2) SERTA GANGGUAN
ANXIETAS FOBIA YANG KHAS (F.40.2)
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Nn. T
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 45 tahun
Agama
: Kristen Protestan
Suku Bangsa
: Toraja
Status Pernikahan
: Sudah menikah
Pekerjaan
Alamat
I.
RIWAYAT PENYAKIT :
A. Keluhan Utama
Susah Tidur
B. Riwayat Gangguan Sekarang
1. Keluhan dan Gejala
c. Riwayat Agama
Pasien memeluk kristen protestan dan menjalankan kewajiban agama
dengan cukup baik.
d. Riwayat Pelanggaran Hukum
Selama ini pasien tidak pernah terlibat dengan masalah hukum.
e. Aktivitas sosial
Pasien dikenal mudah akrab dengan orang lain.
E. Riwayat Kehidupan Keluarga
- Pasien anak ke-2 dari 2 bersaudara (,)
- Hubungan dengan keluarga baik
- Tidak ada riwayat keluarga dengan keluhan yang sama.
F. Situasi Sekarang
Pasien sekarang tinggal di rumah dinas bersama 3 anaknya
G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien merasa bahwa dirinya sakit dan sangat membutuhkan pengobatan.
II.
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum :
1. Penampilan
Tampak seorang wanita mengenakan pakaian kaos warna putih, dan
celana pendek warna hitam. Perawatan diri baik, kurus, wajah tampak
sesuai umur.
2. Kesadaran
Composmentis
: depresif
2. Afek
: depresif
3. Empati
: dapat dirabarasakan
C. Fungsi Intelektual :
1. Taraf pendidikan : Pengetahuan sesuai dengan taraf pendidikan pasien
2. Orientasi (waktu, tempat, dan orang)
Waktu
: Baik
Tempat
: Baik
Orang
: Baik
3. Daya ingat
Jangka panjang
: Baik
Jangka pendek
: Baik
Jangka segera
: Baik
4. Daya Konsentrasi
: Baik
5. Pikiran abstrak
: Baik
6. Bakat kreatif
: Tidak ada.
2. Ilusi
: Tidak ada
: Tidak ada
E. Proses berpikir
1. Arus pikir
Produktivitas
: Cukup
Kontinuitas
: Relevan, Koheren
Hendaya bahasa
: Tidak ada
2. Isi pikiran
Pre okupasi
: Tidak ada
: Tidak ada
F. Pengendalian Impuls
: Tidak Terganggu
G. Daya nilai
1. Norma sosial
: Baik
: Baik
3. Penilaian realitas
: Baik
H. Tilikan (Insight)
perlu pengobatan).
I. Taraf dapat dipercaya
: Dapat dipercaya
merasa belum percaya telah ditinggal oleh suaminya. Sebulan yang lalu
pasien kembali berduka, dengan meninggalnya ayah dari pasien. Namun
pasien merasa lebih ditinggal oleh suaminya dibanding ayahnya oleh karena
sudah lama tidak serumah dengan ayahnya.
Dari status mental didapatkan, penampilan seorang wanita mengenakan
pakaian kaos warna putih, celana pendek. Perawatan diri baik, perawakan
kurus, wajah tampak sesuai umur. Kesadaran composmentis. Perilaku dan
aktivitas psikomotor tenang, pembicaraan spontan, lancar dengan intonasi
biasa. Sikap terhadap pemeriksa kooperatif. Keadaan mood baik, afek
depresif, empati dapat dirabarasakan. Fungsi kognitif, taraf pendidikan,
pengetahuan umum, dan kecerdasan sesuai dengan taraf pendidikan. Daya
konsentrasi baik, orientasi waktu, tempat, dan orang baik, daya ingat jangka
panjang, pendek, dan segera baik. Pikiran abstrak baik, bakat kreatif adalah
menyanyi. Kemampuan menolong diri sendiri baik. Gangguan persepsi
tidak ada. Arus pikiran dengan produktivitas cukup, kontinuitas relevan dan
koheren. Tidak ada gangguan isi pikiran. Pengendalian impuls tidak
terganggu. Daya nilai norma sosial, uji daya penilaian realitas baik. Tilikan
derajat 6. Taraf dapat dipercaya, pasien dapat dipercaya.
V.
jantung berdebar dan keringat dingin). Keluhan ini dirasakan sejak suami
pasien meninggal 5 bulan yang lalu. Dengan adanya kriteria episode depresif
dan gejala-gejala anxietas dan keadaan dipicu oleh adanya kejadian atau
situasi yang stressful maka pasien masuk dalam kriteria Gangguan
Penyesuaian (F43.2)
Pasien juga mengeluhkan rasa takut terhadap kesendirian, bila dalam
situasi sunyi pasien merasa cemas dan takut. Namun kecemasan pasien
hilang ketika ada yang menemani. Hal ini merupakan kriteria khas dari
gangguan anxietas fobia yang khas (F.40.2). Sehingga berdasarkan
Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ III)
dengan kriteria gangguan penyesuaian serta Gangguan Anxietas fobia yang
khas, maka pasien dapat didiagnosis sebagai Gangguan Penyesuaian
(F43.2) serta gangguan Anxietas Fobia Yang Khas (F.40.2).
