PENDAHULUAN
Unit Gawat Darurat adalah salah satu unit dalam pelayanan kesehatan
yang memberikan pelayanan kegawatdaruratan kepada pasien yang mengalami
kecelakaan atau menderita penyakit akut, dilakukan sesuai dengan prosedur yang
berlaku. Unit Gawat Darurat tersedia di rumah sakit, puskesmas, juga klinik
kesehatan. Unit Gawat Darurat khususnya menangani pasien dengan kondisi
gawat darurat. Kondisi gawat darurat merupakan keadaan klinis pada pasien yang
membutuhkan tindakan medis sesegera mungkin untuk penyelamatan nyawa dan
mencegah kecacatan lebih lanjut. (Nurfadhli, 2012)
Pasal 32 Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan menyebutkan bahwa dalam keadaan darurat, sebuah fasilitas pelayanan
kesehatan baik pemerintah maupun swasta, wajib memberikan pelayanan
kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan mencegah kecacatan terlebih
dahulu. Dalam memberikan pelayanan kesehatan itu harus tersedia peralatan
medis dan non-medis yang lengkap dan memadai sesuai dengan jenis pelayanan
yang diberikan dan memenuhi standar mutu, keamanan, dan keselamatan serta
memiliki izin edar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. (Nurfadhli,
2012)
Unit Gawat Darurat di tingkat puskesmas lebih sederhana daripada UGD
di rumah sakit, baik dari kasus maupun peralatan yang tersedia. UGD memang
diharuskan selalu siap 24 jam untuk rumah sakit, klinik 24 jam maupun
puskesmas rawat inap. Kasus-kasus yang ditangani di puskesmas sesuai dengan
standar kompetensi puskesmas sebagai penyedia pelayanan klinik tingkat pertama
sehingga kasus yang ditanganipun terbatas. Meski UGD di puskesmas sebatas
melayani pasien dengan kasus-kasus terbatas di penyedia pelayanan klinik tingkat
pertama, tetapi pelayanannya menjadi sangat penting karena merupakan pintu
gerbang paling awal dalam menangani pasien di daerah yang terpencil dan
aksesnya jauh dari rumah sakit. (Musliha, 2010)
BAB II
METODE
BAB III
HASIL
A. Fakta yang Ditemukan
1. Kelengkapan Alat Medis
Kelengkapan alat medis yang tersedia di Puskesmas Sawangan II sudah
cukup baik. Jumlah dan jenis-jenis yang tersedia sudah cukup lengkap tetapi ada
beberapa yang ditemukan dalam kondisi rusak dan tidak dapat digunakan kembali.
Dalam penelitian Soedarman tahun 2014, tentang manajemen terpadu UGD
Puskesmas yang telah berstandar ISO didapatkan checklist kelengkapan alat
minimal yang terdapat di UGD Puskesmas. Kelengkapan alat tersebut antara lain:
1. Tempat tidur
2. Selimut pasien
3. Lampu periksa
4. Sterilisator
5. Tabung Oksigen
6. Bedah minor set
7. Kursi roda
8. Set pemeriksaan indera
9. Meja alat
10. Duk steril
11. Nebulizer
12. Tiang infus
13. Tempat sampah
14. Wastafel
15. Stetoskop
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Tensimeter
Termometer
Respiration counter
Meja Kayu
Kursi duduk
Kursi pijakan
Set partus
Protap UGD
Algoritma dinding
Lemari
EKG
Snellen chart
Set resusitasi
Handuk
Tirai pemisah
Nama Alat
Tempat tidur
Selimut pasien
Lampu periksa
Sterilisator
Jumlah
1
1
1
1
Keterangan
Kondisi baik
Kondisi baik
Kondisi baik
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Tabung oksigen
Bedah minor set
Set pemeriksaan Indra
Meja alat
Duk steril
Nebulizer
Kursi roda
Tiang infus
Tempat sampah
Wastafel
Stetoskop
Tensimeter
Termometer
Respiration counter
Meja Kayu
Kursi duduk
Kursi pijakan
Set Partus
Protap UGD
Algoritma dinding
Handuk
Lemari
EKG
Snelen chart
Set resusitasi
Tirai pemisah
1
4
4
1
3
1
1
1
3
1
3
6
6
1
2
2
1
Kondisi baik
Kondisi baik
2 baik, 2 rusak
Kondisi baik
Kondisi baik
Kondisi baik
Kondisi baik
Kondisi baik
Kondisi baik
Kondisi baik
Rusak, tidak dapat digunakan
Kondisi baik
Kondisi baik
Kondisi baik
Kondisi baik
Kondisi baik
Dalam bentuk kertas dalam
3
2
2
1
1
-
map
Kondisi baik
Kondisi baik
Kondisi baik
Kondisi baik
Kondisi baik
-
Terdapat map yang berisi tentang inventaris alat di UGD. Guna dari
lembaran yang tersusun dalam map tersebut untuk mendata nama dan
jumlah alat-alat medis yang terdapat di ruang UGD setiap bulan. Untuk
pemeriksaan inspeksi alat tidak dilakukan secara rutin dan belum ada
lembar pemeriksaan untuk mendata alat-alat medis yang sudah rusak.
