Anda di halaman 1dari 47

A.

ISI/OUTLINE SCHOOL BUSINESS PLAN (SBP)


1. Cover
2. Identitas Sekolah
3. Surat Pengesahan
4. Daftar Isi
5. Executive Summary
6. Lampiran SK Pembentukan Tim Pelaksana
7. BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Visi dan Misi
1.3.1 Visi
1.3.2 Misi
8. BAB II Evaluasi Diri
2.1
2.2

Analisis Lingkungan Eksternal (OT)


Analisis Lingkungan Internal (SW)

9. BAB III Program Pengembangan


3.1. Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis
3.2. Peningkatan Mutu Pembelajaran
3.3. Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri
3.4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan
10.

BAB IV Alokasi Anggaran

11.

BAB V Penutup

12.

Lampiran-Lampiran

1. Working Sheet (WS) 1 : Uraian rinci program dan sub-program


pengembangan
2. Working Sheet (WS) 2 : Indikator Kinerja
3. Working Sheet (WS) 3 : Rincian Alokasi Anggaran
4. Working Sheet (WS) 4 : Jadual Pelaksanaan
5. Site/Master Plan Sekolah
6. Analisis Tingkat Kerusakan (khusus untuk Rehab)
7. Gambar Rancang Bangun (jika sudah ada)
8. Harga Standar Wilayah per- m2 (bangunan kelas sederhana)
i KERANGKA ACUAN PENYUSUNAN SBP

9. RAB dan Analisis harga satuan (daftar upah dan bahan)


10. Spesifikasi Teknis Peralatan
11. Brosur/Leaflet Peralatan (jika ada)

B. KETENTUAN-KETENTUAN PENYUSUNAN SCHOOL


BUSINESS PLAN (SBP)
1. Jumlah Halaman
Maksimum 25 halaman (tidak termasuk lampiran, identifikasi, surat
pengesahan, daftar isi, rangkuman eksekutif dan cover).
2. Font
Times New Roman 12 dengan spasi 1
3. Ketentuan Lain
3.1. Cover SBP.
3.1.1 SMK Teknologi Biru
3.1.2 SMK Pertanian Hijau
3.1.3 SMK Bisnis dan Manajemen Merah
3.1.4 SMK Pariwisata Orange
3.1.5 SMK Kesenian dan Kerajinan Kuning
3.2. Identitas Sekolah : berisikan identifikasi sekolah
3.3. Pengesahan

berisi

surat

pengesahan

yang

ditandatangani

bersama oleh Kepala Sekolah, Kepala Dinas Kota/Kabupaten serta


Kepala Dinas Propinsi. Surat Pengesahan berisi kesediaan dan
komitmen untuk mengikuti program ini selama kurun waktu 2008
2013 dengan pagu dana yang telah ditetapkan
3.4. Daftar Isi
3.5. Executive Summary/Rangkuman Eksekutif : berisi rangkuman
singkat

(maksimum

halaman)

tentang

usulan

program

pengembangan dalam SBP secara keseluruhan serta sasaran-sasaran


yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 tahun mendatang
3.6. BAB I PENDAHULUAN
1 KERANGKA ACUAN PENYUSUNAN SBP

berisikan latar belakang, tujuan, visi dan misi; maksimum 2 halaman


3.7. BAB II EVALUASI DIRI (maksimum 8 halaman)
3.8. BAB III PROGRAM PENGEMBANGAN (maksimum 13 halaman)
3.9. BAB IV ALOKASI ANGGARAN (1 halaman)
3.10.

BAB V PENUTUP (1 halaman)

3.11.

LAMPIRAN

1. Working Sheet (WS) 1 : Uraian rinci program dan sub-program


pengembangan
2. Working Sheet (WS) 2 : Indikator Kinerja
3. Working Sheet (WS) 3 : Rincian Alokasi Anggaran
4. Working Sheet (WS) 4 : Jadual Pelaksanaan
5. Site/Master Plan Sekolah
6. Analisis Tingkat Kerusakan (khusus untuk Rehab)
12. Gambar Rancang Bangun (jika sudah ada)
13. Harga/Nilai Satuan Daerah Kabupaten/Kota
14. Spesifikasi Teknis Peralatan
15. Brosur/Leaflet Peralatan (jika ada)
4. Pengiriman SBP
4.1. SBP dikirmkan ke alamat :
Direktorat Pembinaan SMK
Gedung E Lantai 13
Departemen Pendidikan Nasional
Jalan Jenderal Sudirman
Senayan, Jakarta 12041
4.2. Soft copy yang berisi SBP secara lengkap dalam file .pdf atau .doc
dan .xls direkam didalam CD harus disertakan pula.

KERANGKA SBP

C. KERANGKA / FORMAT SBP DAN

PENJELASANNYA

School Business Plan (SBP)


2009 2013
SMK

Negeri ..

Logo

Logo

Pemkab/k
ot

Sekolah

Dinas Pendidikan Propinsi


Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Setempat
SMK Negeri ................
Alamat, Telp/Fax, email, Website

KERANGKA SBP

IDENTITAS SEKOLAH
NAMA SEKOLAH

.
ALAMAT SEKOLAH
:
.
Kab/Kota............................................................................
Propinsi .............................................................................
TELPON/FAX

: ./

.
Web/E-mail

: ./

.
Nama Kepala Sekolah
: ...........................................................................................
TELPON/FAX

: ./

.
Web/E-mail

: ./

.
Program Keahlian

: 1. ............................................
2. ...........................................
dst ..........................................
, .2009
Kepala Sekolah
cap sekolah

KERANGKA SBP

tanda tangan

(Nama Kepala Sekolah)


NIP..

LEMBAR PENGESAHAN

School Business Plan (SBP) SMK Negeri , tahun


2009 s/d 2013.

Disetujui dan disahkan oleh :

..,

.2009
Ketua Komite Sekolah

Kepala Sekolah

(.)
(.)
NIP..
Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota,
Propinsi,

(.)
(.)
NIP..
NIP..

Direktur Pembinaan SMK,

KERANGKA SBP

Kepala Dinas Pendidikan

Dr. Joko Sutrisno


NIP. 19590608 198403 1 004

KOP SURAT SEKOLAH

TIM PELAKSANA
SCHOOL BUSINESS PLAN SMK NEGERI .
Tahun 2009 2013
NOMOR SK

KETUA TIM PELAKSANA

: . NIP

SEKRETARIS

: . NIP

BENDAHARA

: . NIP

ANGGOTA TIM PELAKSANA


1. PENANGGUNG JAWAB
FOKUS PENGEMBANGAN 1

: 1. NIP
2. NIP

2. PENANGGUNG JAWAB
FOKUS PENGEMBANGAN 2

: 1. . NIP

2. . NIP

3. PENANGGUNG JAWAB
FOKUS PENGEMBANGAN 3

KERANGKA SBP

: 1. . NIP

2. . NIP

4. PENANGGUNG JAWAB
FOKUS PENGEMBANGAN 4

: 1. ... NIP

2. ...
NIP

.2009
Ketua Komite Sekolah,
(.)

KERANGKA SBP

..,
Kepala Sekolah,
(.)
NIP..

EXECUTIVE SUMMARY

Berisi

rangkuman

singkat

(maksimum

halaman)

dari

program

pengembangan yang terurai dalam SBP secara keseluruhan serta sasaransasaran kuantitatif dan kualitatif menggambarkan profil akhir SMK , profil
lulusan, dan kemampuan layanan SMK yang hendak dicapai dalam kurun
waktu lima tahun mendatang.

