1)
2)
3)
4)
1)
2)
3)
4)
b.Risiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain (tidak dapat
diasuransikan); umumnya meliputi semua jenis risiko spekulatif.
3. Menurut sumber / penyebab timbulnya, risiko dapat dibedakan ke
dalam :
a. Risiko intern : yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu
sendiri, seperti : kerusakan aktiva karena ulah karyawannya sendiri,
kecelakaan kerja,mismanajemen dan sebagainya.
b. Risiko ekstern : yaitu risiko yang berasal luar perusahaan, seperti
risiko pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan
policy pemerintah dan sebagainya.
-Upaya Penanggulangan Risiko:
a. Mengadakan pencegahan dan pengurangan terhadap kemungkinan
terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian, misalnya
:
membangun gedung dengan bahan-bahan yang anti terbakar untuk
mencegah bahaya kebakaran, memagari mesin-mesin untuk
menghindari kecelakaan kerja, melakukan pemeliharaan dan
penyimpanan yang baik terhadap bahan dan hasil produksi untuk
menghindari risiko kecurian dan kerusakan, mengadakan pendekatan
kemanusiaan untuk mencegah terjadinya pemogokan, sabotase dan
pengacauan.
b. Melakukan retensi, artinya mentolerir terjadinya kerugian, membiarkan
terjadinya kerugian dan untuk mencegah terganggunya operasi
perusahaan akibat kerugian tersebut disediakan sejumlah dana untuk
menanggulanginya (contoh: pos biaya lain-lain atau tak terduga dalam
anggaran perusahaan).
c. Melakukan pengendalian terhadap risiko, contoh : melakukan hedging
(perdagangan berjangka) untuk menanggulangi risiko kelangkaan dan
fluktuasi harga bahan baku / pembantu yang diperlukan.
d. Mengalihkan / memindahkan risiko kepada pihak lain, yaitu dengan
cara mengadakan kontrak pertanggungan (asuransi) dengan
perusahaan asuransi terhadap risiko tertentu, dengan membayar
sejumlah premi asuransi yang telah ditetapkan, sehingga perusahaan
asuransi akan mengganti kerugian bila betul-betul terjadi kerugian yang
sesuai dengan penjanjian.
-Tugas dari seorang manajer risiko adalah berkaitan erat dengan upaya
memilih dan menentukan cara-cara / metode yang paling efisien dalam
penanggulangan risiko yang dihadapi perusahaan.
-Manajemen Risiko adalah berkaitan dengan kegiatan keamanan, yang
tujuannya adalah menjaga harta benda dan personil perusahaan terhadap
kerugian akibat kejahatan dan semua gangguan sosial atau gangguan
alamiah, yang mungkin membahayakan kehidupan dan perkembangan
perusahaan.
-Asuransi merupakan bagian dari manajemen risiko, karena asuransi
merupakan salah satu cara penanggulangan risiko, sebagai hasil
perumusan strategi penanggulangan risiko dari manajemen risiko.
-Persamaan Manajemen Risiko dan Asuransi: Kedua-duanya
merupakan kegiatan manajemen, yang berkaitan dengan upaya
penanggulangan risiko murni yang dihadapi oleh perusahan.
-Perbedaan Manajemen Risiko dan Asuransi:
-Manajmen Resiko:
Lebih menekankan kegiatannya pada menemukan dan menganalisis risiko
murni.
Tugasnya hanya memberikan penilaian belaka terhadap semua teknik
penanggulangan risiko (termasuk asuransi)
Pelaksanaan programnya menghendaki adanya kerja sama dengan
sejumlah individu dan bagianbagian dari perusahaan.
Keputusan manajemen risiko mempunyai pengaruh yang lebih luas/besar
terhadap operasi perusahaan.
-Asuransi:
Merupakan salah satu cara menanggulangi risiko murni tertentu.
Tugasnya menangani seluruh proses pengalihan risiko
Melibatkan jumlah orang dan kegiatankegiatan yang lebih kecil.
Keputusan di bidang asuransimempunyai pengaruh yang lebih terbatas.
-Tujuan Manajemen Risiko
1.Tujuan Sebelum Terjadinya Peril
a. Hal-hal yang bersifat ekonomis
b. Hal-hal yang bersifat nonekonomis
c. Tindakan penanggulangan risiko dilakukan untuk memenuhi kewajiban
yang berasal dari pihak ketiga/pihak luar.
2.Tujuan Setelah Terjadinya Peril
a) Menyelamatkan operasi perusahaan
P( A)nX
Contoh :
ada 15 buah yang cacat atau rusak. Kalau kebetulan di ambil secara acak
satu saja, berapa Di dalam kegiatan pengendalian mutu produk, ada 100
buah barang yang diperiksa, ternyata probabilitasnya bahwa yang di ambil
adalah barang yang rusak.
a)
Dari soal diketahui bahwa :
n = 100 buah barang
X = 15 buah barang yang rusak
A = barang yang diambil secara acak
Jadi probabilitas memperoleh barang yang rusak adalah:
b)
a)
b)
karena semua kerugian tidak dapat dihapuskan. Dalam hal ini, retensi
merupakan metode yang bersifat sisa, jika exposure tidak dapat ditransfer
atau diasuransikan maka harus ditahan.
