Anda di halaman 1dari 22

Efektifitas Kolaborasi Sebagai Strategi Bisnis Toyota dan Daihatsu (Toyota

Grup) pada tahun 2010 - 2023 di Indonesia


Oleh
Dawam Adi Hilmantoro
Universitas Terbuka,FakultasFakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik program studi
Administrasi bisnis http://hallo-ut.ut.ac.id
Hallo-UT,  Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15437, Banten -
Indonesia
Abstrak
Kolaborasi sebagai bagian dari strategi bisnis dengan memaksimalkan kekuatan kedua
perusahaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan berinvestasi dalam
menghadirkan advance technology dan mempromosikan konten lokal, kedua perusahaan ini
akan terus meningkatkan daya saing dan mendukung tujuan pemerintah Indonesia untuk
mengembangkan industri otomotif
Hubungan antar organisasi telah berubah dari independen menjadi saling tergantung. Ke
mengelola hubungan antara organisasi atau perusahaan, menyarankan untuk implementasi
konsep kolaborasi dan koo-petisi, sebagai kondisi dunia: berubah cepat, dinamis dan saling
bergantung.
Kata kunci: Strategi bisnis, kolaborasi dan petisi bersama

Pendahuluan
Dewasa ini kebutuhan manusia tidak hanya terbatas pada kebutuhan pokok saja, yaitu
sandang, pangan dan papan. Lebih dari itu manusia akan berusaha memenuhi kebutuhan
pokok tersebut. Hal ini tidak terlepas dari adanya perilaku konsumen yang berusaha
memenuhi berbagai macam kebutuhan dalam rangka mencapai kepuasan. Kebutuhan lainnya
itu seperti kebutuhan akan pendidikan, kesehatan, kecantikan bahkan kebutuhan akan sarana
transportasi dalam mencapai tempat atau tujuan tertentu.
Bagi konsumen, pasar penyediaan berbagai pilihan produk dan merk yang banyak
memudahkan konsumen bebas memilih produk dan merek yang akan dibelinya. Keputusan
membeli ada pada diri konsumen. Konsumen akan menggunakan berbagai kriteria dalam
membeli merek tertentu. Diantaranya adalah ia akan membeli produk yang sesuai dengan
kebutuhannya, selera dan daya belinya. Oleh karena itu perusahaan harus banyak berorientasi
pada konsumen, dan keinginan konsumen merupakan salah satu syarat bagi keberadaan
perusahaan dalam persaingan.
Persaingan bisnis didunia industri saat ini semakin tinggi dan kompetitif. Seiring dengan
perkembangan perekonomian semakin pesat. Hal ini menuntut perusahaan berlomba-lomba
menciptakan inovasi produk yang dapat diterima oleh pasar. Dengan adanya perkembangan
teknologi perodusen berusaha untuk menjaga reputasi atau menjaga kualitas dan mutu dari
produk yang dihasilkan.
Hal ini terjadi karena banyak perusahaan yang menawarkan produk sejenis yang ditunjukkan
untuk memenuhi kebutuhan tertentu bagi konsumen. Perusahaan yang dapat memenangkan
persaingan adalah perusahaan yang mampu mendesain dan menyusun strategi dari
perencanaan perusahaan yang lebih unggul dari para pesaingnya. Strategi dari pemasaran
produk perusahaan adalah strategi yang ditunjuk dan berorientasi pada pasar dan konsumen.
Oleh karena itu, konsumen sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
Sarana transportasi yang biasa disebut kendaraan sangat dibutuhkan dalam mengantisipasi
mobilitas manusia yang terus meningkat setiap waktunya. Karena kendaraan dapat dijadikan
sarana pendukung dalam menjalankan aktivitasa atau pekerjaan yang mengangkut dengan
lebih banyak kapasitas penumpang yang membutuhkan jarak tempuhagar sampai ke suatu
tujuan dalam waktu relatif singkat.
Dalam hal ini kendaraan tersebut adalah kendaraan roda empat. Kolaborasi yang terjalin
selama ini telah memberikan dampak positif pada pertumbuhan industri otomotif Indonesia
antara lain menciptakan lapangan kerja baru, berbagi teknologi, pemanfaatan kandungan
lokal, serta menyediakan produk yang tidak hanya sesuai untuk kebutuhan pasar dalam negeri
tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Dan tak berhenti di sana. Ke depannya, segala
usaha dari kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan solusi mobilitas terbaik bagi
masyarakat Indonesia, tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga dapat menjaga
lingkungan melalui penggunaan advance technology yang rendah emisi untuk saat ini dan
masa depan yang lebih baik.
Di Indonesia, kolaborasi ini telah berlangsung selama hampir dua dasawarsa yaitu sejak 2003
dan semenjak itu produk – produknya telah menjadi pilihan utama konsumen di tanah air
maupun mancanegara. Semua produknya diproduksi di dalam negeri, di mana untuk produk
tertentu sudah memiliki komponen lokal bahkan mencapai 95%. Kesuksesan ini didasari oleh
kolaborasi yang kuat antara Toyota Group dan mitra jangka panjang Astra yang tidak
berhenti untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan.
Tidak berhenti sampai di situ, pada hari ini, Toyota dan Daihatsu meresmikan kolaborasi
terbarunya. Tidak hanya menyediakan produk–produk untuk memenuhi kebutuhan di pasar
dalam negeri, Toyota dan Daihatsu juga menjadi kontributor terbesar untuk ekspor kendaraan
roda empat di Indonesia hingga saat ini, dengan kontribusi lebih dari 60%. Sebagai bagian
dari komitmen tersebut, Grup Toyota juga akan mengekspor produk kolaborasi terbaru ini ke
sekitar 50 negara di dunia.
Beberapa pemikiran
sejenis misalnya dikemukakan oleh Kim dan Mauborgne 1
. Kim mengatakan bahwa
era konsep persaingan samudra merah yang berdarah-darah telah usang dan diganti
dengan strategi samudra biru yang menciptakan ruang pasar tanpa pesaing.
Pemikiran berikutnya lainnya dikemukakan oleh Nalebuff dan Brandenburger
dengan konsep coo-petition 2
. Konsep ini menekankan pada perubahan cara pikir
(mindset) yang mengkombinasikan persaingan dengan kerjasama dalam suatu market
place yang sama dengan menggunakan analisis teori game
Pemikiran lainnya dikemukakan oleh Bleeke dan Ernst bahwa di masa datang
akan terjadi peningkatan strategi kolaborasi dibanding strategi kompetisi sebagai
upaya untuk menyongsong terjadinya hubungan ekonomi dan bisnis lintas batas. Ko-
laborasi dianggap sebagai konsep terbaik dan alat negosiasi dan arbritase sumberdaya
perusahaan dalam bentuk keahlian, akses dan permodalan.3
1 Kim dan Maurborgne, 2006, Blue Ocean Strategy (Strategi Samudra Biru) : Ciptakan
Ruang Pasar
Tanpa Pesaing dan Biarkan Kompetisi Tak Lagi Relevan (alih bahasa : Satrio Wahono)
2 Barry J Nalebuff and Adam Bradenburger, 1996. Co-Opetition. HarperCollins
3
Joel Blake and David Ernst, 1993. The Death of The Predator, in Joel Blake and David Ernst
(ed)
1993. Collaborate to Compete in the Global Market, John Wiley and Sons

