberian perintah kepada bawahan tidak boleh semena-mena, tetapi harus paham dan yakin
dengan tujuannya tersebut, sehingga tujuan tersebut terealisasi.
Tujuan utamanya ialah untuk mengkoordinasi kegiatan bawahan, sehingga terkoordinasi kepada
satu arah, yaitu kepada tujuan perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin hubungan baik
antara pimpinan dengan bawahan, sebab perintah merupakan alat untuk berkomunikasi antara
pimpinan dan bawahan. Maksud lain dari memberi perintah ialah untuk mendidik bawahan
karena menambah pengetahuan bawahan yang menerima perintah itu.
Memberi perintah mempunyai hubungan yang erat dengan pengawasan agar tujuan dari
perusahaan benar-benar terealisasi.
1. 3. DEFINISI PERINTAH
Perintah adalah suatu instruksi resmi dari atasan kepada bawahan untuk merealisasikan tujuan
perusahaan.
Dari batasan tersebut ada empat unsur suatu perintah, yaitu:
1. instruksi resmi
2. dari atasan kepada bawahan
3. mengerjakan atau tidak mengerjakan suatu hal
4. merealisasi tujuan perusahaan
Tanpa salah satu dari keempat unsur tersebut, maka itu bukanlah suatu perintah. Perintah adalah
instruksi resmi, baik lisan maupun tulisan. Perintah bersifat resmi bila orang yang melakukannya
mempunyai wewenang untuk melakukannya. Maksud dari mempunyai wewenang ialah bilamana
bawahan tidak melaksanakannya, maka orang yang mengeluarkan perintah tersebut dapat
melakukan tindak sanksi.
Perintah harus datang dari atasan kepada bawahan yang bersangkutan, tidak boleh bawahan dari
atasan yang lain, kecuali dalam system organisasi fungsional. Wewenang mempunyai kekuatan
sanksi, sanksi bisa berupa mutasi, skorsing, bahkan pemecatan. Pemberian perintah haruslah ada
kemungkinan pelaksanaannya, yang mana ditentukan oleh factor pendidikan, pengalaman,
waktu, peralatan serta keadaan bawahan dan tempatnya.
Telah dibatasi bahwa pimpinan adalah orang yang mendapatkan hasil melalui bawahan.
Pengrealisasian hasil tersebut adalah dengan memberikan perintah kepada bawahan untuk
mengerjakan sesuatu atau tidak. Perintah haruslah jelas agar terlaksana sesuai perintah.
Salah satu unsur penting dari suatu perintah ialah perintah harus mempunyai tujuan akhir
merealisasi tujuan perusahaan. Perintah merupakan salah satu cara mengkoordinasikan segala
tindakan perusahaan agar segala macam kegiatan mempunyai satu arah yang sama, yaitu tujuan
perusahaan.
4. PERINTAH SATU ASPEK DARI KOMUNIKASI
Tujuan perusahaan akan terealisasi jika setiap pegawai bekerja secara efisien dan ada kerja sama
antara satu sama lain. Salah satu faktor yang mendukung kerja sama ialah hubungan baik antar
pegawai, terlebih lagi antara atasan dan bawahan. Bermacam cara untuk mengadakan hubungan
(komunikasi) antara satu sama lain dalam badan usaha, yaitu dengan pertemuan-pertemuan,
berbicara melalui telepon, mengirim surat, berbicara langsung, pemberian laporan, petunjuk, dan
perintah. Kedua cara terakhir merupakan cara atasan berhubungan dengan bawahan. Agar
berjalan dengan baik pimpinan harus menjaga sikap dan kata-kata. Komunikasi bertujuan untuk
menjamin pengertian yang baik satu sama lain. Secara garis besar komunikasi dibedakan
menjadi dua, yaitu komunikasi ke dalam dan ke luar.
Komunikasi ke dalam dibedakan atas dua macam, yaitu vertikal dan horizontal. Komunikasi
vertikal dibedakan atas dua macam, yaitu:
Ke atas yang diwujudkan dengan pemberian laporan dari bawahan kepada atasan.
Komunikasi horizontal bermaksud untuk menjaga hubungan baik antar pimpinan yang setingkat
dengan mengadakan pertemuan-pertemuan berkala. Komunikai ke luar bertujuan untuk menjaga
hubungan baik antara atasan dengan pihak luar, hal ini termasuk kategori external function dari
manajer.
5. JENIS-JENIS PERINTAH
Perintah dapat diberikan dalam bentuk lisan apabila:
1. tugas yang diperintahkan berupa tugas sederhana dan
2. dalam keadaan darurat.
Kekurangan yang utama dari perintah lisan adalah dia tidak begitu dipersiapkan atau
direncanakan serta terlalu fleksibel.
Perintah yang kedua adalah perintah tertulis yang mengandung kebaikan-kebaikan sebagai
berikut :
Perintah tertulis juga mempunyai keburukan seperti : memakan waktu, menelan biaya dan
mengandung infleksibilitas.
Selain itu perintah juga dapat digolongkan berdasarkan macam-macam situasi ataupun penerima
perintah sebagai berikut :
1. jenis demand
2. jenis request
3. jenis suggestion
4. jenis volunteer
1. 6. PRINSIP-PRINSIP PERINTAH
1. Perintah Harus Jelas
2. Perintah Diberi Satu Per Satu
3. Perintah Harus Positif
4. Perintah Harus Diberikan kepada Orang yang Tepat
5. Perintah Harus Erat dengan Motivasi
6. Perintah Satu Aspek Berkomunikasi
BAB 12
PENGAWASAN
PENDAHULUAN
Fungsi kelima dari seorang pemimpin adalah pengawasan. Fungsi ini merupakan fungsi setiap
manajer yang terakhir, setelah fungsi merencanakan, mengorganisasi, menyusun tenaga kerja dan
memberi perintah. Pengawasan merupakan fungsi pimpinan yang berhubungan dengan usaha
menyelamatkan jalannya perusahaan kepada tujuan yang direncanakan.
PRINSIP-PRINSIP PENGAWASAN
Dua prinsip pokok pengawasan yang merupakan suatu condition sine qua non bagi system
pengawsan yang efektif adalah rencana tertentu dab adanya pemberian instruksi-instruksi serta
wewenang kepada bawahan. Prinsip pokok pertama merupakan standar atau alat pengukur dari
pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan dan menjadi penunjuk apakah pelaksanaan pekerjaan
berhasil atau tidak. Sedangkan prinsip pokok kedua merupakan keharusan yang perlu agar
system pengawasan memang benar-benar dapat efektif dilaksanakan.
