NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011
TENTANG
IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
Mengingat :
3. Undang-Undang...
-2-
-3-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya
kesehatan.
2. Dokter dan Dokter Gigi adalah lulusan pendidikan kedokteran atau
kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh
Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundangundangan.
3. Dokter dengan kewenangan tambahan adalah dokter dan dokter gigi
dengan kewenangan klinis tambahan yang diperoleh melalui
pendidikan dan pelatihan yang diakui organisasi profesi untuk
melakukan praktik kedokteran tertentu secara mandiri.
4. Surat Izin Praktik, selanjutnya disingkat SIP adalah bukti tertulis
yang diberikan dinas kesehatan kabupaten/kota kepada dokter dan
dokter gigi yang akan menjalankan praktik kedokteran setelah
memenuhi persyaratan.
5. Surat Tugas adalah bukti tertulis yang diberikan dinas kesehatan
provinsi kepada dokter atau dokter gigi dalam rangka pelaksanaan
praktik kedokteran pada fasilitas pelayanan kesehatan tertentu.
6. Surat Tanda Registrasi, selanjutnya disingkat STR adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia kepada
dokter dan dokter gigi yang telah diregistrasi.
7. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya
pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik
kedokteran atau kedokteran gigi.
8. Pelayanan kedokteran adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh dokter dan dokter gigi sesuai dengan kompetensi dan
kewenangannya yang dapat berupa pelayanan promotif, preventif,
diagnostik, konsultatif, kuratif, atau rehabilitatif.
9. Standar pelayanan adalah pedoman yang harus diikuti oleh dokter
atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran.
10. Standar...
-4-
(2)
-5-
(3)
(1)
SIP bagi Dokter dan Dokter Gigi dapat berupa SIP dokter, SIP dokter
gigi, SIP dokter spesialis, dan SIP dokter gigi spesialis.
(2)
(3)
(4)
(1)
SIP Dokter dan Dokter Gigi diberikan paling banyak untuk 3 (tiga)
tempat praktik, baik pada fasilitas pelayanan kesehatan milik
pemerintah, swasta, maupun praktik perorangan.
(2)
(1)
SIP bagi Dokter dan Dokter Gigi sebagai staf pendidik yang
melakukan praktik kedokteran atau praktik kedokteran gigi pada
rumah sakit pendidikan, berlaku juga untuk melakukan proses
pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi di rumah sakit
pendidikan lainnya dan rumah sakit atau fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya yang dijadikan sebagai jejaring pendidikannya.
(2) Rumah...
-6-
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
(4)
(1) Dokter dan Dokter Gigi yang telah memiliki SIP yang memberikan
pelayanan kedokteran atau memberikan konsultasi keahlian dalam
hal:
a. diminta...
-7-
-8-
(2)
(3)
(1)
(2)
(1)
(2)
-9-
Pasal 12
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
SIP dokter, SIP dokter gigi, SIP dokter spesialis, dan SIP dokter gigi
spesialis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) berlaku
untuk 5 (lima) tahun.
(2)
- 10 -
(3)
SIP dokter atau SIP dokter gigi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (3) berlaku selama mengikuti Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) atau Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis
(PPDGS) dengan selama-lamanya 5 (lima) tahun, dan dapat
diperpanjang dengan tata cara yang sama.
(4)
(1)
SIP berlaku sepanjang STR masih berlaku dan tempat praktik masih
sesuai dengan yang tercantum dalam SIP, dan dapat diperpanjang
selama memenuhi persyaratan.
(2)
(3)
(1)
(2)
(3) Surat...
- 11 -
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(1)
(2)
(3)
- 12 -
(4)
(1)
Dokter dan Dokter Gigi warga negara asing dapat diberikan SIP
sepanjang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 ayat (1).
(2)
(1)
Dokter dan Dokter Gigi warga negara asing hanya dapat bekerja atas
permintaan fasilitas pelayanan kesehatan tertentu dalam ruang
lingkup:
a. pemberi pelatihan dalam rangka alih ilmu pengetahuan dan
teknologi; dan
b. pemberi pelayanan.
(2)
(3)
- 13 -
Pasal 19
(1)
Kriteria dan Persyaratan dokter dan dokter gigi warga negara asing,
persyaratan fasilitas pelayanan kesehatan pengguna dokter dan
dokter gigi warga negara asing, dan tata cara permohonan
pendayagunaan dokter dan dokter gigi warga negara asing
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
(2)
(1)
Dokter dan Dokter Gigi yang telah memiliki SIP berwenang untuk
menyelenggarakan praktik kedokteran, yang meliputi antara lain:
a. mewawancarai pasien;
b. memeriksa fisik dan mental pasien;
c. menentukan pemeriksaan penunjang;
d. menegakkan diagnosis;
e. menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien;
f. melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi;
g. menulis resep obat dan alat kesehatan;
h. menerbitkan surat keterangan dokter atau dokter gigi;
i. menyimpan dan memberikan obat dalam jumlah dan jenis yang
sesuai dengan standar; dan
j. meracik dan menyerahkan obat kepada pasien, bagi yang praktik
di daerah terpencil yang tidak ada apotek.
