a. Risiko murni (pure risk) adalah suatu risiko yang jika terjadi menimbulkan kerugian
semata, misalnya kebakaran gedung, kecelakaan kendaraan bermotor, banjir, kerusuhan, dan
lain-lain. Suatu perusahaan kemungkinan akan mengalami berbagai risiko ini. Misalnya
kekayaan berupa mesin akan mengalami kemungkinan mengalami kerusakan, kekayaan dari
b. Risiko spekulatif (speculative risk) adalah suatu risiko yang bilamana terjadi dapat
menyimpan valuta asing seperti US$ atau JPY dapat mengalami keuntungan atau kerugian.
Simpanan valuta asing tersebut akan mengalami keuntungan bila nilai tukar mata uang
tersebut menguat, sementara akan mengalami kerugian bila nilai tukar mata uang tersebut
c. Risiko fundamental atau disebut juga risiko sistematik adalah suatu risiko yang jika
terjadi dapat berakibat luas baik peristiwanya maupun dampaknya, misalnyakerusuhan sosial
Jakarta dan beberapa kota di Indonesia di tahun 1998, perang, gempa buni, tsunami, dan
lainnya. Risiko ini lazimnya timbul dari suatu keadaan sosial, ekonomi, politik, bencana alam.
Dalam perkembangannya dapat terjadi perubahan atau pergeseran jenis risiko misalnya
pengangguran yang dialami perorangan merupakan risiko particular tetapi jika pengangguran
itu sedemikian banyak akibat inflasi atau system ekonomi suatu negara maka risiko dapat
berubah menjadi risiko fundamental. Ciri dari risiko fundamental adalah tidak dapat
d. Risiko khusus (particular risk) atau disebut juga risiko tidak sistematis adalah risiko
yang hanya terjadi pada pihak tertentu saja sehingga akibat yang terjadi dapat dilokalisir,
misalnya kebakaran suatu pabrik, tabrakan kendaraan bermotor baik individu maupun
memiliki bisnis produksi dan penjualan es krim. Pada mulanya penjualan es krim akan tinggi
di musim kemarau. Sulit menjual es krim di musim hujan sehingga penjualan es krim akan
memutuskan untuk mengembangkan produksi berupa payung dan jas hujan sehingga di
musim hujan penjualan tidak terlalu signifikan mengalami penurunan. Penggabungan kedua
e. Risiko individu atau individual risk merupakan berbagai macam kemungkinan yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan bisa mempengaruhi kapasitas finansial seseorang,
harta kekayaannya maupun risiko tanggung-jawab. Individual risk terbagi menjadi beberapa
kelompok seperti personal risk, property risk dan liability risk. Personal risk kerap dikaitkan
dengan pengaruh suatu hal atau kemungkinan-kemungkinan yang secara langsung bisa
berdampak pada keadaan finansial seseorang. Contoh risiko asuransi pribadi adalah
kehilangan, ataupun kerusakan. Risiko harta memiliki dua jenis yakni kerugian secara
langsung (direct losses) dan kerugian tak langsung (consequential). Contohnya kebakaran
kepada pihak lain. Sederhananya, risiko ini membuat kita menanggung kerugian orang lain
akibat ulah atau hal yang kita lakukan. Contohnya dalam dalam peristiwa kecelakaan, saat
kita menabrak orang lain, inilah yang disebut dengan risiko tanggung-gugat (liability risk).
2. Risiko-risiko yang tidak dapat dicover oleh asuransi adalah sebagai berikut:
a. Risiko dari Serangan terorisme; risiko yang dapat muncul akibat dari adanya serangan
terorisme. Apabila terluka akibat dari serangan terorisme maka biaya pengobatannya bukan
Contohnya Jika suatu saat mengalami cedera atau luka, dan harus dirawat di rumah sakit
akibat serangan terorisme yang terjadi di negara atau kota tujuan liburan, maka biaya
pengobatannya bukan tanggung jawab perusahaan asuransi. Maka dari itu, harus benar-benar
dipastikan kalau destinasi liburan tersebut aman, kondisi politiknya stabil, dan sedang tidak
berkonflik.
b. Risiko dari penggunaan narkoba dan alcohol; risiko ini muncul akibat penggunaan
narkoba dan alcohol yang berlebihan sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan
asuransi mengecualikan semua penyakit yang disebabkan oleh konsumsi alkohol dan obat-
obatan terlarang, seperti narkoba, kokain, marijuana, dan obat-obat terlarang lainnya. Jika
terbukti secara medis, maka pihak asuransi tidak akan pernah mengabulkan klaim asuransi
Contohnya seorang kepala keluarga yang membuat asuransi kesehatan untuk dirinya sendiri.
Kemudian suatu hari dia jatuh sakit dan dari hasil pemeriksaan medisnya diketahui
penyakitnya dikarenakan alcohol. Hal ini menyebabkan dia tidak dapat melakukan klaim
Contohnya sebuah gedung perusahaan yang rusak akibat gempa bumi tidak dapat diklaim
asuransinya.
d. Risiko atas kecelakaan yang direncanakan; risiko atas kejadian kecelakaan yang dapat
ditanggung oleh asuransi namun apabila terbukti kecelakaan tersebut adalah kecelakaan yang
direncanakan maka risiko tersebut tidak dapat dicover oleh pihak asuransi.
pertanggungan dari pihak asuransi, maka klaim yang dia ajukan tidak dapat diselesaikan.
3.
a. Harga asuransi didasarkan atas suatu perkiraan. Proses itu dimulai dengan
perkiraan biaya, perkiraan kegiatan, dan menggolongkan biaya itu di antara berbagai
kelas polis.
menghendaki agar tarif asuransi wajar, tidak terlalu tinggi dan tidak bersifat
dipertimbangkan. Misalnya, tarif itu sebaiknya relative stabil agar masyarakat tidak
gusar oleh bervariasinya biaya hidup secara mencolok dari tahun ke tahun. Pada saaat
yang sama, tarif harus bersifat peka terhadap kondisi yang sedang berubah untuk
hati. Apabila dalam penentuan tarif terlalu rendah maka perusahaan tidak bisa
menutupi biaya operasi (cost of operations), sedangkan bila tarif terlalu tinggi,
mungkin pembeli akan berkurang. Para pembeli akan melihat perusahaan asuransi
sejenis yang menawarkan jenis asuransi yang sama dengan tarif yang lebih rendah
a. Adequate, yang berarti harus cukup uang untuk membayar kerugian-kerugian dari
c. Equity, yang berarti dengan tidak membeda-bedakan risiko yang sama kualitasnya
(adil).
d. Flexible, yang berarti tarif harus disesuaikan dengan keadaan, bilamana keadaan
Sumber:
https://www.qoala.app/id/blog/asuransi/umum/jenis-dan-cara-mengelola-risiko-asuransi/
https://www.cermati.com/artikel/wajib-tahu-7-risiko-yang-tidak-ditanggung-asuransiperjalana