Laporan Mingguan Satop
Laporan Mingguan Satop
SATUAN OPERASI
ACARA III
PENGUKURAN BILANGAN REYNOLD UNTUK ALIRAN
PRODUK PANGAN CAIR
Oleh :
SOPAN SALAM
C1J 211076
KELOMPOK VII
Mengetahui,
Co.Asst Praktikum Satuan Operasi
Husein Efendi
NIM: C1J 009 003
Sopan Salam
NIM: C1J 211076
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bilangan Reynolds adalah suatu bilangan tak berdimensi yang digunakan
untuk menentukan jenis aliran, apakah aliran itu tergolong aliran laminar, aliran
transisi dan aliran turbulen. Hal ini dikemukakan oleh Osborne Reynolds pada tahun
1883. Pengairan tidak hanya terbatas untuk kepentingan pertanian saja atau dengan
perkataan lain bukan hanya terbatas pada suatu usaha atau kegiatan penyediaan air
bagi kepentingan pertanian saja , melainkan pula untuk mencukupi berbagai
kepentingan hidup manusia dan makhluk-makhluk hidup lainnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fluida secara kasar seperti kecepatan cimana akan mengalir dari sebuah
lubang pada dinding tangkai air, tapi ini saja tidak cukup untuk menganalisa aliran
fluida dalam kapiler dan pipa. Ini karena asal gesekan diabaikan, seperti disepakati
fluidanya non viscous. Bila kita menganggap fluida mengalir dalam pipa yang radius
R fluida pada radius r mengalir dengan kecepatan berbeda pada fluida dengan radius
(r + r). Ini dijelaskan oleh gesekan antara dinding pipa dan fluida terdekat dan gaya
gesek internal beraksi antara fluida yang berdekatan (Anonim, 2011).
Kalau fluida yang mengalir diganti dengan fluida lainnya dengan kerapatan ,
dan kekentalan yang berbeda, penampilandari mesin juga akan terpengaruh. Perlu
pula dicatat bahwa untuk mesin-mesin turbo yang menggunakan fluida perkompresi,
sifat-sifat fluida lainnya perlu diperhatikan dan akan dibicarakan ke kemudian
(Dixion, 1986).
Terdapat empat besaran yang menentukan apakah aliran tersebut digolongkan aliran
laminier,aliran turbulen, aliran transisi. Keempat besaran tersebut adalah besaran
massa jenis air, kecepatan aliran, kekentalan, dan diameter pipa. Kombinasi dari
keempatnya akan menentukan besarnya bilangan Reynold. Oleh sebab itu, bilangan
Reynold, dapat dituliskan dalam keenpat besaran tersebut sebagai berisayat (Anonim,
2011).
Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia
(vs) terhadap gaya viskos (/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya
tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk
mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda, misalnya laminar dan turbulen.
Namanya diambil dari Osborne Reynolds (18421912) yang mengusulkannya pada
tahun 1883.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari minggu, tanggal 16 Desember 2012 di
Laboratorium Teknik dan Konservasi Lingkungan Pertanian Teknologi Pangan dan A
groindustri Universitas Mataram.
3.2. Alat dan Bahan Praktikum
3.2.1. Alat Praktikum
Adapun alat alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah satu set pipa
aliran kapilrer, bak penampung, dan gelas ukur.
3.2.2. Bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air dan zat
warna.
3.3. Prosedur Kerja
Adapun langkah-langkah kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Disiapkan peralatan praktikum.
2. Dialirkan air di dalam pipa kemudian dicampur dengan zat pewarna.
3. Dilakukan percobaan untuk aliran laminer, transisi dan turbulen.
4. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali ulangan dan dilakukan setiap
satu menit.
5. Dihitung bilangan Reynold untuk setiap aliran.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1.
Hasil Pengamatan
Re
Laminer
300
200
200
233,33
1840
Transisi
400
400
200
333,33
2636
Turbulen
700
900
700
766,67
27400
4.2.
