Anda di halaman 1dari 14

Tugas 2

1.

Insurance

Risiko-Risiko Yang Bisa Ditanggung Asuransi (Insurable Risk)

13 April 2022

Tujuan memiliki asuransi memang untuk menanggung kerugian finansial atas berbagai
macam risiko (ketidakpastian) yang potensial terjadi. Akan tetapi, tidak semua risiko
penyebab kerugian bisa ditanggung oleh asuransi meskipun risiko tersebut termasuk di dalam
risiko yang tercantum dalam polis asuransi.

Mungkin di antara Anda ada yang memiliki pengalaman saat mengajukan klaim asuransi
kendaraan. Biasanya pihak asuransi akan meminta kronologis peristiwa yang menyebabkan
mobil Anda mengalami kerusakan. Prosedur ini dilakukan untuk memastikan bahwa
kerusakan yang terjadi bukan akibat kesengajaan dengan motif mencari keuntungan, tetapi
murni peristiwa kecelakaan murni. Intinya setiap klaim yang diajukan akan diteliti dan
dianalisa terlebih dahulu oleh perusahaan asuransi untuk menentukan apakah termasuk
kategori layak klaim atau tidak.

Pada prinsipnya perusahaan asuransi sebagai penanggung risiko tidak akan


memberikan perlindungan asuransi terhadap semua peristiwa-peristiwa yang berisiko tinggi.
Dengan demikian, perusahaan asuransi menetapkan pembatasan-pembatasan terhadap risiko-
risiko yang dapat diasuransikan (insurable risks). Dalam konteks insurable risks ini,
perusahaan asuransi memiliki kriteria-kriteria penting yang perlu Anda ketahui saat ingin
membeli produk asuransi.
1. Risiko Dapat Dinilai dengan Uang (Financial Value)

Setiap risiko yang terjadi harus mengakibatkan suatu kerugian yang dapat diukur dengan
uang atau finansial. Kenapa harus financial value? Karena perusahaan akan menyediakan
sejumlah uang yang akan dibayarkan kepada tertanggung saat risiko tersebut terjadi. Jadi,
risiko ketidaknyamaan atau perasaan terancam adalah uninsurable risk karena tidak dapat
diukur dengan uang. Semua risiko yang bersifat sentimental harus bisa dinyatakan dalam
nilai uang agar bisa ditanggung oleh asuransi. Contohnya adalah risiko meninggal dunia yang
dinyatakan dalam uang berdasarkan kemampuan tertanggung dalam membayar premi.

2. Risiko-Risiko yang Sama (Homogeneous Exposure)

Risiko berikutnya yang masuk kategori insurable risks adalah risiko yang menimbulkan
kerugian harus sama atau homogen dan dalam jumlah besar (homogeneous exposure). Hal ini
penting agar perusahaan asuransi dapat mengukur risiko berdasarkan probabilita dan statistik
pengalaman lampau. Misalnya, bila risiko yang sama hanya berjumlah di bawah 5 maka
kontribusi atau preminya menjadi besar, sedangkan bila eksposurnya makin banyak maka
kontribusinya menjadi makin kecil. Hal ini berkaitan dengan doktrin asuransi tentang hukum
bilangan besar atau Law of The Large Number.

Sebagai contoh, risiko rusaknya atau hilangnya lukisan asli Monalisa. Karena jumlah lukisan
asli Monalisa hanya satu di muka bumi ini maka termasuk kategori risiko yang uninsurable
risks. Pasalnya, dengan jumlahnya yang hanya satu tersebut maka tidak ada patokan bagi
penanggung dalam mengukur nilai atau harganya serta nilai kerugiannya. Jadi kata kunci
dalam homogeneous exposure ini adalah risiko yang akan dipertanggungkan tersebut harus
umum.