Selain kedua prinsip pokok diaras, maka pengawasan harus mengandung beberapa prinsip seperti
:
1. Dapat mereflektir sifat dan kebutuhan dari kegiatan yang harus diawasi
2. Dapat segera melaporkan penyimpangan-penyimpangan
3. Fleksibel
4. Dapat mereflektir pola organisasi
5. Ekonomis
6. Dapat dimengerti
7. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif
JENIS-JENIS PENGAWASAN
1. Objek pengawasan
Pengawasan dapt dibedakan di bidang produksi, keuangan, waktu dan manusia dengan kegiatankegiatannya.
1. Subjek pengawasan
Personal observation
Oral report
Written report
Control by exception
CARA-CARA MENGAWASI
Menurut James Williamson, ada tujuh landasan pokok dalam penulisan laporan yaitu : jelas,
lengkap, ringkas, sopa, tulus, mengandung kepribadian dan teliti. Sedangkan John C. Johnson
mengemukakan lima buah pedoman pokok dalam menyusun suatu laporan yaitu :
1. Periksa semua fakta yang dibutuhkan sebelum membuat laporan
2. Atur keterangan sebaik mungkin
3. Laporan harus singkat tetapi lengkap
Waktu
1. Bentuk uang :
Biaya
Penghasilan
investasi
1. intangible
1. 3. MENILAI (EVALUASI)
Maksud dari menilai atau evaluasi adalah membandingkan hasil pekerjaan bawahan (actual
result) dengan alat pengukur yang sudah ditentukan. Untuk melaksanakan evaluasi harus tersedia
standar dan hasil pekerjaan bawahan.
Yang menjadi masalah dalam evaluasi adalah bagaimana hasil pekerjaan bawahan. Hasil
pekerjaan bawahan dapat diketahui dengan :
Laporan tertulis dari bawahan, baik laporan rutin maupun laporan istimewa. Cara ini
mempunyai kelemahan yaitu pimpinan sulit menentukan kenyataan dan pendapat dalam
laporan itu. Kelemahan ini dapat diatasi dengan cara memberikan pedoman atau
bimbingan dalam penyusunan laporan.
1. 1. PENDAHULUAN
Pemahaman hal yang berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia adalah mutlak dan
perlu demi menaikkan taraf hidup bangsa Indonesia.
1. 2. BEBERAPA PENGERTIAN
Manajemen sumber daya manusia (manajemen kepegawaian / personalia) merupakan anak atau
cabang daripada manajemen. Manajemen adalah alat untuk memperoleh hasil melalui orang
lain.Beberapa definisi manajemen sumber daya manusia antara lain :
Edwin B. Plippo
Personnel administration is the art of acquiring, developing and maintaining a competent work
force in such a manner as to accomplish with maximum efficiency and economy the function and
objectives of the organizations.
Personnel management is the part of the Management function which is primarily concerned
with the human relationships within an organixation. Its objective is the maintance of those
relationships on a basis which by consideration of the well-being of the individual, enables all
those engaged in the undertaking to make their maximum personnel contribution to the effective
working of that undertaking.
1. 3. MANFAAT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Pedoman poko yang terdapat dalam manajemen ini, jelas dan pasti dapat menambah
pengetahuan dan ketrampilan untuk bekerja melalui orang lain. Kehidupan organisasi untuk
bagian yang lebih besar digerakkan oleh sumber daya manusia. Jika sumber daya manusia
ditangani secara serius dan lebih dipahami diharapkan peningkatan produktivitas dalam usaha
merealisasi tujuan organisasi. Sumber daya manusia harus ditarik, diseleksi dan ditempatkan
secara tepat, dikembangkan untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan serta dimotivasi
agar member manfaat bagi kelangsungan hidup organisasi. Sasaran dari manajemenini adalah
mewujudkan satuan kerja yang efektif dan efisien.
1. 4. LINGKUP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Menurut Biswanath Ghosh, manajemen personalia dibagi atas tiga bagian utama yaitu :
Evaluation : menilai tenaga kerja yang tersedia dari berbagai sumber untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan
Jabatan karyawan yang dipindahkan harus bersamaan isinya dengan jabatan yang
ditinggalkan
Metode melakukan pekerjaan harus sama antara yang satu dengan yang lain
1. Delegasi tugas
Salah satu kualifikasi dari seorang manajer adalah sanggup mendelegasikan tugas dan wewenang
kepada bawahannya. Agar deklegasi dapat berjalan eektif, perlu diperhatikan :
Kepada mereka yang menerima delegasi harus diberikan motivasi seperti insentif yang
diperlukan.
1. Promosi
Adalah kegiatan pemindahan karywan dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi, di mana
tugas, wewenang dan tanggung jawab lebih tinggi dari sebelumnya. Hal ini dilakukan demi
perkembangan karyawan selanjutnya.
1. Pemindahan
Adalah kegiatan mengganti jabatan karyawan yang setingkat. Pemindahandapat dibedakan
menjadi : production transfer, replacement transfer, versality transfer, shift transfer dan remedial
transfer.
1. Konseling
Dalam setiap organisasi karyawan dapaat dibagi menjadi dua macam yaitu : penasehat dan yang
dinasehati.
1. Konferensi
Ikut sertadalam konferensi akan menambah banyak pengalaman, pengetahuan dalam berbagai
bidang dan menambah ketrampilan. Khusus kepada manajer, konferensi membawa dampak
positif dalam perkembangan ppara manajer tesebut.
1. 7. PEMANFAATAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pemanfaatan sumber daya manusia ialah proses kegiatan pimpinan yang memperkerjakan
pegawai.
Lingkup ini meliputi pemberhentian, pemensiunan, dan motivasi.
1. Pemberhentian
Pemberhentian (PHK) inisiatif ini diambil oleh para manajer berdasarkan penilaian objektif
yaitu tidak menguntungkan perusahaan.
1. Pemensiunan
Pemensiunan ialah pemberhentian pegawai karena pegawai berumur lanjut.Ini dilakukan
untukmenstabilkan pegawai, meningkatkan kerja sama, dan dapat menimbulkan sense of
belongingness.Dana pensiun diambil dari berbagai sumber, bisa dari pemotongan gaji tiap bulan,
keuntungan perusahaan, dan kombinasi keduanya.Batasan umur biasanya antara 50-60 tahun.
1. Motivasi
Proses motivasi adalah dasar pengertian pemahaman mengapa seseorang mengerjakan hal
tertentu.Motivasi berasal dari kata motif, yang berarti apa yang menggerakkan atau mendorong
seseorang melakukan sesuatu.
Menurut Urwich bahwa dinamika manajemen adalah kemampuan manajer memotivasi
bawahannya. Menurut Handoyo Krisyanto bahwa insentif sangat efektif di suatu perusahaan,
ternyata bisa sebaliknya di perusahaan lain karena kebutuhan, perilaku, dan interaksi di setiap
lingkungan berbeda.
