Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

E-GOVERNMENT
MENGENAI GOVERNMENT TO CITIZEN /
GOVERMENT TO COSTUMER

Oleh :
Kholidah Ningrum - 2011420025
Juniar Aliana Sintani 2011420143

Fanani 2011420168
Prodi Teknik Informatika

E-Government
E-Government merupakan kependekan dari elektronik pemerintah. E-Government biasa
dikenal dengan e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau pemerintah transformasi. EGoverment adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi
dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan
pemerintahan. Dengan adanya E-Government maka diharapkan pemerintah dapat menjalin
hubungan komunikasi yang baik, serta transparan dengan pihak-pihak lain khususnya pada warga.
E-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik,
untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses
kepemerintahan yang demokratis.
Beberapa manfaat dari penerapan e-government, antara lain :
1. Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat diakses di
mana pun dan disediakan 24 jam, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus secara fisik
datang ke kantor pemerintahan.
2. Peningkatan hubungan antara pemeritah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum.
Adanya keterbukaan [transparansi] maka diharapkan hubungan antara berbagai
pihak dapat menghilangkan rasa saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
3. Pemberdayaan msyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya
informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan
pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah; jumlah kelas, daya tampung
murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan
digunakan oleh orang tua untuk memilih sekolah yang pas untuk anaknya.
4. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi
pemerintahan dapat dilakukan melaluji e-mail atau bahkan video confernce.
5. E-government membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan
pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan
lancar.
6. E-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien,
dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan
industri.
7. Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat
oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah. Selain tampilan
dan paduan warna yang menarik, informasi-infromasi yang disajikan sangatlah
lengkap dan up to date.
8. Semua terbuka untuk pemerintah dan masyarakat.
Beberapa manfaat dari penerapan e-government, antara lain :

1. Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang


terjadinya cyber crime yang dapat merusak sistem TIK pada e-government. Misalnya
kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.

2. Pelayanan yang diberikan situs pemerintah belum ditunjang oleh sistem manajemen
dan proses kerja yang efektif karena kesiapan peraturan, prosedur, dan keterbataasan
SDM sangat membatasi penetrasi komputerisasi k dalam system pemerintahan
3. Belum mapannya strategi serta tidak memaadainya anggaran yang dialokasikan untuk
pengembanngan e-government
4. Inisiatif merupakan upaya instansi secara sendiri-sendiri, dengan demikian sejumlah
faktor seperti standardisasi, keamanan informasi, otentikasi, dan berbagai alikasi dasar
yang memungkinkkan interoperabilitas antar situs secara andal, aman, dan terpercaya
kurang mendapat perhatian
5. Kesenjangan kemampuan masyarakat untuk mengakses jaringan internet
Terdapat tiga model penyampaian E-Government, yakni :
1. Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C)
2. Government-to-Business (G2B)
3. Government-to-Government (G2G)

Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C)

Government-to-Citizen atau Government-to-Customer adalah penyampaian layanan


publik dan informasi satu arah oleh pemerintah ke masyarakat, sehingga memungkinkan
pertukaran informasi dan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah.
Beberapa pelayanan publik yang termasuk dalam kategori G2C, antara lain :
a. Dokumen pribadi (Kelahiran dan Akte perkawinan, Aplikasi Paspor, Lisensi Pengarah)
b. Layanan imigrasi

1. Pembuatan Paspor
**Prosedur Dan Syarat Permohonan Pembuatan Surat Perjalanan / Paspor Ri Baru
Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI/Paspor) adalah dokumen milik negara yang
harus dilindungi dan dijaga keberadaannya. Pemegang SPRI bertanggung jawab penuh
atas SPRI yang dimilikinya. Paspor berlaku untuk masa 5 (lima) tahun sejak tanggal
dikeluarkan. Sehubungan dengan hal tersebut, dan demi kepentingan anda sendiri,
perhatikan dan ikutilah petunjuk berikut dibawah ini
Paspor ri (spri) yang perlu diganti adalah:
1. Paspor yang masa berlakunya telah mencapai lima tahun sejak tanggal
dikeluarkan.
2. Paspor yang habis halaman.
3. Paspor yang hilang dengan disertai keterangan dari Polisi setempat dan
photocopy paspor.

