Anda di halaman 1dari 39

Oleh

Dr NI PUTU WINDA D

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan


dasar manusia yang menunjukkan salah satu segi
kualitas hidup manusia, oleh karena itu, setiap
individu mempunyai hak untuk memperoleh
kesehatan yang sama melalui perawatan yang
adekuat.
Sehat secara utuh mencakup aspek fisik, mental,
sosial, dan pribadi yang dapat dijelaskan sebagi
berikut.Kesehatan fisik, yaitu proses fungsi fisik
dan
fungsi
fisiologis,
kepadanan,
dan
efisiensinya.

Kesehatan jiwa adalah bagian integral dari

kesehatan
yang
memungkinkan
perkembangan fisik, dan sosial individu
secara optimal, dan selaras dengan
perkembangan orang lain
sehingga
tercapai kemampuan menyesuaikan diri
dengan
diri
sendiri,
orang
lain,
masyarakat
dan
lingkungan,
keharmonisan fungsi jiwa, yaitu sanggup
menghadapi problem yang biasa terjadi
dan merasa bahagia.

Kemampuan menyesuaikan diri dengan diri


sendiri dan lingkungan ( masyarakat dan
orang lain )
Terwujudnya keharmonisan fungsi jiwa :
- sanggup menghadapi masalah yang ada
- merasa bahagia
- mampu diri

Kesehatan jiwa meliputi


Bagaimana perasaan anda terhadap diri sendiri
Bagaimana perasaan anda terhadap orang lain
Bagaimana kemampuan anda mengatasi
persoalan hidup anda Sehari - hari.

Indikator
mengenai
keadaan
sehat
mental/psikologis/jiwa yang minimal adalah
tidak merasa tertekan/ depresi.

Karakteristik yg positif menggambarkan


keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang
mencerminkan kedewasaan kepribadiannya
jadi tidak terbatas pada tidak adanya
gangguan jiwa (WHO)

Kondisi yg memungkinkan perkembangan fisik,


intelektual, emosional secara optimal dr seseorg &
perkembangan ini berjalan selaras dgn org lain (UU
Kes. Jiwa no 13 thn 1996).

Kondisi jiwa seseorg yg terus tumbuh berkembang


dan mempertahankan keselarasan, dalam
pengendalian diri serta terbebas dari stress yg
serius (Rosdahl, Texbook of Basic Nursing, 1999:58)

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dinamis bukan titik statis


Rentang dimulai dr sehat optimal Mati
Ada tahap-tahap
Adanya variasi tiap individu
Menggambarkan kemampuan adaptasi
Berfungsi secara efektif: sehat

Sehat Optial

Sakit kronis - Mati

Dapat dinilai dari :


efektifitas keharmonisan perilaku
- prestasi kerja
- hubungan interpersonal
- penggunaan waktu senggang

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada


kenyataan
Mendapat kepuasaan dari usahanya
Lebih puas memberi dari pada menerima
Bebas (relatif) dari cemas
Berhubungan dengan oranglain secara tolong
menolong & memuaskan
Dapat menerima kekecewaan sebagai pelajaran di
kemudian hari
Mengarahkan rasa bermusuhan pd penyesuaian yg
kreatif & konstruktif
Daya kasih sayang yg besar.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sikap positif terhadap diri sendiri


Tumbuh kembang dan actualisasi diri
Itegrasi (keseimbangan/ kebutuhan)
Otonomi
Persepsi realitas
Environmental mastery (kecakapan dlm
adaptasi dgn lingk).

Sindroma atau pola perilaku, atau psikologik


seseorang yang secara klinis cukup
bermakna, dan secara khas berkaitan dengan
suatu gejala penderitaan (distress) atau
hendaya (impairment/disability) di dalam
satu atau lebih fungsi yang penting dari
manusia.

1.

PSYCHOANALITTYCAL (Freud, Erickson)

Gg jiwa dpt tjd pd seseorang bila Ego (akal)


tdk berfungsi dlm mengontrol id (kehendak
nafsu atau insting),
ketidakmampuan
seseorang dlm menggunakan akalnya (ego)
u/ mematuhi tatatertib, peraturan, norma,
agama (super ego/ das uber ich) akan
mendorong tjdnya penyimpangan prilaku
(deviation of Behavior)

konflik intrapsikis terutama pada masa


anak-anak

Kelainan Jiwa seseorang bisa muncul akibat


adanya ancaman. Ancaman tsb menimbulkan
kecemasan (Anxiety), ansietas timbul dan
dialami seseorang akibat adanya konflik saat
berhubungan dgn orang lain (interpersonal)