Berikut teori-teori motivasi menurut para ahli:
1) A.H. Maslow
Perilaku seeorang ditentukan oleh kebutuhan yang paling mendesak, hierarki kebutuhan secara
berturut-turut terdirir dari :
Physicological needs
Safety needs
Social needs
Esteem needs
Perilaku adalah goal-oriented yaitu perilaku pada umumnya dimotivasi olehkegiatan untuk
memperoleh kebutuhan.
2) Douglas Mc. Gregor
Ada dua pendekatan manajemen yang mungkin diterapkan berdasar sifat manusia yang disebut
teori X dan Y.
Dalam rangka memotivasi bawahan Mc. Gregor mengharapkan para manajer menerapkan teori
Y,agar para pegawai didorong untuk berkembang danakan menerapkan pengetahuan, ketrampilan
dan imajinasinya utnuk membantu mencapai tujuan organisasi.
3) Frederich Hersberg
Ada dua rangkaian kondisi yang mempengaruhi seseorang dalam pekerjaannya, yaitu :
Factor hygiene terdiri dari kebijaksanaan dan administrasi, pengawasan dan bimbingan
atasan (supervisi), hubungna antar pribadi, kondisi kerja dan gaji.
Factor motivasi terdiri dari keberhasilan pelaksanaan, pengakuan, pekerjaan itu sendiri,
tanggung jawab dan pengembangan
Enclycopedia of the Social Sciense: Suatu proses dengan mana pelaksaan suatu tujuan
tertentu diselenggarakan dan diawasi.
Haiman : Fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi
usaha-usaha individu ubtuk mencapai tujuan bersama.
Dari pengertian manajemen yang kedua, terdapat kegiatan-kegiatan dan aktivitas manajer yang
pada umumnya adalah planning, organizing, staffing, directing,dan controlling.
Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau
manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena, kejadian,
keadaan juga memberikan penjelasan. Hal ini diakui pula oleh Chezter I. Brnard, Henry Fayol,
Alfin Brown, Harold Koontz dll.
Dari beberapa pengertian diatas manajemen dapat didefinisikan sebagai Seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
1. 2. SARANA MANAJEMEN
Sarana (tools) atau alat manajemen untuk mencapai tujuan disebut sumber daya yang terkenal
dengan Enam M, yaitu:
Money
Materials
Machine
Metode
Markets
1. 3. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
.
Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen dari beberapa ahli antara lain:
1. Forecasting
2. Planning termasuk budgeting
3. Organizing
4. Staffing atau assembling resources
5. Directing atau commanding
6. Leading
7. Coordinating
8. Motivating
9. Controlling
10. Reporting
1. 4. FUNGSI-FUNGSI LAIN DARI SEORANG MANAJER
Fungsi manajer ke dalam perusahaan (internal function of manager), dapat dilihat dari dua sudut
yaitu:
1. Proses yakni perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarhan dan pengawasan.
2. Subjek atau bidang yaitu keuangan, personalia, pemasaran, pembelian, produksi dan
sebagainya.
Fungsi manajer ke luar perusahaan atau atau disebut juga external functions of manager ada tiga
jenis yaitu:
1. 5. TINGKAT-TINGKAT MANAJER
Board of manager
Presiden
Department/division heads
BAB 2
TOKOH-TOKOH MANAJEMEN
1. 1. PENDAHULUAN
Menurut caranya memecahkan persoalan, maka oleh Beishline manajemen digolongkan
menjadi:
Hal ini mendekati apa yang dikemukakan oleh Spriegel dan Lansburgh yang mengatakan ,In
scientific managements the steps in decision making are:
a. Get the facts
b. Analize the facts
c. Conside the objective in the light of the available facts, and
d. Decide
1. 2. FREDERICH WINSLOW TAYLOR(1856-1915)
Pada bulan Januari 1912, Taylor menjelaskan arti scientific management yaitu revolusi mental
yang mahabesar karena menyangkut mental manager dan karyawan (a great mental revolution).
Sedangkan hakekat yang kedua adalah penerapan ilmu pengetahuan untuk melenyapkan sistem
coba-coba untuk setiap unsur pekerjaan.
Dalam bukunya yang berjudul Scientific Management, yang diterbitkan oleh Darmount College,
Hannover pada tahun 1911, ia mengemukakan empat prinsip yaitu
Memilih pekerja yang terbaik untuk setiap tugas untuk selanjutnya melatih dan
mendidiknya
Selain itu Taylor juga menciptakan system organisasi yang terkenal dengan nama Organisasi
Fungsional. Pada bentuk ini, organisasi terbagi menjadi dua yaitu bagian perencanaan dan
pelaksanaan.Sedangkan system pengupahan dibedakan menjadi : upah per potong minimum dan
upah per potong maksimum. Sistem pengupahan ini lazim disebut The Taylor Differential Rate
System.
1. 3. HENRY FAYOL (1841-1925)
Pada tahun 1908, Henry Fayol mengeluarkan sebuah buku yang berjudul Administration
Indrustielle et General yang di dalamnya terdapat prinsip-prinsip manajemen yaitu :
1. Division of work
2. Authority
3. Discipline
4. Unity of command
5. Unity of direction
6. Subordination of individual interest to general interest
7. Remuneration
8. Centralization
9. Scalar chain
10. Order
11. Equity
12. Stability of turn over of personnel
m. Initiative
1. Ecsprit de crops
1. 4. TOKOH-TOKOH LAINNYA
Robert Owen : kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan buruh dipengaruhi oleh keadaan,
baik di lingkungan maupun di luar lingkungan pekerjaan.
Russel Robb : manajemen merupakan suatu tehnik horizontal dan dapat diterapkan
pada segala jenis aktivitas.
Harrington Emerson : prinsip pokok adalah tujuan yang digambarkan secara jelas serta
menekankan sebelas prinsip efisiensi.
BAB 3
PERENCANAAN
1. 1. BATASAN PERENCANAAN
Ada beberapa macam batasan perencanaan antara lain :
Charles Bettleheim : setiap rencana terdapat dua elemen yaitu tujuan dan alat yang perlu
untuk mencapai tujuan tersebut.
Koontz dan ODonnel : fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan
dari berbagai alternative tujuan, kebijaksanaan, prosedur dan program.