KERANGKA SBP

DAFTAR ISI

KERANGKA SBP

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Menjelaskan rasionalisasi atau perlunya progam-program pengembangan


yang akan diuraikan dalam SBP untuk dilaksanakan selama 5 tahun.
1.2

Tujuan

Menjelaskan sasaran dan target pengembangan yang akan dicapai


melalui SBP sebagai SMK SBI
1.3

Visi dan Misi

Menjelaskan Visi dan Misi sekolah yang telah ditetapkan oleh Sekolah
sebagai acuan program-program pengembangan sekolah.
1.3.1 Visi
Visi sekolah menjelaskan kondisi (mutu, peran, fungsi) masa depan yang
diinginkan (expected future). Visi sekolah disusun berdasarkan aspirasi
dan idealisme sekolah, nilai-nilai dan filosofi dasar yang dianut dalam
berkehidupan di lingkungan sekolah. Visi SMK SBI harus disusun bersamasama antara sekolah dan semua stakeholder yang berkepentingan. Visi
secara komprehensif menampung semua aspirasi, nilai-nilai serta filosofi
dalam upaya meningkatkan mutu sekolah dimasa depan.
1.3.2 Misi
Misi sekolah adalah uraian tugas pokok (mandat) yang diemban dan
fungsi sekolah sebagai suatu institusi pendidikan menengah kejuruan
untuk merealisasikan/mencapai Visi Sekolah.

Visi dan misi menjadi satu

kesatuan dan digunakan sebagai Kerangka Acuan utama dalam menyusun dan
melaksanakan program- program pengembangan sekolah.

10

KERANGKA SBP

BAB II
EVALUASI DIRI
Evaluasi diri dimaksudkan agar SMK yang bersangkutan mampu mengetahui
posisi, potensi, kemampuan,

atau keberadaan diri sendiri sehingga

perencanaan dan implementasi program pengembangan yang dituangkan


dan diusulkan dalam SBP menjadi realistis.
Evaluasi DIri disusun dengan menggunakan analisis SWOT sebagai berikut :
2.1. Analisis Lingkungan Eksternal (OT)
Berisikan analisis tentang potensi lingkungan eksternal (industri potensial,
Pemda, masyarakat sekitar) yang kemudian dapat digunakan sebagai
landasan mengenai peluang-peluang yang dimiliki oleh sekolah untuk
berkembang menuju SMK Bertaraf Internasional termasuk peluang untuk
memperoleh input dari lulusan SLTP dengan mutu yang tinggi. Prinsip
think globally, act locally dapat dijadikan dasar pemikiran dalam
melakukan analisis lingkungan eksternal ini. Dalam bagian ini diharapkan
sekolah

dapat

mengambil

kesimpulan

tentang

kemampuan

dan

peluangnya dalam berperan secara nyata untuk meningkatkan daya saing


bangsa dibidang-bidang yang sesuai dengan mandat SMK sebagai
institusi pendidikan menengah di Indonesia.
Think globally berarti sekolah harus mampu melakukan analisis tentang
Tantangan (Threat) serta Peluang (Opportunity) di tingkat internasional
dalam upaya-upaya mencapai sasaran yang diharapkan sebagai SBI.
Act locally berarti SMK harus mampu membuat program yang riil sesuai
dengan potensi dan sumber daya lokal.
2.2. Analisis Lingkungan Internal (SW)
Berisikan analisis tentang kondisi nyata sekolah saat ini, terutama yang
berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan dalam pengelolaan sumber
11

KERANGKA SBP

daya, kegiatan akademik dan non-akademik maupun upaya peningkatan


mutu menuju sasaran SBI.

Analisis tentang kekuatan dan kelemahan

yang dimiliki dalam rangka mencapai cita-cita yang diinginkan dapat


digunakan sebagai penuntun rencana program pengembangan yang akan
diusulkan melalui program pengembangan SMK SBI Invest ini.
Contoh Analisis Internal dan External
Berikut ini contoh untuk melakukan analisis lingkungan external dan internal dalam
beberapa aspek.
Peningkatan Daya Saing Lulusan Ditingkat Nasional. Langkah-langkah yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut,
a. Tentukan Faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing lulusan SMK, seperti
misalnya :

Internal (dapat dikontrol oleh sekolah) : nilai UN IPA dan Keterampilan,


kemampuan bahasa Inggris, kewirausahaan, perilaku (attitude) lulusan.

Eksternal (tidak dapat dikontrol oleh sekolah) : mutu siswa baru, gaji pertama,
kesesuaian bidang kerja dengan bidang keahlian, waktu tunggu mendapat
pekerjaan pertama.

b. Tentukan kondisi ideal yang dianggap membuat lulusan mempunyai daya saing
tinggi dalam aspek-aspek internal maupun eksternal yang disebutkan diatas. Dalam
hal ini profil SMK-BI yang sesuai dapat dijadikan acuan. Akan tetapi mengingat
perbedaan kondisi lokal maka sekolah dapat menentukan acuan yang lebih tinggi
dari profil SMK-BI yang teah ditetapkan.
c. Kumpulkan data yang berhubungan dengan aspek-aspek diatas selama 3-tahun
terakhir (2006 2008). Sebagian data tersebut mungkin tidak dapat diperoleh secara
langsung seperti misalnya : mutu siswa baru, perilaku lulusan. Sebagain data
mungkin juga tidak dimiliki oleh sekolah, seperti misalnya : gaji pertama, kesesuaian
bidang keahlian, waktu tunggu. Oleh karena itu sekolah harus melakukan upaya awal
untuk memperoleh data-data tersebut melalui survai kuesioner, tracer study atau
survai perusahan ditempat kerja lulusan.
d. Tentukan faktor-faktor internal sekolah yang mempengaruhi aspek-aspek daya saing
lulusan tersebut, seperti contoh dibawah ini. Akan tetapi faktor-faktor yang
mempengaruhi tersebut tidak terbatas pada contoh yang diberikan. Sekolah dapat
memperkaya dengan faktor-faktor lain yang dianggap perlu.
Tabel 1. Aspek Pengembangan dan Faktor yang Mempengaruhi
No
.

12

Aspek Daya Saing


Lulusan

1.

Mutu Siswa Baru

2.

Nilai UN Inti dan

KERANGKA SBP

No.

Faktor yang memperngaruhi

1.

Mutu lulusan SMP nasional atau lokal

2.

Daya tarik sekolah

1.

Mutu guru IPA dan Keterampilan

Keterampilan

3.

4.

5.

Kemampuan
Kewirausahaan

Perilaku lulusan

Mutu Bahan Ajar IPA dan keterampilan

3.

Mutu Sarana Pembelajaran dan Praktikum

4.

Mutu penyelenggaraan pembelajaran

1.

Kemampuan Bahasa Inggris lulusan


SMP/intake

2.

Mutu guru Bahasa Inggris

3.

Mutu Laboratorium Bahasa Inggris

4.

Kemampuan bahasa Inggris guru

5.

Kegiatan berbahasa Inggris dilingkungan


sekolah

Kemampuan Bahasa Inggris

1.

Mutu guru pembimbing kewirausahaan

2.

Jumlah dan jenis kegiatan kewirausahaan

3.

Sarana untk melaksanakan kegiatan


kewirausahaan siswa

4.

Kerjasama sekolah dengan pihak luar untuk


meningkatkan kegiatan kewirausahaan

5.

Dana pendukung kegiatan kewirausahaan

1.

Suasana akademik sekolah

2.

Pola pendidikan perilaku siswa (soft skill)

3.

Pengenalan dini siswa tentang suasana


kerja

6.

Gaji Pertama

1.

Mutu kompetensi lulusan

7.

Kesesuaian Bidang Kerja


dan Bidang Keahlian

1.

Mutu sarana pelatihan kompetensi

2.

Mutu sarana pelatihan kompetensi

3.

Mutu kompetensi guru ketermapilan

4.

Jumlah dan mutu pelatih dari industri/


perusahan

5.

Metode pemutahiran kurikulum dengan


kemajuan didunia kerja

1.

Mutu lulusan terkait dengan waktu tunggu


dan jenis tempat kerja

2.

Reputasi sekolah

3.

Jumlah Peluang Kerja yang tersedia untuk


lokal/nasional/internasional bagi lulusan
dengan bidang keahlian yang sesuai

4.

Jumlah kerjasana industri yang dimiliki


sekolah

8.

13

Kemampuan Bahasa
Inggris

2.

Waktu tunggu mendapat


pekerjaan pertama

KERANGKA SBP

e. Lakukan analisa kuantitatif dan kualitatif terhadap faktor-faktor yang


mempengaruhi selama 3 (tiga) tahun terakhir. Tentukan angka rata-rata (atau trend)
untuk menggambarkan kondisi saat ini sebagai baseline yang dimiliki sekolah.
f.

Kondisi baseline adalah hasil analisis Lingkungan Internal yang sesuai untuk
merencanakan program-program untuk meningkatkan daya saing lulusan. Untuk
program pengembangan yang lain maka pendekatan analisis diatas mungkin akan
menghasilkan faktor-faktor yang mempengaruhi lainnya.

Skema Evaluasi Diri


Skema berikut ini dapat digunakan sebagai panduan dalam melakukan Evaluasi Diri dan
keterkaitannya dengan penyusunan program pengembangan di dalam Bab III dalam SBP.

IDENTIFIKA
SI
MASALAH

SOLUSI
ALTERNATI
F

SASARAN
PROGRAM

LINGKUNGA
N
ANALISA
SWOT/TWOS

EVALUASI
DIRI

MEKANISME DAN
RANCANGAN
PROGRAM

LINGKUNGA
N INTERNAL

Gambar 1. Keterkaitan ED Rencana Program dan Sasaran Pengembangan .


Terkait langsung
Sebagai Acuan

Skema diatas menunjukkan hal-hal sebagai berikut :


1. Evaluasi DIri mencakup analisis terhadap kondisi Lingkungan Eksternal dan
Lingkungan Internal.
2. Melalui analisa SWOT dan TWOS (tergantung kebutuhannya) maka diperoleh 2 (dua)
hal penting yaitu :

14

KERANGKA SBP

a. Kelompok Identifikasi Masalah yaitu masalah yang dihadapi sekolah berupa


kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal yang diharapkan
atau yang dipersyaratkan oleh kriteria acuan (akreditasi BAN S/M, akreditasi
OECD, ISO 9001-2008, profil SMK-BI).
b. Kelompok Solusi Alternatif yaitu kumpulan langkah-langkah yang perlu
dilakukan oleh sekolah untuk mengatasi kesenjangan yang telah diidentifikasi sebelumnya dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti
misalnya, dana yang tersedia, sumber daya yang dimiliki atau waktu yang
tersedia.
3. Dalam penyusunan program pengembangan didalam Bab III, maka kelompok
Identifikasi Masalah yang sesuai digunakan sebagai acuan untuk menjelaskan tujuan
atau sasaran masing-masing program pengembangan. Sedangkan Solusi Alternatif
digunakan sebagai dasar menentukan langkah-langkah atau Mekanisme dan
Rancangan mencapai tujuan tersebut.

15

KERANGKA SBP

BAB III
PROGRAM PENGEMBANGAN
Kalimat pembuka dibuat secara narasi yang terdiri dari beberapa paragraph
sebagai pengantar sebelum menjelaskan empat fokus pengembangan di
bawah.
3.1 Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Penedekatan
Bisnis
Manajemen sekolah adalah jantung penyelenggaraan pendidikan setiap
SMK.

Manajemen

yang

baik

harus

mampu

mendukung

proses

perencanaan pengembangan sekolah dengan data dan informasi yang


dibangun secara sistematis dalam sebuah sistem basis data. Selanjutnya,
manajemen sekolah yang baik juga harus mampu memfasilitasi interaksi
dan komunikasi antar unsur-unsur sekolah baik yang berhubungan
langsung dengan keperluan akademik (unit pembelajaran, kurikulum,
perpustakaan, laboratorium, guru, siswa, teknisi dan karyawan) maupun
yang tidak langsung (unit bisnis sekolah, unit kegiatan siswa, konseling,
hubungan industri, dll). Selain itu manajemen sekolah juga harus mampu
mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
pendidikan sehingga mampu menjaga agar hasil-hasil pendidikan yang
dicapai

sesuai

dengan

sasaran

mutu

yang

dikehendaki

(Quality

Asssurance System). Secara keseluruhan Manajemen Sekolah harus


mampu melakukan fungsi-fungsi perencanaan, pengaturan, pengarahan
serta pemantauan/pengawasan.
Terkait dengan tujuan SBP SMK-SBI Invest ini maka Penajaman Manajemen
Menggunakan Pendekatan Bisinis dimaksudkan untuk mencapai suatu
kondisi manajemen sekolah sebagai berikut,
a.

16

Transparan : artinya kebijakan yang diterapkan didalam


lingkungan sekolah maupun dalam mengembangkan hubungan
antara sekolah dengan pihak eksternal harus dipahami oleh

KERANGKA SBP

semua pemangku kepentingan didalam sekolah, (pendidik,


siswa, tenaga kependidikan).
b.

Akuntabel : artinya bahwa model manajemen yang diterapkan


harus mengacu pada model-model yang telah dikenal di tingkat
nasional maupun internasional sedemikian sehingga penerapan
serta implikasi yang dicapainya dapat diukur dengan jelas.

c.

Efisien dan efektif :


artinya bahwa manajemen sekolah
diharapkan mempunyai unsur-unsur yang ramping, cepat dalam
pengambilan keputusan, mempunyai pelaku manajemen yang
kompeten dan memberikan peluang sebanyak-banyaknya bagi
unsur-unsur sekolah untuk berperan serta secara aktif dalam
pengambilan keputusan.

Jenis program pengembangan dalam aspek manajemen harus didasarkan


pada Evaluasi DIri yang telah dilakukan sebelumnya. Walaupun demikian
berikut ini diberikan beberapa contoh program pengembangan sistem
manajemen berbasis IT yang dianggap perlu :
1.

Pengembangan Manajemen Administrasi Sekolah

2.

Manajemen Keuangan (FMIS)

3.

Manajemen Inventarisasi bangunan, ruang


peralatan, sarana pendukung pembelajaran. dll.

4.

Pengembangan Manajemen Akademik (EMIS). Sistem yang


dikembangkan hendaknya berupa sistem IT yang terintegrasi
dan dapat diakses dengan mudah melalui intra/internet oleh
para pendidik dan siswa. Sistem ini minimal harus mencakup
informasi lengkap tentang hal-hal sebagai berikut :

pembelajaran,

a.Bidang Keahlian dan jumlah kelas yang dimiliki sekolah


b.Pendidik, Siswa dan Tenaga Kependidikan
c.Jadwal Penyelenggaraan Pendidikan dan Praktikum
d.Kurikulum, Bahan Ajar dan Modul Praktikum
e.Pekerjaan Rumah/Tugas
f. Pengumuman hasil-hasil PR/Tugas/Ulangan
g.Fasilitas komunikasi akademik antara siswa-siswa dan siswaguru
h.Nilai mata pelajaran yang diperoleh siswa selama mengikuti
pendidikan
17

KERANGKA SBP

5.

Manajemen Perpustakaan

6.

Manajemen Penjaminan Mutu berupa sistem manajemen


berbasis IT yang dapat digunakan untuk melakukan monitoring
mutu terhadap pelaksanakan semua program sekolah dan
melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil yang telah dicapai
setiap tahun.

7.

Manajemen unit Kewirausahaan

8.

Manajemen unit Bisnis Sekolah (jika ada)

9.

Manajemen Teaching Factory (jika ada)

Keberhasilan membangun sebuah manajemen sekolah yang baik tidak


bisa dilakukan secara langsung, akan tetapi dapat diukur dengan berbagai
cara, antara lain
a) menurunnya waktu yang dibutuhkan untuk menyusun dokumen
rencana anggaran
b) menurunnya jumlah komplain dari pemangku kepentingan internal
(pendidik, siswa, tenaga kependidikan) atau eksternal (mitra
kerjasama, masyrakat umum)
c) diperolehnya ISO 9001-2008
3.2

Peningkatan Mutu Pembelajaran

Peningkatan Mutu Pembelajaran harus ditempatkan sebagai sasaran


utama dari semua program pengembangan dan investasi yang dilakukan
oleh sekolah. Pencapaian fokus pengembangan ini tidak dapat dilakukan
berdiri sendiri atau dengan upaya-upaya yang bersifat parsial. Oleh
karena itu tercapainya mutu pembelajaran harus dilihat sebagai hasil
akhir dari upaya peningkatan mutu banyak faktor seperti misalnya :
Unsur input :
a) peningkatan mutu pendidik (guru dan ahli dari industri)
b) peningkatan akses dan mutu siswa baru
c) peningkatan
mutu
tenaga
kependidikan
terutama
yang
berhubungan langsung dengan kegiatan akademik (teknisi, laboran)
Unsur proses :
18

KERANGKA SBP

d) peningkatan mutu sarana pembelajaran baik yang bersifat


hardware (peralatan praktikum, alat pembelajaran, ruang kelas,
laboratorium, studio dll) maupun yang bersifat software (kurikulum,
silabus, bahan ajar, panduan praktikum, dll)
e) peningkatan mutu layanan akademik (layanan administrasi, data
dan informasi akademik, dll)
f) peningkatan mutu bahan ajar dan praktikum
g) peningkatan mutu kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna lulusan atau perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni
h) peningkatan mutu kegiatan siswa
dalam bidang inovasi dan
kreativitas
i) peningkatan mutu kegiatan magang di industri
Unsur Output :
j) peningkatan kerjasama industri untuk perluasan peluang kerja
k) peningkatan mutu pelatihan kewirausahaan
l) peningkatan pelatihan etika industri
Hal ini menunjukkan bahwa investasi yang diusulkan dalam komponenkomponen biaya civil work (CW), equipment (EQ), teaching and learning
material (TLM), human resource development (HRD), Partnership with
industry (PWI), entrepreneuship enchancement (EE), assessment and
curriculum (AAC),

harus dapat dikaitkan dengan sasaran peningkatan

mutu pembelajaran yang hendak dicapai tersebut. Hasil akhir dari


program peningkatan mutu pembelajaran harus dapat diukur dengan
berbagai indikator kinerja seperti misalnya :
a) peningkatan nilai rata-rata kelas semua mata pelajaran
b) peningkatan nilai UN lulusan, baik untuk mata ujian inti maupun
keterampilan
c) peningkatan jumlah siswa yang memperoleh penghargaan/juara
dalam lomba kompetensi dan kreativitas di tingkat nasional dan
internasional
d) peningkatan pengakuan pengguna lulusan terhadap kompetensi
lulusan dan alumni dalam bentuk

19

meningkatnya daya saing lulusan,

meningkatnya gaji pertama bagi lulusan yang langsung bekerja,

KERANGKA SBP

menurunnya
pertama

meningkatnya jumlah lulusan yang diterima di universitas


ternama

waktu

tunggu

lulusan

memperoleh

pekerjaan

e) perolehan akreditasi A dari BAN-SM dan institusi di salah satu


negara OECD atau negara maju

20

KERANGKA SBP

3.3

Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri

Fokus

pengembangan

mendukung

berbagai

ini

sangat

diperlukan

peningkatan

dimana

oleh

sekolah

diperlukan

dalam

keserasian

hubungan atau kemitraan dengan industri. Beberapa gagasan ditingkat


nasional untuk meningkatkan kemitraan SMK dengan insdutri telah
berhasil dilakukan baik untuk pertumbuhan ekonomi daerah maupun
nasional. Oleh karena itu benchmarking dan studi banding ke sekolahsekolah yang telah berhasil dan dianggap sesuai dengan kebutuhan
pengembangan dapat dilakukan.
Dalam hubungannya dengan program SBP SMK-SBI Invest ini, upaya
penguatan hubungan antara sekolah dan industri terutama untuk
mendukung pengembangan program akademik atau yang terkait dengan
program akademik, antara lain :
1. Meningkatkan

peran

sekolah

dalam

pelaksanaan

Platform

Internasional di industri lokal


2. Meningkatkan

peran

sekolah

dalam

pengembangan

dan

pelaksanaan Uji Kompetensi Industri


Akan

tetapi

sekolah

harus

memperhatikan

bahwa

keberhasilan

melaksanakan kedua hal tersebut menuntut sekolah malakukan program


pendahuluan untuk mempersiapkan mutu sumber daya manusia dan
fasilitas pendukung sedemikian sehingga diperoleh pengakuan yang
tinggi dari pihak industri atau pekerja industri. Oleh karena itu untuk
mencapai keberhasilan program ini dengan baik, maka perlu dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pilih Technical Assitant yang ahli dalam bidang kerjasama industri
dan Uji Kompetensi Indutri.
b. Bersama-sama dengan TA lakukan analisis untuk dapat memilih
mitra-mitra industri yang paling sesuai untuk melaksanakan
Platform Internasional dan merintis program Uji Kompetensi Industri.

21

KERANGKA SBP

c. Menyusun program-program yang dianggap relevant untuk


melaksanakan Platform Internasional dan Uji Kompetensi Industri
termasuk merencanakan investasi yang diperlukan untuk mencapai
sasaran program. Dalam hal ini program yang dikembangkan
hendaknya memberikan implikasi positif terhadap peningkatan
mutu proses pembelajran, daya saing lulusan dan bidang keahlian
pokok sekolah.
d. Perluasan program untuk memperoleh pengakuan di tingkat
nasional maupun internasional. Pengakuantersebut dapat berupa
perolehan sertifikasi tingkat nasional maupun internasional.
Keberhasilan pelaksanaan fokus pengembangan ini selama 5 tahun dapat
diukur dari pencapaian hal-hal berikut,
a) peningkatan jumlah industri yang bekerjasama menggunakan
platform internasional dan melaksanakan uji komptensi industri
b) peningkatan jumlah SDM sekolah yang memiliki sertifikat untuk
melaksanakan uji kompetensi industri
c) meningkatnya jumlah industri tempat magang siswa

3.4

Peningkatan Kewirausahaan

Sasaran utama fokus pengembangan ini adalah untuk mempersiapkan


lulusan SMK memiliki kemampuan kewirausahaan sedemikian sehingga
memungkinkan lulusan SMK menciptakan alternatif untuk bekerja sendiri
atau

menciptakan

peluang

kerja.

Walaupun

demikian

fokus

pengmbangan ini tidak dimaksudkan untuk membatasi lulusan SMK


melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti politeknik
atau universitas.
a. Pengembangan Program Kewirausahaan Siswa
Program Peningkatan Fokus Kewirausahaan ini dapat disusun dan
dilaksanakan secara sistematis melalui tahapan-tahapan dibawah ini.
1) Pengembangan kelompok kewirausahaan siswa : sebagai
langkah awal dari fokus pengembangan ini untuk memperkenalkan
pengetahuan kewirausahaan kepada para siswa. Selanjutnya siswa
yang berminat diharapkan membentuk kelompok-kelompok wirausaha
22

KERANGKA SBP

dan menyusun rencana bisnis (business plan) dibawah bimbingan ahli


dan guru kewirausahaan. Rencana bisnis tersebut mencakup paling
tidak hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan sumber daya
manusia, modal usaha, manajemen, pemasaran dan proses produksi.
Pada tahap ini sekolah harus dapat menyediakan fasilitas yang
dibutuhkan temasuk menyelenggarakan training-training yang perlu
serta pengembangan web-site sebagai media komunikasi dan
pemasaran.
2) Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi program
kewirausahaan siswa : sekolah harus menciptakan sistem
monitoring dan evaluasi untuk melakukan pemantauan secara
berkelanjutan terhadap kinerja kelompok wirausaha siswa. Sekolah
juga harus menyediakan unit konsultasi bagi siswa pelaku
kewirausahaan untuk mengatasi permasalahan yang timbul selama
pelaksanaan kegiatan kewirausahaan tersebut. Sekolah harus
mampu melakukan evaluasi terhadap kelompok kewirausahaan
yang performed atau unperformed. Selanjutnya bila dianggap perlu
maka sekolah dapat menutup kelompok yang unperformed dengan
pertimbangan efisiensi dan efektivitas. Untuk meningkatkan
transparasi maka sekolah dapat mengundang independent team
dan public accountant untuk melakukan evaluasi kinerja dan
keuangan kelompok wirausaha tersebut.
3) Pengembangan Program Keberlanjutan : Pergantian personil
siswa yang aktif dalam setiap kelompok kewirausahaan dari waktu
ke waktu tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, untuk menjaga
keberlanjutan dan peningkatan kinerja program kewirausahaan
siswa maka sekolah perlu mengembangkan partnership dengan
industri, peningkatan keterampilan siswa melalui pemagangan di
industri, pelatihan akuntasi, dll. Selain itu pelatihan web-site juga
diperlukan untuk memanfaatkan media internet sebagai sarana
publikasi, pemasaran dan interaksi dengan pelanggan.
b. Unit Bisnis Sekolah dan Teaching Factory
Dalam

skala

yang

lebih

besar

maka

sekolah

harus

dapat

pula

membentuk kegiatan kewirausahaan dengan pola bisnis profit yang lebih


tangible. Unit ini terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu (1) Unit Bisnis Sekolah
dan (2) Teaching Factory.

23

KERANGKA SBP

Unit

Bisnis dibentuk dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai

berikut (lihat referensi : Industri Berbasis SMK Untuk Meningkatkan


Ekonomi Daerah, DPSMK-DJMPDM, Diknas) :

Mendorong keunggulan bidang keahlian dan kompetensi pokok


sekolah

Diharapkan memberikan manfaat berganda yaitu memberikan


peningkatan skill para siswa, meningkatkan peluang diversifikasi
bidang kewirausahaan siswa dan meningkatkan peran sekolah
dalam mendorong ekonomi daerah

Mendorong kerjasama sekolah dengan industri dalam kegiatan


yang lebih nyata dan terukur

Memposisikan sekolah sebagai bagian dari production line atau


mitra industri dengan kompetensi dan mutu produksi yang sesuai
dengan standar industri

Memperluas peluang guru untuk meningkatkan kompetensi sesuai


dengan standar industri

Meningkatkan manfaat dan keberlanjutan investasi yang dimiliki


sekolah melalui pendekatan bisnis

Unit Bisnis Sekolah di setiap sekolah yang telah mempunyai kemampuan


yang cukup dalam hal kompetensi industri dan memiliki mitra industri
kemudian dapat membangun kemitraan yang lebih permanen dengan
industri sedemikian sehingga produk-produk dari unit bisnis yang dimiliki
secara langsung menjadi bagian dari jalur produksi mitra industri.
Sampai saat ini, kegiatan unit bisnis tersebut telah mulai dirintis di
berbagai SMK diseluruh Indonesia dalam 2 (dua) lini yaitu :
1. Lini Produksi Manufaktur dalam beberapa jenis kegiatan bisnis
sepet i:
a.
b.
c.
d.
e.

24

produksi mesin perkakas


perakitan PC dan Notebook
perakitan sepeda motor
perakitan mobil
perakitan alat pertanian

KERANGKA SBP

2. Lini Layanan Perdagangan dan jasa dalam beberapa jenis kegiatan


bisnis seperti :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

layanan perdagangan
produk pangan
jasa perhotelan
jasa perawatan kecantikan
jasa seni
jasa konstruksi
jasa repair &maintenance

Dalam program mengembangkan Unit Bisnis Sekolah melalui program


SBP SMK-SBI Invest ini perlu dilakukan langkah-langkah rencana bisnis
(business plan) yang professional dengan bantuan ahli mengingat
adanya

aspek

resiko

bisnis.

Beberapa

pendekatan

yang

perlu

diperhatikan dalam penyusunan rencana bisnis tersebut antara lain :


1. Akurasi dalam melakukan analisa peluang dan pasar, modal awal
(initial capital) dalam aspek investasi dan kompetensi SDM yang
diperlukan
2. Komprehensif dalam melakukan program persiapan seperti
misalnya program pelatihan guru dan siswa untuk mencapai
kompetensi industri sesuai dengan standar yang dibutuhkan
3. Efisien dalam merencanakan proses produksi termasuk dalam
pemilihan teknologi dan desain produk
4. Seksama dalam mempertimbangkan aspek-aspek hukum korporasi
(corporate law) dan bisnis (business law) yang berlaku
5. Kemampuan yang baik dalam menyusun tim manajemen yang
kredibel dan kompeten

25

KERANGKA SBP

Teaching Factory sesuai dengan referensi (Industri Berbasis SMK


Untuk Meningkatkan Ekonomi Daerah, DPSMK-DJMPDM, Diknas) maka
Teaching

Factory

dimaksudkan

menjadikan

sekolah

sebagai

unit

integrator bisnis dan produksi. Dalam hal ini sekolah menjalin jaringan
dengan sekolah (SMK) lain sebagai pemasok komponen-komponen
produk yang hendak diproduksi. Teaching Factory diharapkan dibangun
oleh sekolah yang telah berpengalaman dan mempunyai kemampuan
cukup untuk melaksanakan proses produksi lengkap dari tahap desain,
proses produksi dan pemasaran serta mampu menjamin kegiatan bisnis
secara keberlanjutan.

Unit Bisnis
SMK-A

Sister

Sister
Pasar
Unit Bisnis
SMK-B

Lain

Teaching Factory
SMK-D
(Integrator)

Unit Bisnis
SMK-C

Gambar 3. Pola Teaching Factory


Dalam sebuah Teaching Factory diharapkan kegiatan pembelajaran
terintegrasi dengan pelaksanaan seluruh kegiatan bisnis dari tahap
desain, proses produksi sampai pada pemasaran. Oleh karena itu
penyesuaian kurikulum dan palaksanaannya membutuhkan pendekatan
dan penyesuaian dengan kegiatan bisnis yang dilakukan.
26

KERANGKA SBP

Langkah-langkah

yang

perlu

dilakukan

dan

diperhatikan

dalam

mengmbangkan Teaching Factory sama dengan pengembangan Unit


Bisnis akan tetapi dalam skala yang lebih besar dan lengkap terutama
dalam penyediaan modal, investasi, SDM, kompetensi dan manajemen.
Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan fokus program ini maka
beberapa implikasi terhadap kondisi sekolah adalah sebagai berikut :
a) Peningkatan jumlah siswa yang terlibat didalam kelompok
kewirausahaan
b) Peningkatan jumlah kelompok kewirausahaan siswa
c) Peningkatan jumlah industri atau perusahaan yang bermitra
dengan kelompok kewirausahaan siswa
d) Peningkatan jumlah guru dengan sertifikasi kewirausahaan
e) Peningkatan jumlah sisa hasil usaha (revenue) setiap kelompok
kewirausahaan siswa
f) Jumlah dan jenis Unit Binis Sekolah
g) Peningkatan jumlah guru dengan sertifikasi kompetensi industri
h) Pengembangan Teaching Factory

