PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kanker
ovarium
merupakan
sebuah
penyakit
1| K a n k e r O v a r i u m
Selain wajib mengetahui pengertian kanker ovarium, para wanita juga wajib
mengetahui gejala umum kanker ovarium (Wikipedia.org)
B. RumusanMasalah
1. Apa definisi dari kanker ovarium?
2. Bagaimana etiologi terjadinya kanker ovarium?
3. Apa saja factor resiko yang dapat menyebabkan kanker ovarium?
4. Bagaimana tanda dan gejala dari kanker ovarium?
5. Apa saja jenis kanker ovarium?
6. Apa saja stadium kanker ovarium?
7. Bagaimana penyebaran kanker ovarium?
8. Bagaimana penanganan kanker ovarium?
9. Bagaimana prognosis kanker ovarium?
10. Bagaimana skrinning dan deteksi dari kanker ovarium?
11. Bagaimana diagnosis dan terapi medis yang dilakukan untuk penderita
kanker ovarium?
12. Bagaimana asuhan keperawatan pada penderita kanker ovarium?
C. TujuanMakalah
1. Mengetahui pengertian dari kanker ovarium
2. Mengetahui etiologi terjadinya kanker ovarium
3. Mengetahui tanda dan gejala dari kanker ovarium
4. Mengetahui klasifikasi stadium kanker ovarium
5. Mengetahui jenis kanker ovarium
6. proses penyebaran kanker ovarium
7. Mengetahui bagaimana penanganan kanker ovarium
8. Mengetahui prognosis kanker ovarium
9. Mengetahui skrinning dan deteksi dari kanker ovarium
2| kankero v a r i u m
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teoritis
1. Definisi Kanker Ovarium
Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur) yang
paling sering ditemukan pada wanita berusia 50 70 tahun. Kanker ovarium
bisa menyebar ke bagian lain, panggul, dan perut melalui sistem getah bening
dan melalui sistem pembuluh darah menyebar ke hati dan paru-paru. Kanker
ovarium sangat sulit didiagnosa dan kemungkinan kanker ovarium ini
merupakan awal dari banyak kanker primer. (Wingo, 1995).
Satu dari 70 wanita akan mengalami kanker ovarium dalam kehidupan
nya. Suatu neoplasma letal, kanker ovarium , menyebabkan lebih banyak
kematian dibandingkan kombinasi kanker endometrium dan serviks.
3| kankero v a r i u m
Polutan lingkungan
Factor
factor
tertentu
dapat
melindungi
wanita
dari
kanker
perdarahan-perdarahan
yang tidak normal pada masa reproduksi. Perubahan bentuk abdomen baru
terjadi jika tumor ovarium sudah sebesar tinju atau lebih. Pada pemeriksaan
dalam tumor tersebut akan teraba disamping uterus tetapi kadang-kadang terletak
di tengah dan mendorong uterus ke samping, depan atau belakang sehingga
hanya dapat dikenal dengan pemeriksaan yang teliti atau dengan pemeriksaan
tambahan seperti ultrasonografi atau dengan CT scanner. Bentuk tumor mungkin
bundar lonjong atau berbenjol benjol tergantung dari jumlah loci yang ada.jika
tumor ovarium bersifat padat biasanya pada permukaan nya teraba nuduli
halu.Dengan adanya ascites sering masa tumor sulit di tentukan sebelum ascites
di kurangi, kecuali dengan pemeriksaaan ultrasonografi atau pemeriksaan
dengan CT scanner.
B. Pembahasan
1. Jenis kanker Ovarium
6| kankero v a r i u m
b. Gr. 2
Atau bila telah disertai penyebaran secara lokal yang masih dapat
diangkat.
c. Gr.III
Stage III
Stage IV
dan mesentrium.
: Pertumbuhan mengenai 1 atau 2 ovarium dengan
metastase jauh ke luar rongga perut.
adenocarcinoma
yag
berasal
dari
kista
endometrial
10| kankero v a r i u m
gambaran
yang
khas
dari
adenocarcinoma,
dengan
(1) Mikroskopis.
Pemeriksaan histologi sering menyukarkan, oleh karena kadangkadang sukar dibedakan dengan yang jinak.
Walaupun secara histologis tidak ditemukan tanda keganasan yang
khas, tetapi secara klinis sering bersifat ganas terutama dengan adanya
implantasi di peritoneum.