Tujuan perusahaan
Politik
Prosedur
Budget
Program
Primer
Tujuan pengabdian :
1. Tujuan organisasi : umum, besar, kecil dan perorangan.
Perantara
Terakhir
Kolateral
Perorangan
rombongan
Sekunder
1. ekonomi
2. efektivitas
Louis A. Allen membagi tujuan atas : economic objective adalh tujuan yang berhubungan dengan
pasar. Sedangkan social objective berhubungan dengan peranan perusahaan dengan pegawaipegawainya, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
1. 8. PERANAN TUJUAN PADA TUGAS-TUGAS PEMIMPIN
Tujuan perusahaan merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan tugas-tugas planning,
organizing, staffing, directing dan controlling. Tujuan perusahaan merupakan alat atau standar
bagi mereka yang mengawasi pelaksanaan tugas-tugas dari bawahan, atau seperti yang dikatakan
Newman goals are sine qua non for administrative control. Hal ini menjelaskan bahwa tujuan
itu memberikan sumbangannnya dalam proses perencanaan, pelaksanaan serta pegontrolan.
BAB 4
ORGANISASI
1. 1. PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi berasal dari istilah Yunani organon dan istilah Latin organum yang berarti alat,
bagian, anggota atau badan.
James D. Money mengatakan organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapai
suatu tujuan bersama. Sedang Chester I. Barnard mengartikan organisasi sebagai suatu system
dari aktivitas kerjasama yangdilakukan oleh dua orang atau lebih.
Beberapa penulis mengemukakan beberapa cirri organisasi antara lain :
Kerjasama didasarkan atas hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing orang
untuk mencapai tujuan.
Merupakan bentuk organisasi yang paling tua dan sederhana yang diciptakan oleh Henry Fayol
serta sering disebut organisasi militer. Ciri-cirinya adalah
organisasi masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling kenal serta spesialisasi kerja belum
begitu tinggi.
Diciptakan oleh F.W. Taylor dimana pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas sebab setiap
atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan sepanjang ada hubungannya
dengan fungsi atasan tersebut.
Pada umumnya dianut oleh organisasi yang besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidangbidang tugas yang beraneka ragam serta rumit, serta jumlah karyawannya banyak. Bentuk
organisasi ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
Merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi bentuk garis dan
staf.
1. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
Dalam rangka membentuk suatu organisasi yang baik atau dalam usaha menyusun suatu
organisasi, perlu diperhatikan beberapa asas atua prinsip organisasi diantaranya :
1. a. Perumusan Tujuan dengan Jelas
Bila kita melakukan suatu aktivitas, yang pertama harus jelas adalah apa yang menjadi tujuan
aktivitas tersebut. Demikian pula bila kita mengorganisasi atau membuat suatu badan, maka yang
pertama-tama harus jelas adalah apa yang menjadi tujuan kita.
1. b. Pembagian kerja
Dengan pembagian kerja dapat ditetapkan sekaligus susunan organisasi dan hubungan serta
wewenang masing-masing organisasi. Dalam mengadakan pembagian kerja, ada beberapa dasar
pedoman pembagian kerja yaitu :
1. wilayah atau teritorial
2. jenis benda yang diproduksi
3. langganan yang dilayani
4. fungsi (rangkaian kerja)
5. waktu
6. c. Delegasi kekuasaan (Delegation of Authority)
Kekuasaan atau wewenang ialah hak seseorang untuk mengambil tindakan yang perlu agar tugas
dan fungsinya terlaksana dengan baik. Dapat dikatakan bahwa delegasi kekuasaan merupakan
salah satu jalan utama bagi setiap pemimpin untuk percaya akan diri sendiri.
1. Rentangan kekuasaan
Yang dimaksud adalah berapa jumlah bawahan seorang pemimpin sehingga pemimpin itu dapat
memimpin, membimbing dan mengawasi secara berhasil guna dan berdaya guna.V.A.
Graicunas mengutarakan bahwa lima atau delapan orang adalah jumlah maksimal yang dapat
diawasi oleh seorang pemimpin.
1. Tingkat-tingkat pengawasan
Sehubungan dengan prinsip tingkat-tingkat pengawasan, makadalam organisasi terdapat berbagai
jumlah tingkatan yaitu :
Dua sampai tiga tingkat, biasa disebut organisasi pipih (flat top organization)
Terjadi bilamana kegiatan pimpinan dibagi atas dasar produksi, hasil atau servis yang diberikan
atau dijual. Biasanya dasar ini dianut perusahaan besar yang memproduksi berbagai macam hasil
produksi.
1. c. Dasar langganan
Merupsksn pembagian pekerjaan atas dasar langganan yang dilayani dan dapat kita jumpai pada
perusahaan yang menjual barang secara besar-besaran.
1. d. Dasar fungsi
Dasar ini paling banyak dipergunakan sebagai dasar untuk mengorganisasi aktivitas perusahaan
dan selalu dijumpai sedikit banyak dalam setiap struktur organisasi perusahaan.Dasar ini sering
menimbulkan persoalan batas-batas kekuasaan masing-masing kepala yang bersangkutan serta
koordinasi sukar dicapai.
1. e. Dasar proses, perkakas dan waktu
Aktivitas dibagi atas urutan-urutan pelaksanaannya, perkakas yang digunakan serta proses
produksi yang terus-menerus.
1. 3. POKOK-POKOK YANG PERLU DIPERHATIKAN
Spesialisasi
Mempermudah pengawsan
Koordinasi
Biaya
Major department atau bagian pokok adalah setiap bagian yang bertanggung jawab
tentang terlaksananya tujuan perusahaan
Bagian pembantu tidak selalu terdapat dalam organisasi tetapi tugasnya memberikan bantuan
kepada bagian pokok. Kemungkinan struktur organisasi yang berhubungan dengan unit
pembantu adalah :
2. Personnel staf atau staf pribadi adalahstaf yang khusus memberikan layanan atau bantuan
kepada seorang manajer di dalam suatu organisasi.
1. 5. PANITIA
Sinonimnya adalah dewan, senat, majelis, komisi, committee board, task group, court atau satuan
tugas. Newman membatasi panitia sebagai berikut a committee consists of a group of people
specifically designed to perform some administrative act.
1. 6. PANITIA DALAM BERBAGAI BIDANG
Panitia dapat didirikan dengan formal, informal, waktu yang tidak terbatas dan untuk waktu yang
sangat lama. Jika didirikan secara formal, maka panitia digambarkan dengan jelas dalam struktur
organisasi serta jelas kedudukannya dan hubungannya dengan unsure-unsur organisasi lain
dalam badan mana dia berada.
1. 7. KEBAIKAN-KEBAIKAN PANITIA
Kebaikan yang utama dari pembentukan panitia dalam suatu perushaan memungkinkan adanya
pertimbangan dan putusan yang merupakan group judgement, yaitu pendapat atau timbangan
golongan. Koontz menyatakan the advantage of gaining group deliberation and judgement.
Kebaikan ini mendekati peribahasa Prancis choq des opinion jailit les verites dengan kata lain
musyawarah segala sesuatu dapat dipecahkan.
1. 8. KEBURUKAN-KEBURUKAN PANITIA
Keburukan yang utama disampingadministrasi, kemungkinan juga pekerjaan atau tugas terlalu
lama dikerjakan. Karena tugas dan tanggungjawab diberikan kepada panitia maka akan terasa
tanggung jawab yang terpecah-belah. Kadang-kadang beberapa anaggota panitia merasa tidak
mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan suatu pekerjaan dari panita.
1. 9. BILA PANITIA DIPERLUKAN
1. Dibutuhkan informasi yang perlu dari berbagai bagian
2. Keputusan yang akan diambil itu demikian penting
3. Pelaksanaan hendaknya berhasil
4. Diperlukan koordinasi antara berbagai bagian
Ernest Dale berpendapat pembentukan panitia setidaknya dapat mengimbangi biaya yang
dikeluarkan untuk kebutuhannya, di samping harus diperhatikan bahwa suatu tugas yang lebih
efektif untuk dikerjakanoleh seorang saja janganlah dikerjakan oleh sebuah panitia.
10. BILA PANITIA TIDAK PERLU
Tugas dan kekuasaan dapat didelegasikan, akan tetapi pertanggungjawabannya tetap menjadi
tanggung jawab pimpinan. Seorang pemimpin tidak mungkin mendelegasikan seluruh tugas dan
kekuasaannya,dan tidak mungkin untuk tidak mendelegasikan tugas dan
kekuasaannya.Karakteristik setiap organisasi ialah setiap manajer mendeleger sedikit atau
banyak tugas dan kekuasaannya kepada bawahannya.
3. TUGAS-TUGAS YANG DIDELEGASIKAN
Tugas-tugas manajer yang dapat didelegasikan dilihat dari dua sudut:
1. a. Dari Sudut Proses
Tugas dan fungsi manajer dilihat dari sudut proses adalah planning, organizing,
assembling resources, directing dan controlling.
1. b. Dari Sudut Bidang
Tugas seorang prmanajer ddilihat dari sudut bidang dapat digolongkan menjadi :
Produksi, personalia, keuangan, tata usaha dan statisrik, marketing dan lain-lain.
4. DELEGASI YANG EFEKTIF
Ada beberapa pedoman agar delegasi menjadi efektif yaitu :
1. Unsur delegasi harus lengkap dan jelas
2. Manajer harus mendelegasikan kepada orang yang tepat
3. Manajer yang mendelegasikan harus memnerikan [eralatan yang cukup dan
mengusahakan keadaan sekitar yang efisien
4. Manajer yang mendeleger harus memberikan insentif
BAB 8
MEMPEROLEH PEGAWAI
1. 1. PENDAHULUAN
Staffing atau fungsi personalia adalah fungsi setiap manajer yang berhubungan dengan para
pegawai di lingkungan pimpinannya agar para pegawai terdorong untuk melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya untuk merealisasikan tujuan perusahaan atau tujuan aktivitas yang
dipimpinnya.
1. 2. ANALISA JABATAN
Merencanakan atau menetapkan kualifikasi seorang pegawai dilakukan dengan menganalisis
jabatan.Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kualifikasi dan jabatan yang sesuai dengan
pegawai tersebut.
Ada tiga metode untuk menganalisa jabatan, yaitu panyusunan daftar pertanyaan, menginterview
petugas, dan mengadakan penilaian. Disamping ketiga metode tersebut masih ada cara lain yaitu
dengan mengawinkan hasil-hasil yang diperoleh dari ketiga metode tersebut yang lazim disebut
dengan cara kombinasi.
1. 3. SUMBER-SUMBER PEGAWAI
Selain menetapkan kualifikasi pegawai, suatu badan usaha harus menetapkan sumber-sumber
pegawai terlebih dahulu. Ada berbagai macam sumber pegawai dan keefektifan sumber tersebut
tergantung letak, jenis perusahaan dan jenis jabatan.
Berikut penggolongan sumber-sumber pegawai:
1. Dari dalam perusahaan yaitu dengan promotion from within system. Sistem ini
mempunyai segi positif sebab dapat meningkatkan efesiensi dan moral pegawai.
2. Teman-teman pegawai perusahaan, sisi positif dari system ini adalah hubungan baik
sebelumnya dari pegawai yang memudahkan dalam merealisasikan tujuan perusahaan.
Sisi negatifnya bila sempat timbul klik system akan terbentuk kelompok-kelompok
pegawai yang mementingkan kelompok masing-masing. Hal-hal tersebut perlu ditelaah
maing-masing.
3. Jawatan penempatan tenaga, sumber semacam ini sangat menguntungkan bagi
perusahaan karena biayanya murah dan tersedia berbagai macam tenaga kerja.
4. Lembaga-lembaga pendidikan, sumber ini merupakan sumber tenaga kerja yang terbaik.
Karena mampu mensuplai tenaga kerja dari pendidkan terendah hingga tinggi, khususnya
lembaga pendidikan tinggi lebih baik karena tenaga dari sumber ini lebih mudah dididik.
5. Iklan, dengan sumber ini perusahaan dapat menarik tenaga-tenaga kerja yang
berkompeten serta berpengalaman dari tempat yang jauh dan dalam jumlah yang banyak.
1. 4. SELEKSI PEGAWAI
Pengisian formulir-formulir
Calon-calon pegawai mengisi formulir yang disediakan perusahaan (bagian HRD) yang berisi
CV, ID, pendidikan, dsb.
Tes psikologi
Wawancara
Hal utama yang perlu diperhatikan ialah bagaimana menafsirkan fakta-fakta yang diperoleh dari
calon pegawai sehingga terjamin objektivitasnya.
Referensi
Dimaksudkan untuk calon pegawai menunjuk beberapa orang yang dapat memberikan
keterangan tentang diri pelamar . Keterangan dapat berupa lisan ataupun tertulis.
.
1. 5. MEMPERKENALKAN PEGAWAI
Dapat diartikan mengusahakan agar pegawai yang sudah diterima bekerja segera menyesuaikan
diri ke dalam perusahaan dan mengenali seluk beluk perusahaan yang meliputi hal-hal berikut
ini:
1. sejarah perusahaan,
1. 4. PEMINDAHAN
Pada umumnya dimaksudkan untuk mewujudkan penempatan pegawai pada jabatan yang tepat
sehingga ia mendapat kepuasan kerja setinggi mungkin dan memberikan prestasi yang setinggitingginya.
Pemindahan pegawai dapat terjadi karena keinginan pegawai ataupun pimpinan serta
dimaksudkan untuk menjamin kepercayaan pegawai bahwa mereka tidak akan diberhentikan.
Ada dua jenis pemindahan pegawai yaitu :
1. 5. PENILAIAN KECAKAPAN
Penilaian kecakapan adalah penilaian secara sistematik terhadap pegawai oleh atasannya atau
beberapa orang yang cakap mengetahui dengan benar cara melaksanakan tugas pegawai yang
dinilai. Penilaian kecakapan bagi perusahaan penting karena dengan tindakan itu moral pegawai
dapat dipertinggi.Penilaian kecakapan secara objektif adalah sukar, sebab :
Sukar menetapkan kualitas apa yang harus dinilai dari pelaksanaan pekerjaan pegawai
untuk menyatakan cakap tidaknya.
1. 2. Penilaian Horisontal
Adalah penilaian yang dilakukan oleh teman-teman setingkat.
Penilaian kecakapan jarang sekali dilakukan hanya seorang saja dimaksudkan untuk mengurangi
subjektivitas. Sedangkan kualitas yang harus dinilai dari pegawai , sampai saat ini belum
uniformitas dalam praktik, karena banyaknya pegwai dan kualitas yang harus dinilai.
Apapun objek penilaian harus dipertahankan karena hasil penilaian menunjukkan peranan
pegawai pada realisasi tujuan perusahaan atau unit aktivitas lingkungan. Proses ini dapat
memberikan indikasi kelemahan pegawai sehingga berdasarkan penilaian dapa dipikirkan
tindakan selanjutnya.
BAB 10
MEMANFAATKAN PEGAWAI
1. a. PENDAHULUAN
Memanfaatkan pegawai mempunyai pengertian yang berdekatan dengan memajukan pegawai.
Memajukan pegawai adalah setiap kegiatan pimpinan utnuk menambah keahlian, efisiensi
bawahan dalam melaksanakan tugas serta penempatan jabatan yang tepat.
Memanfaatkan pegawai adalah kegiatan pemimpin yang bernaksud untuk memperkerjakan
pegawai yang memberi prestasi besar atau menguntungkan ke dalam perusahaan. Ada dua aspek
fungsi memanfaatkan pegawai yaitu :
1. b. PEMBERHENTIAN
Pemberhentian berarti pemutusan hubungan kerja dengan pegawai. Pemberhentian pegawai
dapat terjadi karena keinginan pegawai, keinginan perusahaan, pegawai meninggal serta
penetapan perjanjian kerja antara perusahaan dengan pegawai.
Dalam memberhentikan pegawai perusahaan harus diperhatikan, dipedomani dan
disosialisasikan Patoka-patoka yang ditetapkan baik dalam perundang-undangan social maupun
keputusan-keputusan P4P, terutama yang berhubungan dengan dasar hokum pemberhentian dan
tanggung jawab moral perusahaan kepada pegawai yang diberhentikan.
Pemberhentian pegawai harus diindahkan tenggang waktu sedikitnya satu bulan. Pemberhentian
hanya boleh dijalankan menjelang hari terakhir dari tiap-tiap bulan penanggalan, kecuali dalam
masa percobaan dan karena alasan mendesak.
1. c. PEMENSIUNAN
Dalam pemberhentian pegawai perusahaan harus msempunyai tanggung jawab moral kepada
pegawai yan gdiberhentikan, kecuali kepada pegawai yan gdiberhentikan dengan tidak
hormat.Produktivitas seseorang dipengaruhi pula oleh umur, maka perlu diberi tekanan kepada
pemensiunan karena usia yang sudah lanjut.
Beberapa ahli berpendapat pemensiunan pegawai erat dihubungkan dengan hasil yang dicapai
pegawai pada daftar penilaian kecakapan bukan pada umurnya. Pemensiunan pegawai umunya
diurus bagian personaliasesuai denan-dengan peraturan perusahaan.
Pemensiunan adalah suatu tindakan pemberian penghormatan kepada pegawai yang
produktivitasnya sudah turun, karena berbagai sebabdengan mengingat jasa-jasa pegawai
tersebut selama bekerja dalam perusahaan.
1. d. MOTIVASI
Motivasi antar pegawai berbeda antara satu dengan lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan motif,
tujuan dan kebutuhan masing-masing pegawai untuk bekerja serta perbedaan waktu dan tempat.
Secara garis besar, jenis-jenis insentif digolongkan menjadi :
1. a. Material incentive : segala sesuatu yang dapat dinilai dengan uang
2. b. Semi material incentive : segala sesuatu yang tidak dapat dinilai dengan uang
3. c. Nonmaterial incentive :seluruh jenis perangsang yang tidak termasuk ke dalam salah
satu golongan di atas misal penempatan kerja, latihan sistematik, pelayanan kesehatan,
fasilitas rekreasi dan lain-lain.
1. 5. UPAH, SEBAGAI SALAH SATU INTENSIF
Tingkat upah merupakan dorongan utama hingga dimana upah itu belum mencukupi kebutuhan
hidup pegawai. Upah dilihat dari sudut pimpinan atau perusahaan merupakan salah satu unsur
harga pokok, sebaliknya dari sudut pegawai merupakan penghasilan.
Jika upah sangat rendah, perusahaan sukar menarik dan memperkerjakan pegawai yang cakap.
Jika upah cukup adil, pegawai perusahhan cenderung memberikan darma baktinya yang besar
kepada perusahaan. Perusahaan mengikuti pembayaran upah sesuai dengan tingkat upah umum.
Faktor penting dalam penetapan tingkat upah seorang pegawai yaitu :
1. Pendidikan
2. Pengaaman
3. Tanggungan
4. Kemampuan perusahaan
5. Keadaan ekonomi
6. Kondisi pekerjaan
Faktor keahlian, kondisi pekerjaan, tanggung jawab atau tugas yang dilakukan mempengaruhi
besarnya tingkat upah untuk suatu jabatan perusahaan yang bersangkutan. Tegasnya, jumlah nilai
suatu jabatan ditentukan besarnya tingkat upah jabatan tersebut.
BAB 11
MEMBERI PERINTAH
1. 1. PENDAHULUAN
Memberi pengarahan adalah fungsi atau tugas keempat dari pimpinan, hal ini dilakukan setelah
seluruh struktur organisasi tersusun. Maka tugas pimpinan untuk menggerakkan bawahan dan
mengkoordinasi agar tujuan perusahaan terealisasi. Menggerakkan bawahan merupakan fungsi
keempat dari pimpinan yaitu mengarahkan bawahan.
Bawahan hanya melaksanakan apa yang diperintahkan pimpinan, memberi perintah ialah fungsi
yang berhubungan langsung dalam merealisasikan tujuan dan tujuan pemberian perintah sangat
penting untuk diperhatikan.
