com
https://annafiz.wordpress.com/2014/12/23/awal-penciptaan-bismillah-bag-1/
Catatan : Pengertian mengenai penciptaan langit dan bumi ini adalah langit akhirat dan bumi akhirat, karena
setelah penciptaan langit dan bumi akhirat ini, Allah Swt menciptakan tujuh surga dan tujuh neraka, barulah langit
dan bumi dunia Allah ciptakan dalam masa yang pada saat itu bumi masih dalam keadaan gelap gulita.
Seperti yang Allah Swt firmankan didalam Al-Quran : Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi,
dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan kami sedikitpun tidak ditimpa kelelahan (Q.S. : 50 :
38)
Al-ilah Yang Maha Esa menciptakan dunia setelah DIA (Allah) menciptakan surga dan neraka berikut wildan dan
bidadari. Dunia saat itu masih dalam keadaan gelap gulita, dan setelah Nabi Adam As dan Siti Hawa terusir dari
surga, kemudian turun ke dunia, barulah Allah Swt menciptakan cahaya yang menerangi dunia (matahari-bulandan bintang), walau sebenarnya penciptaan cahaya (cahaya Muhammad) ini lebih dulu dari pada penciptaan
Alam Jabbarut Malaakut, yakni Nur Muhammad
Al-haq adalah cahaya langit dan bumi. Demikian penegasan Al-Quran yang kemudian dimensi kosmogonis dan
kosmologisnya diperkuat oleh Rasul Saw. Dengan sabdanya : Yang pertamakali diciptakan oleh Alloh adalah
cahaya / Nur muhammad yang menjadi awal dari tajallinya (tanpak) alam dan menjadi awal mulanya kehidupan
serta menjadi RATU nya RUH dan di sebut dg RUH idlofi
Cahaya bagaikan kutub-kutub spiritual yang menyala, laksana norma dan teladan-teladan yang hidup dan
menjadi perhatian para pencari kebenaran dimana dan kapanpun yang sekaligus merupakan realitas surgawi
dibalik bentuk keduniawian.
Hakikat Bismillah adalah gema panggilan Al-haq kepada manusia untuk kembali ke sumber spiritualnya .
Sebenarnya seluruh manifestasi berasal dari ketujuh huruf ini (Ba Sin Mim Alif Lam Lam Ha), karena bagaimana
mungkin Yang Esa melambangkan sesuatu yang lain dari huruf-huruf yang akan mengakui keEsaan-Nya,
apalagi penggabungan dari ketujuh huruf-huruf ini jika berbentuk huruf Arab yang memanjang dari kanan ke kiri,
akan merupakan lambang penerimaan prinsip material dan pasif, dalam arti kata ketaqwaan mutlak serta
dimensi keindahan yang menyempurnakan ke-Agungan diri-Nya, dan sekaligus melambangkan pusat teragung
yang dari-Nya segala sesuatu itu berasal dan kemana segala sesuatu itu kembali.
Manusia harus percaya kepada yang suci dan terlibat didalamnya, kalau tidak, maka Yang Suci akan
menyembunyikan dirinya dibelakang selubung yang tidak dapat diraba dan dilalui, yang pada hakikatnya adalah,
selubung jiwa rendah manusia .
Kesucian Bismillah mampu menciptakan sesuatu yang bersifat spiritual sekaligus sensual, menyingkap
keindahan dunia ini beserta sifat fananya, dan menjelma dalam bentuk alam transendental yang indah melalui
teofani Tuhan, karena hakikat Bismillah masih suci dan dicari oleh sebagian masyarakat Islam, dan menjadi nilai
universal bagi seluruh dunia pada saat kebodohan mengancam untuk mencekik spirit Bismillah itu sendiri.
Nama Allah adalah kunci khazanah misteri Tuhan dan pintu gerbang menuju Yang Gaib dan Yang Nyata. Itulah
realitas yang berdasarkan identitas esensial Tuhan dan kesucian nama-Nya. Itulah alasan mengapa para Ahlul
Hukama selalu merenungi dan menyebutkan bahwa ; Huruf-huruf didalam Bismillah turun dari dunia spiritual
ke dunia fisikal dan memiliki substansi spiritual batin ketika mengenakan selubung dunia gaib yang mampu
menembus kedalam makna batinnya, dan dapat merenungkan simbol prinsip-prinsip realitas maupun pedoman
yang terwujud
AlQuran bagaikan sepercik cahaya yang menyinari kegelapan eksistensi manusia di dunia ini.
Misteri Zat yang menyatakan identitas, yang sekaligus merupakan sifat Tuhan yang mutlak dan juga
transendensi, mencakup seluruh aspek ketuhanan yang mungkin termasuk dunia dengan pembiasan pembiasan
dari-Nya yang mengindividualisasi tak terkira banyaknya. Maka dari itu orang yang mencintai Tuhan akan selalu
mengosongkan hatinya dari segala sesuatu selain-Nya (ini terapi yang sangat ampuh untuk mencapai puncak
kekhusyuan didalam shalat); karena Alif Lam Lam Ha akan menyerbu hatinya dan tidak menyisakan ruang
sedikitpun untuk sesuatu yang lain, karena seseorang hanya perlu mengetahui dan menyelami hakikat Bismillah