Alat-alat yang rusak masih banyak yang menjadi satu dengan alat
medis yang baik kondisinya dan bisa digunakan tercampur dalam satu
lemari dan tidak dipisahkan dan tertata secara rapi.
Gudang yang tersedia berisi alat dan benda medis yang belum
digunakan (stok baru) dan alat yang sudah rusak. Jika terdapat alat dan
benda medis yang rusak, akan dibuat lembar permintaan pengadaan
2.
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama Item
Benang silk+Jarum
Benang catgut+Jarum
Plester antibiotik
Hipafix
Kassa
Infus set
Kapas
Alkohol
Stok Minimal
3 Buah
3 Buah
1 Sachet
1 Gulung
1 Gulung
4 Buah
1 Gulung
1 Botol
Keterangan
Ada
Ada
Habis
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
7
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Spuit 3 cc
Masker
Sarung Tangan
Chlorin/Bayclin
Abocath
Infus RL
Infus NaCl
Epinefrine
Lidocain
Povidon Iodine
5 Buah
5 Buah
6 Buah
1 Botol
4 Buah
2 Buah
2 Buah
2 Ampul
4 Ampul
1 Botol
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Habis
Ada
Ada
Ketersediaan obat tidak tercatat dengan rapi, sehingga stok yang tersedia
rapi.
Jika stok obat/bahan medis yang tersedia di ruang UGD berkurang atau
habis maka langsung dimintakan ke apotek tetapi tidak dilakukan
pendataan rutin. Apotek tidak melakukan pengecekan rutin stok obatobatan yang tersedia di UGD.
3.
B. Rencana Intervensi
Intervensi yang akan dilakukan akan dibagi menjadi tiga jenis sesuai
dengan observasi yang telah dilakukan. Intervensi akan dilakukan di ruang UGD
Puskesmas Sawangan II. Bentuk intervensi tersebut adalah :
a) Kelengkapan Alat Medis
Melakukan
Penataan
Ulang
Alat-Alat
Medis
di
Lemari
Penyimpanan
Ruangan di Puskesmas Sawangan II tidak sesuai dengan standar
dengan UGD yang semestinya karena bertempat di rumah dinas yang
terletak terpisah dengan ruang puskesmas. Sehingga ruangannya pun
relatif lebih sempit. Penulis akan melakukan penataan kembali untuk
memisahkan alat yang masih bisa bekerja dan alat yang rusak
kemudian dilakukan pendataan tentang nama alat-alat yang rusak
beserta jumlahnya. Penulis juga akan memberi daftar nama-nama obat
yang tersimpan di rak atau lemari dengan tujuan untuk mempermudah
dapat digunakan
ini.
Membuat Algoritma yang Berkaitan dengan Unit Gawat Darurat
Algoritma dibutuhkan untuk mempermudah petugas yang berjaga di
UGD yang akan ditempel didinding untuk membantu dalam proses
pelayanan. Direncanakan ada 2 hal yaitu tentang pengelolaan alat
medis bekas pakai dan triase.
mempermudah pencarian
Membuat Kartu Registrasi Obat dan Alat
10
Kartu registrasi yang akan dibuat ini berisi nama, kode, dan tanggal
kadaluarsa barang. Kemudian dibawahnya tertera tabel untuk tanggal,
jumlah barang masuk, keluar, dan sisa serta nama petugas yang
mendata saat itu. Kartu ini diharapkan dapat membantu petugas untuk
mendata jumlah obat dan menghindari obat-obat kadaluarsa yang
tersedia agar tidak tercampur dengan yang masih baik.
c) Kelengkapan Administrasi yang Berkaitan dengan UGD
Menata ulang registrasi dokumen UGD Puseksmas
Berkas-berkas di ruang UGD Puskesmas Sawangan II tidak tertata
dengan rapi. Berkas tersebut menumpuk di meja penerimaan pasien
baru UGD dan mengganggu kerapian. Akan dilakukan
penataan
kembali berkas tersebut dan melengkapi map dan alat tulis untuk
11
dengan
perawat
mengenai
manajemen
obat
serta
Penataan
Ulang
Alat-Alat
Medis
di
Lemari
Penyimpanan
Penulis melakukan penataan kembali untuk memisahkan alat yang
masih bisa bekerja dan alat yang rusak kemudian dilakukan pendataan
tentang nama alat-alat yang rusak beserta jumlahnya. Penulis juga
memberi daftar nama-nama obat yang tersimpan di rak atau lemari
dengan tujuan untuk mempermudah petugas dalam mengambil jika
dapat digunakan
ini.