Oleh karena itu, sebaiknya jenis kista ini dianggap ganas dan
dilakukan tindakan radikal, dengan mengangkat adnexa dan uterus. Pada
sebagian jenis tumor ini dapat dilihat dengan jelas lapisan epitel yang
banyak, perbedaan bentuk dan ukuran dari sel-sel terutama intinya yang
hyperchromasi dan aktivitas mitosis yag jelas.
Invasi stroma oleh sel-sel epitel sering dilihat, gambarannya benarbenar bersifat papilliferum dan jaringan epitelnya kadang-kadang
menunjukan gambaran kelenjar dan kadang tidak.
c) Karsinoma skunder pada kista dermoid
Karsinoma ini jarang terjadi. Menurut Blackwell hanya 1 3 % dari
kista dermoid yang menjadi ganas,biasanya merupakan karsinoma
epidermoid, karena berasal dari unsur-unsur yang menyerupai kulit.
3) Karsinoma ovarium sekunder atau metastatik.
Segala jenis karsinoma dapat ditemukan di ovarium, sebagai akibat
metastase dari tumor induknya di tempat-tempat lain dari badan terutama
pada stadium lanjut. Jenis yang sering ditemukan ialah yang berhubungan
12| kankero v a r i u m
13| kankero v a r i u m
14| kankero v a r i u m
Ib
: Pertumbuhan terbatas pada dua ovarium, tidak asites, tidak ada tumor
Ic
Stadium II
IIa
IIb
IIc
Stadium III : Tumor terdapat pada salah satu atau kedua ovarium
15| kankero v a r i u m
IIIa : Tumor sangat terbatas pada panggul minor, nodus negative, tetapi
pemeriksaan histologist membenarkan adanya penyebaran mikrskopik
ke permukaan peritoneum abdomen.
IIIb : Tumor terdapat pada salah satu atau kedua ovarium, pemeriksaan
histologist menunjukan adanya implan pada permukaan peritoneum
abdomen, dengan diameter tidak lebih dari 2 cm, nodus negatif.
IIIc : Diameter implant abdomen lebih dari 2 cm atau nodus
retroperitoneum atau inguinal positif
Stadium
metastase ang jauh. Jika terdapat efusi pleura, hasil sitologi untuk stadium IV
dipastikan positif. Metastase ke parenkim hati terjadi pada stadium IV.
3. Penyebaran Kanker Ovarium
Penyebaran dapat terjadi secara langsung,secara impalantasi,atau melalui
pembuluh limf.kapsul tumor dapat ditembus atau tumor pecah secara spontan
sehingga sel tumor ganas akan merangsan peritoneum dan akan terjadi ascites dan
tentunya terjadi penyebaran ke cavum peritonei.
Penyebaran ke ovarium yang lain,pada jenis serosum ditemukan sebanyak 47% 71%, pada jenis mucinosum15%,pada jenis endometrioid 50%,sedangkan pada
dysgeminoma jarang dan lebih sering penyebaran ditemukan e kelenjar
retroperitoneal.
16| kankero v a r i u m
17| kankero v a r i u m
Tumor ovarium harus dikeluarkan utuh kecuali bila tidak mungkin dan segera
diperiksa secara potong beku.jika ganas, dilakukan operasi seperti disebut di ats
tanpa mengindahka usia dan paritas penderita.jika tumor masuk golongan histologik
B
atau
tingkat
klinik
hanya
ia
dan
golongan
mucinosum,endometrioidmesonefroid,dysgerminoma
histologik
atau
ternyata
tumor
sel
hanya
salpingoooforektomi
unilateral
saja.jika
kemudian
hasil
mungkin diberikan. Beberapa kali penulis melihat hasil yag sangat menyedihkan
dengan cara demikian walaupun tingkat klinik msih ia. Oleh karna itu tindakan
relaparotomi harus ditekan kan jangan sampai di tolak oleh penderita .sesudah
relapraotomi ,kemoterapi dilakukan seperti biasa.Sering pada saat laparotomi tidak
dapat dilakukan pengangkatan tumor sedikitpun kecuali biopsy saja.biopsi berguna
untuk menentuan jenis histopatologik dan mungkin pula untk tes resistensi terhadap
sitostatika.dalam
hal
demikian
pemberian
sitostatika
atau
gabungan
19| kankero v a r i u m
Maka penulis beranggapan ,kasus kasus carcinoma ovarii tingkat III cukup
ditangani dengan obat-obatan simptomatik saja agar keluarga yang ditinggalkan tidak
menghambur hamburkan harta mereka secara percuma.
