Anda di halaman 1dari 4

Review

Auditing The Investing and Cash Balances Cycle

Disusun oleh :
Stefi Yunia Suwarlan

(125020300111109)

I Dewa Made Gede B.B.

(125020307111011)

Tania Yolandia L.K.

(125020307111061)

Faisal Afiff E.

(125020307111065)

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
2015

Pengujian Substantif Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang


1. Prosedur Awal
- Auditor memperoleh pemahaman tentang entitas dan lingkungannya.
- Persetujuan saldo awal investasi dengan jumlah yang telah diaudit dalam kertas kerja
-

tahun sebelumnya telah diverifikasi.


Kegiatan dalam akun investasi terkait ditinjau untuk menentukan adanya setiap entri

yang tidak biasa atau jumlah yang harus diselidiki.


Klien mempersiapkan jadwal semua investasi, atau penambahan dan pelepasan pada
periode berjalan, diperiksa untuk akurasi matematika dan kesepakatan dengan catatan

akuntansi yang mendasarinya.


Menentukan bahwa jadwal dan buku besar investasi anak perusahaan setuju dengan

buku besar saldo rekening pengendalian terkait.


2. Prosedur Analitis
Mencakup keterkaitan rekening tertentu dalam periode berjalan dan perbandingan
dengan data tahun sebelumnya, jumlah yang dianggarkan, atau ekspektasi lainnya. Ketika
melakukan prosedur analitis dalam pendapatan investasi, penting untuk memahami
kebijakan investasi entitas mengenai proporsi investasi di obligasi pemerintah, obligasi
korporasi, dan efek ekuitas.
3. Pengujian Rinci Transaksi
Hal ini mungkin sangat efektif sebagai pendekatan audit ketika entitas memiliki
volume transaksi yang rendah. Pengujian substantif ini terdiri dari vouching debit
individu dan kredit di berbagai akun investasi, misalnya debit/kredit

transaksi

perolehan/penjualan investasi ke brokers advice, debet/kredit akun investasi dan market


adjustment

ke dokumen verifikasi pengakuan kenaikan/penurunan harga pasar, dan

investasi dengan metode ekuitas.


4. Pengujian Rinci Saldo
Inspeksi dan Hitung Sekuritas yang Ada
Konfirmasi Sekuritas yang Dimiliki Pihak Luar
Menghitung Ulang Pendapatan Investasi
5. Pengujian Rinci Estimasi Akuntansi
Ketika melakukan audit investasi, auditor harus menerapkan pertimbangan audit yang
signifikan sehubungan dengan mengevaluasi:
klasifikasi yang tepat dari investasi
nilai wajar investasi.
6. Pengujian Rinci Penyajian dan Pengungkapan
Pengujian substantif ini harus memberikan banyak bukti yang dibutuhkan oleh auditor
untuk menentukan apakah saldo investasi diidentifikasi dan diklasifikasikan dalam
laporan keuangan.
SALDO KAS

Saldo kas meliputi penerimaan ditangan yang belum disetor, kas di bank, pada rekening
giro umum dan rekening tabungan, serta akun impres seperti kas kecil dan rekening di bank
untuk gaji. Ini merupakan kas yang diperlukan untuk melunasi kewajiban serta membayar
gaji, dan kebanyakan entitas akan memindahkan kelebihan kas ke beberapa bentuk investasi
yang menghasilkan bunga. Saldo-saldo tertentu, seperti sertifikat deposito, dana pelunasan
obligasi, saldo mata uang luar negeri tertentu, dan akun-akun lain yang mempunyai
pembatasan dalam penggunaannya yang lazimnya harus diklasifikasikan sebagai investasi.
Lima siklus transaksi berhubungan langsung dengan saldo kas umum, kelima siklus itu
adalah :
a. Siklus pendapatan
b. Siklus pengeluaran
c. Siklus pembiayaan
d. Siklus investasi
e. Siklus jasa personalia
Pertimbangan Perencanaan Audit
a. Materialitas
Jika dikaitkan dengan transaksi dalam lima siklus transaksi yang mempengaruhi kas,
jumlah kas yang mengalir melalui akun-akun dalam satu periode waktu benar-benar dapat
sangan material.
b. Risiko inheren
Volume transaksi yang tinggi dapat menimbulkan tingkat risiko inheren yang
signifikan untuk asersi saldo kas tertentu, terutama keberadaan dan keterjadian serta
kelengkapan.
c. Prosedur analitis
Prosedur analitis yang efektif mencakup pembandingan saldo kas dengan peramalan
atau anggaran, atau dengan kebijakan perusahaan mengenai saldo kas minimum dan
investasi atas kelebihan kas.
d. Risiko pengendalian
Karena rawannya saldo kas terhadap pencurian, maka banyak auditor akan
mengevaluasi secara cermat pengendalian internal atas kas, dan memastikan bahwa setiap
kondisi yang dapat dilaporkan telah dikomunikasikan dengan jelas kepada manajemen.
e. Menghitung Kas
Ini beberapa hal yang Auditor harus lakukan :

Mengontrol semua uang dan surat berharga yang dimiliki oleh klien sampai semua

dana telah dihitung.


Bersikeras bahwa kustodian dari kas hadir di saat penghitungan.
Memperoleh tanda terima yang ditandatangani oleh kustodian pada pengembalian

dana untuk klien.


Memastikan bahwa semua cek undeposited dibayarkan kepada urutan klien, baik

secara langsung atau melalui endorsement.


f. Uji Deteksi Lapping
Lapping adalah bentuk penipuan yang disengaja mengakibatkan penyalahgunaan
penerimaan kas
Konfirmasi Piutang usaha.
Membuat penghitungan kas mendadak.
Membandingkan dari rincian jurnal entri penerimaan kas dengan rincian sesuai
deposito slip harian.
Prosedur Detail Saldo
Konfirmasi deposit bank dan saldo pinjaman.
Konfirmasi pengaturan dengan bank.
Scan, review, atau menyiapkan rekonsiliasi bank.
Mendapatkan dan menggunakan laporan cutoff Bank.
h. Pengungkapan dan Pelaporan
Kas harus benar didentifikasi dan di klasifikasi pada Laporan Posisi Keuangan,
g.

contohnya kas deposito adalah aset lancar. Auditor menentukan kelayakan terhadap
penyajian laporan dari review draft laporan klien dan bukti yang diperoleh dari tes
subtantive sebelumnya. Tambahan, auditor harus me review risalah rapat dewan direksi
dan membuat penyelidikan manajemen untuk bukti pembatasan penggunaan saldo kas.

Anda mungkin juga menyukai