Membuat Algoritma yang Berkaitan dengan Unit Gawat Darurat
13
15
BAB V
PEMBAHASAN
Tuntutan pelayanan kesehatan yang prima dari puskesmas sebagai
alternatif utama tujuan berobat masyarakat semakin tinggi. Untuk memenuhi
tuntutan itu puskesmas juga harusmemiliki sarana dan prasarana kesehatan yang
lengkapa atau setidaknya dapat mencukupi pelayanan kesehatan yang diharapkan
masyarakat. Peningkatan sarana dan prasarana yang termasuk adalah sebagai
berikut:
16
17
registrasi yang sudah dibuat ini berisi nama, kode, dan tanggal kadaluarsa barang.
Kemudian dibawahnya tertera tabel untuk tanggal, jumlah barang masuk, keluar,
dan sisa serta nama petugas yang mendata saat itu. Kartu ini diharapkan dapat
membantu petugas untuk mendata jumlah obat dan menghindari obat-obat
kadaluarsa yang tersedia agar tidak tercampur dengan yang masih baik.
Berkas-berkas yang terdapat di ruang UGD Puskesmas Sawangan II tidak
tertata dengan rapi. Berkas tersebut menumpuk di meja penerimaan pasien baru
UGD dan mengganggu kerapian. Penulis melakukan penataan kembali berkas
tersebut dan melengkapi map dan alat tulis untuk keperluan penerimaan pasien di
UGD. Penulis juga menyampaikan kepada dokter penganggung jawab mengenai
ketersediaan lembar inform dan consent.
Lembar inform dan consent yang belum tersedia di ruang UGD Puskesmas
Sawangan II hendaknya menjadi perhatian yang serius untuk mencegah hal-hal
yang tidak diinginkan. Penulis menyampaikan dan meminta dokter penanggung
jawab untuk sesegera mungkin menyediakan lembar inform dan consent yang
sesuai.
Puskesmas Sawangan II jika ditinjau dari segi peralatan, sarana dan prasarana,
sumber daya manusia serta administrasi dan manajemen yang khusunya di ruang
UGD masih belum maksimal karena beberapa kendala yang ada. Salah satu faktor
yang mempengaruhi adalah faktor kedisiplinan. Kedisiplinan sumber daya
manusia yang bekerja di pelayanan kesehatan sangat berpengaruh dalam
pelaksanaan tugas dan akan membuat pelayanannya kepada masyarakat menjadi
lebih baik. Petugas yang disiplin akan melahirkan prestasi yang dapat menjadi
poin khsusus yang dapat menjadi perhatian pemerintah yang terkait untuk
18
DAFTAR PUSTAKA
Muchlis., 2005. Analisis Terhadap Kinerja Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Tesis, Fakultas Ekonomi Program
Pascasarjana Ilmu Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta
Nurfadhli. 2012. Analisis Kelengkapan fasilitas Unit Gawat darurat Rumah Sakit
Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang Terhadap Standar Operasional
Pelayanan Unit Gawat Darurat. Karya Tulis Ilmiah : FK UNDIP.
Soedarman, B. M., 2014. Manajemen Terpadu Unit Gawat Darurat di Puskesmas
Candimulyo Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang, Jurusan
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta
Soekanto S. H. 2007. Aspek Medikolegal Pelayanan Gawat Darurat Vol.57. CV
Remadja Karya : Jakarta
Tietjen, Linda, dkk. 2004. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo : Jakarta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
Musliha. 2010. Keperawatan Gawat Darurat. Nuha Medika : Yogyakarta
19
Elok MQ. 2012. Manajemen Pelayanan Instalasi Gawat Darurat RSUD Kudus.
Porgram Pascasarjana : Fakultas IKM UNDIP
LAMPIRAN
DIARY KEGIATAN ELEKTIF
1
Senin
07.00 07.30
16 Feb 15
07.30 08.00
meminta pengarahan.
Magang dan ikut menangani pasien yang
12.30-13.15
datang di UGD.
Melakukan diskusi dengan petugas yang
berjaga di UGD.
Mengikuti kegiatan rutin apel siang
13.15-13.30
20
Selasa
07.00 07.30
17 Feb 15
07.30 08.00
datang di UGD
Melakukan observasi ruang dan melakukan
pencatatan ketersediaan alat dan obat di
13.15-13.30
ruang UGD
Mengikuti kegiatan rutin apel siang dan
persiapan pulang.
21
Rabu
07.00 07.30
18 Feb 15
07.30 08.00
UGD.
Magang dan ikut menangani pasien yang
12.30-13.15
datang ke UGD
Melakukan pendataan alat-alat yang
13.15-13.30
Kamis
19 Feb 15
22
Jumat
07.00 07.30
20 Feb 15
07.30 10.00
datang ke UGD
10.00-11.00
tindakanUGD.
Mengikuti kegiatan rutin apel siang
Sabtu
07.00 07.30
21 Feb 15
07.30 11.00
datang ke UGD
11.00-12.30
12.55-13.00
23
PRODUK
24
25
26
27
28