ANALISIS RISIKO
DISUSUN OLEH :
Kelas Karyawan
Faktor tersebutlah yang membuat kami berlima ingin mendirikan usaha Mie kekinian ini dengan
nama “ Mie-Rindoe”. Banyak juga dari pebisnis yang membuka kemitraan usaha kuliner mie
kekinian pedas berlevel. Kemunculan usaha kuliner mie pedas berlevel yang kian marak
membuat kompetisi menjadi semakin menarik terutama di kota-kota besar.
2. Company Profile
MIE-RINDOE adalah sebuah perusahaan Mie kekinian yang didirikan oleh 5 orang sahabat
yaitu Mochammad Basir, Nadia Fitri Aminati, Desi kurniasari, Arifudin agam dan M. Fatkhur
Rois.
Hal pertama yang dilakukan adalah mengenai Market Place dengan Menargetkan Kalangan
Remaja dan Dewasa.
Dilihat dari fungsi tambahan maka lahir lah sebuah inovatif dimana tempat kami menyediakan
pula tempat untuk melihat bahkan melakukan praktek pembuatan Mie.
Kami juga menambahkan hiasan ruangan atau design ruangan tersebut dengan tema dari Masa ke
masa. Kami juga tidak ingin membuat kalangan masyarakat yang beranjak dewasa ini hanya
menikmati momen Modern saja tapi harus menikmati momen Klasik juga, dan jangan sampai
lupa akan sebuah kultur Indonesia yang sangat Cantik dan Luar biasa.
Karena Tempat kami juga menyediakan tempat yang Klasik terkadang sebuah Ruangan tersebut
di booking untuk menjadi tempat foto Pre-Wedding.
Alamat : Desa Panis, RT 001/RW 001, No.03, Kelurahan Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat.
Jam Operasional :
Visi :
Menjadikan Perusahaan yang Kreatif dan Inovatif dengan mutu terjamin dan
diterima di semua kalangan masyarakat.
Misi :
Pengertian Risiko
Bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi karena sebuah proses yang sedang
berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan
sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak
dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.
Masalah adalah peristiwa yang berisiko yang sudah terjadi dan biasanya mempunyai
dampak Negatif. Penanganan nya adalah dengan tindakan perbaikan, manajemen krisis,
dan jenisnya.
Risiko belum terjadi dan merupakan potensi masalah di masa depan. Tindakan
penanganan nya adalah dengan manajemen risiko, melalui Mitigasi kemungkinan
terjadinya atau Mitigasi kemungkinan dampak yang terjadi, atau kedua-duanya.
Macam-macam Risiko
a. Risiko yang tidak disengaja (Risiko murni) yaitu risiko yang apabila
terjadi menimbulkan kerugian dan terjadi tanpa sengaja misalnya risiko terjadinya
kebakaran, bencana alam, pencurian, penggelapan,pengacauan dsb.
b. Risiko yang disengaja (Risiko spekulatif ) yaitu risiko yang sengaja ditimbulkan
oleh yang bersangkutan agar terjadinya ketidakpastian memberikan keuntungan
kepadanya, misalnya risiko utang piutang, perjudian, perdagangan berjangka
(hedging) dsb.
c. Risiko fundamental, adalah risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan
kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya seseorang tetapi banyak orang
misalnya banjir,angin topan dsb
d. Risiko khusus, adalah risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan
umumnya mudah diketahui penyebabanya seperti kapal kandas, pesawat jatuh,
tabrakan mobil dsb.
e. Risiko Dinamis, adalah risiko yang timbul akibat perkembangan dan kemajuan
(dinamika) masyarakat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi kebalikannya
disebut risiko statis seperti kematian dan hari tua.
a. Risiko intern yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, seperti
kesalahan kerja, korupsi, kesalahan manajemen dsb.
b. Risiko Ekstern yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan seperti risiko
pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan kebijakan
pemerintah dsb.
Upaya-upaya untuk menanggulangi risiko harus selalu dilakukan, sehingga kerugian dapat
dihindari atau diminimumkan. Sesuai dengan sifat dan objek yang terkena risiko, ada beberapa
cara yang dapat dilakukan (perusahaan) untuk meminimumkan risiko kerugian, antara lain:
Seluruh kerugian potensial yang dapat menimpa setiap bisnis pada pokoknya dapat
diklasifikasikan dalam :
a. Kerugian yang langsung dapat dihubungkan dengan biaya penggantian atau perbaikan
terhadap harta yang terkena peril (gedung terbakar, peralatan yang dicuri). Jenis
kerugian ini disebut kerugian langsung.
b. Kerugian yg tidak dapat secara langsung dihubungkan dengan peril yang terjadi, yaitu
kerugian yg diakibatkan oleh rusaknya barang yang terkena peril. Disebut kerugian
tidak langsung.
Contoh : Ganti rugi yang harus diberikan perusahaan angkutan umum kepada
penumpang yang cedera akibat kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan
pengemudinya
Adalah kerugian akibat peril yang menimpa personil atau orang- orang yang menjadi anggota
dari karyawan perusahaan (termasuk keluarganya).
Dalam mengidentifikasi risiko ada beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain:
3. Membuat flow-chart aliran barang mulai dari bahan mentah sampai menjadi barang
jadi akan dapat diketahui risiko-risiko yang dihadapi pada masing-masing tahap dari aliran
tersebut.
Contoh :
flow-chart mulai dari : Supplier gudang bahan pabrikasi/proses produksi gudang barang
jadi penyalur konsumen.
Dari flow-chart tersebut akan dapat diidentifikasikan kemungkinan kerugian pada masing-
masing tahap. Misalnya pada tahap supplier risiko kenaikan harga, waktu penyerahan, volume
dan sebagainya.
- Kerugian berupa harta kekayaan: barang rusak, barang hilang di gudang, barang rusak
karena kesalahan proses dan sebagainya
- Kerugian yang menyangkut liability: tuntutan konsumen, karena barang tidak sesuai
dengan yang seharusnya dan seterusnya.
- Kerugian personil: kecelakaan kerja yang terjadi dalam pabrik pada saat karyawan
bekerja dan sebagainya.
7. Melakukan analisa terhadap kontrak-kontrak yang telah dibuat dengan pihak lain.
Dari analisa tersebut akan dapat diketahui kemungkinan adanya risiko dari kontrak tersebut,
misalnya: rekanan tidak dapat memenuhi kewajibannya, denda keterlambatan memenuhi
kewajiban dan sabagainya.
8. Membuat dan menganalisa catatan/statistik mengenai bermacam-macam kerugian
yang telah pernah diderita. Dari catatan-catatan itu akan dapat diperhitungkan kemungkinan
terulangnya suatu jenis risiko tertentu. Disamping itu dari catatan tersebut akan dapat diketahui:
penyebab, lokasi, jumlah dan variabel-variabel risiko lainnya, yang perlu diperhitungkan
dalam upaya penanggulangan risiko.
Penyebab Kerugian
1. Bahaya fisik, yaitu bahaya yang menimbulkan kerugian, yang bukan berasal dari ulah
manusia. Umumnya bahaya yang timbul karena kekuatan alam, seperti : kebakaran, angin topan,
gempa bumi yang dapat merusak harta.
a. Adanya penyimpangan tingkah laku manusia dari norma- norma kehidupan yang
wajar,misalnya pencurian, penggelapan, penipuan dan sebagainya.
3. Bahaya ekonomi yaitu bahaya-bahaya yang disebabkan oleh kekuatan eksternal maupun
internal perusahaan, misalnya perubahan harga, persaingan dan sebagainya.Yang diformulasikan
dalam bentuk persamaan matematik yang terdiri beberapa variable bebas atau variable
independent.
Tanggung jawab atas kerugian pihak lain timbul karena adanya kemungkinan bahwa aktifitas
perusahaan menimbulkan kerugian harta atau personil pihak lain tersebut, baik disengaja maupun
tidak disengaja.
Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap kerugian personil baik yang menimpa
karyawannya maupun keluarga dari karyawan yang bersangkutan. Kerugian tersebut mencakup
kerugian karena karyawan mengalami kecelakaan, meninggal dunia, mencapai usia tua, sakit,
atau kehilangan pekerjaan karena berbagai sebab.
Daily activity Mie-Rindoe