1. 2. TUJUAN PEMBERIAN PERINTAH
Pemberian perintah kepada bawahan tidak boleh semena-mena, tetapi harus paham dan yakin
dengan tujuannya tersebut, sehingga tujuan tersebut terealisasi.
Tujuan utamanya ialah untuk mengkoordinasi kegiatan bawahan, sehingga terkoordinasi kepada
satu arah, yaitu kepada tujuan perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin hubungan baik
antara pimpinan dengan bawahan, sebab perintah merupakan alat untuk berkomunikasi antara
pimpinan dan bawahan. Maksud lain dari memberi perintah ialah untuk mendidik bawahan
karena menambah pengetahuan bawahan yang menerima perintah itu.
Memberi perintah mempunyai hubungan yang erat dengan pengawasan agar tujuan dari
perusahaan benar-benar terealisasi.
1. 3. DEFINISI PERINTAH
Perintah adalah suatu instruksi resmi dari atasan kepada bawahan untuk merealisasikan tujuan
perusahaan.
Ke atas yang diwujudkan dengan pemberian laporan dari bawahan kepada atasan.
Komunikasi horizontal bermaksud untuk menjaga hubungan baik antar pimpinan yang setingkat
dengan mengadakan pertemuan-pertemuan berkala. Komunikai ke luar bertujuan untuk menjaga
hubungan baik antara atasan dengan pihak luar, hal ini termasuk kategori external function dari
manajer.
5. JENIS-JENIS PERINTAH
Perintah dapat diberikan dalam bentuk lisan apabila:
1. tugas yang diperintahkan berupa tugas sederhana dan
2. dalam keadaan darurat.
Kekurangan yang utama dari perintah lisan adalah dia tidak begitu dipersiapkan atau
direncanakan serta terlalu fleksibel.
Perintah yang kedua adalah perintah tertulis yang mengandung kebaikan-kebaikan sebagai
berikut :
Perintah tertulis juga mempunyai keburukan seperti : memakan waktu, menelan biaya dan
mengandung infleksibilitas.
Selain itu perintah juga dapat digolongkan berdasarkan macam-macam situasi ataupun penerima
perintah sebagai berikut :
1. jenis demand
2. jenis request
3. jenis suggestion
4. jenis volunteer
1. 6. PRINSIP-PRINSIP PERINTAH
1. Perintah Harus Jelas
2. Perintah Diberi Satu Per Satu
3. Perintah Harus Positif
4. Perintah Harus Diberikan kepada Orang yang Tepat
5. Perintah Harus Erat dengan Motivasi
6. Perintah Satu Aspek Berkomunikasi
BAB 12
PENGAWASAN
PENDAHULUAN
Fungsi kelima dari seorang pemimpin adalah pengawasan. Fungsi ini merupakan fungsi setiap
manajer yang terakhir, setelah fungsi merencanakan, mengorganisasi, menyusun tenaga kerja dan
memberi perintah. Pengawasan merupakan fungsi pimpinan yang berhubungan dengan usaha
menyelamatkan jalannya perusahaan kepada tujuan yang direncanakan.
Dari batasan diatas, pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menerapkan
pekeraan apa yng sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengoraksi dengan maksud
supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencxana semula. Sdangkan tujuan dari pengawasan
adalah mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan.
PRINSIP-PRINSIP PENGAWASAN
Dua prinsip pokok pengawasan yang merupakan suatu condition sine qua non bagi system
pengawsan yang efektif adalah rencana tertentu dab adanya pemberian instruksi-instruksi serta
wewenang kepada bawahan. Prinsip pokok pertama merupakan standar atau alat pengukur dari
pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan dan menjadi penunjuk apakah pelaksanaan pekerjaan
berhasil atau tidak. Sedangkan prinsip pokok kedua merupakan keharusan yang perlu agar
system pengawasan memang benar-benar dapat efektif dilaksanakan.
Selain kedua prinsip pokok diaras, maka pengawasan harus mengandung beberapa prinsip seperti
:
1. Dapat mereflektir sifat dan kebutuhan dari kegiatan yang harus diawasi
2. Dapat segera melaporkan penyimpangan-penyimpangan
3. Fleksibel
4. Dapat mereflektir pola organisasi
5. Ekonomis
6. Dapat dimengerti
7. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif
JENIS-JENIS PENGAWASAN
1. Objek pengawasan
Pengawasan dapt dibedakan di bidang produksi, keuangan, waktu dan manusia dengan kegiatankegiatannya.
1. Subjek pengawasan
Personal observation
Oral report
Written report
Control by exception
CARA-CARA MENGAWASI
Menurut James Williamson, ada tujuh landasan pokok dalam penulisan laporan yaitu : jelas,
lengkap, ringkas, sopa, tulus, mengandung kepribadian dan teliti. Sedangkan John C. Johnson
mengemukakan lima buah pedoman pokok dalam menyusun suatu laporan yaitu :
1. Periksa semua fakta yang dibutuhkan sebelum membuat laporan
2. Atur keterangan sebaik mungkin
3. Laporan harus singkat tetapi lengkap
4. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti
5. Mencamtumkan bada-badan yang membantu atasan untuk mendapatkan gambaran yang
lebih jelas
Dalam penyusunan laporan perlu diperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Judul
2. Daftar isi dan intisari
3. Ringkasan
4. Tubuh laporan
5. Appendiks
BAB 13
PROSES PENGAWASAN
1. 1. PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan tugas, selalu ada urutan-urutan walaupun tugas itu sderhana. Untuk
merealisasikan tujuan perusahaan, pemimpin harus melalui fase atau proses pelaksanaan yaitu
merencanakan, mengorganisasi, menyusun, mengarahkan dan mengawasi. Sedangkan proses
pengawasan yang berobjek apapun terdiri dari fase menetapkan alat pengukur, mengadakan
penilaian serta mengadakan tindakn perbaikan.
1. 2. MENETAPKAN ALAT PENGUKUR (STANDAR)
Alat penilai atau alat pengukur nilai (kuantitas dan kualitas) harus ditetapkan terlebih dahulu
sebelum bawahan melaksanakan pekerjaannya dan bawahan harus mengetahui benar alat penilai
yang digunakan atasannya untuk menilai pekerjaannya. Pada umumnya, alat penilai terdapat
pada rencana keseluruhan maupun rencana bagian.
Secara garis besar, alat penilai dapat digolongkan menjadi :
1. Bentuk fisik :
Waktu
1. Bentuk uang :
Biaya
Penghasilan
investasi
1. intangible
1. 3. MENILAI (EVALUASI)
Maksud dari menilai atau evaluasi adalah membandingkan hasil pekerjaan bawahan (actual
result) dengan alat pengukur yang sudah ditentukan. Untuk melaksanakan evaluasi harus tersedia
standar dan hasil pekerjaan bawahan.
