Askep Ca Mammae
LaporanPendahuluan
ALatarBelakang
PerkembanganKankertelahdikenalolehparapemikirsebelumnyadimanaHipokrates
memberi nama kanker berasal dari bahasa latin yaitu cancri atau kepitingkarena
penyebarannyakesemuaarahsepertikakikepitingdanpadafaselanjutmemberikanriwayat
tidakdapatdisembuhkan.Terminologisecaraumumdipakaisekarangadalahtumormalignaatau
neoplasmadimananeoplasmasendiriberasaldaribahasayunaniyangberartipertumbuhanbaru
ataupembentukanbaru.Selnormaldalamprosespembelahanseldanmembagidiridalamproses
yangteraturdengantujuanyangkhasdariperkembanganseluntukmenggantiselyangrusak
ataucederasedangkankalauselitumembentukjaringanbarudisebuttumoratauneoplasma.
(long,1996)
Neoplasma pada masa abnormal terdiri dari selsel yang mengalami proliferasi (proses
bertambah banyak) bersifat otonom dan tak terkoordinasi, tidak adaptif meskipun rangsang
dihilangkanterustumbuhsertadibedakanatasjinak(benigna)yangseringdisebutdengantumor
dan ganas (maligna) yang sering disebut kanker. Sifat neoplasma jinak (tumor) peristiwa
lokal/setempat,proliferasibersifatkohesif,pertumbuhanbersifatsebtrifugaldenganbatasnyata,
bergerakkeluar,menyebabkandesakanjaringansekitar,tidakmenyebarjauh,lajupertumbuhan
lambatdanukurantetapstabilselamaberbulanbulan/bertahuntahunsedangkansifatneoplasma
ganas(Kanker)bertumbuhlebihcepat,progresif,tidakkohesif,penyebarantidakteratur,tidak
berkapsul,sukardipisahkandenganjaringansekitardanmenyerbukedaerahsekitar(infiltrasi),
mencarijalansecaradestruktifdimanaselneoplasmamelepaskandiridaritumorprimermenuju
sirkulasimengakibatkanemboliselsehinggatersangkut,keluarpembuluhdarahberproliferasi
menjaditumorsekunderbersifatmetastasisataupengalihanpenyakitdaribagian/alattubuhsatu
kealatataubagiantubuhlainnyayangtidaksalingberhubunganyangbiasanyabersifatlebih
ganasdimanaproduksiselselyangtidaknormaldantidakmengikutijaringanyangnormal.
Salahsatuneoplasmaganasyangseringterjadipadabeberapakasusadalahcarcinomamammae
danjaringansekitarnya
Sehinggaperanperawatdalammemberiasuhankeperwatankepadapasiensangatbesardan
sangat berpengaruh dimana perawat harus memiliki pengetahuan untuk pencegahan,
pengawasan,danpengobatankhususnyamengenaicarcinomamammaeataukankermammae
yangmeliputi:
BTujuanAskepCaMammae
TujuanUmum
1.Menurunkanangkakematiankankerpayudara
2.Meningkatkankulalitashiduppenderitakankerpayudara
3.Mengurangipermasalahanpsikososialpenderitakankerpayudara.
TujuanKhusus
1.Mempersiapkanmentalpenderitapreoperatif
2.Mengurangiperasaannyeripredanpostoperatif
3.Mengurangibaubusukulkusyangtidakmengenakan
4.Melatihpergerakkansendibahusupayatidakmengalamikontraktur
5.Menghindaripembengkakanlengan
6.Mencegahinfeksilukaoperasi
C.KonsepDasarCarsinomaMammae
Pengertian
CarsinomaMammaeadalahpertumbuhandanpembelahanselkhususnyaselpada
jaringanmammaeyangtidaknormal/abnormalyangterbatasyangbertumbuhperlahankarena
suplailimpatikyangjarangketempatsekitarjaringanmamaeyangbanyakmengandungbanyak
pembuluhlimfedanmeluasdengancepatdansegerabermetastase.
Penyakit kanker payudara/mammae adalah penyakit keganasan yang berasal dari struktur
parenchimpayudara.Palingbanyakberasaldariefitelduktuslaktiferus(70%),efitellobulus
(10%) sisanya sebagian kecil mengenai jaringan otot dan kulit payudara, kanker
payudara/mammaetumbuhlokalditempatsemula,laluselangbeberapawaktumenyebarmelalui
saluranlimfe(penyebaransisitemik)keorganvitallainsepertiparuparu,tulang,hati,otakdan
kulit.
Etiologi
Karsinoma mammae secara pasti tidak diketahui penyebabnya tapi pencetus yang sering
disebabkan olah estorogen yang lebih dikenal sebagai estorogen dependent mengandung
eseptoryang mengikat estradiol, suatu tife esterogen yang pertumbuhnya diangsang oleh
esterogen,karenareseptorinitidakmunculpadajaringanpayudarayangnormal
TandadanGejala
Tandadangejalapalingdiniadalahberupatumbuhnyabenjolanpadadaerahmamae,
KlasifikasiTNMKankerPayudara/mammae
Tahapan ukuran tumor
I kurang dari 2 cm
II Kurang dari 5 cm (T1 dan
T2)
III lebih dari 5 cm dengan
invai kulit atau melebar pada
dinding dada
IV setiap ukuran
Prognosa
Keterlibatan nodul
Tidak aa NO
Axillary nodes dapat
berpindah (N1)
Axillary nodes tetap atu dpat
berpindah (N dan N2)
Setiap nodes
Metatasis
Tidak ada (MO)
Tidak ada (MO)
Tidak ada (MO)
Ya (M1)
Prognosakankerpayudaradlamhalpencapaiansurvivalyangtinggidanperbaikankualitasidup
dipengaruhiolehbanyakfaktor.Faktorprognostikprimerantaralain:
1. Statuskelenjargetahening(lympanodestatus):jum;ahkelenjargetahbeninginvasi
kapsul
2. Diametertumor(tumorsize):diametrtumormempunyaikorelasidengan
penyebarannyakelenjargetahbening
3. Hormonreseptor(HR)status:esterogenreseptor(ER),progesteronreseptor(PR)
4. Histopathologystatus:nuclearrade,histologicgrade
5. Sphase:indeksprofilasisell
6. DNAploidy:ondeksdiploiddanundiploidcell
7. HER2/newreseptor(CerB2reseptor
8. P53
9. Epiermalgrowthfaktorreseptor(EGFR)
10. CathepsinD
11. Angiognesis
12. Umur
13. Staadiumpanyakit
Patologi
Ket:
oApoptosis:programseldimatikankalauabnormal
oProtoencogen:mengaturprosespertumbuhan
oTumorsupresorgen:yangmengaturpertumbuhan
oBCL2&MDM2:meregulasiproteinyangdihasilkanolehgen
suppresor
oNER:Nucleotineeksesionrefair:genperbaikkan
oP53:proteinyangmengaturexpresiP21
oP21:proteinyangmenekanCDK4,6
oCDK:Cyclindependentproteinkinase:yangberperandalam
pembelahansel
Patofisiologi
Kanker mammae merupakan penyebab utama kematian pada wanita karena kanker (Maternity
Nursing, 1997: 254). Penyebab pasti belum diketahui, namun ada beberapa teori yang
menjelaskanbagaimanaterjadinyakeganasanpadamammae,yaitu:
Mekanismehormonal,dimanaperubahankeseimbanganhormoneestrogendanprogesteroneyang
dihasilkan oleh ovarium mempengaruhi factor pertumbuhan sel mammae (Smeltzer & Bare,
2002:1589).Dimanasalahsatufungsiestrogenadalahmerangasangpertumbuhanselmammae.
Suatupenelitianmenyatakanbahwawanitayangdiangkatovariumnyapadausiamudalebih
jarang ditemukan menderita karcinoma mammae, tetapi hal itu tidak membuktikan bahwa
hormoneestrogenlahyang,menyebabkankankermammaepadamanusia.Namunmenarchedini
dan menopause lambat ternyata disertai peninmgkatan resiko Kanker mammae dan resiko
kankermammaelebihtinggipadawanitayangmelahirkananakpertamapadausialebihdari30
tahun.
Virus,Invasivirusyangdidugaadapadaairsusuibumenyebabkanadanyamassaabnormalpada
selyangsedangmengalamiproliferasi.
Genetik
Kanker mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya linkage genetic
autosomal
dominan.
Penelitian tentang biomolekuler kanker menyatakan delesi kromosom 17 mempunyai
peranan
penting
untuk
terjadinya
transformasi
malignan.
mutasigenBRCA1danBRCA2biasanyaditemukanpadakliendenganriwayatkeluarga
kankermammaedanovarium(Robbin&kumar,1995)sertamutasigensupresortumorp53
(Murray,2002).
Defisiensi
imun
Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferon yang
berfungsiuntukmenghambatterjadinyaproliferasiseldanjaringankankerdanmeningkatkan
aktivitas
antitumor
.
Gangguanproliferasitersebutakanmenyebabkantimbulnyaselkankerpadajaringaepithelial
danpalingseringpadasystemduktal.Mulamulaterjadihyperplasiaseldenganperkembangan
selatipikal.Seliniakanberlanjutmenjadikarsinomainshtudanmenginvasistroma.Kanker
butuhwaktu7tahununtukdapattumbuhdarisebuahseltunggalmenjadimassayangcukup
besaruntukbiasdiraba.Invasiselkankeryangmengenaijaringanyangpekaterhadapsensasi
nyeriakanmenimbulkanrasanyeri,sepertiperiosteumdanpelksussaraf.Benjolanyangtumbuh
dapat pecah dan terjadi ulserasi pada kanker lanjut.
Pertumbuhanselterjadiirregulardanbisamenyebarmelaluisaluranlimfedanmelaluialiran
darah.Darisaluranlimfeakansampaidi kelenjerlimfemenyebabkanterjadinyapembesaran
kelenjer limfe regional. Disamping itu juga bisa menyebabkan edema limfatik dan kulit
bercawak (peau d orange). Penyebaran yang terjadi secara hematogen akan menyebabkan
timbulnya metastasis pada jaringan paru, pleura, otak tulang (terutama tulang tengkorak,
vertebredan
panggul)
Padatahapterminallanjutpenderitaumumnyamenderitakehilanganprogersiflemaktubuhdan
badannyamenjadikurusdisertaikelemahanyangsangat,anoreksiadananemia.Simdromyang
melemahkaninidinyatakansebagaikakeksikanker.
D.PenatalaksanaanCaMammae/kankerpayudara
1.Pembedahan
Terapibedahbertujuankuratifdanpaliatif
Jenisterapi:lokal/lokoregional
Jenisterapi:terapiutama/terapitambahan
Prinsifterapikuratifbedah
Pengangkatanselkankersecarakuratifdapatdilakukandengancara:
Modifiedradikalmastektomi
Breastconversingtreatment(BCT)rekontruksipayudara
Tumorrektomi/lumpektomi/kuadrantektomi/parsialmastektomidiseksiaxsila
Pengobatan bedah kuratif dilakukan pada kanker payudara dini (stadium 0, I, dan II), dan
pegobatanpaliatifbedahadalahdenganmengangkatkankerpayudarasecaramakroskopisdan
masihmeninggalkanselkankersecaramikroskopisdanbiasanyadilakukanpadastadiumIIdan
IV dan juga untk mengurangi keluhankeluhan penderita baik perdarahan, patah tulang dan
pengobatanulkus
Tifetifepembedahanuntukmembuangcamammae
Lympectomi:
Pembuangansederhanabenjolantumor
Mastektomiparsial:
pembuangantumordan2,57,5cm(1sampai3inci)jaringansekitarnyaubcutaneoous
Mastektomy:
pembuangan seluruh jaringan yang mendasari tumor payudara , meninggalkan /membiarkan
kulit,areoladanmemasukkanputtingintact)
mastectomysederhana:
menghilangkanseluruhpayudaratapitidakdengannodusaxillary
modifikasimastektomyradikal:
menghilangkanseluruhpayudara(denganatautanpapectoralisminor)menghilangkanbeberapa
axillalympanodes
mastectoyradikal:
menghilangkanseluruhpayudara,acillarylympanodes,pectolarismuscle(besarataukecil,dan
lemakdanfasiayangberdekatandenganpembedahan
2.Radioterapi
Pegobatan radioterapi adalah untu penobatanlokal /lokoregional yang sifatnya bisa kuratif
ataupaliatif.Radioterapidapatmerupakanterapiutama,misalnyapadaoperasiBCTdankanker
payudara stadium lanjut III. Sebagai terapi tambahan/adjuvan biasanya diberikan bersama
denganterapibedahdankemoterapipadakankerstadiumI,IIdanIIIA.Pengobatankemoterapi
umumnya diberikan dalam regimen poliferasi lebih baik dibanding pemberian pengobatan
monofaramasi/monoterapi
3.Hormonterapi
Pengobatan hormon terapi untuk pengobatan sistemik untuk meningkatkan survival, yaitu
dengan pemberian anti esterogen, pemberian hormon aromatase inhibitor, antiGn RH,
ovorektomi.PemberianhormoninisebagaiadjuvanstadiumI,II,III,IVterutamapadapasiien
yangreceptor hormon positif, hormon terpi dapat juga digunakansebagai terapi p[ravelensi
kankerpayudara.
