Uppsala Monitoring Centre, WHO Collaborating Centre for International Drug Monitoring, Uppsala,
Sweden, 2Academic Division of Child Health, University of Nottingham, Derbyshire Childrens Hospital,
Nottingham, United Kingdom
Abstrak
Pendahuluan
: Asam valproat adalah obat lini pertama yang efektif untuk pengobatan epilepsi.
Hepatotoksisitas adalah efek samping yang jarang namun berpotensi fatal dari obat ini.
Tujuan
pada anakanak yang dilaporkan dengan hasil yang fatal. Kedua, untuk menggambarkan pelaporan
dari waktu ke waktu tentang angka kejadian hepatotoksisitas dengan hasil yang fatal.
Metode
dengan riwayat penggunaan asam valproat yang memiliki hasil fatal diambil dari database WHO
Global ICSR, VigiBase, pada bulan Juni 2013. Selanjutnya, laporan diklasifikasikan ke dalam
kelompok reaksi hepatotoksik atau kelompok reaksi lainnya. Penyusutan dengan rasio observasi
dan ekspetasi digunakan untuk mengeksplorasi pelaporan relatif dari waktu ke waktu dan
berdasarkan usia pasien. Mengenai frekuensi politerapi yaitu laporan mengenai penggunaan obat
antiepilesi lebih dari satu jenis, juga diselidiki.
Hasil
: Sebanyak 268 ICSRs dengan riwayat penggunaan asam valproat yang memiliki
hasil fatal pada anakanak, dilaporkan dari 25 negara sejak tahun 1977. Sebanyak 156 korban jiwa
dilaporkan mengalami hepatotoksisitas, yang telah terus menerus dan berbedabeda dilaporkan
dari waktu ke waktu. Sebanyak 31 korban jiwa mengalami pankreatitis. Efek samping lainnya
yang sering dilaporkan antara lain koma atau ensefalopati, kejang, gangguan pernafasan dan
koagulopati. Hepatotoksik paling sering dilaporkan pada anak usia 6 tahun ke bawah (104/156
laporan) tetapi dapat mengenai anakanak dari segala usia. Politerapi secara signifikan lebih sering
dilaporkan pada riwayat penggunaan asam valproat yang memiliki hasil fatal (58%) dibandingkan
dengan hasil tidak fatal (34%).
Kesimpulan
besar terjadi pada anakanak (usia 6 tahun ke bawah), tetapi dapat terjadi pada semua usia.
Politerapi juga banyak dilaporkan dan sepertinya menjadi faktor resiko untuk terjadinya
hepatotoksisitas, pankreatitis dan efek samping serius lainnya dari penggunaan asam valproat.
Pendahuluan
Asam valproat adalah obat antiepilepsi (AED) yang banyak digunakan dan
sangat efektif baik pada orang dewasa dan anak-anak. Obat ini adalah salah satu
obat lini pertama untuk pengobatan epilepsi. Pertama kali digunakan di Eropa
pada tahun 1968 dan di Amerika Serikat pada tahun 1978. [1] Efek samping obat
(ADR) yang paling sering timbul dari asam valproat adalah mengantuk, berat
badan, kelelahan dan sakit kepala.[2] Efek samping yang paling serius yaitu
hepatotoksisitas dan pankreatitis, yang keduanya bisa berakibat fatal.