Menurut Chairul Saleh dalam Modul Konsep, Pengertian, dan Tujuan Kolaborasi, ada banyak
pengertian yang menjelaskan kolaborasi. Kolaborasi berasal dari kata co dan labor yang
berarti 'penyatuan tenaga' atau 'peningkatan kemampuan untuk meraih tujuan yang telah
disepakati bersama-sama. Kata kolaborasi cenderung digunakan ketika proses penyelesaian
kerja melalui lintas batas, sektor, dan hubungan.

Secara luas, kolaborasi berarti terjadinya kerja sama di antara dua atau lebih orang atau
institusi yang saling mengerti permasalahan satu sama lain dan berusaha memecahkan
masalah secara bersama. Spesifiknya, kolaborasi adalah kerja sama yang intensif untuk
mengatasi permasalahan kedua pihak secara bersamaan.

Berbagai pengertian ini menghasilkan kesimpulan dan pengertian umum bahwa kolaborasi
adalah pola dan hubungan yang dilakukan antar individu atau organisasi tertentu yang
memiliki keinginan untuk saling berbagi, berpartisipasi, dan bersepakat untuk bertindak
bersama dalam berbagi informasi, sumber daya, manfaat, hingga tanggung jawab dalam
pengambilan keputusan bersama untuk meraih cita-cita, tujuan, ataupun menyelesaikan
masalah yang dihadapi kedua belah pihak.

Jenis Kolaborasi
Ada berbagai jenis kolaborasi yang membedakan bagaimana suatu kolaborasi antar individu
atau institusi berjalan. Setiap jenis kolaborasi memiliki ciri khasnya masing-masing. Berikut
adalah berbagai jenis kolaborasi menurut lumapps.com:

1. Kolaborasi Tim

Kolaborasi tim merupakan jenis kolaborasi bisnis paling umum dalam dunia kerja. Dalam
kolaborasi tim, seluruh anggota mengenal satu sama lain dan mengetahui peran atau
pengaruhnya masing-masing. Biasanya, orang yang mengatur dan mengamati kinerja tim
adalah ketua tim.

2. Kolaborasi Komunitas

Jenis kolaborasi satu ini terjadi karena adanya ketertarikan terhadap suatu hal dan tujuan yang
sama di antara anggotanya. Kolaborasi ini seringkali dibuat untuk berbagi pengetahuan dan
belajar bersama untuk menyelesaikan suatu tugas. Level anggotanya cenderung setara, tetapi
anggota yang lebih berpengalaman akan mendapatkan status yang lebih tinggi.

3. Kolaborasi Jaringan

Kolaborasi jaringan merupakan jenis kolaborasi yang berbeda dari dua jenis sebelumnya.
Kolaborasi ini dimulai karena adanya individu yang bertindak untuk kepentingan diri sendiri.

Umumnya, kolaborasi jaringan bertujuan membuat anggotanya dikenal oleh kalangan ahli.
Dalam jenis kolaborasi ini, setiap anggotanya belum tentu mengenal satu sama lain.
Contoh dari kolaborasi jaringan adalah penggunaan media sosial yang memungkinkan
anggotanya untuk berkolaborasi secara virtual tanpa mengenal atau bertemu dengan satu
sama lain.