Seseorang akan mengalami Gg, jiwa /


penyimpangan prilaku bila banyaknya faktor
lingk. Yg akan memicu munculnya stres pd
seseorang. (Social & environ mental factor
creat stress, wich cause anxiety & symptom)

Gg. Prilaku/ Gg, Jiwa terjadi bila individu


gagal menemukan jati diri sendiri dan
engalami gangguan dalam body image-nya

Gg, jiwa disebabkan faktor biopsikososial dan


respon maladaptif saat ini. Aspek biologisnya
mjd masalah (sering Sakit mag),
Psikologisnya mengalami banyak keluhan
(ragu2 dll), Aspek sosialnya memiliki masalah
(susah bergaul, dll) semua terakumulasi
menjadi gangguan jiwa.

Gg jiwa akibat multifactor yg komplek


meliputi: aspek fisik, genetik, lingkungan dan
faktor sosial.
Sehingga fokus penatalaksanaannya harus
lengkap melalui diagnostik, terapi somatik,
farmakologik dan teknik interpersonal.

Faktor keturunan
Kembar monozigot (satu telur) memiliki
persentase terbesar untuk mengalami
skizoprenia
dibandingkan
kembar
heterozigot maupun saudara lainnya
2. Faktor Konstitusi
Keadaan biologik seluruhnya, termasuk baik
yang diturunkan maupun yang didapati
kemudian; umpamanya bentuk badan
(perawakan), sex, temperamen, fungsi
endokrin dan urat syaraf
1.

3. Cacat Kongenital
Gangguan badaniah dapat mengganggu
fungsi biologik atau psikologik secara
langsung atau
dapat mempengaruhi daya tahan terhadap
stres.

4.

Perkembangan Psikologik yang salah


Ketidak matangan atau fixasi, yaitu inidvidual
gagal berkembang lebih lanjut ke fase
berikutnya;
Tempat-tempat lemah yang ditinggalkan oleh
pengalaman yang traumatik sebagai kepekaan
terhadap jenis stres tertentu, atau
Disorsi, yaitu bila inidvidu mengembangkan sikap
atau pola reaksi yang tidak sesuai atau gagal
mencapai integrasi kepribadian yang normal.

5. Deprivasi dini
Deprivasi maternal atau kehilangan asuhan ibu di
rumah sendiri, terpisah dengan ibu atau di
asrama, dapat menimbulkan perkembangan yang
abnormal.
6. Pola keluarga yang petagonik
Dalam masa kanak-kanak keluarga memegang
peranan yang penting dalam pembentukan
kepriadian.
Hubungan orangtua-anak yang salah atau
Interaksi yang patogenik dalam keluarga sering
merupakan sumber gangguan penyesuaian diri.

7. Masa remaja
Dalam masa ini inidvidu dihadpai dengan
pertumbuhan yang cepat, perubahan perubahan
badaniah, pematangan sexual, dan status sosial.
8. Faktor sosiologik dalam perkembangan yang
salah

Individu menerima rangsangan yang


berlebihan dengan perubahan jaman yang
cepat sehingga kemungkinan terjadinya
kekacuan mental lebih besar

9. Genetika
Menurut Cloninger, 1989 gangguan jiwa;
terutama gangguan persepsi sensori dan
gangguan psikotik lainnya erat sekali
penyebabnya dengan faktor.
Individu yang memiliki anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa memiliki
kecenderungan lebih tinggi dibanding dengan
orang yang tidak memiliki faktor herediter.

10. Neurobiological
Abnormalities in the structure of the brain
or in its activity in specific locations can
cause or contribute to psychiatric disorders
Ex: klien yang mengalami gangguan jiwa
dengan gejala takut serta paranoid (curiga)
memiliki lesi pada daerah Amigdala

11. Biokimiawi tubuh


Several brain chemicals have been
implicated in schizophrenia, but research to
date points most strongly the following :
An excess of the neurotransmitter dopamine.
An imbalance between dopamine and other
neurotransmitters, particularly serotonin
Problems in the dopamine receptor systems

12. Neurobehavioral
Kerusakan pada bagian-bagian otak tertentu
ternyata memegang peranan pada timbulnya
gejala gejala gangguan jiwa
13. Stress
Stress psikososial dan stress perkembangan
yang terjadi secara terus menerus dengan
koping yang tidak efektif akan mendukung
timbulnya
gejala
psikotik
dengan
manifestasi;
kemiskinan,
kebodohan,
pengangguran, isolasi sosial, dan perasaan
kehilangan

14. Penyalah gunaan obat-obatan

Koping yang maladaptif yang digunakan


individu untuk menghadapi strsessor
melalui obat-obatan yang memiliki sipat
adiksi (efek ketergantungan) seperti
Cocaine, amphetamine menyebabkan
gangguan persefsi, gangguan proses
berfikir, gangguan motorik.