3. Risiko Harus Murni (Pure Risks)


Pure Risks adalah risiko-risiko yang benar-benar murni mendatangkan kerugian bila terjadi
dan tidak akan mendatangkan kerugian bila tidak terjadi. Misalnya, risiko kecelakaan, banjir,
kebakaran, tanah longsor, dan sebagainya. Namun, pure risks ini juga harus bebas dari motif
kesengajaan dalam rangka mencari keuntungan dari sisi tertanggung. Contohnya adalah
risiko kebakaran yang bisa jadi disebabkan oleh faktor kesengajaan dalam rangka
mendapatkan dana atau ganti rugi dari klaim asuransi.

Risiko-risiko lain yang sifatnya spekulatif yang mengandung kemungkinan memperoleh


keuntungan (gain atau profit) pada umumnya juga tidak dapat diasuransikan, termasuk risiko
kekalahan dalam berjudi adalah uninsurable risks.

Risiko murni ini memiliki dua kategori yaitu risiko perorangan (personal) dan risiko properti
(property). Risiko perorangan adalah risiko yang terjadi kepada setiap individu yang
berpengaruh terhadap kemampuan individu tersebut untuk mendapatkan penghasilan.
Misalnya, kecelakaan, sakit berkepanjangan, dan meninggal dunia. Sementara itu, risiko
properti adalah risiko kerugian yang terjadi atas benda atau aset milik seseorang
(tertanggung) yang mengalami kerusakan atau pencurian.

4. Risiko Khusus dan Fundamental (Particular and Fundamental Risks)

Risiko-risiko khusus (particular risks) adalah risiko yang apabila terjadi akan menimbulkan
kerugian yang dapat terukur dan dikendalikan. Contohnya adalah tabrakan, kecelakaan kapal,
ledakan turbin, dan sebagainya. Pada umumnya semua risiko khusus dapat diasuransikan,
tetapi tidak pada risiko-risko fundamental (fundamental risks).

Risiko fundamental adalah risiko yang apabila terjadi dapat menimbulkan kerugian di luar
kemampuan manusia untuk mengendalikannya dengan akibat yang sangat luas alias
katastropik. Risiko yang termasuk kategori fundamental risks adalah perubahan
kebiasaan/sosial, peperangan, inflasi, badai, gempa bumi. Untuk dapat diasuransikan,
fundamental risks akan melalui proses pertimbangan dan penilaian teliti dari pihak
penanggung.

5. Risiko Tiba-Tiba dan Tak Terduga (Fortuitous)

Fortuitous adalah risko yang apabila terjadi menimbulkan kerugian atau kerusakan yang yang
tiba-tiba dan tak terduga (fortuitous) dari sisi pihak tertanggung. Risiko meninggal dunia
(death) adalah salah satu contoh dari risiko ini. Kematian memang merupakan peristiwa yang
pasti dialami oleh setiap manusia, tetapi kapan kematian itu akan terjadi adalah peristiwa
yang bisa datang tiba-tiba dan tidak terduga. Oleh karena itu, risiko meninggal dunia
termasuk dalam insurable risks yang ditanggung di bisnis asuransi jiwa.

6. Risiko Kepentingan Asuransi (Insurable Interest)

Risiko insurable interest adalah risiko yang apabila terjadi mengakibatkan kerugian finansial
bagi pihak tertanggung. Dengan kata lain, orang yang hendak mengasuransikan risiko itu
harus mempunyai insurable interest pada risiko tersebut. Jadi risiko kerugian atas kebakaran
yang terjadi hanya berlaku terhadap rumah yang dimiliki oleh tertanggung sehingga tidak
termasuk rumah tetangganya meskipun dampak kebakaran tersebut menyebabkan kerusakan
rumah tetangga dari tertanggung.

7. Tidak Bertentangan dengan Ketertiban Umum (Not Againt Public Policy).

Semua bentuk kerugian yang terjadi akibat risiko yang bertentangan dengan ketertiban umum
(not againt public policy) otomatis tidak dapat diasuransikan atau uninsurable risks. Misalnya
risiko kerugian finansial akibat ditilang Polisi tidak bisa dibayar dengan asuransi. Termasuk
juga barang-barang yang diperoleh dari hasil pencurian juga termasuk dalam kategori
uninsurable risks. Intinya, semua kontrak asuransi tidak boleh berlawanan dengan ketentuan
hukum yang berlaku.
8. Premi Harus Wajar (Reasonable Premium).

Penetapan premi atas risiko yang dipertanggungkan harus wajar (reasonable premium) dalam
kaitannya dengan kemungkinan kerugian finansial yang timbul. Dengan demikian, bila risiko
yang berpotensi menimbulkan kerugian besar sehingga mengakibatkan premi menjadi besar
maka bisa menjadi uninsurable.

2.

tidak semua risiko bisa ditanggung perusahaan asuransi.

Berikut asuransi yang tidak dicover :

1. Serangan terorisme

Terorisme

Jika suatu saat Anda mengalami cedera atau luka, dan harus dirawat di rumah sakit akibat
serangan terorisme yang terjadi di negara atau kota tujuan, maka biaya pengobatannya bukan
tanggungjawab perusahaan asuransi. Maka dari itu, Anda harus benar-benar memastikan
kalau destinasi liburan tersebut aman, kondisi politiknya stabil, dan sedang tidak berkonflik.

Untuk mengetahui situasi di negara atau kota tujuan, cari informasi sebanyak-banyaknya di
internet. Apabila kondisinya sedang rusuh, terjadi konflik yang memanas, lebih baik batalkan
rencana liburan ke sana sampai situasi benar-benar aman. Alternatif lain, mencari
penggantinya.

2. Sakit akibat konsumsi narkoba dan alkohol

Narkoba dan Alkohol

Sakit akibat konsumsi narkoba dan alkohol


Perusahaan asuransi mengecualikan semua penyakit yang disebabkan oleh konsumsi alkohol
dan obat-obatan terlarang, seperti narkoba, kokain, marijuana, dan obat-obat terlarang
lainnya. Jika terbukti secara medis, maka pihak asuransi tidak akan pernah mengabulkan
klaim asuransi yang Anda ajukan sampai kapanpun. Untuk itu, hindari konsumsi alkohol dan
narkoba selama liburan. Selain tidak mendapat pertanggungan, mengonsumsinya juga dapat
membahayakan kesehatan Anda.

3. Peristiwa bencana alam

Bencana Alam

Peristiwa Bencana Alam

Cedera, luka-luka, atau kehilangan nyawa akibat peristiwa bencana alam pun menjadi
pengecualian bagi perusahaan asuransi, meskipun pada dasarnya bencana alam merupakan
salah satu peristiwa yang terjadi di luar kendali manusia. Sama seperti kasus terorisme, Anda
harus banyak mencari informasi mengenai kondisi geografis dan cuaca di negara atau kota
tujuan. Batalkan atau tunda perjalanan apabila situasi dan kondisinya tidak sesuai harapan
Anda di awal.

4. Kecelakaan yang direncanakan

kecelakaan

Kecelakaan yang direncanakan

Kecelakaan yang dibuat-buat atau sengaja jelas dilarang oleh perusahaan asuransi. Jika
terbukti mencari keuntungan dengan cara demikian, pengajuan klaim otomatis ditolak. Bila
tetap memaksa, kasus ini bisa saja dibawa ke meja hijau.
Sepintar apapun Anda untuk mengelabui kecelakaan sampai terlihat seperti nyata, perusahaan
asuransi akan tetap mengetahuinya. Sebab akan ada sesi wawancara dan pengumpulan
berkas-berkas tertentu untuk membuktikan apakah kecelakaan benar-benar terjadi atau hanya
dibuat-buat.

5. Cedera akibat ikut turnamen tertentu

Turnamen

Cedera akibat ikut turnamen tertentu

Jika tujuan kunjungan Anda ke suatu negara untuk mengikuti turnamen dan mengalami
cedera selama mengikuti turnamen, maka biaya pertanggungan lewat pengajuan klaim tidak
akan dikabulkan. Adapun biaya yang terjadi akan ditanggung oleh Anda selaku anggota
turnamen atau pihak penyelenggara turnamen itu sendiri. Dalam hal ini, Anda benar-benar
harus menjaga diri dan kondisi kesehatan untuk menghindari biaya pengobatan di rumah
sakit.

6. Tindakan melawan hukum

Hukum

Tindakan melawan hukum

Segala tindakan yang melawan hukum, seperti berkendara melebihi batas kecepatan tertentu
atau melakukan aksi kejahatan, maka biaya yang timbul dari tindakan ini bukanlah
tanggungjawab perusahaan asuransi. Anda, keluarga, teman, atau kerabat Anda yang harus
menanggung biaya tersebut.
Sebelum pergi liburan, sebaiknya catat kasus-kasus apasaja yang termasuk dalam tindak
kejahatan di negara bersangkutan. Dengan demikian, Anda bisa mengantisipasinya dengan
cara tidak melakukan hal tersebut selama liburan.

7. Ibu hamil yang keguguran

Ibu hamil

Ibu hamil yang keguguran

Ibu hamil biasanya dilarang untuk melakukan perjalanan jauh, kecuali jika sudah melalui
persetujuan dokter. Kira-kira kenapa? Tentunya untuk mencegah terjadinya kasus keguguran
selama di perjalanan. Apalagi kasus keguguran ini tidak termasuk dalam biaya pertanggungan
perusahaan asuransi.

Apabila terjadi keguguran, maka biaya perawatan ibu dan kandungannya di rumah sakit
ditanggung biaya sendiri. Termasuk obat-obatan dan treatment khusus selama proses
penyembuhan.

Cermati Syarat dan Ketentuannya di Polis Asuransi

Jangan abaikan polis asuransi. Baca dengan seksama syarat dan ketentuan polis asuransi
perjalanan sebelum menandatanganinya. Memahami dan mengerti isi polis sangat penting
untuk pengajuan klaim maupun dasar jika suatu saat terjadi argumen. Selain itu, untuk
melindungi Anda dari kemungkinan adanya agen asuransi yang nakal.

https://www.google.com/amp/s/www.cermati.com/artikel/amp/wajib-tahu-7-risiko-yang-
tidak-ditanggung-asuransi-perjalanan

3.
Tugas : 2 / ADBI.

Jawaban :

Perusahaan asuransi memiliki kriteria-kriteria penting yang menjadi dasar apakah sesuatu
bisa diasuransikan atau tidak.

Kriteria-kriteria resiko tersebut sebagai berikut :

Kerugian terjadi secara kebetulan

Sesuatu hal baru dapat diasuransikan apabila memiliki unsur kebetulan. Artinya, kerugian
tersebut disebabkan oleh kejadian yang tidak diperkirakan sebelumnya atau tidak disengaja.

Contoh, setiap orang memiliki risiko terjatuh sakit, tapi tidak ada seorang pun yang bisa
mengetahui kapan kejadian sakit itu terjadi. Kejadian jatuh sakit juga sulit disengajakan.
Maka itu, proteksi terhadap risiko kerugian finansial yang mungkin terjadi ketika seseorang
terjatuh sakit dimungkinkan.

Sama halnya dengan asuransi jiwa. Setiap orang pasti meninggal dunia, namun kapan itu
terjadi tidak ada yang dapat memastikan. Jadi ketika seseorang memiliki asuransi jiwa dan
suatu ketika tutup usia, penyedia asuransi pun membayarkan klaim uang pertanggungan pada
si ahli waris. Sebaliknya, bila sebuah kematian disengaja, misalnya seperti kasus bunuh diri,
otomatis penyedia asuransi tidak akan mengabulkan klaim asuransi jiwa orang tersebut.
Pasalnya, kematian terjadi secara sengaja atau tidak kebetulan.

 Kerugian bersifat nyata


Kerugian yang bisa diasuransikan harus bersifat nyata dalam hal waktu dan jumlah. Penyedia
asuransi harus bisa menentukan kapan harus membayar manfaat atau klaim pada si
tertanggung (pemegang polis) dan berapa jumlah manfaat yang harus dibayarkan. Dengan
kata lain, risiko kerugian yang diasuransikan harus bisa diperhitungkan secara ekonomi di
mana untuk menentukan besar manfaat akan banyak faktor yang mempengaruhi.

Misalnya, asuransi jiwa memberikan manfaat uang pertanggungan ketika si tertanggung yang
tertera dalam polis tutup usia. Perusahaan asuransi hanya dapat memberikan manfaat berupa
uang pertanggungan, namun tidak menghidupkan si tertanggung yang meninggal dunia.

Nah, berapa nilai uang pertanggungan yang diberikan? Penentuan besar uang pertanggungan
dilakukan di awal kontrak polis karena besar kecil jumlahnya akan menentukan besar premi
yang harus dibayar oleh pemegang polis. Besar kecil beban premi akan dipengaruhi oleh
beberapa hal, yakni, usia si tertanggung (semakin tua akan semakin mahal preminya),
kebiasaan atau gaya hidup tertanggung (seorang perokok akan terkena premi lebih mahal),
tingkat risiko pekerjaan tertanggung (premi pekerja di offshore akan lebih besar dibanding
premi asuransi jiwa seorang guru), dan lain sebagainya.

Kriteria terakhir suatu risiko kerugian bisa diasuransikan adalah apabila kerugian tersebut
sifatnya tidak katastrofis terhadap penerbit asuransi. Maksudnya, apabila kerugian itu terjadi,
penanggungannya tidak membuat perusahaan asuransi tersebut terjatuh atau mengalami
kerugian besar.

Contoh mudah, kecil kemungkinan sebuah perusahaan asuransi menerbitkan asuransi gempa
bumi dan bencana untuk rumah-rumah yang jaraknya hanya 2 kilometer dari lokasi gunung
berapi aktif. Ini karena risikonya terlalu besar untuk ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Memang, perusahaan asuransi pun bisa mengelola risiko yang dia tanggung dengan
melakukan reinsurance(reasuransi) atau mengasuransikan kembali risiko-risiko kerugian
yang ditanggung pada perusahaan reasuransi.
Namun, tetap akan ada batasan bagi perusahaan asuransi agar suatu kerugian yang
ditanggung tidak berisiko menjatuhkan kesehatan keuangannya sendiri.

Risiko-Risiko yang tidak dapat dicover asuransi sebagai berikut : a) Serangan Terorisme Jika
suatu saat Anda mengalami cedera atau luka, dan harus dirawat di rumah sakit akibat
serangan terorisme yang terjadi di negara atau kota tujuan, maka biaya pengobatannya bukan
tanggungjawab perusahaan asuransi. Maka dari itu, Anda harus benar-benar memastikan
kalau destinasi liburan tersebut aman, kondisi politiknya stabil, dan sedang tidak berkonflik.
Untuk mengetahui situasi di negara atau kota tujuan, cari informasi sebanyak-banyaknya di
internet. Apabila kondisinya sedang rusuh, terjadi konflik yang memanas, lebih baik batalkan
rencana liburan ke sana sampai situasi benar-benar aman. Alternatif lain, mencari
penggantinya. b) Sakit akibat konsumsi narkoba dan alcohol Perusahaan asuransi
mengecualikan semua penyakit yang disebabkan oleh konsumsi alkohol dan obat-obatan
terlarang, seperti narkoba, kokain, marijuana, dan obat-obat terlarang lainnya. Jika terbukti
secara medis, maka pihak asuransi tidak akan pernah mengabulkan klaim asuransi yang Anda
ajukan sampai kapanpun. Untuk itu, hindari

konsumsi alkohol dan narkoba selama liburan. Selain tidak mendapat pertanggungan,
mengonsumsinya juga dapat membahayakan kesehatan Anda. c) Peristiwa bencana alam
Cedera, luka-luka, atau kehilangan nyawa akibat peristiwa bencana alam pun menjadi
pengecualian bagi perusahaan asuransi, meskipun pada dasarnya bencana alam merupakan
salah satu peristiwa yang terjadi di luar kendali manusia. Sama seperti kasus terorisme, Anda
harus banyak mencari informasi mengenai kondisi geografis dan cuaca di negara atau kota
tujuan. Batalkan atau tunda perjalanan apabila situasi dan kondisinya tidak sesuai harapan
Anda di awal. d) Kecelakaan yang direncanakan Kecelakaan yang dibuat-buat atau sengaja
jelas dilarang oleh perusahaan asuransi. Jika terbukti mencari keuntungan dengan cara
demikian, pengajuan klaim otomatis ditolak. Bila tetap memaksa, kasus ini bisa saja dibawa
ke meja hijau. Sepintar apapun Anda untuk mengelabui kecelakaan sampai terlihat seperti
nyata, perusahaan asuransi akan tetap mengetahuinya. Sebab akan ada sesi wawancara dan
pengumpulan berkas-berkas tertentu untuk membuktikan apakah kecelakaan benar-benar
terjadi atau hanya dibuat-buat. e) Cedera akibat ikut turnamen tertentu ika tujuan kunjungan
Anda ke suatu negara untuk mengikuti turnamen dan mengalami cedera selama mengikuti
turnamen, maka biaya pertanggungan lewat pengajuan klaim tidak akan dikabulkan. Adapun
biaya yang terjadi akan ditanggung oleh Anda selaku anggota turnamen atau pihak
penyelenggara turnamen itu sendiri. Dalam hal ini, Anda benar-benar harus menjaga diri dan
kondisi kesehatan untuk menghindari biaya pengobatan di rumah sakit. Refrensi:
cermati/artikel/wajib-tahu-7-risiko-yang-tidak-ditanggung- asuransi-perjalanan ( akses
05/11/2022 jam 11)

a. Karakter yang membedakan asuransi dengan dengan industry lain :

Subrogation engalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar.

Contribution Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama


menanggung, tetapitidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut
memberikan indemnity.

b-unsur yang dapat menetapkan tarif yang ideal yaitu :

Unsur – unsur Penentuan Tarif Premi Asuransi :

a) Kemungkinan/probability terjadinya kerugian b) Value judgment c) Policy pemerintah

Dengan demikian dalam menentukan beberapa prinsip, antara lain:

Adequate : Premi tersebut harus menghasilkan cukup uang untuk membayar kerugian yang
mungkin terjadi.

Note cessive : Tarif jangan berlebih-lebihan

Equity : Bila kualitas exposurenya sama, tarif sama.


Flexible : Tarif ditentukan harus selaku disesuaikan dengan keadaan.

 Faktor yang di Pertimbangkan dalam Penentuan Tarif

 Macam barang yang diasuransikan

 Kondisi pertanggungan

 Macam alat pengankut barang yang diasuransikan

 Cara penimbunan/pengaturan barang dalam pengangkutan5. Jangka waktu


pertanggungan

 Faktor yang Mempengaruhi Penentuan Tarif Premi Asuransi I. Faktor Eksternal

Fakta yang mempengaruhi penentuan tarif asuransi akan banyak menyangkut unsur:

 Persaingan

 Kondisi ekonomi

 Peraturan perundang-undangan dari pemerintahFaktor

II. Internal obyek kerugian (terutama dalam Asuransi Kerugian)


 Macam barang yang diasuransi

 Kondisi pertanggungan

 Macam alat pengukur barang yang diasuransikan

 Cara pengangkutan barang

 Jangka waktu pertanggungan

Refrensi : Sumber :Suryanto, 2019, Manajemen Risiko dan Asuransi, Edisi 2. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai