Anda di halaman 1dari 6

PAPUAKU

Karya : Elisabeth M. Mamboay

NYANYIAN CENDERWASIH MENGGEMA


SUSU DAN MADU MELIMPAH
ITULAH TANAHKU PAPUA
TANAH YANG KAYA DAN SUBUR

50 TAHUN SUDAH ENGKAU ADA


DALAM DEKAPAN SANG IBU PERTIWI
DIBESARKAN BERSAMA NAK NEGRI YANG LAIN
MENATAP MASA DEPAN PENUH HARAPAN
KAU,AKU, KITA SEMUA TETAP TERSENYUM
BANGGA AKAN DAYA, KARYA DAN UPAYA
DEMI SEJAHTERAKAN RAKYATKU PAPUA

TUHANKU, KIRANYA TAKKAN ADA LAGI TANGISAN


TUHANKU, KIRANYA TAKKAN ADA LAGI TERIAKAN KETIDAKADILAN
TUHANKU, KIRANYA ENGKAULAH PENOLONG KAMI
SATUKAN KAMI DALAM KASIHMU
ERATKAN KAMI DENGAN TALI PERSATUAN
DALAM BINGKAI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

MAJULAH PAPUAKU, JAYALAH


INDONESIAKU
SEJAHTERALAH PAPUAKU, DAMAILAH
INDONESIAKU

PANITIA GEBYAR 50 TAHUN KEMBALINYA IRIAN


BARAT KE NKRI

PAPUA KU
Karya : Elisabeth M. Mamboay

Nyanyian Cenderawasih menggema


Susu dan madu melimpah
Itulah tanahku Papua
Tanah yang kaya dan subur
50 tahun sudah engkau ada
Dalam dekapan Sang Pertiwi
Dibesarkan bersama anak negri yang lain
Menatap masa depan penuh harapan
Kau, Aku, Kita semua tetap tersenyum
Bangga akan Daya, Karya dan Upaya
Demi sejahterakan rakyatku Papua
Tuhanku, kiranya Takkan ada lagi tangisan
Tuhanku, Kiranya takkan ada lagi teriakan
ketidakadilan
Tuhanku, Kiranya Engkaulah penolong kami
Satukan kami dalam kasih-Mu
Eratkan kami dengan tali Persatuan

Dalam bingkai negara kesatuan Republik


Indonesia
MAJULAH PAPUAKU, JAYALAH INDONESIAKU,
SEJAHTERALAH PAPUAKU, DAMAILAH INDONESIAKU

FESTIVAL KEBUDAYAAN

MELAYUMELANESIA
Merajut Nusantara-Memantapkan
Persatuan Bangsa
Melibatkan daerah-daerah di seluruh nusantara untuk menghasilkan agenda
pembangunan kebudayaan yang berkeadilan yang disepakati secara bersamasama sehingga tidak menimbulkan kecemburuan yang pada akhirnya bermuara
pada ancaman disintegrasi bangsa.
Rakyat Papua, Maluku dan Nusa Tenggara Timur yang berasal dari rumpun ras
Melanesia selama ini merasakan adanya kebijakan pemerintah yang tidak adil
dalam hal promosi dan pengembangan kebudayaan Nasional, seolah-seolah
Indonesia hanyalah Melayu. Padahal, suku jawa, sunda, bali, Madura, dayak, dan
lain sebgainya tidak merasa dirinya sebagai bagian dari kebudayaan Melayu
melalinkan memiliki ciri-ciri dan nilai kebuadayaannya sendiri.
Kebudayaan akan menjadi instrumen yang dapat menyatukan masyarakat
Indonesia untuk dapat bekerjasama, bersinergi dan berkolaborasi dalam
pemecahan masalah bangsa melalui kekuatan yang disebut soft power.

LOMBA POSTER

52
TRIKORA
Th

Presiden Soekarno pada Tanggal 19 Desember 1963 atau dua tahun setelah
mengomandokan Trikomada Rakyat di Alun-alun Utara Kraton Jogyakarta
Hadiningrat, mengatakan bahwa IRIAN BARAT KINI TELAH KEMBALI TETAPI
TRKORA BELUM SELESAI ....!
Apa itu TRIKORA?
TRIKORA atau Tiga Komando Rakyat adalah perintah Bung Karno sebagai
Pemimpin Besar Revolusi Indonesia, Presiden Mandataris MPR, Pemimpin
Pembangunan Irian Barat, yaitu Bubarkan negara boneka Papua buatan Belanda

Kolonial. Kita memang berhasil membubarkan New Guinea Raad (Dewan Papua)
yang bentuk 1 Desember 1961, membubarkan partai-partai politik bentukan
Belanda kolonial di Irian Barat melalui piagam Kota Baru 1963, kita juga telah
berhasil memenangkan Penentuan Pendapat Rakyat Irian Barat (PEPERA) 1969.
Kemudian Trikora yang kedua adalah Kibarkan Sang Merah Putih diseluruh
wilayah Irian Barat tanah air Indonesia. Memang hampir setiap saat kita
menyaksikan Merah Putih, sang Dwi warna, identitas kebangsaan kita berkibar
di kampung-kampung di seluruh tanah Papua setiap ada peristiwa penting
kebangsaan seperti hari pendidikan nasional, hari kebangkitan nasional, HUT
Kemerdekaan, Hari ABRI, dan hari pahlawan. Tetapi hampir tidak pernah kita
melihat bendera kebangsaan kita sebagai bagian dari ekspresi kebanggaan kita
sebagai bangsa di kibarkan oleh rakyat Indonesia di tanah Papua di kampungkampung berkenan dengan 22 Agustus sebagai tanggal bersejarah
penandatanganan New York Agreement
yang menjadi tonggak sejarah
penyelesaian masalah Irian Barat melalui perundingan bukan dengan senjata.
Lalu, 1 Mei sebagai hari penyerahan Irian Barat dari PBB kepada pemerintah
Indonesia sebagai tindak lanjut dari New York Agreement, Lalu 19 Desember
sebagai hari penting dimana dikobarkannya semangat kebangsaan untuk
mengembalikan kedaulatan bangsa melalui perjuangan mengembalikan wilayah
Irian Barat dari belenggu kolonialisme Belanda.
Trikora ketiga adalah bersiaplah untuk mobilisasi umum, Oleha kerna itu maka
Mobilisasi umum
yang di aksudkan oleh Bung Karno adalah bagaimana
mewujudkan cita-cita perjuaqngan kemerdekaan Indonesia yaitu terwujudnya
masyarakat yang Adil dan makmur.

KETENTUAN LOMBA
Tema :
Inti Pesan : Memberi inspirasi dan atau motivasi kepada generasi muda untuk
mencintai perjuangan bangsanya dalam perjuangan mempersatukan nusantara
dan memanfaatkannya untuk tujuan-tujuan yang positif.
Kriteria Perjurian :
Keunikan ide, kemampuan menggugah kecintaan pada perjuangan para
pahlawan yang mempertaruhkan jiwa raganya bagi Indonesia bersatu, relevan
dengan lingkungan remaja dan penampilan yang sederhana dan rapih
Dewan Juri terdiri dari

Anda mungkin juga menyukai