Laporan kasus pertama tentang hepatotoksisitas setelah penggunaan asam
valproat berada di akhir tahun tujuh puluhan. [3,4] Pada tahun 1987, dilakukan
sebuah kajian komprehensif dari 37 kasus hepatotoksisitas yang fatal di Amerika
Serikat yang terjadi pada pasien dengan riwayat penggunaan asam valproat antara
tahun 1978 dan 1984.[5] Ulasan komprehensif yang dilakukan oleh Dreifuss,
mengidentifikasi tiga faktor resiko utama, yaitu anak di bawah usia tiga tahun,
pasien politerapi dan anak dengan gangguan tumbuhkembang. [5] Setahun
kemudian, Scheffner mendeskripsikan tentang 16 kematian di Jerman. [6] Sebelas
dari anakanak tersebut berada dalam kelompok politerapi dan 11 lainnya
memiliki gangguan tumbuhkembang. Hanya dua dari 16 anak yang berusia di
bawah tiga tahun. Pada tahun 1989, Dreifuss melakukan kajian kembali tentang
data di AS yang menunjukkan adanya penurunan signifikan pada kematian yang
terkait dengan penggunan asam valproat di Amerika Serikat. Ia memperkirakan
bahwa pemberian resep yang lebih rasional dalam penggunaan asam valproat
sebagai monoterapi telah menghasilkan penurunan angka kematian. [7] Efek
samping lainnya yang jarang terjadi dan juga dapat menyebabkan kematian adalah
pankreatitis.[8]
Dalam sebuah kajian di Inggris tentang efek samping obat dan kematian
pada anakanak, menyimpulkan bahwa asam valproat adalah obat anti epilepsi
yang paling sering dilaporkan dengan kematian.[9] Berdasarkan hal tersebut,
peneliti tertarik menggambarkan karakteristik dugaan efek samping asam valproat
yang memiliki hasil fatal seperti yang dilaporkan di seluruh dunia dan
[10]
informasi salah satunya tentang efek samping obat yang jarang terjadi, terutama
pada subpopulasi seperti anak, karena mencakup laporan dari seluruh dunia. [11]
Lebih dari 8 juta ICSRs dari lebih dari 100 negara telah disusun dalam VigiBase
hingga Juni 2013.
ICSRs pada anak-anak (usia 1 bulan sampai 17 tahun) yang mempunyai
riwayat penggunaan asam valproat (dicurigai atau berinteraksi) menurut WHO
DrugDictionaryEnhanced, diambil dari VigiBase yang berisi data sampai dengan
Juni 2013. Kematian pada penelitian ini didefinisikan sebagai laporan dengan efek
samping obat yang digunakan dengan hasil akhir kematian, atau laporan dengan
keadaan yang mengindikasikan adanya kematian (misalnya kematian mendadak
atau kematian), laporan dengan kriteria serius yang diklasifikasikan sebagai
kematian, atau laporan dengan kode post-mortem.
Penduplikatan laporan dicegah dengan metode skrining otomatis yang
diterapkan pada data VigiBase dan yang sebelumnya telah dijelaskan secara rinci.
[12]
laporan masih dapat terjadi, terutama ketika laporan mengandung data yang
sangat sedikit. Laporan yang dikirim oleh pengacara atau tercatat sebagai kasus
literatur yang pernah diterbitkan diekslusi dari penelitian ini. Laporan yang
berasal dari Amerika Serikat tidak dikodekan menjadi laporan literatur atau tidak,
karena itu jenis laporan tersebut masih dapat diikutsertakan dalam penelitian ini.
Pembatasan penggunaan laporan diperuntukkan pada laporan pasien usia 1 bulan
ke atas untuk mengurangi jumlah laporan yang berkaitan dengan paparan ibu.
Laporan dengan anomali kongenital yang diakibatkan oleh ibu yang terpapat asam
valproat selama kehamilan juga disingkirkan dengan cara manual. Selain itu,
laporan dengan reaksi yang paling tidak mungkin menjadi penyebab kematian
juga disingkirkan.
Selanjutnya, laporanlaporan tersebut dikelompokkan menjadi kelompok
dengan hepatotoksisitas atau tidak. Beberapa efek samping obat yang terdaftar dan
sudah di kelompokkan oleh Medical Dictionary for Regulatory Activities
(MedDRA) yaitu gangguan hepar dan hepatobilier (kelompok jangka tingkat
tinggi),gangguananalisahepar(tingkattinggi),komahepatik,enselopatihepatik,
keadaantersebutdikelompokkankedalamkelompokhepatotoksisitas. Selain itu
berdasarkan
tinjauan
manual,
terdapat
tiga
keadaan
tambahan
yaitu
kejadian jika tertulis lengkap pada laporan. Jika tidak tersedia, maka tanggal
diperkirakan berdasarkan tanggal penghentian konsumsi obat, atau dipakai tanggal
ketika laporan diterima oleh pusat nasional, atau dipakai tanggal ketika pertama
kali laporan diterima di VigiBase. Pelaporan pada saat kejadian (atau diperkirakan
seperti yang dijelaskan sebelumnya) juga diselidiki. Periode pertama kali
mencakup periode 1977-1990 ketika hepatotoksisitas pertama kali diakui dan tiga
faktor resiko utama tentang hepatotoksisitas dipublikasikan. [5-7] Periode kedua,
tahun 1991 sampai dengan Juni 2013.