** Prosedur dan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi:


1. Pembuatan Paspor RI yang baru tidak bisa diwakilkan kepada orang lain atau
melalui pos, melainkan harus dilakukan oleh si pemilik/pemegang paspor RI
itu sendiri dan datang langsung ke Bidang Konsuler KBRI London dengan
membawa Paspor (SPRI) yang lama.
2. Untuk paspor hilang, pemohon harus membawa surat keterangan pelaporan
kehilangan paspor dari kepolisian setempat.
3. Pemohon dapat datang langsung ke Bidang Konsuler KBRI London pada setiap
hari kerja (kecuali pada hari libur Indonesia dan Inggris) antara jam 10.00
13.00 (Senin-Kamis) dan 10.00-12.00 (Jumat) untuk penyerahan dokumen dan
14.30 16.00 untuk pengambilan dokumen.
4. Mengisi Formulir Imigrasi RI (Perdim 14) secara lengkap dengan huruf cetak,
ditempel foto terakhir pemohon, dibubuhi cap jempol jari kanan pada kolom
yang tersedia dan ditandatangani sendiri oleh pemohon. Tanda tangan harus
sesuai dengan yang tertera di paspor, dan tidak boleh atas nama atau diwakilkan
kepada orang lain.
5. Mengisi Formulir Bidang Konsuler dengan lengkap, jujur dan ditandatangani
sendiri oleh pemohon sesuai dengan yang tertera di paspor.
6. Melampirkan pas-foto sebanyak 4 (empat) lembar ukuran paspor, dengan
LATAR BELAKANG MERAH (sesuai Peraturan Dokumen Perjalanan RI).
7. Pembuatan SPRI baru dapat dilakukan paling cepat 6 (enam) bulan sebelum
habis masa berlakunya.
8. Proses pembuatan Paspor RI Baru memakan waktu 1 (satu) hari kerja, kecuali
dalam keadaan tertentu, proses pembuatan paspor baru bisa memakan waktu
lebih lama.
9. Biaya pembuatan Paspor (SPRI):
a. Biaya pembuatan paspor baru: 20.00 per-paspor (satu orang).
b. Adapun denda bagi paspor yang hilang atau terlambat: 20.00 per-orang
c. Pembayaran hanya dalam bentuk Postal Order atau bank draft saja kepada
Indonesian Embassy atau dilakukan dengan kartu debit pada saat pengambilan.
10. Bagi yang menginginkan pengembalian Paspor (SPRI) melalui jasa pos, agar
disampaikan kepada KBRI London satu amplop SPECIAL DELIVERY
dengan alamat kembali yang lengkap (termasuk KODE POS).
11. PERHATIAN: Apabila terjadi kerusakan / kehilangan / keterlambatan selama
dalam proses pengiriman Paspor oleh Pos bukan menjadi tanggung jawab
Bidang Konsuler KBRI London.

2. Mengurus KTP Lamongan


Persyaratan :
1. Surat Pengantar RT/RW
2. Foto copy Kartu Keluarga
3. Pas foto 3x4 sebanyak 1 lembar

4. Selanjutnya ke Kantor Kelurahan/Desa untuk mengisi formulir yang telah disediakan


dan meminta pengantar dari desa/kelurahan ke Kantor Camat
5. Di kantor Camat, petugas meneliti kelengkapan berkas yang akan diproses kemudian
memberi pengantar ke kantor pelayanan KK dan KTP yang telah ditunjuk.
Perpanjangan KTP :
1.
2.
3.
4.
5.

Surat pengantar RT/RW


Foto copy KK
Pas foto 3x4 sebanyak 1 lembar
KTP yang masa berlakunya telah habis dilampirkan dalam permohonan
Ke Kantor Kelurahan/desa untuk mengisi formulir yang telah disediakandan meminta
pengantar dari desa/kelurahan ke kantor Camat
6. Di kantor Camat petugas meneliti kelengkapan berkas yang akan diproses dan
selanjutnya memberi pengantar ke kantor pelayanan KK, KTP dan LAMPID yang
telah ditunjuk.
Perbaikan KTP Hilang/Rusak :
1.
2.
3.
4.

Surat pengantar RT/RW


Foto copy KK
Pas foto 3x4 sebanyak 1 lembar
Untuk KTP yang rusak harus dilampirkan, sedangkan untuk KTP yang hilang harus
dilampirkan Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian
5. Selanjutnya ke kantor kelurahan /desa untuk mengisi formulir yang telah disediakan
dan meminta pengantar dari camat
6. Di kantor Camat, petugas meneliti kelengkapan berkas yang akan diproses kemudian
memberi pengantar ke kantor pelayanan KK, KTP, LAMPID yang telah ditunjuk.

