Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN RESIKO

ANALISIS RISIKO

(Studi Kasus Usaha Mie-Rindoe)

DISUSUN OLEH :

 Muhammad Fatkhur Ro’is (18.02.770)


 Nadia Fitri Aminati (18.02.766)
 Mochamad Basir (18.02.767)
 Arifudin Agam (18.02.785)
 Desi Kurniasari (18.02.764)

SEMESTER VII (Ganji)

Kelas Karyawan

STIE WIDYA DARMA SURABAYA


1. Latar belakang
Bisnis mie kekinian menjadi salah satu peluang usaha kuliner yang menjanjikan dan bisa
mendatangkan keuntungan besar. Olahan mie merupakan salah satu makanan favorit masyarakat
indonesia. Dari anak kecil, remaja, hingga orang tua adalah penikmat makanan dari tepung ini.
Selain mengenyangkan layaknya nasi, mie juga nikmat kalau dipadukan dengan berbagai
pelengkap. Mulai daging, sayuran, telur, bakso, pangsit, dan juga kerupuk. Pamor mie makin
meningkat saat tren makanan bercita rasa pedas menjangkit pasar kuliner tanah air sejak
beberapa tahun lalu. Jadi tidak heran kalau makanan mie kekinian berlabel pedas dengan
beragam variasi didalamnya membuat orang penasaran dan ingin mencicipinya.

Faktor tersebutlah yang membuat kami berlima ingin mendirikan usaha Mie kekinian ini dengan
nama “ Mie-Rindoe”. Banyak juga dari pebisnis yang membuka kemitraan usaha kuliner mie
kekinian pedas berlevel. Kemunculan usaha kuliner mie pedas berlevel yang kian marak
membuat kompetisi menjadi semakin menarik terutama di kota-kota besar.

2. Company Profile

MIE-RINDOE adalah sebuah perusahaan Mie kekinian yang didirikan oleh 5 orang sahabat
yaitu Mochammad Basir, Nadia Fitri Aminati, Desi kurniasari, Arifudin agam dan M. Fatkhur
Rois.

Hal pertama yang dilakukan adalah mengenai Market Place dengan Menargetkan Kalangan
Remaja dan Dewasa.

Dilihat dari fungsi tambahan maka lahir lah sebuah inovatif dimana tempat kami menyediakan
pula tempat untuk melihat bahkan melakukan praktek pembuatan Mie.

Kami juga menambahkan hiasan ruangan atau design ruangan tersebut dengan tema dari Masa ke
masa. Kami juga tidak ingin membuat kalangan masyarakat yang beranjak dewasa ini hanya
menikmati momen Modern saja tapi harus menikmati momen Klasik juga, dan jangan sampai
lupa akan sebuah kultur Indonesia yang sangat Cantik dan Luar biasa.

Karena Tempat kami juga menyediakan tempat yang Klasik terkadang sebuah Ruangan tersebut
di booking untuk menjadi tempat foto Pre-Wedding.

Memiliki Quote “Teringat tentang masa itu, Mierindoe untuk bertemu”

Alamat : Desa Panis, RT 001/RW 001, No.03, Kelurahan Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat.

Jam Operasional :

- Senin s/d Kamis 10.00 – 21.00 WIB


- Sabtu-Minggu 09.00 – 22.00 WIB (Hari Libur)
- Jum’at Libur atau Tidak Buka
3. VISI DAN MISI

Visi :
Menjadikan Perusahaan yang Kreatif dan Inovatif dengan mutu terjamin dan
diterima di semua kalangan masyarakat.

Misi :

 Menyediakan Mie yang berkualitas


 Menyediakan beberapa macam Mie dengan Level pedas
 Menjadikan pelanggan sebagai Prioritas
 Memberikan konstribusi yang positif terhadap lingkungan
 Menyediakan Tempat kumpul yang Mudah dan terjangkau
 Tetap mengutamakan Budaya Indonesia

Pengertian Risiko

Bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi karena sebuah proses yang sedang
berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan
sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak
dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.

Perbedaan Resiko dengan Masalah

 Masalah adalah peristiwa yang berisiko yang sudah terjadi dan biasanya mempunyai
dampak Negatif. Penanganan nya adalah dengan tindakan perbaikan, manajemen krisis,
dan jenisnya.
 Risiko belum terjadi dan merupakan potensi masalah di masa depan. Tindakan
penanganan nya adalah dengan manajemen risiko, melalui Mitigasi kemungkinan
terjadinya atau Mitigasi kemungkinan dampak yang terjadi, atau kedua-duanya.

Macam-macam Risiko

Risiko dapat dibedakan dengan berbagai macam antara lain:

1. Menurut sifatnya risiko dapat dibedakan ke dalam :

a. Risiko yang tidak disengaja (Risiko murni) yaitu risiko yang apabila
terjadi menimbulkan kerugian dan terjadi tanpa sengaja misalnya risiko terjadinya
kebakaran, bencana alam, pencurian, penggelapan,pengacauan dsb.
b. Risiko yang disengaja (Risiko spekulatif ) yaitu risiko yang sengaja ditimbulkan
oleh yang bersangkutan agar terjadinya ketidakpastian memberikan keuntungan
kepadanya, misalnya risiko utang piutang, perjudian, perdagangan berjangka
(hedging) dsb.
c. Risiko fundamental, adalah risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan
kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya seseorang tetapi banyak orang
misalnya banjir,angin topan dsb
d. Risiko khusus, adalah risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan
umumnya mudah diketahui penyebabanya seperti kapal kandas, pesawat jatuh,
tabrakan mobil dsb.
e. Risiko Dinamis, adalah risiko yang timbul akibat perkembangan dan kemajuan
(dinamika) masyarakat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi kebalikannya
disebut risiko statis seperti kematian dan hari tua.

2. Dapat tidaknya risiko yang dialihkan ke pihak lain :

a. Risiko yang dapat dialihkan ke pihak lain, dengan mempertanggungkan suatu


objek yang terkena risiko kepada perusahaan asuransi dengan membayar
sejumlah premi asuransi sehingga kerugian menjadi tanggungan (pindah) ke
pihak perusahaan asuransi.
b. Risiko yang tidak dapat dialihkan ke pihak lain (tidak dapat diasuransikan),
umumnya meliputi semua jenis risiko spekulatif.

3. Dari sisi sumber/penyebab risiko, dibedakan menjadi dua bagian :

a. Risiko intern yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, seperti
kesalahan kerja, korupsi, kesalahan manajemen dsb.
b. Risiko Ekstern yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan seperti risiko
pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan kebijakan
pemerintah dsb.

Upaya Penaggulangan Risiko

Upaya-upaya untuk menanggulangi risiko harus selalu dilakukan, sehingga kerugian dapat
dihindari atau diminimumkan. Sesuai dengan sifat dan objek yang terkena risiko, ada beberapa
cara yang dapat dilakukan (perusahaan) untuk meminimumkan risiko kerugian, antara lain:

1) Melakukan pencegahan dan pengurangan terhadap kemungkinan terjadinya


peristiwa yang menimbulkan kerugian, misalnya membangun gedung dengan
bahan-bahan yang anti terbakar untuk mencegah bahaya kebakaran, membuat
SOP(Standar Operasional Prosedur) untuk menjamin setiap unit kerja menjalankan
aktivitas dengan tepat, cepat, efektif dan efisien dan terhindar dari kesalahan,
melakukan pemeliharaan dan penyimpanan yang baik terhadap bahan baku untuk
menghindari risiko kecurian dan kerusakan, mengadakan pendekatan kemanusiaan
untuk mencegah terjadinya pemogokan, sabotase dan pengacauan.
2) Melakukan retensi, artinya mentolelir membiarkan terjadinya kerugian, dan untuk
mencegah terganggunya operasi perusahaan akibat kerugian tersebut disediakan
sejumlah dana untuk menaggulangi (contoh: pos biaya lain-lain atau tak terduga
dalam anggaran perusahaan).

3) Melakukan pengendalian terhadap risiko, contohnya melakukan hedging


(perdagangan berjangka) untuk menanggulangi risiko kelangkaan dan fluktuasi harga
bahan baku/ pembantu yang diperlukan.

4) Mengalihkan/ memindahkan risiko kepada pihak lain, yaitu dengan cara


mengadakan kontrak pertanggungan (asuransi) dengan perusahaan asuransi
terhadap risiko tertentu, dengan membayar sejumlah premi asuransi yang telah
ditetapkan, sehingga perusahaan asuransi akan mengganti kerugian bila betul-betul
terjadi kerugian yang sesuai dengan perjanjian.

Klasifikasi Kerugian Potensial

Seluruh kerugian potensial yang dapat menimpa setiap bisnis pada pokoknya dapat
diklasifikasikan dalam :

1) Kerugian atas harta kekayaan (property exposures) yang meliputi:

a. Kerugian yang langsung dapat dihubungkan dengan biaya penggantian atau perbaikan
terhadap harta yang terkena peril (gedung terbakar, peralatan yang dicuri). Jenis
kerugian ini disebut kerugian langsung.

b. Kerugian yg tidak dapat secara langsung dihubungkan dengan peril yang terjadi, yaitu
kerugian yg diakibatkan oleh rusaknya barang yang terkena peril. Disebut kerugian
tidak langsung.

Contoh : - Rusaknya bahan-bahan yang disimpan dalam lemari pendingin


(cold storage), karena tidak berfungsinya alat pendingin akibat
gardu listriknya rusak disambar petir.

- Upah yang harus tetap dibayar, pada saat perusahaan tidak


berproduksi, karena ada alat-alat produksinya yang terkena peril.

c. Kerugian atas pendapatan, misalnya sebagai akibat tidak berfungsinya alat


produksi, karena terkena peril.

Contoh : Batalnya kontrak penjualan, karena perusahaan tidak berproduksi


untuk sementara waktu, sebab alat produksinya rusak berat.

2) Kerugian berupa kewajiban kepada pihak lain (liability exposures)


Adalah kerugian berupa kewajiban kepada pihak lain yang merasa dirugikan akibat kesalahan
bisnisnya.

Contoh : Ganti rugi yang harus diberikan perusahaan angkutan umum kepada
penumpang yang cedera akibat kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan
pengemudinya

3) Kerugian personil (personel exposure)

Adalah kerugian akibat peril yang menimpa personil atau orang- orang yang menjadi anggota
dari karyawan perusahaan (termasuk keluarganya).

Contoh : - Kematian, ketidakmampuan karena cacat, ketidakmampuan karena usia tua


dari karyawan atau pemilik perusahaan.

-Kerugian yg menimpa keluarga karyawan akibat kematian, ketidakmampuan


dan pengangguran,

Metode Pengidentifikasian Risiko

Dalam mengidentifikasi risiko ada beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain:

1. Menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) untuk menganalisa risiko yang dari


jawaban-jawaban terhadap pertanyaan tersebut diharapkan dapat memberikan petunjuk-petunjuk
tentang dinamika informasi khusus, yang dapat dirancang secara sistematis tentang risiko yang
menyangkut kekayaan maupun operasi perusahaan.

2. Menggunakan laporan keuangan, yaitu dengan menganalisa neraca,


laporan pengoperasian dan catatan-catatan pendukung lainnya, akan dapat
diketahui/diidentifikasi semua harta kekayaan, hutang piutang dan sebagainya. Sehingga dengan
merangkaikan laporan-laporan tersebut dan berdasarkan ramalan-ramalan anggaran keuangan
akan dapat menentukan penanggulangan risiko di masa mendatang.

3. Membuat flow-chart aliran barang mulai dari bahan mentah sampai menjadi barang
jadi akan dapat diketahui risiko-risiko yang dihadapi pada masing-masing tahap dari aliran
tersebut.

4. Membuat Reporturium Sementara, sebuah buku atau catatan untuk menuliskan


seluruh kegiatan dan transaksi yang terjadi selama satu hari Toko ini di buka sampai tutup.
Dilakukan setiap hari sebagai Daily activity. Dan Di Record selamam satu bulan oleh bagian
Administrasi.

Contoh :
flow-chart mulai dari : Supplier  gudang bahan pabrikasi/proses produksi gudang barang
jadi  penyalur  konsumen.

Dari flow-chart tersebut akan dapat diidentifikasikan kemungkinan kerugian pada masing-
masing tahap. Misalnya pada tahap supplier risiko kenaikan harga, waktu penyerahan, volume
dan sebagainya.

Kerugian potensil yang dapat terjadi antara lain:

- Kerugian berupa harta kekayaan: barang rusak, barang hilang di gudang, barang rusak
karena kesalahan proses dan sebagainya

- Kerugian yang menyangkut liability: tuntutan konsumen, karena barang tidak sesuai
dengan yang seharusnya dan seterusnya.

- Kerugian personil: kecelakaan kerja yang terjadi dalam pabrik pada saat karyawan
bekerja dan sebagainya.

4. Dengan pemeriksaan/inspeksi langsung ditempat, artinya dengan mengadakan


pemeriksaan secara langsung di tempat dimana dilakukan operasi/aktivitas perusahaan. Sehingga
dari pemeriksaan/pengamatan itu Manajer Risiko akan dapat belajar banyak mengenai
kenyataan-kenyataan di lapangan, yang akan sangat bermanfaat bagi upaya penanggulangan
risiko.

5. Mengadakan interaksi dengan departemen/bagian-bagian dalam perusahaan.


Adapun cara-cara yang dapat ditempuh:

- Dengan mengadakan kunjungan ke departemen/bagian-bagian akan dapat


meraih/memupuk saling pengertian antara kedua belah pihak dan akan dapat
memberikan pemahaman yang lengkap tentang aktivitas mereka dan kerugian-kerugian
potensial yang dihadapi bagian mereka.

- Dengan menerima, mengevaluasi, memonitor dan menaggapi laporan-laporan dari


departemen/bagian-bagian akan dapat meningkatkan pemahaman tentang aktivitas dan
risiko yang mereka hadapi.

6. Mengadakan interaksi dengan pihak luar: artinya mengadakan hubungan dengan


perseorangan ataupun perusahaan-perusahaan lain terutama pihak-pihak yang dapat membantu
perusahaan dalam penanggulangan risiko, seperti: akuntan, penasihat hukum, konsultan
manajemen, perusahaan asuransi dan sebagainya. Dimana mereka itu akan dapat banyak
membantu dalam mengembangkan identifikasi terhadap kerugian-kerugian potensiil.

7. Melakukan analisa terhadap kontrak-kontrak yang telah dibuat dengan pihak lain.
Dari analisa tersebut akan dapat diketahui kemungkinan adanya risiko dari kontrak tersebut,
misalnya: rekanan tidak dapat memenuhi kewajibannya, denda keterlambatan memenuhi
kewajiban dan sabagainya.
8. Membuat dan menganalisa catatan/statistik mengenai bermacam-macam kerugian
yang telah pernah diderita. Dari catatan-catatan itu akan dapat diperhitungkan kemungkinan
terulangnya suatu jenis risiko tertentu. Disamping itu dari catatan tersebut akan dapat diketahui:
penyebab, lokasi, jumlah dan variabel-variabel risiko lainnya, yang perlu diperhitungkan
dalam upaya penanggulangan risiko.

9. Mengadakan analisa lingkungan, yang sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi


yang mempengaruhi timbulnya risiko potensiil, seperti: konsumen, supplier, penyalur, pesaing
dan penguasa (pembuat peraturan/perundang-undangan).

Penyebab Kerugian

Penyebab kerugian terhadap harta, dibedakan ke dalam :

1. Bahaya fisik, yaitu bahaya yang menimbulkan kerugian, yang bukan berasal dari ulah
manusia. Umumnya bahaya yang timbul karena kekuatan alam, seperti : kebakaran, angin topan,
gempa bumi yang dapat merusak harta.

2. Bahaya sosial yaitu bahaya yang timbul karena:

a. Adanya penyimpangan tingkah laku manusia dari norma- norma kehidupan yang
wajar,misalnya pencurian, penggelapan, penipuan dan sebagainya.

b. Adanya penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh manusia secara kelompok,


misalnya pemogokan, kerusuhan dan sebagainya.

3. Bahaya ekonomi yaitu bahaya-bahaya yang disebabkan oleh kekuatan eksternal maupun
internal perusahaan, misalnya perubahan harga, persaingan dan sebagainya.Yang diformulasikan
dalam bentuk persamaan matematik yang terdiri beberapa variable bebas atau variable
independent.

Tanggung Jawab Atas Kerugian Pihak Lain

Tanggung jawab atas kerugian pihak lain timbul karena adanya kemungkinan bahwa aktifitas
perusahaan menimbulkan kerugian harta atau personil pihak lain tersebut, baik disengaja maupun
tidak disengaja.

Tanggung Jawab Atas Kerugian Personil

Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap kerugian personil baik yang menimpa
karyawannya maupun keluarga dari karyawan yang bersangkutan. Kerugian tersebut mencakup
kerugian karena karyawan mengalami kecelakaan, meninggal dunia, mencapai usia tua, sakit,
atau kehilangan pekerjaan karena berbagai sebab.
Daily activity Mie-Rindoe

Menggunakan sistem SOP :

1. Pre –Opening (Pembukaan Mie-rindoe)


Contoh : Pembersihan Warung sebelum dibuka pada pagi hari.
2. Operation Hours ( Warung beroperasi)
Contoh : Pembersihan bagian dalam atau luar warung pada jam buka dengan kondisi
bersih atau kotor.
3. Closing (Penutupan warung)
Contoh : Mengadakan Briefing dan evaluasi salah satunya membahas tentang keluhan
keluhan dari pelanggan.
4. Closed ( Warung Tutup)
Berikut beberapa risiko yang mungkin terjadi :
RISK LEVEL RISK CATEGORY
RISK SOLUTION
HIGH MIDDLE LOW INTERN EKSTERN
Menyimpan mie basah di freezer,
Mie tidak bisa bertahan lebih dari 2 hari √ √ Pastikan bungkus mie benar-benar rapat,
agar teksturnya tidak kering.
Manajemen harus lebih memasarkan
Kadaluarsa terhadap makanan cepat saji dengan cara adanya diskon dan
yang disimpan terlalu lama
√ √ sebagainya untuk menarik minat
pelanggan.
-Mengevaluasi kembali dari segi harga,
rasa dan kenyamanan tempat.
Berkurangnya pelanggan √ √ -Membuat rangkaian promosi melalui
media sosial.
-Mendaftar ke aplikasi jualan online
-Manajemen memisahkan tempat antre
Antrean panjang akibat lonjakan pembeli
bagi pelanggan yang makan di tempat
karena adanya pembeli makan ditempat
dan pembeli take away (Go food,Shoope
√ √ dengan pelanggan take away.
-Memisahkan tempat untuk transaksi dan
food, dll)
pelayanan.
'-Seharusnya setiap harinya management
Risiko Bahan Baku yang habis √ √ melakukan pengecekan dan penjadwalan
untuk resupply bahan Baku.
-Manajemen menyediakan lebih dari satu
Risiko kesulitan mencari Bahan Baku √ √ supplier
Menambahkan hiasan/design ruangan
Tampak dapur tidak terlalu menarik
untuk dilihat para konsumen 
√ √ dan memastikan dapur selalu dalam
keadaan bersih
Manajemen harus mengexpand tempat
Tidak bisa terlalu banyak orang jika ingin outdoornya agar lebih banyak tempat
makan/minum di bagian outdoor 
√ √ untuk konsumen yang ingin makan
dioutdoor
Komplain masyarakat sekitar karena
Seharusnya dibuat tempat parkir yang
kendaraan pelanggan yang sedikit √ √ lebih luas dan memadai 
mengganggu dijalan.
Manajemen membuat rangkaian promosi
Adanya persaingan antara pengusaha mie
kekinian yg lain.
√ √ melalui media sosial, dan
memasarkannya
Seharusnya karyawan melakukan
Terjadinya salah penyajian makanan saat pengecekan secara teliti dan dipastikan
melakukan pemesanan
√ √ apakah memang kesalahan dari
karyawan atau konsumen
Terdapat Risiko karyawan atau tenaga Seharusnya management menyaring
kerja yang mengambil cuti
√ √ seluruh kegiatan karyawan (cuti)

Anda mungkin juga menyukai