Kedua, kerugian yang terburuk mungkin tidak berakibat fatal. Contohnya
kerugian pada kerusakan mobil.
Asuransi Komersil, biasanya digunakan oleh para manajer dalam
mengambil resiko untuk menguraikan aspek dari program manajemen
resiko mereka. Self-insurance adalah suatu istilah yang tidak cocok sebab
secara teknis hal itu bukan asuransi, dan suatu resiko murni tidaklah
ditransfer ke suatu penjamin/ jaminan.
Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen
risiko dapat diklasifikasi menjadi
Risiko Operasional
risiko yang timbul karena tidak berfungsinya sistem internal yang berlaku,
kesalahan manusia, atau kegagalan system seperti kegiatan operasional
dan jasa, akuntansi, sistem tekhnologi informasi, sistem informasi
manajemen atau sistem pengelolaan sumber daya manusia.
Risiko Hazard
X
Risiko hazard ( BAHAYA ) factor faktor yang mempengaruhi akibat
P( A)n
akibat yang ditimbulkan dari suatu peristiwa. Hazard menimbulkan
kondisi yang kondusif terhadp bencana yang menimbulkan kerugian. Dan
15
P( A)100 = 0,15
kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan. namun sumber
penyebab kerugian (dan risiko) dapat diklasifikasikan sebagai risiko
0
sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi
P(
A)
n =0, kejadian
Jika X = 0 , berarti tidak ada barang yng rusak,
c) Risiko Finansial
resiko yang diderita oleh investor sebagai akibat dari ketidakmampuan
ini disebutimpossible event (tidak mungkin terjadi), tetapi jika X = n 100,
emiten saham dan obligasi memenuhi kewajiban pembayaran deviden
berarti semua barang rusak.
atau bunga atau bunga serta pokok pinjaman.
100
d) Risiko Strategik
P( A)100 =1 kejadian ini disebut sure event (pasti terjadi).
risiko terjadinya serangkaian kondisi yang tidak terduga yang dapat
mengurangi kemampuan manajer untuk mengimplementasikan
strateginya secara signifikan.
Percobaan adalah proses di mana pengukuran atau observasi
-FUNGSI ASURANSI :
dilaksanakan.
1.
Transfer Resiko
Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin pada suatu
Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau perusahaan
percobaan.
dapat memindahkan ketidakpastian atas hidup dan harta bendanya
Titik sampel adalah setiap anggota atau elemen daripada ruang sampel.
(resiko) ke perusahaan asuransi
Peristiwa adalah himpunan bagian dari ruang sampel pada suatu
2.
Kumpulan Dana
percobaan, atau hasil
Premi yang diterima kemudian dihimpun oleh perusahaan asuransi
dari percobaan yang bersangkutan.
sebagai dana untuk membayar resiko yang terjadi
Contoh :
-PRINSIP - PRINSIP POKOK ASURANSI
Dua buah mata uang setimbang dilemparkan ke atas. Menentukan ruang
a)
Prinsip Itikad Baik (Utmost Good Faith)
sampel, titik sampel, dan peristiwa yang mungkin ?
b) Prinsip kepentingan yang dapat di Asuransikan (Insurable Interest)
Jawab :
c) Prinsip Ganti Rugi (Indemnity)
Percobaan : pelemparan dua mata uang logam
d) Prinsip Subrogasi (Subrogation)
Ruang sampel : {A,G}, {A,A}, {G,A}, {G,G}
e) Prinsip Kontribusi (Contribution)
Titik sampel : G (gambar) dan A (angka)
f) Prinsip Sebab Akibat (Proximate Cause)
Peristiwa yang mungkin :
Produk Asuransi Kerugian
1. AA (angka dengan angka)
Asuransi Kebakaran
2. AG (angka dengan gambar)
Asuransi Angkutan Laut
3. GG (gambar dengan gambar)
Asuransi Kendaraan Bermotor
4. GA (gambar dengan angka)
Asuransi Kerangka Kapal
-pengendalian resiko ( risk control ) adalah suatu tindakan untuk
Produk Asuransi Jiwa
menyelamatkan perusahaan dari kerugian.
Asuransi Jiwa Murni (Whole Life Insurance)
Pengendalian Risiko, dijalankan dengan metode berikut :
Asuransi Jiwa Berjangka Panjang
1. Menghindari risiko 4. Kombinasi atau poling
Asuransi Jiwa Jangka Pendek (Term Insurance)
2. Mengendalikan risiko 5. Pemindahan resiko
Produk Asuransi Kerugian Dalam Program Asuransi Sosial
3. Pemisahan
Asuransi Kecelakaan Diri yang dikeluarkan oleh PT Jasa Raharja
Asuransi Kesehatan dan Tabungan Hari Tua yang dikeluarkan oleh PT
JAMSOSTEK
Teknik pembiayaan resiko meliputi :
Produk Asuransi Jiwa Dalam Program Asuransi Sosial
Retensi, berarti bahwa perusahaan mempertahankan sebagian atau
Program Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua bagi pegawai negeri dan
seluruh kerugian yang dapat berakibat bagi kerugian yang diberikan.
ABRI yang diselenggarakan oleh PT. TASPEN dan PT ASABRI
Non insuranc Transfer, tidak akan tersedia dalam kondisi pertama tersebut
walaupun kerugian pencegahan dapat mengurangi frekuensi kerugian