Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah

Lebih dari 3000 tahun yang lalu pada

zaman Mesir Kuno dan

Babilonia serta peradaban Lembah Indus adalah awal trigonometri


dapat dilacak. Matematikawan India adalah perintis penghitungan
variabel aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan
juga trigonometri.
Sekitar 150 SM matematikawan Yunani Hipparchus menyusun
tabel trigonometri untuk menyelesaikan segi tiga. Dan dilanjutkan
oleh Ptolemy yang juga merupakan matematikawan yunani sekitar
tahun 100 yang
lanjut.

mengembangkan penghitungan trigonometri lebih

Kemudian

pada

tahun

1595

matematikawan

Silesia

Bartholemaeus Pitiskus menerbitkan sebuah karya yang berpengaruh


tentang trigonometri dan memperkenalkan kata ini ke dalam bahasa
Inggris dan Perancis. Hingga saat ini trigonometri telah digunakan
oleh

pembuat

jalan,

pembuat

jembatan,

dan

mereka

yang

menghasilkan bangunan.
1.2

Perumusan Masalah
Apa saja yang akan kita bahas dalam makalah ini?
Sinus, Cosinus, dan Tangen
Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi
Identitas Trigonometri Sederhana
Persamaan Trigonometri Sederhana

1.3

Tujuan Penyusunan Makalah


Tujuan saya menyusun makalah ini adalah untuk menambah

wawasan dan pengetahuan tentang seluk beluk trigonometri, baik


bagi saya selaku penyusun pada khususnya dan bagi para pembaca
pada

umumnya,

sehingga

kita

dapat

menggunakan

dan

memanfaatkan trigonometri dalam kehidupan sehari-hari.


1.4

Metode Penyusunan Makalah


Page 1 of 18

Metode yang saya gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah


metode studi pustaka. Metode studi pustaka adalah sebuah metode
dalam pembuatan makalah yang sumber informasinya didapatkan
dari buku dan internet ditambah dengan pengetahuan dan wawasan
yang saya miliki.
1.5

Sistematika Makalah
1. KELENGKAPAN AWAL
a. Halaman Judul (Cover)
b. Lembar Pengesahan
c. Kata Pengantar
d. Daftar Isi
2. BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Perumusan Masalah
c. Tujuan Penyusunan Makalah
d. Metode Penyusunan Makalah
e. Sistematika Makalah
3. BAB II ISI MAKALAH
a. Sinus, Cosinus, dan Tangen
b. Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi
c. Identitas dan Persamaan Trigonometri Sederhana
4. BAB III PENUTUP
a. Rangkuman dan Kesimpulan
5. DAFTAR PUSTAKA

BAB II
ISI MAKALAH
2.1

Sinus, Cosinus, dan Tangen


Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = tiga sudut dan metro

= mengukur) adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan


dengan sudut segi tiga dan fungsi trigonometri seperti sinus, cosinus,
dan tangen.
Page 2 of 18

Ada banyak aplikasi trigonometri, salah satunya adalah teknik


triangulasi yang digunakan dalam astronomi untuk menghitung jarak
ke bintang-bintang terdekat, dalam geograf untuk menghitung antara
titik tertentu, dan dalam sistem navigasi satelit.
Bidang lainnya yang menggunakan trigonometri termasuk
astronomi

(dan

termasuk

navigasi,

di

laut,

udara,

dan

angkasa), teori musik, akustik, optik, analisis pasar fnansial,


elektronik, teori probabilitas, statistika, biologi, pencitraan
medis/medical
seismologi,

imaging

meteorologi,

farmasi,

kimia,

oceanograf,

teori

angka

berbagai

cabang

dalam ilmu fsika, survei darat dan geodesi, arsitektur,


fonetika, ekonomi, teknik listrik, teknik mekanik, teknik
sipil, grafk komputer, kartograf, dan kristalograf.
Fungsi trigonometri adalah hal yang sangat penting dalam sains,
teknik, arsitektur dan bahkan farmasi
Fungsi trigonometri pada bidang x-y :

Untuk sudut dalam posisi standar, kita defnisikan rasio


trigonometri menggunakan x, y dan r.
Sin theta = y/r
Cos theta = x/r
Tan theta = y/x
Bisa diliihat jika kita tetap menggunakan sin theta sebagai de/mi
(depan/miring), cos theta sebagai sa/mi (samping/mirin), dan tangen
theta sebagai de/sa (depan/samping).
Page 3 of 18