4. Kolaborasi Cloud

Jenis kolaborasi selanjutnya adalah kolaborasi cloud, kolaborasi yang memungkinkan


seseorang untuk mengakses, membaca, dan mengedit dokumen secara real-time dengan
dokumen yang disimpan di cloud. Kolaborasi ini biasanya digunakan oleh organisasi dengan
anggota tim yang lokasinya berjauhan.
5. Kolaborasi Video

Menurut lummaps.com, kolaborasi video merupakan jenis kolaborasi yang paling sering
dilakukan belakangan ini. Kolaborasi menggunakan ruang konferensi virtual seperti Zoom
atau Google Meet untuk meeting. Anggota menerima undangan untuk mengikuti meeting
menggunakan laptop, komputer, dan bisa juga smartphone. Melalui jenis kolaborasi ini,
setiap anggota dapat bekerja sama di mana pun dan kapan pun.

6. Kolaborasi Internal

Kolaborasi internal merupakan kolaborasi yang terdiri dari berbagai jenis kolaborasi,
tergantung pada tujuan yang ingin dicapai suatu bisnis. Kolaborasi ini terdiri dari forum
diskusi, microblogging, dan wiki. Forum diskusi digunakan untuk berbagi ide terkait topik
tertentu, microblogging untuk berbagi pesan dalam perusahaan, dan wiki digunakan untuk
mengelola informasi dalam perusahaan.

7. Kolaborasi Eksternal

Jenis kolaborasi satu ini membagikan pengetahuan di luar perusahaan, misalnya interaksi
antara brand dan pengguna media sosial. Biasanya, brand meminta pendapat kepada
pengguna media sosial melalui kuis atau diskusi yang membutuhkan feedback.

8. Aliansi Strategis

Kolaborasi aliansi strategis adalah jenis kolaborasi antar perusahaan. Biasanya, kolaborasi ini
menjanjikan dua atau tiga bisnis untuk menggabungkan upaya dan sumber daya demi
mencapai tujuan tertentu. Jenis kolaborasi ini cukup baik karena setiap perusahaan biasanya
memiliki keunggulan masing-masing yang mampu melengkapi kekurangan satu sama lain.

Tujuan Kolaborasi

Setiap kolaborasi yang terjadi antarindividu atau institusi dapat membantu para pihak yang
terlibat untuk mencapai suatu tujuan. Berikut adalah tujuan dilakukannya kolaborasi menurut
indeed.com:
1. Mengembangkan Produktivitas

Tujuan pertama dalam kolaborasi adalah mengembangkan produktivitas, yaitu kemampuan


karyawan perusahaan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya secara efisien. Meningkatkan
produktivitas biasanya membutuhkan kerja sama dari banyak orang dalam bisnis, terutama
manajer dan personel sumber daya manusia (SDM). Pemimpin kolaborasi dapat menyusun
strategi dan jadwal yang mampu meningkatkan produktivitas anggotanya serta jam istirahat
yang berlaku.

2. Mengurangi Pengeluaran

Mengurangi pengeluaran biasanya menjadi tujuan penting dalam suatu kolaborasi karena
dapat membantu peningkatan profit. Pengeluaran perusahaan meliputi gaji, material, iklan,
dan distribusi. Penurunan biaya dapat dilakukan dengan meningkatkan kolaborasi antara
personel SDM, kepala departemen, akuntan, tim pemasaran, dan pimpinan perusahaan.

3. Kepuasan Pelanggan yang Lebih Tinggi

Tujuan kolaborasi berikutnya adalah kepuasan pelanggan yang lebih baik. Peningkatan
kepuasan pelanggan dapat memberi banyak manfaat seperti jumlah pelanggan yang semakin
banyak, keuntungan yang lebih tinggi, biaya iklan yang lebih rendah, dan peningkatan
peluang pertumbuhan. Peningkatan komunikasi di antara pihak yang berkolaborasi dapat
dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan pelanggan dan strategi yang dapat
dilakukan.

4. Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan atau perkembangan perusahaan meliputi perluasan bisnis seperti pasar baru,
memperoleh pelanggan baru, dan mengembangkan produk baru sekaligus keuntungannya.
Umumnya, pertumbuhan perusahaan memang membutuhkan keterlibatan atau kolaborasi
antara berbagai pihak yang mampu mendorong pertumbuhan tersebut.

5. Keterlibatan Karyawan

Keterlibatan karyawan adalah seberapa besar seorang karyawan berdedikasi terhadap


perusahaan dan pekerjaannya. Meningkatkan keterlibatan karyawan dapat membantu bisnis
mempertahankan karyawan yang berharga dalam pertumbuhan perusahaan. Lingkungan kerja
yang kolaboratif menjadi salah satu cara efektif untuk meningkatkan dedikasi karyawan.

6. Perekrutan yang Lebih Baik

Tujuan kolaborasi selanjutnya adalah memperbaiki strategi rekrutmen untuk menemukan


karyawan yang berkualitas dalam membangun tim yang efektif dan kompetitif. Tujuan ini
dapat dicapai karena adanya komunikasi terkait staf SDM, manajer, dan karyawan tingkat
rendah untuk membahas kriteria karyawan yang ideal.

