Seorang wanita berusia 16 tahun, pelajar, datang ke UGD RSHS pada saat saudara bertugas dengan keluhan demam. Demam dirasakan sejak 5 hari
yang lalu saat pulang les. Demam disertai dengan pegal-pegal, nyeri sendi terutama pada sendi tungkai bawah, mata terasa letih dan nyeri pada bagian
belakang, mual, muntah dan ulu hati terasa nyeri.
Untuk mengurangi demamnya penderita membeli obat penurun panas di warung sejak 2 hari y.l., tetapi tidak banyak menolong.
Pagi tadi tampak bintik-bintik merah di kaki, tidak terasa gatal. Penderita haid walaupun baru 2 minggu y.l. mendapat haid.
Pemeriksaan fisik yang saudara lakukan memberi hasil seperti berikut :
-
Informasi apa lagi (anamnesis & pemeriksaan fisik) yang diperlukan untuk menunjang diagnosis pada penderita ini ?
Apa saja diagnosis banding dan apapula diagnosis kerja pada penderita ini? Mengapa saudara memikirkan hal tersebut?
Pemeriksaan penunjang apa lagi yang perlu saudara usulkan ?
Bagaimana rencana pengelolaan penderita ini?
Bagaimana patogenesis penyakit pada penderita ini?
Apa saja komplikasi yang perlu diwaspadai pada penderita ini?
Seandainya setelah dirawat, penderita pulang apa yang perlu dipesankan kepada penderita dan keluarganya supaya kejadian seperti ini tidak
terulang? Apa pula yang harus kita lakukan?
No
1.
Identifikasi masalah
Anamnesis
Wanita, 16 tahun
Mialgia,
Artralgia,
Nyeri retroorbital
Febris
Facial flushing,
Injeksi siliaris
Hepatomegali
Nyeri kepala
Ruam
Pemeriksaan fisik :
Injeksi konjungtiva
Efusi pleura
Deskripsi hepar
Asites
NILAI MAKSI
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2.
3.
4.
Pemeriksaan penunjang
Lekopeni
Trombositopeni
Demam Dengue
Demam Chikungunya
Menjelaskan Demam Dengue (DD)
Definisi Kasus (WHO 1997)
Demam Dengue (DD):
- Probable :
Demam akut diserta 2 atau lebih manifestasi berikut: nyeri kepala,nyeri
retroorbital, artralgia, mialgia, ruam, manifestasi perdarahan, lekopeni
DAN hasil serologi yang mendukung ( titer HI 1280, IgM (+) pada serum
akut akhir atau konvalesens) ATAU terdapat kasus Dengue pasti
(confirmed) di lokasi dan pada saat yang sama
1
2
4
2
2
- Confirmed (pasti) :
Kasus dikonfirmasikan dengan kriteria laboratorium yang ditetapkan :
isolasi virus Dengue, kenaikan titer 4 kali pada serum konvalesens
dibandingkan serum akut, ditemukan antigen virus Dengue, RT-PCR (+)
untuk genom virus Dengue
3
- Reportable : semua kasus Demam Dengue harus dilaporkan
1
5.
3
3
3
3
2
2
2
7.
. Pengelolaan :
3
3
3
1
1
1
1
2
2
Cairan IV (kristaloid) Ringer Laktat 6-7 ml/kg BB/jam, evaluasi dalam 12 jam,
bila perbaikan tetesan menjadi 5 ml/kgBB dan selanjutnya 3 ml/kg BB, IVFD
sebaiknya selama 24 28 jam bila kondisi stabil
8.
Kegawat daruratan :
Menyebutkan keadaan darurat yang dapat terjadi pada kasus ini :
DSS
Perdarahan masif
2
2
9.
10.
Ad bonam
2
3
2
1
2
1
Data
Kasus ini adalah kasus infeksi virus Dengue
Manifestasi klinis infeksi virus Dengue dapat asimptomatik, viral syndrome, Demam Dengue (bisa tanpa perdarahan atau disertai perdarahan), Demam
berdarah Dengue (bisa tanpa syok atau disertai syok/DSS).
Etiologi : Virus Dengue (Den-1, Den-2, Den-3, Den-4)
Vektor : Aedes aegypti (utama)
Definisi Kasus (WHO 1997)
Demam Dengue (DD):
- Probable :
Demam akut diserta 2 atau lebih manifestasi berikut: nyeri kepala,nyeri retroorbital, artralgia, mialgia, ruam, manifestasi perdarahan,
lekopeni DAN hasil serologi yang mendukung ( titer HI 1280, IgM (+) pada serum akut akhir atau konvalesens) ATAU terdapat kasus
Dengue pasti (confirmed) di lokasi dan pada saat yang sama
- Confirmed (pasti) :
Kasus dikonfirmasikan dengan kriteria laboratorium yang ditetapkan : isolasi virus Dengue, kenaikan titer 4 kali pada serum konvalesens
dibandingkan serum akut, ditemukan antigen virus Dengue, RT-PCR (+) untuk genom virus Dengue
- Reportable : semua kasus Demam Dengue harus dilaporkan
Demam Berdarah Dengue (DBD) :
- Demam atau riwayat demam akut, 2 7 hari, biasanya bifasik
- Kecenderungan perdarahan, ditandai dengan paling sedikit salah satu berikut uji torniquet (+), ptekie, ekimosis, purpura, perdarahan mukosa, tr
GI, tempat suntikan atau tempat lain, hematemesis atau melena
- Trombositopenia ( 100.000/mm3)
- Adanya tanda kebocoran plasma akibat kenaikan permeabilitas kapiler
Tanda kebocoran plasma
- kenaikan hematokrit 20% di atas nilai rata-rata usia, jenis kelamin, dan populasi
- penurunan hematokrit 20% dari baseline setelah terapi cairan pengganti
- tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, asites atau hipoproteinemia
Gradasi berat DBD:
- Derajat I : gejala DBD, hanya uji torniquet (+)
- Derajat II : perdarahan yang terjadi timbul spontan
- Derajat III : mulai ditemukan gagal sirkulasi
- Derajat IV : syok berat
(derajat III & IV disebut juga DSS)
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan :
Pemeriksaan serial hematokrit dan trombosit, diharapkan ada kenaikan hematokrit dan penurunan trombosit.
Titer DHF I dan II dengan selang waktu pengambilan 7 hari atau lebih, metode pemeriksaan dengan HI (hemaglutinasi-inhibisi) yang merupaka
gold standard menurut WHO
Pemeriksaan foto toraks PA dan RLD bisa diusulkan untuk melihat adanya efusi pleura
Kadang-kadang diperlukan pemeriksaan USG (karena lebih sensitif) untuk mencari adanya bukti kebocoran plasma seperti asites dan/atau efusi
pleura yang minimal
3 M : mengubur barang bekas yang memungkinkan menjadi tempat perindukan nyamuk, menguras bak tempat air setiap minggu, menutup
tempat penyimpanan air
3 M Plus : adalah 3M disertai aplikasi biologis seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk , atau aplikasi kimiawi seperti pemakaian obat
nyamuk/abatisasi