C. Tujuan
Tujuan dari tugas ini adalah untuk mengetahui simulasi sistem pada rem mobil
dengan Anti Lock Brake System mengenai pengaruh gaya yang diberikan pada pedal rem
terhadap gaya translasi yang dihasilkan untuk pengereman.
D. Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam permasalahan ini adalah
1. Besarnya 1 > 2
2. Simulasi yang dilakukan hanya pada pedal sampai dengan wheel cylinder.
3. Inputan berupa gaya yang diberikan pada pedal rem berbentuk step function
dan inputan elektis yang berbentuk sinusoidal function.
LA
A)
K1(x1-LFA
LB
30o
FB
Asumsi :
J = 0, sangat kecil
M=0
(K1(x1-LA)) LA - FB LB = 0
State Variabel
1
= [ ]
1 2 1 1
Free Body Diagram Master Cylinder
x1
M11
B1(1- 2)
K1(x1-LKA)
x
1 1
F=0
M11 + B1(1-2) - K1(x1-LA) = 0
M11 + B11 - K1x1 - B12 + K1LA = 0
State Variabel
1 = v1
1
1 = [1 1 + 1 1 + 1 2 1 LA ]
1
FC FA
AC AA
PA = PC
Asumsi AC = AA
x2
K2x2 B1(1-2)
M22
F=0
M22 - B1(1-2) + K2x2 = -fe
M22 + B12 + K2x2 - B11 = - fe
Dimana
= i
= . .
State Variabel
2 = v2
1
2 = [1 2 2 2 + 1 1 ]
2
Sirkuit Elektromekanis Anti Lock Brake System
Persamaan :
+ . + = ()
Dimana
= 2
State Variabel
1
= [ () 2 . ]
H. Block Diagram
Dari free body diagram yang telah dijabarkan di atas, maka dapat dibuat blok
diagram sebagai berikut :
I. Parameter Simulasi
No Parameter Nilai
1 Induktansi (L) 0.01 mH
2 Resistor (R) 2 ohm
3 Alfa () 0.5
4 Massa Master Cylinder (M1) 180 kg
5 Massa Wheel Cylinder (M2) 50 kg
6 Koefisien pegas Master Cylinder 150 N/m
(K1)
7 Koefisien pegas Wheel Cylinder 100 N/m
(K2)
8 Koefisien damping fluida (B1) 2 Ns/m
9 Panjang LA 2 N/m
Gambar 11. Grafik Perpindahan (m) terhadap waktu (s) yang terjadi pada Master
Cylinder dengan menggunakan variasi torsi input.
Gambar 12. Grafik Perpindahan (m) terhadap waktu (s) yang terjadi pada Wheel Cylinder
dengan menggunakan variasi torsi input.
Grafik pada gambar 11 menunjukkan variasi perpindahan yang terjadi pada Master
Cylinder yang diakibatkan karena adanya variasi torsi inputan yang diberikan. Dimana
garis berwarna biru menunjukkan perpindahan Master Cylinder terhadap waktu dengan
diberikannya torsi input sebesar 10 Nm dan garis berwarna merah menunjukkan
perpindahan Master Cylinder terhadap waktu dengan diberikannya torsi input sebesar 30
Nm. Sedangkan gambar grafik 12 menunjukkan variasi perpindahan yang terjadi pada
Wheel Cylinder yang diakibatkan karena adanya variasi torsi inputan yang diberikan.
Dimana garis berwarna biru menunjukkan perpindahan Wheel Cylinder terhadap waktu
dengan diberikannya torsi input sebesar 10 Nm dan garis berwarna merah menunjukkan
perpindahan Wheel Cylinder terhadap waktu dengan diberikannya torsi input sebesar 30
Nm. Perbedaan bentuk grafik perpindahan terhadap waktu yang dihasilkan pada Master
Cylinder dan Wheel Cylinder diakibatkan karena adanya gaya fe yang diberikan pada
Wheel Cylinder sebagai hasil adanya inputan voltase yang berupa step function.
Pada kedua grafik diatas, dapat dilihat bahwa dengan diberikannya torsi inputan
yang lebih besar, maka perpindahan yang dihasilkan lebih besar, baik pada Master
Cylinder dan Wheel Cylinder. Torsi inputan itu sendiri merupakan hasil perkalian dari
gaya FB dan panjang (LB), dimana panjang LB merupakan suatu konstanta tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar gaya yang diberikan pada saat
pengendara menginjak pedal rem, maka akan semakin besar perpindahan yang terjadi
pada Wheel Cylinder dan menyebabkan pengereman yang dilakukan semakin besar.
Akan tetapi, pada grafik 12, ditunjukkan bahwa Wheel Cylinder bergerak maju mundur,
hal ini diakibatkan karena adanya gaya fe yang terjadi karena adanya inputan voltase.
Wheel Cylinder dapat memiliki perpindahan negatif, atau menunjukkan grafik turun
dimana silinder tersebut berarti mengalami pergerakan mundur, sehingga pengereman
yang terjadi berkurang. Hal ini dapat diakibatkan karena adanya perpindahan hasil gaya
fe yang lebih besar dari perpindahan hasil pijakan pedal (gaya input FB). Pergerakan
mundur dari Wheel Cylinder ini dibutuhkan pada saat ban mobil mengalami penguncian.