Namun kita menggunakan nilai x-, y- dan r- yang ditentukan oleh


titik (x,y) yang dilewati sisi terminal.
Untuk mencari r, kita gunakan teorema phytagoras, karena
segitiga berbentuk siku-siku:

Tidak heran kalau rasio resiprokalnya sama juga didefnisikan


dengan x, y dan r:

Tabel Sudut Istimewa

Melakukan survey adalah salah satu penerapannya. Contohnya


pembuatan jalan, pembuatan jembatan dan mendirikan

bangunan,

semua itu memakai trigonometri dalam pekerjaannya sehari-hari.

2.1.1 Sinus
Sinus dalam matematika adalah perbandingan sisi segitiga
yang ada di depan sudut dengan sisi miring (dengan catatan
bahwa segitiga itu adalah segitiga siku-siku atau salah satu sudut

Page 4 of 18

segitiga itu 90o). Perhatikan segitiga di bawah berdasarkan defnisi


sinus di atas maka nilai sinus adalah :

Nilai sinus positif di kuadran I dan II dan negatif di kuadran III dan IV.
Nilai sinus sudut istimewa :

2.1.2 Cosinus
Kosinus atau cosinus (simbol: cos) dalam matematika adalah
perbandingan sisi segitiga yang terletak di sudut dengan sisi miring
(dengan catatan bahwa segitiga itu adalah segitiga siku-siku atau
Page 5 of 18

salah satu sudut segitiga itu 90o). Berdasarkan defnisi kosinus di atas
maka nilai kosinus adalah :

Nilai cosinus positif di kuadran I dan IV dan negatif di kuadran II dan


III.
Nilai cosinus sudut istimewa :

2.1.3 Tangen
Tangen (bahasa Belanda tangens; lambang tg, tan) dalam
matematika adalah perbandingan sisi segitiga yang ada di depan
sudut dengan sisi segitiga yang terletak di sudut (dengan catatan
bahwa segitiga itu adalah segitiga siku-siku atau salah satu sudut
segitiga itu 90o). Berdasarkan defnisi di atas maka nilai tangen
adalah :

Nilai tangen positif di kuadran I dan III dan negatif di kuadran II dan IV.
Hubungan Nilai Tangen dengan Nilai Sinus dan Cosinus :

Page 6 of 18

Nilai Tangen Sudut Istimewa :

Kemudian ada lagi cosecan ,secan, dan cotangen yang


merupakan invers dari sin, cos, dan tangen yang mana rumusnya
sebagai berikut:

Untuk memperjelas mari kita ambil 1 contoh segitiga berikut :

Dari segitiga tersebut kita dapatkan bahwa :


Sin

= sisi depan / sisi miring (demi)

Cos

= sisi samping / sisi miring (sami)

Tan

= sisi depan / sisi samping (desa)

Cosec

= sisi miring / sisi depan (mide)

Sec

= sisi miring / sisi samping (misa)

Cot

= sisi samping / sisi depan (sade)


Page 7 of 18

2.2

Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi

2.2.1 Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (90 )

y=x
P1(x1,y1)

Titik P1(x1,y1) bayangan dari P(x,y)

P(x,y)

y1

r1

x1

Dari gambar diketahui :


akibat

y
(90-)

Sudut (90 - ) di kuadran I

pencerminan

garis

yx,

sehingga diperoleh:
a. XOP = YOP = dan XOP1 = 90
- YOP = 90 -
b. x1 = x, y1= y dan r1 = r

Dengan menggunakan hubungan di atas dapat diperoleh :


y
x
sin 90 1 cos
r1 r
x
y
cos 90 1 sin
r1 r
y
x
tan 90 1 cot
x1 y

Dari perhitungan tersebut maka rumus perbandingan trigonometri


sudut dengan (90 - ) dapat dituliskan sebagai berikut :
a. sin 90 cos

d. csc 90 sec

b. cos 90 sin

e. sec 90 cos ec

c. tan 90 cot

f. cot 90 tan
:

Page 8 of 18

2.2.2 Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 )


Titik P1(x1,y1) adalah bayangan dari

titik P(x,y) akibat pencerminan terhadap


P1(x1,y1)

sumbu y, sehingga :
a. XOP = dan XOP1 = 180 -

y1

b. x1 = x, y1= y dan r1 = r

r1

P(x,y
)

(180-

maka diperoleh hubungan :

Perbandingan trigonometri di
kuadran II

y
y
sin 180 1 sin
r1 r

x
x
cos 180 1
cos
r1
r
y
y
tan 180 1
tan
x1 x

Dari hubungan di atas diperoleh rumus:


a. sin 180 sin

d. csc 180 csc

b. cos 180 cos e. sec 180 sec


c. tan 180 tan

f. cot 180 cot

2.2.3 Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180


+ )
Y

Dari gambar 2.9 titik P1(x1,y1) adalah


bayangan
pencerminan

dari

titik

terhadap

P(x,y)
garis

sehingga :
a. XOP = dan XOP1 = 180+

akibat
(180+

)
O
x

yx,
x
y1

P1(x1,y1)

P(x,y
)
y

r1

Pagetrigonometri
9 of 18 di
Perbandingan
kuadran III

b. x1 = x, y1= y dan r1 = r

maka diperoleh hubungan:


y
y
sin 180 1
sin
r1
r
x
x
cos 180 1
cos
r1
r
y
y y
tan 180 1
tan
x1 x x

Dari hubungan di atas diperoleh rumus:


a. sin 180 sin

d. csc 180 csc

b. cos 180 cos

e. sec 180 sec

c. tan 180 tan

f. cot 180 cot

2.2.4 Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (- )


Dari gambar 2.10 diketahui titik
P1(x1,y1)

bayangan

dari

P(x,y)

akibat

pencerminan terhadap sumbu x, sehingga

(360-

1)
O -

a. XOP = dan XOP1 = -


b. x1 = x, y1= y dan r1 = r
maka diperoleh hubungan :

P(x,y
)

y
x
x
r1

y1

P1(x1,y1)
Perbandingan trigonometri di
kuadran IV

y
y
sin 1
sin
r1
r
x
x
cos 1 cos
r1 r

Page 10 of 18

y
y
tan 1
tan
x1
x

Dari hubungan di atas diperoleh rumus:


a. sin sin

d. csc csc

b. cos cos

e. sec sec

c. tan tan

f. cot cot

2.2.5 Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (90 +


)
Dengan menggunakan rumus perbandingan sudut trigonometri
sudut (90 - ) dan sudut -, perbandingan trigonometri sudut dan
(90 + ) dirumuskan sebagai berikut :
Sin (90 + ) = Sin (90 - (-)) = Cos - = Cos
Cos (90 + ) = Cos (90 (-)) = Sin - = - Sin
Tan (90 + ) = Tan (90 (-)) = Cot - = - Cot
Secara ringkas, perhitungan di atas dapat dirangkum sebagai
berikut :
a. Sin (90 + ) = Cos
b. Cos (90 + ) = - Sin

d. Cot (90 + ) = - Tan


e. Sec (90 + ) = -

Cosec
c. Tan (90 + ) = - Tan

f. Cosec (90 + ) =

Sec

2.2.6 Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (270 Y

P1

(270 - )

Page 11 Xof 18

Dari gambar di samping didapatkan rumus :


Sin (270 - ) = - Cos
Cos (270 - ) = - Sin
Tan (270 - ) = Cot

2.2.7 Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (270


+ )
Dari gambar di samping didapatkan rumus :

Sin (270 + ) = Sin (270 - (-)) = - Cos


Cos (270 + ) = Cos (270 - (-)) = Sin
Tan (270 + ) = Tan (270 - (-)) = - Cot

P1

2.2.8 Perbandingan trigonometri utk sudut dengan (n x 360


+ )
Dengan memperhatikan bahwa

penuh,

maka

perbandingan

trigonometri sudut (n x 360 + )


dengan

sama

P(x,y
)
y

sudut 360 adalah sudut satu putaran

36
0

dengan

perbandingan trigonometri sudut .


Dengan demikian, kita peroleh rumus rumus berikut :
a. Sin (n x 360 + ) = Sin
b. Cos (n x 360 + ) = Cos
c. Tan (n x 360 + ) = Tan

d. Cot (n x 360 + ) = Cot


e. Sec (n x 360 + ) = Sec
f. Csc (n x 360 + ) = Csc
Page 12 of 18

2.3

Identitas dan Persamaan Trigonometri Sederhana

2.3.1 Identitas Trigonometri


A.

Rumus Dasar yang merupakan Kebalikan


1
sin
1
sec
cos
1
cot
tan
cos ec

B.

Rumus Dasar yang merupakan hubungan perbandingan :


sin
cos
cos
cot
sin
tan

C.

Rumus Dasar yang diturunkan dari teorema phytagoras :


Cos 2 Sin 2 1
1 tan 2 sec 2
1 Cot 2 Co sec 2

Contoh 1 :
Buktikan identitas berikut:
a. Sin . Cos . Tan = (1 Cos ) (1 + Cos )
Page 13 of 18

Jawab:
Ruas kiri

= Sin . Cos . Tan


= Sin . Cos .

Sin
Cos

= Sin2
= 1 Cos2
= (1 Cos ) (1 + Cos ) = Ruas Kanan Terbukti!
b. Sin . Tan + Cos = Sec
Jawab:
Ruas Kiri

= Sin . Tan + Cos


Sin

= Sin . Cos + Cos


=

Sin 2 Cos 2

Cos
Cos
1

= Cos Sec = Ruas Kanan Terbukti


2.3.2 Persamaan Trigonometri
A.

Persamaan Trigonometri Sederhana :

Jika Sin x = Sin


X1 = + k . 360o
X2 = (180o ) + k .
360o

Jika Cos x = Cos


X1 = + k . 360o
X2 = - + k . 360o

Jika Tan x = Tan


X = + k . 180o

Contoh 2 :
Page 14 of 18

Tentukan himpunan Penyelesaian dari Persamaan Sin x =

1
, 0o x
2

360o !!
Jawab:
Sin x =

1
2

Sin x = Sin 30o


x

= 30o + k . 360o

untuk k= 1 x

= 30o

untuk k = 2 x

= (180o 30o) + k . 360o


= 150o

HP : {30o, 150o}

B.

Persamaan Trigonometri dalam bentuk a cos x + b sin x = c


Cara penyelesaian persamaan tersebut di atas sebagai berikut:
k Cos x (x - ) = c
dengan

k=
= arc tan

a2 b2

b
a

Contoh 3 :
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan :
Cos y Sin y = 1, jika 0o y 360o!!
Jawab:
Page 15 of 18

Cos y Sin y = 1

a=1;b= -1
a 2 b 2 12 1

Sehingga diperoleh k =
Tan =

;
2

c=1
2

a
1

= - 1 dikuadran IV
b 1

= 315o
jadi Cos y Sin y = 1

o
2 Cos (x 315 ) = 1

Cos (x 315o) =

Cos (x 315o) = Cos 45o

(x 315o)

1
2

= 45o + k . 360o

x = 360o + k . 360o

x = 360o

Atau

(x 315o)

= - 45o + 360o

x = 270o + k . 360o
x = 270o
HP :{270o, 360o}

BAB III
PENUTUP

Page 16 of 18

3.1

Rangkuman dan Kesimpulan


Dari penjelasan di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa

trigonometri itu sangat menyenangkan. Mulai dari sinus, cosinus,


tangen, secan, cosecan, cotangen, perbandingan sudut berelasi,
identitas, hingga persamaan trigonometri semuanya cukup mudah
dipelajari. Dan lagi, segudang manfaat dalam trigonometri dapat kita
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mencari ketinggian
jalan yang miring pada bidang datar hanya dengan mengetahui sudut
kemiringan

jalan

dan

panjang

jalan.

Trigonometri

juga

sering

digunakan pada bidang sains, pemetaan, listrik, statistik, optik, dan


lain sebagainya. Akhir kata, harus kita akui bahwa, TRIGONOMETRY IS
FUN.

Page 17 of 18

DAFTAR PUSTAKA

Johanes.2006.Kompetisi Matematika 2A.Jakarta:Yudhistira.


Johanes.2006.Kompetisi Matematika 1B.Jakarta:Yudhistira.
cak-umam.blogspot.com/2011/11/makalah-rumus-perbandingantrigonometri.html
faktailmiah.com
google.co.id
marisanita.fles.wordpress.com/2009/01/identitas-trigonometri.doc
scribd.com/doc/41532214/MAKALAH-TRIGONOMETRI

Page 18 of 18

Anda mungkin juga menyukai