5. Prognosis Kanker Ovarium
Prognosis tumor ini masih buruk karna sering terlambat didiagnosis.dengan
terlambatnya diagnosis dibuat,tingkatan klinik sudah lanjut.Oleh karna itu usaha
usaha kearah membuat diagnosis dini tumor ini sasngt perlu .perlu diketahui bahwa
pada tingkatan klinik ia ternyata pada cavum peritonei sel sel tumor sudah terdapat
sebanyak 20%. Untuk tingkat klinik ia McGarrty melaporkan hasil 5 tahun sebanyak
67%sedangkan tingkat Ib30,8%.ni tentunya tidak jauh berbeda dengan hasil
kottmeier 65,5%dan 36,4%.ascites akan memperburuk prognosis karena kesulitan
pemberian penyinaran luar dan adanya penyebaran di cavum peritonei;
berbeda dengan di atas kottmeier melaporkan bahwa ascites tidak memperburuk
prognosis dari segi kasus kasus yang dilporkannya.Tindakan konservatif walaupun
masih tingkat klinik ia tidak menguntungkan sehingga tindakan demikian hanya
dilakukan eksepsional saja.Pada tindakan operasi,tumor harus dikeluarkan utuh
karena pecahnya tumor akan mempengaruhi prognosis seperti terlihat dari laporan
McGrarity bahwa tumor yang pecah dan yang utuh dikeluarkan memberi hasil 5
tahun yang berbeda nyata (30%dan 77%)
Selanjutnya dilaporkan bahwa hasil 5 tahun pada tingkat klinik IIa ialah 22,2%
dan pada tingkat IIb sebanyak 14,8%.Muller melakukan operasi yang diteruskan
20| kankero v a r i u m
dengan penyinaran luar 3000 RAD dengan pesawat Ro 250 400 KV dan
pemberian koloid Au 198 ke cavum peritonei mendapatkan hasil 5 tahun sebanyak
64% pada tingkat kilnik Ia ,b dan IIa.Pada tingkat III dan IV umumnya didapatkan
hasil yang buruk yaitu 11,1%dan 4,1% oleh McGarrity ; oleh Kottmeir 7,3% dan
7,7% bukan untuk hasil 5 tahun tetapi 3 bulan.
Berdasarkan hasil histopatologik , hasil 5 tahun sangat buruk pada jenis
serosium[Ic].Di bawah ini di cantum kan hasil 5 tahun menurut laporan
kottmeir:serosum 14,8%mucinosum 62,7%,endometrioid 55,4% dan unclassified
21,6%.Pronosis mungkin pula dipengaruhi oleh ada tidak nya sel tumor ganas di
temukan di peredaran darah , walaupun belum dapat dibuktikan secara
statistic.Dalam usaha memperbaiki prognosis carcinoma ovarii, filosofi penanganan
tumor ganas ginokologik harus didasari benar benar .
Pengamatan lanjut harus ketat dilakukan dalam tahun tahun pertama sesudah
penanganan karena umumnya residif terjadi dalam waktu tersebut walaupun tidak
jarang ditemukan lama kemudian.
6. Skrining dan Deteksi Kanker Ovarium
Umumnya kanker ovarium tidak menimbulkan gejala sehingga sulit untk
menegakkan diagnosis secara dini.Lebih dari dua pertiga wanita mengalami
metastase penyakit(stadium II IV) pada saat diagnosis awal.Wanita dengan
penyakit stadium I (terbatas pada ovarium)memiliki tingkat kelangsungan hidup 5
tahun sebanyak 73% , sedangka wanita yang berada pada stadium IV memiliki
21| kankero v a r i u m
tingkat kelangsungan hidup 5 tahun (kotak 10-8) sebanyak 5%. Insidensi tumor
derajat rendah pada wanita yang berusia kurang dari 30 tahun cenderung lebih
tinggi.Hal ini memperkuat fase kanker ovarium praklinis hingga kini tidak ada tes
skrining.Namun hingga kini tidak ada tes skrining yang akurat dan sesuai.USG
abdomen merupakan tes yang sensitive untuk mendeteksi perubahan morfologi yang
mengindikasikan kanker, tapi tingkat positif palsunya masih tinggi.USG vagina
memberikan gambaran vagina yang lebih baik ,tetapi sering kali tidak
memperlihatkan massa besar yang meluas sampai ke atas pelvis minor.CA 125,
sebuah penanda tumor yang menggunakan antibody monoclonal, ditemukan dalam
serum lebih 80% wanita yang menderita kanker ovarium epitel nonmusin. Hanya
23% wanita dengan kanker ovarium stadium I mengalami penngkatan CA 125, dan
nilai tersebut meningkat saat terjadi menstruasi, endometriosis, leiomima, penyakit
radang panggul, hepatitis, dan proses peradangan lain.CA 125 tidak cukup sensitive
atau spesifik untuk digunakan dalam skrining, tetapi saat kadarnya melebihi 65
U/mL dan ditambah adanya massa pada panggul, zat tersebut memiliki tingkat
prediksi yang tinggi dalam mendeteksi penyakit keganasan. Karena kanker ovarium
bersifat heterogen, sangat sulit untuk menemukan penanda tumor yang umum.
Penanda tambahan selain CA 125, seperti CA 54/61, NB/70K, dan fragmen
gonadotropin urine dapat meningkatkan laju deteksi ( Coates, 1993; Plaxe et al.,
1993).Kanker ovarium yang paling sering ditemukan adalah kistadenokarsinoma dan
adenokarsinoma, yang dapat berbentuk padat atau kistik. Metastase ovarium dari
22| kankero v a r i u m
kanker primer lain dapat terjadi. Pada stadium awal, pemeriksaan kanker ovarium
mungkin tidak terasa berbeda dari kista jinak atau massa padat di ovarium.
Selanjutnya, kanker menjadi kaku, berat, dank eras serta memiliki batas yang tidak
jelas. Tumor ganas sering kali tidak menyebabkan nyeri tekan dan hanya
menimbulkan sedikit gejala selain perasaan penuh atau sakit tidak jelas pada
panggul. Tumor abdomen, tetapi ini sering kali dianggap sebagai pertambahan berat
badan di usia paruh baya. Gejala kambung, anoreksia, intoleransi terhadap makanan.
Perdarahan vagina dapat terjadi. Tanda akhir kanker adalah nyeri panggul, kakeksia,
dan anemia.
7. Diagnosis dan Terapi Medis Kanker Ovarium
Penetapan diagnosis medis didasarkan pada karakteristik tumor dan hasil
pemeriksaan diagnostic.
Pengangkatan tumor secara bedah melalui pemeriksaan patologis memunculkan
sejumlah diagnosis dan menetapkan stadium kanker ovarium yang dibuat
berdasarkan sistem internasional. Pemeriksaan cairan vagina, pleura, atau cairan
peritoneum, pemindaian paru dan tulang, tes darah, dan pemeriksaanradiografi dada,
ginjal, dan system gastrointestinal melengkapi hasil pemeriksaan diagnostic dan
mengarahkan pemilihan terapi.Kanker ovarium ditangani sesuai dengan stadium
penyakit.
Pengangkatan tumor dilakukan sebanyak mungkin melalui prosedur bedah.
Pengangkatan ini dapat berkisar dari pengangkatan sederhana sau ovarium sampai
23| kankero v a r i u m
24| kankero v a r i u m
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KANKER OVARIUM
A. Pengkajian
1.
Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama dan
alamat, serta data penanggung jawab
2.
3.
Riwayat Kesehatan
a.
25| kankero v a r i u m
4.
Pola Fungsi
a. Aktivitas dan istirahat
Gejala :
1) Kelemahan atau keletihan akibat anemia.
2) Perubahan pada pola istirahat dan kebiasaan tidur pada malam hari
3) Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur seperti nyeri, ansietas, dan
keringatan malam.
4) Pekerjaan atau profesi dengan penajaman karsinogen lingkungan dan tingkat
stres tinggi.
b. Integritas ego
Gejala :
Faktor stres, merokok, minum alkohol, menunda pencarian pengobatan,
keyakinan religius atau spiritual
c. Eliminasi
Pengkajian eliminasi yang dapat dilakukan oleh perawat adalah sebagai
berikut .
Pada kanker ovarium didapat tanda haid tidak teratur , sering berkemih,
menoupouse dini dan meoragia.
d. Makan dan minum
Gejala :
Pada kanker ovarium : dispnea , rasa tidak nyaman pada abdomen, lingkar
abdomen yang terus meningkat, merasa cepat kenyang.
e. Nyeri atau Kenyamanan
Gejala : adanya nyeri derajat bervariasi, nyeri tekan pada payudara.
f. Pernafasan
Gejala : merokok.
g. Seksualitas
Gejala:
Perubahan pola respon seksual, keputihan (jumlah karakteristik, bau).
h. Interaksi sosial
Gejala :
Ketidaknyamanan atau kelemahan sistem pendukung dan masalah tentang
fungsi atau tanggung jawab peran.
26| kankero v a r i u m
5.
Pemeriksaan Fisik
Dilakukan mulai dari kepala sampai ekstremitas bawah secara
sistematis.
a.
Kepala
1)
Hygiene rambut
2)
Keadaan rambut
b.
Mata
1) Sklera
: ikterik/tidak
2)
Konjungtiva
: anemis/tidak
3)
Mata
: simetris/tidak
c.
Leher
1)
pembengkakan kelenjer tyroid
2)
Tekanan vena jugolaris.
d.
Dada
Pernapasan
1)
Jenis pernapasan
2)
Bunyi napas
3)
Penarikan sela iga
e.
Payudara
1) Adanya nyeri tekan pada payudara
f. Abdomen
1)
Nyeri tekan pada abdomen.
2)
Teraba massa pada abdomen.
g.
Eliminasi, urinasi
1) Sering BAK
6. Data Sosial Ekonomi
Kanker ovarium dapat terjadi pada semua golongan masyarakat dan
berbagai tingkat umur.
7. Data Spritual
Klien
menjalankan
kegiatan
keagamaannya
sesuai
dengan
kepercayaannya
8. Pemeriksaan Penunjang
27| kankero v a r i u m
Data laboratorium
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
kalau dilihat dari tanda gejala dan hasil pemfis ada masalah lain yg
mungkinmuncul coba dilihat lagi
1.Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik yang ditandai dengan :
Do: - Kien tampak meringis
-Skala nyeri 4( Rentang 1-5)
Ds : - Klien mengatakan nyeri pada daerah perut
-Klien mengatakan tidak dapat tidur
- Klien mengatakan nyeri tekan pada bagian payudara
2. Ansietas berhubungan dengan perubahan fungsi peran ditandai dengan
Do : - Klien tampak gelisah
- Klien tampak cemas
- Klien tampak berkeringat berlebihan
Ds: -Klien mengatakan kurang tidur
- Klien mengatakan adanyadorongan sering berkemih
-Klien mengatakan nyeri pada abdomen
-Klien mengtakan gelisah dan khawatir dengan keadaannya.
Perencanaan
1. NOC (Tujuan)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 24 jam Nyeri akut klien
berkurang , ditadai dengan :
Pain Level,
1. Klien mampu mengontrol nyeri
2. Klien melaporkan bahwa nyeri berkurang menjadi skala 2 dengan
menggunakan manajemen nyeri
3. Klien mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda
nyeri)
4. Klien menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
2. NIC ( Intervensi)
A. Pain Manajemen
1. Selidiki isyarat nonverbal nyeri
2. Ajarkan menggunakan teknik nofarmakologi
3. Berikanobatanalgetikuntukmenguranginyeri
Anxiety control
-
2. NIC ( Intervensi)
A. Anxiety Reduction
1.
2.
Mengajarkantekniknafasdalam
Hasil :Klienbersediamempraktekkannafasdalam
Jam, tanggal: hari,bulan, tahun
Pelaksana (ttd nama JelasPerawat)
3
Memberikananalgetik
Hasil :Klienbersediamenerimaobat yang dianjurkan.
Jam, tanggal: hari,bulan, tahun
klien mengatakan bersedia untuk melakukan latihan teknik nafas dalam agar
dapat mempraktekannya sendiri
O:
A:
P:
31| kankero v a r i u m
b) Evaluasi
32| kankero v a r i u m
S:-
kesembuhannya.
- Klien mengatakan tingkat ansietas berkurang
ketikaperawatmenemaninyaberbicara dari level 4-3, dan meningkat ketika
O:-
A:
P:
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kanker ovarium adalah penyakit yang membuat frustasi bagi pasien
dan pemberi kesehatan karena tidak ada gejala peringatan yang menjadi
penyebab mengapa penyakit ini telah mencapai tahap lanjut ketika
didiagnosa.Wanita dengan kanker ovarium mempunyai resiko mengidap
33| kankero v a r i u m
kanker payudara tiga sampai empat kali lipat. Belum ada skrinning dini
yang tersedia untuk saat ini, meskipun penanda tumor sedang dalam
penelitian. Sonogram transvaginal dan pengujian antigen Ca-125 sangat
membantu pada mereka yang beresiko tinggi untuk mengalami kondisi ini.
B. Saran
Untuk para wanita sebaiknya menjauhi faktor-faktor resiko yang dapat
menyebabkan kanker ovarium. Diantaranya hindari diet tinggi lemak,
merokok dan
34| kankero v a r i u m