2. Aksis II
Tidak dapat diketahui ciri kepribadian khas
3. Aksis III
Post Mastektomi, riwayat pengangkatan kista ovarium
4. Aksis IV
Stressor psikososial, suami pasien meninggal.
5. Aksis V
GAF (Global Assesment Functioning) Scale 80-71 : gejala sementara
& dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dll.
VI.
DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik
Pasien mengalami gangguan tidur sehingga membutuhkan pengobatan
2. Psikologi
Ditemukan gangguan penyesuaian dan gangguan terkait stress seperti
Fobia sehingga pasien membutuhkan psikoterapi.
3. Sosiologik
Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial dan pengginaan waktu
senggang sehingga pasien memerlukan sosioterapi.
VII. PROGNOSIS
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prognosis pasien :
A. Faktor pendukung :
Keluarga dan tetangga yang mendukung kesembuhan pasien
Keinginan pasien untuk berobat
Pasien yang cukup terbuka dalam menceritakan masalah yang dihadapi
B. Faktor penghambat :
Tidak ada
VIII. RENCANA TERAPI
1. Psikofarmakoterapi :
Amytriptilin 20 mg 0-1-1
Alprazolam 0,25 mg (bila perlu)
2. Psikoterapi suportif :
a. Ventilasi
IX.
FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya. Menilai
efektivitas terapi serta kemungkinan terjadinya efek samping yang tidak
diinginkan.
X.
DISKUSI
Berdasarkan Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ
III) Gangguan Penyesuaian didiagnosis berdasarkan manifestasi berupa:
-
Afek depresif
Anxietas
Campuran anxietas-depresif
Tidak ada satupun dari gejala tersebut yang spesifik. Namun, adanya
kejadian, situasi yang stressful, atau krisis kehidupan harus jelas dan
bukti yang kuat bahwa gangguan tersebut tidak akan terjadi seandainya
tidak mengalami hal tersebut.
Onset biasanya terjadi dalam 1 bulan setelah terjadinya kejadian
yang stresful dan gejala-gejala biasanya tidak bertahan melebihi 6 bulan,
kecuali dalam hal reaksi depresif berkepanjangan
Pada pasien didapatkan adanya afek depresif serta gejala lain seperti
perasaan hilangnya semangat, merasa tidak berdaya, tidur terganggu, nafsu
makan menurun yang merujuk pada kriteria episode depresi. Selain itu,
pada pasien juga ditemukan gejala-gejala anxietas, seperti seperti
ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, tegang otot leher), hiperaktivitas
ototnom (sering buang air kecil, jantung berdebar dan keringat dingin).
Keluhan ini dirasakan sejak suami pasien meninggal 5 bulan yang lalu.
Dengan adanya kriteria episode depresif dan gejala-gejala anxietas dan
keadaan dipicu oleh adanya kejadian atau situasi yang stressful maka
pasien didiagnosis sebagai Gangguan Penyesuaian F.43.2
Gangguan Fobia Khas (Terisolasi) menurut PPDGJ III memiliki
kriteria:
a.
b.
c.
DAFTAR PUSTAKA
1. Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari
PPDGJ III. Jakarta : PT.Nuh Raya; 2001
2. Kaplan, Harold I, Benjamin J. Sadock dan Jack A. Grebb. Buku Ajar
Psikiatri Klinis.Ed 2.. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2014.
AUTOANAMNESIS
DM : sore ibu, saya Syahid Gunawan dokter muda mau wawancara ibu. Bisa bu?
P
: Susah tidur sejak suami saya meninggal bulan 12 lalu. Karena pecah
pembuluh darah di perut.
: Saya gelisah, pikiran jalan terus sejak suami saya meninggal. Sampai
sekarang belum stabil, masih terasa lemah.
DM : Menurut ibu, ada tidak kaitan penyakitnya ibu ini dengan tidak bisa tidur?
: Tidak ada, tidak bisa tidurnya memang karena suami saya meninggal.
DM : Ibu rasa berdebar-debar jantungnya? Ada perasaan sering buang air kecil?
P
: Suami saya menjadi teman curhat yang paling baik. sejak meninggal tidak
ada lagi tempat curhat. Kalau saya sayang orang, saya tidak mau lepas.
: iya, sewaktu ke toraja saya lupa bawa obat. Sepuluh hari saya di kampung,
jadi kembali lagi muncul susah tidurnya.
: Pintar, hehe.. Cuma sampai SMP saja, SMA sudah tidak lagi. Mungkin
karena sudah puber, banyak godaan.
: iya punya banyak teman. Tidak begitu aktif di sekolah, karena pulang
sekolah bantu ibu jual-jual.
: akhir-akhir ini tidak lagi karena nyenyak minum obat. Dulu pernah mimpi
buruk sewaktu kecil, mimpinya menakutkan seperti awan gelap yang
mengancam.
: kalo pagi biasanya saya bikinkan makanan buat anak. Tapi kalau anak-anak
sudah pergi ke sekolah, saya takut masuk rumah, biar siang.
: 93 dok.
DM : Kalau 5x4?
P
: 20 dok
DM : terima kasih ibu sudah mau diwawancara, semoga ibu cepat sembuh
P