(2)
- 14 -
Pasal 21
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
dimaksud
pada
ayat
(1)
a. tindakan...
- 15 -
Dokter dan Dokter Gigi yang bekerja di rumah sakit pendidikan dan
fasilitas pelayanan kesehatan jejaringnya, dalam melaksanakan
tugas
pendidikannya
dapat
memberikan
pembimbingan/
pelaksanaan/pengawasan kepada peserta pendidikan kedokteran
atau kedokteran gigi untuk melakukan pelayanan kedokteran kepada
pasien.
(2)
(1)
(2)
Daftar Dokter dan Dokter Gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi Dokter dan Dokter Gigi yang memiliki SIP pada fasilitas
pelayanan kesehatan yang bersangkutan.
(3)
- 16 -
Pasal 26
(1)
(2)
(3)
Dalam hal dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) berhalangan melaksanakan praktik dapat menunjuk dokter atau
dokter gigi pengganti.
(4)
(5)
(1)
(2)
(1)
Kerja sosial oleh Dokter dan Dokter Gigi yang telah memiliki SIP yang
dilakukan di Kabupaten/Kota yang sama dapat dilaksanakan dengan
memberitahukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
(2)
Kerja sosial oleh Dokter dan Dokter Gigi yang telah memiliki SIP yang
dilakukan di Kabupaten/Kota yang berbeda dilaksanakan dengan
memperoleh izin dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan
mengikutsertakan Dokter dan Dokter Gigi setempat.
(3) Kerja...
- 17 -
(3)
Kerja sosial oleh Dokter dan Dokter gigi warga negara asing harus
dilaksanakan bekerjasama dan berada di bawah tanggungjawab
Dokter dan Dokter Gigi yang memiliki STR dan SIP di Indonesia
dengan kompetensi yang setara, dan memperoleh izin dari Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
BAB IV
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pasal 29
(1)
(2)
(3)
(4)
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 30
(1)
- 18 -
(2)
(1)
(2)
(3)
(2)
- 19 -
(3)
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 35
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, peserta Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) atau peserta Program Pendidikan
Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) yang memperoleh penugasan khusus di
fasilitas pelayanan kesehatan tertentu, dinyatakan telah memiliki SIP
berdasarkan Peraturan Menteri ini.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 36
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 37
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar...
- 20 -
- 21 Formulir I
Perihal : Permohonan Surat Izin
Praktik (SIP)
Kepada Yth,
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota ......................
Di
..
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama Lengkap
: .........................................................................
Alamat
: .........................................................................
Tempat, tanggal lahir
: .........................................................................
Jenis kelamin
: .........................................................................
Tahun Lulusan
: .........................................................................
Nomor STR
: .........................................................................
Nomor rekomendasi OP :..........................................................................
Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Praktik
(SIP) untuk tempat praktik yang ke dengan alamat di ......
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini dilampirkan :
a. fotokopi STR yang diterbitkan dan dilegalisasi asli oleh KKI;
b. surat pernyataan mempunyai tempat praktik atau surat keterangan dari
fasilitas pelayanan kesehatan sebagai tempat praktiknya;
c. surat rekomendasi dari organisasi profesi, sesuai tempat praktik;
d. pas foto berwarna ukuran 4 X 6 sebanyak 3 (tiga) lembar dan 3 x 4
sebanyak 2 (dua) lembar;
e. surat persetujuan dari atasan langsung bagi Dokter dan Dokter Gigi yang
bekerja pada instansi/fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah atau pada
instansi/fasilitas pelayanan kesehatan lain secara purna waktu.
Demikian atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.
.....................,....................................
Pemohon ,
...............................
- 22 Formulir II
KOP
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
SURAT IZIN PRAKTIK (SIP) DOKTER / DOKTER GIGI
No. .
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2052/Menkes/Per/X/2011
tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran, yang bertanda tangan
dibawah ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota*) ....................................
memberikan Izin Praktik pada :
____________________________________
(Nama Lengkap)
Tempat/Tgl. Lahir
Alamat
Alamat Tempat Praktik
Nomor STR
Nomor rekomendasi OP
Untuk Praktik sebagai
:
:
:
:
:
:
.............................................................
.............................................................
...............................................................
.....................................berlaku s/d .../....
.................................................................
dr/drg/dr.spesialis/drg. spesialis *)
Pasfoto
(.)
Tembusan :
1. Menteri Kesehatan
2. Ketua Konsil Kedokteran Indonesia
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
4. Organisasi Profesi
*) Coret yang tidak perlu.
**) sesuai dengan Sertifikat Kompetensi oleh Kolegium atau Surat Keterangan Kompetensi oleh
Ketua Program Studi.
- 23 Formulir III
KOP
DINAS KESEHATAN PROVINSI
SURAT TUGAS DOKTER SPESIALIS/ DOKTER GIGI SPESIALIS
No. .
Pasfoto
a.n. Menteri Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi
(.)
Tembusan :
1. Menteri Kesehatan
2. Ketua Konsil Kedokteran Indonesia.
3. Organisasi Profesi;
*) Sebutkan spesialisasinya, dengan kewenangan klinis sesuai dengan kompetensinya