LAPORAN KASUS
3.1
3.2
Identitas Pasien
Nama
: NNK
Umur
: 64 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Kewarganegaraan
: Indonesia
Agama
: Hindu
Pendidikan Terakhir
: SD
Pekerjaan
Status
: Menikah
Alamat
Tanggal berobat
Tanggal pemeriksaan
Anamnesis
Keluhan Utama
: Lemas
19
diaduk-aduk dan tidak ada kram sehingga pasien tidak terlalu terganggu dengan rasa
tidak nyaman di perutnya tersebut. Perasaan tidak nyaman yang dirasakan berkurang
jika pasien buang air besar yang berisi cairan encer. Namun akan muncul lagi dalam
beberapa saat kemudian. Biasanya setelah beberapa jam merasa perutnya tidak
nyaman, pasien tiba-tiba ingin buang air besar. Pasien mengatakan fesesnya cair,
encer, berwarna putih agak kekuningan dan tidak berbau busuk. Tidak ada lendir
maupun darah pada feses pasien. Tidak ada rasa sakit di anus dan kesulitan
mengeluarkan kotoran saat buang air besar.
Pasien mencret sebanyak 8-10 kali dalam waktu 24 jam dengan volume
kurang lebih setengah gelas air mineral ( 125 cc ) setiap kali mencret. Pasien
sudah minum obat diare yang dibeli di toko obat (diapet). Pasien meminum obat
tersebut sebanyak 4 tablet dengan dosis 1 tablet setiap kali minum. Obat diminum
setiap setelah buang air besar yaitu kurang lebih dua jam sekali namun diare yang
dialami tidak kunjung hilang meskipun pasien sudah minum obat. Terakhir kali
pasien buang air besar yaitu sekitar 2 jam sebelum masuk rumah sakit dan masih
mencret dengan konsistensi kotoran yang lebih lebih padat ketimbang sebelumnya.
Buang air kecil dikatakan jarang dan sedikit sejak pasien mengalami diare namun
pasien lupa frekuensi dan volume urin setiap buang air kecil.
Pasien juga mengatakan adanya mual dan muntah yang dialaminya sejak satu
hari yang lalu bersamaan dengan sakit perut dan mencret yang dialaminya. Muntah
pasien berisi cairan dan roti yang terakhir dimakannya serta tidak terdapat darah pada
muntahan pasien. Pasien muntah kurang lebih 3-4 kali dengan volume muntahan
kurang lebih -1 gelas air mineral tergantung dari apa yang dikonsumsi oleh pasien
sebelumnya. Pasien mengatakan nafsu makannya juga menurun. Pasien tidak
berselera makan dan hanya makan dengan terpaksa saja dengan harapan dapat
mengembalikan kondisinya menjadi lebih baik. Namun sebaliknya pasien merasakan
sangat haus dan sangat ingin minum. Pasien tidak tahu apakah telah terjadi penurunan
berat badan karena pasien tidak mengetahui berat badan sebelumnya. Pasien juga
20
merasa tubuhnya agak panas sejak dua hari sebelum masuk rumah sakit namun tidak
terlalu berat. Panas membaik tiga hari berikutnya (hari pasien masuk rumah sakit).
Pasien juga mengatakan adanya keluhan batuk yang muncul tiba-tiba sejak
kira-kira tiga hari sebelum masuk rumah sakit. Batuk disertai dengan dahak berwarna
putih, tidak berdarah dan jumlah dahaknya hanya sedikit saja. Batuk tidak disertai
dengan nyeri dada. Selain itu, pasien juga mengatakan adanya sesak napas ringan
yang dirasakan sejak dua hari yang lalu. Sesak napas dirasakan seperti sulit menarik
napas namun pasien masih bisa mengatasi sesak napas tersebut dan sesak tersebut
tidak terlalu mengganggu pasien. Keringat dingin di malam hari disangkal oleh
pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu dan Pengobatan
Pasien memiliki riwayat hipertensi yang diketahuinya sejak enam bulan yang
lalu. Pasien tidak rutin kontrol berobat ke dokter dan berhenti minum obat jika obat
yang diresepkan oleh dokter telah habis. Untuk penyakit hipertensinya, pasien minum
obat amlodipine dengan dosis 1 x 10 mg yang diresepkan oleh dokter pribadi. Pasien
menyangkal adanya riwayat penyakit diare kronis, maag, diabetes melitus, penyakit
jantung, asma, tuberkulosis, penyakit paru obstruktif kronis serta penyakit sistemik
lainnya. Riwayat alergi makanan maupun alergi obat, serta riwayat kelainan bawaan
dan riwayat operasi disangkal oleh pasien.
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga
Di keluarga pasien tidak ada yang mengalami sakit yang sama seperti pasien
seperti yang dialami oleh pasien. Riwayat penyakit diare kronis, maag, diabetes
melitus, penyakit jantung, asma, tuberkulosis, penyakit paru obstruktif kronis serta
penyakit sistemik lainnya disangkal oleh pasien.
Riwayat Personal dan Sosial
Pasien memiliki kebiasaan makan menggunakan alat makan dan sering
mencuci tangannya sebelum makan. Namun terkadang pasien lupa mencuci tangan
21
sebelum makan. Pasien sempat membeli nasi bungkus saat sarapan pagi di pedagang
pasar yang tidak pernah dibelinya sebelumnya karena pasien merasa sangat lapar saat
itu. Nasi bungkus tersebut berisi nasi putih dengan lauk ayam sisit dan sayur buncis
serta tempe. Pasien jarang membeli makanan di luar dan hampir selalu makan
makanan yang dimasak di rumah baik yang dimasak olehnya maupun oleh anaknya.
3.3 PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal 19 Mei 2015 (di Ruang Lely)
Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan umum
: Sedang
Kesadaran
Tinggi badan
: 158 cm
Berat badan
: 70 kg
BMI
: 28.04 kg/m2
Gizi
: Obesitas kategori I
Tekanan darah
: 150/90 mmHg
Nadi
Respirasi
: 20 kali/menit, teratur
Temperatur aksila
: 36,8 C
Hidung
Tenggorokan
22
Lidah
Bibir
Leher
JVP PR + 1 cm H2O
Kelenjar getah bening
Kelenjar tiroid
Thoraks
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Batas atas jantung setinggi ICS II, batas bawah jantung setinggi
ICS V, batas kanan jantung ICS IV midsternalis dextra, batas kiri
jantung ICS V MCL sinistra
inspirasi),
retraksi (-)
Palpasi
Perkusi
: sonor/redup
: Distensi (-)
23
Auskultasi
Palpasi
ballotement
ginjal (-)
Perkusi
Ekstremitas
3.4
Inspeksi
CRT
: baik
Turgor kulit
: normal
Palpasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap
Tanggal 18 Mei 2015 pukul 20:40 WITA
PARAMETER
WBC
RBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHC
RDW
PLT
MPV
%NEUT
%LYMPH
%MONO
%EOS
%BASO
#NEUT
#LYMPH
#MONO
#EOS
#BASO
HASIL
18.1
5.09
15.4
44.8
88.1
30.3
34.4
11.5
205
6.23
86.6
6.45
5.97
0.401
0.571
15.7
1.17
1.08
0.073
0.104
SATUAN
10^3/L
10^6/L
g/dL
%
fL
pg
g/dL
%
10^3/L
fL
%
%
%
%
%
10^3/L
10^3/L
10^3/L
10^3/L
10^3/L
RUJUKAN
4.1 11.0
4.0 5.2
13.5 17.5
41.0 53.0
80.0 100.0
26.0 34.0
31.0 36.0
11.5 - 14.5
140 440
6.80 10.0
47.0 80.0
13.0 40.0
2.0 11.5
0.0 5.0
0 1.5
2.5 7.5
1.0 4.0
0.1 1.25
0.0 0.55
0.0 0.1
REMARKS
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tinggi
24
Kimia Klinik
Tanggal 18 Mei 2015 pukul 18:55 WITA
PARAMETER
HASIL
SATUAN
RUJUKAN
SGOT
SGPT
Albumin
Glukosa Acak
BUN
Creatinin
Natrium (Na)
Kalium (K)
19.2
15.7
4.23
138
20
0.85
132
3.7
U/L
U/L
g/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mmol/L
mmol/L
11-27
11.00-34.00
3.40 4.80
70.00 140.00
8.00-23.00
0.50-0.90
136 145
3.50 5.10
REMARK
S
Rendah
Urine Lengkap
Tanggal 18 Mei 2015 pukul 18:55 WITA
Parameter
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
leuco/L
Negative
5 7.45
Negative
Negative
Negative
Keteranga
n
Specific Gravity
pH
Leucocyte
Nitrite
Protein (Urine)
1.010
6.5
Negative
Negative
Negative
Glukosa (Urine)
KET
Urobilinogen
Bilirubin (Urine)
ERY
Colour
Sedimen Urin
Leukosit
Eritrosit
Silinder
Sel Epitel
Normal
Negative
Normal
Negative
Negative
P. Yellow
Gepeng
Kristal
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
Negative
3-4
-
/lp
/lp
/lp
/lp
Normal
Negative
0 100.00
0 150.00
p. yellow yellow
<6
<3
/lp
Rendah
25
Uric Acid
/lp
(sedimen)
Lain-lain
/lp
Hasil
7.33
38
83
-5.7
20
95
21,2
Satuan
mmHg
mmHg
mmol/L
mmol/L
%
mmol/L
Nilai Rujukan
7.35 - 7.5
35.00-45.00
80.00-100.00
-2 2
22.00-26.00
95-100
24.00-30.00
Keterangan
Rendah
Rendah
Rendah
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Keteranga
n
Makroskopis
Warna
Darah
Konsistensi
Lendir
Mikroskopis
Eritrosit
Leukosit
Amoeba
Vegetatif
Kista
Telur cacing
Lain-lain
Kuning
Negatif
Encer
Negatif
Negatif
Negatif
/lp
<3
/lp
26
Thoraks PA/lateral
-
Kesan :
-
27
Pemeriksaan Elektrokardiografi
Tanggal 18 Mei 2015 ( pukul 19.15 WITA)
Irama
: sinus
HR
: 88 kali/menit
Axis
: normal
Gelombang P
: normal
Kompleks QRS
: normal
ST-T change
: tidak ada
Kesimpulan
28
Terapi
-
IVFD Ringer Laktat 500 cc (loading) habis dalam waktu 1 jam, dilanjutkan
pemberian 750 cc habis dalam waktu 3 jam
Oralit ad libitum
Levofloxacin 1 x 750 mg IV
Amlodipine 1 x 10 mg IO
Planning Diagnosis
-
CT Scan Thorax
Sputum gram
Monitoring
-
Keluhan