15. Psikodinamik
Menurut Sigmund Freud adanya gangguan
tugas pekembangan pada masa anak
terutama dalam hal berhubungan dengan
orang lain sering menyebabkan frustasi,
konflik, dan perasaan takut, respon orang
tua yang maladaptif pada anak akan
meningkatkan stress, sedangkan frustasi dan
rasa tidak percaya yang berlangsung terusmenerus dapat menyebabkan regresi dan
withdrawal

1. Fase Prodomal

Berlangsung antara 6 bulan sampai 1


tahun
Gangguan dapat berupa Self care,
gangguan dalam akademik, gangguan
dalam pekerjaan, gangguan fungsi sosial,
gangguan pikiran dan persepsi.

2. Fase Aktif
Berlangsung kurang lebih 1 bulan
Gangguan dapat berupa gejala psikotik;
Halusinasi, delusi, disorganisasi proses
berfikir, gangguan bicara, gangguan perilaku,
disertai kelainan neurokimiawi
3. Fase Residual
Kien mengalami minimal 2 gejala; gangguan
afek dan gangguan peran, serangan biasanya
berulang.

1. Gangguan Kognisi
Kognisi adalah suatu proses mental yang
dengannya seseorang individu menyadari dan
mempertahankan hubungan dengan
lingkungannya baik lingkungan dalam
maupun lingkungan luarnya (fungsi
mengenal).
merasa mendengar (mempersepsikan)
sesuatu bisikan yang menyuruh membunuh,
melempar dan suara tersebut sebenarnya
tidak ada

2. Gangguan Perhatian
Perhatian adalah pemusatan dan konsentrasi
energi menilai dalam suatu proses kognitif
yang timbul dari luar akibat suatu rangsang.
3. Gangguan Ingatan
Ingatan (kenangan, memori) adalah
kesanggupan untuk mencatat, menyimpan,
memproduksi isi dan tanda-tanda kesadaran

4. Gangguan Asosiasi
Asosiasi adalah proses mental yang dengannya
suatu perasaan, kesan atau gambaran ingatan
cenderung untuk menimbulkan kesan atau
gambaran ingatan respon/konsep lain, yang
memang sebelumnya berkaitan dengannya.
5. Gangguan Pertimbangan
Pertimbangan (penilaian) adalah suatu proses
mental untuk membandingkan/ menilai beberapa
pilihan dalam suatu kerangka kerja dengan
memberikan nilai-nilai untuk memutuskan
maksud dan tujuan dari suatu aktivitas.

6. Gangguan

Pikiran
Pikiran umum adalah meletakkan hubungan
antara berbagai bagian dari pengetahuan
seseorang.
7. Gangguan Kesadaran
Kesadaran adalah kemampuan seseorang untuk
mengadakan hubungan dengan lingkungan serta
dirinya melalui pancaindera dan mengadakan
pembatasan terhadap lingkungan serta dirinya
sendiri.
8. Gangguan Kemauan
memiliki kemauan yang lemah (abulia)
susah membuat keputusan atau memulai tingkah
laku, susah sekali bangun pagi, mandi, merawat
diri sendiri .

9. Gangguan Emosi dan Afek


klien merasa senang, gembira yang berlebihan di
lain waktu klien merasa sedih, tidak berdaya, ide
bunuh diri
10. Gangguan Psikomotor
Hiperaktivitas
Klien melakukan pergerakan yang berlebihan
naik ke atas genting berlari, berjalan maju
mundur, meloncat-loncat, melakukan apa-apa
yang tidak disuruh ataumenentang apa yang
disuruh, diam lama tidak bergerak atau
melakukan gerakan aneh

Gangguan jiw a tidak pernah merusak seluruh


kepribadian dan perilaku manusia
Perilaku manusia selalu dapat diarahkan
pada respon yang baru
Perilaku manusia selalu dipengaruhi faktor
yang menimbulkan tekanan sosial bisa
menguatkan ataupun melemahkan.

1. Asertif
Meminta sesuatu tanpa menyakiti / tetap
respek
2. Solitude
Perlu waktu untuk diri sendiri
3. Kesehatan diri sendiri ( Bio / Fisik )
Makan sehat, istirahat cukup, latihan fisik
teratur
4. Penanganan stres
Identifikasi respon dan tanda stres
Belajar cara menangani /menyelesaikan stres

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai