Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SESI 5

Nama : CHASSIA AURELLIN RIRIHENA

Matkul : ABDI4211/ Manajemen risiko dan asuransi

Nim : 042787343
JAWABAN NO 1

JENIS-JENIS RESIKO :

1. Risiko murni (Pure Risk) Risiko asuransi murni adalah risiko yang bila terjadi pasti
menimbulkan kerugian dan apabila tidak terjadi, maka tidak akan menimbulkan kerugian
maupun tidak akan menimbulkan keuntungan. Dalam pengertian risiko murni kerugian pasti
terjadi seperti kebakaran, kecelakaan, bangkrut dan lain sebagainya.

2. Risiko spekulatif (speculative risk) Risiko spekulatif adalah risiko yang memiliki dua
kemungkinan bila peristiwa yang dianggap risiko itu benar-benar terjadi, berbanding terbalik
dengan risiko murni. Contohnya saat berinvestasi saham di bursa efek, proses investasi itu akan
menimbulkan risiko spekulatif yakni ada kemungkinan untung secara finansial dan di lain sisi
ada risiko kerugian.

3. Risiko khusus (particular risk) Risiko selanjutnya ada risiko khusus yang dampak maupun
penyebabnya hanya mempengaruhi lingkungan lokal (pribadi) baik secara kualitas maupun
kuantitas. Misalnya pengangguran ataupun seorang pencuri. Saat seseorang mencuri, risiko yang
ditimbulkan hanya mempengaruhi individu itu.

4. Risiko fundamental (fundamental risk) Kebalikan dari risiko sebelumnya, risiko


fundamental bisa menimbulkan dampak yang sangat luas. Terdapat faktor atau pihak tertentu
yang menyebabkan risiko ini seperti kebijakan pemerintah, bencana alam, dan lain sebagainya.

5. Risiko individu (individual risk) Risiko individu merupakan berbagai macam kemungkinan
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan bisa mempengaruhi kapasitas finansial seseorang,
harta kekayaannya maupun risiko tanggung-jawab. Individual risk terbagi menjadi beberapa
kelompok seperti personal risk, property risk dan liability risk. Personal risk kerap dikaitkan
dengan pengaruh suatu hal atau kemungkinan-kemungkinan yang secara langsung bisa
berdampak pada keadaan finansial seseorang. Contoh risiko asuransi pribadi adalah kehilangan
pekerjaan, cacat fisik, meninggal dunia, dan lain sebagainya.

6. Risiko harta (property risk) Risiko harta berkaitan dengan kepemilikan suatu benda akibat
pencurian, kehilangan, ataupun kerusakan. Risiko harta memiliki dua jenis yakni kerugian secara
langsung (direct losses) dan kerugian tak langsung (consequential).

7. Risiko tanggung gugat (liability risk) Terakhir, ada risiko tanggung-jawab yang harus kamu
berikan kepada pihak lain. Simpelnya, risiko ini membuatmu menanggung kerugian orang lain
akibat ulah atau hal yang kamu lakukan. Contohnya dalam dalam peristiwa kecelakaan, saat
kamu menabrak orang lain, inilah yang disebut dengan risiko tanggung-gugat (liability risk).
Produk Asuransi yang Menanggung Berbagai Jenis Risiko Sejatinya kerugian yang diakibatkan
oleh risiko di atas bisa diminimalisir oleh produk yang ditawarkan perusahaan asuransi

1. Asuransi kesehatan Asuransi kesehatan menanggung objek risiko berupa biaya kesehatan.
Karena itu, asuransi kesehatan menjadi solusi atas risiko murni, risiko khusus, dan risiko
individu. Sebab itu, asuransi ini akan memberikan uang penggantian atas biaya perawatan medis
di rumah sakit bila kamu jatuh sakit.

2. Asuransi jiwa Asuransi lain yang tidak kalah penting, adalah asuransi jiwa yang
menanggung nilai ekonomi hidup seseorang. Contohnya, seseorang yang berpenghasilan Rp10
juta akan membuatnya keluarganya kehilangan manfaat penghasilan itu bila dia meninggal.
Bentuk kompensasi dari asuransi jiwa berupa santunan tunai untuk menggantikan penghasilan
orang itu sehingga keluarganya bisa melanjutkan hidup dengan layak.

3. Asuransi mobil Tidak hanya manusia, kendaraan juga memiliki asuransi untuk menanggung
kerugian ringan seperti lecet, baret, sampai kerusakan total seperti pencurian dan terperosok.
Karena tingginya angka kriminalitas di ibukota, asuransi kendaraan seperti asuransi mobil layak
dijadikan pertimbangan untuk kamu miliki.

4. Asuransi melahirkan Asuransi melahirkan merupakan bagian dari asuransi kesehatan.


Berbagai jenis risiko yang ditanggung meliputi biaya melahirkan, keguguran, perawatan pra dan
pasca melahirkan, sampai meninggalnya ibu dan/atau janin. Asuransi melahirkan menjadi solusi
atas risiko murni dan risiko khusus yang mungkin saja terjadi di masa mendatang.

5. Asuransi pendidikan Asuransi pendidikan adalah bagian dari asuransi jiwa. Simpelnya, bila
terjadi risiko cacat total tetap atau meninggal dunia pada peserta, asuransi pendidikan akan
memberikan santunan berupa pertanggungan biaya sekolah anak anak yang ditinggalkan.
Layaknya asuransi jiwa, asuransi pendidikan bisa jadi solusi untuk menghadapi jenis risiko
khusus dan risiko individual. Terlebih, bila asuransi itu dikaitkan dengan investasi atau unit link
sehingga bisa mengatasi risiko spekulatif untuk biaya pendidikan di masa yang akan dating

. 6. Asuransi properti Asuransi properti memberikan pertanggungan bila terjadi kerugian pada
properti pemegang polis. Contohnya biaya ganti rugi atas rumah tinggal yang kebanjiran,
terbakar, dan lain sebagainya. Bahkan beberapa perusahaan juga memberikan manfaat asuransi
properti seperti biaya akomodasi tempat tinggal sementara. Karenanya, asuransi properti amat
penting untuk dimiliki guna mengatasi risiko individual, risiko harta, risiko murni, risiko khusus,
risiko sampai risiko tanggung gugat.

7. Asuransi proyek Risiko tanggung gugat amat mungkin terjadi saat mengerjakan suatu
proyek. Untuk itulah asuransi proyek berguna untuk meminimalisir dampak risiko tanggung
gugat selama masa pengerjaan suatu konstruksi atau proyek. Manfaat risiko ini juga mencakup
tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga, kerusakan alat berat, kecelakaan kerja dan lain
sejenisnya.
JAWABAN NO 2

Risiko yang Tidak Dapat Diasuransikan

Meskipun setiap perusahaan asuransi mungkin memiliki kebijakannya sendiri mengenai apa
yang mereka anggap dapat diasuransikan dan tidak dapat diasuransikan, di bawah ini adalah
contoh risiko yang mungkin dianggap tidak dapat diasuransikan oleh banyak perusahaan.

Terlalu Mungkin Terjadi

Jika perusahaan asuransi menganggap suatu peristiwa, seperti bencana alam atau bencana, terlalu
mungkin terjadi, peristiwa tersebut kemungkinan besar tidak dapat diasuransikan. Jika sebuah
rumah, misalnya, terletak di pantai di mana sering terjadi badai dan kerusakan properti,
perusahaan asuransi mungkin menganggap risiko kerusakan terlalu mungkin terjadi. Akibatnya,
risikonya menjadi tidak dapat diasuransikan, yang berarti perusahaan asuransi tidak akan
memberikan pertanggungan apa pun yang disebabkan oleh peristiwa tertentu yang tidak dapat
diasuransikan itu. Rumah yang terletak di zona banjir atau di daerah yang sering terjadi tanah
longsor juga dapat dianggap sebagai risiko yang tidak dapat diasuransikan bagi perusahaan
asuransi. Individu dan pemilik rumah kemungkinan besar perlu mencari bantuan dari pemerintah
atau perusahaan asuransi yang menyediakan perlindungan berisiko tinggi. 

Risiko Reputasi

Suatu perusahaan dapat mengalami kerusakan pada reputasinya. Misalnya, penarikan kembali
produk perusahaan karena bahaya keselamatan dapat merusak nama dan reputasi perusahaan.
Perusahaan asuransi akan menghadapi tantangan yang sulit dalam menentukan nilai moneter dari
reputasi perusahaan untuk memastikan jumlah tersebut. Ada terlalu banyak faktor dan variabel
yang terlibat bagi perusahaan asuransi untuk menilai reputasi satu perusahaan versus yang lain,
dan terlalu banyak hal yang bisa salah.

Risiko Regulasi

Regulasi adalah undang-undang yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah yang dirancang
untuk melindungi warganya dari tindakan tidak sah yang dilakukan oleh perusahaan atau pihak
lain. Peraturan dapat sering berubah, dan banyak bisnis berjuang untuk mengikuti lanskap
peraturan yang dinamis. Contoh peraturan termasuk undang-undang baru untuk melindungi
lingkungan atau perubahan undang-undang keamanan pangan tentang bagaimana makanan harus
diproses. Perusahaan asuransi akan memiliki tugas yang sulit dalam memprediksi kemungkinan
perubahan peraturan dan menetapkan nilai moneter untuk kerusakan yang ditimbulkan pada
perusahaan sebagai akibat dari perubahan itu.

Risiko Rahasia Dagang

Risiko rahasia dagang dapat melibatkan keamanan nasional ketika pegawai pemerintah
mengambil informasi dari komputer. Risiko juga dapat terjadi di perusahaan ketika seorang
karyawan mungkin membawa pulang daftar klien dan menawarkannya ke kompetisi dengan
imbalan pekerjaan. Perusahaan akan kesulitan menemukan perusahaan asuransi yang akan
menutupi kerusakan jika rahasia dagangnya dicuri atau diberikan.
Resiko politik

Perusahaan multinasional menghadapi tantangan ketika mereka membuka operasi di luar negeri.
Perusahaan yang berlokasi di negara berkembang dapat mengalami risiko politik, seperti
pergolakan politik jika pemerintah digulingkan atau bangkrut. default atau tidak dapat membayar
kewajiban finansialnya. Default nasional mungkin termasuk ketidakmampuan untuk membayar
layanan publik atau negara yang tidak mampu membayar hutang nasionalnya. Perusahaan
asuransi tidak akan dapat meramalkan kemungkinan terjadinya peristiwa politik dan biaya untuk
mengasuransikan peristiwa tersebut kemungkinan besar akan menjadi penghalang.

Risiko Pandemi 

Pandemi adalah wabah penyakit yang menyebar ke seluruh negara atau seluruh dunia. Risiko
pandemi, seperti virus corona, hampir tidak mungkin bagi perusahaan asuransi untuk
memprediksi dan memperkirakan kerusakan yang dapat ditimbulkan pada individu maupun
perusahaan. Bisnis mungkin dapat menggunakan polis asuransi lain untuk menutup sebagian
biaya pandemi. Misalnya, perusahaan mungkin memiliki asuransi yang menanggung
penghentian dalam rantai pasokan mereka, seperti tidak dapat membeli bahan mentah atau
inventaris.

JAWABAN NO 3

 Industri asuransi memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri lainnya. Salah


satu yang membedakan adalah dalam hal menentukan tarif. Pada saat menentukan tarif,
sebaiknya harus memperhatikan beberapa faktor agar diperoleh tarif ideal. Perbedaan
industri asuransi dengan industri lainnya dapat dilihat dengan arti dari industri asuransi
sendiri yakni sebuah perjanjian yang bersifat timbal balik dan adanya penentuan tarif
(rate making) yang diwajibkan untuk mampu menutupi biaya asuransi, keuntungan, serta
risiko. Hal tersebut akan tertutupi atau tidaknya tergantung dengan besaran premi yang
akan diterima.

 unsur-unsur agar dapat menetapkan tarif yang ideal.

1. Insured (Pihak Tertanggung)
Definsi dari unsur yang pertama ini adalah, seseorang atau badan atau organisasi yang
berjanji untuk membayar sejumlah uang (disebut premi) kepada pihak  penanggung.
Pembayaran ini bisa dilakukan secara berturut-turut (diangsur) atau sekaligus tunai. Yang
selanjutnya dengan membayar premi ini maka pihak insured akan mendapatkan hak
mendapatkan klaim asuransi. Bersama dengan hak tersebut melekat juga kewajiban untuk
tetap membayar premi sesuai dengan kesepakatan.

2. Insure (Pihak Penanggung)
Sesuai dengan definisinya, maka unsur yang kedua ini adalah badan atau lembaga, atau
organisasi tertentu yang dalam skema perjanjian akan membayarkan sejumlah uang (bisa
disebut sebagai uang santunan atau penggantian) baik secara berangsur-angsur ataupun
secara tunai (sekaligus), kepada pihak pertama apabila terjadi sesuatu hal yang terjadi
sesuai dengan apa yang diperjanjikan. Hak insure adalah mendapatkan pembayaran
premi. Sedangkan kewajibannya adalah  membayar sejumlah uang sesuai klaim yang ada
dalam skema perjanjian.

3. Objek Asuransi
Unsur yang ketiga ini meliputi antara lain : benda, beserta hak dan atau kepentingan yang
melekat pada benda tersebut, hal yang terkait dengan nyawa, bagian tubuh (termasuk
kesehatan) serta lainnya yang termasuk dalam objek asuransi sesuai dengan yang
dijanjikan pihak insure (uang pensiun, pendapatan bulanan serta lainnya). Dimana
pihak insured membayar uang premi dengan tujuan bebas dari risiko kerusakan,
kehilangan, serta kerugian lainnya.

4. Peristiwa Asuransi
Secara definitif unsur keempat ini bisa dijabarkan sebagai satu peristiwa tidak pasti
(evenement) yang mengancam objek asuransi, dan didalamnya terjadi persetujuan antara
pihak insure dan insured sehingga menjadi satu perbuatan hukum berupa kesepakatan
antara kedua belah pihak.
Keempat unsur ini membentuk satu hal yang disebut sebagai hubungan asuransi, yang
didalamnya didasari atau dasar hubungan sukarela antara kedua belah pihak untuk saling
memenuhi hak dan kewajiban masing-masing.

Dalam menentukan sebuah tarif (premi) yang ideal, perusahaan harus menghitung


kemungkinan akan terjadinya kerugian dan eliminasi sedikit pendapatan untuk
keuntungan. Kalkulasi premi yang harus dibayar didapatkan dengan
mengeliminasi/mengalihkan tarif dengan kuantitas besaran unit.

Anda mungkin juga menyukai