3. Pembuatan SIM Baru


1. Persyaratan
A. Usia
- SIM A Pemohon Usia 17 tahun
- SIM B I dan B II pemohon 20 tahun
- SIM C dan D pemohon 16 tahun
- SIM Umum pemohon usia 21 tahun
B. Pas Photo
C. KTP Asli & Foto copy KTP (4 Lembar)
D. Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani dari Dokter
2. Tata Cara
A. Mengisi formulir permohonan disertai foto copy KTP dan pas photo
B. Mengikuti Ujian Teori

C. Bila lulus ujian teori, maka berhak untuk mengikuti ujian praktek sesuai dengan jenis
SIM yang dikehendaki
D. Bila lulus dalam ujian teori dan praktek, maka pemohon akan dipanggil untuk
pembuatan SIM
Persyaratan Perpanjangan SIM A dan SIM C
1. Mengajukan permohonan tertulis
2. Memiliki KTP yang sah dan masih berlaku dan Foto Copy 4 Lembar.
3. Sehat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani (Surat keterangan dr Dokter)
4. SIM asli yang dimohon untuk diperpanjang
5. Biaya Administrasi SIM
6. Asuransi (Asuransi Kecelakaan Diri Pengemudi)
Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2010 tentang jenis dan tarif atas jenis
PNBP:
- Untuk biaya pembuatan SIM A Rp. 120.000 Perpanjangan SIM A Rp. 80.000.
- Untuk biaya pembuatan SIM C Rp. 100.000 Perpanjangan SIM C Rp. 75.000.
- Biaya Asuransi Rp. 30.000
Peningkatan Golongan SIM
Peningkatan Golongan dari SIM A ke SIM B I
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Umur minimal 20 tahun.


Sedikitnya mempunyai SIM A Selama 1 (satu) tahun.
Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan Dokter..
Membayar formulir di BII/BRI.
Mengisi formulir permohonan
Melampirkan KTP dan SIM yang ditingkatkan.
Memiliki pengetahuan yang cukup masalah kelalu-lintasan.
Lulus ujian teori dan praktek.

Peningkatan Golongan dari SIM B I ke SIM B II


a. Umur minimal 20 tahun.
b. Sedikitnya mempunyai SIM B I selama 1 (satu) tahun.
c. Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan Dokter.
d. Membayar formulir di BII/BRI.
e. Mengisi formulir permohonan.
f. Melampirkan KTP dan SIM yang ditingkatkan.
g. Memiliki pengetahuan yang cukup masalah kelalu-lintasan.
h. Lulus ujian teori dan praktek.
Peningkatan Golongan dari SIM A ke SIM A Umum
a. Umur minimal 20 tahun.
b. Sedikitnya mempunyai SIM A selama 1 (satu) tahun.

c.
d.
e.
f.
g.
h.

Sehat jasmani dan rohani serta lulus ujian Psikologi.


Membayar formulir di BII/BRI.
Mengisi formulir permohonan.
Melampirkan KTP dan SIM yang ditingkatkan.
Memiliki pengetahuan yang cukup masalah kelalu-lintasan.
Lulus ujian teori dan praktek.

Peningkatan Golongan dari SIM B I ke SIM B I Umum


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Umur minimal 20 tahun.


Sedikitnya mempunyai SIM B I selama 1 (satu) tahun.
Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan Dokter.
Membayar formulir di BII/BRI.
Mengisi formulir permohonan.
Melampirkan KTP dan SIM yang ditingkatkan.
Memiliki pengetahuan yang cukup masalah kelalu-lintasan.
Lulus ujian teori dan praktek.

Peningkatan Golongan dari SIM B II ke SIM B II Umum


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Umur minimal 20 tahun.


Sedikitnya mempunyai SIM B II selama 1 (satu) tahun.
Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan Dokter..
Membayar formulir di BII/BRI.
Mengisi formulir permohonan.
Melampirkan KTP dan SIM yang ditingkatkan.
Memiliki pengetahuan yang cukup masalah kelalu-lintasan.
Lulus ujian teori dan praktek.

Tata Cara Mutasi SIM


Tata cara dan Persyaratan SIM mutasi (keluar daerah) (PS. 224 PP.44/93) :
a. Mencabut berkas/kartu Induk dari Satuan Lalu-Lintas asal dan pengantar dari
Kasubbag SIM.
b. Melampirkan KTP wilayah yang dituju.
c. Melaporkan kepada Kepala Satuan Lantas yang dituju.
Tata cara dan Persyaratan perpanjangan Pindah masuk (dari daerah) (PSL.224 PP
44/93) :
a.
b.
c.
d.
e.

Sehat Jasmani dan rohani dinyatakan dengan surat keterangan Dokter.