4.TerapiPaliatifdanpain
Terapipaliatifuntukdapatdikerjakansesuaidengankeluhanpasien,untuktujuanperbaikan
kualitashhdup.Dapatbersifatmedikamentosa,paliatif(pemberianobatobatpaliatif)dannon
medicamentosa(radiasipaliatifdanpembedahanpaliatif)
5.Immunoterapidanioterapi
Sampaisaatinipenggunaanimmunoterapisepertipemberianinterferon,modifiedmolekuler,
biologi agent, masih bersifat terbatas sebagai terapi adjuvan untuk mendukung keberhasilan
pengobatanpengobatanlainnya.
Pengobatan bioterapi dengan rekayasa genetika u ntuk mengoreksi mutasi genetik untuk
mengoreksimutasigenetikmasihdalampenelitian.
6.Rehabilitasifisikdanpsikis
Penderita kanker payudara sebaiknya setelah mendapatpengobatan konvensiobnal seperti
pembedahan, penyinaran, kemoterapi sebaiknya dilakukan rehabolitasi fisik untuk mencegah
timbulnya komplikasi akiabt treatment tersebut. Rehabilitasi psikis juga diperlukan untuk
mendorongsemangathidupyanglebhbaik.
7.Kemoterapi
Pengobatankemoterapiadalahpengobatansisitemikyangmengguanakanobatobatsitostatika
melaluialiransisitemik,sebagaiterapiutamapadakankerstadiumlanjut(stadiumIIIBdanIV)
dansebagaiterapitambahan
Pada kasus karsinoma mammae dapat dilakukan pengobatan dengan radiasi dan
pengangkatanmammae(Mastektomi).Pengangatantergantungsejauhmanapertumbuhandan
penyebaranyadipilihberdasarstadiumnya.danchemoterapy
AsuhanKeperawatanklienpradanpascabedahPayudara,meliputi:
Persiapandanperawatansebelumdansesudahoperasi
1Sebelumdilakukanpembedahan,penderitadisiapkansecaraoptimalantaralain:
a.Persiapanpsikologis,
Persiapan psikologis bertujuan untuk membantu klien mempersiapkandiri dalam memhadapi
operasi, perawta diharapkan mengetahui informasi dokter kepada pasien maupun keluarga,
tentang macam tindakan yang akn dilakukan manfaatdan akibat yang mungkin muncul dan
terjadisertamemberikanpenjelasantentangprosedurproseduryangakandilakukansebelum
operasi.
b.psikososial,
persiapan psikososial di tujukan menghindari adanya gangguan hubungan sosisal dan
interpersonaldanperandimasyarakat,akiabtperubahankondisikesehatandimanaklienseolah
olahklientidakmampumenerimasimpatidarioranglain,meraikdiridaripergaulandanmerasa
canggungdanbersoislaisasidenganmasyarakatdalamkehidupanseharihari
c.persiapanfisikyangbaik,seperti:
perawatanulkuspadakankerpayudara
adanyabauyangtidaksedapyangdapatmengganngulingkungansekitaranya,kaenaituperlu
adanyaperawatanyangintensifsebeluoperasi,bauiniterjadikarenaadanyajaringannekrotik
yangdisertaidenganinfeksisekunde,untukmengaurangibautersebutdapatdilakukannekrotomi
danpencucianluka,bisadenganBWC3%,betadine10%,danantiseptiklainnya,danjangan
lupamengerjakankulturpusdansensitifitastesbakterinya.
untukmengatasikesulitankesulitanataukomplikasiyangtimbulkerenaintervensianesthesii
maupuntraumapembedahannya.
Mengontroldatadatalaboratorium,sepertipemeriksaandarah,fungsilever,fungsinormal,faal
hemostasis,guladarah,,urine.
Menontrol kelengkapan datadata radiologi, seperti fhoto thorak, USG mamma, Mammografi,
bonescan.
Pengosongansaluranpencernaan68jamdipuasakankemudian34jamdilakukanlavemen,
Pencukuranrambutketiakdilakukan2jamsebelumoperasi
Mandibersihdankeramas.
2.Perawatansesudahoperasi
Mastektomiadalahsuatutindakanpengangkatantumorbesertapayudaradankelenjaraxilla.
a. Fasepascaanesthesi
Setelahdilakukanmastektomi,penderitadipindahkeruangpemulihandisertaidenganolehahli
anesthesidanstafprofesionallainnya.
b. Mempertahankanventilasipulmoner
Menghindari terjadiya obstruksipada periode anestesipada saluran pernafasan,
diakibatkanpenyumbatan olehlidahyangjatuh,kebelakang dantumpukan sekret,lendiryang
terkumpuldalamfaringtrakeaataubronkhialinidapatdicegahdenganposisiyangtepatdengan
posisimiring/setengahtelungkupdengankepaladitengadahkanbilaklientidakbisabatukdan
mengeluarkandahakataulendir,harusdilakukanpenghisapandengansuction.
c. Mempertahankansirkulasi
Padasaatkliensadar,baikdanstabil,makaposisitidurdiatursemifowleruntukmengurangi
oozingvenous(keluarnyadarahdaripembuluhpembuluhdarahhalus)lengandiangkatuntuk
meningkatkan sirkulasi dan mencegah terjadinya udema, semua masalah ini gangguan rasa
nyaman(nyeri)akibatdarisayatanlukaoperasimerupakanhalyangpailingseringterjadi
d. Masalahpsikologis
Payudaramerupakanalatvitalseseorangibudanwanita,kelainanataukehilanganakibatoperasi
payudarasangat terasaoleh pasien,haknya seperti dirampas sebagaiwanitanormal,ada rasa
kehilangantentanghubungannyadenganssuami,danhilangnyadayatariksertasertapengaruh
terhadapanakdarisegimenyusui.
e. Mobilisasifisik
Pada pasien pasca mastektomi perlu adanya latihanlatihan untuk mencegah atropi otototot
kekakuandankontraktursendibahu,untukmencegahkelainanbentuk(diformity)lainnya,maka
latihanharusseimbangdenganmenggunakansecarabersamaan.
Latihanawalbagipasienpascamastektomi:
Padaharipembedahan,melenturkandanmeluaskangerakkanjarijarimembalikbalikanlengan
Haripertemapascaoperasiharussudahdimulaifisioterafipasifdanaktif
Seperti:
oFisioterapi aktif : melatih gerakkangerakkan sendi bahu reduksi, rotasi ssendi bahu jika
fisioteraifiditerapkansediimungkintidakakanterjadikontraktursendibahudikemudianhari,
danjugadneganfisioterafidini,alirandrainlebihaktifdanlancar.
oSelanjutnya pasien dapat mengosokkan gigi dan menyisir rambut, pasien haurs mengetahui
gerakkanapayangdilakukandalamsetiaplatihan,misalnyadapat,mengangkatlengankeatas,
kesamping, dan kedepan, dapat menyisir rambut sendiri dan dapat memakai rambut sendiri,
denganlenganyangsakit,latihanharuskontiyudanistirahatbilamerasasakit
3.Perawatanpostmastektomi
a. Pemasanganplester/hipafik
Dalamhalinipemasanganplesterpadaoperasimastektomihendaknyadiperhatikanarahtarikan
tarikan kulit (langer line) agar tidak melawan gerakkangerakkan alamiah, sehingga pasien
dengan rileks menggerakkan sendi bahu tanpa hambatan dan tidak nyeri untuk itu perlu
diperhatikancarameletakkankasapadalukaoperasidancaramelakukanfiksasiplesterpada
dindingdada.
Plestermedialmelewatigarismidsternal
Plesterposteriormelewatigarisaxillarisline/garisketiak
Plesterposterior(belakang)melewatigarisaxillarispsoterior
Plestersuperiortidakmelewaticlavicula
Plesteriferiorharusmelewatilubangdrain
Untukdibawahklaviculaujughifavikdipotongmiringsepertimemotongbajudandipasangmiring
dibawahketiaksehinggatidakmengangugrakkantangan.
b. Perawatanpadalukaeksisitumor
ASUHANKEPERAWATANPADAKLIENDENGAN
CAMAMMAE
Pengkajian
1.Biodata
Camammaeterjaditerutamapadausialanjut(diatas50th),tetapi80%terjadipadausia35tahunsampai
65tahuncendrungmeningkat6kalilipat
Jeniskelamin:lakilakidibanding1:100
2.Keluhanutama
DataSubjektif
Klienmengeluhadanyabenjolanatauulkuspadapayudaraankadangkadangtimbulnyeri,sertaperasaan
takutataucemas.
DataObjektif
Padapayudaraterdapatadanyaborokataunodulnodulyangmengerassertabautidakenakyang
menyengat
Klientampakengganbergauldanberintegrasidenganpasienlain
Klienterlihatsedihdanseringmelamun
Observasigejalamemegangpayudaradanwajahtampakmenyeringai
3.Riwayatpenyakit
Sekarang:Klienmengeluhadanyabenjolanatauulkuspadapayudaradankadang
kadangtimbulnyeri,sertaperasaantakutataucemas.Padapayudaraterdapatadanyaborokatau
nodulnodulyangmengerassertabautidakenakyangmenyengatKlientampakengganbergaul
danberintegrasidenganpasienlainKlienterlihatsedihdanseringmelamun,Observasigejala
memegangpayudaradanwajahtampakmenyeringai
Dahulu:adanyasiklusperubahanhormonalyanglamadantidakadahetihentinya,menarcheawal,menopuse
Keluarga:Ibu dan anak prempuan khususnya dengan kankerpremenopuse atau kanker payudara bilateral,
adanyaanggotakeluargayangmenderitacamammae
4.PemeriksaanCaMammae/kankerpayudarameliputi:
oPemeriksaanskrening
Tujuanuntukmenemukankankerpayudaradinipadapenderitaasimptomatis(tanpakeluhan)dengan
tujuanmenurunkanankakamtianstandarpemeriksaanskriningpayudaradapatdilakukandengan
Mammografi: tebukti lebih akurat mendeteksi kanker payudara berdiameter kurang dari 0,5 cm
denganacurationrate:8090%
oPemeriksaanDiagnostik
Meliputi:
1.Anamnesacermatmengenaiwaktutimbulnyatuordanadatidaknyafaktorresiko
2.Ifeksitandatandakecurigaankankerpayudara
3.Palpasi,tandatandakankerpayudara.
oPemeriksaanImaging
Terdiridari:
1.Mammografi
2.USG
3.MRI
oPemeriksaanMikroskopik
Pemeriksaanmikroskopikterdiridari:
1.Pemeriksaanbiopsiterbuka(openBiopsy):insisionalbiopsidaneksisionalbiopsi
2.Pemeriksaanbiopsitertutup(minimalinvasifbiopsy):needleaspirationbiopsy,trucutbiopsy
Needleaspiratonbiopsymerupakanpilihautamauntukpemeriksaandiagnostiktumorpayudarayang
palpablemass,accurationrate95%
oPemeriksaantambahan
1.Pemeriksaantorakfhoto
2.Pemeriksaaanbonescaning/bonesurvey
3.PemeriksaanUSGAbdomen/Bonesiurvey
4.PemeriksaanUSGabdomen/CTscanabdomen
5.Pemeriksaantumormarker
6.Pemeriksaandarah/fungsiliverdantulang
7.PemeriksaanheadCTscan
KOMPLIKASIKEMOTHERAPI
Efeksamping:
nausea,vomiting
alopecia
rasa(pengecap)menurun
mucositis
toksik
hematologik:depresisumsumtulang,anemia
ginjal,hepar
PENGKAJIANKEPERAWATAN
A.SistemIntegumen
1.Perhatikan:nyeri,bengkak,flebitis,ulkus
2.Inspeksikemerahan&gatal,eritema
3.Perhatikanpigmentasikulit
4.Kondisigusi,gigi,mukosa&lidah
B.SistemGastrointestinalis
1.Kajifrekwensi,mulai,durasi,beratringannyamual&muntahsetelahpemberiankemotherapi
2.Observasiperubahankeseimbangancairan&elektrolit
3.Kajidiare&konstipasi
4.Kajianoreksia
5.Kaji:jaundice,nyeriabdomenkuadranataskanan
C.SistemHematopoetik
1.KajiNetropenia
Kajitandainfeksi
Auskultasiparu
Perhatikanbatukproduktif&nafasdispnoe
Kajisuhu
2.KajiTrombositopenia:<50.000/m3menengah,<20.000/m3berat
3.KajiAnemia
Warnakulit,capilarryrefill
Dispnoe,lemah,palpitasi,vertigo
D.SistemRespiratorik&Kardiovaskular
1.Kajiterhadapfibrosisparuyangditandai:Dispnoe,kering,batuknonproduktifterutamableomisin
2.KajitandaCHF
3.LakukanpemeriksaanEKG
E.SistemNeuromuskular
1.Perhatikanadanyaperubahanaktifitasmotorik
2.Perhatikanadanyaparestesia
3.Evaluasirefleks
4.Kajiataksia,lemah,menyeretkaki
5.Kajigangguanpendengaran
6.DiskusikanADL
F.Sistemgenitourinari
1.KajifrekwensiBAK
2.Perhatikanbau,warna,kekeruhanurine
3.Kaji:hematuria,oliguria,anuria
4.MonitorBUN,kreatinin
DIAGNOSAKEPERAWATAN
1.Resikoterjadiinfeksiberhubungandengannetropenia
2.Resikoperlukaanberhubungandengantrombositopenia
3.Lemahberhubungandengananemia
4.Perubahannutrisi:kurangdarikebutuhanberhubungandenganefeksamping
5.Perubahanselaputmukosaberhubungandenganstomatitis
6.Perubahangambarandiriberhubungandenganalopecia
INTERVENSIKEPERAWATAN
1.Mencegahinfeksi
2.Mencegahperdarahan
3.Mengurangikelelahan
4.Meningkatkannutrisi
5.Mengurangistomatitis
6.Meningkatkankopingpadaperubahangambarandiri
THERAPIRADIASI
Terapiradiasimenggunakanenergitinggi&getaranion.Dapatmenimbulkankerusakanmolekulseldan
perubahanbiokimia:mematikanselkanker
Jenistherapiradiasi:
Teletherapi:cobalt,lineacc
Brakhitherapi:dosistinggilebihterlokalisasi
Intraoperativeradioterapi,hipertermia
Pertimbanganklinis:
Indikasi:digunakantersendiriataukombinasi
Perencanaanpengobatan
Komplikasi:
Komplikasitergantungdarilokasi,jenisradiasi,dosis,statuskesehatanklien
1.Efeksampingakut16bulan
eritema
lemah&lunglai
nausea,muntah,diare
oral:kering,mucositis,xerostomia
dispnoe,pnemonia
sistitis
2.Efeksampingkronis>dari6bulan
Kulit:fibrosis,kehitamanpermanenatropi
Gastrointestinal:fibrosis,obstruksi,ulkus,striktur
Oral:xerostomia,pengecapanmenurun,cariesgigi
Paru:fibrosis
Ginjal:nefritis,fibrosis
Kankerlain57%leukemia
Pengkajian
1.Sistemterkait
2.Emosi/psikologisklien
IntervensiKeperawatan
1.Mempertahankanperawatankulitsecaraoptimal
informasikantentangreaksikulit
janganmenggunakanlotion,minyakkosmetikpadalokasitherapihanyatepungmaizena
hindari,penekanan,penggosokan,garuk
2.Memastikanterlindungidariefekradiasi
F.Prioritaskeperawatanpredanpostoperasi
PREOPERASI
1.Ansietas berhubungan dengankurangpengetahuantentangpradanpascaoperasi
dantakutakankecacatan.
