SENJATA STRATEGIK
1. Strategi Kepemimpinan Biaya
Suatu system informasi dikatakan mendukung strategi kepemimpinan biaya jika dapat
mencapai posisi sebagai prosedur dengan biaya terendah tanpa mengurangi kualitas yang
2.
pesaing.
3. Strategi Fokus
Suatu system informasi dikatakan mendukung strategi focus jika dapat membantu
perusahaan memfokuskan pada produk atau jasa khusus di suatu niche khusus di pasar.
Strategi ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Fokus biaya : Perusahaan berusaha mendapatkan keunggulan biaya terendah di
suatu segmen tertentu.
b. Fokus berbeda : Perusahaan mencoba membedakan produk atau jasa
dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing di suatu segmen tertentu.
4. Strategi Inovasi
Suatu system informasi dikatakan mendukung strategi inovasi jika dapat menemukan
cara khusus dalam berbisnis yaitu dengan menyediakan produk atau jasa inovasi
terbaru yang belum dilakukan oleh para pesaing. Strategi ini dapat dilakukan dengan
cara :
- Membuat pasar baru dengan melibatkan system teknologi informasi.
- Membuat cara baru menjual produk dan jasa yang melibatkan system tekonologi
informasi.
5. Strategi Aliansi
Suatu system informasi dikatakan mendukung strategi aliansi jika dapat membuat
hubungan kerjasama yang menguntungkan dengan pemasok, perusahaan lain dan bahkan
dengan pesaingnya. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan system
informasi antar organisasi, yaitu menghubungkan sisten-sistem informasi perusahaan
yang beraliansi.
6. Strategi Bertumbuh
Kuadran 3 (Turnaround) :
- Perusahaan belum menggatungkan STI untuk memenangkan persaingan, tetapi
-
persaingan.
- Contoh : perusahaan asuransi, toko-toko jaringan ritel, dan pendidikan.
Kuadran 4 (Support) :
- Perusahaan tidak menggantungkan STI baik sekarang atau di masa mendatang
-
BAB 5
MODEL PENERAPAN STRATEGI
1. Model Tekanan-Tekanan Kompetisi
Menurut Porter, persaingan terdiri dari lima macam ancaman yaitu persaingan dari
pesaing-pesaing yang sudah ada, ancaman pesaing-pesaing baru, ancaman produk atau
jasa subtitusi, kekuatan menawar dari pelanggan, dan kekuatan menawar dari pemasok.
a. Penerapan system tekonologi informasi di model tekanan-tekanan kompetisi
Keuntungan kompetitif dapat dicapai jika perushaan mampu mengatasi
hubungannya dengan pelanggan, pemasok, produk, dan jasa subtitusi, calon pesaing
baru dan pesaing lama yang sudah ada. Perusahaan dapat menggunakan satu atau
lebih strategi yang ada untuk merubah ancaman menjadi kesempatan. Terdapat lima
pemberian jasa administrasi) yaitu, SIE, SIMAK, SIMKEU, SKO, dan SPKG.
Kegiatan SDM (kegiatan yang berhubungan dengan penerimaan karyawan,
pelatihan, dan pengembangan SDM) yaitu, SIMSDM, SPK, dan SP.
Kegiatan riset dan pengembangan yaitu, CAD, SPK, SP, dan JNA.
Kegiatan pengadaan sumber daya (misalnya pengadaan bahan mentah, barang
Akuisisi
13 Tahapan CRLC
1. Menentukan kebutuhan
2. Menentukan spesifikasi
3.
4.
5.
6.
7.
Keterangan
1. Menentukan
kebutuhan
dimana
Pertanggungjawaban
8. Mengintegrasikan
9. Mengawasi
10. Memutakhirkan
11. Merawat
sesuai
dengan spesifikasi
8. Menambahkan kesediaan
yang sudah ada
9. Mengendalikan akses dan
penggunaan sumber daya
10. Memutakhirkan sumber
daya
jika
memungkinkan
11. Memperbaiki
Penghentian
12. Memindahkan
membuang
13. pertanggungjawaban
kondisi
sumber
atau
5. Model Manfaat
Menurut Notowidigdo, penerapan SIT secara internal akan mempunyai manfaat
langsung terhadap perusahaan, dan secara eksternal akan memberikan manfaat langsung
kepada pelanggan dan secara tidak langsung kepada perusahaan.
Manfaat internal menyampaikan intelijen informasi, menyampaikan informasi biaya
produk, menyampaikan organisasi, dan menyampaikan biaya jasa. Manfaar ekternal
memberikan
jasa,
mengirimkan
produk,
menyediakan
saluran
distribusi,
dan
ketat.
Tata kelola teknologi informasi : Berkisar dari peran yang umum (peran yang akan
memberikan posisi yang diduduki oleh suatu pemain pasar merupakan posisi yang
tidak berbeda yang diduduki oleh pemain lain di jaringan yang tidak menimbulkan
c. Diversifikasi : kerjasama antara perusahaan lintas pasar atau lintas industry untuk
meningkatkan lingkup dan skala ekonomi dari sumber daya yang dimiliki.
Morton (1991) mengusulkan bahwa lingkup dari koperasi dapat ditentukan oleh dua
factor :
1) Tingkat keterkaitan antara proses produksi perusahaan dengan pelanggan dan
pemasok.
