Anda di halaman 1dari 10

Propositional Logic

“kusnawi.S.Kom, M.Eng”

version 1.0.0 .2009


Pendahuluan
 Proses kerja komputer tidak dapat dilepaskan dari
program -program yang akan diterjemahkan dengan
sistem logika. Dengan metode-metode logika
proposional, kita akan mampu menentukan nilai
kebenaran ( benar atau salah ) dari banyak kalimat-
kalimat nyata hanya dengan menguji atau
mengamati bentuk-bentuknya.
Propositions
 Proposisi adalah kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah
(false), tetapi tidak dapat sekaligus keduanya. Kebenaran atau kesalahan
dari sebuah kalimat disebut nilai kebenarannya (truth value).

 Merupakan komponen penyusun logika dasar yang dilambangkan


dengan huruf kecil (p, q, r, ….) yang memiliki nilai kebenaran(true) dan
kesalahan (false) yang dapat diwakili oleh kalimat deklaratif.

 Contoh :
- 6 adalah bilangan genap.
- Soekarno adalah Presiden Indonesia yang pertama.
- 2+2=4

 Kebalikan dari deklaratif adalah kalimat terbuka, yaitu kalimat yang nilai
kebenaranya tidak bisa ditentukan.
 Proposisi baru yang diperoleh dari pengkombinasian tersebut dinamakan
proposisi majemuk (compound proposition).

 Proposisi yang bukan merupakan kombinasi proposisi lain disebut


proposisi atomik.
Contoh

 Diketahui proposisi-proposisi berikut:


p : Hari ini hujan
q : Hari ini dingin
 maka
 q v ~p :
Hari ini dingin atau hari ini tidak hujan atau, dengan kata lain, “Hari ini
dingin atau tidak hujan”
 ~p v ~q :
Hari ini tidak hujan dan hari ini tidak dingin atau, dengan kata lain, “Hari
ini tidak hujan maupun dingin”
 ~(~p) :
Tidak benar hari ini tidak hujan atau dengan kata lain, “Salah bahwa hari
ini tidak hujan”
Sententces & RELASI PROPORSIONAL

 Untuk membentuk proposisi baru (Sententces) dengan cara


mengkombinasikan satu atau lebih proposisi.

 Dibangun dari proposisi-proposisi dengan menggunakan “propositional


connectives”, yaitu: not, and, or, if-then, -if and only if-, If-then-else.

 Aturan pembentukan sentences:


1. Proposition, (p)
2. Negation proposisi p, (not p)
3. Conjunction, (p and q)
4. Disjunction, (p or q)
5. Implication, (if p then q)
6. Equivalence, (p if and only if q)
7. Conditional, (if p then q else r)
Notation
 Notasi dari 6 connective:
Englishlike Konvensional
Not ~
And 

Or V

If-then 

If and only if 

If-then-else- If-then-else-

 Contoh : (if ((p or q) and (if q then r) then (if (p and q) then (not r)))
adalah : ((p V q)  (q  r)  ((p  q)  ~r)
Interpretation

 Adalah pemberian nilai kebenaran (true atau false) pada


setiap symbol proposisi dari suatu kalimat logika.
 Contoh : not p or q
Maka, interpretasi untuk proposisi p dan q adalah:
p  True
p  False
atau
q  True
q  False
Exercise :
 Diketahui proposisi-proposisi berikut:
p : Pemuda itu tinggi
q : Pemuda itu tampan

 Nyatakan proposisi berikut (asumsikan “Pemuda itu pendek” berarti


“Pemuda itu tidak tinggi”) ke dalam ekspresi logika (notasi simbolik):

(a) Pemuda itu tinggi dan tampan


(b) Pemuda itu tinggi tapi tidak tampan
(c) Pemuda itu tidak tinggi maupun tampan
(d) Tidak benar bahwa pemuda itu pendek atau tidak tampan
(e) Pemuda itu tinggi, atau pendek dan tampan
(f) Tidak benar bahwa pemuda itu pendek maupun tampan
Ubahlah kalimat logika berikut ke dalam simbol
konvensional:

1. (if p then q) or (if q then p)


2. (not q) or not[if p then (notq) and p)
3. (if p then (not q)) if and only if not (p and q)
4. (if (p or q) then r] if and only if [(if p then r) and (if q then r))
5. (p if and only if (q if and only if r)) if and only if ((p if and only
if q) if and only if r)
6. (if p then q and r else (not q) and s] if and only if [if q then p
and r else (not p) and s)

Anda mungkin juga menyukai