Batasan Karakteristik: Mengungkapkan keluhan khusus, merasa tidak mampu, meminta
informasi,mengungkapkankurangmengertidangelisah,menolakoperasi.
Goal:Cemasberkurangatauhilang.
Kriteria Hasil: Mengungkapkan perasaan dan pikirannya secara terbuka, melaporkan
berkurangnyacemasdantakut,mengungkapkanmengertitentangpredanpostoperasi,secara
verbal mengemukakan menyadari terhadap apa yang diinginkannya yaitu menyesuaikan diri
terhadapperubahanfisiknya.
RencanaTindakan:
1.Jelaskanapayangterjadiselamaperiodepraoperasidanpascaoperasi,termasukteslaboratorium
praoperasi,persiapankulit,alasanstatuspuasa,obatobatanpraoperasi,obatobatanposoperasi,
tinggal di ruang pemulihan, dan program paskaoprasi. Informasikan pada klien obat nyeri
tersedia bila diperlukan untuk mengontrol nyeri.Rasionalpengetahuan tentang apa yang
diperkirakanmembantumengurangikecemasandanmeningkatkankerjasamapasien.
2.Jika mastektomi akan dilakukan, konsultasikan dulu dengan pasien dan dokter untuk
mendapatkankunjungandaritimmedisyangbersangkutan.Aturwaktuuntukberdiskusidengan
terapitentangalternatifmetodametodauntukrehabilitasisuara.Rasionalmengetahuiapayang
diharapkandan melihat hasil yang sukses membantu menurunkan kecemasan dan
memungkinkanpasienberpikirrealistik.
3.Izinkanpasienuntukmengetahuikeadaanpascaoperasi:satuatauduahariakandirawatdiUPI
sebelumkembalikeruangansemula,.Rasionalpengetahuantentangapayangdiharapkandari
intervensi bedah membantu menurunkan kecemasan dan memungkinkan pasien untuk
memikirkantujuanyangrealistik.
4.Jikaakandilakukanmatektomi,ajarkanpasiendanlatihcaracaralatihansebagaiberikut:
Latihanawalbagipasienpascamastektomi:
Padaharipembedahan,melenturkandanmeluaskangerakkanjarijarimembalikbalikanlengan
Haripertemapascaoperasiharussudahdimulaifisioterafipasifdanaktif
Seperti:
oFisioterapi aktif : melatih gerakkangerakkan sendi bahu reduksi, rotasi ssendi bahu jika
fisioteraifiditerapkansediimungkintidakakanterj`dikontraktursendibahudikemudianhari,
danjugadneganfisioterafidini,alirandrainlebihaktifdanlancar.
oSelanjutnya pasien dapat mengosokkan gigi dan menyisir rambut, pasien haurs mengetahui
gerakkanapayangdilakukandalamsetiaplatihan,misalnyadapat,mengangkatlengankeatas,
kesamping, dan kedepan, dapat menyisir rambut sendiri dan dapat memakai rambut sendiri,
denganlenganyangsakit,latihanharuskontiyudanistirahatbilamerasasakit
2.Menolak operasi berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang prosedur pre dan
pascaoperasi,kecemasan,ketakutanakankecacatandanancamankematian.
Karakteristik data:kurang kerjasama dan menolak untuk dioperasi,menanyakan informasi
tentangpersiapanpredanprosedurposoperasi.
Goal:Klienakanbersediadioperasi.
Kriteriahasil:Mengungkapkanperasaandanpikirannyasecaraterbuka,mengatakanmengerti
predanposoperasi,mengatakanberkurangnyakecemasan,kliendioperasi.
Rencanatindakan:
1.Kajifaktorfaktoryangmenyebabkanklienmenolakuntukdioperasi.
2.Anjurkankeluargauntukmemberikansuportsepertidukunganspiritual.
3.Direncanakantindakansesuaidiagnosakeperawatanno.1.
POStOPERASI
1.Mempertahankanjalannapastetapterbuka,ventilasiadekuat.
2.Membantupasiendalammengembangkanmetodekomunikasialternatif.
3.Memperbaikiataumempertahankanintegritaskulit.
4.Membuatataumempertahankannutrisiadekuat.
5.Memberikandukunganemosiuntukpenerimaangambarandiriyangterganggu.
6.Memberikaninformasitentangprosespenyakitatauprognosisdanpengobatan.
TujuanPemulangan
1.Ventilasiatauoksigenasiadekuatuntukkebutuhanindividu.
2.Komunikasidenganefektif.
3.Komplikasitercegahatauminimal.
4.Memulaiuntukmengatasigambarandiri.
5.Prosespenyakitatauprognosisdanprogramterapidapatdipahami.
DiagnosaKeperawatan
1.Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan efek dari anestesi, gangguan
kemampuanuntukbernapas,batukdanmenelan,sertasekresibanyakdankental.
Batasan karakteristik: sulit bernapas, perubahan pada frekwensi atau kedalaman
pernapasan,penggunaanototaksesoripernapasan,bunyinapastidaknormal,sianosis.
Goal:Klienakanmempertahankanjalannapastetapterbuka.
Kriteriahasil:bunyinapasbersihdanjelas,tidaksesak,tidaksianosis,frekwensinapasnormal.
Rencanatindakan:
Mandiri
1)Awasi frekwensi atau kedalaman pernapasan.Auskultasi bunyi napas. Selidiki kegelisahan,
dispnea,dansianosis.Rasionalperubahanpadapernapasan,adanyaronki,mengi,didugaadanya
retensisekret.
2)Tinggikankepala3045derajat.Rasionalmemudahkandrainasesekret,kerjapernapasandan
ekspansiparu.
3)Dorongmenelanbilapasienmampu.Rasionalmencegahpengumpulansekretoralmenurunkan
resikoaspirasi.Catatan:menelanterganggubilaepiglotisdiangkatatauedemapaskaoperasi
bermaknadannyeriterjadi.
4)Dorongbatukefektifdannapasdalam.Rasionalmemobilisasisekretuntukmembersihkanjalan
napasdanmembantumencegahkomplikasipernapasan.
5)Hisapselanglaringektomiatautrakeotomi,oraldanrongganasal.Catatjumlah,warnadan
konsistensi sekret. Rasionalmencegah sekresi menyumbat jalan napas, khususnya bila
kemampuanmenelanterganggudanpasientidakdapatmeniuplewathidung.
6)Observasi jaringan sekitar selang terhadap adanya perdarahan. Ubah posisi pasien untuk
memeriksaadanyapengumpulandarahdibelakangleherataubalutanposterior.Rasionalsedikit
jumlah perembesan mungkin terjadi. Namun perdarahan terusmenerus atau timbulnya
perdarahantibatibayangtidakterkontroldanmenunjukkansulitbernapassecaratibatiba.
7)Gantiselangataukanulsesuaiindikasi.Rasionalmencegahakumulasisekretdanperlengketan
mukosatebaldariobstruksijalannapas.Catatan:inipenyebabumumdistrespernapasanatau
hentinapaspadapaskaoperasi.
Kolaborasi
8)Berikanhumidifikasitambahan,contohtekananudaraatauoksigendanpeningkatanmasukan
cairan.Rasional fisiologi normal ( hidung) berarti menyaring atau melembabkanudara yang
lewat.Tambahankelembabanmenurunkanmengerasnyamukosadanmemudahkanbatukatau
penghisapansekretmelaluistoma.
9)Awasi seri GDA atau nadi oksimetri, foto dada. Rasional pengumpulan sekret atau adanya
ateletaksisdapatmenimbulkanpneumoniayangmemerlukantindakanterapilebihagresif.
2.Kerusakan integritas kulit atau jaringan berhubungan dengan bedahpengangkatan,
radiasiatauagenkemoterapi,gangguansirkulasiatausuplaidarah,pembentukanudema
danpengumpulanataudrainaseterusmenerus.
Karakteristik data :kerusakan permukaan kulit atau jaringan, kerusakan lapisan kulit atau
jaringan.
Goal:Menunjukkanwaktupenyembuhanyangtepattanpakomplikasi.
Kriteriahasil:integritasjaringandankulitsembuhtanpakomplikasi
Rencanatindakan:
1)Kajiwarnakulit,suhudanpengisiankapilerpadaareaoperasidantandurkulit.Rasionalkulit
harusberwarnamerahmudaataumiripdenganwarnakulitsekitarnya.Sianosisdanpengisian
lambat dapat menunjukkan kongesti vena, yang dapat menimbulkan iskemia atau nekrosis
jaringan.
2)Pertahankankepalatempattidur3045derajat.Awasiedemawajah(biasanyameningkatpada
hariketigakelimapascaoperasi).Rasionalmeminimalkankongestijaringanpaskaoperasidan
edemasehubungandenganeksisisaluranlimfe.
3)Pertahankanposisisomifowlerpadapunggungatausisiyangtidaksakitdenganlengantinggi
dandisokongdenganbantalRasionalmemabantudrainasedenganbantuangravitasi
4)Awasidrainaseberdarahdarisisioperasi,jahitandandrein.Rasionaldrainaseberdarahbiasanya
tetap sedikit setelah 24 jam pertama. Perdarahan terusmenerus menunjukkan masalah yang
memerlukanperhatianmedik.
5)Catatataulaporkanadanyadrainasesepertisusu.Rasionaldrainasesepertisusumenunjukkan
kebocoran duktus limfe torakal ( dapat menyebabkan kekurangan cairan tubuh dan
elektrolit).Kebocoraninidapatsembuhspontanataumemerlukanpenutupanbedah.
6)Ganti balutan sesuai indikasi bila digunakan. Rasional balutan basah meningkatkan resiko
kerusakanjaringanatauinfeksi.Catatan:balutantekantidakdigunakandiataslembarankulit
karenasuplaidarahmudahdipengaruhi.
7)Bersihkaninsisidengancairangaramfaalsterildanperoksida(campuran1:1)setelahbalutan
diangkat. Rasional mencegah pembetukan kerak , yang dapat menjebak drainase purulen,
merusaktepikulit,danmeningkatkanukuranluka.Peroksidatidakbanyakdigunakankarena
dapatmembakartepidanmenggangupenyembuhan.
8)JanganmelakukanpengukuranTDmmenginjeksikanobatataumemasukkanIVpadalengan
yangsakit.Rasional,meningkatkanpontensialkonstriksiinfewksi,danlimfademapadasisiyang
sakit
9)Kosongkandrainlukasecaraperiodikcatatjumlahdankarakteristikdrainase
Rasional, akumulasi cairan drainase (cont, limfe, darah meningkatkan penyembuhan dan
menurunkankerentananterhadapinfeksi,alatpenghisap(contoh,hemovac,jacsonfart)sering
dimasukkanselamamasapembedahanuntukmempetahankantekanannegatifpadaluka,selang
bisanyadiangkatsekitarhariketigaataubiladrainaseberhenti.
Kolaborasi
10)Berikan antibiotik oral,topikaldan IV sesuaiindikasi.Rasionalmencegah ataumengontrol
infeksi.
3.Perubahanmembranmukosaoralberhubungandengandehidrasi,kebersihanoraltidak
adekuat,kankeroral,penurunanproduksisalivasekunderterhadapradiasiatauprosedur
pembedahandandefisitnutrisi.
Karakteristikdata:Xerostomia(mulutkering),ketidaknyamananmulut,salivakentalatau
banyak,penurunanproduksisaliva,lidahkering,pecahdankotor,bibirinflamasi,tidakadagigi.
Goal:menunjukkanmembranmukosaoralbaikatauintegritasmembranmukosabaik.
KriteriaHasil:mulutlembabatautidakkering,mulutterasasegar,lidahnormal,bersihdan
tidakpecah,tidakadatandainflamasipadabibir.
Rencanatindakan:
Mandiri
1)Inspeksironggaoraldanperhatikanperubahanpadasaliva.Rasionalkerusakanpadakelenjar
saliva dapat menurunkan produksi saliva, mengakibatkan mulut kering. Penumpukan dan
pengaliransalivadapatterjadikarenapenurunankemampuanmenelanataunyeritenggorokdan
mulut.
2)Perhatikan perubahan pada lidah, bibir, geligi dan gusi serta membran mukosa. Rasional
pembedahanmeliputireseksiparsialdarilidah,platumlunak,danfaring.Pasienakanmengalami
penurunansensasidangerakanlidah,dengankesulitanmenelandanpeningkatanresikoaspirasi
sekresi, serta potensial hemoragi. Pembedahan dapat mengankat bagian bibir mengakibatkan
pengaliran saliva tidak terkontrol. Geligi mungkin tidak utuh (pembedahan )atau mungkin
kondisinyaburukkarenamalnutrisidanterapikimia.Gusijugadapatterinflamasikarenahigiene
yangburuk,riwayatlamadarimerokokataumengunyahtembakauatauterapikimia.Membran
mukosamungkinsangatkering,ulserasi,eritema,danedema.
3)Hisapanronggaoralsecaraperlahanatausering.Biarkanpasienmelakukanpengisapansendiri
bilamungkinataumenggunakankasauntukmengalirkansekresi.Rasionalsalivamengandung
enzim pencernaan yang mungkin bersifat erosif pada jaringan yang terpajan. Karena
pengalirannya konstan, pasien dapat meningkatkan kenyamanan sendiri dan meningkatkan
higieneoral.
4)Tunjukkanpasienbagaimanamenyikatbagiandalammulut,platum,lidahdangeligidengan
sering.Rasionalmenurunkanbakteridanresikoinfeksi,meningkatkanpenyembuhanjaringan
dankenyamanan.
5)Berikan pelumas pada bibir; berikan irigasi oral sesuai indikasi. Rasional mengatasi efek
kekeringandaritindakanterapeutik;menghilangkansifaterosifdarisekresi.
4.Nyeri akut berhubungan dengan insisi bedah, pembengkakan jaringan,adanya selang
nasogastrikatauorogastrik.
Karakteristikdata:Ketidaknyamananpadaareabedahataunyerikarenainsisibedah,perilaku
distraksi,gelisah,perilakuberhatihati.
Goal:Nyeriklienakanberkurangatauhilang.
Kriteriahasil:klienmengatakannyerihilang,tidakgelisah,rileksdanekpresiwajahceria.
Rencanatindakan:
1)Kajikeluahannyeri,perhatikanlokasi,lamanyadanintensitasnyeri(o10).Perhatikanpetunjuk
verbaldannorverbal.Rasionalmembantudalammengidentifikasiderajatketidaknyamanandan
kebutuhanuntukefektifanalgesik.Jumlahjaringan,otot,dansisitemlimfatikdiangkatdapat
dapat mempengaruhi jumlah nyeri yang dialami. Kerusakan saraf pada regio aksilaris yang
menyebabkankebaspadalenganatasdanregioskapulayangdapatditoleransidaripadanyeri
pembedahancatatan:nyeripadadindingdapatterjadidariteganganotot,dipengaruhiolehpanas
ataudinginekstrem,danberlanjutselamabeberapabulan.
2)Diskusikan masih adanya sensasipayudara normal. Rasional memberikan kenyakinan bahwa
sensasibukanimajinasidanpenghilangandapatdilakukan
3)Batupasienmenemukanposisiyangnyaman.Rasional.Peninggianlengan,ukuranbaju,dan
adanyadrainmempengaruhikemampuanpasienutukrilwksdantidur/istirahatsecaraefektif.
4)Catat indikator non verbal dan respon automatik terhadap nyeri. Evaluasi efek analgesik.
Rasionalalatmenentukanadanyanyeridankeefektifanobat.
5)Anjurkanpenggunaanperilakumanajemenstres,contohteknikrelaksasi,bimbinganimajinasi.
Rasionalmeningkatkanrasasehat,dapatmenurunkankebutuhananalgesikdanmeningkatkan
penyembuhan.
6)Kolaborasi dengan pemberian analgesik, contoh codein, ASA, dan Darvon sesuai indikasi.
Rasional derajat nyeri sehubungan dengan luas dan dampak psikologi pembedahan sesuai
dengankondisitubuh.Diharapkandapatmenurunkanataumenghilangkannyeri.
5.Gangguan citra diri berhubungan dengan kehilangan payudara, perubahan anatomi
tubuh.
Karakteristik data:perasaannegatiftentangcitradiri,perubahandalamketerlibatansosial,
ansietas,depresi,kurangkontakmata.
Goal:Mengidentifikasiperasaandanmetodekopinguntukpersepsinegatifpadadirisendiri.
Kriteriahasil:menunjukkanadaptasiawalterhadapperubahantubuhsebagaibuktidengan
partisipasi aktivitas perawatan diri dan interaksi positip dengan orang lain.Berkomunikasi
dengan orang terdekat tentang perubahan peran yang telah terjadi.Mulai mengembangkan
rencana untuk perubahan pola hidup. Berpartisipasi dalam tim sebagai upaya melaksanakan
rehabilitasi.
Rencanatindakan:
1)Diskusikan arti kehilangan atau perubahan dengan pasien, identifikasi persepsi situasi atau
harapanyangakandatang.Rasionalalatdalammengidentifikasiataumengartikanmasalahuntuk
memfokuskanperhatiandanintervensisecarakonstruktif.
2)Catatbahasatubuhnonverbal,perilakunegatifataubicarasendiri.Kajipengrusakandiriatau
perilakubunuhdiri.Rasionaldapatmenunjukkandepresiataukeputusasaan,kebutuhanuntuk
pengkajianlanjutatauintervensilebihintensif.
3)Catat reaksi emosi, contoh kehilangan, depresi, marah. Rasional pasien dapat mengalami
depresicepatsetelahpembedahanataureaksisyokdanmenyangkal.Penerimaanperubahantidak
dapatdipaksakandanproseskehilanganmembutuhkanwaktuuntukmembaik.
4)Susunbatasanpadaperilakumaladaptif,bantupasienuntukmengidentifikasiperilakupositip
yang akan membaik. Rasional penolakan dapat mengakibatkan penurunan harga diri dan
mempengaruhipenerimaangambarandiriyangbaru.
5)Kolaboratifdenganmerujukpasienatauorangterdekatkesumberpendukung,contohahliterapi
psikologis, pekerja sosial, konseling keluarga. Rasional pendekatan menyeluruh diperlukan
untukmembantupasienmenghadapirehabilitasidankesehatan.Keluargamemerlukanbantuan
dalam pemahaman proses yang pasien lalui dan membantu mereka dalam emosi mereka.
Tujuannyaadalahmemampukanmerekauntukmelawankecendrunganuntukmenolakdariatau
isolasipasiendarikontaksosial.
6.Ganguan mobilisasi fisik berhubungan dengan penurunan massa otot/ kekuatan otot
akiabtlukabekasoperasi
Karakteristik data :perasaannyeri pada saatr aktifitas, menolak untuk bergerak, membatasi
rentanggerak.
Goal:mobilisasifisikdapatterpenuhidanberpartisifasiaktifdalamterapi.
Kriteria hasil :menunukkan tehnik yang memampukan melakukan aktivitas, Peningkatan
kekuatanbagiandalamtubuhyangsakit.
Intervensi:
1)Tinggikan lengan yang sakit sesuaiindikasi mulai melakukan rentang gerak psif (con :
pleksi/ekstensi siku, pronasi/supinasi pergelangan, menekuk/ekstensi jari) sesegera mungkin.
Rasional.Meningkatkanaliranlimfevena,mengurngikemungkinanlimfadema.Latihanpasca
oerasi dini biasanya muaipada 24 jam pertama untuk mencegah kekakuan sendi yang dapat
berlanjutpadaketerbatasangerak/mobilisasi.
2)Biarkan pasien untuk menggunakan lengan utuk kebersihan diri, contoh makan, menyisir
rambut,mencucuimuka,Rasionalpeningkatansirkulasi,membantumeminimalkanedemadan
mempertahankankekuaatandanfungsilengndatangan,aktivitasinimenggunakanlengantanpa
abduksiyangdapatmenekanjahitanpadaperiodepascaoperasi.
3)Bantudalamperawatandirisesuaidengankeperlan.Rasional.menghematenergimencegah
kelelahan.
4)Tingkatkanlatihanssesuaiindikasi,contohekstensiaktiflengandanrotasibahusaatberbaring
sitempat tidur, mengpakkan pendulum, memutar tali, mengangkat lengan untuk menyentuh
ujungjaridibelakangkepala.Rasionalmencegahkekakuansendi,meningkatkansirkulasidan
mempertahankantonusototbahudenganlengan.
5)Lanjttkanpadatangan(jariberjalandidinding)menjepittangandibelakangkepala,danlatihan
abduksipenuhsesgeramungkinpasiendapatmelakukanRasionalkarenakelompoklatihanini
dapatmenyebabkanteganganberlebihanpadainsisi,sampaiterjadiprosespenyembuhanlebih
lanjut,latihandihentikan.
6)Evaluasi adanya /derajat latihan sehubungan dengan nyeri dan perubahan mobilisasi sendi,
mengukur lengan atas dan lengan bawah bila terjadi udema.rasional. mengawasi
kemujuan/perbaikkan koplikasi dapat memerlukan penundaan untuk meningkatkan adanya
latihandanmenunggusampaipenyembuhanberikutnya.
DAFTARPUSTAKA
Dunna,D.I.Etal.1995.MedicalSurgicalNursing;ANursingProcessApproach2ndEdition:WB
Sauders.
Long,C.Barbara(1996).EssentialOfMedicalSurgicalNursingANursingProcessApprocach.C.V
MosbxCompanyStLouis,USA.
PPNIpertemuaanilmiahperawatbedahIndonesia(2000)Pendekatanasuhankeperawtansecara
parifurnadalampenanganankasusbedahSurabaya
Rothrock,C.J.2000.PerencanaanAsuhanKeperawatanPerioperatif.EGC:Jakarta.
Sjamsuhidajat&WimDeJong.1997.BukuAjarIlmuBedah.EGC:Jakarta.
Diposkan oleh laloe Rezan di 21.16
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Ns.Rezan
laloe Rezan
curiculum vitae
Nama ; Lalu Rezan Saleh S.Kep.,Ners
alamat ; mangkung, kec.praya barat. kab. lombok tengah.NTB
SD 2 mangkung
SMP 2 praya barat
SMA 1 ibrahimy Sukorejo Situbondo
PT.Unipdu jombang
2012 (9)
Desember (9)
askep appendiktomi
Google+ Badge
Pengikut
Ns.Rezan. Template Awesome Inc.. Gambar template oleh simonox. Diberdayakan
oleh Blogger.
o Dimensi tumor
o Tahapan tumor dan seberapa luas penyebarannya
o Stadium tumor dan keganasannya
o Status reseptor homon tumor
o Penyebaran tumor telah mencapai simpul limfe atau belum
preventif
preventife
mastectomy)
disebut
juga
prophylactic
Terapi bedah kuratif ini dilakukan pada kanker payudara stadium dini(stadium 0, I dan
II).
Sedangkan tujuan terapi bedah palliatif adalah untuk mengangat kanker
payudara secara makroskopik dan masih meninggalkan sel kanker secara mikroskopik.
Pengobatan bedah palliatif ini pada umumnya dilakukan untuk mengurangi keluhankeluhan penderita seperti perdarahan, patah tulang dan pengobatan ulkus, dilakukan
pada kanker payudara stadium lanjut,yaitu stadium III dan IV.
Prosedur pengangkatan sel kanker dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1. Mastektomi radikal, yaitu Mengangkat seluruh payudara, kulit, otot mayor dan minor,
nodus limfe aksila dan jaringan lemak disekitarnya.
2. Mastektomi radikal modifikasi, seperti mastektomi radikal tetapi otot pektoralis mayor
dipertahankan.
3. Mastektomi sederhana, Mengangkat payudara dengan mempertahankan otot-otot yang
menyokong.
4. Mastektomi parsial, Mengangkat lesi dan jaringan disekitarnya termasuk nodus limfe.
5. Lumpektomi, Mengangkat lesi dan 3 sampai 5 cm jaringan ditepinya, jaringan payudara
dan kulitnya dipertahankan.
MASTEKTOMI
MASTEKTOMI
Total mastectomy
diangkat beserta simpul limfe di bawah ketiak, tetapi otot pectoral (mayor dan minor)
otot penggantung payudara masih tetap dipertahankan. Kulit dada dapat diangkat
dapat pula dipertahankan, Prosedur ini akan diikuti dengan rekonstruksi payudara yang
akan dilakukan oleh dokter bedah plastik.
MASTEKTOMI
MASTEKTOMI
MASTEKTOMI
Partial Mastectomy
5. Quandrantectomy
Tipe lain dari mastektomi parsial disebut quadrantectomy. Pada prosedur ini,
dokter akan mengangkat tumor dan lebih banyak jaringan payudara dibandingkan
dengan lumpektomi.
MASTEKTOMI
Quandrantectomy
Mastektomi tipe ini akan mengangkat seperempat bagian payudara, termasuk kulit dan
jaringan konektif (breast fascia). Cairan berwarna biru disuntikkan untuk
mengidentifikasi simpul limfe yang mengandung sel kanker.
MASTEKTOMI
Lumpectomy
7. Excisional Biopsy
Biopsi dengan sayatan juga mengangkat tumor payudara dan sedikit jaringan
normal di sekitarnya. Kadang, pembedahan lanjutan tidak diperlukan jika biopsy dengan
sayatan ini berhasil mengangkat seluruh tumor.
MASTEKTOMI
Excisional Biopsy
Edema lengan
Mastitis inflamatoar
berhubungan Setelah
dilakukan
NIC
dengan perubahan
keperawatan
status kesehatan
Tenangkan pasien
seluruh
prosedurt
tindakan
kepada
pasien
dan
muncul
pada
saat
melakukan tindakan
Berusaha
memahami
keadaan pasien
Berikan informasi tentang
diagnosa, prognosis dan
tindakan
Mendampingi
untuk
pasien
mengurangi
kecemasan
dan
meningkatkan
kenyamanan
Dorong
pasien
zmenyampaikan
untuk
tentang
isi perasaannya
Kaji tingkat kecemasan
Dengarkan
dengan
penuh perhatian
Ciptakan
hubungan
saling percaya
Bantu
pasien
menjelaskan
keadaan
pasien
untuk
pasien
teknik
relaksasi
Berikan obat obat yang
mengurangi cemas
Kurang
tentang
pengetahuan Setelah
dilakukanasuhan Teaching
penyakit, keperawatan
Dissease
selama......, Process
kooperative
tindakan
-Jelaskan
saat
tentang
dilakukan patofisiologi
penyakit,
yang
diperlukan
mungkin
untuk
mencegah komplikasi di
masa yang akan datang
dan atau kontrol proses
penyakit
-Jelaskan
alasan
dilaksanakannya tindakan
atau terapi
-Gambarkan
komplikasi
klien
untuk
lokasi,
hasil:
durasi,
karakteristik,
Nyeri terkontrol
Klien
menggunakan
frekuensi
teknik
non
teknik
terapeutik
mengetahui
pengalaman nyeri
Ajarkan teknik
relaksasi nafas
dalam
saat
pasien
dipindahkan
ke
ruang
pemulihan.
Aktivitas keperawatan yang dilakukan selama tahap intra operatif meliputi 4 hal, yaitu :
a. Safety Management (Pengaturan posisi pasien)
Faktor penting yang harus diperhatikan ketika mengatur posisi di ruang operasi
adalah: daerah operasi, usia, berat badan pasien, tipe anastesidan nyeri. Posisi yang
diberikan tidak boleh mengganggu sirkulasi, respirasi, tidak melakukan penekanan yang
berlebihan pada kulit dan tidak menutupi daerah atau medan operasi.
- Kesejajaran fungsional maksudnya adalah memberikan posisi yang tepat selama
operasi. Operasi yang berbeda akan membutuhkan posisi yang berbeda pula supine
- Pemajanan area pembedahan maksudnya adalah daerah mana yang akan dilakukan
tindakan
pembedahan.
Dengan
pengetahuan
tentang
hal
ini
perawat
dapat
posisi
sepanjang
prosedur
operasi
dengan tujuan untuk mempermudah proses pembedahan juga sebagai bentuk jaminan
keselamatan pasien dengan memberikan posisi fisiologis dan mencegah terjadinya
injury.
- Memasang alat grounding ke pasien
- Memberikan dukungan fisik dan psikologis pada klien untuk menenagkan pasien
selama operasi sehingga pasien kooperatif.
- Memastikan bahwa semua peralatan yang dibutuhkan telah siap seperti : cairan infus,
oksigen, jumlah spongs, jarum dan instrumen tepat.
b. Monitoring Fisiologis
- Melakukan balance cairan
- Memantau
kondisi
cardiopulmonal
meliputi
fungsi
pernafasan,
nadi, tekanan
Monitoring Psikologis
Aminophilin injeksi
6. Obat analgetik
Ketorolac 30 mg/ 1 mL
Torasix 30mg/1 mL
7. Oat antidotum
Prostigmin dan narkan
8. Cairan yang diperlukan
Kristaloid seperto ringer laktat, aquadest 25 CC untuk larutan obat, assering
Koloid seperti fimahest atau gelofusion
MASTEKTOMI
4. Dilakukan insisi (macam macam insisi adalah Stewart, Orr, Willy Meyer, Halsted, insisi
S) dimana garis insisi paling tidak berjarak 2 cm dari tepi tumor, kemudian dibuat flap.
5. Flap atas sampai dibawah klavikula, flap medial sampai parasternal ipsilateral, flap
bawah sampai inframammary fold, flap lateral sampai tepi anterior m. Latissimus dorsi
dan mengidentifikasi vasa dan. N. Thoracalis dorsalis
6. Mastektomi dimulai dari bagian medial menuju lateral sambil merawat perdarahan,
terutama cabang pembuluh darah interkostal di daerah parasternal. Pada saat sampai
pada tepi lateral m.pektoralis mayor dengan bantuan haak jaringan maamma
dilepaskan dari m. Pektoralis minor dan serratus anterior (mastektomi simpel). Pada
mastektomi radikal otot pektoralis sudah mulai
7. Diseksi aksila dimulai dengan mencari adanya pembesaran KGB aksila Level I (lateral
m. pektoralis minor), Level II (di belakang m. Pektoralis minor) dan level III ( medial m.
pektoralis minor). Diseksi jangan lebih tinggi pada daerah vasa aksilaris, karena dapat
mengakibatkan edema lengan. Vena-vena yang menuju ke jaringan mamma diligasi.
Selanjutnya mengidentifikasi vasa dan n. Thoracalis longus, dan thoracalis dorsalis,
interkostobrachialis. KGB internerural selanjutnya didiseksi dan akhirnya jaringan
mamma dan KGB aksila terlepas sebagai satu kesatuan (en bloc)
8. Lapangan operasi dicuci dengan larutan sublimat dan Nacl 0,9%.
9. Semua alat-alat yang dipakai saat operasi diganti dengan set baru, begitu juga dengan
handschoen operator, asisten dan instrumen serta doek sterilnya.
10. Evaluasi ulang sumber perdarahan
11. Dipasang 2 buah drain, drain yang besar ( redon no. 14) diletakkan dibawah vasa
aksilaris, sedang drain yang lebih kecil ( no.12) diarahkan ke medial.
12. Luka operasi ditutup lapais demi lapis
Komplikasi operasi Mastektomi
Dini :
-
pendarahan,
DIAGNOSA KEP.
NOC
NIC
Pola
nafas
efektif
keperawatan
berhubungan
tekanan
dan
mou
keperawatan
dengan
menunjukkan
pembedahan,
selama......,
nafas
berhubungan
prosedur
bantu
karena
Resiko
alat
kriteria hasil
Terkendalinya
nfection
control
Resiko
cidera Setelah
berhubungan
dengan
keperawatan
anastesi selama......menunjukkan
dan pembedahan.
injury
neuromuscular
terjadi
luka
baru prosedur
Instrument
terhitung
lengkap
sebelum
dan
sesudah operasi.
-
Lambat : - infeksi
-
nekrosis flap
wound dehiscence
seroma
edema lengan
Mastektomi :
- Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan tekanan inspirasi danekspirasi
karena pemberian agent anastesi.
- Resiko infeksi berhubungan dengan pembedahan, prosedur invasif dan truma jaringan.
- Resiko cidera berhubungan dengan anastesi dan pembedahan.
MASTEKTOMI
yang
tepat
dengan
posisi
miring/setengah
telungkup
dengan
kepala
ditengadahkan bila klien tidak bisa batuk dan mengeluarkan dahak atau lendir, harus
dilakukan penghisapan dengan suction.
2) Mempertahankan sirkulasi
Pada saat klien sadar, baik dan stabil, maka posisi tidur diatur semi fowler untuk
mengurangi oozing venous (keluarnya darah dari pembuluh-pembuluh darah halus)
lengan diangkat untuk meningkatkan sirkulasi dan mencegah terjadinya udema, semua
masalah ini gangguan rasa nyaman (nyeri) akibat dari sayatan luka operasi merupakan
hal yang pailing sering terjadi
3) Masalah psikologis.
Payudara merupakan alat vital seseorang ibu dan wanita, kelainan atau kehilangan
akibat operasi payudara sangat terasa oleh pasien,haknya seperti dirampas sebagai
wanita normal, ada rasa kehilangan tentang hubungannya dengan ssuami, dan
hilangnya daya tarik serta serta pengaruh terhadap anak dari segi menyusui.
4) Mobilisasi fisik.
Pada pasien pasca mastektomi perlu adanya latihan-latihan untuk mencegah atropi
otot-otot kekakuan dan kontraktur sendi bahu, untuk mencegah kelainan bentuk
(diformity) lainnya, maka latihan harus seimbang dengan menggunakan secara
bersamaan.
b. Perawatan post mastektomi
1) Pemasangan plester /hipafik
Dalam hal ini pemasangan plester pada operasi mastektomi hendaknya diperhatikan
arah tarikan-tarikan kulit (langer line) agar tidak melawan gerakkan-gerakkan alamiah,
sehingga pasien dengan rileks menggerakkan sendi bahu tanpa hambatan dan tidak
nyeri untuk itu perlu diperhatikan cara meletakkan kasa pada luka operasi dan cara
melakukan fiksasi plester pada dinding dada.
Plester medial melewati garis midsternal
Plester posterior melewati garis axillaris line/garis ketiak
Plester posterior(belakang) melewati garis axillaris posterior.
Plester superior tidak melewati clavicula
Plester inferior harus melewati lubang drain
Untuk dibawah klavicula ujug hifavik dipotong miring seperti memotong baju dan
dipasang miring dibawah ketiak sehingga tidak mengangu grakkan tangan.
2) Perawatan pada luka eksisi tumor.
Bila dikerjakan tumorektomi,pakai hipafik ukuran 10 cm yang dibuat seperti BH
sehingga menyangga payudara .
3) Klien yang dikerjakan transplantasi kulit kalau kasa penutup luka basah dengan darah
atau serum harus segera diganti, tetapi bola penutup (thiersch) tidak boleh dibuka.
Mastektomi::
Resiko aspirasi berhubungan dengan status kesadaran, reflek menelan belum optimal
karena pemakaian obat anastesi
Airway
terkontrol
adequat
Reflek menelan efektif
Mastektomi:
NIC
Aspiration Precaution :
Monitor
tingkat
kesadaran
dan
reflek
menelan
Monitor status airway dan bebaskan airway
Resiko
cidera
dilakukanasuhan Environment Management :
berhubungan
dengan Setelah
tingkat
kesadaran keperawatan
selama......, Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman
pasien
menunjukkan risk control Posisikan tidur sesuai instruksi medis /
dengan kriteria hasil
anastesi
DAFTAR PUSTAKA
Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996). Nursing Interventions Classification (NIC). St.
Louis :Mosby Year-Book.
Johnson,Marion, dkk. (2000). Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis :Mosby YearBook
Juall,Lynda,Carpenito
Moyet.
(2003).Buku
Saku
Diagnosis
Keperawatan
edisi
10.Jakarta:EGC
Price Sylvia, A (1994), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 . Edisi 4.
Jakarta. EGC
Sjamsulhidayat, R. dan Wim de Jong. 1998. Buku Ajar Imu Bedah, Edisi revisi. EGC : Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah :
Brunner Suddarth, Vol. 2. EGC : Jakarta.
Sjamsuhidajat. R (1997), Buku ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta
Wiley dan Blacwell. (2009). Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2009-2011,
NANDA.Singapura:Markono print Media Pte Ltd
ASKEP MASTEKTOMI
MASTEKTOMI
Mastektomi adalah pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat payudara.di
masa lalu, mastektomi radikal dengan pengangkatan seluruh payudara merupakan
penanganan standar kanker payudara.namun kemajuan medis selama 20 tahun
terakhir ini telah memberi lebih banyak pilihan bagi wanita penderita kanker
payudara. Salah satu pilihan tersebut bernama breast-conservingtherapy ( BCT)
atau terapi penyelamatan payudara. Pilihan ini akan membawa wanita untuk dapat
memilih prosedur yang lebih mengarah pada pencapaian efektifitas penanganan.]
Pilihan pengobatan untuk kanker payudara tergantung pada tipe, ukuran, dan
lokasi tumor, juga karakteristik klinis ( derajat ). Terapi dapat termasuk intervensi
bedah
dengan/tanpa
radiasi,
kemoterapi
dan
terapi
hormone.penggunaan
Usia
Status menopause
Dimensi tumor
Apakah ada pasangan, anggota keluarga atau teman untuk membantunya dalam
membuat pilihan pengobatan ?
R/ waktu dan privasi diperlukan untuk memberikan dukungan, diskusi perasaan tentang
antisipasi kehilangan dan masalah lain.
4. Dorong pertanyaan dan berikan waktu untuk mengekspresikan takut. Beritahu
pasien bahwa stress sehubungan dengan kanker payudara dapat menetap selama
beberapa bulan dan perlu mencari bantuan/ dukungan
R/ memberi kesempatan untuk mengidentifikasi dan memperjelas kesalahan konsep
dan menawarkan dukungan emosi
5. Kaji tersedianya dukungan pada pasien. Berikan informasi tentang sumber komunitas
bila ada. Dorong/ berikan kunjungan seorang wanita yang telah sembuh dari
mastektomi
R/ menjadi sumber yang membantu bila pasien siap. Kelompok sebaya yang mengalami
pengalaman serupa bertindak sebagai model peran dan memberikan keyakinan
terhadap pernyataan, harapan untuk sembuh/ masa depan normal.
6. Diskusikan/ jelaskan peran rehabilitasi setalah pembedahan
R/ rehabilitasi adalah komponen terapi penting untuk memenuhi kebutuhan fisik,
sosial, emosional, dan vokasional sehingga pasien dapat mencapai tingkat fisik dan
fungsi emosi sebaik mungkin.
PASCA OPERASI
Diagnose keperawatan pasca operasi
1. Kerusakan integrasi kulit/ jaringan berhubungan dengan pengangkatan bedah kulit/
jaringan ,perubahan sirkulasi, adanya edema, drainase ,perubahan pada elastisitas
kulit, sensasi, dekstrusi jaringan ( radiasi ) ditandai dengan adanya :
Keluhan kekakuan
3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan biofisikal : prosedur
bedah yang mengubah gambaran tubuh, psikososial , masalah tentang ketertarikan
seksual ditandai dengan :
1. Kaji balutan /luka untuk karakteristik drainase. Awasi jumlah edema , kemerahan
dan nyeri pada insisi dan lengan
R/
penggunaan
balutan
tergantung
luasnya
pembedahan
dan
tipe
penutupan
melakukan
pengukuran
tekanan
darah,
menginjeksikan
obat
atau
4. Inspeksi donor/ sisi tandur ( bila dilakukan ) terhadap warna .pembentukan lepuh.
Perhatikan drainase dari sisi donor
R/ warna dipengaruhi adanya suplai sirkulasi .pembentukan lepuh memberikan tempat
pertumbuhan bakteri/ infeksi
5. Kosongkan drain luka secara periodic.cata jumlah dan karakteristik drainase
R/ akumulasi cairan drainase meningkatkan penyembuhan dan menurunkan kerentanan
terhadap infeksi
6. Dorong untuk menggunakan pakaian yang tidak sempit / ketat .beritahu pasien untuk
tidak menggunakan jam tangan atau perhiasan lain pada tangan yang sakit
R/ menurunkan tekanan pada jaringan yang terkena ,yang dapat memperbaiki
sirkulasi/ penyembuhan
NDx.2
1. Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, lamanya dan intensitas ( skala 0-10 ).
Perhatikan petunjuk verbal dan non- verbal
R/ membantu dalam mengidentifikasi derajat ketidaknyamanan dan kebutuhan untuk/
keefektifan analgesic. Jumlah jaringan, otot, dan system limfatik diangkat dapat
mempengaruhi jumlah nyeri yang dialami
2. Diskusikan sensasi masih adanya payudara normal
R/ memberikan keyakinan bahwa sensasi bukan imajinasi dan penghilangannya dapat
dilakukan
3. Bantu pasien menemukan posisi nyaman
R/ peninggian lengan, ukuran baju dan adanya drain mempengaruhi kemampuan pasien
untuk rileks dan istirahat secara efektif
4. Berikan tindakan kenyamanan dasar dan aktivitas terapeutik. Dorong ambulasi dini
dan penggunaan tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi, sentuhan terapeutik
R/
meningkatkan
relaksasi,
membantu
untuk
memfokuskan
perhatian,
dapat
1. Dorong pertanyaan tentang situasi saat ini dan harapan yang akan datang.berikan
dukungan emosional bila balutan bedah diangkat
R/ kehilangan payudara menyebabkan reaksi, termasuk perasaan perubahan gambaran
diri, takut jaringan parut, dan takut reaksi pasien terhadap perubahan tubuh
2. Identifikasi masalah peran sebagai wanita, istri, ibu, wanita karir, dsb
R/ dapat menyatakan bagaimana pandangan diri pasien telah berubah
NDx.4
1. Tinggikan lengan yang sakit sesuai indikasi.
R/ meningkatkann aliran balik vena mengurangi kemungkinan limfedema.
2. Bantu dalam aktivitas perawatan diri sesuai keperluan
R/ menghemat energy pasien dan mencegah kelelahan
1.
Pengertian
2.
Etiologi
Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko pada
pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu :
a.
f.
g. Wanita gemuk
Dengan menurunkan berat badan, level estrogen tubuh akan turun pula.
h. Preparat hormon estrogen
Faktor genetik
Kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2 3 x lebih besar pada wanita yang ibunya
atau saudara kandungnya menderita kanker payudara. (Erik T, 2005, hal : 43-46).
3.
a.
Benjolan yang tidak hilang atau permanen dan menggumpal, biasanya tidak sakit dan terasa
keras bila disentuh atau penebalan pada kulit payudara atau di sekitar ketiak.
d. Keluar cairan tidak normal dari puting susu yang berupa nanah, darah, cairan encer atau keluar
air susu pada ibu tidak hamil atau tidak sedang menyusui.
e.
4.
5.
Komplikasi
Pemeriksaan Penunjang
Menurut Michael D, dkk (2005), hal : 15-66 pemeriksaan penunjang untuk kanker payudara
meliputi :
a.
Mammagrafi, yaitu pemeriksaan yang dapat melihat struktur internal dari payudara, hal ini
mendeteksi secara dini tumor atau kanker.
CT. Scan, dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada organ lain
e.
Pemeriksaan hematologi, yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada
peredaran darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.
7.
Penatalaksanaan
Menurut Smeltzer, dkk (2002), hal : 1596 1600 penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk
penderita kanker payudara meliputi :
a.
Pembedahan
1) Mastektomi parsial (eksisi tumor lokal dan penyinaran). Mulai dari lumpektomi sampai
pengangkatan segmental (pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit yang terkena).
2) Mastektomi total dengan diseksi aksial rendah seluruh payudara, semua kelenjar limfe dilateral
otocpectoralis minor.
3) Mastektomi radikal yang dimodifikasi Seluruh payudara, semua atau sebagian besar jaringan
aksial
a) Mastektomi radikal Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor dibawahnya : seluruh isi
aksial.
b) Mastektomi radikal yang diperluas Sama seperti mastektomi radikal ditambah dengan kelenjar
limfe mamaria interna.
b. Non pembedahan
1) Penyinaran
Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi pada kanker lanjut; pada
metastase tulang, metastase kelenjar limfe aksila.
2) Kemoterapi
Adjuvan sistematik setelah mastektomi; paliatif pada penyakit yang lanjut.
3) Terapi hormon dan endokrin
Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen, antiestrogen, coferektomi
adrenalektomi hipofisektomi.
B. Konsep Teori Proses Keperawatan
Proses keperawatan merupakan suatu cara berpikir dan bertindak yang spesial (khusus)
dalam melakukan asuhan keperawatan. Dalam proses keperawatan, terdapat beberapa tindakan
yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain yaitu: assessment (pengkajian), diagnosis
(penentuan diagnosa), perencanaan hasil (planning: outcome), perencaan intervensi (planning:
intervention), pelaksanaan (implementation) dan evaluasi (evluation) (Wilkinson, 2007)
1.
Pengkajian
Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan data subyektif
dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkunagan,
atau kebudayaan. (mc. Forland & Mc. Farlane, 1997).
Pengkajian adalah pengumpulan data yang berhubungan dengan pasien secara sistematis,
meliputi fisik, psikologi, sosiokultural, spiritual, kognitif, kemampuan fungsional, perkembangan
ekonomi dan gaya hidup. Pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui wawancara,
pengumpulan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, laboratorium dan diagnostik, serta review
catatan sebelumnya.(Dongoes, 2000)
Menurut Rothrock (2000) pengkajian merupakan fase pertama dalam keperawatan yang
meliputi pengumpulan data dan organizing data. Pengumpulan data adalah alat utama pengkajian
awal pasien dan merupakan proses yang kontinyu untuk memperoleh informasi yang diperlukan
untuk memberikan asuhan keperawatan. Informasi aktual atau potensial dapat datang secara
langsung dari pasien, keluarga atau teman, rekam medik, atau tenaga kesehatan lain. Datanya
subyektif (apa yang dinyatakan klien), atau data obyektif apa yang dilihat, dicium, didengar, atau
disentuh oleh perawat.
Data diperoleh dengan wawancara, pemeriksaan fisik, atau dengan membaca laporan
(hasil rontgen, pemeriksaan laboratorium, catatan perkembangan atau konsultasi). Organisasi
data adalah pengorganisasian dan pengolahan informasi penting untuk membantu pengambilan
keputusan yang efesien.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain :
1) Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara
memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosiokultural dan spiritual yang bisa
mempengaruhi status kesehatannya.
2) Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan sesuatu
yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data
yang terkumpul berasal dari perawat klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon,
1987 ; 1994)
3) Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
4) Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan
kesehatan klien.
Metode pengumpulan data meliputi :
1) Melakukan wawancara (anamnesa)
2) Riwayat kesehatan sekarang
3) Pemeriksaan fisik
4) Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan
(rekam medik).
2.
Diagnosa
Diagnosa
keperawatan
adalah
analisa
data
yang
telah
dikumpulkan
untuk
mengidentifikasi, memfokuskan dan mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon terhadap
masalah aktual dan resiko tinggi.(Dongoes, 2000)
The North American Nursing Diagnosis Association(NANDA, 1992) mendefinisikan
diagnosa keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup klien, keluarga, dan respon
komunitas terhadap sesuatu yang berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam kehidupannya.
3.
Perencanaan
Perencanaan adalah proses dua bagian yaitu :
Pertama : identifikasi tujuan dan hasil yang diinginkan dari pasien untuk memperbaiki masalah
kesehatan atau kebutuhan yang telah dikaji, hasil yang diharapkan harus spesifik, realistik, dapat
diukur, menunjukkan kerangka waktu yang pasti, mempertimbangkan keinginan dan sumber
pasien.
Kedua : Pemilihan intervensi keperawatan yang tepat untuk membantu pasien dalam mencapai
hasil yang diharapkan. (Dongoes, 2000)
a. NOC (Nursing Outcomes Classification)
NOC adalah istilah standar untuk menggambarkan outcomes pasien.
Pengertian NOC: An outcome is an individual, family or community state, behavior, or perception, that
is measured along a continuum in response to nursing intervention (Moorhead, Johnson &
Maas, 2004, p. 25)
NOC (2004) terdiri dari 330 outcomes yang terbagi dalam tujuh domains (Moorhead, Johnson &
Maas, 2004):
1) Functional health
2) physiological health
3) psychosocial health
4) health knowledge and behavior
5) family health
6) perceived health
7)
community health
2) A definition: concrete, observable, behaviors and states that can be used to evaluate patient
status
3) List of indicators
4) Measurement scale: a five-point measurement scale is used to evaluate patient staus on each
indicator
Cara menggunakan NOC adalah dengan membandingkan nilai status dari
setiap indicator sebelum dan setelah dilakukan intervensi
1) Basic physiological
2) Complex physiological
3) Behavior
4) Safety
5) Family
6) Health system
7) Community
4.
Implementasi
Menurut Dongoes (2000), Implementasi adalah melakukan tindakan dan mendokumentasikan
proses keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan.
Menurut (Wilkinson, 2007) Hal-hal yang dilakukan dalam implementasi yang bisa dilakukan
oleh perawat terdiri dari:
5.
Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat
menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal (AlfaroLeFevre, 1994).
Kegiatan dalam fase evaluasi meliput evaluasi patient outcomes dan nursing process.
Evaluasi patient outcomes dilakukan dengan mereview indicator outcome. Evaluasi nursing
proses dilakukan dengan mereview fase assessment, diagnosis, planning: outcome, nursing order
dan implementation (Wilkinson, 2007)
Menurut Dongoes (2000), Evaluasi merupakan penentu kemajuan pasien terhadap
pencapaian hasil yang diharapkan dan respon terhadap keefektifan intervensi keperawatan.
Kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan kelima tahapan tersebut adalah saling
berhubungan dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Tahap-tahap ini secara bersama-sama membentuk
lingkaran pemikiran dan tindakan yang kontinyu.
C. Konsep Teori Tentang Asuhan Keperawatan Pada Kanker Payudara
1.
Pengkajian
Keadaan umum
Tingkah laku
BB dan TB
Pengkajian head to toe
5) Pemeriksaan laboratorium :
Pemeriksaan darah hemoglobin biasanya menurun, leukosit meningkat,
trombosit
meningkat
jika
ada
penyebaran
ureum
dan
kreatinin.
sinar
X,
ultrasonografi,
xerora
diagrafi,
diaphanografi
dan
b) Eliminasi
Kebiasaan BAB / BAK, frekuensi, warna, konsistensi, sebelum dan sesudah
masuk RS.
c) Istirahat dan tidur
Kebiasaan tidur, lamanya tidur dalam sehari sebelum dan sesudah sakit.
d) Personal hygiene
a.
b.
c.
c) Kegiatan keagamaan
Klien mengatakan kegiatan shalat 5 waktu berkurang.
9) Klasifikasi Data
Data pengkajian :
a) Data subyektif
Data yang diperoleh langsung dari klien dan keluarga, mencakup hal-hal
sebagai berikut : klien mengatakan nyeri pada payudara, sesak dan batuk,
nafsu makan menurun, kebutuhan sehari-hari dilayani di tempat tidur,
harapan klien cepat sembuh, lemah, riwayat menikah, riwayat keluarga.
b) Data obyektif
Data yang dilihat langsung atau melalui pengkajian fisik atau penunjang
meliputi : asimetris payudara kiri dan kanan, nyeri tekan pada payudara, hasil
pemeriksaan laboratorium dan diagnostik.
10) Analisa Data
Merupakan proses intelektual yang merupakan kemampuan pengembangan
daya pikir yang berdasarkan ilmiah, pengetahuan yang sama dengan masalah
yang didapat pada klien.
2.
Diagnosa
3.
Perencanaan
Perencanaan
keperawatan
adalah
pengembangan
dari
pencatatan
posisi
yang
menyenangkan.
Rasional
Dapat
mempengaruhi
keluarga
klien
untuk
selalu
mendampingi
klien.
a) Kaji adanya tanda tanda infeksi. Rasional : Untuk mengetahui secara dini
adanya tanda tanda infeksi sehingga dapat segera diberikan tindakan yang
tepat.
b) Lakukan pencucian tangan sebelum dan sesudah prosedur tindakan.
Rasional : Menghindari resiko penyebaran kuman penyebab infeksi.
c) Lakukan prosedur invasif secara aseptik dan antiseptik. Rasional : Untuk
menghindari kontaminasi dengan kuman penyebab infeksi.
d) Penatalaksanaan
pemberian
antibiotik.
Rasional
Menghambat
Merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh perawat dan klien. Hal-hal yang
harus diperhatikan ketika melakukan implementasi keperawatan adalah intervensi dilaksanakan
sesuai dengan rencana setelah dilakukan validasi, penguasaan keterampilan interpersonal,
intelektual dan teknikal, intervensi harus dilakukan dengan efisien pada situasi yang tepat,
keamanan fisik dan psikollogi dilindungi dan didokumentasi keperawatan berupa pencatatan dan
pelaporan (La Ode Jumadi Gaffar, Skp. Pengantar Keperawatan Profesional : 65-66)
5. Evaluasi
Tahapan evaluasi menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil yang
diinginkan dan respons pasien terhadap dan keefektifan intervensi keperawatan kemudian
mengganti rencana perawatan jika diperlukan. Tahap akhir dari proses keperawatan perawat
mengevaluasi kemampuan pasien ke arah pencapaian hasil.
Infeksi virus
Berfungsinya onkogen
Gangg. Mekanisme pengendalian
Mutasi gen pengendalian pertumbuhan tumor supresor
Perubahan parenkhim sel payudara / mammae
Ggn. harga diri
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
I.
: Ny S
Umur
: 41 Th
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: IRT
Agama
: Islam
Alamat
: sengerang, soplasari
No. RM
: 273723
Diagnosa medis
: Ca mammae
Tgl masuk RS
: 18 Mei 2011
Tgl Pengkajian
: 23 Mei 2011
: 140/80 mmHg
Nadi
: 84x/ menit
Suhu
: 370C
respirasi
: 26x/menit
: Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah masuk rumah sakit, klien mengatakan belum
paham tentang penyakitnya dan bertanya kenapa nyeri dan cepat membesar
DO
: Keadaan umum sedang, kesadaran komposmentis, klien tampak meringis, terpasang infus.
2. Nutrisi
DS
: Klien mengatakan setiap hari makan nasi, sayur dan lauk dengan minum air putih, terakhir
makanan yang dimakan adalah makanan yang diberikan dari Rumah Sakit, pasien mengaku
nafsu makannya kurang baik dan terasa mual, biasanya pasien makan tiga kali dalam sehari dan
minum tujuh gelas.
DO
: Klien badannya agak kurus, warna kulit sawo matang, gerakan ekstremitas atas dan bawah
cepat kembali, kondisi kulit lembab, rambut tumbuh merata.
3. Eliminasi
DS
: klien mengatakan BAB terakhir kemarin sore, dan saat BAB terasa sakit, tetapi setelah
diberikan obat bisa lebih baik dan terakhir BAK tadi pagi.
DO
4. Aktivitas/ Istirahat
DS
: Pasien mengatakan tidur malam mulai pukul 19.30 WIB 05.00 WIB. Pasien mengatakan tidak
bisa beraktivitas seperti biasa karena sakit dan terpasang infus.
DO
: Tingkat ketergantungan klien pada level 3 (Di bantu orang lain). Nadi teraba teratur 84 x/menit,
nafas terdengar pendek apabila sakit bertambah.
5. Persepsi/ kognisi
DS
: Klien mengatakan tidak ada masalah dengan panca indra, pasien mengatakan bahwa saat ini
sedang sakit dan harus kuat menghadapi sakit yang dideritanya.
DO
: Orientasi (waktu, tempat dan orang) baik, panca indra baik, kesadaran composmentis,
menggunakan bahasa jawa dan bahasa indonesia, kalimat mudah dimengerti.
6. Persepsi diri
DS
: Klien mengatakan penyakit yang dideritanya sangat berpengaruh terhadap hidupnya dan
terancam kehilangan anggota tubuh sehingga tidak bisa beraktifitas sehari-hari secara maksimal,
klien mengatakan juga merasa malu dan rendah diridengan keadaannya.
DO
: Ada kontak mata, klien gelisah dan tampak cemas sekali mengeluarkan air mata.
7. Peranan hubungan
DS
: Klien mengatakan dirumah sebagai ibu rumah tangga, klien sering mengikuti acara keagamaan
dan juga bila waktu luang klien ngobrol-ngobrol dengan tetangga sekitarnya.
DO
: Hubungan keluarga dan klien tampak baik, tampak selaluklien didampingi oleh keluarga dan
anak-anaknya.
8. Seksualitas
DS
: Klien mengatakan menstruasi setiap sebulan sekali, pasien tidak pernah mengalami masalah
serius dengan menstruasinya. Klien biasa menggunakan alat kontasepsi oral (pil).
DO
:-
9. Toleransi koping
DS
: klien mengatakan sangat cemas dengan keadaan dirinya sekarang. Klien merasa dirinya tidak
berharga dan hanya menyusahkan keluarga klien, klen mengatakan keluarga sangat mendukung
kesembuhannya.
DO
: kontak mata kurang, saat diajak bicara tampak gelisah dan bingung, sedih tampak pasrah, dan
sekali pasien tampak berdoa.
: Pasien mengatakan agamanya islam, klien mengatakan sakit sekarang adalah cobaan agar bisa
berbenah diri, pasien akan berusaha semaksimal mungkin melawan cobaan yang deberikannya.
DO
11. Keselamatan
DS
DO
12. Kenyamanan
DS
: Klien mengatakan merasa ada yang mengganjal pada payudaranya bagian kiri, terasa nyeri,
nyeri sering muncul dengan lama 5-8 menit. Pasien mengatakan skala nyeri 4, merasa mual,
nyeri tetap terasa seperti tertusuk tusuk.
DO
: tampak gelisah, kurang konsentrasi tampak meringis dan nampak nafas pendek terengah-engah,
kadang-kadang mual.
:-
DO
:-
: Tidak ada nafsu makan, perut kembung, nyeri pada payudara kiri.
DO
: Ku sedang, kesadaran komposmentis, GCS E4 V3 M4, Suhu 38 0C, tekanan darah 140/80
mmHg, terapi : injeksi dolac 1 ampul, ranitidin 1 ampul, infus D5%
: 18 Mei 2011
Tabel 1. Hasil pemeriksaan laboratorium pada Ny. S dengan kanker payudara.
Jenis pemeriksaan
Hasil
GDS
Angka normal
69,2 mg%
60 120 mg%
BT
CT
Urine
13,8 mg%
10 50mg%
Creatinin
0,6 mg%
0,7 1,1mg%
Hematologi
Ginjal
Tanggal
HB
13,4 gr%
12 18 gr%
Leukosit
9800 /m3
4300 11.400/m3
KGD/BBS
28/50
Eos
Bas
Stab
Seg
Limp
Mon
58
38
2
Kimia darah
SGOT
16 /I
5 37 /I
SGPT
51 /I
5 41 /I
Ginjal
Urea
20,6 mg/dl
10 50 mg/dl
Hemogram
nfeksi Ca
Palpasi Ca
Creatinin
0,7 mg/dl
0,7 1,1 mg/dl
Glukosa
105,6 mg/dl
60 120 mg/dl
: tampak benjolan sebesar bola tenis, berbenjol-benjol 20x10x10 cm, papila retraksi
: NT (+)
(-)\(-)
(-)/(-)
VII.ANALISA DATA
Tabel 3. Analisa Data pada Ny. S dengan Kanker Payudara
No
1.
Data
Etologi
DS : Pasien mengatakan nyeri Agen injuri : kimia
pada payudara sebelah ( proses tumor).
kiri, nyeri berasa antara
5-8
menit,
seperti
Masalah
Nyeri akut
tertusuk-tusuk,
tetap.
DO
2.
nyeri
: Massa berdiameter
20x10x10 Cm keluar
keringan dingin, nyeri
level 5, nadi 86x/menit,
respirasi
24x/menit,
tekanan darah 140/80
mmhg
Cemas
3.
B. Prioritas masalah
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri, kimia (proses tumor) ditandai dengan pasien
mengatakan nyeri pada payudara sebelah kiri, nyeri terasa antara 5-8 menit. Nyeri seperti
ditusuk-tusuk dan daerahnya tetap.massa berdiameter 20x10x10 mmHg
2. Cemas berhubungan dengan status kesehatan ditandai dengan pasien mengatakan snagat
khawatir tentang penyakitnya dan takut apabila terjadi yang membahayakan. Pasien tampak
cemas, bingung dan menangis.
3. Harga diri rendah kronis, berhubungan dengan kerusakan fungsional ditandai dengan pasien
mengatakan malu dengan keadaan dirinya, merasa tidak berguna karena keadaannya dan
perubahan pada dirinya, bingung tampak cemas, tampak malu.
C. PERENCANAAN
Nama pasien
: Ny S
Ruang
:14
Dx
: Ca Mammae
No. Rm
: 273723
Alamat
: sengerong, septosari
Tabel 4. Perencanaan Keperawatan pada Ny. S dengan Kanker Payudara
No
1
1.
Diagnosa
keperawatan
NOC
2
3
4
Senin, 23 Mei Nyeri akut
Setelah dilakukan tindakan
2011
berhubungan
keperawatan selama 3x24 jam
dengan agen injuri
pasien menunjukkan
kimia (Proses
1) Melaporkan nyeri sudah terkontrol
tumor).
2) Menggunakan analgetik sesuai
dengan kebutuhan (4)
3) Menggunakan metode non
analgetik untuk mengurangi nyeri
(4)
4) Melaporkan nyeri sudah terkontrol
5) Mengenali gejala-gejala nyeri (4)
NIC
5
1) Menejemen nyeri
2) Observasi reaksi nonv
dari ketidaknyamanan
3) Ajarkan tentang teknik
farmakologi
4) Berikan analgetik u
mengurangi nyeri
5) Tingkatkan istirahat
6) Kurangi faktor prespita
Cemas berhubungan
Setelah dilakukan tindakan
dengan status kesehatan keperawatan 3x24 jam pasien 1)
menunjukkan:
1) Monitor intensitas kecemasan 2)
(4)
2) Menggunakan strategi koping 3)
efektif (4)
3) Menggunakan teknik relaksasi
untuk menurunkan kecemasan 4)
(4)
4) Mempertahankan penampilan 5)
peran (4)
5) Menggunakan sport sosial yang
memungkinkan (4)
Pengurangan cemas
Gunakan pendekatan ya
menenangkan
Pahami perspektif pasie
terhadap situasi setres
Temani pasien untuk
memberikan keamanan
mengurangi takut
Identifikasi tingkat
kecemasan
Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
Harga
diri
rendah Setelah dilakukan tindakan Berbicara dengan pasien
berhubungan
dengan keperawatan selama 3x24 jam dengan lambat dan suar
kerusakan fungsional
pasien menunjukkan
yang jelas
1) Body image (4)
1) Memberikan
2) Sensory function (3)
reinforcementpositif ke
3) Memelihara kontak dengan pasien
sumber komunitas yang tepat2) Instruksikan keluarga u
(4)
mensport pasien
4) Mengenal kejadian (4)
3) Memberikan arti hidup
5) Kemampuan
untuk berguna bagi pasien.
memvalidasi diri
6) Penilaian diri yang akurat
D. CATATAN PERKEMBANGAN
1.
Hari/ Tgl/
Diagnosa
jam
keperawatan
Rabu, 25 Nyeri akut
Mei 2011
berhubungan
07.30 WIB dengan injuri
kimia (proses
tumor)
Implementasi
Evaluasi
Cemas
berhubungan
dengan status
kesehatan
Hari/ Tgl/
Diagnosa
jam
keperawatan
Implementasi
Evaluasi
1.
Kamis, 26
Mei 2011
01.00 WIB
Nyeri akut
berhubungan dengan
injuri kimia (proses
tumor)
Cemas berhubungan
dengan status
kesehatan
1.
Hari/ Tgl/
jam
Kamis, 26
Mei 2011
08.00
WIB
Diagnosa
Keperawatan
Nyeri akut
berhubungan
dengan injuri
kimia (proses
tumor)
Implementasi
Evaluasi
BAB IV
PEMBAHASAN
Asuhan keperawatan pada Ny. S dengan Kanker Payudara dilaksanakan selama tiga
hari. Kasus ini diperoleh melalui tahap proses kepeawatan yang melalui lima tahap yaitu
Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi. Dimana proses
keperawatan merupakan metode ilmiah yang digunakan secara sistematis untuk mengkaji dan
mendiagnosa status kesehatan klien, menentukan intervensi, melaksanakan dan melakukan
evaluasi hasil asuhan keperawatan.
Pembahasan dilakukan untuk melakukan analisa secara ilmiah terhadapa asuhan
keperawatan yang dilaksanakan, serta menentukan kesenjangan antara teori dan fakta yang ada
sehingga tercermin suatu analisa antara pengalaman belajar dan teori yang ada dengan aplikasi
yang nyata pada saat studi kasus.
A. Pembahasan Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Senin tanggal 23 Mei 2011 jam 09.30 WIB di Bangsal
Cempaka RSUD Wonosari. Data diperoleh penulis setelah melakukan wawancara dengan pasien
secara langsung dan melakukan wawancara tambahan kepada anak pasien, data yang lainnya
diperoleh dari status pasien dan perawat yang dinas di bangsal Cempaka. Data yang sifatnya
obyektif
ditemukan
penulis
melalui
observasi
dan
pemeriksaan
langsung
dengan
pasien. Terdapat data pasien mengatakan Saya sebelumnya belum pernah mengalami sakit
seperti ini dan bila ditekan terasa sakit pada payudara sebelah kiri dan payudara cepat membesar.
Rasa takut pun timbul.
1. Domain 1: Health Promotion
Pada domain ini di jelaskan dari riwayat penyakit. Pasien belum pernah mengalami sakit seperti
ini sebelumnya, dengan umurnya sekarang klien termasuk belum terlalu tua, pasien sudah sedikit
mengerti dengan penyakit yang di deritanya sekarang. Sehinga dalam pengkanjian domain ini
tidak ditemukan kesenjangan data.
2. Domain 2 : Nutrition
Dalam domain ini dikatakan bahwa pasien tidak ada masalah dalam nutrisinya.dilihat dari
keseharian pasien makan 3x sehari. Sehingga intake yang masuk cukup dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi pasien. Walaupun pasien tidak menggunakan suplemen makanan dalam
memenuhi kebutuhan nutrisinya, nafsu makannya pun tidak mengalami perubahan. Sehingga
dalam pengkajian domain ini tidak di temukan kesenjangan data.
3. Domain 3: Eleminasi
Dalam domain ini dikatakan bahwa, pasien tidak mengalami kesulitan dalam BAB ataupun
BAK. Yang ditandai dengan pasien tidak menggunakan alat bantu untuk melakukan eleminasi.
Sehingga dalam pengkajian domain ini tidak ditemukan kesenjangan data.
4. Domain 4: Aktivity/Rest
Dalam domain ini, di temukan data yang menunjukan bahwa, dalam kemampuan untuk makan,
mandi, bepakaian, berhias, BAB dan BAK dilakukan dengan bantuan dari keluarga. Dalam
pemenuhan istirahat tidur, klien biasanya tidur 7 8 jam sehari. Pasien jarang bisa tidur kalau
siang hari tapi malam hari pasien bisa tidur dengan baik.
5. Domain 5: Perception cognition
Di domain ini menunjukan bahwa dalam dalam hal pengecapan, pendengaran, dan penglihatan
masih baik, tidak ada masalah dalam hal ini. Namun tedapat rasa nyeri yang timbul dari
payudara, yang terletak dari sebelah kiri. yang menunjukan derajat nyerinya 4. Sehingga dalam
pengkajian domain ini, tidak di temukan kesenjangan data.
6. Doamin 6 : Self-Perceotion
Dalam doamain ini, ditemukan data yang menunjukaan bahwa, pasien menyadari dirinya sakit,
dan butuh dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekatnya, seperti suami dan anaknya.
Namun rasa cemas pasien pun timbul karena mengingat keadaannya seperti sekarang. Selain itu
pasien juga merasa sakitnya sangat berpengaruh terhadap hidupnya dan terancam kehilangan
anggota tubuhnya, malu juga akan dirasakan pasien dengan keadaan yang dialami. Yang ditandai
dengan tampak gelisah, kontak mata kurang, murung, minder dan menangis. Sehingga dalam
domain ini ditemukan kesenjangan data yaitu harga diri rendah berhubungan dengan kerusakan
fungsional.
7. Domain 7: Peran dan Hubungan
Dalam domain ini menunjukan adanya peran dan hubungan yang cukup baik antara pasien
dengan keluarga dan Pasien-pasien yang lainnya.dan pasien pun merasa puas dengan peranya
sebagai seorang istri dan seorang ibu. dari hasil pengkajian diatas menunjukan tidak adanya
kesenjangan data
8. Domain 8 : Seksualitas
Dalam domain ini menunjukan, pasien tidak ada kecemasan terhadap sex. pasien menggunakan
KB Pil sebagai alat kontrasepsinya. Pasien sudah mempunyai anak 2. pasien merupakan seorang
istri dan seorang ibu, sehingga dalam pengkajian dalam domain ini tidak ditemukan kesenjangan
data.
9. Domain 9 : Coping/stress tolerance
Dalam pengkajian yang telah dilakukan dalam domain ini, dimana pasien menunjukan rasa takut
dengan keadaannya dan merasa dirinya tidak berarti. sehingga dalam domain ini menunjukan
adanya data senjang yaitu cemas berhubungan dengan status kesehatan.
10. Domain 10 : Prinsip Hidup
Di dalam domain ini menunjukan bahwa, pasien menganut agama islam, dan pasien yakin,
Tuhan pasti akan memberi jalan terbaik pada dirinya. Dan pasien akan berusaha melawan
cobaan tersebut. Sehingga dalam domain ini tidak ditemukannya kesenjangan data.
11. Domain 11: Safety/Protektion
Dalam domain ini tidak ditemukannya kesenjangan data, hal ini menunjukan pasien tidak adanya
luka, lecet, dan tidak adanya tanda gejala infeksi pada infus.
12. Domain 12: Kenyaman
Dalam domain ini menunjukan, adanya ketidaknyamanan pada pasien, diman pasien merasa
sakit pada payudara di sebelah kiri, dengan skala 4.nyeri tetap. Yang di tandai dengan wajah
pasien terlihat meringis menahan sakit, gelisah, dan kurang konsentrasi. Sehingga dalam domain
ini menunjukan adanya kesenjangan data yaitu nyeri akut berhubungnan dengan agen injuri
kimia.
13. Domain 13: pertumbuhan dan Perkembangan
Dalam domain ini tidak dilakukan pengkajian
Dengan melakukan pengkajian penulis menyimpulkan adanya faktor pendukung dan
penghambat,antara lain :
1. Faktor Pendukung
a.
Pasien dan keluarga koperatif dan bersedia menjawab semua pertanyaan penulis
b. Adanya rekam medis atau status klien yang membantu penulis dalam melengkapi data.
2. Faktor penghambat
a.
4. Nyeri akut
Pasien mengatakan nyeri pada payudara sebelah kiri, nyeri terasa antara 5-8 menit. Nyeri seperti
ditusuk-tusuk, dengan skala nyeri 4.
5. Cemas
Pasien mengatakan sangat khawatir tentang penyakitnya dan takut apabila terjadi yang
membahayakan. Pasien tampak cemas, bingung dan menangis.
6. Harga diri rendah kronis,
pasien mengatakan malu dengan keadaan dirinya, merasa tidak berguna karena keadaannya dan
perubahan pada dirinya, tampak bingung tampak cemas, tampak malu.
C. Pembahasan Perencanaan Keperawatan
Tahap
perencanaan
asuhan
keperawatan
meliputi
penentuan
prioritas
masalah,
nyeri, melaporkan nyeri sudah terkontrol, mengenali gejala-gejala nyeri. Didalam perencanaan
penulis sudah merencanakan tindakan yang akan diambil antara lain : Manejemen nyeri,,
observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan, ajarkan tentang teknik non farmakologi,
berikan analgetik untuk mengurangi nyeri, tingkatkan istirahat.
2. Cemas berhubungan dengan status kesehatan penulis merencanakan 3x24 jam, tingkat nyeri
dapat diturunkan atau di hilangkan, dengan indikator yang di capai : Monitor intensitas
kecemasan, menggunakan strategi koping efektif, menggunakan teknik relaksasi untuk
menurunkan kecemasan, mempertahankan penampilan peran, menggunakan sport sosial yang
memungkinkan. Didalam perencanaan penulis sudah merencanakan tindakan yang akan diambil
antara lain : Pengurangan cemas, Gunakan pendekatan yang menenangkan, Pahami perspektif
pasien terhadap situasi setres, Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi
takut, Identifikasi tingkat kecemasan. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
3. Harga diri rendah kronis, berhubungan dengan kerusakan fungsional 3x24 jam, tingkat nyeri
dapat diturunkan atau di hilangkan, dengan indikator yang di capai : Body image, Sensory
function, Memelihara kontak dengan sumber komunitas yang tepat, Mengenal kejadian,
Kemampuan untuk memvalidasi diri, Penilaian diri yang akurat Didalam perencanaan penulis
sudah merencanakan tindakan yang akan diambil antara lain : Berbicara dengan pasien dengan
lambat dan suara yang jelas, Memberikan reinforcement positif kepada pasien, Instruksikan
keluarga untuk mensuport pasien , Memberikan arti hidup dan berguna bagi pasien.
D. Pembahasan Implementasi
Asuhan keperawatan pada Ny S dilakukan selama 3x24 jam mulai tanggal 23 Mei sampai 26
Mei 2011 di Bangsal Cempaka RSUD Wonosari.
Pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan pada dasarnya telah sesuai dengan rencana
keperawatan yang telah di buat pada setiap diagnosa keperawatan dan secara garis besar
pelaksanaannya sudah sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab. Penambahan dan
pengurangan tindakan yang dilaksankan penulis menyesuaikan dengan kondisi pasien. Penulis
juga melibatkan keluarga di dalam pelaksanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan
harapan keluarga dapat merawat pasien secara mandiri.
Adapun pembahasan Implementasi adalah sebagai berikut :
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri kimia. penulis melakukan implementasi seperti
mengkaji lokasi nyeri, karakteristik nyeri dan kualitas, mengajarkan tehnik non farmakologi
seperti menarik nafas dalam, menganjurkan meningkatakan istirahat. Semua rencana
keperawatan dalam teori dilaksanakan oleh penulis.
2. Cemas berhubungan dengan status kesehatan penulis melakukan implementasi seperti menemani
pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut, mengidentifikasi tingkat kecemasan.
menginstruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi, memahami perspektif pasien terhadap
situasi setres
3. Harga diri rendah kronis, berhubungan dengan kerusakan fungsional penulis melakukan
implementasi seperti Memberikan reinforcement positif kepada pasien, menginstruksikan
keluarga untuk mensuport pasien , Memberikan arti hidup dan berguna bagi pasien.
E. EVALUASI
Dalam hal ini penulis menggunakan evaluasi prosses dan evaluasi hasil, dimana evaluasi proses
mengacu pada setiap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien, sedangkan
evaluasi hasil mengacu pada tujuan dan indikator yang telah ditetapakn dalam perencanaan yang
dapat memperhatikan keberhasilan dari keperawaratan yang telah di laksanakan.
Hasil evaluasi dan penatalaksanaan asuhan keperawatan pada Ny S dengan Kanker
Payudara selama 3x24 jam dari tanggal 23 Mei sampai 26 Mei 2011 adalah sebagai berikut :
Masalah teratasi sebagian :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kimia.
Masalah ini teratassi sebagian karena setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
pasien mengatakan rasa nyeri sudah mulai berkurang setelah melakukan tehnik relaksasi.
2. Cemas berhubungan dengan status kesehatan.
Masalah ini teratassi sebagian karena setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
pasien mengatakan sudah bisa merasa tenang setelah mendapatkan motivasi dari keluarga.
3. Harga diri rendah kronis, berhubungan dengan kerusakan fungsional.
Masalah ini teratassi sebagian karena setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
pasien mengatakan hidupnya sekarang sudah mulai berarti setelah mendapatkan support dari
keluarga dan petugas kesehatan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Ny S dengan Kanker Payudara selama 3
hari dari tanggal 23 Mei sampai 26 Mei 2011, penulis mendapatkan pengalaman yang nyata
tentang perawatan pasien dengan Kanker Payudara di Bangsal Cempaka RSUD Wonosari.
Pengkajian yang dilakukan meliputi pengkajian biologis, psikologis, sosial, spiritual.
Dalam melakukan pengkajian penulis tidak mengalami hambatan yang berarti karena pasien dan
keluarganya kooperatif sehingga pasien mau mengungkapkan masalah yang dihadapi saat itu.
Diagnosa ynag muncul pada asuhan keperawatan ini adalah Nyeri akut behubungan dengan agen
injuri kimia; Cemas behubungan dengan statusn kesehatan; Harga Diri Rendah Kronis
berhubungan dengan kerusakan fungsional. Penulisan rencana keperawatan masing- masing
diagnosa berdasrakan teori dan sesuai dengan kondisi pasein.
Pelaksanaan keperawawatan pada Ny S dengan Kanker Payudara. Evaluasi dari asuhan
keperawatan ini, dari 3 diagnosa yang muncul 3 diagnosa teratasi sebagian.