7. Budaya Perusahaan yang Membaik

Budaya perusahaan merupakan bagaimana karyawan berperilaku, lingkungan kerja, dan nilai-
nilai yang diadopsinya. Budaya perusahaan yang sehat meliputi peningkatan moral,
produktivitas, keterlibatan, dan kepercayaan karyawan. Tujuan ini mungkin terjadi karena
adanya komunikasi terbuka antara pemimpin dan karyawan yang memengaruhi pembentukan
budaya perusahaan, misalnya karyawan yang mengomunikasikan keberatannya dalam
bekerja melalui survei kantoran.

8. Marketing yang Lebih Efektif

Seringkali, marketing atau pemasaran menjadi kunci penting dalam meraih perusahaan yang
menguntungkan dan berkelanjutan. Pemasaran yang baik mampu menarik pelanggan untuk
menggunakan atau membeli produk yang dipasarkan. Hal ini mampu dicapai karena adanya
proses kolaboratif yang melibatkan interaksi pelanggan dan perusahaan.

Kolaborasi Bisnis : Komplementari Menciptakan Pasar Bersama Bagaimana prinsip


komplementeri dapat memperluas pangsa pasar? Nalleboff dan Brandenburger memberikan
ilustrasi beberapa toko dengan lokasi dan komoditi yang sama,35 sepintas memperlihatkan
kondisi bersaing. Namun dalam prakteknya sebenarnya terjadi komplementeri.
Komplementari terjadi karena hal-hal sebagai berikut;
Pertama, karena semua toko berada dalam lokasi yang sama, maka semua toko mudah
dijangkau pembelanja.
Kedua, keberadaan toko pada lokasi dimana toko-toko tersebut berada, telah memiliki
reputasi sebagai penjual barang yang berkualitas dengan harga yang kompetitif. Reputasi ini
memposisikan semua toko yang berada di lokasi tersebut sebagai toko yang menjual barang
bermutu. Dengan demikian, semua toko mendapatkan berkah dari reputasi tersebut.
Ketiga, keberadaan toko yang saling berdekatan memudahkan pembelanja mencari barang
secara lengkap ataupun toko pengganti untuk barang tertentu. Berdasarkan paparan di atas
terlihat terjadinya ko-opetisi dan kolaborasi.Toko-toko tersebut berkompetisi satu sama lain
untuk meraih konsumen sebanyak mungkin, tapi pada saat yang bersamaan berkomplementer
(saling melengkapi dan
bekerja sama) menciptakan pasar yang lebih besar dalam bentuk mengundang pembeli-
pembeli baru mengunjungi lokasi toko tersebut. 34 Players digambarkan dalam empat kutub
yaitu pelanggan, pemasok, pesaing atau komplemen-
tor dan relasi diantara mereka. Added Value mengukur bagaimana dan apa konstribusi setiap
pemain terhadap game. Rules berbicara tentang struktur bagaimana cara game dimainkan
misalnya dengan kebiasaan (custom), kontrak atau hukum. Tactics berbicara tentang
bagaimana membentuk persepsi orang dalam game yang orang (yang mungkin berbeda) atas
situasi. Scope, berbicara tentang ruang lingkup wilayah permainan dengan asumsi
keterbatasan rasional para pemain, secara konseptual harus ada pembatasan game lainnya,
kendati dalam praktek sesungguhnya setiap game berhubungan dengan game lainnya.
35 Ibid, p. 32

Metode Kolaborasi : Implementasi Konsep dalam Bisnis


Metode kolaborasi adalah suatu proses perubahan dimana nilai-nilai dan kultur kolab-
orasi diterapkan. Proses perubahan ini memerlukan perubahan tata pikir (mind set).
Perubahan mind set yang terpenting adalah pola pikir yang semula independen (sa-
ling bebas, tidak tergantung) ke pola pikir interdependen (saling tergantung). Metode
kolaborasi dapat digambarkan seperti terlihat pada gambar diagram berikut ini
Sumber : diadopsi dari Marshal, p. 141
Gambar 1. Metoda kolaborasi
Sebagaimana sifat dari gambar diagram Venn yaitu adanya kesalingterkaitan
antar elemen yang ada di dalamnya, metode kolaborasi pada gambar di atas juga
memperlihatkan interdependensi di antara berbagai elemen, baik internal maupun
eksternal organisasi.

Berikut data penjualan Toyota grup pada tahun 2010 - 2013


DATA PENJUALAN MOBIL TAHUN 2010 – 2023
Data Penjualan Mobil Tahun 2010
Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Jan-2010 20,803 8,302 3,755 6,855 4,815 8,301 52,831

Feb-2010 21,800 7,518 4,431 8,246 4,638 9,055 55,688

Mar-2010 26,287 8,084 5,179 9,068 6,203 10,734 65,555

Apr-2010 24,422 9,298 5,154 9,560 6,013 10,785 65,232

May-2010 21,050 9,485 4,439 9,544 6,043 9,959 60,520

Jun-2010 26,034 11,886 5,965 8,875 6,704 10,924 70,388

Jul-2010 27,757 11,524 6,006 9,586 5,623 11,604 72,100

Aug-2010 22,655 9,741 6,025 9,310 6,063 10,985 64,779

Sep-2010 18,423 6,652 3,504 7,299 4,924 8,345 49,147

Oct-2010 25,347 10,708 5,970 9,407 7,015 10,713 69,160

Nov-2010 22,642 12,932 5,750 9,791 7,003 12,131 69,249

Dec-2010 23,769 12,461 5,158 8,942 6,166 13,565 70,061

Total 280,989 118,591 61,336 106,483 71,210 126,101 764,710


Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Grafik Penjualan Mobil Tahun 2010


ToyotaDaihatsuHondaMitsubishiSuzukiOthersPabrikan020,00040,00060,00080,000100,0001
20,000140,000160,000180,000200,000220,000240,000260,000280,000Penjualan
Data Penjualan Mobil Tahun 2011
Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Jan-2011 27,620 12,590 4,928 10,673 6,630 11,546 73,987

Feb-2011 25,563 9,958 4,558 10,480 6,802 12,228 69,589

Mar-2011 32,311 10,186 4,193 13,074 8,016 14,383 82,163

Apr-2011 21,146 8,160 2,056 10,913 7,256 11,195 60,726

May-2011 19,564 10,453 3,673 11,048 7,520 8,795 61,053

Jun-2011 26,191 11,075 2,165 11,009 7,519 12,195 70,154

Jul-2011 30,188 14,107 5,234 13,724 9,258 16,545 89,056

Aug-2011 25,267 11,132 4,600 8,902 7,445 15,933 73,279

Sep-2011 30,728 12,723 4,887 7,749 8,261 15,484 79,832

Oct-2011 31,191 13,065 4,024 11,495 9,271 17,299 86,345

Nov-2011 15,265 10,311 2,907 13,532 8,732 16,908 67,655

Dec-2011 26,102 15,784 2,191 11,817 7,859 16,572 80,325

Total 311,136 139,544 45,416 134,416 94,569 169,083 894,164

Grafik Penjualan Mobil Tahun 2011


ToyotaDaihatsuHondaMitsubishiSuzukiOthersPabrikan050,000100,000150,000200,000250,0
00300,000Penjualan
Data Penjualan Mobil Tahun 2012
Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Jan-2012 29,189 13,345 1,553 11,941 5,600 14,799 76,427

Feb-2012 33,594 13,556 1,904 12,642 8,488 16,302 86,486

Mar-2012 33,359 13,198 4,686 11,982 7,176 17,516 87,917

Apr-2012 34,308 13,664 3,732 12,020 6,791 16,629 87,144

May-2012 34,808 13,112 6,733 12,368 12,012 16,508 95,541

Jun-2012 37,260 13,444 7,410 13,034 11,389 19,209 101,746

Jul-2012 36,450 13,995 7,486 12,313 13,233 19,034 102,511

Aug-2012 25,904 11,028 5,040 9,195 10,125 15,153 76,445

Sep-2012 33,771 15,322 7,828 13,966 13,068 18,145 102,100

Oct-2012 35,908 14,882 9,178 15,005 16,655 15,126 106,754

Nov-2012 37,030 14,637 7,653 14,312 14,390 15,681 103,703

Dec-2012 34,445 12,559 6,117 10,140 8,650 17,545 89,456

Total 406,026 162,742 69,320 148,918 126,577 202,647 1,116,230

Grafik Penjualan Mobil Tahun 2012


ToyotaDaihatsuHondaMitsubishiSuzukiOthersPabrikan050,000100,000150,000200,000250,0
00300,000350,000400,000Penjualan
Data Penjualan Mobil Tahun 2013
Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Jan-2013 35,924 12,734 5,746 13,168 12,929 13,217 93,718

Feb-2013 35,350 13,675 9,529 13,718 14,909 16,098 103,279

Mar-2013 32,799 15,788 11,497 12,690 8,399 14,823 95,996

Apr-2013 39,730 15,426 6,707 12,836 13,602 13,956 102,257


Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

May-2013 36,358 15,941 8,313 11,819 10,008 17,258 99,697

Jun-2013 35,192 14,882 7,550 13,204 15,578 17,862 104,268

Jul-2013 39,286 15,477 8,505 14,000 16,838 18,072 112,178

Aug-2013 24,944 11,689 4,163 10,487 12,006 14,675 77,964

Sep-2013 40,319 18,099 7,600 14,269 16,902 18,784 115,973

Oct-2013 39,318 20,445 7,629 15,216 13,257 16,174 112,039

Nov-2013 40,806 17,039 9,578 13,964 14,539 15,915 111,841

Dec-2013 34,829 14,747 4,676 11,982 15,039 16,421 97,694

Total 434,854 185,942 91,493 157,353 164,006 196,256 1,229,904

Grafik Penjualan Mobil Tahun 2013


ToyotaDaihatsuHondaMitsubishiSuzukiOthersPabrikan050,000100,000150,000200,000250,0
00300,000350,000400,000Penjualan
Data Penjualan Mobil Tahun 2014
Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Jan-2014 35,886 16,084 9,635 13,403 14,687 13,914 103,609