2) Kemampuan mengekploitasi yang menunjukkan apakah keuntungan akibat kerjasama
dapat berkesinambungan.
Potensi kerjasama dari penggunaan STI tergantung dari posisinya di struktur industry.
Semakin tinggi keterkaitan proses perusahaan dengan pelanggan dan pemasoknya dan
semakin tinggi kemampuan mengeksploitasi, maka semakin tinggi lingkup dari kompetisi
system informasi strategic dan sebaliknya.
Empat macam struktur industry menurut Morton (1991) :
1) Keributan ruang bar
- Tingkat keterkaitan antara proses produksi perusahaan dengan pelanggan dan
-
adalah rendah.
Tidak menguntungkan untuk kooperasi.
Ditandai dengan mudahnya pesaing baru masuk ke pasar, kompetisi yang tajam,
adalah tinggi.
Menguntungkan untuk kooperasi tapi berisiko menjadi monopolis.
Ditandai dengan sulitnya persaingan baru masuk ke pasar, sedikit pesaing yang
adalah rendah.
Tidak menguntungkan untuk kooperasi.
Ditandai dengan duplikasi dari inovasi-inovasi yang berhasil, hanya sedikit
produk yang bervariasi, konsumen menghadapi penawaran yang terbatas, rata-rata
keuntungan rendah dengan biaya pemasaran yang tinggi.
pelanggan untuk produk dan jasa yang berkaitan dan penetrasi harga.
4) Penetrasi awal
- Tingkat keterkaitan antara proses produksi perusahaan dengan pelanggan dan
-
adalah tinggi.
Tidak menguntungkan untuk kooperasi bbagi pelangkah awal karena akan
menguntungkan untuk mendapatkan kesempatan awal untuk mengambil semua
keuntungan pasar, namun untuk perusahaan kecil yang kalah langkah masuk ke
semuanya.
Mencari kesempatan untuk menjadi pelangkah utama, mencari kesempatan utama
lainnya, menciptakan penghalang untik masuk, membangun pangsa pasar, dan
Tekanan Strategik
Berbeda
-
Biaya
didukung TI
Account
Sistem
sediaan Sistem pakar
Inovasi
Bertumbuh
Lotus Notes
Lotus Notes
berbasis komputer
GIS
Sistem intelegen
Wewenang kepada pelanggan
Kerjasama
Waktu
EDI
EDI, ATM
untuk
pencarian sendiri
EDI
E-mail
E-mail
CAD
Pemasok
Diferensiasi
Pesaing
Aliansi
Apa modenya ?
Menyerang
Bertahan
Apa arahnya ?
Menggunakan
Menyediakan
BAB 6
STRATEGI INTERNAL ATAU STRATEGI EKSTERNAL
1. Model Keen
Keen memberikan framework untuk memahami posisi dari system informasi
strategic. Keen menggunakan dua factor, yaitu jangkauan dan lingkupan dari aplikasi
system-sistem teknologi informasi. Jangkauan menunjukkan letak dari system teknologi
informasi, yaitu terletak di internal atau inside perusahaan dan eksternal atau outside
perusahaan. Lingkupan menunjukkan luas dari aplikasinya.
2. Model Konfigurasi Ulang Bisnis
Morton mengusulkan lima tingkatan kompleksitas mengkonfigurasikan bisnis dengan
menggunakan teknologi informasi. Dua tingkatan pertama disebut dengan tingkatan
evolusioner dan tiga tingkatan berikutnya disebut dengan tingkatan revolusioner. Kelima
tingkatan ini adalah :
a. Eksploitasi lokalan
- Merupakan aplikasi STI di dalam fungsi-fungsi bisnis secara individual.
- Sasaran utama adalah peran efisiensi local dan efektivitas.
b. Integrasi internal
- Merupakan aplikasi STI yang mengintegrasikan (yang memiliki platform yang
sama) beberapa system dan aplikasi.
batas bisnis.
Jaringan koordinasi dan kerjasama ditingkatkan tidak hanya di dalam organisasi
Dampak potensial
Sasaran utama
Eksploitasi lokalan
Penghematan besar di
Mengidentifikasi area
meningkatkan pelayanan
tertentu di perusahaan
Manajemen
untuk dieksploitasi
Integrasi internal
Integrasi menawarkan
Mengangkat system
teknologi informasi
integrasi
efektivitas
startegik
Rancang ulang proses bisnis
Berkekuatan untuk
Rekayasa ulang bisnis
Keselarasan strategi
menciptakan
dengan STI
dengan STI
kemampuan di pasar
Rancang ulang jaringan bisnis
Kesempatan secara
Membuat organisasi
kreatif mengeksploitasi
dengan logis
kemampuan
posisi utama di jaringan
Definisi ulang lingkup bisnis
Mengubah
lingkup Mengidentifikasi bisnis Mengidentifikasi
bisnis
baik
ruang
Kuadran 1 (Hati-hati)
Jika kemampuam dari SIS menambah nilai adalah tinggi, tetapi kualitas
sumber daya system teknologi informasi rendah, maka perusahaan harus hati-hati
untuk tidak menyerang. Jika ingin menyerang maka kualitas dar sumber daya
h. Perbedaan kultur.
TUGAS
SISTEM INFOMASI MANAJEMEN
RESUME BAB 4, 5, DAN 6
OLEH:
TANIA YOLANDIA L.K. (125020307111061)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014