Yang menjadi masalah dalam evaluasi adalah bagaimana hasil pekerjaan bawahan. Hasil
pekerjaan bawahan dapat diketahui dengan :
Laporan tertulis dari bawahan, baik laporan rutin maupun laporan istimewa. Cara ini
mempunyai kelemahan yaitu pimpinan sulit menentukan kenyataan dan pendapat dalam
laporan itu. Kelemahan ini dapat diatasi dengan cara memberikan pedoman atau
bimbingan dalam penyusunan laporan.
Manajemen sumber daya manusia (manajemen kepegawaian / personalia) merupakan anak atau
cabang daripada manajemen. Manajemen adalah alat untuk memperoleh hasil melalui orang
lain.Beberapa definisi manajemen sumber daya manusia antara lain :
Edwin B. Plippo
Personnel administration is the art of acquiring, developing and maintaining a competent work
force in such a manner as to accomplish with maximum efficiency and economy the function and
objectives of the organizations.
Personnel management is the part of the Management function which is primarily concerned
with the human relationships within an organixation. Its objective is the maintance of those
relationships on a basis which by consideration of the well-being of the individual, enables all
those engaged in the undertaking to make their maximum personnel contribution to the effective
working of that undertaking.
1. 3. MANFAAT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Pedoman poko yang terdapat dalam manajemen ini, jelas dan pasti dapat menambah
pengetahuan dan ketrampilan untuk bekerja melalui orang lain. Kehidupan organisasi untuk
bagian yang lebih besar digerakkan oleh sumber daya manusia. Jika sumber daya manusia
ditangani secara serius dan lebih dipahami diharapkan peningkatan produktivitas dalam usaha
merealisasi tujuan organisasi. Sumber daya manusia harus ditarik, diseleksi dan ditempatkan
secara tepat, dikembangkan untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan serta dimotivasi
agar member manfaat bagi kelangsungan hidup organisasi. Sasaran dari manajemenini adalah
mewujudkan satuan kerja yang efektif dan efisien.
1. 4. LINGKUP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Menurut Biswanath Ghosh, manajemen personalia dibagi atas tiga bagian utama yaitu :
Evaluation : menilai tenaga kerja yang tersedia dari berbagai sumber untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan
Jabatan karyawan yang dipindahkan harus bersamaan isinya dengan jabatan yang
ditinggalkan
Metode melakukan pekerjaan harus sama antara yang satu dengan yang lain
1. Delegasi tugas
Salah satu kualifikasi dari seorang manajer adalah sanggup mendelegasikan tugas dan wewenang
kepada bawahannya. Agar deklegasi dapat berjalan eektif, perlu diperhatikan :
Kepada mereka yang menerima delegasi harus diberikan motivasi seperti insentif yang
diperlukan.
1. Promosi
Adalah kegiatan pemindahan karywan dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi, di mana
tugas, wewenang dan tanggung jawab lebih tinggi dari sebelumnya. Hal ini dilakukan demi
perkembangan karyawan selanjutnya.
1. Pemindahan
Adalah kegiatan mengganti jabatan karyawan yang setingkat. Pemindahandapat dibedakan
menjadi : production transfer, replacement transfer, versality transfer, shift transfer dan remedial
transfer.
1. Konseling
Dalam setiap organisasi karyawan dapaat dibagi menjadi dua macam yaitu : penasehat dan yang
dinasehati.
1. Konferensi
Ikut sertadalam konferensi akan menambah banyak pengalaman, pengetahuan dalam berbagai
bidang dan menambah ketrampilan. Khusus kepada manajer, konferensi membawa dampak
positif dalam perkembangan ppara manajer tesebut.
1. 7. PEMANFAATAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pemanfaatan sumber daya manusia ialah proses kegiatan pimpinan yang memperkerjakan
pegawai.
Lingkup ini meliputi pemberhentian, pemensiunan, dan motivasi.
1. Pemberhentian
Pemberhentian (PHK) inisiatif ini diambil oleh para manajer berdasarkan penilaian objektif
yaitu tidak menguntungkan perusahaan.
1. Pemensiunan
Pemensiunan ialah pemberhentian pegawai karena pegawai berumur lanjut.Ini dilakukan
untukmenstabilkan pegawai, meningkatkan kerja sama, dan dapat menimbulkan sense of
belongingness.Dana pensiun diambil dari berbagai sumber, bisa dari pemotongan gaji tiap bulan,
keuntungan perusahaan, dan kombinasi keduanya.Batasan umur biasanya antara 50-60 tahun.
1. Motivasi
Proses motivasi adalah dasar pengertian pemahaman mengapa seseorang mengerjakan hal
tertentu.Motivasi berasal dari kata motif, yang berarti apa yang menggerakkan atau mendorong
seseorang melakukan sesuatu.
Menurut Urwich bahwa dinamika manajemen adalah kemampuan manajer memotivasi
bawahannya. Menurut Handoyo Krisyanto bahwa insentif sangat efektif di suatu perusahaan,
ternyata bisa sebaliknya di perusahaan lain karena kebutuhan, perilaku, dan interaksi di setiap
lingkungan berbeda.
Berikut teori-teori motivasi menurut para ahli:
1) A.H. Maslow
Perilaku seeorang ditentukan oleh kebutuhan yang paling mendesak, hierarki kebutuhan secara
berturut-turut terdirir dari :
Physicological needs
Safety needs
Social needs
Esteem needs
Perilaku adalah goal-oriented yaitu perilaku pada umumnya dimotivasi olehkegiatan untuk
memperoleh kebutuhan.
2) Douglas Mc. Gregor
Ada dua pendekatan manajemen yang mungkin diterapkan berdasar sifat manusia yang disebut
teori X dan Y.
Dalam rangka memotivasi bawahan Mc. Gregor mengharapkan para manajer menerapkan teori
Y,agar para pegawai didorong untuk berkembang danakan menerapkan pengetahuan, ketrampilan
dan imajinasinya utnuk membantu mencapai tujuan organisasi.
3) Frederich Hersberg
Ada dua rangkaian kondisi yang mempengaruhi seseorang dalam pekerjaannya, yaitu :
Factor hygiene terdiri dari kebijaksanaan dan administrasi, pengawasan dan bimbingan
atasan (supervisi), hubungna antar pribadi, kondisi kerja dan gaji.
Factor motivasi terdiri dari keberhasilan pelaksanaan, pengakuan, pekerjaan itu sendiri,
tanggung jawab dan pengembangan