BAB I
TINAJAUAN TEORITIS
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
1. Defianisi
Hernia inguinalis adalah terjadinya penonjolan isi rongga
abdomen melalui annulus inguinalis interna mengikuti
apermatid cordi di kanale ingunalis kemudian keluar
melalui annulus inguinalis eksterna sehingga terdapat
benjolan di daerah inguinalis.
2. Anatomi
kulit dan jaringan subkutis
lapisan muskulo-aponeurisis
peritoneum parietal dan jaringan preperitoneum
rongga perut
cincin atau pintu hernia (tempat keluarnya jaringan/ organ
tubuh, berupa LMR yang dilalui kantong hernia)
kantong hernia
Bagian-bagian Hernia
1. kantong hernia
Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis.
Tidak semua hernia memiliki kantong, misalnya : hernia
incisional, hernia adipose dan hernia intertitialis.
2. isi hernia
Berupa organ atau jaringa yang keluar melalui kantong
a. Makan
Frekwensi
Jenis makanan
Makanan yang disukai
Makanan yang tidak disukai
Makanan pantangan
Tujuan/alasan pantangan
Gangguan makanan
Cara mengatasi
Diet khusus
b. Minum
Jumlah intake
Jenis
2. Pola elimenasi
a. BAK
Frekwensi
Jumlah
Warna
Gangguan/keluhan
Cara mengatasi
b. BAB
Frekwensi
Konsistensi
o Gangguan/keluhan
o Cara mengatasi
3) Sistem Pencernaan
Bentuk bibir, lesi mukosa mulut, kelengkapan gigi, muntah,
kemampuan menelan, mengunyah, bentuk peut, BU,
distensi abdomen, dll.
4) Sistem Pernafasan
Kesimetrisan hidung, pernafasan cuping hidung,
deformitas, bersin, warna mukosa, perdarahan, nyeri sinus,
bentuk dada, kesimetrisan, nyeri dada, frekwensi
pernafasan, jenis pernafasan, bunyi nafas, dll.
5) Sistem cardiovaskuler
Konjungtiva anemis/tidak, akral dingin/hangat, CRT, JVP,
bunyi jantung, tekanan darah, pembesaran jantung,
Cyanosis, dll.
6) Sistem integumen
Warna kulit, turgor kulit, temperatur, luka/lesi,
kebersihannya, integritas, perubahan warna, keringat,
eritema, kuku, rambut (kebersihan, warna, dll.)
7) Sistem persyarafan
Tingkat kesadaran, kepala ukuran, kesimetrisan, benjolan,
ketajaman mata, pergerakan bola mata, kesimetrisan,
reflek kornea, reflek pupil, nervus 1 s.d. 12, kaku kuduk, dll.
8) Sistem endokrin
Pertumbuhan dan perkembangan fisik, proporsi dan posisi
tubuh, ukuran kepala dan ekstremitas, pembesaran
kelaenjar tyroid, tremor ekstremitas, dll.
9) Sistem muskuloskeletal
Rentang gerak sendi, gaya berjalan, posisi berdiri, ROM,
kekuatan otot, deformitas, kekakuan pembesaran tulang,
atrofi, dll.
10) Sistem reproduksi
Laki-laki: penis skrotum, testis, dll.
Perempuan: pembengkakan benjolan, nyeri, dll.
11) Sistem perkemihan
Jumlah, warna, bau, frekwensi BAK, urgensi, dysuria, nyeri
pinggang, inkontinensia, retensi urine, dll.
d Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Rontgen
e Therapi
2. Diagnosa keperawatan dan perencanaan
Diagnosa keperawatan Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
Gangguan nyeri berhubungan dengan spasme otot
Nyeri hilang/terkontrol dalam 124 jam setelah diberi
tindakan keperawatan dengan kriteria:
wajah tampak ceria
Mendemonstrasikan penggunaan intervensi terapeutik
(misalnya; keterampilan relaksasi, modifikasi perilaku)
untuk menghilangkan nyeri. Kaji adanya keluhan nyeri,
cacat lokasi, lamanya serangan, faktor pencetus/ yang
Tidak ada
8-10 gelas/hari
Air putih, susu
2. Pola elimenasi
c. BAK
Frekwensi
Jumlah
Warna
Gangguan/keluhan
Cara mengatasi
d. BAB
Frekwensi
Konsistensi
o Gangguan/keluhan
o Cara mengatasi
5-6 kali/hari
kuning jernih
1x/hr
lembek
Dipasang kateter
1500 cc/hr
kuning jernih
1x/hr
lembek
mendekur
5-6 jam/hari
2 jam
mendekur
4. Personal hygine
f. Frekwensi Mandi tiap hari
g. Cara mandi
h. Frekwensi sikat gigi
i. Frekwensi mencuci rambut tiap minggu
j. Kebiasaan gunting kuku
2X/hari
mandiri
2X/seetiap mandi
2x/minggu
1x/minggu
2X/hari
Dibantu
2x pagi dan sore
5. Aktivitas
d. Gangguan dalam pergerakan/berjalan
e. Alasan/penyebab
f. Cara mengatasi
Normal
Bedrest
post op
Dibantu perawat
6. Sexual
d Frekwensi
e Alasan/penyebab
f Cara mengatasi
2x/minggu
3. Pemeriksaan Fisik
a Keadaan Umum : lemah
b Tanda-tanda vital : TD=110/70 mmHg S= 36,9oC N=
76x/mt R= 18x /mt
c Sistem Pencernaan
bentuk bibir simetris, terdapat luka operasi, mukosa mulut
adanya tekanan yang tinggi dalam rongga perut dan karena faktor usia
yang menyebabkan lemahnya otot dinding perut.
Penyakit hernia banyak diderita oleh orang yang tinggal didaerah
perkotaan yang notabene yang penuh dengan aktivitasmaupun
kesibukan dimana aktivitas tersebut membutuhkan stamina yang tinggi.
Jika stamina kurang bagus dan terus dipaksakan maka, penyakit hernia
akan segera menghinggapinya.
Berdasarkan terjadinya, hernia dibagi atas :
reponibel ; bila isi hernia dapat keluar masuk dalam waktu yang
singkat.
hernia akreta ; jika tidak ada keluhan rasa nyeri ataupun tanda
sumbatan usus akibat perlekatan tersebut.
atau lebih).
Tes esophagram. Anda akan menjalani tes Xray sambil meminum cairan mengandung barium kapur.
Cairan ini bisa memberikan gambaran jelas tentang
kondisi kerongkongan, perut, dan bagian atas usus kecil
Anda.
Dengan melakukan pengecekan ke dokter, Anda bisa
mengetahui apakah Anda terkena hernia atau tidak. Jika
dokter mendiagnosis Anda mengidap hernia, Anda bisa
mencegah kondisi hernia menjadi makin parah dengan
melakukan perawatan medis.
Hernia yang tidak ditangani berpotensi mengalami
komplikasi yang bahkan bisa mengancam jiwa Anda.
Namun bagi para wanita yang bebas dari hernia, Anda
masih bisa mencegah kehadirannya dengan cara rajin
mengonsumsi makanan berserat tinggi, seperti buah
atau sayur. Melakukan olahraga secara teratur dan
senantiasa menjaga berat tubuh yang sehat juga akan
membantu mencegah kondisi ini.