Struktur penulisan BAB III


Setiap Fokus Pengembangan dalam Bab III ini harus memuat:
1. Deskripsi Program Pengembangan untuk setiap Fokus Pengembangan
Setiap Fokus Pengembangan diuraikan dalam bentuk uraian dalam apsekaspek berikut :
JUDUL PROGRAM :
(Tuliskan Judul Fokus Pengembangan yang sesuai : Fokus Pengembangan 1, 2, 3,
atau 4)
LATAR BELAKANG :
Bagian ini menjelaskan pentingnya fokus pengembangan ini ditinjau dari kondisi SMK
di Indonesia saat ini dalam konteks peningkatan mutu SMK menuju SMK-BI. Latar
belakang program pengembangan disesuaikan pula dengan hasil analisis lingkungan
eksternal yang dilakukan pada bagian evaluasi diri
RASIONAL :
Bagian ini menjelaskan keterkaitan perlunya melakukan peningkatan mutu aspek
pengembangan yang terkait dengan sasaran SMK BI berdasarkan dan hasil-hasil
evaluasi diri (analisis lingkungan internal). Penjelasan hendaknya mencakup
keterkaitan antara sasaran pengembangan yang hendak dicapai melalui program ini
dalam 5 tahun mendatang dengan sasaran SMK BI untuk aspek yang sama.

27

KERANGKA SBP

MEKANISME DAN RANCANGAN


Bagian ini menjelaskan langkah-langkah sistematis dan bertahap yang akan
dilakukan untuk mencapai sasaran dari setiap program pengembangan. Langkahlangkah tersebut dapat berupa sub-program yang secara berturutan sedemikian
sehingga dalam kurun waktu 5 tahun mendatang sasaran akhir setiap program
pengembangan akan dicapai.
KEBERLANJUTAN :
Bagian ini menjelaskan bagaimana upaya sekolah untuk menjaga keberlanjutan
fokus pengembangan ini setelah 5 tahun mendatang. Dalam hal ini termasuk strategi
perolehan biaya yang mungkin dibutuhkan. Penjelasan ini merefleksikan kemampuan
sekolah menjaga adanya peningkatan yang berkelanjutan dari aspek-aspek yang
berhubungan dengan fokus pengembangan ini.
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM :
Satu atau dua orang guru dapat ditugaskan sebagai penanggung jawab program
pengembangan ini dengan tugas memantau pelaksanaan, menganalisa hasil-hasil
yang dicapai secara bertahap sesuai jadwal program, melakukan penyesuaian jika
dianggap perlu serta membuat laporan secara periodik.
Tuliskan rincian program untuk masing-masing fokus pengembangan tersebut ke dalam
Lembar Kerja WS-1
2. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja adalah indikator kuantitatif atau kualitatif yang dapat mengukur capaian
program pengembangan masing-masing Fokus Pengembangan. Indikator Kinerja terutama
dimaksudkan untuk mengukur implikasi yang dihasilkan oleh setiap program
pengembangan pada aspek-aspek pengembangan sekolah yang terkait baik terhadap
peningkatan mutu input, proses dan output pendidikan serta kegiatan lainnya baik
peningkatan mutu Unit Bisnis maupun Teaching Factory. Indikator Kinerja harus mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut :
1. Mempunyai metode perhitungan (atau pengukuran) yang jelas. Setiap SBP harus
menjelaskan cara perhitungan Indikator Kinerja yang digunakan.
2. Mempunyai ketercapaian yang realistis. Sesuai dengan baseline yang diperoleh,
serta efisiensi dan efektivitas program pengembangan yang akan dilaksanakan maka
peningkatan ketercapaian angka indikator kinerja untuk mid- dan final-term yang
reasitis dapat diperkirakan.
3. Mempunyai kesesuaian dengan kapasitas diri yang dimiliki oleh SMK. Perencanaan
setiap Indikator Kinerja hendaknya sesuai dengan kapasitas serta modal dasar yang
telah dimiliki oleh masing-masing SMK. Target yang terlalu tinggi untuk kapasitas
dan modal dasar yang relatif rendah akan menyebabkan beban yang berlebihan bagi
semua sivitas akademika untuk mencapai target tersebut sehingga memungkinkan
terbengkalainya tugas-tugas pokok. Sebaliknya target yang terlalu rendah bagi SMK
yang telah mempunyai kapasitas dan modal dasar yang besar akan menyebabkan
program pengembangan menjadi tidak efektif dan tidak menghasilkan peningkatan
mutu seperti yang diharapkan.
Indikator Kinerja dibagi dalam 2 kelompok yaitu INDIKATOR KINERJA KUNCI MINIMAL (IKKM)
dan INDIKATOR KINERJA KUNCI TAMBAHAN (IKKT), lihat WS-2.
1. IKKM adalah indikator yang harus dipenuhi oleh setiap SMK yang tergabung didalam
Program ADB Invest dengan capaian akhir sesuai dengan kesepakatan dengan
DPSMK melalui Tim Pendamping.

28

KERANGKA SBP

2. IKKT adalah indikator kinerja yang disarankan untuk dipenuhi oleh setiap SMK yang
tergabung didalam Program ADB Invest dan boleh ditambahkan bila dianggap perlu.
3. Masing-masing kelompok Indikator Kinerja diukur pada kondisi Baseline, Mid-term
dan Final-term.
a. Baseline adalah kondisi awal dimulainya program (2009) yang merupakan
angka rata-rata kondisi selama 2006 2008
b. Mid-term adalah kondisi setelah program berjalan 3 tahun (2011). Terdiri
dari Target (perkiraan yang dapat dicapai) serta Capaian (kondisi riil yang
dicapai pada saat 3 tahun pelaksanaan program)
c. Final-term adalah kondisi setelah program berjalan 5 tahun (2011). Terdiri
dari Target (perkiraan yang dapat dicapai) serta Capaian (kondisi riil yang
dicapai pada saat 5 tahun pelaksanaan program)
4. Semua Indikator Kinerja (IKKM dan IKKT) harus ditetapkan bersama antara SMK dan
DPSMK (Tim Pendamping) pada saat pelaksanaan pendampingan penyusunan SBP.
SMK harus melakukan perhitungan Baseline atau akumulasi kondisi SMK selama 3
tahun sebelumnya. Jika angka Basline belum/tidak diperoleh maka dapat diisi dengan
N/A
Tabel berikut ini menunjukkan IKKM dan IKKT yang diharapkan dapat digunakan sebagai
acuan dan panduan untuk mengukur ketercapaian masing-masing program pengembangan
baik ke-4 fokus pengembangan atau sub-program pengembangan yang akan direncanakan.
Tuliskan rincian Indikator Kinerja tersebut ke dalam Lembar Kerja WS-2

29

KERANGKA SBP

BAB IV
ALOKASI ANGGARAN
Bab IV - Alokasi anggaran berisikan tentang rekapitulasi kebutuhan anggaran
pengembangan untuk 7 komponen pembiayaan sampai dengan 2013 yang
meliputi:
1. Civil Works (CW)

Rp.....................................

2. Equipment (EQ)

Rp.....................................

3. Teaching & Learning Materials (TLM) :Rp....................................


4. Human Resources Development (HRD)

Rp....................................
5. Partnership with Industry (PWI)

Rp....................................

6. Enhanced Entreupreuneurship (EE)

:Rp..

7. Assessment and Curriculum (AAC)

:Rp..

TOTAL

Rp..

Rekapitulasi tersebut diambil dari WS-3 : RINCIAN ALOKASI ANGGARAN.

30

KERANGKA SBP

BAB V
PENUTUP
Berisi saran dan harapan

31

KERANGKA SBP

LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran SBP terdiri dari:
1. Working Sheet (WS) 1

Uraian

rinci

program

dan

pengembangan
2. Working Sheet (WS) 2

: Indikator Kinerja

3. Working Sheet (WS) 3

: Rincian Alokasi Anggaran

4. Working Sheet (WS) 4

: Jadual Pelaksanaan

5. Site/Master Plan Sekolah


6. Analisis Tingkat Kerusakan (khusus untuk Rehab)
7. Gambar Rancang Bangun (jika sudah ada)
8. Harga Standar Wilayah per- m2 (bangunan kelas sederhana)
9. RAB dan Analisis harga satuan (daftar upah dan bahan)
10. Spesifikasi Teknis Peralatan
11. Brosur/Leaflet Peralatan (jika ada)

32

KERANGKA SBP

sub-program

FORMAT FORMAT WORKING SHEET (WS)


1. WS-1. Uraian rinci program dan sub-program pengembangan
FOKUS PENGEMBANGAN dan SUBPROGRAM

Kondisi saat Kesenjangan Kondisi yang


ini
yang terjadi
diharapkan

1.

Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis

1.
1.

Peningkatan Mutu Perencanaan dan


Pelaksana Manajemen Sekolah Berbasis SBI

1.2
.

Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah


Berbasis Perencanaan Bisnis (SBP)

1.3
.

Pengembangan sistem manajemen


sekolah berbasis IT

1.4
.

Sertifikasi ISO 9001:2000

2.

Peningkatan Mutu Pembelajaran

2.1
.

Peningkatan Fasilitas Pembelajaran

2.2
.

Peningkatan mutu hasil pembelajaran

2.3
.

Pemanfaatan IT dalam pengembangan


bahan ajar/modul

2.4
.

Peningkatan pembelajaran akademik


adaptif dan produktif.

3.

Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri

3.
1.

Meningkatkan kemitraan antara SMK


dan industri dalam bidang akademik.

3.2
.

Pengembangan Diklat untuk pekerja


industri

3.3
.

Pengembangan standar dan platform


internasional di industri lokal.

3.4
.

Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian


Bersama Industri Lokal/Asosiasi Profesi

4.

Peningkatan Fokus Kewirausahaan

4.1
.

Pengembangan kelompok
kewirausahaan siswa

4.2
.

Pengembangan sistem monitoring dan


evaluasi program kewirausahaan siswa

4.3

33

Peningkatan unit produksi

KERANGKA SBP

2. WS-2 Indikator Kinerja


WS 2 Indikator Kinerja terdiri dari 2 Format yaitu:

WS-2.1 : Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM)

No.

INDIKATOR KINERJA KUNCI MINIMAL (IKKM)

Baseli
ne
(2009)

FinalTerm

MidTerm
(2011)

(2013)

Target

Target

1.

Meningkatnya % lulusan dengan nilai rata-rata 8


untuk mata UN inti

75%

2.

Meningkatnya % lulusan dengan nilai rata-rata 8


untuk mata UN keterampilan

80%

3.

Meningkatnya % lulusan yang diterima bekerja di


luar negeri atau multi nasional,

10%

4.

Meningkatnya % lulusan memiliki TOEIC 400

80%

5.

Meningkatnya % pendidik memiliki TOEIC 500

60%

6.

Meningkatnya % pendidik memiiki ijazah S2/S3 dari


PT yang PSnya terakreditasi A oleh BAN-PT

30%

7.

Meningkatnya % kelompok Mata Pelajaran Sains,


Matematika dan Inti Kejuruan menggunakan
Bahasa Inggris

60%

8.

Meningkatnya % PK yang memperoleh akreditasi A


dari BAN-SM

60%

9.

Diperolehnya ISO 9000-2008

dicapai

10.

Meningkatnya jumlah penghargaan/juara dalam


lomba kompetensi dan kreativitas di tingkat
nasional dan internasional

11.

Meningkatnya rata-rata gaji pertama bagi lulusan


yang langsung bekerja

Rp. 2-5jt

12.

Menurunnya rata-rata waktu tunggu memperoleh


pekerjaan pertama bagi lulusan yang langsung
bekerja

3 bln

13.

Meningkatnya % lulusan yang diterima di


universitas ternama

75%

14.

Meningkatnya jumlah industri yang bekerjasama


untuk melaksanakan uji komptensi industri

15.

Peningkatan jumlah kelompok kewirausahaan siswa

34

KERANGKA SBP

WS-2.2 : Indikator Kinerja Kunci Tambahan (IKKT)

No.

INDIKATOR KINERJA KUNCI TAMBAHAN (IKKT)

1.

Dibangun dan difungsikannya FMIS dan EMIS

2.

Diperolehnya ISO 9001-2008

3.

Memperoleh akreditasi dari institusi yang diakui di


negara OECD/negara maju.

4.

Memiliki partner industri untuk kerjasama akademik

5.

Meningkatnya jumlah mitra industri local


menggunakan Platform Internasional

6.

Menurunnya waktu yang dibutuhkan untuk


menyusun dokumen perencanaan anggaran

7.

Meningkatnya jumlah SDM pemegang sertifikat uji


kompetensi industri

8.

Meningkatnya nilai rata-rata kelas semua mata


pelajaran

9.

Meningkatnya nilai rata-rata UN lulusan untuk mata


ujian inti

10.

Meningkatnya jumlah siswa yang terlibat didalam


kelompok kewirausahaan

11.

Meningkatnya jumlah kelompok kewirausahaan


siswa

12.

Meningkatnya jumlah industri atau perusahaan


yang bermitra dengan kelompok kewirausahaan
siswa

13.

Meningkatnya jumlah sisa hasil usaha yang


diperoleh kelompok kewirausahaan siswa

14.

Meningkatnya jumlah tenaga kependidikan


bersertifikat sesuai dengan bidang kerjanya

15.

Meningkatnya jumlah ruang kelas dilengkapi sarana


berbasis TIK

16.

Dimilikinya sarana Standard Training Workshop

17.

Dimilikinya sarana Standard Adnvanced Training

18.

Dimilikinya sarana Laboratorium Bahasa Asing

19.

Dimilikinya sarana Tempat Uji Kompetensi (TUK)


Internasional

20.

Dimilikinya sarana Teaching Factory

35

KERANGKA SBP

Baselin
e
(2009)

Midterm
(2011)
Target

Finalterm
(2013)
Target

21.

36

Dimilikinya sarana Self Access Study

KERANGKA SBP

3. WS-3 : Rincian Alokasi Anggaran Per Tahun


WS-3.1 : Rincian Alokasi Anggaran Tahun
FOKUS PENGEMBANGAN

1.

Penajaman Manajemen Sekolah


Menggunakan Pendekatan
Bisnis

1.
1.

Peningkatan Mutu Perencanaan dan


Pelaksana Manajemen Sekolah Berbasis SBI

1.2
.

Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah


Berbasis Perencanaan Bisnis (SBP)

1.3
.

Pengembangan sistem manajemen


sekolah berbasis IT

1.4
.

Sertifikasi ISO 9001:2000


SUB-TOTAL 1

2.

Peningkatan Mutu
Pembelajaran

2.1
.

Peningkatan Fasilitas Pembelajaran

2.2
.

Peningkatan mutu hasil pembelajaran

2.3
.

Pemanfaatan IT dalam pengembangan


bahan ajar/modul

2.4

Peningkatan pembelajaran akademik

37 KERANGKA ACUAN PENYUSUNAN SBP

KOMPONEN BIAYA
CW

EQ

TLM

HRD

PWI

EE

AAC

BIAYA TOTAL
(RP)

adaptif dan produktif.


SUB-TOTAL 2

FOKUS PENGEMBANGAN
3.

Penguatan Hubungan Sekolah


dan Industri

3.
1.

Meningkatkan kemitraan antara SMK dan


industri dalam bidang akademik.

3.2
.

Pengembangan Diklat untuk pekerja


industri

3.3
.

Pengembangan standar dan platform


internasional di industri lokal.

3.4
.

Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian


Bersama Industri Lokal/Asosiasi Profesi
SUB-TOTAL 3

4.

Peningkatan Fokus
Kewirausahaan

4.1
.

. Pengembangan kelompok kewirausahaan


siswa

4.2
.

Pengembangan sistem monitoring dan


evaluasi program kewirausahaan siswa

4.3
.

38

Peningkatan unit produksi


KERANGKA SBP

KOMPONEN BIAYA
CW

EQ

TLM

HRD

PWI

EE

AAC

BIAYA TOTAL
(Rp)

SUB-TOTAL 4

BIAYA TOTAL
KETERANGAN FORMAT WS-3
a) CW = Civil Work; EQ = Equipment; TLM = Teaching and Learning Materials; HRD = Human Resource Development; PWI
= Partnership With Industry; EE = Entrepreneuship Enhancement; AAC = Assessment And Curriculum
b) ADB = Sumber biaya yang berasal dari ADB Invest
c) WS-3.1, WS-3.2, WS-3.3, WS-3.4, WS- harus disusun dengan format yang sama masing-masing untuk anggaran
tahun ke-1, ke-2, ke-3, ke-4 dan ke-5 . Dst, untuk setiap Fokus Pengembangan

39

KERANGKA SBP

4.

WS 4 : JADWAL PELAKSANAAN MASING-MASING FOKUS PENGEMBANGAN

WS-4.1 : Dibuat Jadwal Pelaksanaan tahun 2010,2011,2012,2013 untuk Fokus Pengembangan 1


FOKUS PENGEMBANGAN
1. Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan
Bisnis
1.1. Peningkatan Mutu Perencanaan dan Pelaksana Manajemen Sekolah
Berbasis SBI
a.

Pelatihan Kepala dan Wakil Kepala Sekolah untuk memimpin institusi


yang besar dan kompleks

b.

Pelatihan tenaga kependidikan bersertifikasi dalam bidang


administrasi dan keuangan, perpustakaan, teknisi/laboran

1.2. Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis Perencanaan


Bisnis (SBP)
a.

Technical Assistant pengembangan SBP di sekolah aliansi.

b.

Pelatihan pengembangan SBP kepada institusi atau perusahaan


terpilih.

c.

Pengembangan dan penyusunan SBP di sekolah aliansi

1.3. Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis IT


a.
b.
c.
d.

Technical Assistant pengembangan Manajemen Akademik Berbasis IT.


Pengembangan Basis Data Akademik dan Web Site Sekolah
Pengembangan EMIS, FMIS dan BKK
Pengembangan Sistem Manajemen Keilmuan (Knowledge
Management System = KMS)

1.4 Sertifikasi ISO 9001:2000

40

KERANGKA SBP

Pelaksanaan 2010
1

10

11

12

a.

Technical Assistant ISO 9001 : 2000

b.

Penyusunan dan pengusulan ISO 9001 : 2000

WS-4.2 : Dibuat Jadwal Pelaksanaan tahun 2010,2011,2012,2013 untuk Fokus Pengembangan - 2


FOKUS PENGEMBANGAN
2. Peningkatan Mutu Pembelajaran
2.1. Peningkatan Fasilitas Pembelajaran
a.

Technical Assistant bidang pengembangan fasilitas akademik

b.

Penyusunan rancangan detail pekerjaan sipil (bangunan) dan


pengembangan sarana laboratorium.

c.

Pengadaan peralatan dan pekerjaan sipil (bangunan).

2.2. Peningkatan Mutu Hasil Pembelajaran


a.

Pengembangan metodologi pembelajaran baru yang sesuai untuk institusi


yang besar.

b.

Pengembangan metodologi pembelajaran berbasis e-learning.

2.3. Pemanfaatan IT Dalam Pengembangan Bahan Ajar/Modul


a.

Technical Assistant bidang pengembangan bahan ajar berbasis IT

b.

Pengembangan EMIS

c.

Pengembangan bahan ajar/modul berbasis IT.

d.

Pelatihan pemanfaatan bahan ajar/modul berbasis IT

e.

Pengembangan e-library

f.

Pengembangan dry-lab

2.4 Peningkatan Pembelajaran Akademik Adaptif dan Produktif.

41

KERANGKA SBP

Pelaksanaan 2010
1

10 11

12

a.

Pengkajian dan pengembangan kurikulum untuk peningkatan


penguasaan matematika dan IPA.

b.

Peningkatan mutu guru dalam bidang matematika dan IPA

WS-4.3 : Dibuat Jadwal Pelaksanaan tahun 2010,2011,2012,2013 untuk Fokus Pengembangan - 3


FOKUS PENGEMBANGAN
3. Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri
3.1. Meningkatkan Kemitraan Antara SMK dan Industri Dalam Bidang
Akademik.
a.

Technical Assistant bidang kerjasama sekolah dan industri dalam bidang


akademik

b.

Lokakarya Peningkatan Kerjasama Sekolah dan Industri dalam bidang


akademik

c.

Pengembangan program dan pelaksanaan kerjasama dengan industri


dalam bidang akademik

3.2. Pengembangan Diklat Untuk Pekerja Industri


a.

Lokakarya pengembangan diklat jangka pendek sesuai kebutuhan industri


setempat

b.

Pengembangan program dan pelaksanaan Diklat.

3.3. Pengembangan Standar dan Platform Internasional di Industri Lokal.


a.
b.
c.

Technical Assistant bidang pengembangan platform Internasional


Lokakarya standar dan Pengembangan Platform Internasional
Pemanfaatan standar dan platform internasional di industri

3.4 Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian Bersama Industri Lokal/Asosiasi

42

KERANGKA SBP

Pelaksanaan 2010
1

10 11

12

Profesi
a.

Technical Assistant bidang Uji Kompetensi Industri

b.

Pengembangan sistem dan unit pelaksana Uji Kompetensi

c.

Pelaksanaan Uji Kompetensi secara berkala

WS-4.4 : Dibuat Jadwal Pelaksanaan tahun 2010,2011,2012,2013 untuk Fokus Pengembangan - 4


FOKUS PENGEMBANGAN
4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan
4.1. Pengembangan Kelompok Kewirausahaan Siswa
a.

Technical Assistant bidang pengembangan wirausaha

b.

Lokakarya dan penyusunan program Kewirausahaan Siswa SMK.

c.

Pembentukan kelompok kewirausahaan siswa dan penyusunan jadwal


pelaksanaan.

4.2. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program


Kewirausahaan Siswa
a.

Pengembangan Mata Pelajaran Kewirausahaan

b.

Peningkatan keterampilan kewirausahaan bagi tenaga pendidik

c.

Pengembangan unit konsultasi kewirausahaan

d.

Pengembangan Basis Data Kewirausahaan Berbasis ICT

4.3. Peningkatan Unit Produksi

43

KERANGKA SBP

Pelaksanaan 2010
1

10 11

12

a.
b.

44

Pengembangan web-site unit produksi


Peningkatan kerjasama dengan industri dan kelompok wirausaha
masyarakat

KERANGKA SBP

Secara ideal rencana pengembangan sekolah melalui program School


Business Plan (SBP) SMK SBI 2009 2013 ini menjadi bagian yang tidak
terpisahkan

dari

langkah-langkah

sekolah

dalam

pencapaian

dan

mewujudkan misi sekolah secara keseluruhan yaitu mencapai profil SMK


SBI yang diharapakan. Sehingga program-program dalam

SBP harus

dilihat sebagai kelanjutan atau pengayaan yang terintegrasi dengan


program-program pengembangan yang telah atau sedang dilakukan oleh
sekolah.

45 KERANGKA ACUAN PENYUSUNAN SBP

Anda mungkin juga menyukai