Laporan relatif secara grafis ditampilkan dengan menggunakan penyusutan
rasio observasi dan ekspetasi pada skala logaritmik.[13,14] Nilai observasi terdiri
dari jumlah laporan dalam setiap seri kasus hepatotoksik seperti yang
didefinisikan di atas dan dikelompokkan berdasarkan tahun atau jangka waktu.
Sedangkan nilai ekspetasi dihitung berdasarkan jumlah total laporan untuk asam
kejadian yang paling sering dilaporkan. Jumlah rata-rata hari dari awal
penggunaan asam valproat sampai timbulnya reaksi untuk kelompok dengan
reaksi hepatotoksik adalah 66 hari (IQR: 38,75-121,5) dan untuk kelompok tanpa
reaksi spesifik hepatotoksik, waktu yang diperlukan untuk timbulnya reaksi
adalah 130 hari (IQR: 54-478). Waktu timbulnya reaksi dilihat berdasarkan
tanggal yang ttelah tercantum di laporan.
Jumlah korban jiwa setiap tahun berkisar dari satu sampai 24 laporan.
Jumlah terbesar kematian dilaporkan terjadi pada tahun 1983 (16 kasus
hepatotoksisitas dan 8 kasus lainnya). Jumlah rata-rata korban jiwa dilaporkan per
tahun adalah 7,4 laporan (Tabel 1) dengan sedikit perubahan sebelum dan sesudah
tahun 1990. Antara tahun 1977 dan 1990, dilaporkan sebanyak 68 korban jiwa
dengan
hepatotoksisitas.
Sebanyak
88 korban jiwa
dilaporkan
dengan
Gambar 1. Pelaporan dari waktu ke waktu untuk penggunaan asam valproat dan kematian
dengan hepatotoksisitas; menampilkan Komponen Informasi (IC) dengan interval
kredibilitas sebesar 95%, nilai observasi dan nilai ekspetasi dari VigiBase. Waktu laporan
tersebut berdasarkan dari tanggal onset kejadian. doi:10.1371/journal.pone.0108970.g001
Gambar 2. Pelaporan dari waktu ke waktu untuk penggunaan asam valproat dan kematian
tanpa hepatotoksisitas; menampilkan Komponen Informasi (IC) dengan interval
kredibilitas sebesar 95%, nilai observasi dan nilai ekspetasi dari VigiBase. Waktu laporan
tersebut berdasarkan dari tanggal onset kejadian. doi:10.1371/journal.pone.0108970.g002
Sebanyak 155 (58%) laporan, satu atau lebih dari satu efek samping obat
dilaporkan sepanjang penggunaan asam valproat. Sebanyak 28 efek samping obat
yang berbeda dilaporkan, dan sepuluh efek samping yang paling sering dilaporkan
di kelompok hepatotoksik dan non-hepatotoksik tercantum dalam Tabel 4. Obat
Banyak kasus yang memiliki lebih dari satu efek samping obat yang
terdaftar. Di antara 268 laporan, efek samping obat yang yang paling sering
dilaporkan (selain hepatotoksisitas) adalah koma atau ensefalopati, kejang,
10
11
Diskusi
Asam valproat dengan kematian dan hepatotoksisitas telah terus
dilaporkan secara tidak merata sejak tahun 1977. Politerapi secara signifikan lebih
sering dilaporkan pada kelompok kematian daripada non-kematian dan tampaknya
tetap menjadi faktor risiko yang cukup besar untuk terjadinya efek samping obat
yang lebih serius, termasuk hepatotoksisitas. Kelompok usia muda dengan
hepatotoksisitas dilaporkan memiliki proporsi tertinggi terkena efek samping obat
penyerta lainnya, hal ini menunjukkan bahwa usia ini sangat rentan terhadap
politerapi. Hal ini sesuai dengan tinjauan sebelumnya bahwa hepatotoksisitas fatal
berhubungan dengan asam valproat.[5,6] Di tahun 70-an, banyak pasien dengan
epilepsi (orang dewasa dan anak-anak) menerima politerapi. [15] Sebuah studi
prospektif pada orang dewasa di akhir 1970-an menunjukkan bahwa monoterapi
lebih efektif untuk epilepsi dan juga mengurangi risiko efek samping obat yang
merugikan.[15]
Meskipun jumlah terbesar kasus hepatotoksisitas fatal terjadi pada anakanak berusia antara 1 dan 2 tahun (Gambar 1), hal ini mungkin terjadi pada
sejumlah besar anak-anak dari segala usia, terutama pada anak usia enam tahun ke
bawah. Hal tersebut menunjukkan bahwa anak-anak muda (kurang dari 7,5 tahun)
memiliki peningkatan risiko hepatotoksisitas karena metabolisme dari asam
valproat yang abnormal pada mereka.[16] Dokter harus menyadari bahwa risiko
hepatotoksisitas yang fatal tertinggi pada anak-anak (usia 6 tahun ke bawah),
tetapi hal itu juga dapat terjadi pada semua usia. Hal ini terkait dengan dua
tinjauan terbaru mengenai kasus fatal dan kasus non fatal di Jerman, yang
menjelaskan bahwa resiko hepatotoksisitas akibat asam valproat tidak terbatas
terjadi pada bayi.[17,18]
Sayangnya, banyak laporan dengan informasi yang kurang memadai
sehingga tidak bisa dipastikan dengan baik apakah kejadian tersebut merupakan
efek samping obat yang merugikan seperti koma, kejang dan henti jantung / henti
napas. Kematian dengan pankreatitis dilaporkan sebanyaj 31 korban jiwa.
Pankreatitis pertama kali dilaporkan pada tahun 1979 dan beberapa ulasan juga
kasus yang membahas.[19,20] Salah satu studi, di sebuah rumah sakit, diidentifikasi
12
dominan terjadi pada orang dewasa[28] hanya kasus terisolasi yang dilaporkan
terjadi pada anak-anak yang menggunakan asam valproat. [29] Enam dari kasus SJS
atau TEN dalam penelitian kami berasal dari enam negara yang terpisah dan
dilaporkan menggunakan asam valproat dengan fenobarbital (n = 2);
carbamazepine;
lamotrigin
ditambah
acetazolamide;
paroxetine;
dan
13
14
pelaporan relatif dapat dijelaskan berkaitan pemberian resep yang lebih hati hati
terhadap penggunaan asam valproat.
Kami juga tidak dapat menyimpulkan resiko relatif efek samping obat
tertentu atau kematian dalam kaitannya dengan penggunaan asam valproat karena
kami memiliki pembanding namun tidak memiliki informasi sebagai penyebut,
yaitu jumlah resep asam valproat yang digunakan pada anakanak dengan epilepsi
di seluruh dunia. Namun, sebaliknya kami menggunakan pelaporan secara
keseluruhan VigiBase untuk menghasilkan frekuensi relatif pada laporan kami.
Bahkan jika kami dapat mengakses jumlah penggunaan asam valproat di seluruh
dunia pada populasi anak, kami masih tidak mampu menghasilkan estimasi resiko
yang handal menggunakan data kami karena masalah yang diketahui tidak
dilaporkan secara spontan.[31,32] Kami mengetahui bahwa asam valproat adalah
obat anti epilepsi yang paling sering diresepkan untuk anak-anak di beberapa
negara di Eropa[33,34] dan kedua yang paling sering diresepkan sebagai obat anti
epilepsi untuk anak-anak di Amerika Serikat, Kuba dan Mesir.[35-37] Meskipun
jumlah korban jiwa yang dilaporkan kecil dalam kaitannya dengan jumlah
kemungkinan resep, satu lagi yang perlu diperhatikan bahwa sebagian besar efek
samping obat yang merugikan tidak dilaporkan atau terjadi tidak terduga. [31,32]
Sungguh disayangkan, padahal efek samping yang terjadi dapat menjadi serius
walapun efek samping obat yang minimal.
Faktor resiko hepatotoksisitas, pankreatitis dan efek samping obat yang
serius lainnya dalam hubungan dengan asam valproat selain politerapi, usia muda
dan gangguan metabolisme (tidak dipertimbangkan dalam penelitian ini) perlu
digali lebih lanjut. Perlu dipikirkan apakah terdapat disposisi genetik pada anakanak dan orang dewasa yang membuat mereka lebih rentan untuk mengalami
hepatotoksisitas. Sampai didapatkan informasi yang lebih banyak, dokter harus
tetap menyadari adanya resiko yang langka, efek samping obat yang serius, dapat
mengidentifikasi dan bertindak atas tanda-tanda awal dari hepatotoksisitas. [38]
Mereka juga perlu mengakui politerapi tampaknya menjadi faktor risiko utama
untuk kejadian efek samping obat yang serius dalam hubungannya dengan
penggunaan asam valproat.
15
Epilog
Sebagai orang tua, kita dapat memahami bahwa tulisan ini mungkin
menyebabkan kekhawatiran pada orang tua dari anak-anak, atau anak-anak
mereka sendiri yang menggunakan asam valproat. Namun, efek samping yang
serius jarang terjadi, terutama yang mengarah ke kematian dan manfaat
menggunakan obat antiepilepsi (untuk mencegah kejang dengan resikonya)
hampir pasti lebih besar daripada efek samping obat yang serius yang sedang kita
bahas di sini. Jika Anda melihat perubahan tak terduga dalam kesehatan anak
Anda, terutama gejala-gejala dicatat dalam informasi produk leaflet atau paket,
kami menganjurkan Anda untuk segera melaporkan dan membawa anak Anda ke
dokter keluarga Anda.
Ucapan Terima Kasih
Para penulis mengucapkan terimakasih kepada National Pharmacovigilance
Centres yang mempunyai kontribusi mengumpulkan data ke VigiBase. Pendapat
dan kesimpulan dalam penelitian ini tidak selalu sama dengan berbagai pusat atau
dari WHO. Penulis memberikan ucapan terima kasih khusus kepada Kristina
Juhlin di Uppsala MonitoringCentre atas dukungan komputasi yang diberikan
kepada penelitian ini.
Kontribusi Penulis
Penyusun dan perancang penelitian: IC KS. Eksperimen dan performa: KS.
Analisis data: KS IC IRE. Kontribusi reagen / bahan dan alat analisis: KS. Penulis
: KS IC IRE.
Daftar Pustaka
1. Colletti RB, Trainer TD, Krawisz BR (1986) Reversible valproate fulminant
hepatic failure. J Pediatr Gastroenterol Nutr 5: 9904.
2. Anderson M, Choonara I (2010) A systematic review of safety monitoring and
16
17
14. Bate A, Lindquist M, Edwards IR, Olsson S, Orre R, et al. (1998) A Bayesian
neural network method for adverse drug reaction signal generation. Eur J Clin
Pharmacol 54: 31521.
15. Shorvon SD, Chadwick D, Galbraith AW, Reynolds EH (1978) One drug for
epilepsy. BMJ 1: 4746.
16. Gopaul S, Farrell K, Abbott F (2003) Effects of age and polytherapy, risk
factors of valproic acid (VPA) hepatotoxicity, on the excretion of thiol
conjugates of (E)- 2,4-diene VPA in people with epilepsy taking VPA.
Epilepsia 44: 3228.
17. Koenig SA, Buesing D, Longin E, Oehring R, Ha ussermann P, et al. (2006)
Valproic acid-induced hepatopathy: Nine new fatalities in Germany from 1994
to 2003. Epilepsia 47: 202731.
18. Schmid MM, Freudenmann RW, Keller F, Connemann BJ, Hiemke C, et al.
(2013) Non-fatal and fatal liver failure associated with valproic acid.
Pharmacopsychiatry 46: 638.
19. Chapman SA, Wacksman GP, Patterson BD (2001) Pancreatitis associated
with valproic acid: a review of the literature. Pharmacotherapy 21: 154960.
20. Sinclair DB, Berg M, Breault R (2004) Valproic acid-induced pancreatitis in
childhood epilepsy: case series and review. J Child Neurol 19: 498502.
21. Werlin SL, Fish DL (2006) The spectrum of valproic acid-associated
pancreatitis. Pediatrics 118: 16603.
22. Gerstner T, Teich M, Bell N, Longin E, Dempfle CE, et al. (2006) Valproateassociated coagulopathies are frequent and variable in children. Epilepsia 47:
113643.
23. Acharya S, Bussel JB (2000) Hematologic toxicity of sodium valproate. J
Pediatr Hematol Oncol 22: 625.
24. Kose G, Arhan E, Unal B, Ozaydin E, Guven A, et al. (2009) Valproateassociated coagulopathies in children during short-term treatment. J Child
Neurol 24: 14938.
25. Handoko KB, Souverein PC, van Staa TP, Meyboom RH, Leufkens HG, et al.
(2006) Risk of aplastic anemia in patients using antiepileptic drugs. Epilepsia
47: 12326.
26. Kishi T, Fujita N, Kawaguchi H, Ishimae M, Watanabe K, et al. (1994) Bone
marrow suppression induced by high dose valproic acid. Arch Dis Child 71:
1535.
18
Monitoring.
Caveat
document.
http://www.who-
19
Characteristics
for
Epilim
Chronosphere.
2014;
20