Membawa kartu Induk/pengantar dari Satuan Lalu-lintas yang mengeluarkan SIM.
Membayar formulir di BII/BRI.
Mengisi formulir permohonan.
Melampirkan KTP

Persyaratan SIM hilang atau rusak (PS. 255 PP.44/93):


a.
b.
c.
d.
e.

Sehat jasmani dan rohani dinyatakan dengan surat keterangan Dokter.


Laporan Polisi kehilangan SIM.
Membayar formulir di BII/BRI.
Mengisi formulir permohonan.
Melampirkan KTP.
*apabila KTP ikut hilang harap diurus terlebih dahulu

4. Membuat SKCK di Polres Jakarta Barat


1.
2.
3.
4.
5.

Surat pengantar dari kelurahan


1 (satu) fotocopy KTP
1 (satu) fotocopy KK
5 (lima) foto berwarna dengan latar merah berukuran 46
Biaya administrasi sebesar Rp 10,000.00 yang akan Anda bayarkan di loket dan Rp.
10,000.00 untuk pembuatan sidik jari.

Syarat-Syarat dan Prosedur Pembuatan SKCK yang Terpampang di Depan Loket SKCK :
Saat Anda datang, di loket yang tersedia, Anda harus meminta formulir. Anda
akan diberikan dua formulir isian cukup panjang mengenai data diri, riwayat pendidikan,
riwayat catatan kasus, dan ciri-ciri fisik Anda. Selain itu, Anda juga harus masuk ke ruang
sidik jari untuk meminta form untuk sidik jari. Jadi secara total ada 3 formulir yang harus
Anda isi di tempat.
Setelah mengisi formulir, Anda harus membuat cap sidik jari terlebih dahulu
untuk kemudian dirumuskan sidik jari Anda. Di ruang sidik jari, Anda akan diminta
memberikan satu foto berwarna Anda & biaya administrasi sebesar Rp. 10,000.00.
Selesai dari pembuatan sidik jari, Anda akan diberikan kartu rumus sidik jari yang
akan Anda bawa ke loket awal beserta sisa berkas Anda lainnya (termasuk 4 foto berwarna
berukuran 46). Setelah dokumen Anda berikan, Anda harus menunggu 5-10 menit, lalu
Anda akan dipanggil dan Anda bisa langsung mengambil SKCK Anda serta membayar
biaya administrasi sebesar Rp. 10,000.00.

5. Layanan kesehatan
PROSEDUR UMUM

PROSEDUR PELAYANAN RAWAT JALAN DI FASKES TINGKAT


PERTAMA

PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN DI FASKES RUJUKAN


TINGKAT LANJUTAN

PROSEDUR PELAYANAN OBAT


Faskes tingkat pertama

Faskes tingkat lanjutan

PROSEDUR PELAYANAN ALAT KESEHATAN

PROSEDUR UNTUK FASKES, PROSEDUR KERJA SAMA FASKES

DENGAN BPJS KESEHATAN

*Kredensialing adalah penilaian kelayakan.

PROSEDUR KLAIM PELAYANAN KESEHATAN


Prosedur umum

Prosedur klaim faskes tingkat lanjutan

Sumber:
PMK 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN Idris, F. Penyiapan pt
askes menuju bpjs kesehatan dan perluasan kepesertaan jk sjsn. 2013

6. BPPDN Dosen
Sesuai dengan tujuannya, beasiswa ini diperuntukan untuk dosen yang telah
memiliki NIDN. Secara rinci persyaratan calon penerima BPP-DN untuk dosen adalah
sebagai berikut :
a) Dosen tetap pada perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun
swasta di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang
telah mempunyai NIDN;
b) Memenuhi persyaratan Tugas Belajar yang ditetapkan pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2009. Surat Keputusan Tugas Belajar
(sebagaimana tercantum pada peraturan tersebut) harus diperolehnya maksimal

satu tahun sejak diterima sebagai mahasiswa. Segala konsekuensi yang diakibatkan
oleh tidak diurusnya SK Tugas Belajar tersebut menjadi tanggung jawab dosen
yang bersangkutan dan perguruan tinggi yang mengirimnya.
Bagi calon dosen harus memenuhi:

Tidak berstatus CPNS/PNS dan tidak memiliki sertifikat pendidik


Memiliki minat menjadi dosen
Memiliki skor TOEFL minimal 500 saat dinyatakan diterima sebagai penerima
beasiswa
Memiliki ikatan kerja atau bersedia menjalin ikatan kerja dengan PTP atau PTM
Bersedia menjalani ikatan kerja selama satu kali masa studi normal plus satu tahun
(n + 1)

7. PeGi (PEMERINGKATAN E-GOVERNMENT INDONESIA),


KILASAN SINGKATNYA
Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGi) merupakan kegiatan yang
diadakan oleh Direktorat e-Government, Direktorat Jenderal Aplikasi dan
Telematika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMENTERIAN
KOMINFO) yang melibatkan instansi-instansi Pemerintah di seluruh wilayah
Indonesia. Kegiatan PeGi ini merupakan kegiatan yang diadakan dalam rangka
melihat peta kondisi pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK) oleh
lembaga Pemerintah secara nasional. PeGi diharapkan dapat meningkatkan
pengembangan dan pemanfaatan TIK di lembaga Pemerintah di seluruh wilayah
Indonesia. Dalam pelaksanaannya, KEMENTERIAN KOMINFO bekerjasama
dengan berbagai kalangan baik dari unsur komunitas TIK, perguruan tinggi
maupun instansi pemerintah terkait.
Pada pelaksanaannya, PeGi mempunyai tiga tujuan utama sebagai berikut:
Menyedakan acuan bagi pengembangan dan pemanfaatan TIK di
lingkungan Pemerintah.
PeGi dirancang untuk dapat menjadi pedoman bagi
pengembangan TIK di seluruh wilayah Indonesia, sehingga diharapkan
lingkungan pemerintah di Indonesia baik di tingkat propinsi,
kabupaten/kota maupun departemen dan lembaga non departemen
dapat mengembangkan dan memanfaatkan TIK secara lebih terarah.
Memberkan dorongan bagi peningkatan pemanfaatan TIK di
lingkungan Pemerintah melalui evaluasi yang utuh, seimbang dan
obyektif.
PeGi diharapkan meningkatkan motivasi seluruh instansi
pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan TIK dalam melayani
masyarakat, pelaku bisnis an lembaga pemerintah.
Mendapatkan peta kondisi pemanfaatan TIK di lingkungan pemerintah
secara nasional.
Dengan mengingat PeGi akan melibatkan seluruh instansi
pemerintah baik pusat maupun daerah, maka diharapkan hasilnya dapat
menggambarkan status pengembangan TIK secara nasional. Dengan
demikian, kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan seluruh
peserta (instansi) yang nantinya sangat berguna untuk pengembangan
TIK di masa yang akan datang.

Metodologi Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI)


Dalam pelaksanaan PeGi, tahpan-tahapan yang dilakukan dapat dijelaskan melalui
diagram air berikut :

Diagram Alir PeGI

Sumber: Direktorat e-Government Dirjen Aplikasi Telematika Kementerian Kominfo RI


Penjelasan tahapan dari diagram alir di atas adalah sesuai urutan sebagai berikut:
1.

2.

3.

4.

Calon peserta akan dijelaskan mengenai proses pelaksanaan PeGI dari awal
sampai akhir berikut penjelasan mengenai semua kebutuhan informasi yang
akan mendukung proses penilaian. Dengan demikian calon peserta akan
mendapatkan informasi tentang tatacara pemeringkatan, dimensi dan indikatorindikator yang akan dievaluasi serta cara pengisian kuesioner.
Peserta mengisi kuesioner dan melengkapi dengan informasi pendukung.
Setelah peserta mengerti dan memahami tata-cara pemeringkatan, peserta
dipersilahkan mengisi kuesioner dan melengkapinya dengan berbagai informasi
pendukung yang diperlukan.
Setelah kuesioner terisi semua dan dilengkapi dengan informasi pendukung,
asesor akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan keabsahan hasil
jawaban dari tiap-tiap peserta.
Bila diperlukan, asesor dapat melakukan klarifikasi/pemeriksaan melalui
telepon, e-mail atau dengan melihat ke lokasi.

5.

6.
7.
8.

Asesor melakukan asesmen dan memberikan rating per peserta. Rating yang
diberikan meliputi rating per dimensi tiap-tiap peserta dan secara rata-rata
keseluruhan peserta.
Dari hasil kompilasi di tingkat nasional selanjutnya dilakukan normalisasi.
Penentuan hasil akhir pemeringkatan akan ditentukan melalui sidang asesor.
Hasil pemeringkatan yang telah ditetapkan akan dipublikasikan melalui
berbagai media, situs web dan juga seminar-seminar agar hasilnya bisa
diketahui oleh masyarakat umum.

Adapun pemberian rating pada para peserta dilakukan per dimensi dan secara
keseluruhan adalah sebagai berikut:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = kurang
1 = sangat kurang

Anda mungkin juga menyukai