Feb-2014 38,732 18,988 11,915 14,393 13,581 14,215 111,824

Mar-2014 39,044 16,376 14,529 13,668 14,013 15,437 113,067

Apr-2014 39,416 15,694 13,024 13,146 13,739 11,105 106,124

May-2014 31,483 12,260 16,356 10,598 12,662 13,513 96,872

Jun-2014 39,198 15,921 17,215 11,398 12,510 14,372 110,614

Jul-2014 28,780 16,141 12,986 9,443 12,001 11,983 91,334

Aug-2014 30,311 14,701 14,799 10,627 12,512 13,702 96,652


Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Sep-2014 29,288 15,750 16,327 12,421 14,311 14,475 102,572

Oct-2014 31,574 15,550 14,896 11,795 15,159 16,248 105,222

Nov-2014 28,868 14,593 12,418 11,463 9,703 14,282 91,327

Dec-2014 27,166 13,168 5,047 9,607 10,045 13,769 78,802

Total 399,746 185,226 159,147 141,962 154,923 167,015 1,208,019

Grafik Penjualan Mobil Tahun 2014


ToyotaDaihatsuHondaMitsubishiSuzukiOthersPabrikan050,000100,000150,000200,000250,0
00300,000350,000Penjualan
Data Penjualan Mobil Tahun 2015
Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Jan-2015 27,174 14,536 16,855 11,365 12,683 11,581 94,194

Feb-2015 26,800 14,523 13,682 11,220 10,017 12,498 88,740

Mar-2015 31,854 16,258 13,951 10,212 12,387 14,748 99,410

Apr-2015 30,075 14,855 10,583 9,662 8,019 8,406 81,600

May-2015 23,270 14,486 11,301 9,126 10,017 11,175 79,375

Jun-2015 23,992 14,221 15,035 8,748 9,669 10,507 82,172

Jul-2015 13,535 8,744 8,861 7,087 9,803 7,585 55,615

Aug-2015 32,016 15,808 13,226 9,408 9,916 10,163 90,537

Sep-2015 32,429 13,293 14,355 10,564 10,017 12,380 93,038

Oct-2015 29,926 13,999 14,609 9,835 9,405 10,634 88,408

Nov-2015 29,707 14,144 14,920 8,723 9,288 10,156 86,938

Dec-2015 21,688 12,941 11,875 6,577 10,584 9,599 73,264


Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Total 322,466 167,808 159,253 112,527 121,805 129,432 1,013,291

Grafik Penjualan Mobil Tahun 2015


ToyotaDaihatsuHondaMitsubishiSuzukiOthersPabrikan050,000100,000150,000200,000250,0
00300,000Penjualan
Data Penjualan Mobil Tahun 2016
Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Jan-2016 24,892 13,184 19,404 7,670 10,485 9,367 85,002

Feb- 25,539 14,764 18,500 10,678 9,275 9,452 88,208


2016

Mar- 30,082 14,504 20,475 9,355 9,099 10,577 94,092


2016

Apr- 31,195 14,402 14,384 7,917 8,019 8,853 84,770


2016

May- 31,720 15,928 17,427 7,943 6,172 9,377 88,567


2016

Jun-2016 31,640 16,728 19,472 7,433 6,633 9,582 91,488

Jul-2016 24,860 10,689 9,308 5,678 5,040 6,316 61,891

Aug- 38,975 16,800 17,088 8,255 6,453 8,711 96,282


2016

Sep- 37,067 16,557 15,791 8,975 6,595 7,556 92,541


2016

Oct-2016 34,163 19,558 17,088 8,138 7,200 5,959 92,106

Nov- 40,573 20,107 16,501 7,887 8,568 6,729 100,365


2016

Dec- 31,904 16,462 13,926 7,832 9,411 7,012 86,547


2016

Total 382,610 189,683 199,36 97,761 92,950 99,491 1,061,859


Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Grafik Penjualan Mobil Tahun 2016


ToyotaDaihatsuHondaMitsubishiSuzukiOthersPabrikan050,000100,000150,000200,000250,0
00300,000350,000Penjualan
Data Penjualan Mobil Tahun 2017
Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Jan-2017 32,383 15,826 16,896 7,982 7,119 6,056 86,262

Feb- 36,376 17,755 16,284 9,069 8,069 7,610 95,163


2017

Mar- 38,852 16,149 19,837 8,868 9,216 9,413 102,335


2017

Apr- 33,440 15,535 14,678 8,039 10,152 7,780 89,624


2017

May- 32,913 15,613 16,723 11,217 9,207 8,412 94,085


2017

Jun-2017 22,048 13,409 8,843 7,859 8,001 6,229 66,389

Jul-2017 31,803 14,618 12,677 8,345 10,126 7,785 85,354

Aug- 34,809 15,821 17,690 9,185 10,035 9,716 97,256


2017

Sep- 27,297 15,507 15,112 10,934 9,126 9,720 87,696


2017

Oct-2017 30,114 16,760 17,023 11,831 9,594 9,111 94,433

Nov- 28,855 16,360 15,811 15,291 11,007 8,867 96,191


2017

Dec- 23,724 13,028 15,285 12,775 10,008 10,278 85,098


2017

Total 372,614 186,381 186,859 121,395 111,66 100,977 1,079,886


Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Grafik Penjualan Mobil Tahun 2017


ToyotaDaihatsuHondaMitsubishiSuzukiOthersPabrikan050,000100,000150,000200,000250,0
00300,000350,000Penjualan
Data Penjualan Mobil Tahun 2018
Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Jan-2018 25,410 18,788 13,572 17,753 11,511 8,921 95,955

Feb-2018 27,892 15,660 11,894 18,411 11,115 9,413 94,385

Mar-2018 31,629 17,159 10,792 19,152 9,729 13,352 101,813

Apr-2018 29,496 18,869 17,016 17,863 8,505 10,509 102,258

May-2018 29,013 17,733 14,324 16,967 12,555 9,928 100,520

Jun-2018 18,767 6,720 9,096 9,976 7,515 6,768 58,842

Jul-2018 35,065 17,964 15,226 19,341 10,503 9,375 107,474

Aug-2018 31,268 17,510 14,862 17,139 10,764 10,654 102,197

Sep-2018 29,983 17,110 10,960 16,156 8,880 10,222 93,311

Oct-2018 36,209 21,026 15,489 15,223 8,514 9,618 106,079

Nov-2018 32,067 17,910 15,852 13,883 10,107 10,914 100,733

Dec-2018 26,672 16,289 13,087 12,467 8,316 11,015 87,846

Total 353,471 202,738 162,170 194,331 118,014 120,689 1,151,413

Grafik Penjualan Mobil Tahun 2018


ToyotaDaihatsuHondaMitsubishiSuzukiOthersPabrikan050,000100,000150,000200,000250,0
00300,000350,000Penjualan
Data Penjualan Mobil Tahun 2019
Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Jan-2019 25,090 14,769 10,064 16,383 8,271 7,578 82,155

Feb-2019 23,555 16,305 10,637 14,620 8,307 8,385 81,809

Mar-2019 28,902 19,625 8,144 16,121 6,291 11,285 90,368

Apr-2019 29,539 16,126 11,631 10,076 7,677 9,007 84,056

May-2019 29,217 14,178 11,048 11,761 8,775 9,130 84,109

Jun-2019 18,625 6,020 7,563 11,968 7,236 8,188 59,600

Jul-2019 29,501 13,013 13,894 14,600 8,172 10,074 89,254

Aug-2019 29,159 15,415 11,909 14,240 8,622 11,223 90,568

Sep-2019 31,927 17,537 12,431 12,712 8,118 10,450 93,175

Oct-2019 31,142 17,530 14,503 13,983 8,721 10,249 96,128

Nov-2019 29,087 15,911 13,210 11,974 10,077 10,981 91,240

Dec-2019 27,478 10,855 12,305 13,327 10,116 13,583 87,664

Total 333,222 177,284 137,339 161,765 100,383 120,133 1,030,126

Grafik Penjualan Mobil Tahun 2019


ToyotaDaihatsuHondaMitsubishiSuzukiOthersPabrikan050,000100,000150,000200,000250,0
00300,000Penjualan
Data Penjualan Mobil Tahun 2020
Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Jan-2020 24,928 14,582 12,603 8,460 10,120 10,366 81,059

Feb-2020 23,884 13,658 11,918 8,163 8,144 12,099 77,866

Mar-2020 17,787 10,946 10,657 5,450 7,161 8,440 60,441

Apr-2020 8,443 5,160 1,855 2,703 2,700 3,409 24,270


Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

May-2020 6,727 3,673 1,291 313 2,205 2,874 17,083

Jun-2020 11,196 5,558 2,488 1,689 4,206 4,721 29,858

Jul-2020 11,531 5,890 4,036 3,114 5,432 5,796 35,799

Aug-2020 11,057 6,300 4,865 3,525 5,259 6,649 37,655

Sep-2020 12,523 7,721 5,835 4,322 5,710 7,251 43,362

Oct-2020 13,466 8,135 6,561 4,901 5,715 7,353 46,131

Nov-2020 17,908 9,200 7,455 5,359 7,232 8,951 56,105

Dec-2020 23,215 9,203 9,887 6,769 8,505 11,119 68,698

Total 182,665 100,026 79,451 54,768 72,389 89,028 578,327

Grafik Penjualan Mobil Tahun 2020


ToyotaDaihatsuHondaMitsubishiSuzukiOthersPabrikan020,00040,00060,00080,000100,0001
20,000140,000160,000180,000Penjualan
Data Penjualan Mobil Tahun 2021
Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Jan-2021 15,292 9,528 7,068 6,694 6,192 9,223 53,997

Feb-2021 12,537 8,414 6,018 5,842 5,132 9,000 46,943

Mar-2021 26,445 12,368 10,048 8,848 8,179 11,623 77,511

Apr-2021 25,902 13,673 10,189 10,177 7,575 11,983 79,499

May-2021 21,117 10,735 8,538 7,516 6,578 9,691 64,175

Jun-2021 20,007 12,482 7,359 8,704 7,244 9,960 65,756

Jul-2021 21,933 10,170 8,234 9,122 6,508 8,061 64,028

Aug-2021 28,169 12,199 7,341 8,521 9,013 10,579 75,822


Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Sep-2021 26,454 14,187 3,362 8,930 7,355 12,360 72,648

