Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 2

Nama Mahasiswa : PUTRI NOVIA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 030394803

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4211/Manajemen Risiko Dan Asuransi

Kode/Nama UPBJJ : Banjarmasin

Masa Ujian : 2020/21.2 (2021.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban :

1)

Risiko eksternalitas adalah potensi penyimpangan hasil pada eksposur korporat dan strategis
dan dapat berdampak pada potensi penutupan usaha karena pengaruh dari faktor eksternal.

Faktor eksternal meliputi reputasi, lingkungan, sosial dan hukum.

1. Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah potensi hilangnya atau hancurnya reputasi perusahaan karena
penerimaan lingkungan eksternal yang rendah, bahkan dapat terjadi penolakan.

1. Risiko Lingkungan

Risiko lingkungan adalah potensi penyimpangan hasil, bahkan potensi penutupan perusahaan
karena ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola polusi dan dampaknya yang
ditimbulkan oleh perusahaan.

1. Risiko Sosial

Risiko sosial adalah potensi penyimpangan hasil karena tidak akrabnya perusahaan dengan
lingkungan tempat perusahaan berada.

1. Risiko Hukum

Risiko hukum adalah kemungkinan penyimpangan hasil karena perusahaan tidak mematuhi
peraturan dan norma yang berlaku.

2) Dengan asuransi, Anda dapat merasa tenang dan terjamin karena akan ada pereduksi risiko
yang merugikan diri Anda. Namun yang perlu Anda ketahui, tidak semua risiko dapat
diasuransikan. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh risiko tersebut hingga akhirnya
dapat dapat diasuransikan melalui metode pengalihan risiko.

1. Harus Termasuk Dalam Risiko Murni dan Termasuk Risiko Khusus

Dengan kata lain risiko tersebut muncul secara tidak terduga dan dapat menimpa siapa saja.
Contohnya risiko kecelakaan maupun risiko meninggal dunia.

2. Dapat Diukur dengan Uang

Hal Ini berarti pengalihan risiko dinilai dari segi finansial, bukan dari emosional tertanggung.
Contohnya pada asuransi jiwa, pihak asuransi hanya dapat memberikan pengalihan berupa
uang yang telah dipertangunggkan, tanpa bisa menghidupkan kembali pihak yang meninggal.

3. Bersifat Sama dan Dalam Jumlah Besar

Banyaknya risiko serupa menjadi penilaian pihak asuransi untuk menentukan perkiraan
besarnya kerugian yang terjadi. Hal-hal khusus, seperti koleksi perangko, akan sulit
diasuransikan karena pihak asuransi sulit menentukan besaran nilai pertanggungan, Itu
disebabkan nilainya bergantung dari kesukaan subjektif.
4. Terjadi Secara Kebetulan dan Tidak Disengaja

Pihak asuransi tidak mau bertanggung jawab dalam pengalihan risiko dari kerugian yang
mungkin timbul akibat kesengajaan. Sebagai contoh, tidak ada nilai pertanggungan bagi
seseorang yang masuk rumah sakit akibat mencoba bunuh diri.

5. Dapat Dibuktikan

Dalam hal ini pihak asuransi menuntut bukti yang sah dari kerugian yang Anda alami sebelum
mengeluarkan ganti ruginya. Sebagai contoh, ketika Anda kehilangan mobil yang telah
diasuransikan, Anda harus memiliki surat keterangan polisi yang menyatakan kehilangan
tersebut sampai akhirnya baru dapat mengajukan klaim kepada pihak asuransi.

6. Mengandung Kerugian Bagi Tertanggung

Bahwa risiko yang Anda asuransikan haruslah menyangkut tentang diri Anda sendiri. Jika
risiko tersebutnya nyatanya hanya berdampak pada orang lain, pihak asuransi tidak dapat
mengalihkan risikonya. Sebagai contoh, Anda tidak dapat mengasuransikan motor tetangga
Anda sebab jika motor itu hilang atau rusak, yang menderita kerugian bukan Anda, melainkan
tetangga Anda.

Dari penjabaran mengenai kriteria risiko yang dapat diasuransikan, berikut


adalah beberapa contoh risiko yang akan disetujui pihak asuransi jika
Anda ingin mengalihkan potensi kerugiannya.
1. Risiko cacat akibat mengendarai kendaraan bermotor.
2. Risiko hancurnya kendaraan akibat kecelakaan.
3. Risiko tidak dapat melanjutkan pendidikan dikarenakan hilangnya
pendapatan orang tua.
4. Risiko terbakarnya bangunan akibat korsleting listrik.
5. Risiko hilangnya penghasilan akibat meninggal.
6. Risiko rusahnya rumah, kendaraan, dan harta benda akibat kebakaran
ataupun bencana alam.
7. Risiko kehilangan harta benda akibat pencurian.

3) Ruang lingkup usaha perasuransian terbagi dalam


1. Perusahaan asuransi umum hanya dapat menyelenggarakan:
1 Usaha Asuransi Umum, termasuk lini usaha asuransi kesehatan
dan lini usaha asuransi kecelakaandiri; dan 2 Usaha Reasuransi
untuk risiko Perusahaan Asuransi Umum lain.
2. Perusahaan asuransi jiwa hanya dapatmenyelenggarakan
Usaha Asuransi Jiwa termasuk lini usahaanuitas, lini usaha
asuransi kesehatan, dan lini usaha asuransikecelakaan diri.
3. .Perusahaan reasuransi hanya dapat menyelenggarakan
Usaha Reasuransi.

Anda mungkin juga menyukai