Hasil Perhitungan
Diketahui :
=1
= 0,02 m
r = 0,01 m
A= r 2
= 3,14 x 10-4 m2
Ditanya :
= 0,804 x 10-6 m2
a. Debit (Q)
=........?
b. Kecepatan (v)
=........?
penyelesaian :
1. Aliran Laminer
Diketahui : V rata-rata = 233,33 ml : 1 x 106 = 2,33 x 10-4 m3
Waktu (t) = 10 sekon
a. Q=
Volume ratarata
Waktu
2,33 x 104 m3
10 sekon
b.
v=
Q
A
2,33 x 105 m 3 /s
4 2
3,14 x 10 m
-1
= 0,74 x 10 m/s
= 7,4 x 10-2 m/s
=
c. Re =
v .. D
0,148 x 102
6
0,804 x 10
= 0,1840 x 104
= 1840
2. Aliran Transisi
Diketahui : V rata-rata = 333,33 ml : 1 x 106 = 3,33 x 10-4 m3
Waktu (t) = 10 sekon
a. Q=
Volume ratarata
Waktu
3,33 x 104 m3
10 sekon
v=
b.
Q
A
3,33 x 105 m 3 /s
3,14 x 104 m 2
= 1,06 x 10-1 m/s
=
c. Re =
v .. D
0,0212 x 101
0,804 x 106
= 0,02636 x 105
= 2636
3. Aliran Turbulen
Diketahui : V rata-rata = 766,67 ml : 1 x 106 = 7,66 x 10-4 m3
Waktu (t) = 10 sekon
a. Q=
Volume ratarata
Waktu
7,66 x 104 m3
2,23 sekon
= 3,43 x 10-4 m3/s
b.
v=
Q
A
3,43 x 104 m3 /s
3,14 x 104 m 2
= 1,09 m/s
=
c.
Re =
=
v .. D
1,09 x 1 x 0,02
0,804 x 106
0,0218
0,804 x 106
= 2,74 x 104
= 27400
BAB V
PEMBAHASAN
. Bilangan Reynold merupakan besaran yang tidak berdimensi atau bilangan
yang tidak mempunyai satuan. Bilangan ini dipergunakan sebagai acuan dalam
membedakan aliran laminier,transisi dan turbulen. Ketiga jenis aliran ini digunakan
untuk membedakan jenis aliran yang ada atau yang berlangsung dalam air. Untuk
mengetahui apakah aliran yang berlangsung dalam air tersebut kita melakukan
percobaan dengan satu set pipa aliran kapiler, bak penampung, dan gelas ukur.
Dalam praktikum ini yaitu mengukur volume yang dihasikan dari berbagi
jenis aliran. Dimana pada percobaan didapatkan aliran turbulen memiliki volume
labih besar dibandingkan dengan volume aliran laminer dan transisi, karena tekanan
pada aliran turbulen lebih besar dan bergelombang sehingga aliran airnya sangat
besar dan menghasilkan volume air yang besar. .
Aliran fluida pada pipa, diawali dengan aliran laminier kemudian pada fase
berikutnya aliran berubah menjadi aliran turbulen. Fase antara laminier menjadi
turbulen disebut aliran transisi. Aliran laminier mengikuti hukum Newton tentang
viskositas yang menghubungkan tegangan geser dengan laju perubahan bentuk sudut
tetapi pada viskositas yang rendah dan kecepatan yang tinggi alira laminier tidak
stabil menjadi aliran turbuler.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, perhitungan dan pembahasan dapat diambbil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Bilangan Reynold dipergunakan sebagai acuan dalam membedakan aliran yang
terdapat didalam air.
2. Bilangan Reynold juga dapat dimanfaaatkan sabagai acuan untuk mengetahui
jenis-jenis aliran yang berlangsung dalam air.
3. Tiga jenis aliran yaitu laminer, trurbulen dan transisi.
4. Aliran laminer yaitu aliran yang mempunyai bilangan reynold kurang dari 2000,
aliran turbulen bilangan reynoldnya lebih dari 4000, sedangkan aliran transisi
bilangan reynoldnya antara 2000-4000.
5. Ciri dari aliran laminier yaitu apabila dilihat dengan kasat mata alirannya tenang
atau semut, aliran turbulen yaitu alirannya tidak beraturan dan kecepatannya tinggi
sedangkan
aliran
transisi
cirinya
yaitu
bersifat
sementara,tidak
konstan,
6.2 Saran
Dalam melaksanakan suatu praktikum supaya lebih diperhatikan kapan
praktikum tersebut dilaksanakan, carilah waktu yang tidak mepet dengan hari ujian
baik UTS maupun UAS.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Bilangan Reynald (http://id.answer.yahoo.com/question/index).
Diakses pada (19 Desember 2012).
Anonim. 2011. Fluida (http://id.answer.yahoo.com/question/index). Diakses pada (19
Desember 2012).
Anonim.2010.bilangan
Reynald,
(http://id.answer.yahoo.com/question/index)