Anda di halaman 1dari 42

Kanker Serviks

Oleh:
I Made Indra Prasetya
Dwi Saraswati
Pembimbing : Dr IB Sindhu, SpOG

BAB I
Pendahuluan
Kanker

serviks :Sel-sel serviks


abnormal,membelah secara tak terkendali
Penyebab tidak diketahui secara pasti
Masih menduduki peringkat pertama di
Indonesia, diantara 5 jenis kanker terbanyak
pada wanita sebagai peringkat pertama
Sebagian besar (80%-85%) kasus kanker
serviks terdiagnosis pada stadium invasif atau
sudah lanjut dengan keadaan pasien lemah

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Kanker Serviks adalah tumor ganas


yang tumbuh di dalam leher
rahim/serviks (bagian terendah dari
rahim yang menempel pada puncak
vagina)

Epidemiologi
Kanker

serviks biasanya menyerang wanita


berusia 35-55 tahun
Kanker serviks di negara-negara maju
menempati urutan setelah kanker payudara,
kolorectum, dan endometrium, sedangkan di
negara yang sedang berkembang kanker serviks
menempati urutan pertama
Di Indonesia, kasus kanker serviks menempati
urutan pertama
Departemen Kesehatan RI memperkirakan
insidensnya adalah 100 per 100.000 penduduk
pertahun

Etiologi
Penyebab kanker serviks sampai saat
ini belum diketahui secara pasti,
namun diduga kuat berkaitan dengan
infeksi oleh HPV (human papilloma
virus) terutama tipe 16 dan 18

Faktor Risiko

Umur (umur 40-60 tahun/20-30 tahun)


Paritas (4)
Koitus usia dibawah 16 tahun dan berganti
partner seksual, dihubungkan dengan sifat
komplemen histon sperma dan alkalis semen.
Merokok aktif dan atau pasif
Akseptor pil kontrasepsi
Status gizi, sosial ekonomi, kultural

Lanjutan

Status imunitas seperti penderita HIV-AIDS


Infeksi : Mikoplasma, Klamidia, dan Virus
Herpes Simplek tipe 2
Pajanan Virus Human Papilloma onkogenik
terutama tipe 16, 18, 33, 35,45, 58.
Aktivitas seksual dini
Hubungan seksual dengan multipartner
Mengidap penyakit menular seksual

Histopatogenesis Kanker
Serviks
DisplasiaKISKanker serviks
Displasia dibagi menjadi 3 :
1. displasia ringan, bila kelainan dari
epitel terbatas pada lapisan basal.
2. displasia sedang, bila lesi melebihi
dari lapisan epitelial.
3. displasia berat, bila seluruh lapisan
epitelial sudah terkena

Lanjutan
Ada tiga jenis histologi mayor antara lain sel
karsinoma skuamosa, Adenokarsinoma, dan
adenoskuamosa karsinoma
Karsinoma skuamousa : tersusun dari sel
skuamousa,kebanyakan bersifat non
keratinizing
Adenokarsinoma : berasal dari kelenjar
endoserviks
Adenoskuamousa : tersusun dari 2 jenis sel
skuamousa dan glandular

Gambaran Klinis
- Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2
menstruasi, setelah melakukan hubungan seksual dan
setelah menopause.
- Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)
- Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer,
berwarna pink, coklat,mengandung darah atau hitam
serta berbau busuk.
Gejala dari kanker serviks stadium lanjut:
- Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan,
kelelahan
- Nyeri panggul, punggung atau tungkai
- Dari vagina keluar air kemih atau tinja
- Patah tulang (fraktur).

Kriteria diagnosis dari kanker


serviks
Anamnesis

a. Perhatikan faktor risiko


b. Tanpa keluhan
c. Dengan keluhan
Pemeriksaan fisik
Pemerksaan penunjang

Pemeriksaan fisik umum


Dengan VT bisa ditemukan :
- Vagina : fluor, fluksus, tanda-tanda
penyebaran/infiltrasi pada vagina
- Porsio : berdungkul, padat,rapuh,ukuran
bervariasi,eksofitik/endofitik
- Uterus : normal/membesar
- Adneksa parametrium : tanda-tanda
penyebaran,

Dengan RT dinilai penyebaran penyakit


ke arah dinding pelvis (cancer free
space), yang merupakan daerah bebas
antara tepi lateral serviks dengan dinding
pelvis.
-CFS 100 % : belum ada tanda-tanda
penyebaran
-CFS 25-100% : ada penyebaran ,belum
mencapai dinding pelvis
-CFS 0% : penyebaran mencapai dinding
pelvis

Pemeriksaan

penunjang yang diusulkan:


1. PAP smear sebagai skrining
2. Biopsi dengan atau tanpa kolposkopi
3. Konisasi
4. LFT/RFT
5. Pemeriksaan lain sesuai dengan
keperluan (foto thorax, USG
ginjal/abdomen,sistoskopi, CT scan,
rectoscopi)
Diagnosis kanker serviks ditegakkan
dengan pemeriksaan histopatologi (PA)

Stadium Dan Staging Kanker


Serviks
0 =Karsinoma in situ (KIS) atau karsinoma

intraepitel : membran basalis masih utuh

I =Proses terbatas pada serviks walaupun

ada perluasan ke korpus uteri

IA =Karsinoma invasif

hanya didiagnosis
berdasarkan gambaran mikroskopis. Secara
makroskopis terlihat lesi yaitu T1b/1B. Invasi
stroma dengan kedalaman maksimal 5.0 mm
diukur dari dasar epitel dan penyebaran
horisontal 7.0 mm. Keterlibatan vaskuler, vena
atau lymphatik, tidak mempengaruhi klasifikasi.

IA1

: Kedalaman Invasi stroma 3 mm dan


penyebaran ke lateral 7 mm
IA2 :Invasi stroma lebih dari 3 mm tetapi tidak
lebih dari 5 mm dengan penyebaran horisontal
7.0 mm
IB :Secara klinis, lesi terbatas pada serviks
atau secara mikroskopis lesi lebih besar dari IA2
IB1 : Secara klinis lesi terlihat 4 cm dalam
dimensi yang paling besar
IB2 : Secara klinis lesi terlihat lebih dari 4 cm

II :Kanker serviks menyebar keluar uterus


tetapi tidak sampai ke dinding pelvis atau ke 1/3
distal vagina
IIA :Tanpa invasi parametrium
IIB :Dengan invasi parametrium
III

: Kanker meluas ke dinding pelvis dan atau

1/3 distal vagina dan atau menyebabkan


hydronephrosis atau gangguan fungsi ginjal.
IIIA =Kanker menyebar ke 1/3 distal vagina;

tidak ada penyebaran ke dinding pelvis

IIIB

=Kanker menyebar ke dinding pelvis

dan atau menyebabkan hydronephrosis


atau gangguan fungsi ginjal

IV

=Kanker serviks sudah meluas ke

pelvis mayor atau mukosa kandung kemih


atau mukosa rektum. Adanya bullous
edema bukan sebagai kriteria untuk
stadium IV.
IVA =Menyebar ke organ yang berdekatan
(kandung kemih, rektum atau keduanya)
IVB =Telah terjadi penyebaran jauh , telah
bermetastase jauh

Terapi Kanker Serviks


Pada

Stadium 0 atau disebut juga karsinoma insitu, terapi operasi berupa konisasi dilakukan
jika pasien masih berusia muda dan masih
menginginkan anak atau operasi histerektomi
simpel
Pada stadium IA sampai dengan IIA dilakukan
operasi histerektomi simpel atau radikal
Stadium IIB-IIIB dilakukan radiasi atau
kemoradiasi
Stadium IV terapi yang dapat dilakukan adalah
radiasi paliatif atau perawatan paliatif

Prognosis
Karsinoma serviks yang tidak diobati atau tidak
memberikan respons terhadap pengobatan 95
% akan mengalami kematian dalam 2 tahun
setelah timbul gejala
Prognosis (5 years survival)

Stadium I : 85%
Stadium II : 42-70%
Stadium III : 26-42%
Stadium IV : 0-12%

BAB III
LAPORAN KASUS
Identitas Penderita
Nama
: BMN
Tempat lahir
: Lombok Tengah
Umur
: 47 tahun
Kelamin
: Perempuan
Agama
: Hindu
Alamat
: Jalan Dewata Gang Amal No 5
Sidakarya, Denpasar
Bangsa
: Indonesia
Status perkawinan : Sudah menikah
No. CM
: 01.15.75.43
TGl MRS
: 12/09/2009

Anamnesis
Keluhan Utama
keluhan perdarahan pervaginam sejak 3 bulan
yang lalu, os juga mengeluh nyeri supra
sympisis, nyeri suprasimpisis ini dirasakan
sejak 2,5 bulan yang lalu. Riwayat post coital
bleeding (+), riwayat keputihan (+) bau (-),
menopause 4 tahun yang lalu , os juga
mengeluh sakit di bawah pusat sampai
panggul
Riwayat Menstruasi
Menarche umur 13 tahun, siklus haid teratur
setiap 30 hari, lamanya 3 hari, menopause 4
tahun yang lalu

Riwayat Pernikahan
Menikah satu kali dengan suami sekarang
sudah 41 tahun.
Umur saat menikah: 14 tahun.
Riwayat Kehamilan:
anak I Meninggal
anak II spt B, Bidan, 30 tahun
anak III spt B, Bidan, 28 tahun
Riwayat Kontrasepsi
Penderita pernah memakai alat
kontrasepsi yaitu KB pil selama 6 tahun

Riwayat sakit berat


Penderita tidak mempunyai riwayat sakit
berat seperti penyakit asma, hipertensi,
Diabetes Mellitus dan penyakit jantung
Riwayat penyakit dalam keluarga
Di keluarga tidak diketahui adanya riwayat
sakit berat

Pemeriksaan Fisik
Status

present
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
Respirasi
Bentuk badan

: Baik
: Compos mentis,
E4V5M6
: 110/70 mmHg
: 84x/menit
: 20x/menit
:N

Status Lokalis
Kepala
: Mata : Anemia (-)/(-),
Ikterus (-)/(-), Isokor.
Toraks: Jantung : S1S2 tunggal, Reguler,
Murmur (-).
Pulmo
: Ronkhi (-)/(-),
Wheezing (-)/(-).
Abdomen
: status ginekologi.
Ekstremitas
: Superior & Inferior :
Oedema (-)/(-).

Status

ginekologi
Abdomen : Fut ttb, massa (-), distensi (-)
v/v insp : flx (+),
porsio tampak massa tumor
berdungkul-dungkul seperti bunga kol ,rapuh
,mudah berdarah ,infiltrasi sampai dengan 1/3
distal vagina
VT
: flx (+) ; porsio teraba massa tumor
berdungkul, rapuh, mudah berdarah, infiltrasi
sampai dengan 1/3 distal vagina
CU AF b/c ~ N
AP kaku +/+ CD kaku/kaku
RT
: CFS = 0%/0%

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan

Laboratorium (9/11/2007) :

HB : 11.1
PLT : 555
WBC : 14,8
BUN/SC : 9,6/0,64
AST/ALT : 32/28
Alb : 2,0
Pemeriksaan PA (9/11/2007) :
Adenosquamous carcinoma berdiferensiasi
jelek

Diagnosis Kerja
Karsinoma serviks stadium IIIB

Penatalaksanaan
Penunjang diagnosis : Terapi :
- MRS
- Rencana kemoterapi PVB seri I
Monitor : observasi keluhan, vital sign
KIE : Pasien dan keluarga tentang kondisi
pasien termasuk diagnosa dan rencana
terapi yang akan dilakukan.

Perjalanan Penyakit
Tanggal 10-11-2007
S: Keluhan :(-)
Ma/mi : +/+ (N)
BAK/BAB : +/+ (N)
O: Status present T : 120/70 mmHg
N : 72x/menit
R : 20x/menit
Status general Mata : an -/Co/po : dbn
Status ginekologi Abdomen : Fut ttb; massa (-); nyeri (-)
Vag : perdarahan (-)
A: Kanker serviks stadium IIIB
PVB seri I hari 1
P: PDx :Tx : Rencana kemoterapi PVB seri I

Lanjutan
Prosedur :
-Vit B6 200g+Aqua 20cciv pelan-pelan
-Injeksi 1 amp Dexametason iv
-injeksi 1 amp odancetron iv
-Vincristin 2 mg+20 cc iv pelan-pelan
3 jam kemudian bleocyn 15 mg dalam
D5% 500cchabis dalam 12 jam
Mx : kel,vs

11-11-2007

S: keluhan :anus terasa sakit, panas badan (+)


Ma/Mi:+/+ (N), BAB/BAK: +/+ (N)
O: Status present T : 130/90 mmHg
N : 84 x/menit R : 20 x/menit Tax : 38oC
A: Kanker serviks stadium IIIB
PVB seri I hari II+febris
P: PDx :Tx :Rencana kemoterapi PVB seri I
PVB seri I hari II
-Paracetamol 3x500mg K/P
-Kaltrofen supp K/P 3x1
-Tunda PVB seri I hari II sampai Tax37,5oC

Lanjutan
Prosedur:
-Vit B6 200g+Aqua 20cciv pelan-pelan
-Injeksi 1 amp Dexametason iv
-odancetron 1 amp iv
- Bleocyn 15 g dalam D5%
500cchabis dalam 12 jam
Mx : kel,vs

12-11-2007
S: keluhan : anus terasa sakit, Ma/Mi: +/+ (N)
BAB/BAK : +/+ (N)
O:Status present
T : 140/90 mmHg
N : 84x/menit
R : 20x/menit
Status general dbn
A:Ca Cervix stadium IIIB
P: PDx :Tx : -PlataminHidrasi Nacl 0,9%1 lt
(sisa 100 cc+odansetron 1 amp)
-injeksi furosemid 40 mg iv
-D5% 500 cc+platamin 50 mg dlm 2 jam- Hidrasi
500 cc Nacl kemudian lanjut Nacl 500 cc~20
tetes permenit
Mx : Kel dan Vs

13-11-2007
S: keluhan : -Ma/mi : + sedikit/+ banyak
BAK/BAB : +/+ (N), nyeri perut hilang timbul
O: Status present T : 110/80 mmHg
N : 84x/menit R : 20x/menit
Status general Mata : an -/- Co/po : dbn
Status ginekologi
Abdomen : Fut ttb
massa -; nyeri
Vag : perdarahan (-)
A : Kanker serviks stadium IIIB
pasca PVB seri I
P : PDx :Tx : -metoclopramid 3x1
-SF 3x1
Mx : Kel dan Vs
BPL

BAB IV
PEMBAHASAN
Terdapat 4 masalah utama yang kami
temukan yaitu
- Faktor Risiko
- Diagnosis
- Penatalaksanaan
- Prognosis

Faktor risiko
Pada

kasus ini, kami menemukan beberapa


faktor risiko yang sesuai untuk mengarahkan
kecurigaan terjadinya kanker serviks :
-Aktivitas seksual dini
-Jarak menarche dengan koitus pertama kali
(tahun)
-Umur
-Golongan sosial ekonomi rendah
-Riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal

Diagnosis
Diagnosis pada kasus ini berdasarkan :
-Anamnesis
Keluhan utama : perdarahan pervaginam
poscoital bleeding
keputihan
sakit di bawah pusat
sampai panggul
- Pemeriksaan fisik
ditemukan permukaan serviks tidak rata, rapuh,
berdungkul-dungkul, mudah berdarah, infiltrasi
ke 1/3 distal vagina, CFS 0%/0%
- Pemeriksaan Penunjang PA
adenosquamous carcinoma berdiferensiasi jelek

Penatalaksanaan
Pada

pasien ini sesuai stadium klinisnya,


IIIB diberikan terapi radiasi dan
kemoterapi PVB
Pada kasus ini, pemberian terapi sudah
sesuai dengan protap penanganan kanker
serviks di RSUP Sanglah, yaitu terapi
untuk stadium IIIB adalah radiasi atau
kemoterapi. Syarat-syarat untuk
pemberian kemoterapi juga terpenuhi

Prognosis
Prognosis

pasien ini kurang baik karena stadium


kanker IIIB (lanjut), status nutrisi kurang, umur
55 tahun, penyebaran tumor sudah ke pelvis,
dengan angka harapan hidup 5 tahun dari
stadium III adalah 26-42%
hasil pemeriksaan patologi anatomi diperoleh
hasil merupakan jenis adenosquamuous
karsinoma berdiferensiasi jelek
Secara histologis tumor berlapis pipih bersel
besar tidak menanduk (large-cell nonkeratinizing
squamous tumor) memiliki prognosis lebih baik
dibandingkan adenokarsinoma berdiferensiasi
jelek.

BAB V
RINGKASAN

Penegakan diagnosis kanker serviks pada kasus ini


didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang (PA)
pemberian terapi sudah sesuai dengan protap
penanganan kanker serviks di RSUP Sanglah, yaitu
terapi untuk stadium IIIB adalah radiasi atau kemoterapi
Prognosis pasien ini kurang baik karena stadium kanker
IIIB (lanjut), status nutrisi kurang, umur 55 tahun,
penyebaran tumor sudah ke pelvis, dengan angka
harapan hidup 5 tahun dari stadium III adalah 26-42%
hasil pemeriksaan patologi anatomi diperoleh hasil
adenosquamuous karsinoma berdiferensiasi jelek

Anda mungkin juga menyukai

  • Form Gangguan Kepribadian
    Form Gangguan Kepribadian
    Dokumen4 halaman
    Form Gangguan Kepribadian
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • 2 Kata Pengantar
    2 Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    2 Kata Pengantar
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • Cover THT
    Cover THT
    Dokumen1 halaman
    Cover THT
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • Morning Report Kardio Stemi
    Morning Report Kardio Stemi
    Dokumen20 halaman
    Morning Report Kardio Stemi
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi PPK 2
    Daftar Isi PPK 2
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi PPK 2
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • Mata
    Mata
    Dokumen2 halaman
    Mata
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • CA Cerviknya Jo Dan Fajar
    CA Cerviknya Jo Dan Fajar
    Dokumen6 halaman
    CA Cerviknya Jo Dan Fajar
    Dayu Diah
    Belum ada peringkat
  • Judul
    Judul
    Dokumen1 halaman
    Judul
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • Cover Responsi Kasus
    Cover Responsi Kasus
    Dokumen1 halaman
    Cover Responsi Kasus
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • Pengalaman Belajar Lapangan
    Pengalaman Belajar Lapangan
    Dokumen18 halaman
    Pengalaman Belajar Lapangan
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • Kolitis
    Kolitis
    Dokumen7 halaman
    Kolitis
    Nonanenee
    Belum ada peringkat
  • Biodata
    Biodata
    Dokumen1 halaman
    Biodata
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • Obstetri
    Obstetri
    Dokumen34 halaman
    Obstetri
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Nusa Indah
    Lapsus Nusa Indah
    Dokumen6 halaman
    Lapsus Nusa Indah
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen4 halaman
    Bab 4
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • BAB II Edit Brian Mata
    BAB II Edit Brian Mata
    Dokumen25 halaman
    BAB II Edit Brian Mata
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • Mata
    Mata
    Dokumen2 halaman
    Mata
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • Laporan Responsi Psikiatri
    Laporan Responsi Psikiatri
    Dokumen3 halaman
    Laporan Responsi Psikiatri
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • Bab III Responsi Diare
    Bab III Responsi Diare
    Dokumen11 halaman
    Bab III Responsi Diare
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat
  • Responsi Diare
    Responsi Diare
    Dokumen2 halaman
    Responsi Diare
    Robertus Brian Junarli
    Belum ada peringkat