Oct-2021 28,367 14,301 6,104 8,652 6,819 12,745 76,988

Nov-2021 30,651 14,861 7,005 8,784 8,714 14,513 84,528

Dec-2021 33,625 18,157 10,127 12,617 10,287 16,651 101,464

Total 290,499 151,075 91,393 104,407 89,596 136,389 863,359

Grafik Penjualan Mobil Tahun 2021


ToyotaDaihatsuHondaMitsubishiSuzukiOthersPabrikan050,000100,000150,000200,000250,0
00Penjualan
Data Penjualan Mobil Tahun 2022
Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Jan-2022 22,906 17,506 7,727 10,676 7,465 12,288 78,568

Feb-2022 21,187 13,122 8,478 9,974 6,000 11,228 69,989

Mar-2022 30,935 16,318 9,554 10,592 7,765 14,647 89,811

Apr-2022 26,172 15,401 10.289 10,003 6,500 13,250 81,615

May-2022 17,617 11,364 7,758 6,707 6,316 11,413 61,558

Jun-2022 27,835 17,054 10,104 7,735 7,006 14,289 83,573

Jul-2022 26,502 16,268 10,523 6,030 6,771 14,424 80,518

Aug-2022 29,996 16,551 10,983 7,669 7,816 18,149 91,164

Sep-2022 31,190 17,310 12,977 7,011 7,902 19,052 95,442

Oct-2022 30,217 16,433 11,590 6,109 7,605 17,697 89,651

Nov-2022 27,031 15,122 12,137 7,361 8,226 17,887 87,764

Dec-2022 38,360 16,211 13,291 8,069 9,695 18,305 103,931


Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Total 329,498 188,660 125,411 97,936 89,067 183,012 1,013,584

Grafik Penjualan Mobil Tahun 2022


ToyotaDaihatsuHondaMitsubishiSuzukiOthersPabrikan050,000100,000150,000200,000250,0
00300,000Penjualan
Data Penjualan Mobil Tahun 2023
Periode Toyota Daihatsu Honda Mitsubishi Suzuki Others Total

Jan-2023 25,555 22,053 11,018 8,124 8,083 16,039 90,872

Feb-2023 25,250 17,013 12,069 7,407 6,922 15,312 83,973

Mar-2023

Apr-2023

May-2023

Jun-2023

Jul-2023

Aug-2023

Sep-2023

Oct-2023

Nov-2023

Dec-2023

Total 50,805 39,066 23,087 15,531 15,005 31,351 174,845

Sumber : https://triatmono.info/data-penjualan-tahun-2012/data-penjualan-mobil-2017/

Kesimpulan
Berbagai upaya dilakukan perusahaan dalam rangka mempertahankan

brand image yang mereka miliki di antaranya inovasi teknologi keunggulan

yang dimiliki produk tersebut, penetapan harga yang bersaing dan promosi

yang tepat sasaran. Semakin baik brand image produk yang dijual maka akan

berdampak pada keputusan pembelian oleh konsumen. Konsumen tidak

hanya menggunakan harga sebagai indikator kualitas tetapi juga sebagai

indikator biaya yang dikorbankan untuk ditukar dengan produk atau manfaat

produk. Disinilah kita melihat sejauh mana merek dapat memengaruhi

penilaian konsumen dengan brand image (citra merek) dari produk tersebut.

Memiliki brand image (citra merk) yang kuat merupakan suatu

keharusan bagi setiap perusahaan. Karena citra merek merupakan aset

perusahaan yang sangat berharga. Dibutuhkan kerja keras dan waktu yang

cukup lama untuk membangun reputasi dan brand image (citra merek). Citra

merek yang kuat dapat mengembangkan citra perusahaan dengan membawa

nama perusahaan, merek-merek ini membantu mengiklankan kualitas dan

besarnya perusahaan. Begitupun sebaliknya citra perusahaan memberikan

pengaruh pada brand image (citra merek) dari produknya yang akan memengaruhi keputusan
pembelian konsumen terhadap produk perusahaan

yang ditawarkan.

Daftar Rujukan

Bleeke, Joel dan David Ernst. 1993. The Death of the Predator, in Bleeke, Joe and

David Ernst (ed), Collaborating to Compete : Using Strategic Alliances and

Acquistions in the Global Marketplace. New York, John Willey & Sons, Inc.
Buttler, Timothy dan David Coleman. 2003. Models of Collaboration. In Journal

Collaborative Strategies. September 2003.

Kim, W Chan dan Renee Mauborgne. 2006. Blue Ocean Strategy (Strategi Samudra

Biru) : Ciptakan Ruang Pasar tanpa Pesaing dan Biarkan Kompetisi Tak Lagi

Relevan. Penerbit Serambi, Jakarta.

Limerick, David and Bert Cunnington. 1993. Managing The New Organization:

A Blueprint for Networks and Strategic Alliances. Jossey-Bass Publisher, San

Franciso.

Armstrong & Kotler, Philip. 2001. Prinsip-

Prinsip Pemasaran. Edisi 8.Jilid

1. Jakarta: Erlangga.

Buchari, Alma. 2002. Manajemen

Pemasaran dan Pemasaran Jasa.

Cetakan ke-4 -. Bandung:

Alfabeta

Bilson, simamora. 2001. Memenangkan

Pasar dengan Pemasaran Efektif

dan Profitabel. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai